Nama : Ayu Indah Wulandari
NPM : 1913053012
Kelas : 5C
Ujian Tengah Semester (UTS)
1. Menurut kalian mengapa dalam paradigma baru PKN justru berfungsi sebagai pendidikan demokrasi, padahal diperuntukan untuk anak sekolah dasar?
Jawab:
Menurut saya, hal itu dikarenakan dalam pembangunan karakter bangsa dimana hal itu sudah diupayakan dengan berbagai bentuk, namun hingga saat ini belum terlaksana dengan optimal. Hal itu tercermin dari semakin meningkatnya kriminalitas, pelanggaran hak asasi manusia, ketidakadilan hukum, kerusakan lingkungan yang terjadi di berbagai pelosok negeri, pergaulan bebas, pornografi dan pornoaksi , tawuran yang terjadi di kalangan remaja, kekerasan dan kerusuhan, serta korupsi yang kian merambah pada semua sektor kehidupan. Untuk melahirkan warga negara Indonesia yang demokratis diperlukan paradigma baru dalam pembelajaran. Salah satunya dengan memodifikasi Pendidikan Kewarganegaraan sebagai integral dari Pendidikan Demokrasi (Ubaedillah, 2010:1). Pendidikan demokrasi penting ditanamkan sejak dini, karena demokrasi memiliki ciri-ciri yakni sikap menghargai hak-hak minoritas dan perorangan, lebih mengutamakan musyawarah daripada paksaan dalam menyelesaikan perselisihan, sikap menerima legitimasi dari sistem pemerintahan. Selain itu, mengingat bahwa konsep dan pengertian demokrasi telah banyak dipahami oleh kita, namun dalam kenyataannya tentang apa dan bagaimana makna dan hakikat demokrasi belum sepenuhnya dipahami dan dihayati. Untuk itu, agar makna dan hakikat demokrasi dapat dipahami dan dihayati seutuhnya, penting ditanamkan dalam diri peserta didik sejak dini, sejak awal memasuki dunia pendidikan, sehingga melalui paradigma baru pendidikan PKN, peserta didik dapat menjadi warga negara yang demokratis, sesuai dengan paradigma baru PKN yang berfungsi sebagai pendidikan demokrasi. Hamidsyukrie (2014:218) menyebutkan, PKN dengan paradigma barunya memiliki
tugas mengembangkan pendidikan demokratis dengan mengemban tiga fungsi pokok, yakni: mengembangkan kecerdasan warga negara (civic intelliegence), membina tanggung jawab warga negara (civic responsibility), dan mendorong partisipasi warga negara (civic participation).
2. Menurut kalian mengapa pembelajaran PKN SD lebih menekankan pembelajaran pada nilai, moral, dan norma?
Jawab:
Menurut saya, hal itu dikarenakan PKN erat kaitannya dengan pembelajaran yang dapat menjadikan warga negara yang baik dan berperilaku sesuai dengan nilai, moral, dan norma. Nilai, moral, dan norma, sangat penting dalam kehidupan manusia, agar manusia dapat bertindak sewajarnya, tidak menyimpang dan dapat lebih memanusiakan manusia. Selain itu, PKN sebagai pendidikan yang lebih menekankan pada nilai, moral, dan norma karena dalam PKN terdapat pendidikan terhadap nilai-nilai luhur Pancasila sehingga diharapkan dapat memupuk kepedulian seseorang terhadap negaranya disertai dengan tumbuhnya nilai moral sebagai rakyat Indonesia. PKN diajarkan untuk membentuk dan mengembangkan nilai dan moral pada diri peserta didik. PKN juga merupakan usaha untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan dan kemampuan dasar yang berkenaan dengan hubungan
antara warga negara dengan negara serta pendidikan pendahuluan bela negara agar menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan negara.
3. Apa yang kalian ketahui tentang teori belajar?
Jawab:
Teori belajar adalah teori untuk mendeskripsikan bagaimana manusia belajar, sehingga membantu kita untuk memahami proses inhern yang kompleks dari belajar. Teori Belajar dapat pula diartikan sebagai teori yang mempelajari perkembangan intelektual (mental) siswa. Dalam pembelajaran, jika seorang guru akan menerapkan suatu teori belajar dalam proses pembelajaran, maka guru tersebut harus memahami seluk beluk teori belajar tersebut sehingga selanjutnya guru dapat merancang dengan baik bentuk proses pembelajaran yang akan dilaksanakan. Ada empat teori belajar yang sering dibahas dalam dunia pendidikan:
a. Teori belajar kognitif, yaitu yang lebih mementingkan proses belajar dari pada hasil belajarnya.
b. Teori belajar behavioristik, adalah teori yang mengungkapkan bahwa belajar merupakan bentuk perubahan yang dialami siswa dalam hal kemampuannya untuk bertingkah laku dengan cara yang baru sebagai hasil interaksi antara stimulus dan respon.
c. Teori belajar konstruktivistik, teori ini memberikan keaktifan terhadap siswa untuk belajar menemukan sendiri kompetensi, pengetahuan atau teknologi, dan hal lain yang diperlukan guna mengembangkan dirinya sendiri.
Teori belajar humanistik, yaitu teori yang menjelaskan bahwa proses belajar harus dimulai dan ditujukan untuk kepentingan memanusiakan manusia itu sendiri.
4. Apa yang dimaksud dengan:
a. Strategi pembelajaran
b. Model pembelajaran
c. Metode pembelajaran
d. Media pembelajaran
Dan mengapa mereka saling berhubungan satu dengan yang lainnya?
Jawab:
a. Strategi pembelajaran, adalah pola kegiatan pembelajaran yang dipilih dan digunakan guru secara kontekstual, sesuai dengan karakteristik peserta didik, kondisi sekolah, lingkungan sekitar dan tujuan pembelajaran
yang telah dirumuskan. Strategi pembelajaran terdiri dari metode, teknik, dan prosedur yang akan menjamin bahwa peserta didik akan betul-betul mencapai tujuan pembelajaran.
b. Model pembelajaran, adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas. Model pembelajaran mengacu pada pendekatan pembelajaran yang akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pengajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas.
c. Metode pembelajaran, adalah suatu cara yang digunakan oleh guru untuk menyajikan materi dalam proses belajar. Metode pembelajaran juga dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana pembelajaran yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tersebut tercapai secara optimal.
d. Media pembelajaran, merupakan alat bantu mengajar, meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pembelajaran, terdiri dari buku, tape recoder, kaset, video camera, foto, gambar, grafik, televisi dan komputer.
Mengapa keempat unsur tersebut saling berhubungan? Hal itu dikarenakan baik itu strategi, model, metode, dan media pembelajaran semuanya merupakan unsur penting yang mendukung proses pembelajaran. Suatu pembelajaran akan bermakna apabila keempat unsur tersebut terdapat dalam suatu proses pembelajaran. Keempat unsur tersebut memiliki peran dan saling mempengaruhi satu sama lainnnya. Misalnya, dalam memilih metode pembelajaran. Pemilihan salah satu metode pembelajaran tertentu akan mempengaruhi jenis media pembelajaran yang digunakan. Hal ini menunjukkan bahwa unsur-unsur tersebut berhubungan satu dengan yang lainnya.
5. Berikan pendapatmu tentang: metode, media, dan model yang paling tepat untuk kelas rendah dan kelas tinggi, berikan alasannya, serta kelebihannya!
Jawab:
1) Metode Pembelajaran
Kelas rendah, menurut saya metode yang tepat untuk kelas rendah, diantaranya: Metode ceramah, metode permainan.
Alasannya, dikarenakan metode tersebut sesuai dengan karakteristik pembelajaran di kelas rendah adalah pembelajaran bersifat konkret, selain itu proses belajar harus dikembangkan secara interaktif. Jadi metode tersebut tepat digunakan di kelas rendah.
Kelebihan:
a. Kelebihan metode ceramah di antaranya adalah: Dapat diikuti oleh jumlah anak didik yang banyak, siswa menjadi lebih fokus, guru mengendalikan kelas secara penuh, uru dapat menyampaikan pelajaran yang luas, pelaksanaannya mudah.
b. Kelebihan metode permainan yaitu siswa dilatih untuk menyusun pikirannya dengan teratur. Sebaliknya kelemahan dari metode ini yaitu memerlukan banyak waktu sehingga akan terfokus pada materi yang menggunakan metode permainan.
Kelas tinggi, sedangkan untuk kelas tinggi, metode yang tepat menurut saya, adalah: Metode diskusi, metode eksperimen, metode resitasi, metode penugasan, dan metode demonstrasi. Alasannya, dikarenakan metode pembelajaran tersebut dapat mendukung pembelajaran di kelas tinggi, dimana pembelajaran di kelas tinggi itu dilaksanakan secara logis dan sistematis untuk membelajarkan siswa tentang konsep dan generalisasi sehingga penerapannya (menyelesaikan soal, menggabungkan, menghubungkan, memisahkan, menyusun, menderetkan, melipat, dan membagi).
Kelebihan:
a. Kelebihan metode pembelajaran diskusi adalah memperluas wawasan, membina untuk terbiasa musyawarah dalam memecahkan suatu masalah, merangsang kreativitas anak didik dalam bentuk ide, gagasan, prakarya dan terobosan baru dalam pemecahan masalah, serta mengembangkan sikap saling menghargai pendapat orang lain.
b. Kelebihan metode pembelajaran eksperimen adalah membina siswa membuat terobosan baru, membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaan, hasil percobaan yang berharga dapat dimanfaatkan untuk kemakmuran umat manusia.
c. Kelebihan metode resitasi yaitu pengetahuan yang anak didik peroleh dari hasil belajar sendiri akan dapat diingat lebih lama, anak didik berkesempatan memupuk perkembangan dan keberanian mengambil inisiatif, bertanggung jawab dan berdiri sendiri (Syaiful Bahri Djamarah, 2000).
d. Kelebihan metode penugasan yaitu hasil pelajaran lebih tahan lama dan membekas dalam ingatan siswa, siswa belajar dan mengembangkan inisiatif dan sikap mandiri dan memberikan kebiasaan untuk disiplin dan giat belajar.
e. Kelebihan metode pembelajaran demonstrasi adalah menghindari verbalisme, siswa lebih mudah memahami apa yang dipelajari, proses pengajaran lebih menarik, serta siswa dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori dengan kenyataan dan mencoba melakukannya sendiri.
2) Media Pembelajaran
Kelas Rendah, menurut saya media pembelajaran yang tepat untuk kelas rendah yaitu: Media cetak, dan media realia. Alasannya, karena media tersebut adalah media yang dapat menarik perhatian siswa di kelas rendah. Dan sesuai dengan karakteristik belajar siswa di kelas rendah.
Kelebihan:
a. Kelebihan media cetak dalam pembelajaran, antara lain: Siswa dapat belajar dan maju sesuai dengan kecepatan masing-masing, di samping dapat mengulangi materi dalam media cetakan siswa akan mengikuti urutan pikiran secara logis, perpaduan teks dan gambar dalam halaman cetak dapat menambah daya tarik serta dapat memperlancar pemahaman informasi yang disajikan dalam dua format verbal dan visual, meskipun isi informasi media cetak harus diperbaharui dan direvisi sesuai dengan perkembangan dan temuan-temuan baru dalam bidang ilmu itu materi tersebut dapat direproduksi dengan ekonomis dan didistribusikan dengan mudah.
b. Kelebihan media realia dalam pembelajaran, antara lain: Mudah didapat, kerena merupakan benda nyata yang ada disekitar lingkungan, memberikan informasi yang jelas dan akurat, mengingat benda realia merupakan benda yang nyata, maka penjelasan atau informasi yang berkaitan benda tersebut menjadi jelas dan lebih akurat, dapat memberikan kesempatan semaksimal mungkin pada anak untuk mempelajari sesuatu ataupu melaksanakan
tugas-
tugas dalam situasi nyata, memberikan kesempatan kepada anak untuk mengalami sendiri situasi yang sesungguhnya, dan melatih keterampilan anak dengan menggunakan sebanyak alat indera.
Kelas Tinggi, adapun media pembelajaran yang tepat untuk kelas tinggi yaitu: Media audio visual, alasannya, karena media ini selain menampilkan suara tetapi juga menampilkan sebuah gambar. Dimana hal ini sangat baik untuk peningkatan minat belajar siswa di kelas tinggi. Terlebih lagi, siswa di kelas tinggi sudah dapat dikatakan belajar dengan serius. Selain dapat mendengar, siswa juga dapat mengamati suatu objek dalam materi pelajaran dengan bantuan dari media audio visual ini. Selain media audio visual, menurut saya media audio juga tepat untuk kelas tinggi, alasannya, karena media ini dapat melatih pemahaman siswa mengenai materi pelajaran dari apa yang mereka dengar.
Kelebihan:
a. Media pembelajaran audio visual memiliki kelebihan, yaitu: Dapat menarik perhatian siswa dalam belajar, karena media ini merupakan media gerak perpaduan gambar dan suara, mampu mempengaruhi tingkah laku manusia melebihi media cetak, dapat digunakan seketika, dapat digunakan secara berulang, dapat menyajikan materi yang secara fisik tidak dapat dibawa ke kelas, dapat menyajikan objek secara detail, tidak memerlukan ruang gelap, dapat menyajikan objek yang berbahaya, dapat diperlambat atau dipercepat, dan apat digunakan untuk klasikal atau pun individual.
b. Media audio, memiliki kelebihan diantaranya: Harga murah dan variasi program lebih banyak dari pada TV, sifatnya mudah untuk dipindahkan, dapat digunakan bersama-sama dengan alat perekam radio, sehingga dapat diulang atau diputar kembali, dapat merangsang partisipasi aktif pendengaran siswa, serta dapat mengembangkan daya imajinasi seperti menulis, menggambar dan sebagainya.
3) Model Pembelajaran
Kelas rendah, model pembelajatran yang tepat menurut saya, diantaranya: model pembelajaran Problem Based Learning (PBL), model pembelajaran demonstration, model pembelajaran picture and picture. Alasannya, model pembelajaran tersebut merupakan model pembelajaran yang menyenangkan dan cocok jika diterpakan di kelas rendah, yang cenderung masih suka bermain dan belajarnya masih membutuhkan pendampingan dari guru, agar pembelajarannya dapat bermakna bagi siswa di kelas rendah.
Kelebihan:
a. Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) diantaranya melatih siswa untuk berlatih menyelesaikan masalh dalam kehidupan sehari- hari, merangsang kemamuan berpikir tingkat tinggi siswa, suasana kondusif, terbuka, negosiasi, demokratis, suasana nyaman dan menyenangkan agar siswa dapat berpikir optimal.
b. Model pembelajaran demonstration yaitu membantu anak didik memahami dengan jelas jalannya suatu proses atu kerja suatu benda, memudahkan berbagai jenis penjelasan, kesalahan-kesalahan yeng terjadi dari hasil ceramah dapat diperbaiki melaui pengamatan dan contoh konkret, dengan menghadirkan obyek sebenarnya (Syaiful Bahri Djamarah, 2000).
c. Model pembelajaran picture and picture antara lain materi yang diajarkan lebih terarah, siswa lebih cepat menangkap materi ajar karena guru menunjukkan gambar-gambar mengenai materi yang dipelajari, dengan menganalisa gambar, dapat mengembangkan daya nalar siswa untuk berfikir logis, dan dapat meningkatkan tanggung jawab siswa sebab guru menanyakan alasan siswa mengurutkan gambar dan embelajaran lebih berkesan sebab siswa dapat mengamati langsung gambar yang telah dipersiapkan oleh guru.
Kelas tinggi, model pembelajaran yang cocok di kelas tinggi menurut saya, yaitu: model pembelajaran direct intruction, model pembelajaran group investigation, model pembelajaran jigsaw, model pembelajaran inquiry based learning. Alasannya, karena model pembelajaran tersebut dapat membantu proses berpikir kritis pada siswa di kelas tinggi, yang kecenderungan pembelajarannya sudah terkategori tingkat tinggi, yakni pada hal pemecahan suatu masalah.
Kelebihan:
a. Model pembelajaran direct intruction antara lain guru dapat mengendalikan materi dan informasi dalam pembelajaran sehingga guru dapat fokus mengenai apa yang dicapai oleh siswa, model pembelajaran ini efektif dalam kelas yang besar ataupun kecil, model pembelajaran ini seperti ceramah dan mungkin model ini cocok untuk anak yang kurang suka dalam membaca dan dapat mengarahkan siswa yang kurang aktif dalam pembelajaran untuk tetap berprestasi.
b. Model pembelajaran group investigation yaitu meningkatkan belajar bekerja sama, dapat belajar memecahkan dan menangani suatu masalah, belajar berkomunikasi baik dengan teman sendiri maupun guru, dan belajar menghargai pendapat orang lain.
c. Model pembelajaran jigsaw yaitu dapat mengembangkan hubungan antar pribadi posistif diantara siswa yang memiliki kemampuan belajar berbeda, menerapkan bimbingan sesama teman, rasa harga diri siswa yang lebih tinggi, memperbaiki kehadiran, penerimaan terhadap perbedaan individu lebih besar, sikap apatis berkurang, pemahaman materi lebih mendalam dan eningkatkan motivasi belajar.
d. Model pembelajaran inquiry based learning, diantaranya mendorong siswa untuk berfikir dan atas inisiatifnya sendiri, bersifat obyektif, jujur, dan terbuka, situasi proses belajar menjadi lebih merangsang, dapat membentuk dan mengembangkan sel konsep pada diri siswa, membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi belajar yang baru, dan mendorong siswa untuk berffikir intuitif dan merumuskan hipotesanya sendiri.