གནས་བསྐྱོད་བཟོ་མི་ Nur Meitiana Zalianti 2053053027

Prefektif Global PGSD 6A -> forum diskusi

Nur Meitiana Zalianti 2053053027 གིས-
Nama : Nur Meitiana Zalianti
NPM : 2053053027

izin menanggapi, fungsi dari evaluasi yaitu
1. mengungkapkan penguasaan peserta didik melalui pengetahuan, kemampuan berpikir , dll
2. mengungkapkan tingkat perkembangan
3. menemukan kelemahan
4. melakukan pembelajaran dari materi yang belum terpenuhi

asa evaluasi yaitu asas komprehensif, asas kontinuitas, asas objektivitas.
hasil evaluasi baik tes atau nontes harus mempunyai fungsi agar tujuannya bisa tercapai

Prefektif Global PGSD 6A -> Forum diskusi

Nur Meitiana Zalianti 2053053027 གིས-
Nama : Nur Meitiana Zalianti
NPM : 2053053027

izin menanggapi,
Pada video tersebut membahas mengenai materi, proses pembelajaran, tujuan yang akan di capai, Teknik, konsep dan pengembangan Teknik.
Pada materi, sumber materi harus mengacu pada kurikulum yang berlaku yaitu kurikulum 13, serta sumber lainnya yaitu bis akita dapatkan dari buku, video, radio, surat kabar, majalah, dll.
Yang kedua yaitu proses pembelajaran, dalam proses pembelajatn perlu menggunakan metode dan startegi yang sesuai serta media pembelajaran juga bisa digunakan selama proses pembelajaran berlangsung agar sesuai dengan tujuan yang akan di capai.
Yang ketiga yaitu tujuan yang akan dicapai, menurut Benjamin S. Bloom dan kawan-kawannya dalam bukunya mengemukakan 3 aspek yaitu ada aspek kognitif, psikomotorik dan afektif.
Yang keempat ada Teknik, Teknik dibagi menjadi 2 yaitu non-tes dan tes.
Yang lima yaitu konsep, penguasaan konsep yang coock selain bergantung kepada sifat-sifat yang melekat juga bergantung pada makna definisi yang bersangkutan.
Yang terakhir atau yang keenam yaitu tentang pengembangan Teknik, rangkaian proses evaluasi itu dilakukan namun puncaknya berkenaan dengan penguasaan dari siswa terhadap apa yang telah mereka pelajari.

Prefektif Global PGSD 6A -> Forum diskusi

Nur Meitiana Zalianti 2053053027 གིས-
Nama : Nur Meitiana Zalianti
NPM : 2053053027

Pembelajaran dengan pendekatan ecopedagogy dalam menanamkan sikap peduli lingkungan merupakan salah satu upaya untuk menyiapkan generasi yang akan datang sebagai generasi yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan. Pembelajaran berbasis ecopedagogy berorientasi pada pencapaian pemahaman secara utuh tentang hakikat manusia dan alam yang memiliki relasi esensial, sehingga hal ini berimplikasi pada tumbuhnya kesadaran kritis dan terbentuknya sikap peserta didik. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, siswa menunjukan peningkatan pemahaman mereka mengenai persoalan lingkungan sekitar, menunjukan perilaku yang peduli pada kebersihan lingkungan tempat mereka berada. Perilaku dalam membuang sampah pada tempatnya, memilah sampah organik dan anorganik, menyiram tanaman, menggunakan dua lembar kertas, mendaur ulang sampah kertas dan plastik, serta mengurangi konsumsi produk-produk yang tidak ramah lingkungan menggambarkan kompetensi sikap peduli lingkungan yang ingin ditanamkan dalam penelitian ini. Penelitian ini merupakan langkah kecil dalam pembelajaran IPS di sekolah dasar guna menyiapkan peserta didik sebagai warga masyarakat yang peduli dengan isu-isu lingkungan lokal maupun global. Hasil penelitian ini tidak akan memecahkan masalah-masalah lingkungan seperti pemanasan global, perubahan musim, berkurangnya sumber daya alam, efek rumah kaca, hilangnya beragam jenis makhluk hidup, dan lain sebagainya dalam waktu singkat. Namun untuk menunjang kesinambungan kehidupan yang lebih baik di permukaan bumi, langkah-langkah kecil dalam pendidikan lingkungan dikemas dalam pembelajaran termasuk pembelajaran IPS. Dimulai di lingkungan sekolah, peserta didik dapat dibekali dengan langkahlangkah sederhana dalam menjalani kehidupan yang ramah lingkungan sejak dini yaitu di lingkungan sekolah, di rumah, dan lingkungan masyarakat.
Solusinya yaitu Berdasarkan pada prinsip pengembangannya, pembelajaran berbasis ekopedagogik menekankan pada pengembangan materi yang tidak hanya terbatas pada sesuatu yang bersifat tekstual, melainkan perlu dikembangkan melalui pendekatan kontekstual. Artinya bahwa, pembelajaran secara esensial harus dikembangkan dengan menggunakan sumber dan media yang berada dalam konteks kehidupan peserta didik, agar peserta didik mampu mengosntruksi pengetahuan secara bermakna. Berdasarkan hal tersebut, pembelajaran harus berbasis pada pendekatan interdisipliner dalam rangka memperkaya pengetahuan dan pemahaman peserta didik secara komprehensif.