Posts made by Aldila seprina 2213053207

Nama : Aldila Seprina
NPM : 2213053207
menurut saya artinya anak anak tidak cukup pengawasan hanya dari orang tua dirumah tetapi orang tua disekolah juga perlu dengan sangat lebih memperhatikan lingkungan dan kondisi anak anak didik nya. tentunya selain pengawasan juga perlu pencegahan bisa dengan penanaman moral sejak dini dll
Nama : Aldila Seprina
NPM : 2213053207

perspektif yang berbeda mencari mana
nilai moral yang lebih baik atau
mungkinkah
yang lebih baik itu hanya tipuan belaka
mari kita mulai bayangkan pada suatu
hari kamu berada dalam sebuah situasi
genting kamu berada dalam ruang kemudi
kereta yang sedang bergerak kencang
didepanmu kamu melihat ada lima orang
yang terletak di rel dan tidak bisa
bergerak jika kereta menabrak orang
tersebut kamu tahu telinganya pasti akan
meninggal dunia kabar baiknya di depanmu
terdapat cabang perlintasan yang dapat
membuat kereta berbelok hanya dengan
menarik tuas yang ada di ruang kemudi
tersebut tapi masalahnya saat kamu
menatap ke arah lintasan tersebut
ternyata disana ada satu orang lain yang
juga terikat di real kamu tidak tahu
cara menghentikan kereta satu-satunya
yang dapat kamu lakukan adalah menarik
tuas dan membuat kereta berbelok-belok
kamu membiarkan kereta pada posisinya
maka kereta akan terus meluncur dan
membunuh lima orang jika kamu memutuskan
untuk berbelok maka kereta akan menabrak
satu orang kita anggap tak ada
kemungkinan lain tetap lurus berarti
lima koit berbelok berarti satu boy
sekarang keputusan berada di tangan mu
diam dan tetap membiarkan kereta
berjalan lurus atau menarik tuas untuk
membuat kereta berbelok apa yang akan
kamu lakukan belok belok belok kalau
dibandingin 5/1 pastinya akan berbelok
jawabanmu barangkali sama dengan orang
lain pada umumnya dari survei yang
dilakukan 90% orang menjawab mereka akan
membuat kereta berbelok sehingga hanya
akan ada satu orang yang terbunuh
daripada lima orang terbunuh saat kereta
tetap
pelurus berisi moralnya sederhana lebih
baik menyelamatkan lima orang daripada
hanya satu orang apakah pikiranmu sama
apakah merelakan satu orang terbunuh
demi menyelamatkan lima orang yang
lainnya adalah pilihan moral yang lebih
baik sekarang mari kita ubah skenarionya
sebuah kereta bergerak cepat menuju lima
orang yang terikat di real kali ini
hanya ada satu lintasan rel saja tanpa
cabang perlintasan di skenario ini kamu
tidak di dalam kereta melainkan berada
di atas sebuah jembatan yang berada di
atas rel kereta di depanmu entah
darimana dan entah siapa ada seseorang
yang bertubuh sangat besar saat melihat
kereta meluncur kamu tahu jika kamu
mendorong orang bertubuh besar itu maka
bobotnya dapat menghentikan kereta
sehingga lima orang berada di ujung rel
akan selamat tentulah orang bertubuh
besar itu yang akan
ia tetapi jika kamu tidak melakukan
apa-apa tidak mendorongnya maka lima
orang akan terbunuh sekali lagi kita
anggap tak ada kemungkinan lain tidak
melakukan apa-apa berarti lima orang
meninggal dunia mendorong orang yang
berada di depanmu berarti hanya satu
yang meninggal dunia sekarang keputusan
berada di tangan mu apa yang akan kamu
lakukan sama lebih baik menyelamatkan 5
nyawa jadi aku dorong tidak-tidak
Nama : Aldila Seprina

NPM : 2213053207

Analisis Jurnal
Secara individual setiap pendidik diharapkan mencoba melaksakan tugasnya "mengajar" dan "mendidik" secara bertanggungjawab. Hal yang mendesak dan harus dilakukan adalah mengajari anak didik untuk dapat menggunakan nalar dan hati sebaik-baiknya, melalui sarana segala aktivitas yang dapat mendewasakan dirinya. Untuk menghindarkan anak didik dari arus globalisasi harus dibekali dengan nalar dan hati yang benar, norma dan agama yang kuat, rasa nasionalisme yang benar, dan menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa.Era globalisasi telah membuat kehidupan mengalami perubahan yang signifikan, bahkan terjadi degradasi moral dan sosial budaya yang cenderung kepada pola-pola perilaku menyimpang. Hal ini sebagai dampak pengapdosian budaya luar secara berlebihan dan tak terkendali oleh sebagian remaja kita. Persepsi budaya luar ditelan mentah-mentah tanpa mengenal lebih jauh nilai-nilai budaya luar secara arif dan bertanggungjawab. Tidak bisa dipungkiri bahwa kehadiran teknologi dewasa ini perlu didukung dan disikapi positif, karena teknologi merupakan kebutuhan masa kini yang tidak bisa dielakkan. Namun filterisasi atas merebaknya informasi dan teknologi super canggih melalui media komunikasi seringkali terlepas dari kontrol kita.

Pola perilaku budaya luar (pengaruh era global), seringkali dianggap simbul kemajuan.Diakui atau tidak selama bertahun-tahun, pendidikan tidak diarahkan untuk memanusiakan manusia secara "utuh" dan "paripurna", tetapi lebih diorientasikan pada hal-hal yang bersifat materialistis, ekonomis, dan teknokratis dari sentuhan nilai-nilai moral, kemanusiaan, dan budi pekerti. Pendidikan lebih mementingkan kecerdasan intelektual, akal, dan penalaran, tanpa diimbangi dengan intensifnya pengembangnan hati, perasaan, emosi, dan spiritual. Akibatnya apresiasi out-put pendidikan terhadap keagungan nilai humanistik, keluhuran budi, dan budi nurani menjadi nihil. Mereka cenderung bagai manusia robot yang telah kehilangan hati nurani dan perasaan, cenderung bar-bar, vandalistik, dan mau menang sendiri. Sebagai akibatnya akan melahirkan manusia-manusia yang berkarakter oportunis, hipokrit, dan besar kepala, tanpa memiliki kecerdasan emosional dan spiritual yang memadai.

Dunia pendidikan telah kehilangan nilai-nilai moral, ini bisa dilihat dari kenyataan banyaknya praktik dalam dunia pendidikan yang justru membuat anak belajar tidak jujur, curang, dan malas. Anak juga bisa merasakan bagaimana praktik kolusi.
Nama : Aldila Seprina

NPM : 2213053207

Analisis Jurnal

Pemerintah Aceh menerapkan pendidikan Islam dalam sistem kurikulum melalui penerapan Qanun Aceh, khususnya Qanun Aceh No.9/2015
Berdasarkan berbagai literatur yang ada, konsep mengenai moral dalam islam sangat
sedikit referensi yang lebih relevan dengan istilah islam. Moral disini akan dijelaskan menurut
Quran dan Hadis, dan beberapa ahli yang dikaitkan dengannya. Beberapa jenis literatur kata akhlak
Islam terdiri dari empat: hikmah (hikmah), keberanian (shaja'ah), kesederhanaan ('iffah), dan
keadilan ('adl), Hal ini telah dicantumkan oleh Al-Ghazali dalam teorinya tentang kebaikan (Alavi,
2007). Itu empat jurusan etika dalam filsafat Islam. Istilah ini digunakan dalam hubungannya
dengan jiwa: hati (qalb) jiwa atau diri (an-nasf), roh (ruh) dan intelek (al-'aql). Masing-masing
memiliki dua arti; satu materi dan spiritual lainnya (Ghazali, 1980). Nilai-nilai moral dalam Islam bertujuan untuk menentukan aktivitas manusia dalam
masyarakat Muslim, dan untuk mempromosikan dan mengontrol perilaku mereka untuk
kepentingan seluruh masyarakat dan individu, dan untuk membawa kesimpulan yang baik bagi
semua individu di kehidupan lain. Ini bertujuan untuk mengintegrasikan atribut manusia, perilaku,
aktivitas yang bertujuan untuk mempersiapkan pengikut Tuhan, yang digambarkan Islam kepada
mereka dan menjelaskan jalan kebaikan bagi mereka. Nilai-nilai moral dalam Islam kemudian,
baik itu individu seperti keikhlasan, kesabaran, kasih amal, perang jiwa, atau kesamaanPendidikan yang diselenggarakan di Aceh merupakan implikasi dari penerapan Undang-
Undang Nomor 18 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Aceh yang berbasis islami.
Salah satu bentuk otonomi khusus yang diberikan oleh pemerintah Indonesia untuk provinsi Aceh
adalah penerapan syariah Islam di Aceh dan pelaksanaan teknisnya diatur dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 5 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Syariah Islam Di Provinsi Daerah
Istimewa Aceh.
Penerapan syariah Islam di Provinsi Aceh mengatur berbagai konteks yang berkaitan
dengan kehidupan masyarakat Aceh; Pendidikan politik, hukum, sosial, dan Islam di Aceh. Publik
pertama Pemprov Aceh tentang penyelenggaraan pendidikan Islam diatur dengan Kurikulum
Pendidikan Aceh Islami merupakan amanah dari Qanun Aceh Nomor 9 Tahun 2015 perubahan
atas Qanun Aceh Nomor 11 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan
Nama :Aldila seprina
NPM : 2213053207

Pengamalan sila Pancasila
Artinya kita menerapkan pengamalan itu di kehidupan sehari-hari
Contohnya Pancasila pada sila pertama mengajak kita untuk percaya kepada Tuhan dan melaksanakan perintahnya kita untuk beribadah.
Menghormati agama orang lain toleransi dan berdoa sebelum dan sesudah makan
Sila kedua Pancasila mengajak kita untuk saling mencintai sesama manusia
Misalnya membantu korban bencana alam tidak berbuat kasar kepada orang lain menolong teman yang kesulitan dan lain lain.
Tetapi bagaimana seseorang dapat menerapkan nilai-nilai tersebut apalagi di era modern yang sangat terasa sekali terkikisnya nilai moral etika di generasi muda?
Menanggapi masalah di atas salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah dengan menanamkan pendidikan karakter sejak dini lalu pemilihan teman bergaul dan lingkungan yang tepat juga mampu memanfaatkan iptek dengan baik juga memperluas wawasan dan pengetahuan di ilmu kehidupan sosial juga tidak lepas dari meningkatkan keimanan dan ketakwaan juga mengadakan pendidikan moral dan pengembangan karakter pada mata pelajaran yang diajarkan di sekolah.