NAMA : RAFIQ NUR FADILLAH
NPM : 2053053004
KELAS : 3A
MATA KULIAH : PENDIDIKAN NILAI DAN MORAL
UTS
SOAL
1. Menurut pendapat kalian, benarkan faktor lingkungan lah yang paling menetukan tingkah laku moral seseorang, jika ia berikan pendapat mu?
Jawab
Benar. Karena pada hakekatnya lingkungan sangat penting dalam menentukan tingkah laku moral seseorang. Setiap individu tidak dapat melepaskan diri secara mutlak dari pengaruh lingkungan karena lingkungan selalu tersedia disekitarnya. Setiap lingkungan memegang peranan dan pengaruhnya sendiri. Bila seseorang berada dalam lingkungan yang baik maka akan memberikan pengaruh yang baik bagi perkembangan tingkah laku moralnya. Dan sebaliknya jika seseorang berada dalam lingkungan yang tidak baik maka perkembangan tingkah laku moralnya juga ikut tidak baik.
2. Apa yang kalian ketahui tentang pendidikan nilai dan pendidikan moral?
Jawab
Pendidikan nilai merupakan usaha sadar teerencana dalam proses pembelajaran yang bertujuan mencerdaskan pengetahuan, sikap, dan tingkah laku peserta didik, serta mengasah skill atau potensi peserta didik agar dapat diterapkan dalam masyarakat, bangsa, dan negara.
Pendidikan moral merupakan sebuah usaha seorang individu dalam proses pembelajaran yang bertujuan membentuk dan memahami dirinya sendiri serta lingkungannya sehingga ia dapat disebut sebagai pribadi yang bermoral.
Jadi pendidikan nilai moral adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh manusia (orang dewasa) yang terencana untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik (anak, generasi penerus) menanamkan ke-Tuhanan, nilai-nilai estetik dan etik, nilai baik dan buruk, benar dan salah, mengenai perbuatan, sikap dan kewajiban, akhlak mulia, budi pekertiluhur agar mencapai kedewasaannya dan bertanggung jawab.
3. Menurut pendapat mu, mengapa di Indonesia pendidikan nilai dan moral harus ditanamkan sejak usia dini? dan mengapa walaupun sudah diajarkan tentang pendidikan nilai dan moral sejak dini masih banyak warga negara yang melakukan penyimpangan Nilai dan Moral? berikan contoh dan alasanmu?
Jawab
Pendidikan moral perlu ditanamkan kepada anak sejak usia dini, sebab usia dini merupakan saat yang baik untuk mengembangkan kecerdasan moral anak. Dari pendapat di atas, moral dimaksudkan masih sebagai seperangkat ide, nilai, ajaran, prinsip, atau norma. Akan tetapi lebih konkret dari itu, moral juga sering dimaksudkan sudah berupa tingkah laku, perbuatan, sikap atau karakter yang didasarkan pada ajaran nilai, prinsip atau norma.
Meskipun pendidikan nilai dan moral sejak dini telah diajarkan,namun warga negara masih melakukan penyimpangan nilai moral terjadi karena beberapa faktor yaitu sebagai berikut
a) Faktor Sosialisasi
Perilaku menyimpang terjadi salah satunya karena ketidaksesuaian pesan, norma, dan nilai yang disampaikan oleh masing-masing agen sosialisasi atau individu lain.
b) Faktor Anomie
Secara umum, anomie dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan di mana masyarakat kehilangan pegangan norma. Menurut Emile Durkheim, anomie adalah suatu keadaan tanpa norma dan tanpa arah, sehingga dalam masyarakat tersebut tidak tercipta kesesuaian antara kenyataan yang diharapkan dan kenyataan sosial yang ada.
c) Faktor Differential
Association Menurut Edwin H. Sutherland, perilaku menyimpang terjadi akibat adanya differential association atau asosiasi yang berbeda terhadap suatu kejahatan.
d) Faktor Labeling
Faktor ini menyebutkan bahwa perilaku menyimpang muncul karena adanya cap, julukan, atau sebutan atas individu yang melakukan suatu perbuatan yang dianggap menyimpang.
Contoh perilaku warga negara yang menyimpang dari nilai dan moral adalah warga negara yang mengunggah foto-foto dengan pakaian minim di media sosial sering ditemui pada masyarakat modern. Nilai kebebasan berekspresi tersebut banyak dianut oleh orang-orang di negara demokratis dan liberal dan hal ini merupakan perilaku yang kurang tepat jika berada di Indonesia namun tetap memiliki batasnya agar tidak melanggar adat-adat ketimuran. Alasan warga negara melakukan hal ini adalah faktor anomie yaitu suatu keadaan di mana masyarakat kehilangan pegangan norma.
4. Berikan tahapan fase perkembangan moral berikut ini, fase heteronomous morality dan autonomous morality?
Jawab
Fase Heteronomous Morality (usia 5-10 tahun) Pada tahap ini, anak memandang aturan-aturan sebagai otoritas yang dimiliki oleh Tuhan, orang tua, dan guru tidak dapat dirubah. Dan aturan-aturan tersebut harus dipatuhi.
Fase Autonomous Morality (usia 10 tahun ke atas) Pada tahap ini, anak mulai menyadari bahwa dengan adanya moral maka anak tersebut dapat dinilai baik buruknya.
5. Mengapa nilai dan moral bangsa Indonesia itu penting, berikan alasannya?
Jawab
Karena dengan adanya nilai dan moral pada bangsa Indonesia, maka akan terangkatnya martabat bangsa Indonesia, meningkatnya kualitas hidup ke arah yang lebih baik, kehidupan berbangsa dan bernegara menjadi lebih aman, nyaman, dan sejahtera. Selain itu bangsa Indonesia bisa dikenal oleh bangsa lain karena sikap sopan dan keramahannya.