Diskusi materi Hakikat Pembelajaran Bahasa

Forum Diskusi

Forum Diskusi

by nindy profithasari -
Number of replies: 31

Silahkan diskusikan materi perkuliahan hari ini disini. Silahkan bertanya dan menanggapi pertanyaan maupun jawaban dalam forum diskusi ini. Untuk membuka diskusi kali ini silahkan jawab pertanyaan berikut.

Jelaskan pandanganmu terkait paradigma yang digunakan pembelajaran bahasa Indonesia di SD tempat KKN Anda! Kaitkan dengan materi perkuliahan hari ini.


In reply to nindy profithasari

Re: Forum Diskusi

by Dini Indah Nur'aini -
Nama: Dini Indah Nur'aini
NPM: 1913053120
No. Absen: 09

Izin menjawab pertanyaan terkait paradigma yang digunakan pembelajaran bahasa Indonesia di SD tempat saya KKN dan PLP.

Sebelumnya saya melakukan PLP di SD Negeri 7 Metro Timur. Seperti yang kita ketahui bahwa paradigma atau cara pandang pembelajaran bahasa di sekolah dasar adalah imersi, Pengerjaan (employment), demonstrasi, Tanggung jawab (responsibility), Uji coba (trial-error), Pengharapan (expectation). Untuk itu akan saya bahas satu persatu sesuai paradigma yang ada.

1. Imersi, yaitu pembelajaran bahasa dilakukan dengan ’menerjunkan’ siswa secara langsung dalam kegiatan berbahasa yang dipelajarinya. Dalam hal imersi, pada saat saya melakukan PLP di SD Negeri 7 Metro Timur khususnya kelas 6, Siswa diterjunkan secara langsung untuk membuat sebuah karangan berupa Pidato mengenai Tema Pahlawan, sesuai dengan tema yang dijalankan saat itu. Siswa bukan hanya diterjunkan untuk membuat sebuah pidato, namun saya sebagai guru saat itu memberikan contoh sebuah pidato agar siswa memiliki pandangan untuk membuat pidato, saya dan siswa juga melakukan diskusi untuk menelaah teori dan mencapai titik temu mengenai pidato yang bertema kepahlawanan.

2. Pengerjaan (employment), yaitu pembelajaran bahasa dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat aktif dalam berbagai kegiatan berbahasa yang bermakna, fungsional, dan otentik. Dalam hal tersebut bisa dilakukan dengan cara berdiskusi di dalam kelas. Siswa saya pandu untuk menyampaikan pendapat mereka mengenai pahlawan yang ada dikehidupan sehari-hari mereka menggunakan bahasa mereka dan diarahkan untuk tetap menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, namun dalam konsep nya kita jelaskan perbedaan antara bahasa Indonesia yang baku saat penulisan dan bahasa Indonesia yang tidak baku dalam pelafalan kita sehari-hari. Siswa juga diajarkan untuk membedakan kalimat sehari-hari dan kalimat dalam tulisan atau buku.

3. Demonstrasi, yaitu siswa belajar bahasa melalui demonstrasi dengan pemodelan dan dukungan yang disediakan guru. Dalam hal ini siswa Kelas 6 diberikan praktik berpidato. Sebelum mereka melakukan praktik berpidato, saya mencontohkan bagaimana cara berpidato untuk memberikan motivasi kepada siswa bahwa mereka itu bisa dan mampu untuk melakukan pidato di depan kelas.
In reply to Dini Indah Nur'aini

Re: Forum Diskusi

by Dini Indah Nur'aini -
Lanjutan dari jawaban Dini...

4. Tanggung jawab (responsibility), yaitu pembelajaran bahasa yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk memilih aktivitas berbahasa yang akan dilakukannya. Pada poin tanggung jawab ini tidak bisa saya terapkan di sekolah, karena kegiatan belajar mengajar di sekolah telah ditentukan bagaimana tata caranya dan guru hanya bisa berimprovisasi dalam kreativitas, mengingat di Indonesia sendiri, dalam pembelajaran kita disamaratakan. Namun, dalam penerapan konsep tanggung jawab ini saya dan teman-teman terapkan pada saat melakukan bimbel (bimbingan belajar) di luar jam sekolah. Siswa dibebaskan untuk memilih buku apa yang akan mereka baca di Rumah Pintar Yosorejo dan kegiatan apa yang ingin mereka lakukan saat itu. Kami melakukan hal tersebut untuk mendukung minat dan bakat siswa, apresiasi siswa akan hal tersebut terlihat ketika ada siswa yang lebih suka menulis, ada siswa yang gemar membaca buku cerita, ada siswa yang gemar membaca buku pelajaran dan ada siswa yang lebih menyukai berdiskusi bersama.

5. Uji coba (trial-error), yaitu pembelajaran bahasa yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan kegiatan dari perspektif atau sudut pandang siswa. Dalam hal ini siswa kelas 6 diberikan tugas dan perbaikan. Pada saat itu saya memberikan tugas membuat pidato mengenai kepahlawanan, namun ada beberapa siswa yang masih belum sempurna dalam penataan bahasanya, karena ada siswa yang belum mengerti tentang penataan bahasa yang sesuai maka siswa diberikan kesempatan kembali untuk memperbaiki hal tersebut. Selain itu kegiatan uji coba ini bisa dilakukan dengan pengerjaan soal-soal ujian Bahasa Indonesia yang telah lalu, mengingat mereka adalah siswa kelas 6 yang akan menghadapi ujian baik dari Try Out hingga ujian sekolah maka saya memberikan contoh soal tahun lalu untuk melakukan uji coba, dilanjutkan dengan pembahasan bersama dan melakukan perbaikan.

6. Pengharapan (expectation), artinya siswa akan berupaya untuk sukses atau berhasil dalam belajar jika dia merasa bahwa gurunya mengharapkan dia menjadi sukses. Dalam hal ini saya memberikan dorongan, dukungan dan motivasi kepada siswa dan membantu siswa dalam mengatasi rasa bingung siswa dalam mengerjakan tugas. Hal itu saya lakukan guna memberikan perhatian yang intens kepada seluruh siswa. Dengan itu siswa akan menganggap saya sebagai teman bercerita dan bertukar pikiran. Melalui hal kecil itu saya beranggapan bahwa hal tersebut dapat membuat siswa lebih santai dalam belajar.
In reply to Dini Indah Nur'aini

Re: Forum Diskusi

by Dini Indah Nur'aini -
Jika kita kaitkan paradigma tersebut dengan pembelajaran bahasa pada hari ini maka kita akan mendapatkan kesimpulan bahwa bahasa kedua itu dipelajari ketika kita berada di suatu tempat atau forum formal. Bahasa kedua diadopsi dari bahasa pertama dengan perluasan yang lebih baik dan lebih baku. Bahasa kedua di pakai untuk berbicara di hadapan khalayak umum untuk memudah kita dalam berkomunikasi dengan orang lain yang berbeda suku bahkan berbeda negara. Bahasa kedua kita adalah Bahasa Indonesia yang merupakan bahasa pemersatu bangsa.

Contohnya saja. Dengan paradigma tersebut siswa mampu belajar bahasa yaitu menyampaikan sebuah pesan atau informasi kepada khalayak dengan cara berpidato. Selain itu siswa juga dapat bergaul dan berteman dengan orang lain dengan lebih mudah karena adanya belajar bahasa.

Siswa juga dapat belajar melalui bahasa yaitu menyampaikan pendapat dan mengajak orang lain dengan cara berpidato di depan kelas. Selain itu siswa juga dapat membedakan penggunaan kaidah bahasa baku dan bahasa non baku pada tempat dan waktu yang sesuai.

Siswa juga dapat belajar tentang bahasa, yaitu bagaimana mereka mengetahui sejarah tentang kepahlawanan yang ada pada saat memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dan hal ini merupakan sebuah alat untuk memotivasi siswa agar berani dalam memperjuangkan keinginan mereka.


Dari paradigma yang dikaitkan dengan tipe belajar yang melibatkan bahasa maka siswa juga dapat menguasai kemampuan-kemampuan berbahasa seperti:
1. Kemampuan Menyimak atau Mendengarkan
2. Kemampuan Berbicara
3. Kemampuan Membaca
4. Kemampuan Menulis

Sehingga apa yang saya amati mengenai Bahasa kedua di SD Negeri 7 Metro Timur dapat dikaitkan dengan pembelajaran bahasa hari ini
In reply to nindy profithasari

Re: Forum Diskusi

by Nurul Dewi Khomariah -
Nama: Nurul Dewi Khomariah 

Npm: 1913053003 

No.absen: 23 

Pembelajaran bahasa Indonesia di tempat saya KKN yaitu SDN 1 Wonoharjo, kecamatan Sumberejo, kabupaten Tanggamus dilaksanakan sesuai dengan implementasi kurikulum 2013, dimana dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia diintegrasikan dengan mata pelajaran lain. Menurut pandangan saya, untuk paradigmanya sendiri pembelajaran bahasa Indonesia menggunakan paradigma tanggung jawab (responsibility). Sebagai contoh kegiatan pembelajaran yang pernah saya amati di kelas 4 mengenai materi puisi. Siswa diminta untuk membuat sebuah puisi lalu mendeklamasikannya di depan kelas. Siswa dibebaskan untuk memilih tema puisi yang akan dibuatnya. Disana, siswa bebas mengarang puisi sesuai imajinasinya lalu mempertanggungjawabkan hasil karyanya dengan mendeklamasikan puisi tersebut sebelum di kumpulkan kepada guru untuk dinilai.

In reply to nindy profithasari

Re: Forum Diskusi

by Intannia Putri -
Nama : Intannia Putri
Npm : 1913053084
Absen : 16

Izin menanggapi terkait pandangan paradigma yang digunakan pembelajaran bahasa indonesia di SDN 1 Rukti Endah kecamatan seputih raman tempat saya melaksanakan KKN dan plp yaitu Yang pertama keterampilan keterampilan reseptif siswa atau keterampilan membaca dan menyimak siswa di SDN 1 Rukti Endah Sudah baik kemudian untuk keterampilan produktif siswa yaitu berbicara dan menulis juga cukup baik namun ada beberapa kendala dalam pembelajaran bahasa siswa yaitu bahasa yang digunakan mereka dalam keseharian yaitu mereka lebih sering menggunakan bahasa daerah ketika didalam kelas untuk berkomunikasi antara teman sekelasnya yang dimana seorang guru harus mampu memotivasi siswa untuk berpikir operasional dengan menerapkan model pembelajaran bahasa yang tepat.

Kaitannya dengan materi perkuliahan ini adalah hal tersebut sangatlah berkaitan karna keempat keterampilan bahasa tersebut tidak dapat dipisahkan antara keterampilan satu dengan keterampilan yang lain, oleh karna itu keterampilan pembelajaran bahasa harus diajarkan secara tematik
In reply to nindy profithasari

Re: Forum Diskusi

by Nabila Nabila Suryani -
Nama: Nabila Suryani
NPM: 1913053005
Absen: 22

Pembelajaran Bahasa Indonesia terus menerus mengalami perubahan. Hal ini dikarenakan pengembangan kurikulum pembelajaran bahasa Indonesia pun secara berkala terus-menerus berubah. Berdasarkan pengalaman saya mengajar selama KKN di SDN 1 Sindang Anom, terdapat perubahan paradigma dalam pengajaran bahasa Indonesia. Paradigma pengajaran bahasa Indonesia yang awalnya berpusat pada guru dan isi materi ajar yang mengutamakan capaian hasil belajar kemampuan kognitif sudah berubah menjadi paradigma pembelajaran bahasa yang mengutamakan proses dan kebermaknaan hasil belajar dengan mengedepankan kemampuan siswa. Sebelumnya pengajaran Bahasa Indonesia di SD tersebut hanya sebatas pengetahuan bukan keterampilan, sehingga pada praktiknya pembelajaran Bahasa Indonesia hanya berpusat pada guru. Selain itu juga pengajaran hanya mengedepankan kemampuan mengahafal siswa bukan kemampuan berlatih dalam berbahasa. Namun saat ini dengan adanya perubahan-perubahan pengajaran Bahasa Indonesia, maka berubah pula paradigma pengajaran bahasa Indonesia di SDN 1 Sindang Anom. Dari hasil praktik saya di SDN 1 Sindang Anom, saya melihat pengajaran Bahasa Indonesia sudah mengedepankan pada kemampuan siswa. Kemampuan-kemampuan tersebut dapat berupa kemampuan mendengar/menyimak, kemampuan berbicara, kemampuan membaca, dan kemampuan menulis. Pada praktiknya di SDN 1 Sindang Anom pembelajaran Bahasa Indonesia yang mengedepankan kemampuan mendengar/menyimak yaitu dimana guru membacakan suatu teks bacaan kemudian siswa diminta untuk mendengarkan atau menyimak selanjutnya guru memberikan pertanyaan seputat teks bacaan tersebut untuk mengetahui seberapa jauh siswa menyimak teks yang telah dibacakan. Praktik kemampuan berbicara ini dilakukan dengan mengajak siswa untuk bercerita mengenai pengalaman mereka dikehidupan sehari-hari. Praktik ini dilakukan untuk melatiha mental mereka untuk dapat percaya diri berbicara di depan kelas juga untuk melatih kemampuan berbicara secara formal menggunakan Bahasa Indonesia baku. Dalam praktik untuk kemampuan membaca ini lebih sering dilakukan di kelas rendah karena untuk melatih kemampuan membaca di kelas rendah yang masih banyak belum lancar dalam membaca. Praktik kemampuan menulis pada pembelajaran Bahasa Indonesia di SDN 1 Sindang Anom dilakukan dengan mengajak para siswa untuk bisa menulis dengan rapi di buku tulis terutama pada kelas rendah mereka dilatih untuk dapat menulis meggunakan huruf tegak bersambung di buku halus kasar. Kemampuan-kemampuan Bahasa Indonesia ini telah dilakukan pada pembelajaran di SDN 1 Sindang Anom. Dari pernyataan yang telah saya jelaskan di atas, maka paradigma pembelajaran Bahasa Indonesia di SDN 1 Sindang Anom dengan menggunakan tahapan imersi, pengerjaan, demonstrasi, tanggung jawab, uji coba, dan pengaharapan. Dimana setiap pembelajaran Bahasa Indonesia yang ada di SDN 1 Sindang Anom selalu melibatkan siswa dalam segala aspek. Sehingga siswa dapat terlatih dalam berbahasa dikehidupan sehari-hari.
In reply to nindy profithasari

Re: Forum Diskusi

by Shintia Sasmia -
Nama : Shintia Sasmia
No Absen : 26
Npm : 1913053013

Izin menjawab bu,

Menurut saya paradigma yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SD tempat KKN (SD N 1 Swastika Buana, Kecamatan Seputih Banyak) yaitu Imersi dan Demonstrasi.

Kaitannya dengan materi perkuliahan hari ini yaitu:
1) Imersi adalah pembelajaran bahasa dilakukan dengan ’menerjunkan’ siswa secara langsung dalam kegiatan berbahasa yang dipelajarinya.
Contohnya di SD tempat KKN : Dalam kegiatan membaca teks di kelas 3, siswa diperintahkan untuk membaca teks dengan seksama, kemudian mencari informasi penting dalam teks tersebut. Guru juga dapat mengarahkan kepada siswa terkait informasi penting seperti apa yang harus siswa cari. Dengan informasi penting yang didapat, siswa dapat mengembangkan kesimpulan teks tersebut.

2) Demonstrasi, yaitu siswa belajar bahasa melalui demonstrasi dengan pemodelan dan dukungan yang disediakan guru.
Contoh di SD tempat KKN : Dalam pembelajaran teks percakapan di kelas 3, guru mengajak beberapa siswa untuk mempraktikkan percakapan tersebut di depan kelas. Hal tersebut
ditujukan untuk mencontohkan dengan baik mengenai cara berkomunikasi yang baik dan santun kepada orang lain terutama orang yang lebih tua.

In reply to nindy profithasari

Re: Forum Diskusi

by Vivi Seftiani -
Nama : Vivi Seftiani
Npm : 1913053029
Absen : 31

Izin menjawab pertanyaan dari ibu, sebelumnya untuk diketahui bersama bahwa pada saat KKN saya ditempatkan di desa Sumbermulyo kecamatan Sumberejo kabupaten Tanggamus, dimana salah satu progja kami yaitu adanya Ruang Belajar yang kegiatan bimbingan belajar untuk anak-anak usia SD di desa tersebut, kemudian salah pengalaman saya dengan rekan-rekan KKN lainnya pada saat kegiatan ruang belajar kami mengajak dan mengajarkan mereka membuat puisi, sehingga dapat saya simpulkan bahwa paradigma yang yang terjadi adalah imersi. Kemudian mereka berarti sudah melakukan salah satu kegiatan bahasa yaitu menulis.

Sekian jawaban dari saya terimakasih.
In reply to nindy profithasari

Re: Forum Diskusi

by Sekar Wulan Sari -
Nama : Sekar Wulan Sari
Npm : 1913053080
No ab : 25

Izin menjawab terkait pandangan saya terhadap paradigma yang digunakan pembelajaran bahasa Indonesia di SD KKN saya, menurut saya Bahasa Indonesia memegang peranan penting dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan dasar khususnya sekolah dasar (SD) yaitu mempercepat penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi karena bahasa Indonesia merupakan sarana berpikir untuk menumbuh kembangkan cara berpikir logis, sistematis, dan kritis.
Untuk pandangan saya terhadap pembelajaran bahasa indonesia di SD tempat saya mengajar bahwa guru sudah menerapkan paradigma yang baru dimana mereka menggunakan pandangan kurikulum 2013 dimana siswa yang dituntut untuk lebih aktif. Karena pada dasar nya tugas guru adalah membelajarkan siswa serta menciptakan situasi dan kondisi, agar siswa belajar secara optimal untuk berlatihterampil berbahasa agar kompetensi yang diharapkan dan tercapai. Dalam proses pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia yang dirancang guru harus memberikan kesempatankepada siswa untuk mengalami sendiri secara aktif dalam bentuk berlatih dalam menggunakan bahasanya.
Tetapi berbeda dengan guru bahasa yang terdapat disekolah saya meskipun mereka sudah mengubah pandangan dan paradigma mereka, mereka juga tetap sesekali menggunakan paradigma lama dengan metode ceramah lalu peserta didik hanya melihat mendengar tanpa dipraktikan. Oleh karena nya kami yang ada disekolah tersebut memberitahu guru bagaimana cara menyampaikan materi bahasa yang baik dan benar sesuai perkembangan paradigma yang sudah banyak diterapkan guru lain disekolah yang memang sudah maju. Karena keberhasilan seorang peserta didik juga terletak pada gurunya.
In reply to nindy profithasari

Re: Forum Diskusi

by Aesti Meilandari -
Nama; Aesti Meilandari
Npm: 1953053001

Izin menjawab Bu, menurut saya paradigma yang digunakan ditempat saya KKN (SDN Atar Kuwau) menggunakan paradigma tanggung jawab dimana siswa diminta untuk mengerjakan sebuah tugas yaitu pantun, siswa dibebaskan untuk memilih jenis pantun yang akan mereka buat kemudian mereka diminta untuk membacakan pantun yang sudah dibuat di depan kelas
In reply to nindy profithasari

Re: Forum Diskusi

by Diah Ayu Kumalasari -
Nama : Diah Ayu Kumalasari
NPM : 1913053058
No. Absen : 08

Izin menjawab, paradigma yang digunakan pembelajaran bahasa Indonesia di SD tempat saya KKN yaitu terdapat beberapa paradigma yang sesuai yaitu
1. Imersi, saa mengajar di kelas 2 pada paradigma ini siswa mampu belajar mengarang puisi dengan tema lingkungan sekitar. Terdapat beberapa siswa yang belum mampu mengarang puisi dengan tema lingkungan sekitar. Maka dari itu sebagai pendidik harus memandu siswa tersebut agar dapat mengarang puisi.
2. Demonstrasi, pada saat mengajar dikelas 3 pada paradigma ini siswa pada saat pembelajaran bahasa menggunakan media seperti pada saat pembelajaran bahasa terdapat teks yang membahas tentang cuaca, guru dapat memberikan gambar dari manfaat cuaca hujan dan cuaca panas agar materi yang mereka baca dapat lebih dipahami. Dari model itu siswa akan menginspirasi atau mencontoh secara kreatif apa dan bagaimana membacakan berita itu
3. Tanggung jawab. Pada paradigma ini siswa diminta untuk membaca teks yang ada dibuku, kemudian setelah selesai siswa diajak untuk dapat merespon teks yang mereka baca, teks dapat berupa pusi, cerpen, drama dan lain sebagainya berdasarkan analisis yang telah mereka lakukan. Selain itu mereka juga dapat membuat pertanyaan berdasarkan teks yang mereka baca, misalnya menanyakan latar tempat kejadian dan lain sebagainya.
In reply to nindy profithasari

Re: Forum Diskusi

by Vera Wati -
Nama: Verawati
Npm: 1913053128

Izin menjawab Pada hakikatnya pembelajaran Bahasa Indonesia sebuah upaya untuk mengarahkan peserta didik sehingga terampil berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia, baik itu secara lisan maupun tulisan, serta baik dalam situasi formal maupun informal.
Untuk paradigma yang digunakan pembelajaran Bahasa Indonesia di SD tempat saya melaksanakan kampus Mengajar yaitu SD Negeri 1 Wonodadi cukup baik dalam mengimplementasikan pembelajaran Bahasa Indonesia dimana membimbing dan mengajarkan kepada peserta didik bukan hanya sebatas materi tetapi juga menerjukan langsung sehingga melibatkan peserta didik. Dimana saya yang di beri amanah untuk mengajar kelas tiga, dalam proses pembelajaran saya pernah meminta peserta didik untuk menceritakan pengalaman yang pernah di alami kemudian dituangkan dalam bentuk tulisan tidak perlu panjang lebar yang nantinya dibaca atau diceritakan kembali oleh peserta didik di depan, termasuk untuk mengembangkan keterampilan menulis dan membacanya yanh terpenting adalah peserta didik sudah mulai belajar menyusun tata bahasa mereka. Selain itu juga dalam pengamatan yang saya lakukan pada kelas lain peserta didik juga belajar mengenai teks percakapan dan memerankan langsung teks percakapan tersebut. Bagaimana cara membaca intonasi dsb. Selain itu juga memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk berargumen menurut sudut pandangnya mengenai suatu masalah yang kemudian mereka utarakan itu juga salah satu pengajaran Bahasa Indonesia yang cukup baik untuk melatih keterampilan berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia, dimana dalam berargumen mengajarkan untuk menggunakan bahasa yang baik dan sopan baik itu dalam kegiatan formal dan nonformal.

Dari kegiatan pembelajaran tersebut pendidik juga bisa langsung mengevaluasi anak dan memberikan saran mengenai kegiatan yang sudah mereka lakukan lebih baik dan benarnya mengenai tata bahasa yang mereka tulis dan mereka ucapkan sebagai tindak lanjut dalam proses pembelajaran selanjutnya. Peserta didik juga sudah belajar mengenai keterampilan berkomunikasi Bahasa Indonesia dengan membaca menulis dsb.
In reply to nindy profithasari

Re: Forum Diskusi

by Asvyatul Mukaromah -
Nama: Asvyatul Mukaromah
NPM: 1913053073
Absen: 6

Izin memaparkan hasil observasi dan pengamatan saya terhadap paradigma dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SD tempat saya KKN. Meskipun keenam paradigma tersebut sama-sama digunakan untuk setiap kelas, namun terdapat 3 paradigma yang terlihat dominan. Ketiga paradigma tersebut adalah tanggung jawab (responsibility), uji coba (trial and error), dan penghargaan (expectation). Paradigma tanggung jawab terlihat ketika guru memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk membaca karya sastra baik berupa cerpen, dongeng, atau bacaan yang berisi positif lainnya. Kemudian peserta didik juga diperkenankan untuk memberikan respon atau tanggapan dari bacaan yang mereka baca sesuai dengan analisisnya. Selanjutnya dalam paradigma uji coba atau trial and error terlihat pada pemberian tugas kepada peserta didik oleh guru dalam menuliskan teks puisi dengan tema lingkunganku dengan menekankan bahwa kesalahan merupakan bagian dari belajar untuk pada akhirnya dapat di lakukan perbaikan secara bersama-sama. Sedangkan pada paradigma harapan atau (expectation) guru mencoba memberikan motivasi dan semangat belajar dengan cara memberikan bantuan bagi peserta didik yang kesulitan dalan belajar bahasa. Terimakasih
In reply to nindy profithasari

Re: Forum Diskusi

by Sri Munjiati -
Nama : Sri Munjiati
Npm : 1913053078
Absen : 27

Pembelajaran bahasa Indonesia di tempat saya KKN dan PLP yaitu di SDN 2 Pandansurat, kecamatan Sukoharjo, kabupaten Pringsewu. Pandangan paradigma pembelajaran bahasa Indonesia. Pertama yaitu, Keterampilan yang digunakan yaitu ketrampilan respektif dimana siswa membaca dan menyimak. Contohnya, pada saat saya mengajar di kelas 1 siswa diberikan materi tentang puisi, kemudian salah satu siswa maju ke depan sedangkan siswa yang lain menyimak di bangku masing-masing. Lalu, untuk keterampilan produktif yaitu dimana siswa menulis dan berbica mereka sudah cukup baik. Hanya saja, ada beberapa siswa dari mereka yang masih saja menggunakan bahasa daerah saat berbicara di dalam kelas baik kepada guru maupun dengan temannya.
In reply to nindy profithasari

Re: Forum Diskusi

by Devi Kusuma Wati -
Nama : Devi Kusuma Wati
NPM : 1913053099
Absen :7

Pembelajaran Bahasa Indonesia di lokasi saya kkn yang bertempat di desa Metro Rejo, Kecamatan Buay Madang Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Provinsi Sumatera Selatan.

Menurut pengalaman saya dalam melaksanakan tugas PLP di SDN Nusa Sakti pada siswa kelas IV menggunakan paradigma tanggung jawab hal ini dapat dilihat dari penyelesaian tugas-tugas kelompok maupun tugas individu yang diberikan kepada siswa dapat di kerjakan dengan baik dan dalam bekerja sama para peserta didik dapat saling menghargai pendapat temannya. Hal tersebut meningkatkan rasa tanggung jawab mereka dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan.
Seperti contohnya tugas bernyanyi kelompok. Para peserta didik bertanggung jawab terhadap kelompoknya dan memberikan penampilan yang terbaik ketika di berikan tugas menyanyi bersama kelompok.

Terima kasih
In reply to nindy profithasari

Re: Forum Diskusi

by Amalya Nur Fadhilah -
Nama:Amalya Nur Fadhilah
NPM :191305300Q
Absen :03

Izin menjawab bu,
Dari daerah tempat saya KKN karena penggunaan bahasa yang digunakan adalah bahasa pertama yaitu bahasa ibu dan bahasa daerah sumsel jadi dalam kehidupan sehari-hari anak sering menggunakan bahasa daerah, namun ketika di dalam sekolah guru mengharapkan pembelajaran dengan menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa baku, adapun murut saya paradigma yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SD tempat KKN yaitu Imersi dan Demonstrasi.

Kaitannya dengan materi perkuliahan hari ini yaitu:
yang pertama, Imersi adalah pembelajaran bahasa dilakukan dengan ’menerjunkan’ siswa secara langsung dalam kegiatan berbahasa yang dipelajarinya. Contohnya di SD tempat KKN : Dalam kegiatan membaca teks di kelas 1, siswa diperintahkan untuk membaca teks dengan seksama, kemudian mencari informasi penting dalam teks tersebut. kemudian guru memberikan pengarahan kepada siswa dari teks bacaan tersebut dan guru juga dapat mengarahkan kepada siswa terkait informasi penting seperti apa yang harus siswa cari. Dengan informasi penting yang didapat, siswa dapat mengembangkan kesimpulan teks tersebut. Yang kedua, demonstrasi, yaitu siswa belajar bahasa melalui demonstrasi dengan pemodelan dan dukungan yang disediakan guru. Contoh di SD tempat KKN : Dalam pembelajaran teks percakapan di kelas 1 guru mengajak beberapa siswa untuk mempraktikkan percakapan tersebut di depan kelas. diman hal tersebut dapat dilihat dari sikap peserta didik dalam menunjukan contoh yang baik mengenai cara berkomunikasi yang baik dan santun kepada orang lain terutama orang yang lebih tua.
In reply to nindy profithasari

Re: Forum Diskusi

by Lulu Nafisa Sani -
Nama : Lulu Nafisa Sani
Npm : 1913053035
Absen : 19
Semester : 6E

Izin mengemukakan pendapat Ibu, hakikat pembelajaran Bahasa Indonesia sebuah upaya untuk mengarahkan peserta didik sehingga terampil berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia, baik itu secara lisan maupun tulisan, formal maupun informal.
Menurut pandangan saya, paradigma pembelajaran bahasa Indonesia di SD tempat saya KKN di SD Negeri 1 Pandansari Selatan yaitu pembelajaran bahasa dilakukan dengan menerjunkan secara langsung peserta didik dalam kegiatan berbahasa yang dipelajari seperti membaca teks, menulis cerita, menyampaikan argumennya sendiri serta mendengarkan atau menyimak guru atau temannya yang sedang berbicara.
Selanjutnya pembelajaran bahasa dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat aktif dalam berbagai kegiatan berbahasa (menyimak, berbicara, membaca dan menulis), seperti saya menunjuk beberapa peserta didik untuk aktif dalam empat kegiatan berbahasa tersebut. Selanjutnya peserta didik belajar bahasa melalui demonstrasi yaitu guru menjadi model atau contoh peserta didik dalam belajar bahasa seperti saya membaca dengan intonasi yang tepat dalam membaca berita atau teks cerita, dari kegiatan ini peserta didik diharapkan mampu belajar bahasa dengan meniru apa yang ia dengar.
In reply to nindy profithasari

Re: Forum Diskusi

by Khofifa Dwi Nurmala -
Nama : Khofifa Dwi Nurmala
NPM : 1913053062
No Absen : 18
Menurut saya paradigma yang digunakan pembelajaran bahasa Indonesia di SD tempat KKN adalah sebagai berikut
Saya melaksanakan KKN di Desa Sumber Baru, Kec. Seputih Banyak tepat nya di SDN 1 Sumber dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia saya sudah menerapkan beberapa paradigma bahasa Indonesia yaitu diantaranya sebagai berikut :
1. Imersi, yaitu pembelajaran bahasa dilakukan dengan ’menerjunkan’ siswa secara langsung dalam kegiatan berbahasa yang dipelajarinya. Pada saat saya melaksanakan proses pembelajaran di kelas 5 denga Sub Tema Pembelajaran Berkreasi dengan karangan cerita, saya menjelaskan tentang karangan dan memberikan beberapa contoh karangan cerita, selanjutnya saya mengarahkan kepada masing-masing siswa untuk membuat karangan cerita pribadi mereka dengan minimal 2 paragraf. Setelah mereka selesai membuat karangan cerita, untuk melatih mental siswa maka masing - masing siswa menceritakan karangan nya di depan teman - temannya.

2. Tanggung jawab (responsibility), yaitu pembelajaran bahasa yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk memilih aktivitas berbahasa yang akan dilakukannya. Setiap pembelajaran bahasa Indonesia saya selalu menerapkan paradigma bahasa Indonesia yaitu tanggung jawab dimana pada saat proses pembelajaran setelah menjelaskan beberapa materi seperti dongeng, cerpen, pantun, karangan cerita dll. Saya selalu memberikan kesempatan siswa untuk memilih karya seperti apa yang mereka minati agar mereka merasa kebebasan namun terarah dalam belajar bahasa Indonesia saya tidak menekankan kepada siswa harus dapat menguasai materi yang sampai kan secara detail dalam pemberian tugas saya juga membebaskan siswa untuk memilih jenis karangan seperti apa yang akan mereka buat sesuai dengan materi pembelajaran yang telah saya sampaikan dalam proses pembelajaran.

3. Pengharapan (expectation), artinya siswa akan berupaya untuk sukses atau berhasil dalam belajar jika dia merasa bahwa gurunya mengharapkan dia menjadi sukses. Dalam proses pembelajaran di kelas 5 saya selalu sebelum dan sesudah pembelajaran memberikan beberapa motivasi kepada siswa untuk semangat belajar karena dengan hal tersebut secara tidak langsung siswa akan menumbuhkan rasa semangat dan antusias ketika melakukan proses pembelajaran.
In reply to nindy profithasari

Re: Forum Diskusi

by Erisa Puspa Dewi -
Nama : Erisa Puspa Dewi
NPM : 1913053133
Absen : 11

Izin menjawab pertanyaan terkait paradigma yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SD tempat saya KKN.

Selama KKN saya melakukan PLP di SD Negeri 7 Metro Timur. Paradigma pembelajaran bahasa di sekolah dasar itu ada Imersi, Pengerjaan (employment), dan Demonstrasi yang digunakan di SD Negeri 7 Metro Timur

1. Imersi, yaitu pembelajaran bahasa dilakukan dengan ’menerjunkan’ siswa secara langsung dalam kegiatan berbahasa yang dipelajarinya. Dalam paradigma ini, siswa diterjunkan secara langsung untuk membuat sebuah peta konsep. Sebelum saya mulai mengajar, saya mengamati guru kelas saat mereka mengajar. Disini sebelumnya siswa sudah di berikan contoh dan tugas untuk membuat kata kunci dari sebuah teks bacaan. Kemudian, pada pertemuan selanjutnya guru memberikan tugas membuat peta konsep dengan mencari kata kunci terlebih dahulu di teks bacaan tersebut.

2. Pengerjaan (employment), yaitu pembelajaran bahasa dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat aktif dalam berbagai kegiatan berbahasa yang bermakna, fungsional, dan otentik. Dalam hal tersebut bisa dilakukan dengan cara berdiskusi di dalam kelas. Disini dalam pembelajaran guru kelas di kelas 5 meminta setiap siswa untuk membaca setiap paragraf pada teks bacaan. Disini guru kelas 5 juga memperhatikan cara membaca siswa, cara membaca saat ada tanda baca juga diperhatikan, jika ada salah guru kelas 5 ini membantu memperbaiki cara baca yang benar.

3. Demonstrasi, yaitu siswa belajar bahasa melalui demonstrasi dengan pemodelan dan dukungan yang disediakan guru. Disini sebelum siswa ditugaskan untuk membuat peta konsep, guru memberikan penjelasan dan juga contoh atau cara membuat peta konsep tersebut. Guru mencontohkan cara membuat bagan-bagan peta konsep tersebut.
In reply to nindy profithasari

Re: Forum Diskusi

by Masrofah Masrofah -
Nama: Masrofah
Npm: 1913053019
No.absen: 20

Ijin menjawab bu paradigma yang digunakan dalam pembelajaran bahasa indonesia di tempat saya KKN dan PLP tepat nya di desa Sumbermulyo Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus terdapat beberapa paradigma yang sesuai yaitu: Imersi, terlihat pada saat saya dan teman teman menjalankan KKN di desa sumbermulyo kebetulan saya dan teman-teman kkn mempunyai program kerja Ruang Belajar Sumbermulyo yang dimana dalam kegiatan nya kami melaksanakn bimbel bersama anak anak sd desa sumbermulyo didalam bimbel tersebut kami mengajarkan dan meminta anak anak untuk latihan membuat puisi, dan mereka pun cukup antusias untuk melaksanakan tugas tersebut. Selain dari itu adapun ketrampilan tanggung jawab ketika saya melaksanakan plp di sd 1 sumbermulyo tepat nya di kelas 3 siswa diberikan materi mengenai teks cerpen dari teks tersebut siswa diminta untuk membaca kemudian setelah mereka mengamati dan membaca teks cerpen tersebut siswa diminta untuk membuat contoh cerpen kegiatan pembelajaran ini pun berjalan dengan baik.
In reply to nindy profithasari

Re: Forum Diskusi

by Helvara Oktariyani -
Izin memperkenalkan diri

Nama Helvara Oktariyani


Npm : 1913053114


Absen : 14


Izin menjawab pertanyaan terkait paradigma yang digunakan pembelajaran bahasa Indonesia di SD tempat saya KKN, namun pada saat KKN saya tidak melaksanakan PLP seperti kebanyakan teman-teman lain dikarenakan saya sudah mengikuti kegiatan kampus mengajar, jadi mata kuliah PLP 1 & 2 sudah dikonversi, namun saya dan kelompok kkn sy juga melaksanakan program kerja yang berkaitan dengan pendidikan, yaitu nuwo cendikia pada program kerja ini kami memberikan bimbingan belajar gratis untuk para siswa di desa tempat kami KKN disini kami membantu siswa yang kesulitan belajar, termasuk membantu dalam mata pelajaran bahasa Indonesia. 


Disini saya mohon izin untum menjawab pertanyaan terkait paradigma yang digunakan pembelajaran bahasa Indonesia di SD tempat saya KKN, 

1. Imersi, yaitu pembelajaran bahasa dilakukan dengan ’menerjunkan’ siswa secara langsung dalam kegiatan berbahasa yang dipelajarinya. Contoh, ketika siswa belajar mengarang, terjunkanlah langsung dalam kegiatan mengarang. Berikan ia pengalaman bagaimana, seperti apa mengarang itu dengan memintanya menulis sebuah karangan dengan topik tertentu. Sebagai contoh Siswa kami ajarkan secara langsung untuk membuat sebuah karangan berupa pantun mengenai yang bertemakan Nasihat. Namin para siswa bukan hanya diterjunkan untuk membuat sebuah pidato, namun saya dan teman-teman KKN yang saat itu berpera sebagai pengajar, kami memberikan penjelasan apa itu pantun, Jenis-jenis pantun, Ciri-ciri pantun, dan terahir kami memberikan contoh sebuah pantun nasihat agar siswa yang kami ajarkan nantinya bisa membuat pantun nasihat sendiri sesuai dengan apa yang telah dijelaskan.


2. Demonstrasi, yaitu siswa belajar bahasa melalui demonstrasi dengan pemodelan dan dukungan yang disediakan guru. Model atau contoh merupakan upaya pembelajaran yang dapat menjadikan sesuatu (konsep, sikap, keterampilan) yang abstrak, rumit atau sulit menjadi konkret, sederhana atau mudah karena gambaran yang ditampilkannya. Sebagai contoh siswa melakukansiswa praktik berbalas pantun. Sebelum mereka melakukan praktik pantun, saya dan teman-teman KKN mencontohkan bagaimana cara membaca pantun yang baik dna benar, dengn begitu juga berguna untuk memberikan motivasi kepada siswa bahwa mereka itu bisa dan mampu untuk melakukan pantun di depan kelas.


3. Pengharapan (expectation), artinya siswa akan berupaya untuk sukses atau berhasil dalam belajar jika dia merasa bahwa gurunya mengharapkan dia menjadi sukses. Sikap pembelajaran ini akan ditunjukkan guru melalui perilakunya yang mau memperhatikan, mengerti, dan membantu kesulitan siswa; mendorong atau membesarkan hatinya apabila siswa melakukan kesalahan disertai dengan pemberian masukan, serta memberikannya penguatan apabila siswa melakukan hal yang benar. Pada saat kami melaksanakan program kerja nuwo cendikia terdapat anak yang kesulitan belajar sehingga dia tertinggal dari teman-temannya, namun dengan membantu kesulitan siswa, mendorong atau membesarkan hatinya apabila siswa melakukan kesalahan disertai dengan pemberian masukan, serta memberikan dia penguatan maka dengan begitu anak tersebut InsyaAllah perlahan akan berubah kearah yang lebih baik.


4. Tanggung jawab (responsibility), yaitu pembelajaran bahasa yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk memilih aktivitas berbahasa yang akan dilakukannya. Upaya ini akan bermanfaat bagi siswa untuk (1) menyalurkan minat dan keinginannya dalam belajar bahasa, dan (2) menjadikan siswa lebih percaya diri dan berta. Sebagai contoh pada saat pelaksanaan program kerja niwo cendikia kami membawa media pembelajaran yaitu berupa Storyboard. storyboard ini merupakan sebuah cerita pendek namun disertai gambar gambar yang menarik seperti komik, namun dengan tema pendidikan,dan tema yang disukai peserta didik, dengan demikian mereka akan lebih semangat membaca, setelah itu merka disuruh menceritakan kembali apa isi cerita yang telah mereka, kemudian akan diberi kesimpulan dari storyboard yang telah mereka baca tadi.

In reply to nindy profithasari

Re: Forum Diskusi

by Yunita Rahma Yanti -
Nama : Yunita Rahma Yanti
NPM : 1913053119
No. Absen : 33

Izin menjawab, paradigma yang digunakan pembelajaran bahasa Indonesia di SD tempat saya KKN yaitu guru menekankan hubungan antar keterampilan berbahasa. Siswa menulis, mendramatisasikan apa yang mereka baca, menulis cerita, menulis puisi, permainan dan tulisan non fiksi yang mereka baca atau tampilkan, menyimak dan menanggapi gagasan dan penampilan siswa lain, menggunakan kelompok teman untuk menciptakan, menganggapi dan berkolaborasi.

Integrasi dimaksudkan mengoordinasikan kegiatan-kegiatan sehingga siswa bisa melihat koneksi yang alami di antara berbagai bentuk bahasa ketika mereka belajar untuk mencapai suatu tujuan. Selama periode waktu tertentu siswa mungkin melakukan berbagai kegiatan berbahasa misalnya menanggapi cerita secara kreatif, menyiapkan majalah dinding, atau mengumpulkan tugas ringkasan cerita dan tugas menulis menjadi satu buku. Dengan sedikit bimbingan dari guru, siswa akan memahami keterkaitan antara beberapa kemampuan berbahasa. Mereka melihat, bagaimana cerita yang mereka baca bisa mereka jadikan sebagai modal untuk menulis cerita yang mereka inginkan atau menyelesaikan cerita yang akhir ceritanya rumpang, kemudian membandingkan akhir cerita asli dengan akhir cerita yang mereka tulis.
In reply to nindy profithasari

Re: Forum Diskusi

by Farisa Nur Aini -
Nama: Farisa Nur Aini
NPM: 1913053024
Absen: 12

Izin menjawab bu terkait paradigma yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar. Berdasarkan pengalaman saya melaksanakan PLP di SD Negeri Campur Asri paradigma yang digunakan yaitu:
Pertama, Imersi. Melalui paradigma ini peserta didik diikutsertakan secara langsung dalam kegiatan pembelajaran bahasa. Misalnya pada pembelajaran bahasa di kelas 2, peserta didik diminta aktif dalam membuat kalimat singkat tentang permintaan maaf.
Peserta didik sebelumnya telah di berikan contoh Bagaimana cara membuat kalimat permintaan maaf yang baik dan benar, kemudian berdasarkan pengalaman keseharian peserta didik yaitu peserta didik pasti pernah membuat suatu kesalahan, maka dari hal tersebut peserta didik diminta untuk membuat kalimat permintaan maaf sesuai dengan pengalaman yang dialami peserta didik tentang cara meminta maaf jika melakukan kesalahan.

Kedua, Demonstrasi. Pada paradigma demonstrasi peserta didik diberikan contoh atau permodelan yang diberikan oleh pendidik terhadap suatu materi pembelajaran bahasa. Misalnya peserta didik kelas 2 SD diberikan teks puisi yang berjudul "Kunang-kunang" kemudian peserta didik di berikan contoh bagaimana cara membaca puisi tersebut secara baik dan benar. Sehingga setelah memperhatikan contoh membaca puisi yang benar peserta didik mampu mempraktekkan cara membaca puisi seperti yang telah dicontohkan sebelumnya.

Ketiga, pengerjaan (employment). Peserta didik harus berpartisipasi aktif dalam pembelajaran bahasa yang bermakna, otentik dan fungsional.
Yaitu itu contohnya peserta didik kelas 3 mendapat tugas untuk membuat dialog bersama teman sebangkunya. Dialog tersebut berisi tentang aktivitas yang terhambat akibat perubahan cuaca. Dalam hal ini pembelajaran bahasa bersifat bermakna artinya memberikan manfaat kepada peserta didik terkait cara berkomunikasi yang baik melalui dialog yang dibuat bersama-sama. Kemudian bersifat fungsional yaitu ketika membuat dialog tersebut maka memberikan salah satu fungsi bahasa sebagai alat komunikasi yang digunakan untuk memberitahukan bahwa aktivitas yang akan dilaksanakan terhambat akibat perubahan cuaca. Serta otentik artinya siswa mengetahui bahwa dialog tersebut dibuat dalam situasi dan kondisi seperti apa Jadi sudah ada gambaran yang jelas bukan khayalan atau rekaan semata.
In reply to nindy profithasari

Re: Forum Diskusi

by ari puspita -
nama : ari puspita
npm : 1913053109

izin menyampaikan pendapat, pada saat saya mengikuti program kampus mengajar di SD N 2 Untoro, trimurjo lampung tengah maka dari itu saya tidam mengikuti PLP saat KKN, namun ada.sedikit pengalaman mengajar di desa saya KKN. saya mengajar di kelas 3 saat mengikuti kampus mengajar, pembelajaran bahasa Indonesia di SD saya praktik mengajar digabungkan atau terorganisasi dengan mata pelajar lain (TEMATIK) yang dimana mata pelajaran bahasa indonesia berkaitan dengan mata pelajaran yang lain. ada siswa yang masih belum bisa membaca, ada yang masih mengeja, dan sudah lancar dalam membaca artinya keterampilan membaca siswa sedikit kurang.
ada pengalaman mengenai pembelajaran bahasa indonesia saat praktik mengajar mengenai paradigma bahasa indonesia yang digunakan adalah tanggung jawab (responsibility) yang dimana saat itu pada hari sumpah pemuda, siswa ditugaskan untuk menulis teks sumpah pemuda dan dalam menulis mereka bisa mengekreasikan tulisan teksnya, setelahnya mereka bertanggung jawab untuk membacakan di depan kelas dan tugas mereka dalam mehulis dan membacakan di deoan kelas akan di nilai oleh guru.
In reply to nindy profithasari

Re: Forum Diskusi

by Alfiza Fauziah -
Nama : Alfiza Fauziah
Npm : 1913053107
No. Absen : 2

Izin menanggapi terkait paradigma dalam pembelajaran bahasa indonesia di SD Negeri 2 Pandansurat, kecamatan sukoharjo tempat saya melaksanakan KKN dan plp yaitu pembelajaran bahasa indonesia di SD Negeri 2 Pandansurat dilakukan secara terpadu yaitu dengan menggabungkan beberapa mata pelajaran dalam satu tema. Pembelajaran bahasa indonesia didasarkan pada tema tertentu yang berfungsi sebagai pengikat proses komunikasi. Kompetensi dasar yang dikembangkan dari kompetensi inti, harus diajarkan mencakup aspek mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Ketika kegiatan pembelajaran  di SD Negeri 2 Pandansurat, guru yang mengajar disana menekankan pada kompetensi komunikatif yaitu kemampuan berkomunikasi peserta didik.
Pengajaran bahasa indonesia disajikan dalam kegiatan berbahasa. 

Paradigma pembelajaran bahasa indonesia yang komunikatif nampak lebih humanistik, yaitu sentralisasi kegiatan lebih banyak berada pada siswa. Guru hanya sebagai fasilitator, siswa diberi kebebasan, otonomi, tanggung jawab dan kreativitas yang lebih besar dalam proses belajar. Dalam kegiatan komunikatif, guru berperan sebagai individu yang diharapkan memberi nasihat, memantau kegiatan siswa, menentukan latihan dan memberikan bimbingan. Pembelajarannya berpusat pada siswa (peserta didik dituntut aktif dalam kegiatan pembelajaran), lingkungan merupakan pusat bagi siswa, kekuatan dan tanggung jawab yang utama berpusat pada diri siswa. Di samping itu juga siswa dibimbing dalam mengembangkan kemampuan menjawab pertanyaan
"bagaimana", "kenapa", bukan hanya "apa" dan "kapan".

Saat kegiatan plp di SD Negeri 2 Pandansurat,  saya juga mengajarkan mengenai pembelajaran tematik kepada peserta didik, serta mengajarkan bagaimana membaca dengan benar, melafalkan kosa kata dengan jelas dan benar, juga mengajarkan mengenai menulis huruf/abjad dengan benar.

Hal itu saya lakukan guna meningkatkan kemampuan berbahasa peserta didik.

In reply to nindy profithasari

Re: Forum Diskusi

by Kartika Apriani -
Nama: Kartika Apriani
NPM: 1913053100
Absen: 17

Izin memberikan pendapat terkait paradigma yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SD tempat KKN, serta kaitannya dengan materi perkuliahan hari ini
Menurut saya paradigma yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SD tempat KKN saya, tepatnya di SD N 1 PANDANSARI SELATAN sudah menerapkan paradigma pembelajaran bahasa Indonesia yang sesuai dengan tuntutan kurikulum pembelajaran saat ini. Siswa dituntut untuk berperan aktif di dalam kegiatan pembelajaran itu sendiri. 4 kemampuan berbahasa pun diajarkan dengan baik, guna meningkatkan kemampuan berbahasa siswa, mulai dari kemampuan menyimak/ mendengarkan, berbicara, membaca, dan juga menulis. Sejalan dengan hal tersebut, paradigma pembelajaran bahasa Indonesia sesuai dengan materi pembelajaran kita kali ini, dapat dijabarkan sebagai berikut:
1) Imersi, yaitu pembelajaran bahasa dilakukan dengan ’menerjunkan’ siswa secara langsung dalam kegiatan berbahasa yang dipelajarinya. Contohnya pada kegiatan menulis kalimat ungkapan, peserta didik diterjunkan langsung untuk membuat kalimat ungkapan tersebut. Dalam hal ini, guru tidak hanya memberikan tugas kepada peserta didik, namun sebelumnya juga memberikan konsep dan contoh kepada peserta didik agar mereka mampu untuk membuat kalimat ungkapan tersebut.
2) Pengerjaan (employment), yaitu pembelajaran bahasa dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat aktif dalam berbagai kegiatan berbahasa yang bermakna, fungsional, dan otentik. Contohnya dalam kegiatan menyampaikan pendapat atau argumentasi terkait teks yang sudah mereka baca. Mereka dibimbing untuk menyampaikan argumentasinya terhadap topik bacaan yang telah mereka baca kemudian dibandingkan dengan apa yang terjadi di kehidupan sehari-hari mereka.
3) Demonstrasi, yaitu siswa belajar bahasa melalui demonstrasi dengan pemodelan dan dukungan yang disediakan guru. Contohnya peserta didik belajar cara membuat kalimat ungkapan melalui contoh atau demonstrasi yang telah diberikan oleh guru. Mereka juga diberikan bimbingan ketika menemukan kesulitan dalam membuat kalimat ungkapan tersebut.
In reply to nindy profithasari

Re: Forum Diskusi

by Dyah tri Sulistiani -
Nama: Dyah Tri Sulistiani
Npm : 1913053104
Izin menjawab pertanyaan
Salah satu kendala utama yang dihadapi dalam pengembangan keterampilan berbahasa Indonesia adalah terdapatnya benturan antara bahasa Indonesia dengan bahasa-bahasa daerah. Menurut Pusat Bahasa Depdiknas, sekurangnya terdapat 726 bahasa daerah, dan dari sejumlah bahasa tersebut hanya 11 bahasa daerah yang mempunyai tradisi tulis. Penggunaan bahasa ibu yang sangat dominan di banyak daerah di Indonesia tentunya memberi tantangan lebih besar kepada para guru SD dalam mengajarkan bahasa Indonesia terutama di kelas-kelas awal.

Kemampuan berbahasa Indonesia di tingkat sekolah dasar memiliki peran penting bagi perkembangan anak. Literasi (kemampuan baca-tulis) berperan dalam membentuk dasar bagi kebanyakan pembelajaran lainnya. Anak-anak dan orang dewasa yang dapat membaca dengan baik akan mengalami kesulitan yang signifikan di sekolah dan akan mengalami kesulitan yang signifikan di sekolah bahkan akan sering gagal meraih potensinya, baik di sekolah maupun di dalam kehidupan mereka. Empat keterampilan berbahasa tersebut merupakan kompetensi generik (umum) sebagai bagian dari kecakapan hidup (life skill) yang harus dimiliki oleh semua siswa agar mampu bersosialisasi dengan baik dan bisa meningkatkan daya pemahamannya. Kecakapan yang ditanamkan dalam pembelajaran bahasa Indonesia ini juga merupakan “pembuka jalan” bagi siswa untuk bisa menyerap pengetahuan dari mata pelajaran yang lain.
In reply to nindy profithasari

Re: Forum Diskusi

by Meriska Dwi Setianingsih -
Nama : Meriska Dwi Setianingsih
Npm : 1913053115
Absen : 21

Izin menjawab pertanyaan, sebelumnya saya melaksanakan KKN di desa Bumi Mulyo dengan mengadakan kegiatan bimbingan belajar untuk siswa SD kelas 5 dan 6. Paradigma terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia dalam kegiatan bimbingan belajar yakni paradigma harapan yang dimana kami memberikan motivasi kepada siswa dan memberikan dukungan semangat belajar berupa mencoba untuk memberikan bantuan belajar terhadap siswa yang memiliki kesulitan dalam belajar bahasa.
Selain itu juga terdapat paradigma tanggung jawab seperti siswa membacakan teks susunan acara. Hal ini dapat meningkatkan bakat yang dimiliki siswa.
In reply to nindy profithasari

Re: Forum Diskusi

by Tiara Andini -
Nama: Tiara Andini
NPM: 1913053082
No. Absen: 28
Izin menjawab, Sebelumnya ketika saya PLP saya mengajar di kelas 4. Paradigma pembelajaran bahasa Indonesia yang digunakan di kelas 4 SDN tempat saya KKN dan PLP yaitu mengacu pada kurikulum 2013 dimana pembelajaran bahasa Indonesia itu mengacu pada buku tematik kelas 4. Contohnya ketika ada materi bahasa Indonesia itu ada kegiatan membaca sebuah cerita lalu guru menjelaskan dengan cara metode ceramah kepada siswa bagaimana mencari pokok pikiran paragraf dari bacaan tersebut. Lalu, peserta didik diberikan tugas sebagai latihan peserta didik untuk menentukan pokok pikiran paragraf lalu mencari kata sulit dan mencari makna dari kata sulit tersebut, disitulah peserta didik dituntut untuk berpikir kritis dalam memecahkan masalah yang ada. Tugas guru sebagai pembimbing dan mengarahkan peserta didik selama pembelajaran bahasa Indonesia berlangsung.
In reply to nindy profithasari

Re: Forum Diskusi

by Tizani Rivad Saefunawas -
Nama : Tizani Rivad Saefunawas
NPM : 1913053106
Kelas : 6 E
Izin menjawab, Menurut pendapat saya terkait paradigma yang digunakan pembelajaran bahasa Indonesia di SD tempat KKN saya adalah
Imersi, yaitu pembelajaran bahasa dilakukan dengan ’menerjunkan’ siswa secara langsung dalam kegiatan berbahasa yang dipelajarinya. Contohnya ketika siswa kelas 2 SD di tempat KKN saya yaitu belajar membuat rangkaian kalimat yang baik dan benar.
Demonstrasi, yaitu siswa belajar bahasa melalui demonstrasi dengan pemodelan dan dukungan yang disediakan guru. Contoh ketika siswa kelas 2 SD di tempat KKN saya yaitu siswa maju melakukan percakapan dengan teman nya di depan kelas secara berpasangan.
In reply to nindy profithasari

Re: Forum Diskusi

by Yogi Pangestu -
Nama: Yogi Pangestu
NPM: 1913053118
No. Absen: 32

Izin menjawab terkait paradigma yang digunakan saat pembelajaran bahasa Indonesia di SD tempat saya KKN dan PLP.
Saat saya mengajar di SD Negeri 1 Tanjunganom pembelajaran bahasa Indonesia saat ini diintegrasikan dengan mata pelajaran tematik .namun khususnya untuk
Pembelajaran bahasa Indonesia lebih ditekankan kepada keterampilan literasi berbicara memahami kalimat.
Paradigma yang digunakan dalam melakukan pembelajaran bahasa Indonesia di tempat saya menggunakan paradigma tanggung jawab (responsibility)
Saat mengajar saya berupaya untuk meningkatkan kreativitas dan imajinasi dari peserta didik misalnya bisa dengan membuat puisi ataupun membuat kalimat tanya dan menyambung kata antarkalimat.