Kiriman dibuat oleh Jeky Septa Anggara 2213053253

Nama : Jeky Septa Anggara
NPM : 2213053253
Kelas : 3F

Analisis Video 4 [ Etika dan Moral Dalam Keluarga dan Pembelajaran Daring ]

Seiring dengan perkembangan zaman tentu saja informasi akan lebih mudah didapatkan. Kemudahan dalam mengakses segala informasi dapat menjadi tolak ukur bagi kita dalam mengambil mana yang baik dan buruk. Tentunya sebagai generasi muda, kita dituntut agar terus mengikuti perkembangan zaman, namun dalam sisi lain kita juga harus mampu mengetahui mana yang akan bermanfaat untuk kita dan orang lain dan mana yang dapat menimbulkan hal buruk bagi kita ataupun orang lain. Maraknya kegiatan kriminalitas seperti pelecahan, pembunuhan, pembullyan, narkoba, penistaan agama menjadi sebuah permasalahan utama di zaman sekarang. Ini semua berkaitan dengan etika dan moral.

Istilah etika dan moral memang klasik namun etika dan moral ini merupakan pedoman manusia dalam berperilaku sesuai dengan aturan yang berlaku. Terdapat 3 persamaan etika dan moral yaitu pertama mengacu pada pengajaran tentang perbuatan, tingkah laku, dan sifat seseorang. Kedua yaitu etika dan moral merupakan prinsip dan aturan hidup manusia. Ketiga yaitu etika dan moral bukan faktor keturunan.
Perilaku sederhana yang menggambarkan bahwa etika dan moral sering diabaikan seperti tidak berpamitan saat keluar rumah, tidak membantu orang tua, tidak meminta maaf saat melakukan kesalahan dan membantah perkataan orang tua.

Sekolah merupakan lingkungan kedua yang berperan dalam penanaman nilai moral. Pada lingkungan sekolah terdapat aturan tata tertib yang wajib dipatuhi oleh peserta didik oleh karena itu di sekolah peserta didik diajarkan untuk membiasakan beretika dan bermoral. Pada pandemi covid-19 pembelajaran dilakukan secara daring, namun tetap etika dan moral juga sangat penting dilakukan dalam pembelajaran pada masa itu. Walaupun pembelajaran dilakukan secara daring, namun etika dan moral harus tetap dilaksanakan misalnya tetap sopan santun dalam berkomunikasi secara daring dan bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas - tugasnya.
Nama : Jeky Septa Anggara
NPM : 2213053253
Kelas : 3F

Analisis Video 3 [ Menerapkan dan Menanamkan Nilai - Nilai Moral Dalam Keluarga ]

Keluarga menjadi lingkungan pertama yang berperan penting dalam pembentukan nilai moral. Ketika proses pembentukan moral terjadi dengan baik dalam lingkungan keluarga maka akan menghasilkan nilai moral yang kuat bagi seseorang. Dalam hal ini orang tua menjadi figur pertama yang dapat menjadi contoh atau teladan baik bagi seorang anak dalam membentuk nilai moral.

Setidaknya ada 8 fungsi keluarga dalam penanaman dan penerapan nilai moral yaitu sebagai berikut.
1.) Fungsi agama.
Fungsi yang pertama ini mencakup beberapa poin atau nilai moral yakni keimanan, ketakwaan, bersyukur, kejujuran, tenggang rasa, kepedulian, ketaatan, disiplin, dan kasih sayang
2.) Fungsi Sosial Budaya
Nilai moral yang terdapat pada fungsi ini yakni gotong royong, sopan santun, kepedulian, kerukunan, toleransi, dan kebersamaan.
3.) Fungsi Cinta Kasih
Pada fungsi yang ketiga ini, nilai moral yang tercakup yakni empati, keakraban, pemaaf, keadilan, kesetiaan, dan pengorbanan.
4.) Fungsi Perlindungan
Dalam keluarga fungsi perlindungan ini mencakup tiga nilai moral yakni pemaaf, tanggap, dan ketahahan.
5.) Fungsi Reproduksi
Nilai moral yang berkaitan dengan fungsi ini yakni bertanggung jawab, keteguhan, dan kesehatan
6.) Fungsi sosialisasi dan Pendidikan
Pada fungsi ini terdapat 6 nilai moral yang dibentuk dan dikembangkan antara lain yakni percaya diri, keluwesan, kerajinan, kebanggaan, kreatifitas, dan bertanggung jawab.
7.) Fungsi ekonomi
Nilai moral yang tercakup yaitu hemat, ketelitian, kepedulian, disiplin, dan keuletan.
8.) Fungsi Pemeliharaan Lingkungan
Disini nilai norma yang dibentuk yakni berkaitan dengan kebersihan dan kedisiplinan.

Dari 8 fungsi keluarga tersebut, dapat dilihat bahwa keluarga memegang peran penting dalam pembentukan nilai moral. Oleh karena itu orang tua sebagai tokoh utama di dalam lingkungan keluarga harus dapat menjadi contoh dalam memberikan pengajaran baik terhadap anak terutama dalam penanaman nilai moral.
Nama : Jeky Septa Anggara
NPM : 2213053253
Kelas : 3F

Analisis video 1 [Pentingnya Pendidikan Moral Untuk Anak Sekolah Dasar]

Secara definisi, pendidikan moral merupakan sebuah proses yang dilakukan guna membentuk atau menanamkan nilai baik kepada seseorang untuk mencapai kedewasaan. Pendidikan moral ini penting dilakukan atau diberikan kepada anak sekolah dasar karena dengan pendidikan moral tersebut, anak - anak akan dapat berperilaku sesuai dengan aturan yang berlaku.

Terdapat beberapa penyebab dari penurunan moral pada anak yaitu sebagai berikut.
1.) Perundungan di sekolah
2.) Kekerasan fisik dalam keluarga

Peranan orang tua dan guru sangat penting dalam pembentukan nilai moral anak. Orang tua menjadi figur pertama yang dapat dijadikan teladan atau contoh bagi anak dalam membentuk moral. Sedangkan guru berperan dalam upaya memperkaya dan memperkokoh kepribadian anak.
Penyelesaian terhadap moral anak, dalam hal ini diperlukan motivator untuk memberikan pengajaran baik kepada anak supaya anak tidak menyimpang dari aturan.
Nama : Jeky Septa Anggara
NPM : 2213053253
Kelas : 3F

Analisis Jurnal 2 [Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini]

Berdasarkan jurnal tersebut, moral dapat didefinisikan sebagai tingkah laku yang mencerminkan baik dan buruknya sikap dari seseorang. Dalam hal ini penanaman nilai moral sangat perlu dan penting dilakukan untuk membentuk dan meningkatkan sikap positif dari anak. Nilai - nilai yang dibentuk dan dikembangkan memiliki ciri ciri yaitu :
(1) berkaitan dengan tanggung jawab; (2) berkaitan dengan hati nurani; (3) mewajibkan; (4) dan bersifat formal.

Ketika kita akan mengajarkan nilai moral seharusnya dapat memilih dan menggunakan metode atau cara yang sesuai sehingga penyampaiannya dapat mudah dipahami dan dimengerti anak. Oleh sebab itu kita perlu memikirkan metode apa yang cocok. Metode penanaman nilai moral pada anak usia dini antara lain yaitu :
(1) metode bermain, karena anak usia dini merupakan anak - anak yang lebih banyak menyukai bermain sehingga dalam hal ini nilai moral yang diajarkan dapat berupa nilai sosial, nilai toleransi atau tenggang rasa dll.
(2) metode bercerita, anak - anak sangat senang apabila diceritakan hal - hal yang menarik sehingga metode ini dapat cocok digunakan.
(3) metode bercakap - cakap, maksudnya lebih mengajak anak untuk berkomunikasi secara aktif. Melalui komunikasi inilah penyisipan nilai moral dapat dilakukan dengan efektif dan efisien.
Nama : Jeky Septa Anggara
NPM : 2213053253
Kelas : 3F

Analisis [jurnal 1]

Seiring dengan perkembangan zaman dan akibat dari adanya globalisasi yang mengarah pada dampak negatif, bangsa indoensia mengalami kemerosotan nilai moral sehingga dalam hal ini nilai - nilai moral harus bisa ditingkatkan kembali.

Berdasarkan pengamatan penulis yang dilakukan di SD Negeri Lampeuneurut menerangkan bahwa sebagian tenaga pendidik tidak menyadari akan adanya kemerosotan nilai moral, bahkan mereka tidak mengerti dan tidak paham nilai - nilai apa saja yang semestinya diberikan kepada siswa sebab mereka belum pernah mendapatkan pelatihan terkait penananaman nilai moral. Penanaman nilai - nilai moral dalam hal ini bertujuan untuk membentuk dan menumbuhkan moral yang telah mengalami kemerosotan pada seorang anak. Sehingga dari sisi inilah peran guru menjadi sangat penting dalam menanamkan nilai moral. Salah satu caranya yaitu dengan mengajarkan nilai moral di setiap pelajaran sekolah. Kemudian guru dapat menjadi suri teladan bagi muridnya dalam penanaman nilai moral.