Posts made by Lutpi mawar jerlika 2213053100

Nama: Lutpi Mawar Jerlika 
Npm :2213053100


*Identitas Jurnal
Nama Jurnal : JURNAL RECHTEN: RISET HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
Volume: 03
Nomor : 03
Halaman : 17-27
Tahun Terbit : 2021
Judul : Problematika Moral Bangsa Terhadap Etika Masyarakat
Nama Penulis : Kanesa Putri, Muhammad Eko Maryana

*Pendahuluan
Moral merupakan perilaku yang baik yang
menjadi karakter dari individu atau kelompok yang dapat dilihat dari cara berpikir bertindak dan
menanggapi suatu keadaan. Etika dan moral lahir dari kebiasaan mayarakat yang
sesuai dengan ajaran biasanya hukum adat dan
hukum agama yang di anut. Namun belakangan ini sering terjadi ketidaksesuaian
beretika dalam masyarakat yang
menghilangkan citra dari karakter bangsa. Jadi etika adalah suatu ilmu yang membahas perbuatan baik dan buruk manusia sejauh dapat dipahami oleh pikiran manusia. Menurut Aristoteles membagi pengertian etika menjadi dua, yaitu Terminus Technikus dan Manner And Custom. Terminus Technikus merupakan etika yang mempelajari suatu masalah tindakan atau perbuatan manusia sedangkan Manner and Custom merupakan suatu pembahasan etika yang berhubungan atau berkaitan dengan tata cara dan adat kebiasaan yang melekat dalam kodrat manusia atau dalam sifat manusia yang sangat terkait dengan arti baik dan buruk suatu hal. perilaku, tingkah laku atau perbuatan manusia.
Beberapa faktor yang menyababkan bagi individu zaman sekarang kurang dalam beretika. Pertama, kurangnya kepedulian orang tua terhadap pentingnya menanamkan serta mengajarkan etika (moral) terhadap anak. Kedua, perkembangan teknologi yang sangat pesat membuat pola pikir di zaman sekarang menjadi serba instan dan tidak peduli akan lingkungan sekitar. Ketiga, lingkungan sekitar yang membentuk karakter dan membentuk kepribadian seorang pemuda masih kurang diperhatikan atau bahkan tidak diperhatikan sama sekali oleh masyarakat sekitar, terutama orangtuanya. Keempat, kurangnya penanaman jiwa keagamaan dalam diri pemuda serta masih kurangnya pengetahuan tentang agama yang menjadikan turntutan untuk selalu berperilaku etis.
Yakni ada 3 unsur yang harus kita ketahui sebelum melakukan penegakan hukum yaitu:

Kepastian Hukum (Rechtssicherheit)
Keadilan (gerechtigkeit)
Kemanfaatan (Zweckmassigkeit)
Upaya hukum yang dapat dilakukan dalam membentuk moral bangsa saat ini

Hukum Indonesia bertujuan untuk menghendaki adanya hubungan harmonis dan serasi antara pemerintah dan masyarakatnya dengan mengutamakan kerukunan yang terkandung dalam pancasila. Dalam bermasyarakat manusia dituntut harus mempunyai etika, agar dapat dihormati oleh sesamanya. Namun, dalam perkembangannya di era globalisasi ini tidak sedikit manusia yang kehilangan etikanya dengan berbagai alasan dan tujuan yang ada.

Ada tiga upaya yang dapat diterapkan untuk meningkatkan moral bangsa, yaitu

Meningkatkan peran keluarga dalam membentuk moral.
Mewujudkan lingkungan yang baik dalam masyarakat.
Membatasi teknologi yang ada.
Nama: Lutpi Mawar Jerlika
Npm:2213053100

Martencis Veronika Siregar

Pengajar Muda XIII
Gadis Papua berdarah Batak ini bernama lengkap Martencis Veronika Siregar. Tencis lahir dan besar di Jayapura Papua. Lulusan keguruan biologi di FKIP Universitas Cenderawasih Papua ini merupakan Aktifis Muda yang konsen pada masalah epidemi HIV di Tanah Papua (Papua dan Papua Barat).
Martencis mengajar anak kelas 1 sd dan menjadi guru les kelas 6 sd. Anak-anak di Tanjung Matol masih sedikit yang berminat melanjutkan pendidikan setelah Sekolah menyelesaikan pendidikan Dasar karena orang tua di desa tersebut masih kurang sadar akan pentingnya pendidikan. Banyak anak anak perempuan yang menikah pada usia dini di sekitaran umur 12 tahun. Kurangnya perhatian orang tua kepada anak pun masih menjadi permasalahan di desa Tanjung Mobil. Membuat orang tua sadar akan pentingnya pendidikan masih menjadi pekerjaan yang harus diselesaikan. Kelas 1 langkah menjadi awal untuk menempuh pendidikan panjang karena TK dan PAUD belum masuk di desa Tanjung Matol. Martencis selalu menekankan kepada anak-anak bahwa belajar itu bisa dari mana saja dan dimana saja. Untuk menumbuhkan semangat belajar anak-anak di desa Tanjung Matol ini diberikannya motivasi, anak-anak yang berprestasi diberikan reward. Memberikan hadiah sekedar jalan jalan keluar dari esa Matol memberikan wawasan baru bagi anak anak Matol terutama soal cerita dunia luar.Kecintaannya pada kegiatan sosial dan dunia anak telah ditunjuknya sejak masih berada dibangku SMA hingga sekarang dengan terpanggil sebagai seorang Pelayan Anak dan Remaja/ menjadi Guru Sekolah Minggu di gerejanya dan terlibat aktif dalam berbagai kepanitiaan dan juga dalam Organisasi Kampus, Gereja maupun LSM.

Tencis adalah Fasilitator dan Pelatih Peer Educator sehingga pernah mendapatkan beasiswa dari UNICEF sebagai delegasi Orang Muda Indonesia dalam Kongres Internasional AIDS di Asia dan Pasifik 2009 di Bali. Tencis juga pernah menjadi Relawan di YPPM Papua, Sekretaris Empower Youth di Pusat Rehabilitasi Yakita Papua, Wakil Ketua Komisariat Prodi P.Biologi dan Koordinator bidang pemberdayaan Perempuan dan lingkungan Hidup di HMJ PMIPA di kampusnya, Sekretaris Persekutuan Anggota Muda dan Seketaris Persekutuan Anak dan Remaja di Gerejanya.

Sebelum bergabung di Gerakan Indonesia Mengajar, salah satu juara Pemilihan Duta Wisata Papua 2008 dan finalis ON MIPA-PT 2012 tingkat Kopertis ini bekerja di LSM YPPM Papuasebagai Manager Program saat masih berada dibangku kuliah. Setelah menyelesaikan studi tencis bekerja di Australian aid HCPI Papua sebagai Technical Officer Community Mobilization For Central Highlands.

Tencis telah memilih untuk menghabiskan satu tahun usianya untuk menjadi Pengajar Muda. Jiwa sosial, prinsip mencintai sesama seperti diri sendiri, pengabdian kepada masyarakat dan nilai-nilai kepemimpinan inilah yang ingin dibagikan tencis kepada anak, remaja dan kaum muda di daerah penempatan nanti. Gadis berjiwa petualang yang hobi bermain futsal ini memiliki harapan yang sederhana sebagai Pengajar Muda, melihat senyum dan tawa anak-anak yang berjuang mengejar mimpi mereka. Saat ini Tencis bertugas di SDN 011 Sembakung, Kabupaten Nunukan.
Nama: Lutpi Mawar Jerlika
Npm:2213053100

Sistem pendidikan antara Indonesia dan Jepang berbeda. Sistem pendidikan di Indonesia dan di Jepang mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Saat ini sistem pendidikan di Indonesia perlu mendapat perhatian lebih karena menduduki peringkat 72 dari 77 negara. Di Indonesia telah banyak lahir pakar ilmu pendidikan yang mampu membawa sistem pendidikan di Indonesia ke arah yang lebih baik. Salah satu cara untuk membawa sistem pendidikan Indonesia ke arah yang lebih baik adalah dengan membandingkannya dengan negara yang sistem pendidikannya baik seperti Jepang. Di Jepang, sejak usia 0-3 tahun, anak lebih ditanamkan nilai moral, sopan santun, disiplin, dan sopan santun. Ketika anak-anak di Jepang sudah memasuki kelas 4 SD, barulah anak-anak tersebut mengikuti ujian yang tidak terlalu memberatkan siswa di sekolah. Indonesia bisa belajar banyak dengan sistem pendidikan di Jepang.Jepang mempunyai sistem pendidikan yang baik di dunia, dikarenakan Jepang sudah memiliki banyak
fasilitas yang mendukung dan juga SDM yang mumpuni. Negara Jepang dijadikan patokan oleh negara
berkembang sebagai kiblat untuk meningkatkan kualitas pendidikan (Johan 2018). Saat ini Indonesia
merupakan negara negara yang memiliki kualitas pendidikan yang kurang baik, menurut PISA Negara
berkembang yaitu negara Indonesia saat ini berada pada daftar ke 72 dari daftar 77 negara, ini disebabkan
Kompetensi guru dan sistem pendidikan yang masih rendah di Indonesia (Sulfemi 2019).
Sistem pendidikan di Indonesia harus banyak belajar dari negara Jepang. Negara Jepang dari dulu
hingga saat ini unggul dari bidang teknologi dan juga dari bidang pendidikannya, hal ini disebabkan negara Jepang
merupakan negara maju yang memiliki kualitas yang unggul (Johan 2018). Di Negara Jepang juga yang di
dibuka di sekolah itu bukan hanya tentang materi pelajaran, tetapi juga tentang norma-norma yang berlaku,
seperti sopan santun, jujur, empati dan simpati (Connie Chairunnisa, Istayatiningtias dkk. 2019). Di
Jepang anak-anak sekolah dasar tidak akan mendapatkan ujian hingga sampai di kelas empat (Soetantyo
2013).
Di negara Jepang ujian yang akan dilaksankan sebelum anak mencapai kelas 4 Sekolah Dasar adalah
ujian-ujian yang tidak berat, ujian yang sederhana yang tidak terlalu membebani anak-anak (Zarman 2017).
Untuk usia dari 0-3 tahunun pertama anak-anak di Jepang lebih diajarkan tentang tata krama, sopan
santun, membangun kepribadian yang baik dan mrngikuti nilai serta norma yang ada (Johan 2018). Di Negara
Kepribadian Jepang yang baik, disiplin, taat dengan peraturan tidak kalah penting dengan kepintaran yang di
buka di di kelas (Zarman 2017).
Di negara Indonesia masih banyaknya orang tua dan guru menuntu peserta didik dari segi akademis saja
dan terkadang mengenyampingkan proses yang seharusnya juga dicapai dengan jalan yang baik. Di Indonesia
lebih baik nilai tinggi dari kejujuran, contohnya banyak sekali guru yang membantu peserta didik untuk
lulus Ujian Nasional (UN) dengan cara membagikan kunci jawaban agar akreditasi dari sekolah tidak turun,
Hal inilah yang membuat kualitas pendidikan di Indonesia semakin menurun (Zarman 2017).
Sejatinya yang harus dikembangkan dari diri seorang peserta didik tidak hanya ranah kognitifnya
saja, tetapi juga ranah afektif dan psikomotorik (Asriati 2012). Pendidikan di Indonesia diyakini masih sangat
Konservatif, kurang terbaharui, dan masih jauh dari kata inovatif. Sangat penting adanya penigkatan yang
signifikan bagi negara Indonesia dari segi sistem pendidikan baik dari kurikulum, kompetensi guru dan juga
fasilitas yang merata yang ada di Indonesia (Connie Chairunnisa, Istayatiningtias dkk. 2019).
Jepang bisa menjadi negara contoh dalam tawarandan pendidikan, karena keunggulannya-keunggulan
yang dimiliki. Indonesia sebagai negara berkembang juga tidak salah belajar lebih banyak dengan negara
Jepang bagaimana untuk menjadi lebih baik lagi dari sistem pendidikan yang ada (Sahban dan SE 2018).


Sistem Pendidikan di Jepang
Pendidikan di Jepang ada yang formal yaitu pendidikan di Sekolah, selanjutnya ada juga
pendidikan yang berbasis moral yaitu merupakan sistem pendidikan yang bangun dari rumah dan yang
ketiga sekaligus yang terakhir adalah pendidikan yang muncul dari masyarakat itu sendiri
biasanya juga disebut pendidikan seumur hidup/ pembelajar seumur hidup (Sahban dan SE 2018). Di Jepang
wajib belajar mulai dari usia 6 tahun hingga usia 15 tahun. Setiap keluarga yang memiliki anak pada
rentang usia 6-15 tahun akan diberikan pemberitahuan untuk menyekolahkan anak-anak di sekolah
(Fittryati 2020).
Di Jepang juga ada sekolah negeri yang biasanya disebut koritsu gakko. Sekolah negeri itu
dikepalai atau diselenggarakan oleh pemerintah kota atau yang disebur prefektur. Tetapi ada beberapa
juga sekolah yang dikelola oleh prefektur dan pemerintah pusat. Untuk sekolah swasta disebut juga
dengan shiritsu gakko yang diselenggarakan oleh badan hukum (Novi Handayani 2017).
Di sekolah negeri biasanya siswa mulai masuk mulai dari hari senin hingga hari jumat,
sedangkan sekolah swasta hingga hari sabtu. Di sekolah Jepang biasanya membagi setahun ajaran
menjadi tiga caturwulan dan bagian atas tiga musim, yaitu musim gugur/ jatuh, musim/salju salju serta
musim panas/ musim panas yang waktunya cenderung lama dan panjang. Di Jepang juga ada Taman
Kanak-kanak-kanak yang biasanya disebut dengan kamuchien, ada juga sekolah hoikuen. Perbedaan antara
kamuchien dengan hoikuen adalah jika kamuchien yaM sekolahnya mulai pukul 08.50-13.30,
sedangkan kamuchien mulai dari pukul 07.00-19.00 waktunya lebih lama dan lebih panjang, kamuchien
diperuntukkan untuk anak-anak yang orangtuanya bekerja. Untuk anak-anak-anak yang ingin dimasukkan
ke kamuchien harus ada surat

Sistem pendidikan yang ada di negara Indonesia saat ini yaitu sistem pendidikan nasional. pendidikan nasional. Sistem
ini adalah memberikan siswa pengetahuan yang bersifat akademis, mengasah keterampilan kognitif,
serta membina sikap positif kepada peserta didik sejak kecil (Asriati 2012). Sistem pendidikan
Indonesia juga berfokus pada nilai, sejak sekolah dasar peserta didik diberi pengajaran tentang
kejujuran, kedispilinan dan rasa tenggang rasa. Negatifnyara Indonesia juga menganut sistem pendidikan
terbuka, disini maksudnya adalah siswa diminta untuk saling berkompetensi, mengembangkan
kreatifitas yang dimiliki secara luas-luasnya serta melakukan sesuatu yang lebih inovatif (Zarman 2017).
Sistem pendidikan di Indonesia beragam, beragam disini maksudnya adalah peserta didik
merupakan siswa yang berasal dari latar belakang suku, bahasa, budaya dan keyakinan (Baidhawy
2005). Di Negara Indonesia juga ada pendidikan formal dan non formal. Sistem pendidikan di
Indonesia juga disesuaikan dengan perubahan zaman, pendidikan di Indonesia sebaiknya mengikuti
perubahan era dan perubahan yang lebih inovatif dari waktu ke waktu karena itu putaran di
Indonesia sering berubah-rubah disebabkan zaman yang berubah, seperti saat ini Indonesia sudah
menggunakan K13 (Sudarsana 2016).
Jenjang pendidikan yang ada di Indonesia dimulai dari jenjang yang paling awal yaitu Pendidikan
Anak Usia Dini PAUD, pendidikan PAUD ini diperuntukkan untuk anak-anak mulai dari usia 0-6
tahun, pendidikan PAUD diperuntukkan untuk anak-anak lebih berkembang, menumbuhkan dengan baik
dari segi jasmani dan rohani anak. Selanjutnya setelah PAUD akan dilanjutkan dengan pendidiksebuah
dasar ini jenjangnya dari kelas satu hingga kelas enam, sehingga total waktunya adalah enam tahun
dan dilanjutkan dengan tiga tahun pada sekolah menengah pertama. Selanjutnya dilanjutkan dengan
sekolah pendidikan menengah ini dikenal atau disebut SMA selama 3 tahun waktu yang ditempuh.
Pendidikan tinggi ini lebih luas, karena didalamnya terdapat D3, S1, S2, S3, dan spesialis (Suryaningrum,
Ingarianti dkk. 2016).
Nama

Npm: 2213053100

Para siswa SD Negeri Glak, Kabupaten Sikka membutuhkan perhatian lebih dari pemerintah. Pasalnya, sekolah yang terletak di sebuah dusun terpencil itu terpaksa harus melakukan kegiatan belajar mengajar di teras kelas.


Teras dipakai sebagai ruang kelas karena ketiadaan ruang kelas. Sekolah yang terletak di kaki gunung api Egon tersebut hanya memiliki 6 ruangan. Dimana 5 ruangan dipakai sebagai ruang kelas, dan 1 ruangan sebagai ruang guru. Jangankan kelas perpustakaan saja tak dimiliki sekolah ini.Di masa pandemi covid-19 ini, ketika pemerintah aktif mengkampanyekan belajar daring, sekolah ini tak mampu melaksanakannya. Di wilayah ini, belum ada jaringan telekomunikasi sama sekali. Karena itu, pihak sekolah terpaksa tetap melakukan kegiatan di sekolah.Meskipun bgtu Pihak sekolah pun berharap, pemerintah bisa membuka mata melihat keadaan mereka dengan menyediakan fasilitas yang dibutuhkan.Meski begitu, para siswa tetap bersemangat untuk bersekolah. Setiap hari mereka harus berjalan kaki hingga 2 kilometer guna bisa belajar di sekolahPendidikan adalah suatu wadah untuk memanusiakan manusia.dimana semua masyarakat di suatu negara berhak dengan wajib untuk menempuh pendidikan tanpa kecuali,pendidikan sendiri sangat penting bagi semua orang jika dilihat kembali,pendidikan yang diberikan oleh negara kitapun Dibilang masih jauh dari kata sempurna,saya pribadi dapat mengambil contoh di desa saya sendiri, tepatnya di pemukiman warga . Pendidikan di daerah terpencil menggambarkan berbagai masalah yang kompleks. 

Nama: lutpi mawar jerlika
Npm:2213063100
ETIKA DAN MORAL DALAM KELUARGA DAN PEMBELAJARAN BERANI

zaman modernisasi dan globalisasi kita mudah mengakses informasi, melihat kehidupan orang lain dengan mudah melalui media sosial. Sebagai generasi muda kita dituntut untuk mengikuti zaman tapi kita juga harus mampu melihat mana yang baik dan mana yang buruk untuk kehidupan kita.Di permasalahan-permasalahan sosial seperti pembunuhan, kemudian penggunaan obat terlarang, penistaan ​​agama, tawuran bahkan pembunuhan terhadap orang tua. Ini merupakan polemik yang memprihatinkan. Siapa yang salah? dan Mengapa bisa terjadi?

Berkaitan dengan etika dan moral memang ketika kita membahas tentang etika dan moral merupakan pedoman bagi setiap manusia. Secara etimologi berasal dari bahasa latin yaitu cara jamak yaitu more yang artinya kebiasaan atau adat. Dalam kamus bahasa Indonesia moral diterjemahkan sebagai aturan kesusilaan mengenai baik-buruk salah maupun benar. Sedangkan etika menurut drs. Haji Burhanuddin bahwasanya etika cabang ilmu filsafat yang membahas tentang nilai dan norma membentuk perilaku manusia dalam kehidupan sehari-hari maka dari itu etika dan moral sangat berkesinambungan. persamaan etika dan moral
yang pertama etika dan moral mengacu pada ajaran tentang perbuatan, tingkah laku dan sifat seseorang.
yang kedua etika dan moral merupakan prinsip atau aturan hidup manusia.
Yang ketiga faktor etika dan moral bukan keturunan tetapi potensi positif yang dilakukan setiap orang untuk mengembangkan potensi tersebut.

Perlu adanya pendidikan pembiasaan dan keteladanan serta dukungan lingkungan dari keluarga sekolah dan masyarakat secara berkesinambungan dalam membahas etika dan moral. Yang paling mendasar adalah keluarga, karena keluarga merupakan kelompok paling utama bagi manusia dalam kehidupan. inti keluarga terdapat berbagai macam aturan yang terkandung didalamnya nilai-nilai itu seperti keagamaan, sopan santun, kejujuran, dan lain sebagainya, meskipun kadangkala Nilai Penerapan itu mengalami kesulitan atau hambatan akan tetapi nilai-nilai itu kiranya sangat mendukung suatu keluarga dalam mempersiapkan dan mewujudkan sumber daya yang berkualitas. Etika dan moral sering kita abaikan Contohnya seperti tidak pamit dan mencium tangan kepada orang tua sebelum pergi keluar rumah, tidak meminta maaf kepada orang tua bila melakukan kesalahan, tidak membantu ibu dalam melakukan pekerjaan rumah, tidak bertutur kata dengan lembut dan sopan kepada orang tua membantah setelahnya orang tua, tidak saling menghormati dan menghargai berbohong kepada orang tua, tidak Mendengarkan nasehat orang tua.