Posts made by Putri Wulandari Dwi Yovan

3I 2023 Pendidikan nilai dan Moral -> FORUM pertanyaan

by Putri Wulandari Dwi Yovan -
Nama : Putri Wulandari Dwi Yovan
NPM : 2213053198

Hard skill dan soft skill adalah dua jenis keterampilan yang penting untuk dimiliki oleh setiap orang, baik di dunia pendidikan maupun dunia kerja. Hard skill adalah keterampilan yang berkaitan dengan pengetahuan dan kemampuan teknis, sedangkan soft skill adalah keterampilan yang berkaitan dengan perilaku dan sikap.
Perbedaan kriteria nilai hard skill dan soft skill dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu:
1. Objektivitas
Hard skill lebih mudah untuk dinilai secara objektif karena dapat diukur dan dikuantifikasi. Misalnya, keterampilan mengoperasikan komputer dapat dinilai berdasarkan kecepatan dan ketepatan dalam mengoperasikan aplikasi tertentu.
Soft skill bersifat subjektif sehingga semakin sulit dinilai secara objektif. Misalnya, keterampilan kepemimpinan dapat dinilai berdasarkan pendapat orang lain terhadap perilaku kepemimpinan seseorang.
2. Pembuktian
Hard skill dapat dibuktikan dengan dokumen atau sertifikat yang menunjukkan bahwa seseorang telah menguasai keterampilan tersebut. Misalnya, sertifikat dari kursus bahasa Inggris dapat membuktikan bahwa seseorang memiliki kemampuan berbahasa Inggris.Sedangkan soft skill lebih sulit untuk dibuktikan dengan dokumen atau sertifikat. Misalnya, keterampilan berkomunikasi secara efektif dapat dinilai berdasarkan hasil wawancara atau observasi.
3. Keterkaitan dengan pekerjaan
Hard skill biasanya lebih berkaitan langsung dengan pekerjaan tertentu. Misalnya, keterampilan mengoperasikan mesin produksi sangat penting bagi seorang operator produksi. Soft skill dapat berhubungan dengan pekerjaan, namun sifatnya lebih umum. Misalnya saja keterampilan kerja sama tim yang bermanfaat bagi semua orang, baik di dunia pendidikan maupun dunia kerja.
4. Dampak Karir
Hard skill dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap karir seseorang. Misalnya, memiliki kemampuan pemrograman yang baik akan membantu Anda mendapatkan pekerjaan sebagai programmer.
Soft skill juga dapat berdampak pada karier Anda, tetapi dampaknya lebih bersifat jangka panjang. Misalnya, orang-orang dengan keterampilan kepemimpinan yang baik mempunyai kemungkinan lebih besar untuk dipromosikan.
Berikut adalah beberapa tips untuk mengembangkan hard skill dan soft skill:
(1) Untuk hard skill
* Ikuti pelatihan atau kursus yang sesuai dengan minat dan kebutuhan Anda.
* Praktikkan keterampilan Anda secara rutin.
* Dapatkan umpan balik dari orang lain tentang keterampilan Anda.
(2) Untuk soft skill
* Baca buku atau artikel tentang soft skill.
* Ikuti seminar atau workshop tentang soft skill.
* Berlatihlah untuk menerapkan soft skill dalam kehidupan sehari-hari.
Nama : Putri Wulandari Dwi Yovan
NPM : 2213053198
Judul Jurnal : PENANAMAN NILAI-NILAI MORAL PADA SISWA DI SD NEGERI LAMPEUNEURUT

Penanaman nilai-nilai moral pada siswa di SD Negeri Lampeuneurut sebagian besar sudah baik karena guru sudah menanamkan nilai-nilai moral kepada siswa walaupun ada beberapa guru yang belum sepenuhnya mengetahui nilai-nilai yang harus ditanamkan. Kemudian menanamkan nilai-nilai moral kesemua mata pelajaran, memberi nasehat setiap hari, guru menjadi panutan siswa, melalui lingkungan sekolah dan kerjasama dengan orang tua. Disamping itu siswa di SD Negeri Lampeuneurut mempunyai tingkah laku yang baik karena sudah mengetahui beberapa nilai-nilai moral dan memudahkan guru untuk melanjutkannya.

Penanaman nilai-nilai moral bertujuan menanamkan nilai-nilai moral yang mulai luntur di lingkungan anak-anak akibat pengaruh buruk yang mereka dapatkan sehingga diharapkan anak-anak di masa yang akan datang mempunyai moral yang baik, karena kalau dibiarkan semenjak kecil maka akan mungkin mengahancurkan generasi-generasi muda pada masa yang akan datang. Menurut pengamatan penulis di SD Negeri Lampeuneurut penanaman nilai-nilai moral yang belum dilakukan oleh kebanyakan guru karena tidak menyadari sepenuhnya bahwa mereka seharusnya berurusan dengan persoalan-persoalan pendidikan moral, mereka sendiri tidak memiliki pandangan yang jelas mengenai apa-apa saja nilai-nilai moral yang harus diberikan kepada peserta didik, dan mereka tidak pernah memperoleh suatu latihan atau pendidikan dalam pendidikan moral.

Berdasarkan hasil penelitian dapat dibuat kesimpulan bahwa Guru di SD Negeri Lampeuneurut telah menanamkan 10 nilai moral yaitu nilai religius, nilai sosialitas, nilai gender, nilai keadilan, nilai demokrasi, nilai kejujuran, nilai kemandirian, nilai daya juang, nilai tanggungjawab, dan nilai penghargaan terhadap lingkungan. Adapun cara untuk menanamkan nilai-nilai tersebut adalah dengan
menyisipkan ke semua mata pelajaran yang diajarkannya, melalui lingkungan sekolah dan kerjasama dengan orang tua. Disamping itu siswa di SD Negeri Lampeuneurut mempunyai tingkah laku yang baik karena sudah mengetahui beberapa nilai-nilai moral dan memudahkan guru untuk melanjutkannya.
Nama : Putri Wulandari Dwi Yovan
NPM : 2213053198
Judul Jurnal : Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini

- Pengertian moral sebagai berikut:
1. Moral sebagai seperangkat ide-ide tentang tingkah laku dengan warna dasar tertentu yang dipegang oleh sekelompok manusia dalam lingkungan hidup tertentu.
2. Moral adalah ajaran tentang tingkah laku hidup yang berdasarkan pandangan hidup atau agama tertentu.
3. Moral sebagai tingkah laku hidup manusia yang mendasarkan pada kesadaran bahwa ia terikat oleh keharusan untuk mencapai yang baik, sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dalam lingkungannya.

- Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2000: 52-55) nilai moral memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Berkaitan dengan tanggung jawab kita
b. Berkaitan dengan hati nurani
c. Mewajibkan
d. Bersifat formal

- Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini
Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini
dapat dilakukan dengan berbagai macam metode yaitu :
1. Metode Bermain
2. Metode Bercerita
3. Metode Pemberian Tugas
4. Metode Bercakap-cakap

- Cara Pelaksanaan Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini
Pada jalur pendidikan formal cara penanaman nilai-nilai moral pada anak usia dini bisa dilakukan melalui kegiatan pembelajaran dengan jadwal tatap muka yang ditentukan yaitu meliputi :
1. Persiapan Kegiatan Pembelajaran
Persiapan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan: 1). Media pembelajaran yang dipergunakan dari media pembelajaran sederhana dan media pembelajaran tradisional dan alat permainan edukatif (APE), 2). Menggunakan buku pegangan sebagai acuan untuk mengajarkan pendidikan moral, menggunakan segala macam buku yang berkaitan dengan pendidikan moral untuk anak usia dini.
2. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran
a. Penataan lingkungan bermain
b. Kegiatan Inti Pembelajaran
c. Kegiatan Penutup
Nama : Putri Wulandari Dwi Yovan
NPM : 2213053198

Menurut saya, 8 fungsi keluarga dapat berperan penting dalam menanamkan moral terhadap anak-anak di rumah. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan oleh keluarga untuk menanamkan moral kepada anak-anak:

1. Fungsi keagamaan
Fungsi keagamaan dapat berperan dalam menanamkan moral kepada anak-anak dengan mengajarkan nilai-nilai agama, seperti kejujuran, toleransi, dan saling menghormati. Orang tua dapat mengajak anak-anak untuk beribadah bersama, membaca Al-Qur'an atau kitab suci lainnya, dan mengikuti kegiatan keagamaan lainnya.
2. Fungsi sosial budaya
Fungsi sosial budaya dapat berperan dalam menanamkan moral kepada anak-anak dengan mengajarkan nilai-nilai budaya, seperti sopan santun, gotong royong, dan cinta tanah air. Orang tua dapat mengajarkan nilai-nilai budaya kepada anak-anak melalui cerita, lagu, atau kegiatan sehari-hari.
3. Fungsi cinta dan kasih sayang
Fungsi cinta dan kasih sayang dapat berperan dalam menanamkan moral kepada anak-anak dengan memberikan rasa aman dan nyaman. Anak-anak yang merasa dicintai dan disayangi akan lebih cenderung untuk berperilaku baik. Orang tua dapat menunjukkan rasa cinta dan kasih sayang kepada anak-anak dengan cara memeluk, mencium, dan berbicara lembut kepada mereka.
4. Fungsi perlindungan
Fungsi perlindungan dapat berperan dalam menanamkan moral kepada anak-anak dengan melindungi mereka dari hal-hal yang dapat merusak moral mereka, seperti kekerasan, pornografi, dan narkoba. Orang tua dapat melindungi anak-anak dari hal-hal yang dapat merusak moral mereka dengan cara mengawasi kegiatan mereka, mengajarkan mereka tentang bahaya hal-hal tersebut, dan memberikan contoh yang baik.
5. Fungsi reproduksi
Fungsi reproduksi dapat berperan dalam menanamkan moral kepada anak-anak dengan mengajarkan mereka tentang pentingnya menjaga kesucian diri. Orang tua dapat mengajarkan anak-anak tentang pentingnya menjaga kesucian diri dengan cara memberikan penjelasan tentang seks secara aman dan bertanggung jawab.
6. Fungsi sosialisasi dan pendidikan
Fungsi sosialisasi dan pendidikan dapat berperan dalam menanamkan moral kepada anak-anak dengan mengajarkan mereka tentang nilai-nilai sosial dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Orang tua dapat mengajarkan nilai-nilai sosial dan norma-norma yang berlaku di masyarakat kepada anak-anak dengan cara mengajak mereka untuk berinteraksi dengan orang lain, memberikan contoh yang baik, dan mengajarkan mereka tentang hukum dan peraturan yang berlaku.
7. Fungsi ekonomi
Fungsi ekonomi dapat berperan dalam menanamkan moral kepada anak-anak dengan mengajarkan mereka tentang pentingnya bekerja keras dan hemat. Orang tua dapat mengajarkan anak-anak tentang pentingnya bekerja keras dan hemat dengan cara memberikan contoh yang baik, mengajarkan mereka tentang pentingnya menghargai uang, dan mengajarkan mereka tentang pentingnya menabung.
8. Fungsi lingkungan
Yang dimaksud dengan lingkungan disini adalah terkait kebersihan dan kesehatan lingkungan disekitar keluarga. Kemampuan keluarga dalam menjaga kebersihan, kesehatan dan kelestarian lingkungan merupakan Langkah positif untuk menjaga keseimbangan lingkungan.
Selain itu, keluarga juga dapat menanamkan moral kepada anak-anak dengan cara memberikan contoh yang baik. Anak-anak akan cenderung meniru perilaku orang tua mereka. Oleh karena itu, orang tua harus selalu berperilaku baik di hadapan anak-anak.
Berikut adalah beberapa contoh perilaku baik yang dapat ditiru oleh anak-anak:
* Berkata jujur
* Bersikap sopan santun
* Membantu orang lain
* Bertanggung jawab
* Bersikap rendah hati
* Bersyukur
Nama : Putri Wulandari Dwi Yovan
NPM : 2213053198

Analisis jurnal "Penanaman dan Penerapan Nilai-nilai Moral Melalui 8 Fungsi Keluarga"

1. Fungsi Keluarga
Nilai moral yang terkandung Keimanan, ketaqwaan, kejujuran, bersyukur, kepedulian, tenggang rasa, kerajinan, kesalehan, ketaatan, suka menolong, disiplin, kesabaran, dan kasih sayang.
2. Fungsi Sosial Budaya
Nilai moral yang terkandung Gotong royong, sopan santun, kerukunan, kepedulian, kebersamaan, toleransi, dan kebangsaan.
3. Fungsi Cinta Kasih
Nilai moral yang terkandung Empati (peka), keakraban, keadilan, pemaaf, kesetiaan, pengorbanan, suka menolong, dan bertanggung jawab.
4. Fungsi Perlindungan
Nilai moral yang terkandung Pemaaf, tanggap, dan ketabahan.
5. Fungsi Reproduksi
Nilai moral yang terkandung Bertanggung jawab, kesehatan dan keteguhan.
6. Fungsi Sosialisasi dan Pendidikan
Nilai moral yang terkandung Percaya diri, keluwesan, kebanggaan, kerajinan, kreatifitas, bertanggung jawab dan bekerja sama.
7. Fungsi Ekonomi
Nilai moral yang terkandung Hemat, ketelitian, disiplin, kepedulian, dan keuletan.
8. Fungsi Pemeliharaan Lingkungan
Nilai moral yang terkandung Kebersihan dan kedisiplinan.