Posts made by Intan purnama sari 2213053072

Nama: Intan Purnama sari
NPM: 2213053072

Judul jurnal: PENDIDIKAN NILAI DAN MORAL DALAM SISTEM KURIKULUM PENDIDIKAN DI ACEH Fajri, I., Rahmat, ., Sundawa, D., & Mohd Yusoff, M. Z. (2021).

Perubahan pesat dalam kehidupan sosial merupakan salah satu perbincangan paling signifikan tentang hukum dan moral siswa. Masalah iklim masyarakat moralitas remaja selama dekade terakhir masih belum pernah terjadi sebelumnya. Dimana pendidikan memegang peranan yang sangat berarti dalam pembuatan akhlak digolongan peserta didik, apalagi jadi tumpuan budaya warga.

Dalam menjawab perihal tersebut pemerintah Aceh tidak hanya menyelenggarakan pendidikan yang sesuai dengan yang diamanatkan secara nasional, pemerintah Aceh pula melakukan pembelajaran yang sesuai dengan kekhususan yang diberikan oleh pemerintah pusat kepada pemerintah Aceh.

Penyelenggaraan pembelajaran Islami di Provinsi Aceh mengacu pada Qanun No 9 Tahun 2015 pergantian atas Qanun Aceh No 11 Tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Pembelajaran. 

Penyelenggaraan pendidikan di seluruh satuan pendidikan berpedoman pada ajaran Islam. Pelaksanaan pendidikan di Sekolah di Aceh secara keseluruhan sudah Islami, dengan indikator sistem pengelolaan sekolah memiliki nilai transparansi, akuntabilitas, pendekatan keteladanan, pengembangan budaya berorientasi islami dan penerapan kurikulum islami sebagaimana diatur dalam qanun. 

Pendidikan nilai dan moral di satuan pendidikan di Aceh diselenggarakan selain sesuai dengan pendidikan nasional, juga mengacu pada penerapan melalui kurikulum islami yang berpedoman sesuai dengan qanun pendidikan di Aceh. Proses pembelajaran yang dilaksanakan di Aceh berbasis dan berorientasi kepada budaya islami yang berbasis syariat islam di Aceh
Nama Intan Purnama Sari
NPM: 2213053072

Mirisnya kekerasan dilingkungan sekolah

September 2015, SDN dikebayoran lama, jakarta
Siswa kelas 2 SD meninggal dunia setelah berkelahi dengan teman sekelasnya dilingkungan sekolah. Diduga karena adu mulut

Agustus 2017, Sukabumi, Jawa Barat
Siswa kelas 2 SD meninggal dunia setelah berkelahi dihalaman sekolah karena diduga dirundung dan dilempar minum beku.

November 2017, SDN kabupaten bandung
Duel antara 2 siswa kelas 5 SD saat perlombaan senam hari guru karena pelaku terganggu korban yang menyalakan motor bising

Dari masalah ini peran orang tua untuk anak nya sangat penting karena orang tua juga punya hak dan kewajiban untuk anak-anak nya. Sebagai orang tua harus lebih pintar mengawasi anak nya, karna anak zaman sekarang sudah banyak mengetahui tentang sosial media dan tidak semua yang ada dimedia sosial bernilai baik, pasti ada sisi negatifnya. Jadi para orang tua harus lebih memperhatikan anak nya baik dilingkungan bermain maupun disosial media
Nama: intan purnama sari
Npm: 2213053072

Masalahnya adalah, dalam hidup segimanapun sempitnya, selalu ada jalan yg lebih baik. Selalu ada opsi untuk tidak mengorbankan orang lain. Bahkan selalu ada opsi untuk mengorbankan diri sendiri (rela berkorban demi orang banyak).
Selalu ada pilihan untuk tidak memulai perang, genosida, mendiskriminasi kaum minoritas. Ketika beberapa orang memilih untuk melakukan itu semua, artinya pada saat itu bukan moral mereka yg berperan, melainkan nafsu dan keegoisan.
Moralitas memang terlalu sering jadi alat pembenaran saat kita berada di posisi yang diuntungkan atau yang memiliki kepentingan. Pada akhirnya moralitas hanyalah soal egoisme manusia dengan kepentingan dirinya atau kelompoknya sendiri.
Nama: intan purnama sari
Npm:2213053072

Identitas Jurnal
Nama jurnal : Jurnal Pendidikan Sosiologi Dan Humaniora
Volume :1
Nomor : 1
Halaman : 89 - 105
Tahun Terbit : 2010
Judul : MEMBINA NILAI MORAL SOSIAL BUDAYA INDONESIA DI KALANGAN REMAJA
Nama penulis : H. Wanto Rivaie


PENDAHULUAN
Tanggung jawab dan akhlaq mulia akan dapat diwujudkan manakala, sejak dini kepada generasi muda sudah ditanamkan nilai-nilai
keimanan dan disertai kegiatan ibadah dan muamallah yang terus menerus dan konsisten disertai keteladanan orangtua dan para pemimpin/tokoh masyarakat yang ada disekitar kita, masyarakat dan bangsa Indonesia ini, agar kelak tujuan pendidikan yang telah dirumuskan dalam UU Sisdiknas 2003 dapat tercapai dengan baik tanpa upaya tersebut maka pembinanaan generasi muda yang bertanggung jawab dan akhlaq mulia hanya sebagai buah bibir dan isapan jempol belaka.

Membangun Hubungan Interpersonal Antar Bangsa
Nilai-nilai hubungan antar manusia warga bangsa perlu dibangun berdasarkan saling menghargai, saling percaya untuk menciptakan kehidupan yang sejahterah.
realitas masyarakat Indonesia saat ini hubungan antar manusi yang yang ada belum berjalan optimal, sangat memprihatinkan. Misalnya, kemiskinan semakin meluas, pemerataan pendidikan belum optimal, pengangguran semakin besar jumlahnya, perampokan, pemerkosaan dan sejenisnya belum mendapat penanganan oleh segenap lapisan masyarakat secara bersinergi (pemerintah, swasta, dan masyarakat luas).
Pendidikan Generasi Muda Yang Memiliki Jati Diri Indonesia Yang Berkadar Modern
Pembinaan generasi muda
(SDM) melalui pendidikan berbeda dari zaman ke zaman, intinya dalam membina kepribadian, sebagai upaya membentuk jati diri remaja tidak bisa lepas dari filsafat hidup atau pandangan hidup seseorang,masyarakat atau bangsa dimana mereka menjalani kehidupan. Jati diri generasi muda dapat dibentuk oleh tradisi kehidupan masyarakat atau oleh usaha yang terprogram,
direncanakan dengan baik, dan sistematis/modern (Jalaluddin, dan Abdullah Idi, 2007, 184-185).

Diperlukan Pendidik Dalam Arti Seluas-luasnya (Orang Tua, Guru,
Dosen, Tokoh Masayarakat Formal/Non Formal)
Dalam hal pendidik dalam arti luas kaitannya dengan pembentukan jatidiri yang terlihat pada penampilan kepribadian seseorang, Nursid S (2008, 31-33) menjelaskan bahwa sepanjang hidupnya manusia dipengaruhi oleh pendidik dalam arti luas ini (orang tua, guru, dan tokoh masyarakat).

Penciptaan Suasana Yang Kondusif Aktif, Efektif, Komunikatif Penuh Nilai Kreatif Dan Bertanggung Jawab
Komunikatif dimaksudkan sebagai ..., sama makna” (Sofyan S., 2008, 55). Menciptakan suasana pendidikan yang kondusip dimaksudkan, bahwa perlu dibangun interaksi timbal balik dua arah yang akan melahirkan masukan dan hasil. Hal ini dilakukan agar tujuan yang diinginkan tercapai.

Peranan Strategis Pendidikan
Agama dalam Pembentukan
Perilaku Peserta Didik dalam Kondisi Masyarakat yang Pluralistis
Multikulturalisme tidak sejalan dengan monokulturalisme dan
asimilasi yang telah menjadi norma
dalam paradigma negara-bangsa
(nation state) sejak awal abad ke-19. Monokulturalisme menghendaki
adanya kesatuan budaya secara normatif (istilah 'monokultural' juga dapat digunakan untuk menggambarkan homogenitas yang
belum terwujud (free existing homogeneity). Sementara itu, asimilasi adalah timbulnya keinginan untuk bersatu antara dua atau lebih kebudayaan yang berbeda dengan cara mengurangi perbedaan-perbedaan sehingga tercipta sebuah kebudayaan baru.
Nama: intan purnama sari
Npm:2213053072

1. Seberapa pentingnya pendidikan nilai moral bagi generasi bangsa Indonesia?

Pendidikan nilai moral sangat penting bagi generasi bangsa Indonesia sebagai generasi penerus. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan martabat bangsa, meningkatkan kualitas hidup, menciptakan kehidupan yang lebih baik, aman, nyaman, dan sejahtera.

2. Berikan hambatan atau tantangan dalam menegakkan nilai dan moral tersebut dikalangan generasi muda?
1. Pengaruh negatif media massa dan teknologi: Generasi muda saat ini terpapar dengan berbagai konten negatif seperti kekerasan, pornografi, dan perilaku amoral melalui media massa dan teknologi. Hal ini dapat mempengaruhi pemahaman dan perilaku mereka terkait nilai dan moral.

2. Kurangnya perhatian dan pendidikan nilai dan moral di lingkungan keluarga: Banyak keluarga yang kurang memberikan perhatian dan pendidikan nilai dan moral kepada anak-anak mereka. Hal ini dapat menyebabkan generasi muda kehilangan pedoman dan tidak memiliki pemahaman yang kuat tentang nilai dan moral yang seharusnya mereka anut.

3. Kurangnya peran serta pemerintah dan lembaga pendidikan: Pemerintah dan lembaga pendidikan memiliki peran penting dalam menanamkan nilai dan moral kepada generasi muda. Namun, seringkali kurangnya perhatian dan program yang memadai dalam pendidikan nilai dan moral di sekolah-sekolah membuat generasi muda tidak mendapatkan pembelajaran yang memadai tentang hal tersebut.

4. Pengaruh lingkungan sekitar yang negatif: Lingkungan sekitar seperti teman sebaya, lingkungan sosial, dan budaya populer juga dapat mempengaruhi generasi muda dalam mengadopsi perilaku yang tidak sesuai dengan nilai dan moral yang diharapkan. Misalnya, adanya budaya tawuran di kalangan pelajar yang seringkali terjadi di sekolah-sekolah.

5. Kurangnya kesadaran dan tanggung jawab individu: Generasi muda seringkali kurang memiliki kesadaran dan tanggung jawab terhadap nilai dan moral. Mereka cenderung lebih mementingkan kepentingan pribadi dan instant gratification daripada mempertimbangkan dampak moral dari tindakan mereka.


3. Berikan dampak positif serta negatif yang ditimbulkan dari penerapan nilai dan moral dikalangan generasi muda tersebut?

Dampak positif:
1. Membentuk karakter yang baik: Mereka akan memiliki sikap yang jujur, bertanggung jawab, disiplin, dan memiliki empati terhadap sesama.

2. Meningkatkan hubungan sosial: Dengan memiliki nilai dan moral yang baik, generasi muda akan mampu menjalin hubungan sosial yang harmonis dengan orang lain. Mereka akan lebih mampu bekerja sama, menghargai perbedaan, dan menghormati hak-hak orang lain.

3. Membangun kepemimpinan yang baik: Penerapan nilai dan moral dapat membantu generasi muda untuk menjadi pemimpin yang baik di masa depan. Mereka akan memiliki integritas, kejujuran, dan kemampuan untuk mengambil keputusan yang tepat.



Dampak negatif:

1. Pengaruh negatif lingkungan: Meskipun nilai dan moral diajarkan, generasi muda masih dapat terpengaruh oleh lingkungan yang negatif seperti teman sebaya yang memiliki perilaku amoral atau lingkungan yang tidak mendukung penerapan nilai dan moral.

2. Kurangnya kesadaran dan tanggung jawab individu: Meskipun nilai dan moral diajarkan, tidak semua generasi muda memiliki kesadaran dan tanggung jawab yang tinggi terhadap penerapan nilai dan moral tersebut. Beberapa dari mereka mungkin tetap melakukan tindakan yang bertentangan dengan nilai dan moral yang diajarkan.

3. Konflik nilai: Generasi muda seringkali dihadapkan pada konflik nilai antara nilai yang diajarkan di rumah, sekolah, dan lingkungan sekitar. Hal ini dapat menyebabkan kebingungan dan kesulitan dalam memilih dan menerapkan nilai dan moral yang benar.