Rational Choice Theory and Irrational Behaviour

Rational Choice Theory and Irrational Behaviour

Rational Choice Theory and Irrational Behaviour

by Noverman Duadji -
Number of replies: 14

Mahasiswa diminta untuk membaca dan membuat cacatan penting tentang isi dari materi "Rational Choice Theory and Irrational Behaviour". Beri respon dan penjelasan tentang hal-hal berikut:

Apa yang menjadi dasar teori ini? Apa isi pokoknya? beri penjelasan

Siapa saja Aktor, institusi yang terlibat dan proses kerja Rational Choice Theory and Irrational Behaviour? beri penjelasan

Selamat berdiskusi


In reply to Noverman Duadji

Re: Rational Choice Theory and Irrational Behaviour

by Vike Youdit -
Nama : Vike Youdit
NPM : 2226061016

1. Teori ini menyatakan bahwa individu menggunakan perhitungan rasional untuk membuat pilihan rasional dan mencapai hasil yang selaras dengan tujuan pribadi mereka sendiri. Hasil ini juga terkait dengan memaksimalkan kepentingan pribadi individu. Menggunakan Rational Choice Theory and Irrational Behaviour diharapkan menghasilkan hasil yang memberikan manfaat dan kepuasan terbesar bagi orang-orang, mengingat terbatasnya pilihan yang mereka miliki. Teori ini dikaitkan dengan aktor, kepentingan pribadi dan the invisible hand.

Tujuan utama dari teori ini adalah untuk menjelaskan mengapa individu dan kelompok yang lebih besar membuat pilihan tertentu, berdasarkan biaya dan imbalan tertentu. Menurut teori ini, individu menggunakan kepentingan pribadi mereka untuk membuat pilihan yang akan memberi mereka keuntungan terbesar. Orang menimbang pilihan mereka dan membuat pilihan yang menurut mereka akan memberikan yang terbaik bagi mereka.

2. Aktor dalam teori ini adalah individu dalam ekonomi yang membuat pilihan rasional berdasarkan perhitungan dan informasi yang tersedia bagi mereka. Mereka membentuk dasar teori pilihan rasional. Teori ini mengasumsikan bahwa individu, atau aktor rasional, mencoba untuk secara aktif memaksimalkan keuntungan mereka dalam situasi apapun dan, oleh karena itu, secara konsisten mencoba untuk meminimalkan kerugian mereka.

Sebagai contoh :

Manusia adalah kelompok yang rasional, ketika suatu harga naik perilaku orang akan memasok lebih banyak dan membeli lebih sedikit. Dengah harapan mereka mengharapkan inflasi naik dan akan meminta upah yang lebih tinggi. Kemudian jika mereka dapat melihat bunga atau nilai tukar jatuh di suatu negara, orang-orang dengan banyak uang di negara tersebut akan mencoba memindahkannya dari bank. Pemerintah akan bertindak dengan memutuskan kebijakan ekonomi berdasarkan tindakan rasional yang dijelaskan di atas. Kemudian para ekonom dapat menggunakan teori ini sebagai bagian dari studi yang lebih luas yang berusaha memahami perilaku masyarakat tertentu secara keseluruhan.
In reply to Noverman Duadji

Re: Rational Choice Theory and Irrational Behaviour

by Yuyun Apriyani -
Teori pilihan rasional menyatakan bahwa individu mengandalkan perhitungan rasional untuk membuat pilihan rasional yang menghasilkan hasil yang selaras dengan kepentingan terbaik mereka sendiri. Teori pilihan rasional sering dikaitkan dengan konsep aktor rasional, kepentingan pribadi, dan tangan tak terlihat. Teori pilihan rasional ini menekankan bahwa aktor menjadi kunci terpenting di dalam melakukan sebuah tindakan. Aktor disini bisa dikatakan sebagai individu atau Negara yang melakukan suatu tindakan untuk mencapai kepentingannya dan berusaha memaksimalkan kepentingannya.
Tujuan utama dari teori pilihan rasional adalah untuk menjelaskan mengapa individu dan kelompok yang lebih besar membuat pilihan tertentu, berdasarkan biaya dan imbalan tertentu. Menurut teori pilihan rasional, individu menggunakan kepentingan pribadi mereka untuk membuat pilihan yang akan memberi mereka keuntungan terbesar. Orang menimbang pilihan mereka dan membuat pilihan yang menurut mereka akan memberikan yang terbaik bagi mereka.
Dalam model aktor rasional, negara digambarkan sebagai sebuah aktor individu rasional, memiliki pengetahuan yang sempurna terhadap situasi dan mencoba memaksimalkan nilai dan tujuan berdasarkan situasi yang ada. Berbagai tindakan negara-negara dianalisis dengan asumsi bahwa negara-negara mempertimbangkan semua pilihan dan bertindak rasional untuk memaksimalkan keuntungan. Dalam proses pembuatan kebijakan, pemerintah dihadapkan dengan berbagai pilihan kebijakan dimana masing-masing pilihan kebijakan tersebut memiliki konsekuensi. Negara sebagai aktor rasional akan memilih alternatif kebijakan yang memiliki konsekuensi paling tinggi (menguntungkan) dalam memenuhi tujuan yang ingin dicapai.
In reply to Noverman Duadji

Re: Rational Choice Theory and Irrational Behaviour

by PUTRI RACHMA SHOLEHA (2226061017) -
teori rational choice ini dikemukakan oleh seorang sosiolog bernama James S Colman
paradigma pilihan rasional ini menjelaskan berbagai fenomena bersifat makro atau luas (sistem sosial) dan dengan menggunakan pendekatan yang bersifat mikro (individu), pendekatan mikro tersebut yaitu bagaimana individu menggunakan perhitungan dan pertimbangan yang logis untuk membuat pilihan yang dianggap sesuai dengan kebutuhan /tujuannya atau bahkan lebih menguntungkan.
Asumsi dasar dari teori pilihan rasional adalah bahwa semua perilaku sosial disebabkan oleh perilaku individu, masing-masing membuat keputusan mereka sendiri.
dalam teori ini adanya dua unsur penting, yaitu
1. aktor, dalam teori pilihan rasional adalah individu yang mempertimbangkan keuntungan dan kerugian dari tindakan mereka sebelum membuat keputusan sementara dalam lingkup makro (institusi negara) maka aktor dapat berupa adalah legislatif, eksekutif dan yudikatif dan stakeholder lainnya yang saling bergantung karena sesungguhnya para aktor memiliki sumber daya yang berbeda-beda maka para aktor akan saling benegosiasi untuk menentukan pilihan dari beragam pilihan yang ada.
2. sumber daya adalah sesuatu yang membantu dan memfasilitasi aktor dalam mencapai tujuan tertentu
poin yang disampaikan dalam teori ini adalah bagaimana seorang individu mengerahkan sumber daya yang dimilikinya dalam mencapai tujuan (level mikro), namun sumber daya yang dimilili tentu saja ada batasnya maka berkumpulah para aktor untuk saling memberikan sumber daya yang dimiliki unruk mencapai tujuan bersama (level makro)

sementara perilaku irasional adalah perilaku yang tidak dapat dijelaskan oleh teori pilihan rasional. Perilaku irasional dapat disebabkan oleh faktor-faktor seperti emosi, kebiasaan, atau pengaruh sosial. lebih spesifik dideskripsikan sebagai pemikiran dan tindakan yang, atau tampaknya, kurang bermanfaat, atau lebih tidak logis daripada alternatif lain yang lebih rasional
In reply to Noverman Duadji

Re: Rational Choice Theory and Irrational Behaviour

by Ira Marby HS - 2226061002 -
Nama : Ira Marby HS
NPM : 2226061002

Setiap definisi Rational Choice Theory dimulai dan diakhiri dengan gagasan bahwa orang membuat keputusan rasional berdasarkan perhitungan situasi yang masuk akal. Dalam Rational Choice Theory, keputusan dibuat karena paling mungkin untuk mencapai tujuan pribadi individu yang bersangkutan. Rational Choice Theory didasari pada asumsi bahwa individu memilih tindakan yang paling sesuai dengan preferensi pribadi mereka. Rational Choice Theory juga membantu menjelaskan perilaku yang tampaknya “Irrational”. Karena Rational Choice Theory  menyatakan bahwa semua perilaku adalah rasional, semua jenis tindakan dapat diperiksa untuk mendasari motivasi rasional. Secara sederhana, Rational Choice Theory mengarahkan orang untuk membuat pilihan yang tepat, karena pilihan yang tepat adalah yang menawarkan kepuasan paling besar dan manfaat yang paling pasti.

Salah satu elemen penting dalam Rational Choice Theory adalah Rational actors. Rational actors membuat pilihan rasional berdasarkan faktor sosial, politik, ekonomi, budaya, dan psikologis yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan. Proses tersebut memastikan bahwa pilihan rasional terbaik terjadi dengan kecenderungan untuk mendapatkan keuntungan pribadi.

Contohnya adalah seorang investor akan dengan cepat membeli saham yang harganya terlalu rendah dan melakukan short-sell saham yang harganya terlalu tinggi. Atau contoh lain, misalnya di pasar ada dua pemasok jeruk. Seorang konsumen datang dengan kebutuhan akan jeruk. Pemasok A menjual setiap kantong jeruk seharga Rp 35.000, sedangkan pemasok B menjual dengan harga lebih rendah yaitu Rp 25.000. Harga yang kebih murah memikat konsumen ke pemasok B. Meskipun, setelah diperiksa lebih dekat jeruk pemasok B, konsumen memperhatikan bagaimana pemasok B tidak memenuhi standar pemasok A sehubungan dengan kualitas. Oleh karena itu, konsumen perlu menilai apakah kualitas jeruk pemasok A bernilai Rp 35.000 lebih baik daripada jeruk pemasok B. Setelah sampai pada kesimpulan bahwa memang demikian, konsumen kembali membeli sekantong jeruk seharga Rp 35.000 dari pemasok A. Hal ini menggambarkan proses pengambilan keputusan yang rasional.
In reply to Noverman Duadji

Re: Rational Choice Theory and Irrational Behaviour

by Dewi Liliani -
1. Dasar teori Rational Choice Theory (Teori Pilihan Rasional) adalah asumsi bahwa individu bertindak secara rasional dalam pengambilan keputusan mereka. Teori ini berasumsi bahwa individu memiliki preferensi yang jelas, mempertimbangkan informasi yang tersedia secara rasional, dan memilih tindakan yang memberikan keuntungan maksimal atau kepuasan yang optimal berdasarkan preferensi mereka.
Rational Choice Theory berangkat dari prinsip bahwa individu adalah pemaksimal manfaat (utility maximizers), yang berarti mereka cenderung memilih tindakan yang memberikan hasil terbaik bagi mereka sendiri dalam mencapai tujuan atau kepuasan yang mereka inginkan. Teori ini berfokus pada analisis rasionalitas individu dalam konteks pengambilan keputusan, dan sering digunakan dalam bidang ekonomi, ilmu politik, sosiologi, dan kriminologi.

2. Dalam konteks Rational Choice Theory (Teori Pilihan Rasional) dan perilaku yang bersifat irasional, terdapat berbagai aktor, institusi, dan proses yang terlibat.
- Aktor : Individu: Aktor utama dalam teori ini adalah individu yang melakukan pengambilan keputusan. Selain individu, kelompok atau kolektivitas juga dapat menjadi aktor dalam pengambilan keputusan. Kelompok dapat memiliki preferensi dan tujuan bersama yang memengaruhi pengambilan keputusan anggota-anggotanya.

- Institusi:
Pemerintah: Institusi pemerintah memiliki peran penting dalam konteks teori ini. Mereka dapat merumuskan kebijakan, menerapkan aturan, dan memberlakukan mekanisme yang mempengaruhi pengambilan keputusan individu dan kelompok dalam masyarakat.
Lembaga Keuangan: Lembaga keuangan, seperti bank atau lembaga investasi, juga berperan dalam pengambilan keputusan ekonomi rasional. Mereka menyediakan informasi dan fasilitas yang memungkinkan individu dan kelompok untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya keuangan mereka.

- Proses kerja : evaluasi alternatif, prefrensi tujuan , pertimbangan manfaat dan biaya , konsistensi dan rasionalitas.
In reply to Noverman Duadji

Re: Rational Choice Theory and Irrational Behaviour

by I Made Jayamuna -
Nama : I Made Jayamuna
NPM : 2226061004

Teori pilihan rasional adalah suatu kerangka pemikiran yang beranggapan bahwa seluruh perilaku sosial dipengaruhi oleh tindakan individu yang secara mandiri membuat keputusan-keputusan mereka sendiri. Teori ini menekankan pada faktor-faktor yang menentukan pilihan individu. Teori pilihan rasional juga berasumsi bahwa seseorang memiliki prefrensi di antara beberapa pilihan alternatif yang memungkinkan seseorang untuk menyatakan pilihan yang diinginkannya. Selain itu teori ini juga dijelaskan menggunakan istilah “utility maximizing approach” berupa konsep bahwa seseorang akan melakukan pilihan yang sangat menguntungkan bagi dirinya.

Dalam prosesnya, terdapat aktor dan institusi yang terlibat didalamnya. Aktor dalam teori pilihan rasional adalah individu itu sendiri yang dipandang sebagai manusia yang mempunyai tujuan atau yang mempunyai maksud, artinya individu tersebut mempunyai tujuan dan tindakan tertentu pada upaya untuk mencapai tujuannya itu dengan melakukan suatu pengambilan keputusan. Sedangkan institusi dalam hal ini pemerintah memiliki peranan yang signifikan teori ini. Lembaga-lembaga tersebut mampu merumuskan kebijakan, menerapkan regulasi, serta menggunakan mekanisme yang berpengaruh terhadap proses pengambilan keputusan.

Sedangkan perilaku irasional tidak didasarkan pada logika atau pemikiran rasional. Ini adalah tindakan atau keputusan yang dilakukan tanpa pertimbangan yang cermat. Perilaku ini sering kali dipengaruhi oleh emosi, kecemasan, atau keyakinan yang tidak masuk akal.
In reply to Noverman Duadji

Re: Rational Choice Theory and Irrational Behaviour

by Nurhayati 2226061005 -
Nama : Nurhayati
NPM : 2226061005

Dasar teori Rational Choice Theory (Teori Pilihan Rasional) merupakan tindakan rasional dari individu atau aktor untuk melakukan suatu tindakan berdasarkan tujuan tertentu dan tujuan itu ditentukan oleh nilai atau pilihan (prefensi). Teori pilihan rasional memusatkan perhatian pada aktor. Aktor dalam teori pilihan rasional adalah individu itu sendiri yang dipandang sebagai manusia yang memiliki maksud atau tujuan, artinya individu tersebut memiliki tujuan dan tindakan tertentu dalam upaya mencapai tujuan tersebut dengan mengambil suatu keputusan. Teori pilihan rasional menyatakan bahwa individu mengandalkan perhitungan rasional untuk membuat pilihan rasional yang menghasilkan hasil yang sesuai dengan kepentingan terbaik mereka. Teori pilihan rasional sering dikaitkan dengan konsep aktor rasional, kepentingan pribadi. Teori pilihan rasional ini menekankan bahwa aktor merupakan kunci terpenting dalam melakukan suatu tindakan. Aktor disini dapat dikatakan sebagai individu atau negara yang melakukan tindakan untuk mencapai kepentingannya dan berusaha untuk memaksimalkan kepentingannya. Sementara itu, institusi dalam hal ini pemerintah memiliki peran yang signifikan. Negara-negara ini mampu merumuskan kebijakan, menerapkan peraturan, dan yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan. Sedangkan Perilaku irasional adalah tindakan atau Perilaku ini sering dipengaruhi oleh emosi, kecemasan, pengaruh sosial atau kebiasaan.
In reply to Noverman Duadji

Re: Rational Choice Theory and Irrational Behaviour

by Alfajar 2226061014 -

Teori Pilihan Rasional adalah pendekatan untuk memahami dan merancang model perilaku manusia dalam situasi yang melibatkan pilihan dan konsekuensi dari setiap pilihan tersebut. Teori ini didasarkan pada asumsi bahwa manusia selalu memilih tindakan yang paling memaksimalkan manfaat dari sudut pandangnya. Dalam teori ini, keputusan yang diambil oleh seseorang dianggap sebagai hasil pemikiran berdasarkan pertimbangan untuk mencapai tujuan dan kepentingannya. Teori Pilihan Rasional sering digunakan untuk mengkaji perilaku manusia dalam berbagai bidang, seperti politik, ekonomi, hukum, dan sosiologi. Namun, teori ini memiliki kritik terhadap asumsi dasarnya yang menyatakan bahwa manusia selalu berperilaku rasional dan logis dalam setiap situasi, karena manusia juga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor emosional dan psikologis dalam mengambil keputusan.

Teori Perilaku Irasional menjelaskan perilaku manusia yang tidak selalu rasional dan logis dalam mengambil keputusan, karena faktor-faktor emosi, pemikiran yang sempit, dan faktor psikologis lain. Teori ini sering digunakan dalam bidang ekonomi dan keuangan untuk memahami perilaku konsumen, produsen, dan investor yang tidak selalu bersifat rasional. Namun, teori ini juga memiliki kritik karena kurang mempertimbangkan situasi dan tidak dapat diaplikasikan secara umum. Selain itu, teori ini juga kurang keterlibatan dengan dunia nyata dan tidak dapat meramalkan dampak kebijakan publik atau ekonomi secara akurat.

Secara umum, aktor dalam kedua teori adalah individu yang mencoba memaksimalkan manfaat atau tujuan mereka dalam situasi yang melibatkan pilihan dan konsekuensi yang terkait dengan pilihan tersebut. Adapun aktor institusi dapat meliputi partai politik, kelompok kepentingan, lembaga pemerintah, dan sistem pemilihan umum, sedangkan dalam studi ekonomi dan keuangan, institusi meliputi pasar finansial, bank sentral, perusahaan dan organisasi bisnis, dan regulator pemerintah.


In reply to Noverman Duadji

Re: Rational Choice Theory and Irrational Behaviour

by Rizka Sari 2226061013 -
Dasar Rational Choice Theory adalah asumsi bahwa individu adalah aktor rasional yang memilih tindakan yang memberikan manfaat terbesar bagi diri mereka sendiri, sedangkan dasar Irrational behaviour adalah pengakuan bahwa individu tidak selalu bertindak secara rasional dan dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti emosi, bias, norma sosial atau faktor lainnya. Dalam Rational Choice Theory, individu mempertimbangkan biaya dan manfaat dari setiap pilihan, sedangkan dalam perilaku irasional, individu dapat membuat keputusan impulsif atau adiktif yang tidak mempertimbangkan manfaat jangka panjang.
Isi pokok Rational Choice Theory adalah bahwa individu merupakan aktor rasional yang memutuskan tindakan yang mendatangkan manfaat terbesar bagi diri sendiri dengan mempertimbangkan biaya dan manfaat dari setiap pilihan yang tersedia. Teori ini diaplikasikan dalam banyak konteks, termasuk ekonomi, politik, dan psikologi. Sementara itu, isi pokok Irrational behaviour adalah bahwa individu tidak selalu bertindak secara rasional dan dapat membuat keputusan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti emosi, bias, norma sosial, dan pengaruh sosial lainnya. Teori ini mempertimbangkan dampak dari faktor-faktor psikologis dan sosial pada keputusan yang dibuat oleh individu dan diaplikasikan dalam berbagai konteks seperti ekonomi, perilaku konsumen, dan kesehatan jiwa.
Dalam proses kerja Rational Choice Theory, aktor utama adalah individu atau kelompok yang bertindak untuk memaksimalkan manfaat diri sendiri. Institusi yang terlibat dalam teori ini biasanya adalah pasar dan lembaga keuangan yang memfasilitasi kegiatan ekonomi. Dalam perilaku irasional, aktor mungkin juga individu atau kelompok, tetapi keputusan mereka dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti emosi, bias, norma sosial, dan pengaruh sosial. Institusi yang terlibat dalam perilaku irasional adalah kelompok sosial, keluarga, dan lembaga kesehatan jiwa. Namun, karena proses kerja Rational Choice Theory dan Irrational behaviour dapat diterapkan pada berbagai situasi, aktor dan institusi yang terlibat dapat bervariasi tergantung pada konteks yang sedang dibahas.
In reply to Noverman Duadji

Re: Rational Choice Theory and Irrational Behaviour

by Theresia Helen Simarmata -
Rational Choice Theory (Teori pilihan Rasional) menekankan pada tindakan perseorangan yang memiliki tujuan serta ditentukan oleh nilai dan gagasan dasarnya bahwa Tindakan perseorangan mengarah pada suatu tujuan dna tujuan tersebut adalah Tindakan yang ditentukan oleh nilai atau preferensi(pilihan). teori ini mendapatkan pengaruh dari teori pertukuran, bahwa individu dalam menentukan pilihan tindakan, telah mempertimbangkan cost dan reward yang diperoleh dari tindakan tersebut

Dalam teori pilihan rasional ada 2 unsur yaitu actor dan sumber daya. sumber daya sendiri adalah potensi yang ada atau bahkan dimiliki dalam diri seseorang sedangkan actor ialah seseorang yang melakukan sebuah Tindakan.kedua al ini berkorelasi dengan biaya, pemaksa utama, dan yang kedua adalah Tindakan actor individual disini adalah Lembaga sosial. institusi yang terlibat dalam perilaku rational choice theory adalah pemerintah dan Lembaga keuangan.

Perilaku irasional tidak sepenuhnya mengikuti prinsip-prinsip yang ada dalam teori pilihan rasional. Namun, perilaku irasional dapat dipengaruhi oleh sejumlah faktor yang kompleks, seperti bias kognitif, emosi, pengaruh sosial, atau pertimbangan non-ekonomi. Institusi yang terlibat dalam perilaku irasional adalah kelompok sosial, keluarga, dan lembaga kesehatan jiwa.
In reply to Noverman Duadji

Re: Rational Choice Theory and Irrational Behaviour

by M. Zia Ul Islam Zia -
Nama : M. Zia Ul Islam
NPM : 2226061003


Rational Choice Theory atau Teori Pilihan Rasional, adalah suatu kerangka pemikiran untuk memahami dan merancang model perilaku sosial dan ekonomi, dimana yang menjadi asumsi dasar teori pilihan rasional ini adalah, seluruh perilaku sosial disebabkan oleh perilaku individu yang masing-masing membuat keputusannya sendiri.
Teori pilihan rasional juga berasumsi bahwa seseorang memiliki preferensi di antara beberapa pilihan alternatif yang memungkinkan orang tersebut menyatakan pilihan yang diinginkannya, dengan mempertimbangkan informasi yang ada, potensi biaya dan keuntungan dari menentukan pilihan, dan bertindak konsisten dalam memilih tindakan yang terbaik.
Sementara Irrational Behaviour atau Perilaku Irasional adalah perilaku yang tidak dapat dijelaskan dan tidak didasarkan pada logika atau pemikiran rasional yang disebabkan atau dipengaruhi oleh emosi, kebiasaan, atau pengaruh sosial, termasuk keyakinan yang tidak masuk akal.
Adapun aktor utama kedua teori ini adalah :
1. Individu
Yaitu seseorang yang mencoba melakukan pengambilan keputusan dan memaksimalkan manfaat dalam situasi yang melibatkan pilihan dan konsekuensi yang terkait dengan pilihan tersebut.
2. Institusi

Yaitu kelompok yang memiliki preferensi dan tujuan bersama yang mempengaruhi pengambilan keputusan anggota-anggotanya dan memberlakukan suatu mekanisme dalam mempengaruhi pengambilan keputusan individu
In reply to Noverman Duadji

Re: Rational Choice Theory and Irrational Behaviour

by Aghisna Amalia Putri -
1. Dasar teori Pilihan Rasional (Rational Choice Theory) adalah gagasan bahwa individu secara rasional mempertimbangkan manfaat dan biaya dalam mengambil keputusan. Teori ini memandang manusia sebagai makhluk yang memiliki preferensi yang jelas, kemampuan untuk mengevaluasi pilihan-pilihan yang tersedia, dan berusaha untuk memaksimalkan keuntungan atau utilitas pribadi mereka.
Dalam kerangka Pilihan Rasional, individu dianggap sebagai pemaksimis utilitas, yaitu mereka berusaha untuk memilih tindakan yang paling menguntungkan secara pribadi. Pilihan ini didasarkan pada pemikiran rasional dan penilaian terhadap konsekuensi yang mungkin terjadi. Individu dianggap memiliki informasi yang cukup untuk membuat keputusan yang tepat dan mengoptimalkan hasil yang diinginkan.
Namun, sering kali individu tidak selalu bertindak secara rasional sesuai dengan asumsi teori ini. Terdapat berbagai faktor yang dapat menyebabkan perilaku yang tidak rasional atau tidak sesuai dengan logika Pilihan Rasional.

isi pokok teori Pilihan Rasional adalah bahwa individu bertindak secara rasional dengan mempertimbangkan manfaat dan biaya serta berusaha untuk memaksimalkan utilitas pribadi. Namun, teori ini juga mengakui bahwa individu seringkali tidak bertindak secara rasional, dan perilaku irasional dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti keterbatasan informasi, pembatasan kognitif, emosi, konteks sosial, dan preferensi non-utilitarian.

2. Berikut ini adalah beberapa aktor, institusi, dan proses kerja yang terkait dengan Rational Choice Theory dan perilaku irasional:
1. Aktor:
- Individu: Setiap orang yang terlibat dalam pengambilan keputusan dan perilaku manusia.
- Kelompok: Kelompok sosial, seperti keluarga, teman, atau komunitas, yang dapat mempengaruhi keputusan individu.
2. Institusi:
- Pemerintah: Institusi yang memiliki kekuasaan dan otoritas untuk membuat kebijakan yang mempengaruhi masyarakat.
- Perusahaan: Organisasi yang beroperasi untuk mencapai tujuan ekonomi dan dapat mempengaruhi keputusan individu melalui iklan, promosi, dan insentif ekonomi.
- Media: Industri media yang memainkan peran penting dalam menyediakan informasi dan mempengaruhi persepsi dan preferensi individu.
3. Proses Kerja:
- Penilaian dan Perbandingan: Individu mengevaluasi dan membandingkan berbagai pilihan berdasarkan informasi dan tujuan mereka.
- Penghargaan dan Hukuman: Individu cenderung memilih pilihan yang diharapkan memberikan penghargaan dan menghindari pilihan yang dapat menghasilkan hukuman atau kerugian.
- Optimasi: Individu berusaha memaksimalkan keuntungan atau meminimalkan kerugian mereka dengan memilih pilihan yang mereka anggap paling rasional.
Meskipun teori ini mengasumsikan bahwa individu bertindak secara rasional, perilaku manusia sering kali dipengaruhi oleh faktor-faktor emosional, kognitif, sosial, dan lingkungan yang dapat menyebabkan perilaku yang tampak tidak rasional. Misalnya, individu dapat dipengaruhi oleh bias kognitif, tekanan sosial, atau emosi yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan mereka.
Dalam analisis Rational Choice Theory, penting untuk mengakui adanya perilaku yang tampak tidak rasional dan mempertimbangkan faktor-faktor psikologis dan sosial yang dapat mempengaruhi pilihan individu.
In reply to Noverman Duadji

Re: Rational Choice Theory and Irrational Behaviour

by eka.yulianti eka.yulianti -
Nama : Eka Yulianti
NPM : 2226061010
1.Rational Choice Theory and Irrational Behaviour asumsi dasarnya adalah seluruh perilaku sosial disebabkan oleh perilaku individu yang masing-masing membuat keputusannya sendiri. Teori ini berfokus pada penentu pilihan individu (individualisme metodologis). Teori pilihan rasional juga berasumsi bahwa seseorang memiliki preferensi di antara beberapa pilihan alternatif yang memungkinkan orang tersebut menyatakan pilihan yang diinginkannya. Preferensi tersebut dianggap lengkap (orang tersebut selalu dapat menentukan alternatif yang mereka inginkan atau tak ada alternatif yang diinginkan) dan transitif.

2. Aktor dalam teori ini adalah pelaku dan sumber daya yang hubungan keduanya adalah hubungan kuasa dan kepentingan. Pelaku adalah individu yang memiliki tujuan dan tindakan yang dilakukannya adalah berdasarkan pilihannya. sementara sumberdaya adalah sesuatu yang dapat di kontrol dan dapat menarik perhatian aktor.
In reply to Noverman Duadji

Re: Rational Choice Theory and Irrational Behaviour

by ahmad fajar adi pratama fajar -
Teori pilihan rasional berdasarkan asumsi bahwa individu dan organisasi bertindak secara rasional, yaitu mereka memiliki pengetahuan yang lengkap, tujuan yang jelas, dan kemampuan untuk mengevaluasi secara objektif alternatif yang tersedia sebelum membuat keputusan. Dalam administrasi publik, teori ini menyatakan bahwa pembuat kebijakan akan memilih alternatif yang dianggap memberikan manfaat maksimal dengan biaya minimal. Mereka menggunakan pengetahuan dan informasi yang tersedia untuk menilai dan membandingkan konsekuensi kebijakan sebelum mengambil keputusan. Sedangkan teori pilihan irasional menekankan bahwa manusia dan organisasi tidak selalu bertindak secara rasional dalam pengambilan keputusan. Faktor-faktor seperti emosi, bias kognitif, pembatasan informasi, tekanan politik, dan kepentingan pribadi dapat mempengaruhi keputusan yang diambil oleh pembuat kebijakan dan administrator publik. Dalam administrasi publik, teori ini mengakui bahwa proses pengambilan keputusan dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor subjektif yang tidak selalu mempertimbangkan manfaat dan biaya secara rasional. Adapun yang menjadi aktor dalam rasional choice adalah pembuat kebijakan dan admininstrator, sedangkan aktor dalam irrasional choice adalah tekanan publik dan kepentingan politik.