གནས་བསྐྱོད་བཟོ་མི་ Atrasina Qisthin 2213053182

ASSALAMUALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH
NAMA : ATRASINA QISTHIN
NPM : 2213053182
KELAS : 2 D

Analisis Jurnal

A. Identitas Jurnal
1. Nama Jurnal : Jurnal Penelitian Politik
2. Halaman : 69-81
3. Volume : Vol. 16
4. Nomor : No. 01
5. Tahun Terbit : Juni 2019
6. Judul Jurnal : Demokrasi dan Pemilu Presiden 2019
7. Nama Penulis : R. Siti Zuhro
8. Kata Kunci : Pendalaman Demokrasi, Pemilu Presiden, Politisasi Identitas, Pemerintahan Efektif, Membangun Kepercayaan

B. Isi Jurnal
Pembahasan :
•> Deepening Democracy dan Tantangannya
demokratisasi
adalah proses yang terus-menerus dan tak
boleh henti.demokrasi Indonesia yang berjalan selama
21 tahun (1998-2019) masih diwarnai prosedural
ketimbang substantif. Masalahnya kepastian
sosial politik (social political certainty) terasa
menjauh seiring dengan hadirnya keriuhan,
kegaduhan, penistaan agama, isu intoleransi,
masalah kebhinekaan yang menimbulkan konflik/
sengketa dan silang pendapat serta berita-berita
hoax yang muncul tanpa henti.

•> Pemilu Presiden 2019 dan Masalahnya
Sebagai pilar utama demokrasi, pemilu
merupakan sarana dan momentum terbaik bagi
rakyat, khususnya, untuk menyalurkan aspirasi
politiknya, memilih wakil-wakil terbaiknya di
lembaga legislatif dan presiden/wakil presidennya
secara damai.

•> Politisasi Identitas: Berebut Suara Muslim
Pemilu serentak 2019 tak lepas dari isu politisasi
identitas dan agama. Fenomena politisasi
identitas dan agama juga diwarnai dengan
berebut suara muslim.7
Munculnya sejumlah
isu yang oleh sebagian umat Islam dipandang
merugikan mereka pada akhirnya melahirkan
gerakan ijtima’ulama untuk mengusung pasangan
calon (paslon) presiden dan wakil presiden.
hasil ijtima’, -yang di dalamnya terdapat

•> Pemilu dalam Masyarakat Plural
Mungkin bijak untuk memahami makna
demokrasi dalam sebuah negara yang plural dan
multikultural seperti Indonesia, dengan mengutip
teori etik filsuf Jerman, Immanuel Kant (1724-
1804) yang mengingatkan, jika dalam suatu
masyarakat majemuk masing-masing kelompok
mengklaim kebenaran absolut agama, moralitas,
atau kulturnya, yang menjadi hasil akhirnya
adalah konflik

•> Pemilu dan Politisasi Birokrasi
termasuk birokrasi kepemiluan.
Pemilu dalam konteks demokrasi tak lain
dimaksudkan untuk menghasilkan pemerintahan
yang efektif. Sedangkan salah satu isu krusial
pilpres 2019 adalah politisasi birokrasi.
ASSALAMUALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH
NAMA : ATRASINA QISTHIN
NPM : 2213053182
KELAS : 2 D

Negara demokrasi akan menjadi lebih baik jika para pemimpin mendengarkan apa yang disampaikan (aspirasi) dari masyarakat maupun mahasiswa, jadi negara demokrasi tidak semata hanya mengikuti apa kemauan pemimpin, para pemimpin juga harus mendengarkan rakyatnya dan Penurunan kualitas demokrasi di Indonesia bisa saja dipengaruhi oleh banyaknya aktivitas merusak alam atau tidak mendukung upaya pelestarian lingkungan. hubungan antara turunnya demokrasi dan tingginya tingkat kerusakan lingkungan dapat terlihat jika mengamati situasi di Indonesia, terutama saat masyarakat atau mahasiswa demo. namun sikap yang abai terhadap HAM juga dapat menyebabkan turunnya demokrasi
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

NAMA : ATRASINA QISTHIN
NPM : 2213053182
KELAS : 2 D

Tugas Analisis Soal

1. Hal positif apa yang Anda dapatkan dari artikel tersebut ? Apakah ada konstitusi yang dilanggar ? Jelaskan !

- tindakan dan keputusan yang cepat dan segera diambil oleh pemerintah, upaya pemerintah dalam mengatasi dan menekan angka Covid-19 dengan cara menetapkan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Hal tersebut merupakan hal positif yang dilakukan oleh pemerintah. dengan adanya PSBB ini akan mengurangi tingkat penyebaran kasus Covid-19 dan mulai memutus rantai Covid-19. Hal ini dimaksudkan agar dapat menekan dan menurunkan angka serta penyebaran Covid-19 di kalangan masyarakat.

2. Bagaimanakah jika suatu negara tidak memiliki konstitusi ? Apakah konstitusi efektif dalam mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara ?

- Konstitusi merupakan sebuah pedoman dan pegangan bagi masyarakat dan warganegara dalam menjalankan kekuasaan bernegara. Apabila tidak ada konstitusi, sebuah negara tidak akan mampu mencapai tujuan suatu negara dan harapan negara yang sesuai dengan keinginan dan cita-cita dari suatu bangsa dan negara. Tanpa adanya kosntitusi tidak akan ada lagi yang mengatur dan melindung Hak Asasi Manusia dan juga tidak ada lagi yang akan menegakkan serta menjadi acuan dari hukum negara dan keberlangsungan suatu negara. tanpa konstitusi suatu negara akan hancur dan berantakan, oleh karena itu, konstitusi sangat ektif dalam mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan adanya konstitusi segala bentuk kegiatan maupun aktivitas yang akan dilaksanakan sudah siap dan tersusun sesuai dengan rencana, karena terdapat konstitusi yang telah mengatur segala bentuk kegiatan dan hal-hal yang dibutuhkan oleh masyarakat suatu negara.

3. Kemukakan contoh tantangan kehidupan bernegara saat ini, yang menurut anda perlu diantisipasi, apakah pasal-pasal dalam UUD NRI 1945 sekarang sudah mampu mejadi pedoman untuk menyelesaikan tantangan tersebut dan mengapa demikian ?

- Contoh tantangan kehidupaan bernegara pada saat ini adalah
•> Masuknya berbagai kebudayaan luar (barat)
•> Terdapat berbagai kegiatan atau aktivitas radikalisme yang marak terjadi di Indonesia.
•> virus covid yang menjadi masalah ekonomi, sosial, dan politik bagi warga negara

4. Bagaimanakah menurut pendapatmu sebagai warganegara mengenai konsep bernegara kita dalam menjunjung tinggi nilai persatuan dan kesatuan ? Adakah yang perlu diperbaiki, jelaskan !

- Konsep bernegara Indonesia dalam menjunjung tinggi nilai persatuan dan kesatuan adalah hal yang sangat penting. Dengan adanya konsep nilai persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang mengutamakan kebersamaan, persatuaan, musyawarah, keputusan bersama, dan saling menghargai serta menghormati satu sama lain. tetapi saat ini di Indonesia hal seperti itu sangat jarang ditemui, kebanyakan tokoh tokoh besar tidak terlalu peduli terhadap rakyat kecil, mereka hanya peduli terhadap kesenangan diri mereka sendiri dan mereka hanya memikirkan kebutuhan mereka sendiri tanpa sadar rakyat kecil yang lebih membutuhkan bantuan dan perhatian mereka