Posts made by YUANI TRI ASTUTI 2213053046

Nama : Yuani Tri Astuti
Npm:2213053046


Nama Jurnal : JURNAL PEMIMPIN - PENGABDIAN MASYARAKAT ILMU PENDIDIKAN
Volume : 2
Nomor : 1
Halaman : 13;17
Tahun Terbit : 2022
Judul : PENERAPAN NILAI MORAL PANCASILA DALAM MEWUJUDKAN GENERASI ANTI KORUPSI DI SD NEGERI OSILOA KUPANG TENGAH!
Nama Penulis :
1.Asti Yunita Benu
2. Agnes Maria Diana Rafael
3.Imanuel Baok
4.Intan Yunita Tungga
5.Maria M Nina Niron
6.Niski Astria Ndolu
7.Vebiyanti P Leo

Pembahasan
Nilai Moral pancasila merupakan pedoman bagi masyarakat untuk bertindak hidup yang diatur oleh pancasila atau ideologi Indonesia. Moral pancasila ialah sikap bermasyarakat yang harus dilakukan oleh masyarakat. Penghayatan dan pengalaman butir-butir Pancasila (36 butir Pancasila) sebagaimana termuat dalam Tap MPR RI No. II/MPR/1978 tentang pedoman penghayatan dan pengalaman Pancasila atau Eka Prasetya Pancarya.

Moral berasal dari kata mos (mores) yang artinya kesusilaan, tabiat, kelakuan. Moral adalah ajaran tentang hal baik dan buruk, yang berhubungan dengan tingkah laku dan perbuatan manusia. Moral bisa berupa kesetiaan, kepatuhan terhadap nilai dan norma yang mengikat kehidupan masyarakat, negara, dan bangsa. Moral pun dapat dibedakan seperti moral ketuhanan atau agama, moral filsafat, moral etika, moral hukum, moral ilmu.
Nilai-nilai yang jelas dinyatakan dalam pancasila seperti berkut.
1. Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Nilai Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Nilai Persatuan Indonesia
4. Nilai Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
5. Nilai Keadilan Sosial bagi seluruh Indonesia.
Nama : Yuani Tri Astuti
NPM : 2213053046

Analisis Video
Nilai-nilai yang harus diteladani dalam kehidupan sehari-hari
1. Nilai Ketuhanan
- Bersyukur kepada Tuhan
- Melaksanakan ibadah sesuai agama yang di anut
- Tidak memaksakan suatu agama kepada orang lain
- Menghormati agama orang lain.
2. Nilai Kemanusiaan
- Saling mencintai sesama manusia
- saling tolong menolong
- tidak berbuat kasar kepada orang lain
- Bersikap sopan kepada sesama manusia
3. Nilai Persatuan
- Mengikuti upacara bendera dengan tertib
- Mencintai dan menggunakan produk dalam negeri
-berteman dengan tidak membeda-bedakan ras, suku, dan agama
4. Nilai Kerakyatan
- Menyampaikan pendapat
- Menerima hasil musyawarah dengan lapang dada
- Saling menghargai pendapat orang lain.
5. Nilai Keadilan
- Bersikap adil terhadap sesama
- Tidak berbuat curang kepada orang lain
- Menghargai hasil karya orang lain
- Tidak boros dan rajin menabung
- Gotong royong
- Melaksanakan hak dan kewajiban.

Menurut saya, seseorang dapat meneladani nilai Pancasila dengan menghargai teman atau sodara yang berbeda agama, menghormati orang yang lebih tua,saling bergotong royong untuk menyelesaikan masalah.
Nama : Yuani Tri Astuti
Npm : 2213053046

Jurnal ini membahas tentang pentingnya pendidikan nilai moral bagi generasi penerus. Penulis menyampaikan bahwa di era globalisasi saat ini, pendidikan hanya fokus pada aspek akademik dan teknologi, sedangkan pendidikan nilai moral sering diabaikan. Padahal, pendidikan nilai moral sangat penting untuk membentuk karakter dan meningkatkan kesadaran pada nilai yang baik.

Penulis juga membahas peran keluarga, sekolah, dan masyarakat dalam memberikan pendidikan nilai moral. Keluarga menjadi pengantar utama dalam memberikan nilai moral sejak dini, sedangkan sekolah dan masyarakat dapat memberikan pelajaran dan contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari.

Penulis juga mengemukakan bahwa pendidikan nilai moral juga bisa dilakukan melalui media massa, seperti televisi dan internet, dengan menghadirkan program atau konten yang mengandung nilai moral positif.

Dalam kesimpulan, penulis menekankan bahwa upaya dalam memberikan pendidikan nilai moral perlu terus dilakukan agar generasi penerus dapat memiliki karakter yang baik, berintegritas, dan peduli pada lingkungan sekitar.
Nama: Yuani Tri Astuti
Npm:2213053045

Pentingnya pendidikan moral bagi generasi bangsa:

Pedidikan nilai moral/agama sangat penting bagi para remaja sebagai generasi penerus bangsa, agar martabat bangsa terangkat,
kualitas hidup meningkat, kehidupan menjadi lebih baik, aman dan
nyaman serta sejahtera.Pendidikan nilai moral juga akan membentuk generasi memiliki moral yang
baik, akhlak mulia, budi pekerti yang luhur, empati, dan tanggungjawab.
Sehingga tidak menimbulkan kekerasan dan tawuran, melainkan
saling membantu, menolong sesama, saling menyayangi, rasa empati, jujur
dan tidak korup, serta tanggungjawab.

Hambatan atau tantangan:

Kondisi faktual pendidikan nilai moral/agama di Indonesia dari
tahun 1968 sampai saat ini masih terabaikan, belum ditangani secara
terencana dan serius. Hal ini terbukti adanya jumlah jam pelajaran yang bernuansa pendidikan agama dan budi pekerti sangat minim,yaitu hanya 2 sampai 4 jam perminggu dari jumlah jam 34 sampai 42 jam perminggu. Padahal dengan KTSP sebenarnya lebih bisa diatur, sehingga kebutuhan ini bisa terakomodasi dan terpenuhiFenomena perilaku amoral remaja saat ini sangat mencemaskan dan meresahkan,bahkan telah mengganggu ketertiban umum dan membuat kehidupan tidak aman serta nyaman. Kalau hal ini tidak segera ditangani secara serius dan terencana yaitu dengan pendidikan nilai moral/agama, kemungkinan besar bangsa ini akan kehilangan generasi penerus.

Dampak positif dan Negatif:

Di era modern seperti sekarang ini, kerusakan moral sudah sampai pada kondisi yang sangat memprihatinkan. Dan itu terjadi pada berbagai usia, baik itu anak-anak, remaja hingga orang dewasa telah terkena penyakit ini. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat dan canggih, teknologi yang semakin canggih inilah yang memberikan banyak dampak negatif dan postif bagi kehidupan bangsa kita. Dampak positifnya kita bisa memanfaatkan teknologi canggih itu untuk mendapatkan informasi-informasi dan pengetahuan yang lebih luas baik di dalam negeri maupun luar negeri. Tetapi tidak sedikit juga dampak negatif yang ditimbulkan sehingga moral bangsa kita yang dikenal baik, luntur secara perlahan-lahan.
Nama: Yuani Tri Astuti
Npm:2213053046

IDENTITAS JURNAL

1. Nama Jurnal : Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan
2. Nomor : 3
3. Halaman : 710-724
4. Tahun Terbit : 2021
5. Judul Jurnal : PENDIDIKAN NILAI DAN MORAL DALAM SISTEM KURIKULUM PENDIDIKAN DI ACEH
6. Nama Penulis :
Iwan Fajri
Rahmat
Dadang Sundawa
Mohd Zailani Mohd Yusoff

HASIL PENELITIAN:
Penyelenggaraan pendidikan di provinsi Aceh, Indonesia, pada dasarnya mengacu pada sistem pendidikan nasional, sama dengan provinsi lain di Indonesia. Tetapi, semenjak Aceh
diberikan status khusus lewat Undang- Undang No 44 Tahun 1999 tentang Keistimewaan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam serta Undang- Undang No 18 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus, Pemerintah Aceh mempunyai kewenangan otonom dalam melaksanakan pendidikan dengan
keunikan serta otonomi khusus provinsi Aceh dengan hukum Islam (Ahamd, 2019; Bahri, 2013) Aceh memiliki ciri-ciri khusus dalam penyelenggaraan syariat Islam (Ulya, 2016) dan penerapan pendidikan Islam dalam rangka pembentukan generasi muda Aceh yang berakhlak mulia
mengikuti budaya Aceh dan syariat Islam.Pendidikan di Aceh saat ini sedang mempersiapkan kurikulum Aceh yang disusun berdasarkan ajaran Qanun Aceh tentang penyelenggaraan pendidikan Islam. Kurikulum Aceh
dapat disebut sebagai kurikulum nasional plus, karena seluruh muatan kurikulum nasional 2013 termasuk kurikulum Aceh ditambah dengan materi pendidikan Islam dan materi muatan lokal.Qanun pendidikan diharapkan dapat diterapkan dalam bidang pendidikan di Aceh. Penerapan nya dilakukan pada setiap jenjang pendidikan dan setiap lembaga pendidikan yang ada di Aceh serta
pada setiap mata pelajaran yang ada. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang mengungkapkan bahwa nilai-nilai harus ditransfer melalui semua pembelajaran dan kegiatan pendidikan di sekolah (Martinek, & Lee, 2012;Waite, 2011). penelitian ini mengedepankan pentingnya rumusan visi sekolah berbasis nilai. Padahal visi memiliki peran yang lebih penting karena strategi pendidikan diterapkan untuk mencapai visi sekolah. Hasil penelitian Raihani (2008), keberhasilan sekolah didahului dengan rumusan visi sebagai pedoman seluruh kebijakan, program, dan kegiatan sekolah.

Kelebihan:Bahasa yang digunakan mudah dipahami.
Kekurangan:-