Posts made by Nawang Lutfia Sani 2213053287

Nama: Nawang Lutfia Sani
NPM: 2213053287


ANALISIS JURNAL
Identitas Jurnal
Nama jurnal : Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha
Volume :9
Nomor : 3
Halaman : 710 - 724
Tahun Terbit : 2021
Judul : PENDIDIKAN NILAI DAN MORAL DALAM SISTEM KURIKULUM PENDIDIKAN DI ACEH
Nama penulis : Iwan Fajri, Rahmat, Dadang Sundawa, & Mohd Zailani Mohd Yusoff

Analisis Jurnal
-Judul: jurnal ini berjudul “ Pendidikan Nilai dan Moral dalam Sistem Kurikulum Pendidikan di Aceh”. Judul tersebut berjumlah 10 kata dan judul tersebut sudah sesuai dengan isi dari jurnal yang ditulis karena isi jurnal sudah membahas mengenai Pendidikan nilai dan moral yang diselenggarakan di provinsi Aceh.

-Penulis: Jurnal ini fitulis oleh empat orang penulis yang bernama “ Iwan Fajri, Rahmat, Dadang Sundawa, & Mohd Zailani Mohd Yusoff” penulisan nama pada jurnal ini sudah benar karena nama penulis ditulis tanpa gelar.

-Korespondensi: Dalam jurnal ini nama dari penulis dilengkapi dengan adanya alamat email yaitu “ iwanfajri@upi.edu, rahmat@upi.edu, dadangsundawa@upi.edu, myzailani@uum.edu.my “ dan Lembaga Pendidikan “Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan sosial, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, Indonesia, School of Education and Modern Languages, Universiti Utara Malaysia, Kedah, Malaysia” .

-Abstrak: dalam jurnal ini, abstrak ditulis menggunakan dua bahasa, yakni Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Dalam abstrak ini terdapat penjelasan singkat mengenai isi dari jurnal. Penulisan abstrak sudah menggunakan bahasa yang jelas sehingga mudah dipahami oleh pembaca dan abstrak terdiri dari satu paragraph.

-Kata Kunci: Dalam jurnal ini kata kunci yang ditulis menggunakan dua bahasa yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Kata kunci terdiri dari empat istilah yaitu “ Kurikulum Islami, Pendidikan Nilai, Pendidikan Aceh, Qanun.” Istilah yang digunakan pada kata kunci ini mengacu pada bidang Pendidikan nilai dan moral dengan kurikulum islami. Menurut pendapat saya kata kunci yang digunakan ini sudah benar dan sesuai dengan isi jurnal.

-Pendahuluan: Pada bagian pendahuluan jurnal ini, telah berisi tentang paparan tentang masalah yang akan dikaji. Masalahnya adalah Pendidikan memegang peran utama dalam pembentukan akhlak siswa sekolah bahkan menjadi tumpuan budaya masyarakat. peran Pendidikan dalam hal ini sangat penting karena adanya perubahan sosial yang pesat dalam gaya hidup yang menyebabkan ketidak bercintaan dalam sosial budaya khususnya para remaja. Pada bagian ini juga membahas mengenai konsep dan kontekstual pendidikan nilai dan moral dalam sistem pendidikan kurikulum di Aceh. Aceh sebagai provinsi yang memiliki otonomi khusus selain bidang agama, budaya dan politik, juga diberikan khusus dalam bidang pendidikan. Oleh karena itu, Aceh dalam proses penyelenggaraannya selain berpedoman dengan peraturan yang dikeluarkan oleh pusat juga berpedoman pada qanun yang ada di provinsi Aceh. Dalam pendahuluan ini juga dijelaskan bahwa pendidikan nilai dan moral di Aceh sangat penting dalam membentuk karakter siswa. Menurut pendapat saya bagian pendahuluan pada jurnal ini sudah sangat baik dan mudah dipahami karena menggunakan bahasa yang baik dan jelas.

-Tinjauan Literatur: tinjauan literatur adalah sebuah penelitian yang berguna sebagai dasar teori yang digunakan dalam penelitian tersebut. Dalam hal ini pemerintah Aceh sedang menyusun kurikulum berdasarkan ajaran qanun tentang penyelenggaraan Pendidikan islam. anyak pakar mencoba mendeskripsikan konsep pendidikan nilai dan moral. Salah satu pakar yang dijelaskan adalah Lickona (2004) yang menggambarkan bahwa nilai terlihat. Selain itu, dalam tinjauan literatur ini juga dijelaskan mengenai landasan penyelenggaraan pendidikan islami di Aceh. Aceh sebagai provinsi yang memiliki otonomi khusus selain bidang agama, budaya dan politik, juga diberikan khusus dalam bidang pendidikan. Oleh karena itu, Aceh dalam proses penyelenggaraannya selain berpedoman dengan peraturan yang dikeluarkan oleh pusat juga berpedoman pada qanun yang ada di provinsi Aceh. Dalam tinjauan literatur ini juga dijelaskan bahwa pendidikan nilai dan moral di Aceh harus mengacu pada nilai-nilai Islam yang menjadi landasan dalam kehidupan masyarakat Aceh.

-Pembahasan: pada jurnal ini peneliti sudah mencantumkan pembahasan mengenai konsep Pendidikan moral dan sistem Pendidikan kurikulum di Aceh. Aceh dalam penyelenggaraan Pendidikan islam berpedoman pada qanun yang ada di provinsi Aceh. Selain itu, pada bagian ini dijelaskan mengenai konsep dan kontekstual pendidikan nilai dan moral dalam sistem pendidikan kurikulum di Aceh. Aceh sebagai provinsi yang memiliki otonomi khusus selain bidang agama, budaya dan politik, juga diberikan khusus dalam bidang pendidikan. Oleh karena itu, Aceh dalam proses penyelenggaraannya selain berpedoman dengan peraturan yang dikeluarkan oleh pusat juga berpedoman pada qanun yang ada di provinsi Aceh. Dalam pembahasan juga dijelaskan bahwa pendidikan nilai dan moral di Aceh sangat penting dalam membentuk karakter siswa. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Sulaiman et al. (2020) yang menjelaskan bahwa prinsip penyelenggaraan pendidikan di Provinsi Aceh mengacu pada ketentuan Qanun Aceh Nomor 9 Tahun 2015 perubahan atas Qanun Aceh Nomor 11 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan, Pasal 5 Diatur. Terdapat pula pembahasan bahwa pendidikan nilai dan moral di Aceh harus mengacu pada nilai-nilai Islam. Hal ini sejalan dengan konsep pendidikan nilai dan moral menurut Lickona (2004) yang menggambarkan bahwa nilai terlihat. Oleh karena itu, pendidikan nilai dan moral di Aceh harus mengacu pada nilai-nilai Islam yang menjadi landasan dalam kehidupan masyarakat Aceh.

-Kesimpulan: Pada jurnal ini kesimpulan ditulis dengan ringkas dan jelas dan tidak mengandung sesuatu yang baru dalam penelitian. Pelaksanaan Pendidikan di sekolah Aceh sudah islami sesuai dengan tujuan dari penelitian ini. Proses belajar yang dilaksanakan do aceh berbasis budaya islami dan syariat islam di Aceh.
Nama: Nawang Lutfia Sani
NPM: 2213053287

Kekerasan di lingkungan sekolah
Miris sekali, Nyawa anak hilang ditangan teman sendiri di lingkungan sekolah.
Bukan hanya itu, sering juga terjadi kasus perundungan, pembullyan, perkelahian mulut bahkan sampai menyebabkan kekerasan antar anak. Padahal kenyataan nya mereka yang melakukan itu adalah anak anak peserta didik SD kelas rendah maupun kelas tinggi.
Hal ini dapat terjadi karena hak anak untuk mendapatkan pengawasan terabaikan.
Bagaimana lingkungan yang seharusnya menjadi rumah kedua anak mendapatkan pendidikan juga perlindungan justru menyebabkan korban jiwa.

Terlepas dari kasus sekolah lepas memantau anak-anak dibawah umur, tentu ada hak dan kewajiban orang tua, tidak semua di serahkan ke guru. Orang tua merupakan guru yang mendidik anak dirumah. Sebagai orang tua kita sudah harus membekali anak kita untuk menghadapi keadaan di luar rumah dengan sedemikian rupa agar tidak terjadi kekerasan. Mendidik anak harus dilakukan sejak dini agar anak menjadi paham mana yang benar dan mana yang salah. Jangan sampai anak kelas rendah melakukan hal-hal yang menyebabkan korban jiwa bahkan sampai kematian.
Pengaruh media sosial yang seharusnya belum di terima anak kecil juga menjadi tugas orang tua dirumah. Batasi anak bermain hp jangan biarkan anak mengakses hal hal yang tidak semestinya diketahui anak kecil.
Nama : Nawang Lutfia Sani
NPM: 2213053287

Dalam video, pada scenario pertama ada kereta yang sedang melaju dengan kecepatan tinggi ke arah lima orang yang terikat di jalur kereta tersebut.Namun kabar baiknya didepan jalur kereta itu terdapat cabang perlintasan yang dapat membuat kereta berbelok. Seseorang berada di dalam kereta yang bisa mengubah jalur kereta, tetapi jika dia mengubahnya, kereta akan menghantam satu yang terikat berada di jalur tersebut.

Skenario yang kedua yaitu sebuah kereta bergerak cepat menuju 5 orang yang terikat dan hanya ada 1 lintasan. Pada scenario ini seseorang berada diatas jembatan yang berada diatas rel kereta dan didepan orang tersebut ada seseorang yang bertubuh sangat besar. Saat melihat kereta meluncur, jika orang tersebut mendorong orang yang bertubuh besar akan menghentikan kereta dan menyelamatkan 5 orang namun orang yang bertubuh besar tidak akan selamat. Tetapi jika seseorang itu tidak melakukan apa-apa maka 5 orang akan terbunuh.

Dari sinilah moralitas menjadi sebuah dilema. Dilema ini mengajukan pertanyaan etika penting yaitu Apakah lebih baik membiarkan kereta melaju dan membunuh lima orang terikat tanpa campur tangan, atau apakah seseorang harus mengubah jalur kereta untuk menyelamatkan lima orang yang terikat dengan mengorbankan satu orang? Dan apakah lebih baik mendorong orang bertubuh besar untuk menghentikan kereta dan menyelmatkan 5 orang?

The trolley problem hadir untuk membuat kita berfikir lebih jauh tentang konsekuensi dari sebuah pilihan. Apakah itu dibuat berdasarkan nilai moral tertentu atau lebih kepada hasil akhirnya. Dan bagaimana kita mengekspresikannya dalam kehidupan sehari-hari. Apakah mengorbankan yang lebih sedikit untuk menyelamatkan yang lebih banyak adalah sesuatu yang lebih bermoral? Tau hanya sebuah pembenaran belaka.
Menurut saya dari kasus yang ada di video tidak ada jawaban yang benar karena ini tergantung pada pandangan etika yang digunakan oleh individu. Karena telah menimbulkan dilema etika,video ini berhasil memicu perdebatan dan refleksi tentang nilai-nilai moral yang mendasarinya. Keputusan tergantung pada pandangan etika individu dan nilai-nilai yang mereka anut. Beberapa orang mungkin akan memilih untuk mengubah jalur kereta untuk menyelamatkan lebih banyak nyawa, sementara yang lain mungkin akan memilih untuk tidak campur tangan karena mereka menganggap membunuh satu orang juga tidak dapat diterima. Ini adalah masalah kompleks yang memperlihatkan konflik antara berbagai teori etika dan keputusan pribadi.
Nama: Nawang Lutfia Sani
NPM: 2213053287

Identitas Jurnal
Nama jurnal : Jurnal Pendidikan Sosiologi Dan Humaniora
Volume :1
Nomor : 1
Halaman : 89 - 105
Tahun Terbit : 2010
Judul : MEMBINA NILAI MORAL SOSIAL BUDAYA INDONESIA DI KALANGAN REMAJA
Nama penulis : H. Wanto Rivaie


Analisis Jurnal

-Penulis: Jurnal ini fitulis oleh satu orang penulis yang bernama “H. Wanto Rivaie” penulisan nama pada jurnal ini sudah benar karena nama penulis ditulis tanpa gelar.

-Korespondensi: Dalam jurnal ini nama dari penulis dilengkapi dengan adanya alamat email dan Lembaga Pendidikan.

-Abstrak: Dalam jurnal ini, abstrak ditulis menggunakan Bahasa Indonesia. Dalam abstrak ini terdapat penjelasan singkat mengenai isi dari jurnal. Penulisan abstrak sudah menggunakan bahasa yang jelas sehingga mudah dipahami oleh pembaca dan abstrak terdiri dari satu paragraph.

-Kata Kunci: Dalam jurnal ini kata kunci yang ditulis menggunakan Bahasa Indonesia.”Nilai Moral, Sosial Budaya, Indonesia” Istilah yang digunakan pada kata kunci ini mengacu pada pentingnya membina nilai moral, sosial, dan budaya di kalangan remaja Indonesia. Menurut pendapat saya kata kunci yang digunakan ini sudah benar dan sesuai denga nisi jurnal.


Pembahasan
Artikel ini membahas tentang pentingnya membina nilai moral, sosial, dan budaya di kalangan remaja Indonesia. Dalam artikel ini, penulis menekankan bahwa orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam membina anak-anak mereka dengan kasih sayang untuk menjadi generasi mendatang yang bertanggung jawab dan berakhlaq mulia. Selain itu artikel ini juga membahas tentang pentingnya membangun masa depan bangsa Indonesia di atas pondasi multikulturalisme. Penulis menekankan bahwa nilai-nilai moral, sosial, dan budaya yang ditanamkan pada remaja Indonesia harus mencakup nilai-nilai yang universal dan dapat diterima oleh semua agama dan budaya di Indonesia. Artikel ini juga membahas tentang peran sekolah dan perguruan tinggi dalam membina nilai moral, sosial, dan budaya pada remaja Indonesia. Penulis menekankan bahwa pendidikan formal harus memberikan perhatian yang cukup pada pembentukan karakter dan moral remaja, selain hanya fokus pada aspek akademik semata. Secara keseluruhan, artikel ini memberikan pandangan yang sangat penting tentang bagaimana membina nilai moral, sosial, dan budaya di kalangan remaja Indonesia. Artikel ini juga menekankan pentingnya peran orang tua, sekolah, dan perguruan tinggi dalam membentuk karakter dan moral remaja Indonesia untuk membangun masa depan bangsa yang lebih baik.

Kesimpulan
Kesimpulan dari artikel ini adalah bahwa membina nilai moral, sosial, dan budaya di kalangan remaja Indonesia sangat penting untuk membangun masa depan bangsa yang lebih baik. Orang tua, sekolah, dan perguruan tinggi memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter dan moral remaja Indonesia. Artikel ini juga menekankan pentingnya membangun pondasi multikulturalisme dalam membina nilai-nilai moral, sosial, dan budaya pada remaja Indonesia. Hal ini penting untuk memastikan bahwa nilai-nilai yang ditanamkan pada remaja Indonesia mencakup nilai-nilai yang universal dan dapat diterima oleh semua agama dan budaya di Indonesia. Dalam kesimpulannya, artikel ini memberikan pandangan yang sangat penting tentang bagaimana membina nilai moral, sosial, dan budaya di kalangan remaja Indonesia untuk membangun masa depan bangsa yang lebih baik.
Nama: Nawang Lutfia Sani
NPM: 2213053287

Identitas Jurnal
Nama jurnal : JURNAL PEMIMPIN - PENGABDIAN MASYARAKAT ILMU PENDIDIKAN
Volume :2
Nomor : 1
Halaman : 13-17
Tahun Terbit : 2022
Judul : PENERAPAN NILAI MORAL PANCASILA DALAM MEWUJUDKAN GENERASI ANTI KORUPSI DI SD NEGERI OSILOA KUPANG TENGAH
Nama penulis : Asti Yunita Benu, Agnes Maria Diana Rafael, Imanuel Baok, Intan Yunita Tungga, Maria M Nina Niron, Niski Astria Ndolu, Vebiyanti P Leo.

Analisis jurnal
-Penulis: Jurnal ini fitulis oleh tujuh orang penulis yang bernama “ Asti Yunita Benu, Agnes Maria Diana Rafael, Imanuel Baok, Intan Yunita Tungga, Maria M Nina Niron, Niski Astria Ndolu, Vebiyanti P Leo.” penulisan nama pada jurnal ini sudah benar karena nama penulis ditulis tanpa gelar.

-Korespondensi: Dalam jurnal ini nama dari penulis dilengkapi dengan adanya alamat email dan Lembaga Pendidikan.

-Abstrak: dalam jurnal ini, abstrak ditulis menggunakan dua bahasa, yakni Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Dalam abstrak ini terdapat penjelasan singkat mengenai isi dari jurnal. Penulisan abstrak sudah menggunakan bahasa yang jelas sehingga mudah dipahami oleh pembaca dan abstrak terdiri dari satu paragraph.

-Kata Kunci: Dalam jurnal ini kata kunci yang ditulis menggunakan Bahasa Indonesia.”nilai moral Pancasila, generasi, dan anti korupsi” Istilah yang digunakan pada kata kunci ini mengacu pada peran nilai moral Pancasila untuk membantuk generasi emas yang anti korupsi. Menurut pendapat saya kata kunci yang digunakan ini sudah benar dan sesuai denga nisi jurnal.

Jurnal ini membahas tentang penerapan nilai moral Pancasila dalam mewujudkan generasi anti korupsi di SD Negeri Osiloa Kupang Tengah. Artikel ini membahas tentang metode sosialisasi yang diterapkan dalam pendidikan moral Pancasila bagi anak SD, peran generasi muda dalam mencegah korupsi, serta nilai-nilai moral Pancasila yang ditanamkan sejak dini pada anak SD. Selain itu, jurnal ini juga membahas hasil pengamatan aktivitas dalam pembelajaran dan tahap perizinan yang dilakukan oleh tim pengabdian masyarakat dalam menjalankan program ini.
secara umum, jurnal ini didasarkan pada teori-teori pendidikan moral dan Pancasila, serta teori-teori tentang pencegahan korupsi dan peran generasi muda dalam mewujudkan masyarakat yang bersih dari korupsi. Artikel ini juga mengacu pada beberapa studi terdahulu yang telah dilakukan tentang pendidikan moral dan Pancasila di Indonesia, serta program-program pencegahan korupsi yang telah dilakukan di berbagai negara.

Kesimpulan dari jurnal ini adalah bahwa pendidikan moral Pancasila sangat penting dalam mencegah korupsi di kalangan generasi muda. Dengan menanamkan nilai-nilai moral Pancasila sejak dini pada anak-anak SD, dapat membentuk generasi emas yang memiliki kesadaran dan tanggung jawab sosial yang tinggi, serta mampu mewujudkan budaya anti korupsi sejak dini. Metode sosialisasi yang diterapkan dalam program ini juga terbukti efektif dalam meningkatkan aktivitas dan antusiasme siswa dalam pembelajaran. Oleh karena itu, program ini dapat dijadikan sebagai model untuk meningkatkan pendidikan moral Pancasila dan pencegahan korupsi di sekolah-sekolah lain di Indonesia.