Posts made by Nawang Lutfia Sani 2213053287

Nama: Nawang Lutfia Sani
NPM: 2213053287

Analisis Jurnal 1

Identitas Jurnal
Nama Jurnal: Journal Unair
Volume: -
Nomor: -
Halaman: -
Tahun Terbit: 2013
Judul: Kesadaran Moral Kehidupan Bermasyarakat: Suatu Pemikiran Kefilsafatan
Nama Penulis: Suparlan Suhartono

-Judul: Jurnal ini berjudul "Kesadaran Moral Kehidupan Bermasyarakat: Suatu Pemikiran Kefilsafatan". Judul ini berjumlah 7 kata dan judul tersebut sudah sesuai dengan isi jurnal yang ditulis karena membahas mengenai pentingnya kesadaran moral dalam kehidupan bermasyarakat dan bagaimana filsafat moral atau etika dapat membantu mengatasi konflik antara individualisme dan kolektivisme.
-Penulis: Jurnal ini ditulis oleh seorang penulis yaitu Suparlan Suhartono. Penulisan nama penulis sudah benar karena nama ditulis tanpa gelar.
-Abstrak: Dalam jurnal ini abstrak ditulis hanya menggunakan Bahasa Inggris. Dalam abstrak berisi penjelasan singkat mengenai isi jurnal.
-Kata Kunci: Dalam jurnal ini kata kunci hanya ditulis dengan menggunakan Bahasa Inggris. Kata kunci terdiri dari 2 istilah yaitu "social life, morality consciousness". Istilah ini mengacu pada kehidupan sosial dan kehidupan moral.

Hasil Analisis:
Artikel "Kesadaran Moral Kehidupan Bermasyarakat: Suatu Pemikiran Kefilsafatan" membahas tentang konflik antara individualisme dan kolektivisme dalam kehidupan bermasyarakat dan bagaimana kesadaran moral dapat membantu mengatasi konflik tersebut. Artikel ini menjelaskan bahwa kesadaran moral memiliki kemampuan untuk memposisikan dan memfungsikan segala potensi individual untuk "social enforcement/penegakan sosial", sementara masyarakat difungsikan sebagai sistem proses mencapai kesejahteraan umum. Penulis juga meyakini bahwa obyek manusia dan masyarakatnya adalah masalah perilaku baik individual maupun sosial, sehingga bidang filsafat perilaku (moral) atau etika menjadi model bangunan kerangka pikir.

Artikel ini juga membahas tentang arti dan isi filsafat, yang secara etimologis berakar dari bahasa Yunani "philo sophia", yang berarti cinta dan kearifan. Dalam artikel penulis menjelaskan bahwa filsafat moral atau etika dapat membantu memecahkan konflik antara individualisme dan kolektivisme dengan menghasilkan pengetahuan baru berupa kesejahteraan umum.

Kesimpulannya adalah artikel ini membahas tentang pentingnya kesadaran moral dalam kehidupan bermasyarakat dan bagaimana filsafat moral atau etika dapat membantu mengatasi konflik antara individualisme dan kolektivisme. Artikel ini menjelaskan lebih dalam tentang konsep kesadaran moral dan etika dalam kehidupan bermasyarakat dari perspektif kefilsafatan.
Nama: Nawang Lutfia Sani
NPM: 2213053287

Analisis Video 3

Dalam video yang berjudul "Pantesan negaranya cepat berkembang!
Begini perbedaan pendidikan dasar Jepang dan Indonesia" menjelaskan perbedaan antara pendidikan dasar di sekolah Jepang dan di sekolah Indonesia.

Dalam video dikatakan bahwa pendidikan menjadi kebutuhan pokok dunia.
Pada video di jelaskan bahwa sistem pendidikan terbaik di dunia ada di Jepang.
Perbedaan pendidikan dasar Jepang dan Indonesia yaitu:
1. Kebersihan sejak dini.
Indonesia salah satu negeri yang paling sering menghasilkan sampah. Sedangkan, kurikulum jepang mengharuskan siswa bertanggungjawab atas kebersihan kelas mereka sendiri. Hal ini karena agar anak peduli terhadap kebersihan lingkungan.

2. Makan bersama-sama.
Di sekolah Indonesia memiliki kantin, dan jajanan diluar sekolah. Sedangkan, dalam pendidikan Jepang sekolah menyiapkan makanan dengan memperhatikan gizi yang terkandung di dalamnya. Di Jepang makan siang akan dilakukan bersama-sama dan diikuti oleh guru. Hal ini akan menciptakan hubungan yang positif antara siswa dan guru.

3. Mata pelajaran yang sedikit.
Di indonesia terkenal dengan mata pelajaran yang lumayan banyak. Bahkan dalam seminggu mata pelajaran tertentu bisa di ulang sebanyak 2 kali.
Di Jepang mata pelajaran tergolong sedikit dan hanya di ajarkan pada hari tertentu, bahkan tidak ada pengajaran mata pelajaran berulang 2 kali dalam seminggu.

4. Pendidikan karakter.
Di Indonesia, terdapat berbagai ujian mulai dari ujian tulis, membaca hal ini bahkan menjadi faktor penaikkan kelas.
Dalam pendidikan dasar di jepang tidak melibatkan ujian tulis atau pun membaca pada 3 tahun pertama, hal ini supaya mereka fokus dalam belajar pendidikan karakter seperti sopan santun, tolong menolong, tanggung jawab dll. Hal ini dilakukan karena pemerintah Jepang percaya jika pendidikan karakter akan menjadi dasar yang baik untuk para siswa dan membantu pendidikan mereka nantinya.

5. Membaca Sebelum Memulai Pelajaran.
Di Indonesia minat baca orang Indonesia sangat rendah. Banyak orang bilang jika minat baca rendah itu karena orang Indonesia tidak terbiasa membaca buku saat disekolah.
Di Jepang, sekolah membiasakan siswa untuk membaca buku selama 10 menit sebelum memulai pelajaran, itulah mengapa jepang menjadi negara yang minat bacanya tinggi.

6. Perlengkapan Sekolah.
Pendidikan Jepang memerhatikan perlengkapan peserta didiknya juga. Semua serba sama mulai dari tas sampai sepatu sudah di sediakan. Perlengkapan sekolah ini sengaja di samakan supaya tidak saling minder satu sama lain. Namun di Indonesia hal ini belum diterapkan pada sekolah-sekolah negeri.

7. Seragam Sekolah.
Di Indonesia seragam sekolah tidak hanya satu macam. Bagi sebagian orang mungkin merasa terbebani dengan harga seragam nya yang lumayan mahal dan berbagai macam. Namun, di jepang hanya memiliki 1 seragam sehingga tidak mempersulit peserta didiknya.

Dibalik keunggulan-keunggulan pendidikan dasar di Jepang ada pula Kekurangan dari pendidikan Jepang yaitu adanya tekanan belajar yang berat, bahkan kasus bunuh diri Dijepang menjadi salah satu yang terbanyak di dunia.
Walaupun sekolah Indonesia tidak lebih unggul dibandingkan sekolah di Jepang, namun jika kita mampu meniru hal-hal baik yang dapat di tiru dari sekolah Jepang mungkin saja kita juga mampu menjadi lebih baik dari sebelumnya. Hal ini juga tergantung kesadaran diri peserta didik, kurikulum dari sekolah dan didikan yang diberikan oleh guru di sekolah.
Nama: Nawang Lutfia Sani
NPM: 2213053287

Analisis Video 2

Potret Pendidikan di Dusun Terpencil

Pada video terdapat sebuah sekolah yaitu SDN Glak, Kab. Sikka, NTT. Pada sekolah ini para peserta didik melakukan pembelajaran di teras kelas lantaran ketiadaan ruang kelas. Sekolah ini hanya memiliki 6 ruangan, 1 ruang guru dan 5 kelas. Sekolah ini juga tidak memiliki perpustakaan. Namun peserta didik nya tetap bersemangat sekolah, walaupun untuk datang ke sekolah mereka berjalan kaki menempuh jarak 2 km setiap harinya. Begitu besar semangat para peserta didik untuk mengikuti pelajaran, sehingga mereka tidak menghiraukan jarak dan fasilitas yang kurang memadai.
Ketika masa pandemi yang lalu, sekolah ini tak mampu melaksanakan pembelajaran daring. Hal ini karena belum adanya akses internet ke desa terpencil itu.
Mereka berharap pemerintah segera membangunkan ruang kelas yang lebih agar anak-anak dapat belajar di dalam kelas.
Pemerintah seharusnya membuka mata, mencari tahu sekolah-sekolah yang berada di daerah terpencil lalu menyediakan fasilitas yang dibutuhkan. Seharusnya pemerintah bangga dengan semangat peserta didik yang begitu besar untuk mendapatkan pendidikan, namun lagi-lagi pemerintah belum melakukan pemerataan pendidikan. Semoga semua sekolah di desa terpencil segera mendapatkan uluran tangan dari pemerintah, agar seluruh anak-anak Indonesia mendapatkan kesempatan menempuh pendidikan yang sama.
Nama: Nawang Lutfia Sani
NPM: 2213053287

Analisis Video 1

Sepenggal Cerita Pengajar di Pelosok Kalimantan

Video ini menceritakan seorang volunteer/pengajar bernama Martencis Veronica Siregar yang mengabdi di sebuah desa terpelosok di Kalimantan tepatnya di desa tanjung matol, Kec. Sembakung.

Di dalam video, diceritakan anak-anak kurang berminat untuk melanjutkan sekolah setelah lulus sekolah dasar. Banyak anak yang menikah di usia dini setelah lulus SD. Selain itu, Kurang nya perhatian orang tua pada pendidikan anak menjadi persoalan.
Ketika sekolah, kelas hanya terisi segelintir anak. Pengajar berharapa dapat membuat anak semangat sekolah, belajar dan bisa memiliki bekal untuk masa depan.

Pengajar mengatakan bahwa ia selalu berusaha membuat anak betah untuk belajar. Sungguh sangat disayangkan, bahwa ternyata TK dan paud belum masuk ke desa tanjung matol. Sehingga awal pendidikannnya adalah kelas 1 SD. Pengajar berusaha mengelola kelas dengan baik, agar anak tidak bosan belajar, menciptakan suasana belajar yang kondusif. Salah satu alternatif nya adalah belajar sambil bermain diluar kelas untuk menghilangkan rasa jenuh. Pengajar juga menekankan kepada peserta didik bahwa belajar bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja.

Selain itu, dalam upaya meningkatkan motivasi peserta didik, Kepala sekolah memberikan reward kepada murid berprestasi, hadiah nya berupa perjalanan keluar desa. Harapannya agar peserta didik menjadi termotivasi untuk semangat belajar.
Selain itu hal ini dilakukan demi membuka wawasan anak anak tentang cerita dunia luar.

Dalam video tersebut, para warga desa untuk mencari makan harus mencari ke hutan terlebih dahulu. Jika tidak mereka tidak bisa mengharapkan siapa pun dan tidak akan bisa makan apapun. Begitu terpencil nya desa ini.

Cerita ini benar-benar mengajarkan kita bahwa kita harus selalu mengusahakan sanak saudara kita untuk bersekolah, dan kita harus selalu bersyukur atas segala yang kita punya, ketika mampu bersekolah, mampu menggunakan seragam sekolah yang bagus, mampu mengikuti pelajaran dan tidak kesusahan jika akan makan setiap hari adalah anugerah yang wajib di syukuri. Mengingat saudara kita yang berada di desa terpelosok seperti itu sangat prihatin rasanya karena semua serba kekurangan dan apa adanya.
Harapan saya semoga pemerintah segera memberikan bantuan pendidikan ke desa terpencil dan terpelosok seperti itu, agar semua anak Indonesia bisa merasakan pendidikan yang sama. Harus selalu kita ingat bahwa pendidikan adalah penting. Pendidikan akan menuntun kita pada tujuan yang kita inginkan.
Nama: Nawang Lutfia Sani
NPM: 2213053287

Analisis video 4

Etika dan moral dalam keluarga dan pembelajaran daring.

Penyaji video menjelaskan bahwa dampak zaman modernisasi dan globalisasi memudahkan kita mengakses informasi. Sehingga kita mampu melihat kehidupan manusia lain dengan mudah melalui sosial media. Pada media sosial ada informasi negatif dan positif. Dalam video diejalskan bahwa sebagai generasi muda kita dituntut untuk mengikuti zaman, tapi disisi lain kita harus mampu menilai baik buruk nya untuk kehidupan. Karena kita sebagai generasi akan menjadi generasi penerus bangsa.
Dalam video dijelaskan bahwa segala bentuk penyimpan sosial yang terjadi pada generasi muda menjadi polemik yang memprihatinkan. Hal ini berhubungan dengan etika dan moral.
Penyaji mengatakan bahwa Etika dan moral sangat berkesinambungan.
3 persamaan etika dan moral yang dijelaskan oleh penyaji video yaitu:
1. Mengacu pada ajaran tentang perbuatan, tingkah laku, dan sifat seseorang.
2. Aturan hidup manusia.
3. Bukan faktor keturunan tapi potensi positif yang dilakukan setiap orang. Untuk mengembangkan potensi tersebut perlu adanya pendidikan, pembiasaan dan keteladanan serta dukungan lingkungan dari keluarga, sekolah dan masyarakat secara berkesinambungan.

Dijelaskan pula bahwa keluarga adalah yang paling utama sebagai dasar pembentukan etika dan moral.
Dalam kehidupan keluarga terdapat berbagai macam aturan yang terkandung seperti keagamaan, sopan santun, kejujuran dan kebersamaan. Nilai-nilai itu sangat mendukung keluarga untuk mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas.
Terkadang nilai moral sering terabaikan seperti, tidak berpamitan dengan orangtua ketika akan keluar rumah, tidak meminta maaf ketika bersalah, tidak membantu orang tua, membantah perintah orang tua, berbohong kepada orangtua, dan tidak mendengarkan nasehat orang tua.
Selain itu, dalam pengembangan etika dan moral perlu adanya dukungan dari pendidikan. Sekolah merupakan tempat yang mengajarkan untuk menanamkan etika dan moral karena adanya peraturan atau tata tertib yang mengontrol para peserta didik.

Penyaji video menjelaskan karena adanya pandemi covid-19, bukan hal yang mudah melakukan pembelajaran dirumah. Cara mengantisipasinya dengan mengikuti aturan dalam proses pembelajaran daring.
Menurut penyaji tata cara mengikuti pembelajaran daring sesuai nilai moral dan etika yaitu:
1. Sopan santun.
2. Bahasa yang baik dan sopan.
3. Awali dengan salam.
4. Ucapkan kata maaf untuk menjukkan sopan santun.
5. Perkenalkan diri secara lengkap.
6. To the point, sampaikan tujuan dengan jelas dan tidak bertele-tele.
7. Akhiri pesan dengan mengucapkan terimakasih.

Kesimpulannya adalah bahwa sebagai generasi penerus bangsa yang dihadapkan dengan zaman modernisasi dan globalisasi, maka kita harus bisa menilai baik buruk nya dampak perkembangan zaman tersebut demi terciptanya kehidupan sosial yang baik dan bermoral. Pembentukan nilai moral dan etika yang paling mendasar adalah berasal dari keluarga. Selain itu pendidikan juga memiliki peran yang penting dalam pembentukan nilai moral dan etika pada peserta didik.
Dalam pembahasan, ketika menghadapi sekolah daring hendaknya kita tetap menerapkan nilai etika dan moral dalam proses pembelajarannya. Hal ini karena agar terciptanya pembelajaran yang kondusif dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.