Posts made by Santika Tri Adelia Putri 2213053055

Nama : Santika Tri Adelia Putri
NPM : 2213053055
Kelas : 3F

Analisis video 4
Etika dan Moral Dalam Keluarga dan Pembelajaran Daring (SMAN 1 Pandeglang)

Perkembangan zaman globalisasi memberikan akses mudah terhadap informasi. Akan tetapi, dengan perkembangan ini kita perlu menyaring informasi. Maraknya kasus yang ada disosial media menggambarkan prilaku sosial anak zaman sekarang seperti pembunuhan, pembullyan, pelecehan sosial, narkoba, penistaan agama, tawuran, bahkan pembunuhan terdapat orang tua. Hal ini merupakan polemik yang memprihatinkan. Polemik ini terjadi karena etika dan moral.

Etika dan moral merupakan pedoman bagi setiap manusia. Moral secara etimologi berasal dari bahasa Latin yaitu MOS dan secara jamak MORES yang artinya perasaan atau adat. Moral dalam KBBI diterjemahkan sebagai aturan kesusilaan mengenai baik buruk dan benar salah. Sedangkan etika adalah cabang ilmu mengenai nilai dan norma yang membentuk prilaku manusia. Ada 3 persamaan dalam etika dan motal yaitu :
1. Mengacu pada perbuatan, tingkah laku, dan sifat seseorang.
2. Prinsip atau aturan hidup manusia.
3. Bukan faktor keturunan.
Untuk mengembangkan potensi etika dan moral perlu adanya pendidikan, pembiasaan, dan keteladanan secara berkesinambungan. Hal yang paling mendasar dalam etika dan moral adalah keluarga, karena keluarga merupakan kelompok yang paling utama.
Etika dan moral masih sering diabaikan yaitu :
1. Tidak pamit dan mencium tangan kepada orang tua sebelum pergi keluar rumah.
2. Tidak meminta maaf kepada orang tua apabila melakukan salah.
3. Tidak membantu ibu membersihkan rumah.
4. Tidak bertutur kata yang lembut dan sopan kepada orang tua.
5. Membantah perintah orang tua.
6. Berbohong kepada orang tua.
7. Tidak mendengarkan nasehat orang tua.

Pengembangan etika dan moral perlu adanya pendidikan seperti di sekolah. Dampak pandemi membuat sekolag dialihkan menjadi daring. Tentunya hal ini tidak mudah. Untuk itu kita perlu melaksanakan aturan dalam pembelajaran daring. Adapun tata cara dalam belajar online yang benar adalah sopan santun saat pembelajaran daring. Contoh etika berkomunikasi yang baik yaitu :
1. Memperhatikan waktu saat ingin menghubungi guru.
2. Bahasa yang baik dan sopan saat menghubungi guru.
3. Awali dengan mengucapkan salam.
4. Ucapkan kata maaf.
5. Perkenalkan diri secara lengkap.
6. To the point. Menyampaikan pesan secara jelas.
7. Mengucapkan terima kasih saat mengakhiri pesan.
Etika berkomunikasi dalam grup chat atau video dengan guru yaitu :
1. Menggunakan nama asli pada akun sosmed.
2. Tampilkan foto asli.
3. Hindari pembicaraan diluar pembelajaran.
4. Bicara dan komentar yang baik dan sopan.
Nama : Santika Tri Adelia Putri
NPM : 2213053055
Kelas : 3F

Menurut pendapat saya mengenai perbedaan kriteria nilai hardskill dan kriteria softskill adalah apabila hardskill merupakan sebuah keahlian yang bisa diukur dan dikuantifikasikan. Hardskill biasanya dipelajari melalui pengajaran di sekolah, pelatihan, maupun buku. Hardskill dapat dinilai oleh perekrut dengan aplikasi atau instrumen tertentu misalnya adalah nilai, ijazah dan sertifikat. Sedangkan apabila softskill adalah ke ahlian yang bersifat subjektif. Softskill identik dengan kecerdasan emosional atau EQ seseorang. Softskill juga merupakan kemampuan yang dibutuhkan oleh pekerjaan. Cara terbaik untuk meningkatkan softskill adalah dengan cara banyak berinteraksi kepada orang dan mengamati lingkungan sekitar.
Nama : Santika Tri Adelia Putri
NPM : 2213053055
Kelas : 3F

Analisis jurnal 2
Proses pendidikan nilai moral di lingkungan keluarga sebagai upaya mengatasi kenakalan remaja

Dari jurnal tersebut dijelaskan bahwa keluarga merupakan institusi pendidikan utama dan pertama bagi anak oleh karena itu anak pertama kali mengenal pendidikan di lingkungan keluarga sebelum mengenal masyarakat yang lebih luas. keluarga juga dikatakan sebagai pondasi untuk pendidikan. Pendidikan keluarga juga berjalan sepanjang masa melalui proses interaksi dan sosialiasi di dalam keluarga. Oleh karena itu orang tua harus memberikan contoh tauladan yang baik kepada anak-anak mereka.

Pesatnya perkembangan arus Globalisasi yang mengarah pada derasnya arus informasi dan teknologi dapat memunculkan persoalan persoalan baru pada individu. Munculnya berbagai kenakalan seperti remaja tawuran antar pelajar, narkoba, penyimpanan seksual, kekerasan serta berbagai bentuk penyimpangan penyakit kejiwaan seperti stres, depresi, dan kecemasan merupakan bukti pengaruh negatif dari kemajuan Globalisasi. Masalah moral seseorang dapat mengganggu ketentraman dalam masyarakat. Untuk itu, perlu adanya pendidikan moral bagi anak-anak khususnya dalam keluarga. Peranan pendidikan oleh keluarga merupakan peranan yang paling pokok dibandingkan dengan peranan-peranan lain. Karena apabila fungsi keluarga dalam kajian psikologikal modern menekankan pendidikan kepada pembinaan jiwa maka dengan rasa cinta, kasih sayang, dan ketentraman maka akan membantu dalam menyelesaikan masalah moral yang terjadi.
Nama : Santika Tri Adelia Putri
NPM : 2213053055
Kelas : 3F

Analisis jurnal 1
PENDIDIKAN MORAL DI SEKOLAH

Dari jurnal tersebut dijelaskan tentang pendidikan moral penting dilaksanakan di sekolah. Pendidikan moral di sekolah perlu dirancang secara komprehensif yaitu mencangkup pendidik, materi, metode, dan evaluasi sehingga hasilnya diharapkan akan optimal. Tidak dapat dipungkiri bahwa pendidik utama di sekolah adalah guru. Guru berperan untuk mewujudkan peserta didik agar menjadi warga negara yang aktif dalam masyarakat yang demokratis. Seperti yang dijelaskan dalam tujuan pendidikan berdasarkan Undang- Undang Nomor 2 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. guru adalah ujung tombak untuk mewujudkan moral yang baik dalam diri peserta didik, maka guru terlebih dahulu harus bermoral baik pula.

Selain itu, dijelaskan juga mengenai inti dari pendidikan. Pada intinya materi pendidikan moral mencakup ajaran dan pengalaman belajar untuk menjadi orang bermoral dalam kaitan dengan diri sendiri, moral terhadap sesama manusia dan alam semesta serta moral terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Akan tetapi, pendidikan moral pada masa sekarang menghadapi berbagai tantangan seiring dengan kemajuan zaman yang ditandai oleh keterbukaan informasi dan kecanggihan teknologi. Dengan demikian Kementerian Pendidikan Kanada menyusun nilai-nilai target bagi tingkat sekolah dasar dan SMP yaitu: belas kasih, kerja sama, sabar, damai, ramah, kebebasan, murah hati, jujur, adil, setia, menghargai lingkungan hidup, menghargai orang lain, menghargai diri sendiri, tanggung jawab, disiplin diri, peka, dan toleransi. Komponen-komponen pendidikan moral di sekolah yang lain yang tidak kalah penting adalah cakupan materi, variasi metode, dan evaluasi yang menyeluruh. Dengan komponen yang komprehensif maka pendidikan moral akan tercapai secara optimal.
Nama : Santika Tri Adelia Putri
NPM : 2213053055
Kelas : 3F

Analisis video 2
Pendidikan Moral di Sekolah Dasar

Pendidikan moral adalah usaha yang dilakukan secara terencana untuk merubah sikap, perilaku, tindakan, kelakuan yang dilakukan peserta didik agar mampu berinteraksi dengan lingkungan masyarakat sesuai dengan nilai moral yang berlaku di masyarakat setempat.
Tahap- tahap perkembangan moral yaitu :
1. Usia 6-12 bulan, orang tua akan mengendalikan bayi.
2. Usia 12-18 bulan, membuat komitmen dan patuh sesuai keadaan. Hal ini merupakan awal tanda keadaan hati nurani.
3. Usia 18-30 bulan, anak menunjukan prilaku rasa bersalah, malu, dan empati. Hal ini mendorong perkembangan moral.
4. Usia 30-36 bulan, aktivitas fisik berkurang lebih banyak melakukan aktivitas verbal.
5. Usia 3-4 tahun, prilaku anak menjadi lebih lazim dengan motif agar mendapat pujian, serta rasa bersalah dan kepedulian memuncak.
6. Usia 4-6 tahun, penalaran moral makin fleksibel.
7. Usia 7-8 tahun, penalaran moral makin fleksibel dan rasa empati meningkat.
8. Usia 9-11 tahun, penalaran moral makin dipandu oleh rasa keadilan.
9. Usia 12-15 tahun, penalaran moral mencerminkan peningkatan kesadaran akan keadilan dan pembuat aturannya yang komperatif.
10. 16-20 tahun, relativisme penting dalam penalaran moral.
11. Dewasa muda (usia 20-40 tahun), penilaian moral menjadi lebih rumit.
12. Dewasa tengah (40-65 tahun), penilaian menjadi lebih rumit lagi.
13. Dewasa tua (usia 65 tahun), penilaian lebih rumit.

Implikasi perkembangan sosial dan pribadi anak dalam KBM di sekolah dasar, baik dalam perkembangan pribadi maupun sosial sangat diperlukan dalam belajar. Selanjutnya, implikasi identitas gender dalam perkembangan moral anak sekolah dasar guru sebaiknya mengajarkan tentang identitas gender sehingga perilaku mereka sesuai dengan gendernya.

Permasalahan serta solusi dalam perkembangan moral anak sekolah dasar yaitu :
1. Hilangnya Kejujuran,misalnya mencontek saat ujian jadi solusi yang dapat diberikan yaitu dengan mengajarkan anak untuk lebih percaya diri untuk jawabannya dan selalu mengajarkan anak untuk bersikap jujur.
2. Hilangnya rasa tanggung jawab, misalnya ketika ada peserta didik yang tidak mengerjakan tugas maka anak tersebut diminta untuk maju kedepan dan mengerjakan tugas tersebut didepan.
3. Rendahnya disiplin,misalnya siswa masih ada yang datang tidak tepat waktu disekolah solusi yang dapat dilakukan guru yaitu memberikan tindakan tegas kepada siswa tersebut agar siswa tersebut tidak mengulanginya kembali.
4. Kurang bisa bekerja sama,misalnya memberikan tugas kelompok dalam hal tersebut dapat membiasakan anak untuk terlibat dalam kegiatan kelompok dan meletakkan anak untuk aktif dalam kelompok tersebut.
5. Mengambil hak orang lain, misalnya mencuri. Solusinya yaitu dengan membiasakan anak untuk menerima apa yang mereka miliki dan tidak mengambil hak milik orang lain.