Posts made by 1917051043 Adrian Septa Yoka

Nama : Adrian Septa Yoka
Kelas : B
Npm : 1917051043

analisis kasus “Awan Gelap unuk HAM di Indonesia”

1. analisa saya mengenai Isu kemiskinan, ketidaksetaraan akses ekonomi, kesehatan dan pendidikan menjadi tertutup dengan isu pemekaran daerah dan usaha kemerdekaan. Prinsip HAM sangat jelas, yaitu tiada seorang pun yang boleh dilanggar kemerdekaan dan kebebasannya serta diperlakukan diskriminatif. Masyarakat sipil sebagai pilar penegakan HAM berperan penting. Salah satunya memastikan capaian indikator pemenuhan HAM terjadi, serta kritis terhadap kebijakan yang berdasarkan atas asumsi moralitas dan populisme semata tanpa data dan ilmu. Hal positif yang saya dapatkan dari artikel “Awan Gelap unuk HAM di Indonesia” yaitu menghormati HAM dengan cara menjaga hubungan terhadap masyarakat, menghargai pendapat orang lain, berlaku sopan dan ramah sesama masyarakat, saling menghormati dan menghormati meski berbeda agama dan suku bangsa dan tidak rasis.

2. analisa saya demokrasi Indonesia diambil dari nilai-nilai adat istiadat/budaya masyarakat Indonesia merupakan demokrasi yang sesuai dengan masyarakat Indonesia, demokrasi yang menggunakan nilai-nilai adat istiadat/budaya masyarakat Indonesia adalah demokrasi pancasila. Demokrasi Pancasila merupakan demokrasi konstitusional, sebagaimana dinyatakan dalam pasal 1 ayat (2) UUD Negara Republik Indonesia 1945. Nilai-nilai yang terkandung dalam Demokrasi Pancasila merupakan nilai-nilai adat dan kebudayaan dari masyarakat Indonesia secara umum.
Prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan yang Maha Esa merupakan penerapan demokrasi yang dijiwai dan diliputi oleh nilai-nilai ketuhanan yang maha esa dan penyelenggaraan dan perilaku kenegaraan Indonesia harus mentaati asas, konsisten, atau sesuai dengan nilai dan kaidah dasar Ketuhanan Yang Maha Esa.

3. dari analisa saya praktik demokrasi Indonesia saat ini belum sesuai dengan pancasila dan UU NRI 1945 serta menjunjung tinggi nilai hak asasi manusia. Hal ini dapat dibuktikan misalnya pada aksi suap-menyuap pada pemilu, ketidakberdayaan rakyat dalam mengawasi jalannya pemerintahan dan lainnya.

4. pribadi saya tentunya kecewa, karena mereka adalah wakil rakyat yang seharusnya menyuarakan isi hati rakyat dan berusaha mewujudkannya demi kesejahteraan bangsa dan negara, tetapi malah menyalahgunakan jabatannya untuk kepentingan dan keuntungan pribadi, apalagi jika hal tersebut membawa kerugian kepada masyarakat, bangsa, dan negara. Saya juga mengambil sikap dengan menjadikan apa yang telah terjadi dan sedang terjadi saat ini pada lingkup pemerintahan sebagai pelajaran di masa depan, terutama ketika hendak memilih wakil rakyat berikutnya.

5. dari pribadi saya terkait beberapa pihak yang memegang kekuasaan baik yang dari tradisi, maupun agama, terdapat oknum yang tega menggerakan loyalitas dan emosi rakyat dan sampai menjadikan tumbal untuk kepentingan pribadi dan kelompok tertentu, maka seharusnya oknum-oknum tersebut harus diberi sanksi yang tegas. Karena hal itu sangat tidak menggambarkan seorang wakil rakyat yang mengabdikan dirinya untuk kepentingan rakyat dan negaranya.
Hal tersebut tentu saja memiliki hubungan erat dengan konsep terkait hak asasi manusia pada era demokrasi saat ini, dimana konsep Hak Asasi Manusia yang antara lain hak untuk hidup, hak sipil dan
Nama : Adrian Septa Yoka
Kelas : B
Npm : 1917051043

analisis kasus “Awan Gelap unuk HAM di Indonesia”

1. analisa saya mengenai Isu kemiskinan, ketidaksetaraan akses ekonomi, kesehatan dan pendidikan menjadi tertutup dengan isu pemekaran daerah dan usaha kemerdekaan. Prinsip HAM sangat jelas, yaitu tiada seorang pun yang boleh dilanggar kemerdekaan dan kebebasannya serta diperlakukan diskriminatif. Masyarakat sipil sebagai pilar penegakan HAM berperan penting. Salah satunya memastikan capaian indikator pemenuhan HAM terjadi, serta kritis terhadap kebijakan yang berdasarkan atas asumsi moralitas dan populisme semata tanpa data dan ilmu. Hal positif yang saya dapatkan dari artikel “Awan Gelap unuk HAM di Indonesia” yaitu menghormati HAM dengan cara menjaga hubungan terhadap masyarakat, menghargai pendapat orang lain, berlaku sopan dan ramah sesama masyarakat, saling menghormati dan menghormati meski berbeda agama dan suku bangsa dan tidak rasis.

2. analisa saya demokrasi Indonesia diambil dari nilai-nilai adat istiadat/budaya masyarakat Indonesia merupakan demokrasi yang sesuai dengan masyarakat Indonesia, demokrasi yang menggunakan nilai-nilai adat istiadat/budaya masyarakat Indonesia adalah demokrasi pancasila. Demokrasi Pancasila merupakan demokrasi konstitusional, sebagaimana dinyatakan dalam pasal 1 ayat (2) UUD Negara Republik Indonesia 1945. Nilai-nilai yang terkandung dalam Demokrasi Pancasila merupakan nilai-nilai adat dan kebudayaan dari masyarakat Indonesia secara umum.
Prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan yang Maha Esa merupakan penerapan demokrasi yang dijiwai dan diliputi oleh nilai-nilai ketuhanan yang maha esa dan penyelenggaraan dan perilaku kenegaraan Indonesia harus mentaati asas, konsisten, atau sesuai dengan nilai dan kaidah dasar Ketuhanan Yang Maha Esa.

3. dari analisa saya praktik demokrasi Indonesia saat ini belum sesuai dengan pancasila dan UU NRI 1945 serta menjunjung tinggi nilai hak asasi manusia. Hal ini dapat dibuktikan misalnya pada aksi suap-menyuap pada pemilu, ketidakberdayaan rakyat dalam mengawasi jalannya pemerintahan dan lainnya.

4. pribadi saya tentunya kecewa, karena mereka adalah wakil rakyat yang seharusnya menyuarakan isi hati rakyat dan berusaha mewujudkannya demi kesejahteraan bangsa dan negara, tetapi malah menyalahgunakan jabatannya untuk kepentingan dan keuntungan pribadi, apalagi jika hal tersebut membawa kerugian kepada masyarakat, bangsa, dan negara. Saya juga mengambil sikap dengan menjadikan apa yang telah terjadi dan sedang terjadi saat ini pada lingkup pemerintahan sebagai pelajaran di masa depan, terutama ketika hendak memilih wakil rakyat berikutnya.

5. dari pribadi saya terkait beberapa pihak yang memegang kekuasaan baik yang dari tradisi, maupun agama, terdapat oknum yang tega menggerakan loyalitas dan emosi rakyat dan sampai menjadikan tumbal untuk kepentingan pribadi dan kelompok tertentu, maka seharusnya oknum-oknum tersebut harus diberi sanksi yang tegas. Karena hal itu sangat tidak menggambarkan seorang wakil rakyat yang mengabdikan dirinya untuk kepentingan rakyat dan negaranya.
Hal tersebut tentu saja memiliki hubungan erat dengan konsep terkait hak asasi manusia pada era demokrasi saat ini, dimana konsep Hak Asasi Manusia yang antara lain hak untuk hidup, hak sipil dan politik, kebebasan bagi semua orang, tanpa memandang kebangsaan, jenis kelamin, asal kebangsaan atau etnis, ras, agama, bahasa. Maka mereka yang dengan tega menggerakan loyalitas dan emosi rakyat untuk tujuan yang tidak baik sama saja melanggar Hak Asasi Manusia.