Nama: Selvia Nur Saqinah
Npm: 2213053193
Kelas: 3G
Nama jurnal: Cakrawala Pendidikan
Nomer: 2
Halaman: 209-221
Tahun terbit: Juni 2009
Judul Jurnal: PENDIDIKAN NILAI MORAL DITINJAU DARI PERSPEKTIF GLOBAL
Nama penulis: Sudiati
PENDAHULUAN JURNAL
Kehidupan manusia semakin kompleks. Kompleksitas mengemukakan dalam tatanan global yang ditandai dengan munculnya berbagai masalah dan isu isu global seperti pelanggaran hak-hak asasi manusia (HAM), fenomena ke kerasan, dan penyalahgunaan narkotika. Hal ini menuntut adanya pemikiran yang berkaitan dengan sistem pendidikan yang cocok untuk menjawab permasalahan tersebut. Era baru tidak serta-merta menjanjikan kehidupan manusia yang lebih baik dengan ditandai munculnya sebuah buku karya Samuel Huntington (1997) dari Universitas Harvard The Clash of Civilizations (Benturan Peradaban). Dalam tesisnya dinyatakan bahwa setelah berakhirnya Perang Dingin akan terjadi konflik atau benturan yang hebat antar peradaban.
PEMBAHASAN
1. Isu Pendidikan Nilai Moral di Beberapa Negara, berikut akan dibahas isu pen didikan nilai moral yang terjadi di empat negara, yaitu Indonesia, Malaysia, India, dan Cina. Empat negara itu dapat mewakili karakteristik bangsa dengan latar belakang ideologi yang berbeda.
a. Indonesia
Pendidikan nilai di Indonesia disadari atau tidak masih belum banyak menyentuh pemberdayaan dan pencerahan kesadaran dalam perspektif global. Persoalan pembenahan Pendidikan masih terpaku pada kurikulum nasional dan lokal yang belum pernah tuntas. Di sisi lain juga adanya pandangan yang terlalu simplistik mengenai pendidikan nilai sebagai wahana penyadaran nilai-nilai yang sektarian subjetif dan belum banyak menyentuh nilai universal-objektif.
b. India
Pendidikan nilai di India tampak lebih populer dibandingkan dengan di negara lain. Dalam pendidikan nasional India, pendidikan nilai dikembangkan sebagai usaha untuk meningkatkan kesadaran nilai ilmiah, sosial, dan ke- Pendidikan Nilai Moral ditinjau dari Perspektif Global 213 warganegaraan yang tidak secara khusus dikembangkan melalui satu sudut pandangan agama. Bagi sekolah swasta, baik dalam komunitas Kristen maupun Islam, nilai agama menjadi prioritas pengembangan nilai. Berbeda halnya sekolah negeri, agama ditempatkan pada area nila -nilai yang mengandung kebenaran untuk semua pihak.
c. Malaysia
Pendidikan nilai dilakukan di sekolah dasar dan pengembangannya dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung pendidikan nilai diajarkan melalui pendidikan mo ral dan mata pelajaran agama, sedang kan pendidikan nilai yang tidak secara langsung dikembangkan melalui se jumlah mata pelajaran lainnya, seperti program pendidikan kewarganegaraan dan melalui kegiatan kokurikuler. Meski cukup konsisten dalam mengembangkan nilai, moral, norma, etika, estetika melalui pendidikan formal, sistem pendidikan di Malaysia masih dihadapkan pada beberapa kendala.
d. Cina
Dalam tradisi Cina, pendidikan memiliki hubungan erat dengan kewajiban moral. Tradisi ini menempatkan pen didikan nilai sebagai bagian penting dalam percaturan pendidikan. walaupun demikian, dalam perkembangannya, pendidikan nilai dihadapkan pada beberapa tantangan berikut. Harapan masyarakat dan orang tua siswa akan kemampuan akademik diandalkan dapat memacu konsentrasi peningkatan akademik yang kemudian berakibat ter gesernya pengembangan sentimental, perasaan, dan moralitas. Walaupun sekolah memilki tanggung jawab yang besar dalam mengembangkan kepribadian siswa, hal itu kurang didukung oleh kerjasama yang erat antara sekolah, keluarga, dan masyarakat.
KESIMPULAN
Tampaknya, pendidikan nilai moral yang dilaksanakan di empat negara ter sebut (Indonesia, Malaysia, India, dan Cina) memiliki persamaan dan perbedaan. Hal itu terjadi karena masing masing negara memiliki ideologi yang berbeda. Pendidikan nilai moral pada jenjang pendidikan dasar menunjukkan beberapa kesamaan. Fokus pendidikan nilai moral pada jenjang pendidikan tersebut berkaitan dengan nilai tata kepribadian diri dan tata hidup berbangsa dan bernegara. Lebih lanjut, pendidikan nilai moral di empat negara tersebut sama-sama dihadapkan pada berbagai persoalan, baik yang pendidikan nilai moralnya terencana dan terprogram dalam kurikulum maupun yang tidak. Akan tetapi, pendidikan nilai moral pada hakikatnya inheren dalam setiap mata pelajaran. Ada pula pendidikan nilai moral yang lebih di arahkan pada pendidikan agama dan pendidikan kewarganegaraan. Pendidikan nilai moral merupakan tuntutan dan sekaligus kebutuhan pada tatanan global bagi umat manusia sebagai pengejawantahan hidup bersama, berbangsa, dan bernegara dalam hubungannya dengan tatanan global yang diwarnai dengan berbagai permasalahan yang bersifat luas, kompleks, dan mendunia.