གནས་བསྐྱོད་བཟོ་མི་ Sherli Marsela 2213053233

3H 2023 Pendidikan Nilai dan Moral -> Forum Analisis Video 3

Sherli Marsela 2213053233 གིས-
Nama: Sherli Marsela
NPM: 2213053233

ANALISIS VIDEO 3
Perbedaan Pendidikan Dasar Jepang dan Indonesia

Pendidikan tentunya menjadi hal yang diutamakan setiap negara. Sistem pendidikan di tiap negara tentu berbeda. Salah satu negara dengan pendidikan dasar terbaik adalah Jepang.

Berikut perbedaan pendidikan dasar Jepang dan Indonesia:
1. Kebersihan Sejak Dini
Indonesia merupakan salah satu negara yang penduduknya gemar membuang sampah sembarangan. Hal ini dikarenakan tidak diajarkannya pentingnya kebersihan dalam kurikulum Indonesia. Berbeda dengan Jepang, kurikulum Jepang mewajibkan siswa bertanggungjawab untuk membersihkan lingkungannya sendiri.

2. Makan Bareng
Pendidikan Jepang mengatur makanan siswa, mulai dari menu yang disiapkan, gizi yang diperlukan, dan cara mereka makan. Makan siang di Jepang dilakukan bersama-sama antara guru dan murid. Hal ini bertujuan untuk mempererat hubungan.

3. Mata Pelajaran Sedikit
Di Indonesia memiliki banyak mata pelajaran dan juga berulang dalam seminggu. Di Jepang mata pelajarannya sedikit dan hanya diajarkan di hari tertentu.

4. Pendidikan Karakter
Di Indonesia pendidikan dasar melibatkan ujian setiap kelasnya. Sedangkan di Jepang 3 tahun pertama siswa lebih diajarkan pada pendidikan karakter.

5. Membaca Dulu
Indonesia berada diurutan bawah dalam minat baca, 60 dari 61 negara. Di Jepang dibiasakan untuk membaca 10 menit sebelum pelajaran dilaksanakan.

6. Perlengkapan Sekolah
Di Jepang semua serba sama dalam hal perlengkapan sekolah, agar tidak ada kesengajaan sosial.

7. Seragam Sekolah
Di Jepang hanya ada satu macam, sehingga tidak memperumit siswa.

Dibalik banyaknya kelebihan pendidikan di Jepang, terdapat kekurangan, salah satunya adalah tekanan belajar yang tinggi. Banyak kasus pelajar yang bunuh diri diakibatkan hal tersebut.

3H 2023 Pendidikan Nilai dan Moral -> Forum Analisis Video 2

Sherli Marsela 2213053233 གིས-
Nama: Sherli Marsela
NPM: 2213053233

ANALISIS VIDEO 2

Potret Pendidikan di Dusun Terpencil

SD Negeri Glak membutuhkan perhatian lebih dari pemerintah, hal ini karena kegiatan belajar mengajar dilakukan di teras kelas. Hal tersebut karena tidak adanya ruang kelas yang tersedia. Bahkan ruang perpustakaan pun tidak ada. Meskipun demikian, para siswa tetap semangat untuk berangkat sekolah. Ketika covid melanda, pihak sekolah tetap melakukan pembelajaran luring, hak tersebut karena belum adanya akses internet. Pihak sekolah berharap pemerintah dapat menyediakan fasilitas yang diperlukan.

3H 2023 Pendidikan Nilai dan Moral -> Forum Analisis Video 1

Sherli Marsela 2213053233 གིས-
Nama: Sherli Marsela
NPM: 2213053233

ANALISIS VIDEO 1

Sepenggal Cerita Pengajar Muda di Pelosok Kalimantan

Kisah seorang pengajar muda yang ditempatkan di Tanjung Matol, Kalimantan Utara yang tergabung dalam Gerakan Indonesia Mengajar. Dia sudah 6 bulan mengajar di sana. Desa yang sulit dijangkau dari kabupatennya. Di desa ini jarang orang yang melek pendidikan, banyak sekali pernikahan dini yang terjadi di desa tersebut.

Kurangnya perhatian orang tua terhadap anak. Cita-cita pengajar muda tersebut adalah menjadikan anak-anak berangkat sekolah dan menuntut ilmu dengan sebaiknya-baiknya. Pengajar tersebut mengajar di SDN 011 Sembakung. Dia menghias kelas dengan sedemikian rupa agar anak-anak semangat belajar. Belum ada taman kanak-kanak di desa Tanjung Matol. Tantangan yang dihadapi pelajar adalah menciptakan kelas yang kondusif. Perlu metode belajar yang kreatif.

Bapak kepala sekolah mengajak reward dengan jalan-jalan untuk siswa yang berprestasi. Hal ini dilakukan agar anak-anak termotivasi dan mengetahui dunia luar. Setelah itu, anak tersebut diminta menceritakan pengalamannya. Warga Matol masih sering melakukan berburu dan meramu. Istri-istri di desa tersebut melakukan pekerjaan para suami, seperti memancing. Banyak orang-orang hebat yang sangat mementingkan pendidikan di desa Matol. Melalui tangan mereka, masa depan anak-anak Tanjung Matol bisa terjamin.
Nama: Sherli Marsela
NPM: 2213053233

ANALISIS JURNAL 2
Judul : PROSES PENDIDIKAN NILAI MORAL DI LINGKUNGAN KELUARGA SEBAGAI UPAYA MENGATASI KENAKALAN REMAJA
Nama Penulis : Fahrudin

Peranan Keluarga bagi Anak-anak
Keluarga merupakan unit pertama dan institusi pertama dalam masyarakat di mana hubungan-hubungan yang terdapat di dalamnya, sebahagian besarnya bersifat hubungan langsung dan di situlah berkembang individu dan di situ pulalah terbentuknya tahap-tahap awal proses sosialisasi bagi anak-anak. Dari interaksi dalam keluarga inilah anak-anak memperoleh pengetahuan, keterampilan, minat, nilai-nilai, emosi dan sikapnya dalam hidup dan dengan itu pulalah mereka memperoleh ketenteraman dan ketenangan.

Keluarga merupakan lingkungan pertama bagi setiap individu di mana ia berinteraksi. Dari interaksi dengan lingkungan pertama inilah individu memperoleh unsur-unsur dan ciri-ciri dasar daripada kepribadiannya. Juga dari situlah ia memperoleh akhlak. nilai-nilai, kebiasaan dan emosinya dan dengan itu ia merobab banyak kemungkinan-kemungkinan, kesanggupan-kesanggupan dan kesedian-nya menjadi kenyataan dalam hidup dan tingkah laku yang tampak. Jadi keluarga in bagi seorang individu merupakan simbol atas nilai-nilai yang mulia, sepert keimanan yang teguh kepada Allah.

Peranan Nilai Moral bagi Anak-anak
Dengan demikian mengklasifikasikannya sebagai berikut:
pengertian moral dapat dipahami dengan
1. Moral sebagai ajaran kesusilaan, berarti segala sesuatu yang berhubungan dengan tuntutan untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik dan meningalkan perbuatan jelek yang bertentangan dengan ketentuan yang berlaku dalam suatu masyarakat.
2. Moral sebagai aturan, berarti ketentuan yang digunakan oleh masyarakat untuk menilai perbuatan seseorang apakah termasuk baik atau sebaliknya buruk.
3. Moral sebagai gejala kejiwaan yang timbul dalam bentuk perbuatan, seperti berani, jujur, sabar, gairah dan sebagainya Sofyan Sauri, 2010: 34).

Faktor-faktor yang Menyebabkan Kemerosotan Moral
1. kurang tertanamnya nilai-nilai keimanan pada anak
2. lingkungan masyarakat yang kurang sehat
3. pendidikan moral tidak terlaksana menurut semestinya, baik di rumah, sekolah maupun masyarakat
4. suasana rumah yang kurang baik
5. diperkenalkannya secara populer obat-obatan terlarang dan alat-alat anti hamil
6. banyaknya tulisan-tulisan, gambar-gambar, siaran-siaran, kesenian-kesenian yang tidak mengindahkan norma
7. kurang adanya bimbingan
8. tidak ada markas penyuluhan bagi anak anak muda
9. pengaruh westernisasi

Proses Pendidikan Nilai Moral untuk Mengatasi Kenakalan Remaja dalam Keluarga
1. penanaman pendidikan keimanan sejak dini kepada anak anak
2. menanamkan pendidikan moral
3. menciptakan suasana rumah yang harmonis
Nama: Sherli Marsela
NPM: 2213053233

ANALISIS JURNAL 1
Identitas jurnal
Nama Jurnal : Jurnal Humanika
Nomor : 01
Tahun Terbit : 2017
Judul : PENDIDIKAN MORAL DI SEKOLAH
Nama Penulis : Rukiyati

1. Pendidik Moral di Sekolah
Sekolah adalah tempat publik bagi peserta didik untuk dapat belajar pengetahuan dan keahlian yang dibutuhkan untuk hidup dalam demokrasi yang sesungguhnya. Sekolah bukan sebagai perluasan tempat kerja atau sebagai lembaga garis depan dalam pertempuran pasar internasional dan kompetisi asing, sekolah sebagai ruang publik yang demokratis dibangun untuk membentuk siswa dapat mengajukan pertanyaan kritis, menghargai dialog yang bermakna dan menjadi agensi kemanusiaan. guru berfungsi untuk mewujudkan peserta didik agar menjadi warga negara yang aktif dalam masyarakat yang demokratis. Oleh karena guru adalah ujung tombak untuk mewujudkan moral yang baik dalam diri peserta didik, maka guru terlebih dahulu harus bermoral baik
pula. Dengan demikian, pendidikan moral yang dilaksanakan oleh guru akan lebih mudah diterima dan diteladani oleh para peserta didiknya.

2. Materi Pendidikan Moral
Pada intinya materi pendidikan moral mencakup ajaran dan pengalaman belajar untuk menjadi orang bermoral dalam kaitan dengan diri sendiri, moral terhadap sesama manusia dan alam semesta serta moral terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

3. Metode Pendidikan Moral
a. Inkulkasi nilai Metode ini dapat dilaksanakan dalam pembelajaran moral di sekolah maupun di dalam keluarga dengan berbagai cara.
b.Metode keteladanan Keteladanan merupakan bentuk mengestafetkan moral yang digunakan oleh masyarakat religius tradisional, dan digunakan pula oleh masyarakat modern sekarang ini.
c.Metode klarifikasi nilai Dalam masyarakat liberal, moral diperkenalkan lewat proses klarifikasi, penjelasan agar terjadi pencerahan pada subjek didik. Seberapa jauh sesuatu moral diterima oleh anak, sangat ditentukan oleh anak itu sendiri. Anak diberikan kebebasan untuk memutuskan sendiri. Pendekatan klarifikasi nilai adalah salah satu contoh yang memberikan kebebasan untuk anak menentukan nilai-nilainya.
d. Metode fasilitasi nilai Guru dan pihak sekolah memberikan berbagai fasilitas yang dapat digunakan siswa agar dapat merealisasikan nilai-nilai moral dalam dirinya baik secara individu maupun berkelompok, misalnya fasilitas beribadah berupa mesjid dan mushola, fasilitas membuat kompos dari sampah sekolah, fasilitas berupa ruang diskusi, perpustakaan dengan buku-buku cerita yang memuat nilai-nilai moral, dan sebagainya.

4. Evaluasi Pendidikan Moral
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui ketercapaian tujuan. Tujuan pendidikan nilai meliputi tiga kawasan, yakni penalaran nilai/moral, perasaan nilai/moral dan perilaku nilai/moral. Maka, evaluasi pendidikan nilai juga mencakup tiga ranah tersebut. berupa evaluasi penalaran moral, evaluasi karakteristik afektif, dan evaluasi perilaku