Posts made by SILMI NUR'AFIFAH 2213053129

Nama : Silmi Nur'Afifah
NPM : 2213053129
Kelas : 3H

Dari video tersebut, nilai-nilai yang harus kita teladani dan kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu:
1. Nilai Tetuhanan Yang Maha Esa, diamalkan dengan cara menjalankan ibadah sesuai dengan agama yang dianut, bersyukur kepada Tuhan, tidak memaksakan agama kepada orang lain, berdoa sebelum dan sesudah makan, dan menghormati agama orang lain.
2. Nilai Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, diamalkan dengan cara membantu korban bencana alam, membantu adik belajar, tidak berbuat kasar kepada orang lain, menolong teman kesulitan, dan bersikap sopan kepada orang tua.
3. Nilai Persatuan Indonesia, diamalkan dengan cara mengikuti upacara bendera dengan tertib, mencintai dan bangga menggunakan barang buatan Indonesia, bermain dengan rukun, melestarikan budaya daerah, dan berteman tidak membeda-bedakan suku dan agama.
4. Nilai Kerakyatan yang di Pimpin oleh Hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan diamalkan dengan cara menyampaikan pendapat, berdiskusi atau kerja kelompok, menerima hasil musyawarah dengan lapang dada, saling menghargai pendapat, dan musyawarah dalam pemilihan ketua kelas.
5. Nilai Keadailan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia diamalkan dengan cara tidak berbuat curang kepada orang lain, menghargai hasil karya orang lain, tidak boros dan suka menabung, melaksanakan hak dan kewajiban secara seimbang, dan bergotong royong.

Menurut saya agar seseorang dapat meneladani dan menerapkan nilai-nilai tersebut di era modern ini yang paling berperan penting adalah orang tua, karena orang tua adalah pondasi untuk anaknya untuk mengajarkan dan menanamkan kepada anak sejak usia dini agar terbiasa dalam mengamalkan kebiasaan nilai, moral, etika yang baik. Orang tua dapat menasehati anak misalnya ketika anaknya tidak menjalankan ibadah seperti yang beragama islam tidak melaksanakan sholat, maka orang tua harus menegur dan memberikan bimbingan pengarahan serta nasihat agar anak tersebut tidak melakukan kebiasaan buruknya. Selain itu pendidik juga berperan dalam pembimbingan nilai, moral,dan etika. Misalnya ketika di sekolah peserta didik mengungkapkan pendapat dan peserta didik yang lain tidak menerima pendapat temannya maka pendidik harus menegur dan mengingatkan bahwa harus saling menghargai pendapat orang lain, agar peserta didik terbiasa mengamalkannya.
Nama : Silmi Nur'Afifah
NPM: 2213053129

• Pentingnya pendidikan nilai moral bagi generasi bangsa yaitu untuk menanamkan generasi yang baik, jika pendidikan moral yang di ajarkan
bisa dilaksanakan dengan baik, maka generasi bangsa akan memiliki moral yang
baik, berakhlak mulia, budi pekerti yang luhur, empati, dan tanggungjawab.
Sehingga generasi bangsa tidak bertindak negatif seperti kekerasan dan tawuran, tetapi generasi akan
saling membantu, menolong sesama, saling menyayangi, memiliki rasa empati, jujur, tidak menjadi koruptor, dan tanggungjawab. Pedidikan nilai moral/agama juga berpengaruh penting bagi para remaja sebagai generasi penerus bangsa, agar martabat bangsa terangkat,
kualitas hidup meningkat, kehidupan menjadi lebih baik, aman dan
nyaman serta sejahtera.

• Hambatannya yaitu kurangnya Jam pembelajaran agama untuk menerapkan nilai moral untuk generasi bangsa Indonesia. Pendidikan agama dan budi pekerti yang sangat minim,
yaitu hanya 2 sampai 4 jam perminggu dari jumlah jam 34 sampai
42 jam perminggu, dan saat generasi bangsa sudah terpengaruh dengan kebiasaan menyimpan dari nilai moral, misalnya berkata-kata kotor dalam lingkungan baik sekolah, rumah dan masyarakat.

•Dampak positifnya yaitu mengembangkan potensi generasi bangsa untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan negara.
Selain itu, generasi penerus bangsa akan menanamkan nilai Ke Tuhanan dalam dirinya, nilai-nilai estetik dan etik, nilai baik dan buruk, benar dan salah,
mengenai perbuatan, sikap dan kewajiban, akhlak mulia, budi pekerti
luhur agar mencapai kedewasaannya dan bertanggung jawab dalam berkata maupun bertindak.

•Dampak Negatifnya yaitu calon generasi belum memiliki kesadaran penuh untuk menerima serta melakukan tindakan dan perilaku sesuai nilai moral yang sudah diberikan
Nama: Silmi Nur'Afifah
Npm: 2213053129

Dalam jurnal menjelaskan bahwa fenomena dan kondisi ideal remaja
sebagai generasi penerus bangsa pendidikan nilai moral perlu ditanamkan
sejak dini dan harus dikelola secara serius. Dilaksanakan dengan perencanaan yang matang dan program yang berkualitas. Misalnya dengan jumlah
jam pelajaran yang memadai, program yang jelas, teknik dan pendekatan
proses pembelajaran yang handal serta fasilitas yang memadai dalam Pedidikan nilai moral/agama sangat penting bagi para remaja sebagai generasi penerus bangsa, agar martabat bangsa terangkat,
kualitas hidup meningkat, kehidupan menjadi lebih baik, aman dan
nyaman serta sejahtera.
Pada hakekatnya pelaksanaan pendidikan nilai moral telah lama ada
dan telah didukung oleh teori yang handal. Pelaksanaan pendidikan
nilai moral/agama dapat mengacu pada teori perkembangan moral
versi Kohlberg atau Bandura.
Dalam hal ini Orang tua, guru, teman sebaya yang menjadi idola, para actor film/
sinetron hendaknya menjadi contoh teladan perilaku yang baik dan
mencerminkan tingkah laku yang mengandung nilai-nilai moral
yang baik.
Saya pribadi sbagai calon tenaga pendidik harus merubah diri, bahkan mengontrol diri menjadi lebih baik dalam bersikap dan bertingkah laku agar menjadi hal yang terbiasa untuk memberikan contoh kepada peserta didik.
Nama: Silmi Nur'Afifah
Npm: 2213053129

Dalam jurnal menjelaskan bahwa fenomena dan kondisi ideal remaja
sebagai generasi penerus bangsa pendidikan nilai moral perlu ditanamkan sejak dini dan harus dikelola secara serius. Dilaksanakan dengan perencanaan yang matang dan program yang berkualitas. Misalnya dengan jumlah jam pelajaran yang memadai, program yang jelas, teknik dan pendekatan proses pembelajaran yang handal serta fasilitas yang memadai dalam Pedidikan nilai moral/agama sangat penting bagi para remaja sebagai generasi penerus bangsa, agar martabat bangsa terangkat, kualitas hidup meningkat, kehidupan menjadi lebih baik, aman dan nyaman serta sejahtera. Pada hakekatnya pelaksanaan pendidikan nilai moral telah lama ada
dan telah didukung oleh teori yang handal. Pelaksanaan pendidikan
nilai moral/agama dapat mengacu pada teori perkembangan moral
versi Kohlberg atau Bandura.
Dalam hal ini Orang tua, guru, teman sebaya yang menjadi idola, para actor film/sinetron hendaknya menjadi contoh teladan perilaku yang baik dan
mencerminkan tingkah laku yang mengandung nilai-nilai moral yang baik.
Nama: Silmi Nur'Afifah
Npm: 2213053129


Menganalisis Jurnal

Identitas Jurnal
Nama Jurnal : Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan
Nomor : 3
Halaman : 710-724
Tahun Terbit : 2021
Judul : PENDIDIKAN NILAI DAN MORAL DALAM SISTEM KURIKULUM PENDIDIKAN DI ACEH
Nama Penulis :
• Iwan Fajri
• Rahmat
• Dadang Sundawa
• Mohd Zailani Mohd Yusof

Jurnal yang berjudul “PENDIDIKAN NILAI DAN MORAL DALAM SISTEM KURIKULUM PENDIDIKAN DI ACEH” Menggunakan metode deskriptif analitik. Lokasi penelitiannya di sekolah - sekolah yang berada di provinsi Aceh.

Dalam pembahasan:
Penerapan syariah Islam di Provinsi Aceh mengatur berbagai konteks yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat Aceh baik dari Pendidikan politik, hukum, sosial, dan Islam di Aceh. Penyelenggaraan Pendidikan Islami di Aceh adalah sebagai upaya untuk mengembangkan seluruh
aspek kepribadian peserta didik dalam rangka mewujudkan masyarakat Aceh (ureung Aceh) yang berperadaban dan bermartabat. Tetapi, secara umum pengimplementasian kurikulum di sekolah-sekolah kabupaten ataupun kota aceh merasakan bahwa kurikulum islam terlalu tergesa-gesa untuk diterapkan karena terlihat dari ketidak seriusan pemerintah melalui dinas terkait dalam mempersiapkan segala kebutuhan pengimpelmentasian kurikulum islam tersebut. Sekolah kurikulum islam hanya dimaknai sekedar wacana tanpa aksi nyata, karena mereka belum memperoleh gambaran secara nyata tentang bagaimana proses pengajaran, pembelajaran dan evaluasi dalam kurikulum islam yang diterapkan dan diinginkan oleh dinas Pendidikan. Dilihat dari substansi, pelaksanaan kurikulum Aceh masih belum substantif, belum memiliki konsep yang pasti dan belum memiliki pola yang tetap, sehingga setiap sekolah menerjemahkan secara berbeda antara sekolah yang satu dengan sekolah lainnya. Selain itu, pengakuan guru, pemahaman kurikulum Aceh belum utuh, dan sulit untuk diterapkan di sekolah, selain tidak ada sarana dan prasarana pendukung, metode pelaksanaanya juga masih “amburadul” (Majelis Pendidikan Aceh, 2019).
Dalam jurnal ditanyakan lebih
mendalam tentang bentuk pengintehrasian kurikulum islam dalam mata pelajarannya, banyak
guru-guru yang kesulitan menerangkan dan akhirnya hanya menyatakan bahwa pengintegrasian
dilaksanakan seperti layaknya kurikulum 2013. Dimana KD (Kompetensi Dasar) mata pelajaran
harus memuat nilai-nilai religius atau spiritual. Tetapi ketika ditanyakan atau bentuk real dari RPP
banyak dari guru hanya memuat nilai-nilai keislaman (religius) pada bagian awal pembelajaran
(Komalasari & Rahmat, 2019).
Berdasarkan pemaparan diatas maka, Islam berupaya memadukan semua aspek kehidupan
materialistis atau spiritual, dan berupaya membangun tujuan individu sejalan dengan tujuan masyarakat dan menyerukan kepada semua untuk mengintegrasikan perkataan dengan perbuatan, serta menyeimbangkan antara kebutuhan manusia dalam kehidupan ini dan keinginannya dalam
kehidupan.

Kelebihan Jurnal:
Kata dan bahasa dalam jurnal mudah di pahami untuk menjelaskan isi dan tujuan.
Paragrafnya tersusun rapih.

Kekurangan Jurnal:
-