NAMA: Daud Maranatha Purba
NPM: 191705142
KELAS: B
PRODI: S1 Ilmu Komputer
Analisis kasus "Awan gelap untuk HAM di Indonesia"
1. Tindakan penegakan Hak Asasi Manusia yang terjadi di Indonesia masih sangat memprihatinkan. Tidak hanya satu atau dua masalah HAM yang terjadi di Indonesia, berdasarkan artikel tersebut terdapat lebih dari enam masalah HAM yang ada. Masalah-masalah tersebut mencakup berbagai bidang dalam penegakan HAM, mulai dari masih banyaknya pelanggaran HAM hingga tidak adanya tindakan saat menyikapi pelanggaran HAM yang dilakukan oleh pihak terkait seperti aparat keamanan. Namun, masih ada perkembangan dari proses penegakan HAM di Indonesia seperti adanya tindakan oleh pemerintah dalam memastikan perlindungan HAM yang lebih baik dan masih adanya kesadaran masyarakat untuk memperjuangkan HAM. Hal positif yang dapat saya ambil dari artikel tersebut adalah pemerintah dan warga negara harus bersama-sama menjaga dan menegakkan HAM sehingga kualitas HAM di Indonesia dapat berkembang dan masalah HAM semakin berkurang. Meskipun banyak konflik yang dihadapi, selama masyarakat Indonesia masih percaya adanya HAM dan memperjuangkannya maka konflik tersebut pasti akan teratasi.
2. Demokrasi, pada dasarnya, adalah sistem pemerintahan yang diselenggarakan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Berdasarkan pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa demokrasi sangat erat hubungannya dengan rakyat dan dengan mengambil nilai-nilai adat dalam menyelenggarakan pemerintahan di Indonesia tentu akan mempererat demokrasi. Hal ini dikarenakan nilai-nilai adat istiadat/budaya merupakan identitas dari masyarakat Indonesia. Negara yang kaya akan adat istiadat/budaya tentulah harus dibangun dengan berlandaskan nilai-nilai baiknya yang berhubungan dengan agama, sosial, keadilan, persatuan dan kebersamaan, dan lain sebagainya. Demokrasi Indonesia dengan prinsip berke-Tuhanan yang Maha Esa tentu sesuai dengan nilai-nilai diri masyarakat Indonesia karena sejak jaman dahulu mayoritas masyarakat Indonesia telah mempercayai adanya sosok yang lebih tinggi dari manusia dan pantas untuk disembah. Manusia bertindak mengatur pemerintahan negara dan Tuhan yang mengatur segala aspek di alam semesta, keseimbangan tersebut tentunya akan membuat Indonesia menjadi negara yang baik dan maju.
3. Praktik demokrasi di Indonesia tentunya dilakukan dengan berdasarkan pada Pancasila sebagai sumber hukum tertinggi dan UUD NKRI 1945 sebagai hukum tertinggi yang berlaku di Indonesia. Sampai saat ini, demokrasi telah dilaksanakan berdasarkan kedua hal tersebut, termasuk dengan hak asasi manusia di dalamnya. Contoh dari praktik ini adalah dengan diselenggarakannya pemilihan umum dalam menentukan presiden Indonesia, yang mana sesuai dengan sila keempat dengan penyelenggaraannya diatur dalam UUD, serta sebagai wujud pemberian hak kepada setiap warga yang telah memenuhi syarat untuk memilih pilihannya dan berpartisipasi dalam kemajuan negara. Namun, tentunya masih ada beberapa kekurangan dalam praktik demokrasi di Indonesia, seperti masih banyaknya dugaan kecurangan dalam proses pemilu, rakyat tidak bebas mengutarakan pendapatnya di media umum, dan lain sebagainya, yang justru mengarahkan masyarakat menjadi tidak percaya kepada apparat terkait. Kekurangan-kekurangan ini menjadi poin petunjuk bahwa Indonesia belum sepenuhnya melaksanakan praktik demokrasi yang sesuai dengan Pancasila dan UUD NRI 1945 serta menjunjung tinggi nilai hak asasi manusia.
4. Sikap saya tentunya kecewa, karena mereka adalah wakil rakyat yang seharusnya menyuarakan isi hati rakyat dan berusaha mewujudkannya demi kesejahteraan bangsa dan negara, tetapi malah menyalahgunakan jabatannya untuk kepentingan dan keuntungan pribadi, apalagi jika hal tersebut membawa kerugian kepada masyarakat, bangsa, dan negara. Saya juga mengambil sikap dengan menjadikan apa yang telah terjadi dan sedang terjadi saat ini pada lingkup pemerintahan sebagai pelajaran di masa depan, terutama ketika hendak memilih wakil rakyat berikutnya.
5. Pendapat saya mengenai pihak-pihak tidak bertanggung jawab dan egois tersebut yaitu tindakan yang mereka lakukan tentunya ada karena kurangnya pengetahuan, kepedulian, empati, dan simpati dengan keadaan yang ada pada bangsa dan negaranya sehingga hanya mementingkan kebutuhkan pribadi tanpa memikirkan orang lain. Hal tersebut tentu saja bertentangan dengan konsep hak asasi manusia. Meskipun mereka melakukan tindakan tersebut demi memenuhi kebutuhan haknya, tetapi dengan mengambil hak dan memanipulasi orang lain tentu hal tersebut tidak dapat dibenarkan. Manusia tidak hanya memiliki hak yang harus dipenuhi, tetapi juga ada kewajiban yang harus dilaksanakan, salah satu dari kewajiban tersebut adalah menjaga dan menghormati hak orang lain.
NPM: 191705142
KELAS: B
PRODI: S1 Ilmu Komputer
Analisis kasus "Awan gelap untuk HAM di Indonesia"
1. Tindakan penegakan Hak Asasi Manusia yang terjadi di Indonesia masih sangat memprihatinkan. Tidak hanya satu atau dua masalah HAM yang terjadi di Indonesia, berdasarkan artikel tersebut terdapat lebih dari enam masalah HAM yang ada. Masalah-masalah tersebut mencakup berbagai bidang dalam penegakan HAM, mulai dari masih banyaknya pelanggaran HAM hingga tidak adanya tindakan saat menyikapi pelanggaran HAM yang dilakukan oleh pihak terkait seperti aparat keamanan. Namun, masih ada perkembangan dari proses penegakan HAM di Indonesia seperti adanya tindakan oleh pemerintah dalam memastikan perlindungan HAM yang lebih baik dan masih adanya kesadaran masyarakat untuk memperjuangkan HAM. Hal positif yang dapat saya ambil dari artikel tersebut adalah pemerintah dan warga negara harus bersama-sama menjaga dan menegakkan HAM sehingga kualitas HAM di Indonesia dapat berkembang dan masalah HAM semakin berkurang. Meskipun banyak konflik yang dihadapi, selama masyarakat Indonesia masih percaya adanya HAM dan memperjuangkannya maka konflik tersebut pasti akan teratasi.
2. Demokrasi, pada dasarnya, adalah sistem pemerintahan yang diselenggarakan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Berdasarkan pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa demokrasi sangat erat hubungannya dengan rakyat dan dengan mengambil nilai-nilai adat dalam menyelenggarakan pemerintahan di Indonesia tentu akan mempererat demokrasi. Hal ini dikarenakan nilai-nilai adat istiadat/budaya merupakan identitas dari masyarakat Indonesia. Negara yang kaya akan adat istiadat/budaya tentulah harus dibangun dengan berlandaskan nilai-nilai baiknya yang berhubungan dengan agama, sosial, keadilan, persatuan dan kebersamaan, dan lain sebagainya. Demokrasi Indonesia dengan prinsip berke-Tuhanan yang Maha Esa tentu sesuai dengan nilai-nilai diri masyarakat Indonesia karena sejak jaman dahulu mayoritas masyarakat Indonesia telah mempercayai adanya sosok yang lebih tinggi dari manusia dan pantas untuk disembah. Manusia bertindak mengatur pemerintahan negara dan Tuhan yang mengatur segala aspek di alam semesta, keseimbangan tersebut tentunya akan membuat Indonesia menjadi negara yang baik dan maju.
3. Praktik demokrasi di Indonesia tentunya dilakukan dengan berdasarkan pada Pancasila sebagai sumber hukum tertinggi dan UUD NKRI 1945 sebagai hukum tertinggi yang berlaku di Indonesia. Sampai saat ini, demokrasi telah dilaksanakan berdasarkan kedua hal tersebut, termasuk dengan hak asasi manusia di dalamnya. Contoh dari praktik ini adalah dengan diselenggarakannya pemilihan umum dalam menentukan presiden Indonesia, yang mana sesuai dengan sila keempat dengan penyelenggaraannya diatur dalam UUD, serta sebagai wujud pemberian hak kepada setiap warga yang telah memenuhi syarat untuk memilih pilihannya dan berpartisipasi dalam kemajuan negara. Namun, tentunya masih ada beberapa kekurangan dalam praktik demokrasi di Indonesia, seperti masih banyaknya dugaan kecurangan dalam proses pemilu, rakyat tidak bebas mengutarakan pendapatnya di media umum, dan lain sebagainya, yang justru mengarahkan masyarakat menjadi tidak percaya kepada apparat terkait. Kekurangan-kekurangan ini menjadi poin petunjuk bahwa Indonesia belum sepenuhnya melaksanakan praktik demokrasi yang sesuai dengan Pancasila dan UUD NRI 1945 serta menjunjung tinggi nilai hak asasi manusia.
4. Sikap saya tentunya kecewa, karena mereka adalah wakil rakyat yang seharusnya menyuarakan isi hati rakyat dan berusaha mewujudkannya demi kesejahteraan bangsa dan negara, tetapi malah menyalahgunakan jabatannya untuk kepentingan dan keuntungan pribadi, apalagi jika hal tersebut membawa kerugian kepada masyarakat, bangsa, dan negara. Saya juga mengambil sikap dengan menjadikan apa yang telah terjadi dan sedang terjadi saat ini pada lingkup pemerintahan sebagai pelajaran di masa depan, terutama ketika hendak memilih wakil rakyat berikutnya.
5. Pendapat saya mengenai pihak-pihak tidak bertanggung jawab dan egois tersebut yaitu tindakan yang mereka lakukan tentunya ada karena kurangnya pengetahuan, kepedulian, empati, dan simpati dengan keadaan yang ada pada bangsa dan negaranya sehingga hanya mementingkan kebutuhkan pribadi tanpa memikirkan orang lain. Hal tersebut tentu saja bertentangan dengan konsep hak asasi manusia. Meskipun mereka melakukan tindakan tersebut demi memenuhi kebutuhan haknya, tetapi dengan mengambil hak dan memanipulasi orang lain tentu hal tersebut tidak dapat dibenarkan. Manusia tidak hanya memiliki hak yang harus dipenuhi, tetapi juga ada kewajiban yang harus dilaksanakan, salah satu dari kewajiban tersebut adalah menjaga dan menghormati hak orang lain.