teori governance merupakan salah satu teori primer dari administrasi publik yang diawali dari konsep yang disebut good governance yang berarti "tata kelola pemerintahan yang baik" dengan prinsip transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi publik. Inti pokok dari teori adalah mendorong permasalahan publik tidak hanya diselesaikan dengan publik/pemerintah saja tapi sebisa mungkin pemerintah mampu bermitra dengan pihak lain seperti private dan civil society untuk pengelolaan dan penyelesaian urusan publik menjadi lebih baik maka aktor dari proses kerja teori governance ini adalah pemerintah, swasta dan kelompok masyarakat.
Posts made by PUTRI RACHMA SHOLEHA (2226061017)
teori rational choice ini dikemukakan oleh seorang sosiolog bernama James S Colman
paradigma pilihan rasional ini menjelaskan berbagai fenomena bersifat makro atau luas (sistem sosial) dan dengan menggunakan pendekatan yang bersifat mikro (individu), pendekatan mikro tersebut yaitu bagaimana individu menggunakan perhitungan dan pertimbangan yang logis untuk membuat pilihan yang dianggap sesuai dengan kebutuhan /tujuannya atau bahkan lebih menguntungkan.
Asumsi dasar dari teori pilihan rasional adalah bahwa semua perilaku sosial disebabkan oleh perilaku individu, masing-masing membuat keputusan mereka sendiri.
dalam teori ini adanya dua unsur penting, yaitu
1. aktor, dalam teori pilihan rasional adalah individu yang mempertimbangkan keuntungan dan kerugian dari tindakan mereka sebelum membuat keputusan sementara dalam lingkup makro (institusi negara) maka aktor dapat berupa adalah legislatif, eksekutif dan yudikatif dan stakeholder lainnya yang saling bergantung karena sesungguhnya para aktor memiliki sumber daya yang berbeda-beda maka para aktor akan saling benegosiasi untuk menentukan pilihan dari beragam pilihan yang ada.
2. sumber daya adalah sesuatu yang membantu dan memfasilitasi aktor dalam mencapai tujuan tertentu
poin yang disampaikan dalam teori ini adalah bagaimana seorang individu mengerahkan sumber daya yang dimilikinya dalam mencapai tujuan (level mikro), namun sumber daya yang dimilili tentu saja ada batasnya maka berkumpulah para aktor untuk saling memberikan sumber daya yang dimiliki unruk mencapai tujuan bersama (level makro)
sementara perilaku irasional adalah perilaku yang tidak dapat dijelaskan oleh teori pilihan rasional. Perilaku irasional dapat disebabkan oleh faktor-faktor seperti emosi, kebiasaan, atau pengaruh sosial. lebih spesifik dideskripsikan sebagai pemikiran dan tindakan yang, atau tampaknya, kurang bermanfaat, atau lebih tidak logis daripada alternatif lain yang lebih rasional
paradigma pilihan rasional ini menjelaskan berbagai fenomena bersifat makro atau luas (sistem sosial) dan dengan menggunakan pendekatan yang bersifat mikro (individu), pendekatan mikro tersebut yaitu bagaimana individu menggunakan perhitungan dan pertimbangan yang logis untuk membuat pilihan yang dianggap sesuai dengan kebutuhan /tujuannya atau bahkan lebih menguntungkan.
Asumsi dasar dari teori pilihan rasional adalah bahwa semua perilaku sosial disebabkan oleh perilaku individu, masing-masing membuat keputusan mereka sendiri.
dalam teori ini adanya dua unsur penting, yaitu
1. aktor, dalam teori pilihan rasional adalah individu yang mempertimbangkan keuntungan dan kerugian dari tindakan mereka sebelum membuat keputusan sementara dalam lingkup makro (institusi negara) maka aktor dapat berupa adalah legislatif, eksekutif dan yudikatif dan stakeholder lainnya yang saling bergantung karena sesungguhnya para aktor memiliki sumber daya yang berbeda-beda maka para aktor akan saling benegosiasi untuk menentukan pilihan dari beragam pilihan yang ada.
2. sumber daya adalah sesuatu yang membantu dan memfasilitasi aktor dalam mencapai tujuan tertentu
poin yang disampaikan dalam teori ini adalah bagaimana seorang individu mengerahkan sumber daya yang dimilikinya dalam mencapai tujuan (level mikro), namun sumber daya yang dimilili tentu saja ada batasnya maka berkumpulah para aktor untuk saling memberikan sumber daya yang dimiliki unruk mencapai tujuan bersama (level makro)
sementara perilaku irasional adalah perilaku yang tidak dapat dijelaskan oleh teori pilihan rasional. Perilaku irasional dapat disebabkan oleh faktor-faktor seperti emosi, kebiasaan, atau pengaruh sosial. lebih spesifik dideskripsikan sebagai pemikiran dan tindakan yang, atau tampaknya, kurang bermanfaat, atau lebih tidak logis daripada alternatif lain yang lebih rasional
Nama: Putri Rachma Sholeha
NPM: 2226061017
1. kasus pernikahan anak memiliki lingkup terbatas yaitu hanya pada kalangan anak namun apabila ditelusuri memiliki rentang konflik yang luas karena dapat mengakibatkan isu krusial lain seperti kesehatan, kemiskinan bahkan kriminalitas, untuk itu model analisis kebijakan dalam mengatasi penikahan anak dapat lebih cocok pada kuadran pemikiran teknis, yang mana ranah pengambilan kebijakan kental dengan pola goverment/administrature"s driven yang memutuskan kebijakan secara teknis melalui pendekatan rational choice memilih kebijakan paling rasional dan efektif yang dapat diterapkan pada kondisi maraknya pernikahan anak ini dan saat itu juga, misalnya peraturan batasan usia menikah serta sanksinya dan campaign tentang risiko pernikahan anak baik kepada orang tua maupun anak
2. isu menyelamatkan hutan mangrove perkotaan akan cocok pada kuadran pemikiran stategik, yang mana analisis kebijakan dapat diserahkan pada para ahli analis kebijakan yang secara khusus paham benar terhadap bagaimana penyelamatan hutan mangrove dibandingkan pengambilan kebijakan yang berisifat politis maupun birokrasi center. kasus ini memiliki cakupan yang luas namun konflik yang relatif stabil sehingga akan lebih efektif memilih ahli analis kebijakan dalam mengatasi penyelamatan hutan mangrove perkotaan.
3. pengembangan desa wisata hijau akan lebih cocok menggunakan kuadran pemikiran deliberatif yang kental akan masukan /partisipasi masyarakat, proses pengamabilan kebijakan memerlukan pihak yang paling terlibat yaitu warga desa wisata hijau. isu kebijakan dalam kasus ini memiliki ruang lingkup yang kuat dan luas sehingga model deliberatif ini relevan diterapkan pada kasus yang berpotensi terjadi clash action yaitu kondisi pemerintah yang dilawan oleh rakyatnya.
NPM: 2226061017
1. kasus pernikahan anak memiliki lingkup terbatas yaitu hanya pada kalangan anak namun apabila ditelusuri memiliki rentang konflik yang luas karena dapat mengakibatkan isu krusial lain seperti kesehatan, kemiskinan bahkan kriminalitas, untuk itu model analisis kebijakan dalam mengatasi penikahan anak dapat lebih cocok pada kuadran pemikiran teknis, yang mana ranah pengambilan kebijakan kental dengan pola goverment/administrature"s driven yang memutuskan kebijakan secara teknis melalui pendekatan rational choice memilih kebijakan paling rasional dan efektif yang dapat diterapkan pada kondisi maraknya pernikahan anak ini dan saat itu juga, misalnya peraturan batasan usia menikah serta sanksinya dan campaign tentang risiko pernikahan anak baik kepada orang tua maupun anak
2. isu menyelamatkan hutan mangrove perkotaan akan cocok pada kuadran pemikiran stategik, yang mana analisis kebijakan dapat diserahkan pada para ahli analis kebijakan yang secara khusus paham benar terhadap bagaimana penyelamatan hutan mangrove dibandingkan pengambilan kebijakan yang berisifat politis maupun birokrasi center. kasus ini memiliki cakupan yang luas namun konflik yang relatif stabil sehingga akan lebih efektif memilih ahli analis kebijakan dalam mengatasi penyelamatan hutan mangrove perkotaan.
3. pengembangan desa wisata hijau akan lebih cocok menggunakan kuadran pemikiran deliberatif yang kental akan masukan /partisipasi masyarakat, proses pengamabilan kebijakan memerlukan pihak yang paling terlibat yaitu warga desa wisata hijau. isu kebijakan dalam kasus ini memiliki ruang lingkup yang kuat dan luas sehingga model deliberatif ini relevan diterapkan pada kasus yang berpotensi terjadi clash action yaitu kondisi pemerintah yang dilawan oleh rakyatnya.
Putri Rachma Sholeha
NPM 2226061017
1. Dalam Dynamic Governance ada 3 poin penting, yaitu :
- Thinking again : Kalau kita sebagai birokrat kita harus kembali menilik apakah kebijakan-kebijakan yang ada saat ini, apakah masih relevan untuk menjawab pertanyaan yang kompleks. Birokrasi tidak lagi bisa berfikir dan berbicara dengan literatur klasik. Literatur yang ada saat ini sudah jauh berbeda dengan literatur lama Sehingga untuk memecahkan masalah kontemporer, kita membutuhkan literatur baru, cara pandang baru, sudut pandang baru.menuntut birokrasi yang mau belajar
- Thinking across : Bagaimana pemimpin birokrasi, pemimpin politik, dan pemerintah harus berpikir di luas. Kebijakan-kebijakan yang diambil untuk saat ini harus berbeda dari sebelumnya. Aturan yang ada dilarang untuk membelenggu dan menghalangi birokrasi untuk menciptakan kreatifitas hal yang baru dalam birokrasi. Jika ada aturan yang sudah tidak relevan dan menghambat kreatifitas dan inovasi dalam pelayanan publik, maka birokrasi bertanggung jawab dan punya andil untuk merubah aturan itu untuk meyelesaikan masalah publik.
-Thinking ahead menuntut birokrasi untuk belajar kembali. Bagaimana pejabat publik, analis kebijakan, pejabat politik harus berpikir kedepan. Kebijakan harus memiliki perspektif masa depan, memandang jauh 10-20 tahun kedepan sehingga kebijakan itu cukup lama dan ideal.
2. Smart dan strong Policy adalah sebuah kebijakan yang dibuat dengan menggunakan kriteria meliputi Spesifik (Specific), Terukur (Measurable), Ambisius (Ambitious), Relevan (Relevant), dan Terikat Waktu (Time-bound). contoh Kebijakan Smart and Strong Policy dapat diterapkan pada berbagai bidang seperti pembangunan smart city. Smart City dapat meningkatkan kualitas hidup warga dengan cara memperbaiki kualitas lingkungan, meningkatkan efisiensi dan efektivitas layanan publik, serta mempercepat pertumbuhan ekonomi. Smart city di bandung menerapkan Bandung Iconic Digital City, Bandung Creative City, Bandung Green City, Bandung Resilient City, Bandung Inclusive City
3. Karena dynamic governance memiliki karakteristi yang dinamis yang disesuaikan dengan kepentingan publik masa kini, hal ini ltercermin dari salah satu poin penting dynamic governance yanitu thingking ahead-berpikir masa depan dengan mencoba menerapkan kebijakan ideal yang dapat bertahan lama selanjutnya memberikan mentrasnfer mimpi dan harapan ke publik bagaimana permasalahan saat ini dan masa depan dapat disselesaikan dengan kebijkan tersebut
NPM 2226061017
1. Dalam Dynamic Governance ada 3 poin penting, yaitu :
- Thinking again : Kalau kita sebagai birokrat kita harus kembali menilik apakah kebijakan-kebijakan yang ada saat ini, apakah masih relevan untuk menjawab pertanyaan yang kompleks. Birokrasi tidak lagi bisa berfikir dan berbicara dengan literatur klasik. Literatur yang ada saat ini sudah jauh berbeda dengan literatur lama Sehingga untuk memecahkan masalah kontemporer, kita membutuhkan literatur baru, cara pandang baru, sudut pandang baru.menuntut birokrasi yang mau belajar
- Thinking across : Bagaimana pemimpin birokrasi, pemimpin politik, dan pemerintah harus berpikir di luas. Kebijakan-kebijakan yang diambil untuk saat ini harus berbeda dari sebelumnya. Aturan yang ada dilarang untuk membelenggu dan menghalangi birokrasi untuk menciptakan kreatifitas hal yang baru dalam birokrasi. Jika ada aturan yang sudah tidak relevan dan menghambat kreatifitas dan inovasi dalam pelayanan publik, maka birokrasi bertanggung jawab dan punya andil untuk merubah aturan itu untuk meyelesaikan masalah publik.
-Thinking ahead menuntut birokrasi untuk belajar kembali. Bagaimana pejabat publik, analis kebijakan, pejabat politik harus berpikir kedepan. Kebijakan harus memiliki perspektif masa depan, memandang jauh 10-20 tahun kedepan sehingga kebijakan itu cukup lama dan ideal.
2. Smart dan strong Policy adalah sebuah kebijakan yang dibuat dengan menggunakan kriteria meliputi Spesifik (Specific), Terukur (Measurable), Ambisius (Ambitious), Relevan (Relevant), dan Terikat Waktu (Time-bound). contoh Kebijakan Smart and Strong Policy dapat diterapkan pada berbagai bidang seperti pembangunan smart city. Smart City dapat meningkatkan kualitas hidup warga dengan cara memperbaiki kualitas lingkungan, meningkatkan efisiensi dan efektivitas layanan publik, serta mempercepat pertumbuhan ekonomi. Smart city di bandung menerapkan Bandung Iconic Digital City, Bandung Creative City, Bandung Green City, Bandung Resilient City, Bandung Inclusive City
3. Karena dynamic governance memiliki karakteristi yang dinamis yang disesuaikan dengan kepentingan publik masa kini, hal ini ltercermin dari salah satu poin penting dynamic governance yanitu thingking ahead-berpikir masa depan dengan mencoba menerapkan kebijakan ideal yang dapat bertahan lama selanjutnya memberikan mentrasnfer mimpi dan harapan ke publik bagaimana permasalahan saat ini dan masa depan dapat disselesaikan dengan kebijkan tersebut