Nama : Vraditha Aulia Putri
NPM : 2213053090
Analisis video 4
Video tersebut menggambarkan beberapa isu yang kompleks terkait dengan pendidikan, kampus, nilai-nilai moral, dan paradoks dalam masyarakat. Terdapat perasaan kekecewaan terhadap sistem pendidikan di Indonesia, khususnya mengenai seleksi masuk ke perguruan tinggi negeri yang lebih menekankan ujian IQ. Ia merasakan ketidakadilan di dalam sistem seleksi tersebut dan menunjukkan kesan bahwa kampus swasta yang ia masuki justru lebih maju secara teknologi daripada kampus negeri, yang ia gambarkan sebagai "mesin" yang menghasilkan individu-intelektual tanpa kesempurnaan teknologi.
Ada juga kritik terhadap pendidikan moral yang dianggap tidak relevan dan tidak menyentuh inti dari nilai-nilai sejati. Ia merasa bahwa pendidikan moral yang diterima selama ini lebih fokus pada hal-hal fisik atau praktis, seperti membantu menyeberangkan nenek-nenek, daripada nilai-nilai substansial yang lebih penting. Kritik terhadap konsep "anak baik" yang diterapkan oleh pendidikan moral menjadi sorotan, di mana menurut penulis, kriteria "anak baik" yang dipaparkan lebih menonjolkan aksi-aksi fisik seperti menabung, membantu orang tua, dan ironisnya, bahkan mencuri. Ia merasa terbebani karena tidak pernah menyeberangkan nenek-nenek, yang dianggapnya sebagai kegagalan dalam mencapai status "anak baik".
Pendekatan komikal dan ironis digunakan untuk menyampaikan kritiknya terhadap pendidikan moral. Ia menyoroti paradoks antara apa yang diajarkan oleh sistem pendidikan moral dengan realitas sosial yang tidak selaras. Perasaan kekecewaan dan keinginan untuk memberikan kontribusi yang lebih baik bagi generasi masa depan juga terlihat dalam keputusannya untuk mendedikasikan hidupnya demi menciptakan perubahan yang lebih baik bagi anak-anak Indonesia.
Video ini juga mengandung unsur humor dan penggunaan kata-kata yang mungkin terasa kocak untuk menggambarkan ironi dalam situasi yang disampaikan. Video ini mencoba menyuarakan kritik terhadap sistem pendidikan dan memberikan pandangan kritis terhadap nilai-nilai moral yang ditanamkan dalam masyarakat, sambil menunjukkan perasaan ingin memberikan kontribusi positif bagi masa depan.
NPM : 2213053090
Analisis video 4
Video tersebut menggambarkan beberapa isu yang kompleks terkait dengan pendidikan, kampus, nilai-nilai moral, dan paradoks dalam masyarakat. Terdapat perasaan kekecewaan terhadap sistem pendidikan di Indonesia, khususnya mengenai seleksi masuk ke perguruan tinggi negeri yang lebih menekankan ujian IQ. Ia merasakan ketidakadilan di dalam sistem seleksi tersebut dan menunjukkan kesan bahwa kampus swasta yang ia masuki justru lebih maju secara teknologi daripada kampus negeri, yang ia gambarkan sebagai "mesin" yang menghasilkan individu-intelektual tanpa kesempurnaan teknologi.
Ada juga kritik terhadap pendidikan moral yang dianggap tidak relevan dan tidak menyentuh inti dari nilai-nilai sejati. Ia merasa bahwa pendidikan moral yang diterima selama ini lebih fokus pada hal-hal fisik atau praktis, seperti membantu menyeberangkan nenek-nenek, daripada nilai-nilai substansial yang lebih penting. Kritik terhadap konsep "anak baik" yang diterapkan oleh pendidikan moral menjadi sorotan, di mana menurut penulis, kriteria "anak baik" yang dipaparkan lebih menonjolkan aksi-aksi fisik seperti menabung, membantu orang tua, dan ironisnya, bahkan mencuri. Ia merasa terbebani karena tidak pernah menyeberangkan nenek-nenek, yang dianggapnya sebagai kegagalan dalam mencapai status "anak baik".
Pendekatan komikal dan ironis digunakan untuk menyampaikan kritiknya terhadap pendidikan moral. Ia menyoroti paradoks antara apa yang diajarkan oleh sistem pendidikan moral dengan realitas sosial yang tidak selaras. Perasaan kekecewaan dan keinginan untuk memberikan kontribusi yang lebih baik bagi generasi masa depan juga terlihat dalam keputusannya untuk mendedikasikan hidupnya demi menciptakan perubahan yang lebih baik bagi anak-anak Indonesia.
Video ini juga mengandung unsur humor dan penggunaan kata-kata yang mungkin terasa kocak untuk menggambarkan ironi dalam situasi yang disampaikan. Video ini mencoba menyuarakan kritik terhadap sistem pendidikan dan memberikan pandangan kritis terhadap nilai-nilai moral yang ditanamkan dalam masyarakat, sambil menunjukkan perasaan ingin memberikan kontribusi positif bagi masa depan.