Nama: Nikita Aprilia Yuniardi
Npm: 2118031017
Kelas: A
prodi: Farmasi
A. Catatan HAM Indonesia masih lemah di tahun 2019. Pertama, tidak ada keadilan dan pertanggungjawaban atas pelanggaran HAM yang dilakukan aparat keamanan. Kedua, penegakan pembatasan sewenang-wenang atas kebebasan berbicara dan beragama melalui aturan dan praktik politik. Ketiga, diskriminasi gender yang mengakar dan pelanggaran hak-hak perempuan, diikuti dengan pernyataan resmi yang diskriminatif dan merendahkan perempuan. Keempat, pemerintah tidak mampu memberikan keadilan, mengungkap kebenaran atau memberikan kompensasi kepada korban pelanggaran HAM masa lalu. Kelima, pelanggaran HAM yang terus berlanjut bahkan meningkat drastis di Papua. Dan keenam, kelanjutan dan penerapan hukuman yang kejam, baik melalui hukuman mati maupun tindakan hukum di luar hukum seperti tembak di tempat. Namun, negara Indonesia terus meningkatkan kinerjanya dengan menerapkan sejumlah langkah reformasi penting untuk lebih melindungi hak asasi manusia, menegakkan supremasi hukum, dan mereformasi keamanan publik.
B. Prinsip "Berke-Tuhanan yang Maha Esa" merupakan salah satu asas yang tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yaitu konstitusi Indonesia. Prinsip ini menyiratkan pengakuan dan penghormatan terhadap keberadaan Tuhan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Dalam konteks demokrasi Indonesia, prinsip ini menggarisbawahi pentingnya menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan dan moral dalam tata kehidupan berdemokrasi. Meskipun Indonesia sebagai negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam, prinsip ini juga mengakui keberagaman agama dan keyakinan di dalam masyarakat. Prinsip "Berke-Tuhanan yang Maha Esa" tidak bermakna bahwa negara menganut agama tertentu atau menerapkan hukum agama secara eksklusif. Sebaliknya, prinsip ini mencerminkan semangat kebhinekaan dan kerukunan antarumat beragama di Indonesia. Negara Indonesia diatur oleh prinsip negara hukum, di mana kebebasan beragama dan hak asasi manusia dijamin. Dalam prakteknya, prinsip ini tercermin dalam beberapa aspek kehidupan berdemokrasi di Indonesia, seperti pengakuan terhadap hak-hak minoritas agama, adanya kebebasan beragama dan beribadah, serta pemeliharaan kerukunan antarumat beragama dalam kehidupan sosial. Penting untuk diingat bahwa prinsip "Berke-Tuhanan yang Maha Esa" merupakan salah satu dari beberapa prinsip yang diakui dalam Undang-Undang Dasar 1945. Prinsip ini bersama dengan prinsip-prinsip demokrasi lainnya, seperti kedaulatan rakyat, supremasi hukum, persamaan di hadapan hukum, dan perlindungan hak asasi manusia, membentuk landasan demokrasi Indonesia.
C. Indonesia secara formal menganut sistem demokrasi yang diatur oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD NRI 1945) dan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara. Pancasila, yang meliputi sila-sila mengenai Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, menjadi pijakan dalam praktik demokrasi di Indonesia.
Praktik demokrasi Indonesia saat ini melibatkan pemilihan umum secara berkala untuk memilih wakil rakyat, termasuk presiden, anggota parlemen, dan pemerintah daerah. Terdapat partai politik yang berkompetisi dalam pemilihan umum, media massa yang relatif bebas, serta kebebasan berserikat dan berpendapat.
Hak asasi manusia merupakan nilai yang dijunjung tinggi dalam demokrasi Indonesia, dan dijamin oleh konstitusi. Namun, implementasinya masih menghadapi tantangan. Terdapat beberapa isu terkait hak asasi manusia di Indonesia yang perlu terus diperhatikan, seperti perlindungan hak minoritas, kebebasan berekspresi, hak perempuan, perlindungan terhadap aktivis dan jurnalis, serta perlindungan terhadap suku-suku adat dan lingkungan hidup.
D. Jika ada perwakilan yang mengatasnamakan suara rakyat, tetapi menjalankan agenda politiknya sendiri dan berbeda dengan kepentingan riil masyarakat, kita sebagai masyarakat harus menyikapinya dengan bijak. Ini. Sebagai masyarakat, kita harus melihat dulu anggota parlemen mana yang ingin kita pilih, agar hal buruk serupa tidak terjadi lagi di kemudian hari.
E. Tentu saja hal ini termasuk dalam pelanggaran HAM, karena dimana seseorang seharusnya memiliki hak atas dirinya dan perasaannya, tetapi malah dijadikan sebagai tumbal untuk kepentingannya sendiri, dan orang tersebut baru menerima kerugian di kemudian hari. Itulah mengapa kami melindungi dan menggunakan hak kami semaksimal mungkin, sehingga tidak ada yang mencoba menyalahgunakannya untuk keuntungan mereka sendiri.