Nama : Nadia Tri Utami.
NPM : 2213053300
Jurnal ini berjudul PENTINGNYA PENDIDIKAN NILAI DI ERA GLOBALISASI yang ditulis oleh Hidayati
Dalam jurnal ini membahas Indonesia mengalami krisis multidimensi, termasuk krisis moral dan akhlak. Salah satu faktor penyebabnya adalah kegagalan sistem pendidikan dalam mengembangkan nilai-nilai moral dan menghasilkan individu yang berakhlak mulia. Pendidikan cenderung lebih fokus pada pengembangan aspek kognitif dan konatif, sementara nilai-nilai luhur dalam masyarakat bergeser dan terjadi penyimpangan nilai. Fenomena ini tercermin dalam perilaku kekerasan, kriminalitas, dan degradasi moral, terutama di kalangan generasi muda. Para pendidik mulai menyadari bahwa pendidikan nilai, baik dalam pendidikan formal maupun informal, perlu ditingkatkan untuk membentuk watak, sikap, perilaku, dan moralitas yang baik. Oleh karena itu, penting untuk memprioritaskan pendidikan nilai di sekolah-sekolah sebagai bagian integral dari proses pendidikan.
Nilai terbagi menjadi dua, yaitu nilai ideal (cita-cita individu) dan nilai aktual (diekspresikan dalam perilaku sehari-hari). Nilai memiliki peran penting dalam mengarahkan sikap dan perilaku seseorang. Empat kelompok nilai hierarkis yang disusun dari yang tertinggi hingga terendah adalah nilai-nilai religius-kerohanian, nilai-nilai kejiwaan, nilai-nilai kehidupan, dan nilai-nilai kenikmatan. Pengembangan nilai-nilai ini harus seimbang dan memiliki prioritas yang benar. Selain itu, globalisasi adalah proses di mana gagasan dan norma-norma tersebar dan diterima oleh banyak bangsa di seluruh dunia. Proses ini mempersempit ruang dan mempersingkat waktu dalam interaksi dan komunikasi global. Globalisasi juga memiliki dampak signifikan pada nilai-nilai dan moral masyarakat.
Penulis juga menjelaskan globalisasi adalah proses di mana gagasan dan norma-norma disebarkan dan diterima oleh banyak bangsa di seluruh dunia, dengan ruang dan waktu yang semakin dipersingkat. Globalisasi memiliki dampak positif dan negatif terhadap nilai-nilai dan moral dalam masyarakat. Dampak positif globalisasi meliputi pemerintahan yang lebih terbuka, ekonomi yang terbuka ke pasar internasional, dan kesempatan kerja yang meningkat. Namun, dampak negatifnya mencakup hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri, peniruan budaya barat yang mengancam identitas nasional, ketidakpedulian sosial, dan kesenjangan sosial yang meningkat.
Globalisasi juga dihubungkan dengan degradasi moral dan perilaku menyimpang, terutama di kalangan remaja yang mengadopsi budaya luar tanpa memahami nilai-nilainya secara bijaksana. Oleh karena itu, perlu sikap bijak dalam menghadapi dampak globalisasi, menggabungkan manfaat teknologi dengan pemeliharaan nilai-nilai dan identitas budaya nasional. pendidikan nilai di Indonesia telah mengalami kegagalan yang merugikan. Fenomena kekerasan, ketidakjujuran, dan kurangnya nilai-nilai moral dalam masyarakat merupakan dampak dari kegagalan pendidikan nilai. Seiring dengan perubahan waktu, pendidikan lebih fokus pada aspek materialistis, ekonomis, dan teknokratis, dan kurang memberi perhatian pada pengembangan nilai-nilai moral, emosi, dan spiritual.
Dalam lingkungan pendidikan, praktik curang dan ketidakjujuran menjadi hal umum, seperti curang dalam ujian nasional atau pungutan uang sekolah yang tidak jelas penggunaannya. Hal ini menciptakan generasi muda yang kurang memiliki nilai-nilai moral yang kuat. Tidak hanya sekolah, kebobrokan moral juga terjadi di lingkungan luar sekolah yang memengaruhi karakter anak-anak. Penting untuk menyadari dampak negatif dari degradasi nilai-nilai moral dalam pendidikan dan lingkungan sekitarnya, karena hal ini dapat merusak karakter generasi muda dan mengancam masa depan mereka. Perbaikan dalam pendidikan nilai dan pemantapan moral dalam masyarakat menjadi tugas penting dalam menciptakan generasi yang lebih berbudi pekerti luhur.
Pendidikan nilai dan moral memiliki peran penting dalam membentuk pribadi yang bermoral dan beretika. Tujuannya adalah untuk mengembangkan hati nurani dan kepekaan terhadap nilai-nilai luhur kemanusiaan. Pendidikan nilai tidak hanya mencakup pengajaran nilai-nilai, tetapi juga mengharuskan peserta didik untuk mengalami dan menghayati nilai-nilai tersebut melalui pengalaman nyata. Proses pendidikan nilai melibatkan tahap-tahap seperti persiapan, konsentrasi, asimilasi, dan realisasi nilai-nilai. Pendidikan nilai harus berlangsung secara lembut dan tanpa pemaksaan, agar peserta didik memiliki disposisi batin yang benar terhadap nilai-nilai tersebut. Dalam hal ini, penyadaran nilai dan pemahaman nilai memiliki peran penting.
Pendidikan nilai dapat terjadi dalam berbagai konteks, termasuk di keluarga, sekolah, dan masyarakat. Lagu dan sarana lainnya juga dapat mendukung proses pendidikan nilai dengan menggugah hati dan menyentuh perasaan. Tujuan akhir dari pendidikan nilai adalah merealisasikan nilai-nilai dalam tindakan dan sikap yang responsif, kreatif, dan produktif.
Kesimpulannya adalah dalam menghadapi dampak negatif globalisasi dan perkembangan teknologi yang pesat, penting untuk memiliki pilar-pilar yang kuat dalam menjaga nilai-nilai, moral, dan budaya bangsa. Teks tersebut menyebutkan tiga pilar utama:
1. Nasionalisme, yang merupakan kesadaran bersama sebagai bangsa dengan landasan logis dan rasional. Ini mencakup kesetiakawanan sosial, ketahanan nasional, dan musyawarah nasional.
2. Norma dan agama, yang memberikan aturan dan nilai-nilai moral yang menjadi pedoman dalam memilih dan memilah informasi serta bertindak sesuai dengan nilai-nilai luhur.
3. Nilai budaya bangsa, seperti gotong royong, rawe-rawe rantas malang-malang putung, dan silih asah silih asuh, yang menjadi filter dan pendukung bagi nilai dan pengaruh positif dalam kehidupan masyarakat.
Jurnal ini juga menekankan pentingnya pendidikan nilai yang tidak hanya mengajarkan nilai-nilai secara kognitif tetapi juga menghayati dan meresapkan nilai-nilai tersebut ke dalam hati peserta didik. Ini akan membantu mereka menggunakan nalar dan hati secara seimbang dalam menghadapi pengaruh globalisasi. Dalam menghadapi arus globalisasi, pendidik memiliki peran penting dalam mendampingi dan mendorong anak didik untuk menjalani hidup dengan nalar dan hati yang baik serta menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa.