Posts made by Ufara Alfadila 2213053114

Nama : Ufara Alfadila
NPM : 2213053114

PENDIDIKAN NILAI DAN MORAL DALAM SISTEM KURIKULUM PENDIDIKAN DI ACEH

Perubahan sosial budaya yang pesat membuat moralitas yang kian menurun. Sehingga pendidikan memegang peranan penting untuk pembentukan akhlak dan moralitas yang baik.
Pemerintah Aceh menjawab hal ini dengan menyelenggarakan pendidikan Islami yang mengacu pada ketentuan Qanun Aceh Nomor 9 Tahun 2015 perubahan atas Qanun Aceh Nomor 11 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan, dan Pasal 1 ayat 21 adalah pendidikan yang didasarkan atau dijiwai dengan ajaran Islam. Hal ini karena adanya persoalan yang dikaitkan dengan nilai-nilai moral siswa dalam satu dekade terakhir ini menjadi gejolak pemerintah Aceh termasuk orang tua siswa.

Integrasi budaya islami dalam proses pendidikan di Aceh melalui Manajemen Sekolah bertujuan untuk membentuk pola perilaku warga sekolah; Guru, tenaga administrasi, dan siswa yang relevan dengan hukum Islam
Bentuk implementasi kurikulum islami melalui pengintegrasian khasan (nilai-nilai keislaman)
dengan materi pelajaran yang mereka asuh atau ajarkan seperti mata pelajaran pendidikan
pancasila dan kewarganegaraan (Fajri et al., 2019; Malaka et al., 2020; Yusuf, Maimun, et al.,
2020). Proses penerapan ini melalui perumusan visi sekolah yang berdasarkan nilai-nilai islami, perumusan strategi pembelajaran berbasis nilai islami, integrasi dalam setiap mata pelajaran yang ada dan penambahan muatan lokal berbasis budaya syariat islam di Aceh melalui peraturan gubernur (Yusuf et al., 2019).
Penyelenggaraan Pendidikan Islami di Aceh sebagai upaya untuk mengembangkan seluruh aspek kepribadian peserta didik dalam rangka mewujudkan masyarakat Aceh (ureung Aceh) yang berperadaban dan bermartabat.
Nama : Ufara Alfadila
NPM : 2213053114

Mirisnya kekerasan dilingkungan sekolah
Pada tahun 2015 - 2017 tercatat beberapa kasus kekerasan yang terjadi dilingkungan sekolah. Sekolah merupakan tempat untuk belajar dimana anak seharusnya mendapatkan pendidikan dan perlindungan tetapi malah menjadi tempat kekerasan bahkan ada yang sampai meninggal dunia. Kekerasan dilingkungan sekolah terjadi akibat kurangnya pengawasan, serta menurut analisis saya juga karena rendahnya nilai dan moralitas anak hal ini dapat dilihat dari penyebab kasus kasus tersebut seperti perkelahian mulut, perundungan, pembullyan hingga sampai melakukan kekerasan. Lebih mirisnya lagi beberapa dari kasus ini terjadi di Sekolah Dasar. Korban dan pelaku kekerasan adalah anak Sekolah Dasar yang merupakan teman sebayanya. Oleh karena itu, disinilah pentingnya peran seluruh agen pendidikan untuk menanamkan nilai dan moral sejak usia dini. Perlu diingat juga bahwa agen pendidikan bukan hanya guru saja, melainkan juga orang tua, masyarakat, dan pemerintah. Sehingga harus adanya pembelajaran yang berkesinambungan antara rumah, sekolah, dan masyarakat.
Nama : Ufara Alfadila
NPM : 2213053114

Dari video yang telah saya simak terkait moral. Moral merupakan suatu tindakan yang mengacu pada nilai yang dianut masyarakat. Moral memiliki dua pandangan yang berbeda yaitu moral yang baik atau positif dan moral yang buruk atau negatif. Moral yang buruk bertentangan dengan nilai yang dianut masyarakat sehingga akan menimbulkan sanksi-sanksi baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis. Dari video tersebut tentang animasi yang menggambarkan trolly problem bahwasanya setiap orang akan ada pada suatu keadaan dimana ia akan dihadapkan pada keadaan yang membuatnya mengarah pada moralitas negatif (buruk). Dan disitulah manusia seharusnya dapat menggunakan sudut pandang nya tidak hanya pada satu sisi melainkan dari sisi yang lain juga. Misalnya seperti pada kereta yang melaju kencang jika tetap lurus akan menabrak 5 orang sedangkan jika berbelok maka akan menabrak 1 orang. Dalam hal ini mungkin sebagian besar orang akan memilih menyelamatkan 5 orang tersebut sehingga mengorbankan 1 orang. Namun, jika 1 orang itu adalah anggota keluarga kita maka kita akan memilih menyelamatkan 1 orang itu dan mengorbankan 5 orang lainnya. Dari sini kita belajar bahwasanya dalam mengambil sebuah keputusan akan selalu ada sikap egoisme, maka dari itu kita perlu memiliki sikap empati juga bagaimana ketika aku menjadi dia. Jadi sebagai manusia janganlah kita mudah menyalahkan orang lain, coba kita renungi bahwa setiap keputusan yang diambil oleh orang lain ada sebuah pertimbangan besar yang telah dipertimbangkannya.
Nama : Ufara Alfadila
NPM : 2213053114

Judul jurnal : MEMBINA NILAI MORAL SOSIAL BUDAYA INDONESIA DI KALANGAN REMAJA

Di kehidupan zaman yang semakin kompleks ini, banyak terjadi masalah dan tantangan yang dihadapi generasi muda.
Keluarga, sekolah, dan masyarakat berperan penting dalam membina manusia yang dilakukan secara berkesinambungan. Membina nilai, moral, sosial, dan budaya pada generasi muda dapat dilakukan dengan Membangun Hubungan Interpersonal Antar Bangsa, Pendidikan Generasi Muda Yang Memiliki Jati Diri Indonesia Yang Berkadar Modern, Diperlukan Pendidik Dalam Arti Seluas-luasnya (Orang Tua, Guru,
Dosen, Tokoh Masayarakat Formal/Non Formal). Pembentukan jati diri generasi muda
tidak bisa dilepaskan dari peran pendidikan, tokoh pendidikan Nasional menyatakan ada tiga pusat lingkungan pendidikan/tri pusat pendidikan yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat. Selain itu, Penciptaan Suasana Yang Kondusif Aktif, Efektif, Komunikatif Penuh Nilai Kreatif Dan Bertanggung Jawab serta Peranan Strategis Pendidikan Agama dalam Pembentukan Perilaku Peserta Didik dalam Kondisi Masyarakat yang Pluralistis. Pada intinya pendidikan sangat berperan penting dalam membina manusia karena dalam arti luas pendidikan sangat berperan dalam upaya memanusiakan manusia yang memiliki jati diri yang khas dari seorang individu.
Nama : Ufara Alfadila
NPM : 2213053114

Nilai moral adalah suatu tuntutan prilaku yang baik yang dimiliki individu sebagai moralitas, yang tercermin dalam
pemikiran/konsep, sikap, dan tingkah laku. Tingkah laku yang baik perlu diwujudkan melalui penanaman nilai moral Pancasila. Guna mencegah tindakan korupsi maka perlu diberikan penanaman sikap dan nilai seperti kejujuran, nilai kedisiplinan, nilai tanggung jawab serta nilai keadilan. Tujuan dari Penerapan Nilai Moral Pancasila Sejak Dini Dalam Mewujudkan Generasi Anti Korupsi di SD Negeri Osiloa Kupang Tengah ialah membangun dan membekali peserta didik sebagai generasi emas dengan jiwa Pancasila yang baik guna menghadapi dinamika perubahan, menembangkan pendidikan nasional yang meletakan pendidikan moral Pancasila sebagai jiwa utama dalam penyelenggaraan pendidikan bagi peserta didik dengan dukungan keterlibatan publik yang di lakukan melalui pendidikan jalur formal, nonformal dan informal, merevitalisasi dan memperkuat potensi pendidik, tenaga pendidikan, peserta didik ,masyarakat dan lingkungan keluarga. Selain itu, dengan menanamkan nilai moral sejak dini dapat mencengah ajakan/dorongan negatif untuk melalukan korupsi sejak dini.