Posts made by Habsah afifatul amri 2213053153

PKn SD 4I -> Forum Diskusi

by Habsah afifatul amri 2213053153 -
Nama : habsah afifatul amri
Npm : 2213053153

Untuk menanamkan civic participation dalam lingkungan Sekolah Dasar (SD), ada beberapa langkah yang dapat diambil. Berikut adalah analisis dan contoh yang dapat diimplementasikan:

1. Penggunaan Model Pembelajaran Controversial Issues: Salah satu cara efektif untuk menanamkan civic participation adalah dengan menggunakan model pembelajaran controversial issues. Model ini memungkinkan siswa untuk menghadapi isu-isu kontroversial yang relevan dengan kehidupan sehari-hari dan kewarganegaraan, sehingga mereka dapat memahami dan mengaplikasikan pengetahuan kewarganegaraan dalam konteks nyata. Contohnya, siswa dapat diberikan tugas atau proyek yang memerlukan mereka untuk meneliti dan menyusun argumen atas isu-isu kewarganegaraan seperti hak asasi manusia, keadilan sosial, atau pengelolaan sumber daya alam.

2. Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran yang Efektif: Guru harus merencanakan dan melaksanakan pembelajaran dengan baik untuk memastikan bahwa siswa dapat memahami dan mengaplikasikan pengetahuan kewarganegaraan. Ini termasuk menentukan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD), menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan menggunakan media pembelajaran yang efektif. Contohnya, guru dapat menggunakan video, simulasi, atau diskusi kelompok untuk memperkuat pemahaman siswa tentang isu-isu kewarganegaraan.

3. Pengamatan dan Refleksi: Selama proses pembelajaran, penting untuk melakukan pengamatan dan refleksi untuk mengevaluasi efektivitas pembelajaran dan menyesuaikan pendekatan jika diperlukan. Ini dapat dilakukan melalui observasi langsung, wawancara dengan siswa, atau analisis hasil tes. Contohnya, guru dapat menggunakan observasi untuk memantau partisipasi siswa dalam diskusi kelompok dan refleksi untuk mengevaluasi pemahaman siswa tentang isu-isu kewarganegaraan.

4. Penggunaan Media Interaktif: Media interaktif seperti aplikasi pembelajaran online, game edukasi, dan platform sosial dapat digunakan untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran kewarganegaraan. Contohnya, guru dapat menggunakan aplikasi yang memungkinkan siswa untuk mengeksplorasi isu-isu kewarganegaraan, berpartisipasi dalam diskusi online, dan mengirimkan karya mereka untuk dibagikan dengan komunitas lain.

5. Kolaborasi dengan Masyarakat: Mengadakan kegiatan yang melibatkan masyarakat sekitar, seperti kunjungan ke lembaga pemerintahan, penghargaan siswa yang berprestasi, atau proyek komunitas, dapat membantu siswa melihat pentingnya partisipasi dalam kehidupan sehari-hari dan menghargai nilai-nilai kewarganegaraan. Contohnya, siswa dapat diberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial atau kegiatan kewarganegaraan di komunitas mereka.

Dengan menerapkan langkah-langkah ini, Sekolah Dasar dapat menanamkan civic participation dalam lingkungan pendidikan mereka, mempersiapkan siswa untuk menjadi warga negara yang aktif, bertanggung jawab, dan berperan dalam masyarakat mereka.

PKn SD 4I -> TUGAS

by Habsah afifatul amri 2213053153 -
Nama : Habsah afifatul amri
Npm :2213053153

Teori belajar dan teori pembelajaran adalah dua konsep yang sering kali dibedakan dalam literatur pendidikan, meskipun keduanya berfokus pada proses belajar. Perbedaan utama antara keduanya terletak pada fokus dan tujuan mereka.

1. Teori Belajar: Fokus pada proses belajar itu sendiri, menjelaskan bagaimana seseorang belajar dan mengapa mereka belajar. Teori ini menaruh perhatian pada hubungan antara variabel-variabel yang menentukan hasil belajar, seperti kondisi belajar, metode pembelajaran, dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi proses belajar. Contoh teori belajar adalah Teori Apersepsi, yang menganggap belajar sebagai proses terasosiasi antara gagasan baru dan gagasan lama yang sudah membentuk pikiran.
2. Teori Pembelajaran: Fokus pada bagaimana seseorang mempengaruhi orang lain agar terjadi proses belajar. Teori ini menaruh perhatian pada upaya mengontrol variabel-variabel yang dispesifikasi dalam teori belajar untuk memudahkan belajar. Teori pembelajaran juga menyebutkan metode pembelajaran yang optimal. Contoh teori pembelajaran adalah Teori Elaborasi, yang dihasilkan dari pengujian keefektifan strategi pengorganisasian pengajaran .

PKn SD 4I -> Tugas 2

by Habsah afifatul amri 2213053153 -
Nama : habsah afifatul amri
Npm :2213053153

Menurut saya, Untuk materi PKN (Pendidikan Kewarganegaraan) di SD (Sekolah Dasar), materi yang tepat untuk kelas rendah (Kelas I sampai VI) mencakup pemahaman dasar tentang Pancasila dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, serta pengembangan kesadaran dan perilaku hidup berdemokrasi. Materi ini juga mencakup norma dan etika dalam kehidupan berdemokrasi, serta pengalaman belajar yang bersifat utuh memuat belajar kognitif, belajar nilai dan sikap, dan belajar perilaku.

Sementara itu, untuk kelas tingg, materi PKN mencakup pengembangan lebih mendalam tentang konsep kewarganegaraan, termasuk hak dan kewajiban warga negara, serta status politik warga negara. Materi ini juga mencakup pemahaman tentang sistem pemerintahan tingkat pusat, seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK, dan BPK, serta pengalaman belajar yang memfasilitasi pengembangan wawasan demokrasi dan perilaku hidup demokratis.

Dalam konteks pembelajaran, PKN di SD menuntut terwujudnya pengalaman belajar yang bersifat utuh memuat belajar kognitif, belajar nilai dan sikap, dan belajar perilaku. Proses pendidikan yang dituntut dan menjadi kepedulian PKN adalah proses pendidikan yang terpadu utuh, yang juga disebut sebagai bentuk confluent education. Tuntutan pedagogis memerlukan persiapan mental, profesionalitas, dan hubungan sosial guru-murid yang kohesif.