Posts made by Nadia tri utami 2213053300

Nama : Nadia Tri Utami
NPM : 2213053300

Video ini membahas perbedaan antara sistem pendidikan dasar di Jepang dan Indonesia, dengan menyoroti beberapa aspek kunci:

1. Kebersihan Sejak Dini:
- Di Jepang, siswa bertanggung jawab atas kebersihan kelas mereka sendiri untuk mengajarkan tanggung jawab dan kepekaan terhadap lingkungan.
- Kontrasnya, di Indonesia, kebersihan sering ditangani oleh petugas kebersihan, tidak melibatkan partisipasi langsung siswa.

2. Makan Bersama:
- Pendidikan di Jepang menekankan pentingnya makanan dengan mengatur makan siang bersama siswa dan guru untuk membangun hubungan positif.
- Di Indonesia, kantin sekolah dan variasi jajanan di luar sekolah memberikan pilihan makanan yang lebih beragam.

3. Mata Pelajaran:
- Indonesia dikenal dengan jumlah mata pelajaran yang banyak, sementara di Jepang, jumlah mata pelajaran lebih sedikit dan diajarkan pada hari-hari tertentu saja.

4. Pendidikan Karakter:
- Pendidikan di Indonesia cenderung diwarnai oleh berbagai ujian, sedangkan di Jepang, tiga tahun pertama tanpa ujian untuk fokus pada pendidikan karakter publik.

5. Minat Baca:
- Minat baca rendah di Indonesia disebabkan kurangnya kebiasaan membaca di sekolah, sementara di Jepang, siswa dibiasakan membaca buku selama 10 menit sebelum pelajaran.

6. Perlengkapan Sekolah:
- Di Jepang, perlengkapan sekolah disediakan oleh sekolah untuk menghindari perbedaan dan mengurangi potensi perbandingan sosial di antara siswa.
- Di Indonesia, siswa sering membawa perlengkapan sekolah masing-masing.

7. Seragam Sekolah:
- Di Jepang, semua sekolah memiliki seragam yang sama, sedangkan di Indonesia, variasi seragam sekolah lebih banyak.

Video ini menyoroti pentingnya pemerintah dalam memperhatikan dan mengembangkan sistem pendidikan di Indonesia, dengan membawa inspirasi dari praktik-praktik sukses yang dilakukan oleh sistem pendidikan di Jepang.
Nama : Nadia Tri Utami
NPM : 2213053300

Video ini menggambarkan situasi SDN Glak di Kabupaten Sikka, NTT, yang menghadapi tantangan serius dalam fasilitas pendidikan. Dengan hanya 6 ruangan, termasuk satu ruang guru dan lima kelas, serta tanpa perpustakaan, para siswa harus belajar di teras kelas karena keterbatasan ruang kelas. Meskipun menghadapi keterbatasan fasilitas, semangat belajar para siswa tetap tinggi, bahkan dengan harus berjalan kaki sejauh 2 km setiap harinya untuk mencapai sekolah.

Kondisi ini diperparah saat pandemi karena keterbatasan akses internet di desa tersebut, sehingga sekolah tidak dapat melaksanakan pembelajaran daring. Para siswa dan pemerintah setempat berharap adanya pembangunan ruang kelas tambahan agar proses pembelajaran dapat berlangsung di dalam kelas. Pernyataan juga mencerminkan keprihatinan terhadap kurangnya perhatian pemerintah terhadap sekolah-sekolah di daerah terpencil, dengan harapan agar pemerintah lebih proaktif dalam menyediakan fasilitas yang diperlukan.

Video tersebut menekankan pentingnya pemerataan pendidikan dan mengajak pemerintah untuk mengakui semangat besar para siswa di daerah terpencil yang berjuang untuk mendapatkan pendidikan. Harapannya adalah agar semua sekolah di desa terpencil dapat menerima dukungan pemerintah, memberikan setiap anak Indonesia kesempatan yang sama dalam menempuh pendidikan.
Nama : Nadia Tri Utami
NPM : 2213053300

Video tersebut menyoroti kehidupan Martencis Veronica Siregar, seorang peserta Indonesia Mengajar di desa terpencil, Tanjung Matoa, yang menghadapi tantangan dalam pendidikan. Martencis berusaha mengatasi kurangnya kesadaran pendidikan di desa tersebut, di mana banyak anak putus sekolah dan terjadi pernikahan dini. Pendidikan anak usia dini juga belum tersedia di sana. Martencis berharap masyarakat dan pemerintah dapat lebih peduli terhadap pentingnya pendidikan di daerah tersebut.

Selama mengajar, Martencis menggunakan metode kreatif untuk mengatasi kebosanan anak-anak di desa tersebut, memberikan insentif bagi siswa berprestasi dengan perjalanan keluar kota sebagai hadiah. Video juga menggambarkan kehidupan di desa tersebut, di mana tradisi memburu dan meramu masih menjadi cara hidup, sementara budaya tetap kuat meskipun jauh dari pusat kabupaten.
Nama : Nadia Tri Utami
NPM : 2213053300

Jurnal ini membahas tentang pentingnya penerapan pendekatan holistik dalam pendidikan karakter di sekolah untuk menanamkan nilai-nilai moral pada siswa. Hal ini menekankan perlunya pendidikan karakter yang berkelanjutan untuk memastikan bahwa nilai-nilai moral tidak hanya berlaku di lingkungan pendidikan tetapi juga di masyarakat secara luas. Jurnal ini juga menyoroti pentingnya peningkatan kualitas pendidikan bagi pembangunan nasional.

Selain itu juga mengatasi permasalahan rendahnya kesadaran hukum masyarakat, khususnya di Kampung Cijambe Girang Sukaresmi, Kabupaten Sukabumi. Disarankan untuk mengadakan seminar kesadaran hukum untuk meminimalkan pelanggaran etika dan menciptakan pemahaman yang lebih baik terhadap peraturan perundang-undangan.

Kerangka hukum pelayanan publik di Indonesia juga dibahas, mengutip undang-undang seperti Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 96 Tahun 2012 dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2004. Jurnal ini menekankan peran hukum dalam masyarakat sebagai sarana sosial. kontrol, memfasilitasi interaksi sosial, dan menciptakan kondisi tertentu. Hal ini juga menyoroti perlunya upaya hukum untuk memulihkan moralitas bangsa, terutama di wilayah dimana pelanggaran etika sering terjadi.

Selain itu, jurnal ini menekankan pentingnya upaya internal dan eksternal untuk membangun etika yang baik dalam masyarakat. Disarankan tiga upaya internal, antara lain peningkatan peran keluarga dalam penanaman etika, penguatan peran lembaga pendidikan, dan peningkatan ajaran agama.

Jurnal ini juga membahas tentang kepastian hukum dalam hubungan antar masyarakat, menekankan perlunya perilaku etis untuk mewujudkan bangsa yang berintegritas. Hal ini menyoroti potensi hilangnya kesejahteraan masyarakat jika nilai-nilai moral diabaikan dan pelanggaran etika dibiarkan terjadi.

Secara keseluruhan, jurnal ini menggarisbawahi keterkaitan antara hukum dan moralitas, menganjurkan internalisasi prinsip-prinsip moral dalam kerangka hukum untuk mengatasi kurangnya etika saat ini dan memprioritaskan pertimbangan moral dalam hukum dan perilaku masyarakat.
Nama : Nadia Tri Utami
NPM : 2213053300

Jurnal ini membahas konflik antara individualisme dan kolektivisme dalam kehidupan masyarakat, serta peran kesadaran moral dan etika sebagai solusi untuk mengatasi konflik tersebut. Pemikiran cerdas Veeger menekankan bahwa keterikatan individu dengan masyarakat bukanlah secara sepihak, tetapi relatif saling bergantung antara satu dengan yang lain. Hal ini menunjukkan bahwa kehidupan bermasyarakat adalah suatu sistem manajemen untuk mengorganisir kemampuan individual menjadi sebuah kekuatan sosial.

Jurnal ini juga menyoroti bahwa dalam pendidikan terkandung benih moral, berupa dorongan sosial setiap orang untuk saling berbuat baik. Dorongan moral saling mendidik menunjukkan adanya keadilan sosial, yang dikembangkan menjadi suatu sistem filsafat perilaku yaitu etika. Pendidikan diartikan sebagai menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.

Selain itu, jurnal ini membahas pemikiran filosofis tentang manusia dan masyarakat. Van Peursen menunjukkan "kualitas pribadi" sebagai kunci dari daya dorong hidup, dengan daya kreatif sebagai ciri penting kepribadian manusia. Kreativitas dinilai sebagai daya dalam memahami tuntutan perubahan, sehingga seseorang mampu menyesuaikan diri terhadap perubahan yang sedang dan bahkan yang akan terjadi.

Terakhir, jurnal menegaskan bahwa konflik antara individualisme dan kolektivisme tidak perlu dibenturkan, tetapi perlu dikelola menurut nilai-nilai moral dan etika. Ada tiga komponen moral dan etika bermasyarakat yang perlu dibina untuk dikembangkan secara berkelanjutan, yaitu kesadaran moral, kreativitas, dan pengendalian perilaku dalam berproduksi .