Posts made by Refiana Sari 2213053261

Nama : Refiana Sari

NPM : 2213053261


Identitas Jurnal:

Nama jurnal : JURNAL PEMIMPIN - PENGABDIAN MASYARAKAT ILMU PENDIDIKAN
Nomor : 1
Volume : 2
Halaman : 13-17
Tahun terbit : 2022
Nama penulis : Asti Yunita Benu, Agnes Maria Diana Rafael, Imanuel Baok, Intan Yunita Tungga, Maria M Nina Niron, Niski Astria Ndolu, Vebiyanti P Leo
Judul jurnal : PENERAPAN NILAI MORAL PANCASILA DALAM MEWUJUDKAN GENERASI ANTI KORUPSI DI SD NEGERI OSILOA KUPANG TENGAH

 

Pembahasan:

-Nilai Moral pancasila adalah suatu pedoman bagi masyarakat untuk bertindak hidup sebagaimana telah diatur dalam pancasila atau ideologi. Pendidikan Moral Pancasila merupakan pendidikan yang berupaya untuk menumbuhkembangkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Pengajarannya menitik beratkan pada penghayatan dan pengalaman butir-butir Pancasila (36 butir Pancasila) sebagaimana termuat dalam Tap MPR RI No. II/MPR/1978 tentang pedoman penghayatan dan pengalaman Pancasila atau Eka Prasetya Pancarya.

- Tujuan dari Penerapan Nilai Moral Pancasila Sejak Dini Dalam Mewujudkan Generasi Anti Korupsi di SD Negeri Osiloa Kupang Tengah ialah membangun dan membekali peserta didik sebagai generasi emas dengan jiwa Pancasila yang baik guna menghadapi dinamika perubahan, menembangkan pendidikan nasional yang meletakan pendidikan moral Pancasila sebagai jiwa utama dalam penyelenggaraan pendidikan bagi peserta didik dengan dukungan keterlibatan publik yang di lakukan melalui pendidikan jalur formal, nonformal dan informal, merevitalisasi dan memperkuat potensi pendidik, tenaga pendidikan, peserta didik ,masyarakat dan lingkungan keluarga.


Nama : Refiana Sari

NPM : 2213053261


Pancasila merupakan dasar negara Indonesia dan juga sebagai pedoman hidup bagi warga negara Indonesia.Dalam video yang sudah saya Simak, Pengamalan sila Pancasila merupakan penerapan nilai yang ada pada masing-masing sila dalam kehidupan sehari-hari.Kemudian nilai yang harus diteladani dalam setiap sila nya:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa :

Nilai yang terkandung didalam sila pertama adalah hubungan antara manusia dengan Tuhan nya, Percaya akan adanya Tuhan dan menjalankan semua Perintah-Nya serta menjauhi larangan-larangan-Nya. Nilai yang dapat kita terapkan: Selalu bersyukur akan kenikmatan yang Allah berikan, Melaksanakan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing, Menghormati agama orang lain, Tidak memaksakan suatu agama kepada orang lain

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab

Nilai yang dapat kita terapkan: Menolong teman yang mengalami kesulitan, Membantu korban yang terkena bencana alam, Tidak berbuat kasar kepada orang lain, Bersikap sopan kepada orangtua

3. Persatuan Indonesia 

Nilai yang dapat kita terapkan: Menngikuti upacara bendera, Mencintai dan bangga menggunakan produk lokal Indonesia, Bermain dengan rukun tanpa membeda-bedaka suku dan agama, Melestarikan budaya Indonesia

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan

Nilai yang dapat kita teraapkan: Menyampaikan pendapat, Berdiskusi, Menerima hasil musyawarah dengan lapang dada, Saling menghargai pendapat

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Nilai yang dapat kita terapkan: Menghargai hasil karya orang lain, Melakukan hak dan kewajiban secara seimbang, Bergotong royong, Tidak berbuat curang


Era modern merurpakan alasan dominan terjadinya kemerosotan moral pada generasi muda. di karenakan adanya faktor globalisasi yang membawa banyak pengaruh yang datang dari luar, baik itu berupa kebudayaan, kehidupan sosial dan juga teknologi.  Cara yang dapat kita lakukan agar generasi muda sekarang dapat menerapkan nilai nilai yang tertanam pada Pancasila adalah dengan Pendidikan, baik formal maupun non formal, dengan adanya pendidikan, tentunya moral seseorang akan diarahkan sesuai dengan norma dan aturan agar perilaku seseorang tidak melewati batas, dan supaya seseorang memiliki perilaku yang baik dalam kehidupan sosialnya di Masyarakat.


Nama : Refiana sari
NPM : 2213053261


Identitas Jurnal:
1. Nama Jurnal : Jurnal Pemikiran Alternatif Kependidikan
2. Nomor : 3
3. Halaman : 119-133
4. Tahun Terbit : 2011
5. Judul Jurnal : PENTINGNYA PENDIDIKAN NILAI MORAL BAGI GENERASI PENERUS
6. Nama Penulis : Ahmad Nawawi

Tinjauan Teoritis:
pendidikan nilai moral adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh manusia (orang dewasa) yang terencana untuk memberikan kesem patan kepada peserta didik (anak, generasi penerus) menanamkan ke Tuhanan, nilai-nilai estetik dan etik, nilai baik dan buruk, benar dan salah, mengenai perbuatan, sikap dan kewajiban; akhlak mulia, budi pekerti luhur agar mencapai kedewasaannya dan bertanggung jawab.

Teori Pendidikan nilai dan moral:
Pada hakekatnya pelaksanaan pendidikan nilai moral telah lama ada dan telah didukung oleh teori yang handal. Pelaksanaan pendidikan nilai moral/agama dapat mengacu pada
• Teori Perkembangan Pertimbangan Moral Kohlberg
• Teori Belajar Sosial dan Moral Albert Bandur

Pendidikan nilai dan moral:
Fenomena perilaku amoral remaja saat ini sangat mencemaskan dan meresahkan, bahkan telah mengganggu ketertiban umum dan membuat kehidupan tidak aman serta nyaman. Kalau hal ini tidak segera ditangani secara serius dan terencana yaitu dengan pendidikan nilai moral/agama, kemungkinan besar bangsa ini akan kehilangan generasi penerus. Kondisi ideal remaja sebagai generasi penerus, merupakan individu yang sedang berkembang, dan oleh karena itu perlu diberi kesempatan berkembang secara proporsional dan terarah, dan mendapatkan layanan pendidikan yang berimbang antara pengetahuan umum dan pendidikan nilai moral/agama. Mereka memiliki peran dan posisi strategis dalam kelangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Kelebihan : Menggunakan bahasa yang mudah dipahami
Kekurangan : -

Nama : Refiana sari

NPM : 2213053261


Pentingnya nilai dan moral bagi generasi bangsa Indonesia:

Pendidikan nilai moral/agama sangat penting bagi para remaja sebagai generasi penerus bangsa, agar martabat bangsa terangkat, kualitas hidup meningkat, kehidupan menjadi lebih baik, aman dan nyaman serta sejahtera. Alasan lainnya karena Pendidikan nilai dan moral memiliki dampak yang signifikan pada perkembangan sosial, moral, dan karakter generasi muda serta pada masyarakat secara keseluruhan.  Oleh karena itulah, Pendidikan nilai dan moral sebagai faktor utama yang dapat meperkuat pengembangan nilai karkter, Pendidikan moral merupakan salah satu modal untuk memperbaiki kondisi bangsa dengan menanamkan sikap kejuujuran, disiplin, tanggung jawab, empati kepada pribadi generasi muda. Dengan adanya Pendidikan nilai dan moral, generasi muda akan memahami dengan sendirinya an melihat secara langsung bentuk perbandingan perilaku yang benar dan yang salah, yang seharusnya dilakukan ataupun ditinggalkan, ibarat katanya nilai dan moral itu sebaga pondasi, sebagai tiang dan pegangan dalam melangkah dan berperilaku.

 

Hambatan atau tantangan:

Minim nya jumlah jam pelajaran yang bernuansa pendidikan agama dan budi pekerti, yaitu hanya 2 sampai 4 jam perminggu dari jumlah jam 34 sampai 42 jam perminggu. Padahal dengan KTSP sebenarnya lebih bisa diatur, sehingga kebutuhan ini bisa terakomodasi dan terpenuhi. Hambatan yang lain juga terjadi karena faktor eksternal adanya pengaruh globalisasi yang tidak bisa dihentikan perkembangannnya baik dalam penggunaan media sosial, berbahasa, berpakaian, dan berperilaku. Hal itu akan berdampak pada bergesernya budaya nilai moral yang sudah ditanamkan.

 

Dampak positif:

Pengembangan karakter semakin kuat, remaja memiliki potensi moral yang dapat diolah dan dikembangkan menjadi moral yang positif sehingga mampu berpartisipasi aktif dalam pembangunan bangsa dan Negara yang penuh dengan kejujuran, tidak korup, semangat yang tinggi dan bertanggungjawab. Potensi mereka yang prospektif, dinamis, energik, penuh vitalitas, patriotisme dan idealisme telah dibuktikan ketika zaman pergerakan nasional, pemuda pelajar telah banyak memberikan kontribusi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

 

Dampak negatif:

Yang pertama, ketakutan akan penilaian. Ketakutan disini bukan berarti takut tetapi kecemasan akan penilaian yang berbeda pandangan.  Kemudian adanya Ketidakseimbangan dalam Pengambilan Keputusanhal ini mungkin kesulitan dalam mengambil keputusan yang seimbang jika mereka terlalu terpaku pada nilai atau moral tertentu. Ini bisa menghambat perkembangan kemampuan pengambilan keputusan yang baik.

 

 

 

 

 

 


Identitas Jurnal:
Nama Jurnal : Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan
Nomor : 3
Halaman : 710-724
Tahun Terbit : 2021
Judul : PENDIDIKAN NILAI DAN MORAL DALAM SISTEM KURIKULUM PENDIDIKAN DI ACEH
Nama Penulis :
• Iwan Fajri
• Rahmat
• Dadang Sundawa
• Mohd Zailani Mohd Yusof
Dalam jurnal yang berjudul “PENDIDIKAN NILAI DAN MORAL DALAM SISTEM KURIKULUM PENDIDIKAN DI ACEH” setelah dianalisis jurnal ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan lokasi penelitian pada sekolah sekolah yang berada di provinsi Aceh.

Pembahasan:
Penerapan syariah Islam di Provinsi Aceh mengatur berbagai konteks yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat Aceh baik dari Pendidikan politik, hukum, sosial, dan Islam di Aceh. Publik pertama Pemerintah provinsi Aceh tentang penyelenggaraan pendidikan Islam diatur dengan Kurikulum Pendidikan Aceh Islami merupakan amanah dari Qanun Aceh Nomor 9 Tahun 2015 perubahan atas Qanun Aceh Nomor 11 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan. (Sulaiman, 2017) menjelaskan penerapan qanun tersebut merupakan bentuk kebijakan Pemerintah Provinsi Aceh untuk mewujudkan pendidikan Islam di Aceh yang merupakan bagian dari implementasi syariah Islam di Aceh.

Namun, pada pengimplementasiannya sekolah-sekolah di kabupaten ataupun kota aceh merasakan bahwa kurikulum islam terlalu tergesa-gesa untuk diterapkan, ini terlihat dari ketidak seriusan pemerintah melalui dinas terkait dalam mempersiapkan segala kebutuhan pengimpelmentasian kurikulum islam tersebut. Sekolah kurikulum islam hanya dimaknai sekedar wacana tanpa aksi nyata, karena mereka belum memperoleh gambaran secara nyata tentang bagaimana proses pengajaran, pembelajaran dan evaluasi dalam kurikulum islam yang diterapkan dan diinginkan oleh dinas Pendidikan. Dilihat dari substansi, pelaksanaan kurikulum Aceh masih belum substantif, belum memiliki konsep yang pasti dan belum memiliki pola yang tetap, sehingga setiap sekolah menerjemahkan secara berbeda antara sekolah yang satu dengan sekolah lainnya. Selain itu, pengakuan guru, pemahaman kurikulum Aceh belum utuh, dan sulit untuk diterapkan di sekolah, selain tidak ada sarana dan prasarana pendukung, metode pelaksanaanya juga masih “amburadul” (Majelis Pendidikan Aceh, 2019).

Kelebihan:
Didalam jurnal ini menggunakan Bahasa yang mudah dipahami sehingga pembaca mampu menangkap rumusan masalah yang terjadi.

Kekurangan:
-