གནས་བསྐྱོད་བཟོ་མི་ PUTRI ARISNA 2213053242

EP246B -> Diskusi 3

PUTRI ARISNA 2213053242 གིས-
Nama = Putri Arisna
NPM = 2213053242

Waktu yang Tepat untuk Melakukan Evaluasi yaitu:
- Evaluasi Diagnostik: Dilakukan sebelum pembelajaran dimulai untuk mengetahui kemampuan awal siswa dan menyesuaikan strategi pengajaran.  
- Evaluasi Formatif: Dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung, misalnya melalui kuis, diskusi, atau tugas kecil, untuk memantau pemahaman siswa secara berkala.
- Evaluasi Sumatif: Dilakukan di akhir suatu periode pembelajaran, seperti setelah satu bab atau akhir semester, untuk menilai pencapaian siswa secara keseluruhan.
- Evaluasi Jangka Panjang: Dilakukan setelah beberapa waktu untuk melihat sejauh mana siswa masih mengingat dan menerapkan materi yang telah dipelajari.
Jadi, evaluasi sebaiknya dilakukan secara berkala dan disesuaikan dengan tujuan serta kebutuhan pembelajaran.

EP246B -> Diskusi 2

PUTRI ARISNA 2213053242 གིས-
Nama = Putri Arisna
NPM = 2213053242

Tujuan Evaluasi Pembelajaran yaitu untuk:
- Mengetahui tingkat pemahaman dan pencapaian siswa terhadap materi yang diajarkan.
- Mengukur efektivitas metode dan strategi pembelajaran yang digunakan.
- Memberikan umpan balik kepada siswa untuk meningkatkan pembelajaran mereka.
- Membantu guru dalam merancang strategi pembelajaran yang lebih baik ke depannya.
- Menilai apakah tujuan pembelajaran telah tercapai atau perlu adanya perbaikan.

EP246B -> Diskusi 1

PUTRI ARISNA 2213053242 གིས-
Nama : Putri Arisna
NPM : 2213053242

Menurut saya, evaluasi dalam pembelajaran sangat penting karena berfungsi untuk mengukur efektivitas proses belajar-mengajar, memahami pencapaian kompetensi peserta didik, serta memberikan umpan balik bagi guru dan siswa. Dengan evaluasi, guru dapat mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan dalam metode pembelajaran, sedangkan siswa dapat mengetahui sejauh mana pemahamannya terhadap materi.

PGSD_PPIPS_B_Ganjil 24/25 -> FORUM DISKUSI KELOMPOK 9

PUTRI ARISNA 2213053242 གིས-
Assalamualaikum Wr.Wb
Nama: Putri Arisna
NPM : 2213053242
Kelas : 5B

Izin bertanya kepada kelompok 9,Bagaimana cara menyesuaikan tingkat kesulitan soal HOTS sesuai dengan perkembangan kognitif siswa di berbagai tingkat kelas pendidikan khususnya di sekolah dasar dalam mata pelajaran IPS?

Terimakasih, Wassalamu'alaikum Wr.Wb

PGSD_PPIPS_B_Ganjil 24/25 -> FORUM DISKUSI KELOMPOK 7

PUTRI ARISNA 2213053242 གིས-
Nama: Putri Arisna
NPM : 2213053242
Izin menjawab pertanyaan dari grechia,
menurut kelompok kami, Ya, ada perbedaan dalam pencapaian hasil belajar siswa yang menggunakan media pembelajaran multiliterasi saintifik dibandingkan dengan siswa yang tidak, terutama dalam mata pelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial). Media pembelajaran multiliterasi saintifik dalam IPS membantu siswa memahami konsep secara lebih mendalam karena pendekatan ini menggabungkan berbagai bentuk literasi dan metode ilmiah. Jadi ada beberapa faktor yang membuat media ini lebih efektif dalam pembelajaran IPS antara lain:

1. Pendekatan Kontekstual dan Relevan: IPS berkaitan erat dengan peristiwa sosial, budaya, politik, dan ekonomi. Dengan menggunakan media multiliterasi saintifik, siswa dapat memahami konsep-konsep ini melalui sumber daya yang beragam seperti artikel, video, grafik, dan data statistik. Hal ini membuat pembelajaran lebih relevan dengan kehidupan nyata.

2. Penggunaan Sumber Belajar Beragam:  Dalam multiliterasi saintifik, siswa diperkenalkan pada berbagai sumber informasi seperti berita, literatur, dokumen sejarah, dan multimedia interaktif. Ini membantu siswa mengembangkan pemahaman yang lebih luas dan mendalam tentang topik IPS.

3. Penguatan Keterampilan Analitis dan Kritis: IPS menuntut siswa untuk menganalisis peristiwa dan fenomena sosial. Dengan pendekatan multiliterasi, siswa diajak untuk berpikir kritis, misalnya dalam menganalisis berita atau menginterpretasi data statistik, sehingga pemahaman mereka terhadap isu-isu sosial menjadi lebih kritis dan objektif.

4. Peningkatan Literasi Sosial dan Budaya: Media multiliterasi saintifik membantu siswa untuk memahami berbagai perspektif sosial dan budaya melalui materi yang bervariasi. Ini penting dalam IPS karena siswa diajarkan untuk menghargai keragaman dan memahami dinamika sosial yang kompleks.

5. Keterlibatan Aktif Siswa: Media pembelajaran multiliterasi saintifik sering kali melibatkan metode interaktif seperti diskusi kelompok, debat, atau proyek berbasis penelitian. Hal ini meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran, membuat mereka lebih aktif dalam mengeksplorasi topik-topik sosial.

6. Koneksi dengan Teknologi dan Data Aktual: Penggunaan teknologi dan akses ke data terkini memungkinkan siswa untuk mempelajari peristiwa atau fenomena sosial yang sedang berlangsung. Siswa dapat langsung mengeksplorasi sumber informasi digital, yang memperkaya pembelajaran mereka tentang isu-isu sosial yang aktual.

7. Peningkatan Kemampuan Berpikir Sistematis: Dalam IPS, siswa diharapkan untuk memahami hubungan sebab-akibat dalam berbagai fenomena sosial. Pendekatan saintifik dalam multiliterasi membantu mereka mengembangkan keterampilan berpikir sistematis, seperti membuat hipotesis dan menarik kesimpulan berdasarkan data yang ada.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran multiliterasi saintifik lebih efektif dalam pembelajaran IPS karena membantu siswa membangun keterampilan yang dibutuhkan untuk memahami dan menganalisis fenomena sosial secara lebih mendalam dan kritis, yang sangat relevan dalam konteks global yang dinamis dan berubah.
Secara keseluruhan media pembelajaran multilateral scientifik lebih efektif karena mendukung perkembangan keterampilan abad ke-21 seperti berpikir kritis, komunikasi, kolaborasi digital yang sangat relevan dengan tantangan dan kebutuhan dunia pendidikan modern saat ini.