Hari ini kita akan membahas tentang Perspektif teori perkembangan menurut berbagai ahli, seperti Piaget, Vygotsky, Freud, Erikson, dan Bronfenbrenner. Silahkan kalian pelajari terlebih dahulu materi yang ada. Kemudian kalian diskusikan teori tersebut keterkaitannya bagi perkembangan anak.
1. Teori Ekologis
Teori berkaitan dengan perkembangan AUD, dimana anak berkembang dipengaruhi oleh lingkungan.
Misal: Ketika anak hidup dilingkungan yang memiliki pengaruh positif, maka anak akan tumbuh sedemikian rupa, yakni memiliki moral dan lain-lain.
2. Teori Sosial Kognitif
Keahlian kognitif anak dapat dipahami apabila diasah oleh orang sekitar / lingkungan sekitar.
Misal: Ia tinggal dilingkungan yang sangat menjunjung tinggi pendidikan, maka ia akan hidup berdampingan dengan pelajaran formal ataupun pelajaran dalam hidup. Dengan begitu, otaknya akan terasah karena terus-terusan diberi pelajaran tersebut, sehingga anak dapat berfikir kritis.
3. Teori Psikoanalitis
Anak berkembang dengan memiliki perilaku yang tanpa ia sadari sudah melekat dengan dirinya sendiri.
Misal: Pengalaman dari sang orang tua yang secara ekstensif membentuk perkembangan tersebut.
1. Intektual berkembang seiring si Kecil menghadapi ide-ide atau pengalaman-pengalaman baru.
2. Intelektual juga berkembang lewat interaksi dengan orang lain.
3. Guru adalah mendiator dalam pembelajaran anak.
Vygotsky mempunyai teori perkembangan kognitif yang disebut Teori Sosiokultural (the sociocultural theory). Vygotsky mempelajari perkembangan mental anak, yang mencangkup bagaimana mereka bermain dan berbicara. Tidak hanya itu, ia juga mempelajari hubungan antara pikiran dan bahasa. Teori ini memiliki tiga konsep penting yang berhubungan satu sama lain yaitu:
Hubungan antara Bahasa dan Perkembangan Kognitif Anak – dari hasil studinya, Vygotsky berpendapat bahwa bayi tidak memiliki
ucapan karena tidaklah begitu penting bagi mereka untuk memahami bahasa.
Anak-anak akan mulai menangkap bahasa dan berbicara secara konstan pada
saat mereka bermain. Dalam hal ini, hubungan antara pikiran dan bahasa
sangat dekat. Pembelajaran anak-anak dipengaruhi oleh bahasa dan
budayanya.
Konsep Internalisasi – (internalisation) ini menjelaskan tahapan perkembangan kognitif seorang anak. Seorang anak mulai mempelajari konsep baru dengan meniru, lalu meniru dan memahami, barulah sampai kepada internalisasi konsep. Tahap-tahap internalisasi meliputi:
1) Ketidakmampuan untuk menyelesaikan tugas/perintah secara mandiri.
2) Mampu menyelesaikan tugas/perintah dengan bantuan verbal dari individu yang lebih berpengalaman (perancah/scaffolding)
3) Mampu menyelesaikan tugas/perintah dengan bantuan tindakan dari individu yang lebih berpengalaman (perancah/scaffolding)
4) Internalisasi selesai: seseorang memiliki kemampuan menyelesaikan tugas/perintah secara mandiri.
Zona Perkembangan Proksmial (Zone of Proximal Development/ZPD) – Faktor sosial sangat berpengaruh terhadap perkembangan kecerdasan seseorang. ZPD menerangkan potensi seseorang akan perkembangan kognitifnya.
1. Teori Ekologis
Teori berkaitan dengan perkembangan AUD, Perkembangan manusia dipengaruhi oleh konteks lingkungan. Hubungan timbal balik antara individu dengan lingkungan akan membentuk tingkah laku individu tersebut. Manusia yang tumbuh dipandang tidak hanya sebagai tabula rasa yang hanya lingkungan saja yang memberikan dampak, tetapi tumbuh secara dinamis bergerak ke dalam dan merestruktur lingkungan di mana anak tinggal. Lingkungan juga mempunyai pengaruh terhadap perkembangan proses interaksi timbal balik.
Misal: Ketika anak hidup dilingkungan yang memiliki pengaruh positif, maka anak akan tumbuh sedemikian rupa, yakni memiliki moral dan lain-lain.
2. Teori Sosial Kognitif
Keahlian kognitif anak dapat dipahami apabila diasah oleh orang sekitar / lingkungan sekitar. karena teori ini adalah yang menonjolkan gagasan bahwa sebagian besar pembelajaran manusia terjadi dalam sebuah lingkungan sosial. Dengan mengamati orang lain, manusia memperoleh pengetahuan, aturan-aturan, keterampilan-keterampilan, strategi- strategi, keyakinan-keyakinan, dan sikap-sikap.
Misal: Ia tinggal dilingkungan yang sangat menjunjung tinggi pendidikan, maka ia akan hidup berdampingan dengan pelajaran formal ataupun pelajaran dalam hidup. Dengan begitu, otaknya akan terasah karena terus-terusan diberi pelajaran tersebut, sehingga anak dapat berfikir kritis.
3. Teori Psikoanalitis
Anak berkembang dengan memiliki perilaku yang tanpa ia sadari sudah melekat dengan dirinya sendiri karena teori adalah yang berusaha untuk menjelaskan tentang hakikat dan perkembangan kepribadian manusia. Unsur-unsur yang diutamakan dalam teori ini adalah motivasi, emosi dan aspek-aspek internal lainnya.
Misal: Pengalaman dari sang orang tua yang secara ekstensif membentuk perkembangan tersebut.
1. Teori Jean Piaget
Piaget memiliki teori kognitif terkait perkembangan anak, fokusnya pada pola pikir seseorang. Ide utama dari Piaget adalah anak berpikir dengan cara berbeda dibandingkan dengan orang dewasa. Selain itu, proses berpikir seseorang juga dipertimbangkan sebagai aspek penting yang menentukan cara seseorang memahami dunia. Dalam teori perkembangan kognitif Piaget, tahapannya dibedakan menjadi:
a. 0 bulan-2 tahun (sensorimotor stage)
Pengetahuan anak terbatas pada persepsi sensori dan aktivitas motorik
b. 2-6 tahun (pre-operational stage)
Anak belajar menggunakan bahasa namun belum paham logika
c . 7-11 tahun (concrete operational stage)
Anak mulai paham cara berpikir logis namun belum paham konsep abstrak
d. 12 tahun-dewasa (formal operational stage)
Mampu berpikir konsep abstrak, diikuti dengan kemampuan berpikir logis, analisis deduktif, dan perencanaan sistematis.
2. Teori Sigmund Freud
Menurut teori perkembangan psikoseksual yang digagas oleh Sigmund Freud, diyakini bahwa pengalaman di masa kecil dan hasrat alam bawah sadar berpengaruh terhadap perilaku seseorang. Menurut Freud, konflik yang terjadi pada tahapan-tahapan itu akan berpengaruh hingga jauh ke depan.
Lebih jauh lagi, teori perkembangan anak versi Freud ini menyatakan bahwa pada setiap usia anak, titik hawa nafsu atau libido juga akan berbeda. Contohnya mulai usia 3-5 tahun, anak mengenali identitas seksualnya. Kemudian pada usia 5 tahun hingga pubertas, akan masuk tahapan laten dengan belajar seputar seksualitas.
Jika anak tidak berhasil menuntaskan tahapan ini, maka bisa berpengaruh terhadap karakternya saat dewasa kelak. Selain itu, Freud juga menyebut bahwa sifat seseorang sangat ditentukan pada apa yang dialaminya sejak usia 5 tahun.
3. Teori Erik Erikson
Teori psikososial datang dari Erik Erikson dan hingga kini termasuk yang paling populer. Dalam teorinya, terdapat 8 tahapan perkembangan psikososial seseorang yang fokus pada interaksi sosial dan konflik.
Jika teori Freud fokus pada aspek seksual, menurut Erikson justru interaksi sosial dan pengalaman yang menjadi penentu. Kedelapan tahapan perkembangan anak ini menjelaskan proses sejak bayi hingga meninggal dunia. Konflik yang dihadapi pada tiap tahapannya akan berpengaruh pada karakternya saat dewasa. Setiap krisis bisa menjadi titik balik perubahan sikap seseorang, atau biasa disebut dengan troubled inner child.
4. Teori Lev Vygotsky
Vygotsky menggagas teori yang sangat berpengaruh terutama di bidang pendidikan. Menurutnya, anak belajar secara aktif lewat pengalaman yang dilakukan secara langsung. Teori sosiokultural ini juga menyebutkan bahwa orangtua, pengasuh, dan teman sebaya turut berperan penting.
Teori ini menekankan bahwa belajar adalah proses yang tak bisa dipisahkan dari aspek sosial. Lewat interaksi dengan orang lain, di situlah proses belajar terjadi.
Ketujuh teori perkembangan anak ini memang tidak semuanya masih dianggap relevan dengan situasi saat ini. Tak menutup kemungkinan untuk menggabungkan bergaam teori dan perspektif untuk memahami bagaimana anak tumbuh, bertindak, dan berbicara.
Urie Bronfenbrenner merupakan ahli yang mengemukakan teori sistem mengenai ekologi yang menjelaskan perkembangan individu dalam interaksinya dengan lingkungan di luar dirinya yang terus-menerus mempengaruhi segala aspek perkembangan.
Teori Ekologi merupakan pandangan sosiokultural bronfenbrenner tentang perkembangan yang terdiri dari lima sistem lingkungan. Mulai dari pengaruh interaksi langsung pada individu hingga pengaruh kebudayaan yang berbasis luas. Kelima sistem ekologi tersebut adalah mikrosistem, mesosistem, ekosistem, makrosistem, dan kronosistem. Adapun urutan sistem tersebut sebagai berikut:
a. Microsystem, yaitu kondisi yang melatarbelakangi anak hidup dan berinteraksi dengan orang lain dan institusi yang paling dekat dengan kehidupannya, seperti orang tua, teman sebaya, dan sekolah.
b. Mesosistem, yaitu hubungan antara dalam mikrosistem. Sebagai contoh, orang tua dan guru berinteraksi dalam sistem sekolah, anggota keluarga dan pir menjadi relasinya di dalam institusi keagamaan, pelayanan kesehatan berinteraksi dengan keluarga anak dan sekolahnya.
c Ekosistem, yaitu sistem yang berisi sejumlah kondisi yang mempengaruhi perkembangan anak rumah namun anak disini tidak terlibat dalam satu peran langsung. sebagai contoh, karena adanya kondisi kemiskinan dalam keluarga, anak terpaksa harus bekerja untuk mencari uang dan tidak melanjutkan sekolah.
d. Macro sistem yaitu sistem yang mengelilingi mikro meso dan ekosistem dan merepresentasikan nilai-nilai ideologi, hukum masyarakat dan budaya politik.
e. Kronosistem, yaitu dimensi waktu yang menuntun perjalanan setiap level sistem dari mikro makro. Sistem ini juga mencakup berbagai peristiwa hidup yang penting pada individu dan kondisi sosio-kultural.
1. Perkembangan moral
perkembangan moral oleh Jane biasa berkaitan dengan aturan dan konvensi tentang apa yang harus dilakukan dan luarannya berupa pemikiran tindakan dan perasaan ada dua cara berfikir tentang moral biasa yaitu hetero nom aus morality untuk usia empat sampai tujuh tahun di mana mereka menilai kebenaran dengan mempertimbangkan sebab dan akibat yang kedua auto nomos morality 10 tahun ke atas mereka menilai kebenaran dengan mempertimbangkan maksud maksud dari perilaku itu perilaku moral dipengaruhi oleh teori belajar sosial dan dipengaruhi secara Estetis oleh situasi dan perasaan moral adalah cabang moral kepribadian the dalam catatan perkembangan moral yang artinya perkembangan moral dan menerjang biasa adalah aturan yang yang seharusnya dilakukan yang dapat berupa pemikiran tindakan dan perasaanYang dipengaruhi oleh situasi dan ekstensi keadaan tertentu
2.teori ekologi
Pada teori Uri dapat disimpulkan bahwa lingkungan sosial anak mempengaruhi perkembangan anak mulai dari interaksi inter personal hingga hingga pengaruh kulture yang menjadi pengaruh dalam perkembangan sosial anak adalah
satu terdapat anak tempat anak biasa menghabis kan waktu yang
kedua pengalaman
ketiga pengalaman orang lain yang akan mempengaruhi perkembangan anak yang akan membantu dan atau menghambat perkembangan anak
misalnya keputusan orang tua terhadap masa depannya yang tidak sesua dengan potensi perkembangannya
yang ke empat ada peran etnis atau lingkungan tinggal dan adat budaya lingkungan sekitar misal anak sudah belajar mengenai budaya budaya luar di luar lingkungannya dan dia memiliki ketertarikan akan budaya tersebut namun budaya di tempat tinggal dan aturan di lingkungannya tidak mengijinkannya untuk bertindak sesuai dengan keinginan nya
yang kelima yaitu kondisi psiohistonis dari anak sendiri
3 Teori psiko analisis freud dan Erikson
Pada teori ini dijelaskan bahwa perkembangan anak dibentuk oleh kekuatan bahwa sadar yang memotivasi perilaku manusia Freud mengungkapkan kepribadian dasar dibentuk pada lima tahun pertama dan memiliki tiga struktur yaitu id ego dan super ego
izin menjawab dan menambahkan yang tidak terdapat di ppt bu Ari tentang pengaruh mikrosistem terhadap tumbuh kembang anak berupa teori ekologi dalam psikologi perkembangan menurut Urie Bronfenbrenner :
- Pola Otoriter – Gaya pengasuhan yang membatasi dan menggunakan hukuman untuk menuntut anak agar mengikuti perintah – perintah orang tua. Orang tua menetapkan batas – batas yang tegas tanpa memberi kesempatan anak untuk mengeluarkan pendapat. Pola pengasuhan ini dihubungkan dengan ketidak mampuan anak – anak untuk bergaul secara sosial.
- Pola Otoritatif – Pola ini mendorong anak agar belajar mandiri dengan masih menetapkan batas – batas yang diberikan orang tua, sehingga tindakan – tindakan anak masih terkendali. Pola ini memungkinkan musyawarah secara verbal dan ekstensif, adanya kehangatan dan pertunjukan kasih sayang dari orang tua ke anak. Pola pengasuhan ini dihubungkan dengan kemampuan anak – anak untuk berfungsi secara sosial.
- Pola Permisif – Terbagi menjadi dua yaitu permisif indifferent dimana orang tua tidak terlibat dalam kehidupan anak sehingga anak menjadi inkompeten secara sosial dan kekurangan kendali diri. Sedangkan pola permisif indulgent dimana orang tua terlibat dalam kehidupan anak melalui pemanjaan dengan sedikit batasan atau kendali terhadap tingkah laku anak, sehingga anak menjadi inkompeten secara sosial dan juga kurang dapat mengendalikan diri.
Izin menjawab bu, Teori Piaget dalam perkembangan kognitif anak, Berkaitan dalam penelitiannya mengenai perkembangan atau kemampuan kognitif, teori piaget sendiri membagi tahapan perkembangan kognitif ini menjadi 4 bagian, yakni sensory motorik (0-2 tahun), pra operasional (2-7 tahun), operasional kongkret (7-11 tahun), hingga operasional formal (11-15 tahun).
1. Perkembangan kognitif pada anak yang berusia 1 tahun:
Perkembangan kognitif anak usia dini bisa dilakukan dengan mengajarkan anak bertepuk tangan sambil mengikuti ritme sebuah lagu saat diminta untuk melakukannya. Misalnya, Menyanyikan lagu “Jika Kau Suka Hati, Tepuk Tangan.”
2. Perkembangan keterampilan Kognitif anak yang berusia 2 tahun:
Berlatih menyanyikan lagu alfabet. Membantu anak untuk mengingat abjad dan tunjukkan juga melalui buku bergambar.
3. Perkembangan keterampilan kognitif anak yang berusia 3 tahun:
Lakukan permainan memori bersama Anak, misalnya mencocokkan kata-kata dengan gambar yang tepat.
4. Perkembangan keterampilan kognitif anak yang berusia 4 tahun:
Bermain petak umpet bersama anak , hal ini memberinya kesempatan untuk mengeksplorasi sambil mencari lokasi yang mungkin merupakan tempat Ibunya bersembunyi di dalam rumah.
5. perkembangan keterampilan kognitif anak yang berusia 5 tahun:
Mulailah permainan "tebak-tebakan", misalnya memberikan huruf pertama dari sebuah benda di sekitar. Anak kemudian harus berpikir dan menebak berbagai pilihannya.
6. Perkembangan keterampilan kognitif anak yang berusia 6 tahun:
Beri nama beberapa benda dari satu kategori dan minta anak untuk mengidentifikasi kategori dengan benar. Misalnya: kaus kaki, kemeja, baju dan celana masuk dalam kategori pakaian.
Teori Jean Piaget
Piaget memiliki teori kognitif terkait pada pola pikir sesorang anak. Dalam perkembangan kognitif Piaget, tahapannya dibedakan menjadi:
a. 0 bulan-2 tahun (sensorimotor stage)
b. 2-6 tahun (pre-operational stage)
c . 7-11 tahun (concrete operational stage)
d. 12 tahun-dewasa (formal operational stage)
2. Teori Sigmund Freud
Menurut teori psikoseksual Freud, perkembangan anak terjadi dalam serangkaian tahap yang berfokus pada area kesenangan tubuh yang berbeda. Selama setiap tahap, anak menghadapi konflik yang memainkan peran penting dalam perkembangannya.
Teorinya menyarankan bahwa energi libido difokuskan pada zona sensitif seksual yang berbeda pada tahap tertentu. Kegagalan untuk maju melalui suatu tahap dapat mengakibatkan fiksasi pada saat itu dalam perkembangan, yang diyakini Freud dapat mempengaruhi perilaku orang dewasa.
3. Teori Les Vygotsky juga meliputi scaffolding. Scaffolding adalah upaya seorang guru, atau bisa juga dipraktikkan orang tua, yang diberikan kepada murid untuk mencapai keberhasilan. Penjelasan scaffolding juga berarti bantuan besar yang diberikan kepada si Kecil pada awal pembelajaran.
Selanjutnya bantuan tersebut akan terus dikurangi, agar dia bisa bertanggung jawab menyelesaikan masalahnya sendiri. Bentuk bantuan yang diberikan juga beragam, seperti petunjuk, peringatan, dan dorongan.
4. Teori Erikson atau disebut dengan Teori psikososial datang dari Erik Erikson dan hingga kini termasuk yang paling populer. Dalam teorinya, terdapat 8 tahapan perkembangan psikososial seseorang yang fokus pada interaksi sosial dan konflik.Jika teori Freud fokus pada aspek seksual, menurut Erikson justru interaksi sosial dan pengalaman yang menjadi penentu. Kedelapan tahapan perkembangan anak ini menjelaskan proses sejak bayi hingga meninggal dunia. Konflik yang dihadapi pada tiap tahapannya akan berpengaruh pada karakternya saat dewasa. Setiap krisis bisa menjadi titik balik perubahan sikap seseorang, atau biasa disebut dengan troubled inner child.
5. Teori Bronfenbrenner
Teori ekologi perkembangan anak diperkenalkan oleh Uri Bronfenbrenner, seseorang ahli psikologi dari Cornell University Amerika Serikat. memandang bahwa perkembangan manusia dipengaruhi oleh konteks lingkungan. Hubungan timbal balik antara individu dengan lingkungan yang akan membentuk tingkah laku individu tersebut.
Teori berkaitan dengan perkembangan AUD, Perkembangan manusia dipengaruhi oleh konteks lingkungan. Hubungan timbal balik antara individu dengan lingkungan akan membentuk tingkah laku individu tersebut. Manusia yang tumbuh dipandang tidak hanya sebagai tabula rasa yang hanya lingkungan saja yang memberikan dampak, tetapi tumbuh secara dinamis bergerak ke dalam dan merestruktur lingkungan di mana anak tinggal.
2. Teori Sosial Kognitif
Keahlian kognitif anak dapat dipahami apabila diasah oleh orang sekitar / lingkungan sekitar. karena teori ini adalah yang menonjolkan gagasan bahwa sebagian besar pembelajaran manusia terjadi dalam sebuah lingkungan sosial. Dengan mengamati orang lain, manusia memperoleh pengetahuan, aturan-aturan, keterampilan-keterampilan, strategi- strategi, keyakinan-keyakinan.
3. Teori Psikoanalitis
Anak berkembang dengan memiliki perilaku yang tanpa ia sadari sudah melekat dengan dirinya sendiri karena teori adalah yang berusaha untuk menjelaskan tentang hakikat dan perkembangan kepribadian manusia. Unsur-unsur yang diutamakan dalam teori ini adalah motivasi, emosi dan aspek-aspek internal lainnya.
Teori kognitif mengkaji bahwa anak bisa belajar secara mandiri tanpa bantuan orang lain tapi disisi lain apabila anak tidak mampu belajar secara mandiri diperlukan bantuan orang lain. Untuk meningkatkan keterampilan atau kemampuan anak kearah yang lebih tinggi diperlukan bantuan orang lain yang memiliki kemampuan lebih tinggi darinya. Dalam konteks belajar materi yang akan ajarkan harus sesuai dengan tingkat kemampuan yang anak miliki.
Teori ekologis mengkaji tentang hubungan timbal balik antara anak dan sesamanya serta lingkungan tempat tinggalnya. Ekologis merupakan satu kajian ilmiah yang bertujuan untuk memahami interaksi yang dinamis dan kompleks antara individu dan berbagai aspek lingkungannya. Implikasi teori ekologis dalam pendidikan karakter dapat dikaji dari sistem yang melingkupi kehidupan individu, yaitu Mikrosistem, Mesosistem, Eksosistem, Makrosistem dan Kronosistem.
Masing-masing sistem ini memberikan kontribusi pada terbentuknya karakter anak.
Ijin menjawab Bu,
1. Teori Psikoanalitis
Menurut teori perkembangan ini menjelaskan bahwa perkembangan manusia terjadi di secara otomatis , tidak dikendalikan oleh kesadaran, dan dipengaruhi oleh sikap atau perilaku di lingkungannya serta ta emosi anak . Perkembangan ini sejalan dengan terbentuknya kepribadian anak. Ada 5 tahap perkembangan Psikoanalitis yaitu.
1. Tahap mulut (oral stage).
2. Tahap lubang anus (anal stage).
3. Tahap alat kelamin laki-laki (phallic stage).
4. TahapTersembunyi (latency stage).
5. Tahap kemaluan (genital stage).
2. Teori ekologis
Menurut teori ini perkembangan anak di pengaruhi oleh lingkungan dan orang-orang di sekitar anak. Ada 5 sistem lingkungan yang mempengaruhi perkembangan anak yaitu :
1. Mikrosistem, lingkungan dimana anak banyak menghabiskan waktu.
2.Mesosistem, berkaitan dengan hubungan anak di lingkungan keluarga baik hubungan anak di lingkungan sekolah.
3.Eksosistem, Terjadi ketika pengalaman di setting lain
mempengaruhi pengalaman murid & guru
dlm konteks mereka sendiri.
Misal dewan sekolah , mereka memegang
peran kuat dlm menentukan kuwalitas
sekolah. Keputusan mereka bisa
membantu/menghambat perkembangan
anak.
4.Makrosistem , lingkungan dimana guru dan murid tinggal ,serta adat istiadat masyarakat.
5.Kronosistem, kondisi sosiohistoris dari perkembangan anak.
3. Teori kognitif Jen paiget
Perkembangan anak menurut teori ini terjadi melalui beberapa tahapan yaitu , tahapan
1. Skema, pengetahuan awal yang anak miliki.
2.Organisasi, pengetahuan awal anak di gunakan atau di kenalkan ke lebih yang kompleks atau nyata.
3. Proses yang, mempengaruhi skema
- Asimilasi, ketika pengetahuan baru di asimilasi kan ke pengetahuan lama menjadisatu skema.
- Akomodasi, ketika anak mampu menerima pengetahuan baru DNA menyesuaikan pengetahuan lama nya di lingkungan nya.
Memandang bahwa perkembangan manusia dipengaruhi oleh konteks lingkungan. Hubungan timbal balik antara individu dengan lingkungan akan membentuk tingkah laku individu tersebut. Informasi lingkungan tempat tinggal anak akan menggambarkan, mengorganisasi, dan mengklarifikasi efek dari lingkungan yang bervariasi. Berofenbrenner menyebutkan adanya lima sistem lingkungan berlapis yang saling berkaitan, yaitu mikrosistem, mesosistem, ekosistem, makrosistem, dan kronosistem.
2. Teori psikoanalisis Freud dan Erikson
Menurut Sigmund Freud dalam menganalisis psikologis manusia, tingkah laku manusia justru didominasi oleh alam bawah sadar yang berisi id, ego dan super ego.
Erikson percaya bahwa kepribadian berkembang dalam beberapa tingkatan, salah satu elemen penting dari teori tingkatan psikososial Erikson adalah perkembangan persamaan ego.
3. Teori Sosial kognitif Vygotsky
Vygotsky memandang bahwa kognitif anak berkembang melalui interaksi sosial. Anak mengalami interaksi dengan orang yang lebih tahu. Secara singkat, teori perkembangan sosial berpendapat bahwa interaksi sosial dengan budaya mendahului. Pengetahuan terbentuk sebagai akibat dari interaksi sosial dan budaya seorang anak.
4. Teori kognitif Jean Piaget
Teori piaget sendiri membagi tahapan perkembangan kognitif ini menjadi 4 bagian, yakni sensory motorik (0-2 tahun), pra operasional (2-7 tahun), operasional kongkret (7-11 tahun), hingga operasional formal (11-15 tahun).
izin menjawab bu
Teori Sigmund Freud
Menurutnya pengalaman di masa kecil dan hasrat alam bawah sadar berpengaruh terhadap perilaku seseorang. konflik yang terjadi pada tahapan-tahapan itu akan berpengaruh hingga jauh ke depan.
Teori Erik Erikson
Menurut Erik Erikson interaksi sosial dan konflik yang terjadi pada anak akan berpengaruh pada karakter anak saat dewasa.
Teori Lev Vygotsky
Menurutnya, anak belajar secara aktif lewat pengalaman yang dilakukan secara langsung. Vygotsky belajar bahwa belajar adalah proses yang tidak dapat dipisahkan dari suatu aspek sosial. Lewat interaksi dengan orang lain, di situlah proses belajar terjadi.
Teori Bronfenbrenner
Menurutnya, perkembangan manusia dipengaruhi oleh konteks lingkungan. hubungan timbal balik antara anak dengan lingkungan yang akan membentuk tingkah laku anak tersebut.
Izin menyimpulkan diskusi bu
Perbedaan pandanganVygotsky dan Piaget
Konteks sosiokultural
a.Konstruktivisme
b.Tahapan
c.Proses utama
d.Peran bahasa
e. Pandangan tentang pendidikan
f. Implikasi pengajaran
Teori Ekologis
(Urie Bronfenbrenner)
•Konteks sosial di mana anak tinggal dan
orang-orang yg mempengaruhi
perkembangan anak.
• Manusia berkembang di pengaruhi oleh
lingkungan.
• 5 sistem lingkungan yg merentang dr
interaksi interpersonal sampai ke
pengaruh kultur yg lebih luas.
5 sistem lingkungan
1. Mikrosistem
2.Mesosistem
3.Eksosistem
4.Makrosistem
5.Kronosistem
Kepribadian memiliki 3 struktur
id
Struktur kepribadian yg terdiri atas naluri/instinct.
- Id tidak sadar secara total.
-Id tidak memiliki kontak dng realitas.
-Tidak memiliki moralitas.
- Tidak memperhitungkan apakah sesuatu benar atau salah
Ketika anak-anak mengalami tuntutan dan hambatan
realitas, suatu struktur baru kepribadian muncul yaitu
Ego.
-Struktur kepribadian yg berurusan dng tuntutan
realitas.
- Badan pelaksana (executive branch).
- Membuat keputusan-keputusaan rasional.
- Tidak memiliki moralitas.
- Tidak memperhitungkan apakah sesuatu benar atau salah
superego
Struktur kepribadian yang merupakan badan
moral kepribadian. Dan benar-benar
memperhitungkan apakah sesuatu benar
atau salah.
- Hatinurani/conscience
Izin menjawab bu.
Teori Kognitif (Jean Piaget)
Perkembangan kognitif dimulai dari proses-proses berpikir secara konkrit sampai dengan yang lebih tinggi yaitu konsep-konsep abstrak dan logis. Piaget meyakini bahwa anak-anak secara alami memiliki ketertarikan terhadap dunia dan secara aktif mencari informasi yang dapat membantu mereka memahami dunia tersebut.Piaget juga mengemukakan dalam teorinya terkait dengan perkembangan usia, maka kemampuan kognitif anak juga berkembang.
Menurut Piaget proses belajar secara garis besar terdiri dari tiga tahapan yakni:
a) Asimilasi, saat seorang anak memasukkan pengetahuan baru ke dalam pengetahuan yang sudah ada
b) Akomodasi, ketika anak menyesuaikan diri pada informasi baru.
c) Equilibrasi, dorongan terus menerus ke arah keseimbangan atau akuiblirasi.
Teori Sosial Kognitif (Lev Vygotsky)
Sudut pandang Vygotsky terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak diwarnai oleh lingkungan sosial atau budaya, maka pendekatan konstruktivisnya disebut dengan konstruktivis sosial. Vygotsky beranggapan bahwa anak mengkonstruksi secara aktif pengetahuannya secara mandiri dalam konteks interaksi dengan pengasuh, keluarga atau komunitas, dan masyarakat.
Teori Psikoanalisis (Sigmund Freud)
Menurut Sigmund Freud tingkah laku manusia justru didominasi oleh alam bawah sadar yang berisi id, ego, dan superego. Hal ini diterapkan dalam proses pendidikan dengan menggunakan berbagai pendekatan secara personal dalam menangani peserta didik yang memiliki sikap agresif yang berlebihan.
Teori ekologi perkembangan anak memandang bahwa perkembangan manusia dipengaruhi oleh konteks lingkungan. Informasi lingkungan tempat tinggal anak untuk menggambarkan, mengorganisasi dan mengklarifikasi efek dari lingkungan yang bervariasi. Teori ekologi memandang perkembangan anak dari tiga sistem lingkungan yaitu mikrosistem, ekosistem, dan makrosistem. Ketiga sistem tersebut membantu perkembangan individu dalam membentuk ciri-ciri fisik dan mental tertentu.
Menurut Teori Kognitif (Piaget) yang berkaitan dengan perkembangan yaitu anak menyesuaikan diri dengan informasi baru, menyesuaikan dengan lingkungan. Saat anak bisa belajar dengan cara mengamati orang lain saat melakukan sesuatu dengan cara menyesuaikan untuk mengubah pemahamannya.
Teori Sosial Kognitif (Vygotsky), kemampuan kognitif anak yang berasal dari relasi sosial dan dipengaruhi oleh latar belakang sosial kultural, pembelajaran disertai dengan adanya masyarakat seperti bahasa, sistem matematika dan strategi memori, adanya konsep ZPD yakni, keyakinan akan arti penting dari pengaruh sosial terutama pengaruh struktur perkembangan kognitif anak
Teori Ekologis (Bronfenbrenner): dipengaruhi oleh lingkungan sosial dimana lingkungan tempat anak tinggal mempengaruhi perkembangan anak, yang merancang dari interaksi interpersonal sampai ke pengaruh kultur yang lebih luas. Sistem lingkungan yang mempengaruhi yaitu mikrosistem, mesosistem, ekosistem, makrosistem, kronosistem.
Teori Psikoanalitis (Freud and Erikson), menurut Freud dipengaruhi oleh pengalaman masa kecil anak, perkembangan anak terjadi dalam serangkaian tahap yang berfokus pada area kesenangan tubuh yang berbeda. Selama setiap tahap, anak menghadapi konflik yang memainkan peran penting dalam perkembangannya. Pengalaman awal memainkan peran terbesar dalam membentuk perkembangan. Menurut Freud, kepribadian sebagian besar ditetapkan pada usia 5 tahun. Lalu menurut Erikson menggambarkan pertumbuhan dan perubahan sepanjang hidup, dengan fokus pada interaksi sosial dan konflik yang muncul selama berbagai tahap perkembangan, Erikson menggambarkan pertumbuhan dan perubahan sepanjang hidup, dengan fokus pada interaksi sosial dan konflik yang muncul selama berbagai tahap perkembangan, bahwa interaksi sosial dan pengalaman memainkan peran yang menentukan.
1.Teori Jean Piaget
Piaget memiliki teori kognitif terkait perkembangan anak, fokusnya pada pola pikir seseorang. Ide utama dari Piaget adalah anak berpikir dengan cara berbeda dibandingkan dengan orang dewasa. Selain itu, proses berpikir seseorang juga dipertimbangkan sebagai aspek penting yang menentukan cara seseorang memahami dunia.
Dalam teori perkembangan kognitif Piaget, tahapannya dibedakan menjadi:
0 bulan-2 tahun (sensorimotor stage)
Pengetahuan anak terbatas pada persepsi sensori dan aktivitas motorik
2-6 tahun (pre-operational stage)
Anak belajar menggunakan bahasa namun belum paham logika
7-11 tahun (concrete operational stage)
Anak mulai paham cara berpikir logis namun belum paham konsep abstrak
12 tahun-dewasa (formal operational stage)
Mampu berpikir konsep abstrak, diikuti dengan kemampuan berpikir logis, analisis deduktif, dan perencanaan sistematis
2. Teori Psikionalitis merupakan teori yang berusaha untuk menjelaskan tentang hakikat danperkembangan kepribadian manusia.
3.Teori Ekologis
Teori Ekologi merupakan pandangan sosiokultural bronfenbrenner tentang perkembangan yang terdiri dari lima sistem lingkungan. Mulai dari pengaruh interaksi langsung pada individu hingga pengaruh kebudayaan yang berbasis luas. Kelima sistem ekologi tersebut adalah mikrosistem, mesosistem, ekosistem, makrosistem, dan kronosistem. Adapun urutan sistem tersebut sebagai berikut:
a. Microsystem, yaitu kondisi yang melatarbelakangi anak hidup dan berinteraksi dengan orang lain dan institusi yang paling dekat dengan kehidupannya, seperti orang tua, teman sebaya, dan sekolah.
b. Mesosistem, yaitu hubungan antara dalam mikrosistem. Sebagai contoh, orang tua dan guru berinteraksi dalam sistem sekolah, anggota keluarga dan pir menjadi relasinya di dalam institusi keagamaan, pelayanan kesehatan berinteraksi dengan keluarga anak dan sekolahnya.
c Ekosistem, yaitu sistem yang berisi sejumlah kondisi yang mempengaruhi perkembangan anak rumah namun anak disini tidak terlibat dalam satu peran langsung. sebagai contoh, karena adanya kondisi kemiskinan dalam keluarga, anak terpaksa harus bekerja untuk mencari uang dan tidak melanjutkan sekolah.
d. Macro sistem yaitu sistem yang mengelilingi mikro meso dan ekosistem dan merepresentasikan nilai-nilai ideologi, hukum masyarakat dan budaya politik.
e. Kronosistem, yaitu dimensi waktu yang menuntun perjalanan setiap level sistem dari mikro makro. Sistem ini juga mencakup berbagai peristiwa hidup yang penting pada individu dan kondisi sosio-kultural
1. Teori Jean Piaget
Piaget memiliki teori kognitif terkait perkembangan anak, fokusnya pada pola pikir seseorang. Ide utama dari Piaget adalah anak berpikir dengan cara berbeda dibandingkan dengan orang dewasa. Selain itu, proses berpikir seseorang juga dipertimbangkan sebagai aspek penting yang menentukan cara seseorang memahami dunia.
2. Teori Lev Vygotsky
Vygotsky menggagas teori yang sangat berpengaruh terutama di bidang pendidikan. Menurutnya, anak belajar secara aktif lewat pengalaman yang dilakukan secara langsung. Teori sosiokultural ini juga menyebutkan bahwa orangtua, pengasuh, dan teman sebaya turut berperan penting.
Teori ini menekankan bahwa belajar adalah proses yang tak bisa dipisahkan dari aspek sosial. Lewat interaksi dengan orang lain, di situlah proses belajar terjadi
3.Teori Sigmund Freud
Menurut teori perkembangan psikoseksual yang digagas oleh Sigmund Freud, diyakini bahwa pengalaman di masa kecil dan hasrat alam bawah sadar berpengaruh terhadap perilaku seseorang. Menurut Freud, konflik yang terjadi pada tahapan-tahapan itu akan berpengaruh hingga jauh ke depan.
4.Teori Erik Erikson
Teori psikososial datang dari Erik Erikson dan hingga kini termasuk yang paling populer. Dalam teorinya, terdapat 8 tahapan perkembangan psikososial seseorang yang fokus pada interaksi sosial dan konflik.
Jika teori Freud fokus pada aspek seksual, menurut Erikson justru interaksi sosial dan pengalaman yang menjadi penentu.
5. Teori ekologi Bronfenbrenner
Memandang bahwa perkembangan manusia dipengaruhi oleh konteks lingkungan. Hubungan timbal balik antara individu dengan lingkungan akan membentuk tingkah laku individu tersebut.
Teori ekologis - Bronfenbrenner. Teori ekologi ini tentang perkembangan anak dipengaruhi oleh konteks lingkungan. Dimana lingkungan tersebut adalah tempat tinggal anak, konteksi ini meliputi keluarga individu, teman sebaya, sekolah dan lingkungan tampat tinggl. Dalam proses interaksi tersebut individu bukan sebagai penerima pasif, tetapi turut aktif membentuk dan membangun setting mikrosistem. Setiap individu mendapatkan pengalaman dari setiap aktivitas, dan memiliki peranan dalam membangun hubungan interpersonal dengan lingkungan mikrosistemnya. Lingkungan mikrosistem yang dimaksud adalah lingkungan sosial yang terdiri dari orang tua, adik-kakak, guru, teman-teman dan guru. Lingkungan tersebut sangat mempengaruhi perkembangan individu terutama pada anak usia dini sampai remaja.
Teori Kognitif - Jean Piaget. Teori ini mengatakan bahwa belajar tidak sekedar melibatkan hubungan antara stimulus dan respon, melainkan tingkah laku seseorang ditentukan oleh persepsi serta pemahamannya tentang situasi yang berhubungan dengan tujuan belajarnya.
Teori Sosial Kognitif - Lev Vygotsky. Teori yang menonjolkan gagasan bahwa sebagian besar pembelajaran manusia terjadi dalam sebuah lingkungan sosial. Dengan mengamati orang lain, manusia memperoleh pengetahuan, aturan-aturan, keterampilan-keterampilan, strategi- strategi, keyakinan-keyakinan, dan sikap-sikap.
1. Teori Perkembangan Kognitif (Jean Piaget)
Jean Piaget memberikan kontribusi besar dalam kajian perkembangan kognitif. Terkait dengan bagaimana anak mengkonstruk atau membangun pengetahuannya, Piaget memiliki keyakinan bahwa anak untuk membangun pengetahuannya melalui interaksi dengan lingkungannya. Anak bukanlah objek pasif dalam menerima pengetahuan, anak sangat aktif dalam membangun pengetahuannya. Melalui interaksi anak dengan lingkungannya mereka terus memperbaiki struktur mental yang dimilikinya sehingga tercipta struktur mental yang kompleks.
Piaget mengemukakan 4 tahapan perkembangan kognitif yaitu :
1. Tahap Sensorimotorik ( sejak lahir-2 tahun )
2. Tahaap Praoperasional ( 2-7 tahun )
3. Tahap Operasional Konkret ( 7-11 tahun )
4. Tahap Operasional Formal ( 11 tahun dan seterusnya )
Ada empat konsep yang digunakan oleh Piaget dalam mendeskripsikan proses kognitif anak terbentuk yaitu :
1. skema (schemes)
2. asimiliasi (assimilation),
3. akomodasi (accommodation),
4. ekuilibrium (equilibrium).
2. Teori Perkembangan Sosial Kognitif (Lev Vygotsky)
Sudut pandang Vygotsky terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak diwarnai oleh lingkungan social atau budaya, maka pendekatan konstruktivisnya disebut dengan konstruktivis social (social constructivist). Piaget lebih menekannya interaksi anak dengan lingkungan fisik, Vygotsky beranggapan bahwa anak mengkonstruk pengetahuannya dalam sebuah kontek social. Anak mengkonstruk secara aktif pengetahuanya secara mandiri dalam konteks interaksi dengan pengasuh, keluarga atau komunitas dan masyarakat (Brewer, 2007, p. 15).
Vygotsky percaya bahwa Bahasa memiliki peran penting dalam perkembangan kognitif anak. Bahasa sebagai alat komunikasi yang digunakan untuk berinteraksi dengan orang-orang yang ada dilingkungan sosialnya (pengasuh, orang tua, teman). Bahasa akan banyak membantu anak menyelesaikan persoalan-persoalannya yang tidak dapat ia selesaikan dengan sendiri. Dengan Bahasa, anak akan mengkomunikasikan permasalahan-permasalahan yang dia hadapi kepada orang lain yang dia anggap memiliki kemampuan untuk membantunya menyelesaikan masalah yang dihadapinya.
Ada bebrapa elemen yang memperkuat pendapat Vygotsky, elemen-elemen tersebut yaitu :
1. Zone Of Proximal Development (ZPD)
2. Scaffolding
3. Teori Psikonalitis (Sigmud Freud dan Erik Erikson)
Psikoanalisis adalah cabang ilmu yang dikembangkan oleh Sigmund Freud dan para pengikutnya, sebagai studi fungsi dan perilaku psikologis manusia. Pada mulanya istilah psikoanalisis hanya dipergunakan dalam hubungan dengan Freud saja, sehingga “psikoanalisis” dan “psikoanalisis Freud” sama artinya. Freud berpendapat bahwa kepribadian merupakan suatu sistem yang terdiri dari 3 unsur, yaitu das Es, das Ich, dan das Ueber Ich (dalam bahasa Inggris dinyatakan dengan the Id, the Ego, dan the Super Ego), yang masing memiliki asal, aspek, fungsi, prinsip operasi, dan perlengkapan sendiri.
Erikson menjadi terkenal karena upayanya dalam mengembangkan teori tentang tahap perkembangan manusia yang dirintis oleh Freud. Erikson menyatakan bahwa pertumbuhan manusia berjalan sesuai prinsip epigenetik yang menyatakan bahwa kepribadian manusia berjalan menurut delapan tahap.Berkembangnya manusia dari satu tahap ke tahap berikutnya ditentukan oleh keberhasilannya atau ketidakberhasilannya dalam menempuh tahap sebelumnya. Pembagian tahap-tahap ini berdasarkan periode tertentu dalam kehidupan manusia: bayi (0-1 tahun), balita (2-3 tahun), pra-sekolah (3-6 tahun), usia sekolah (7-12 tahun), remaja (12-18 tahun), pemuda (usia 20-an), separuh baya (akhir 20-an hingga 50-an), dan manula (usia 50-an dan seterusnya).
4. Teori Ekologi (Brofenbenner)
Teori ekologi memandang bahwa perkembangan manusia dipengaruhi oleh konteks lingkungan. Hubungan timbal balik antara individu dengan lingkungan akan membentuk tingkah laku individu tersebut. lingkungan tempat tinggal anak akan menggambarkan, mengorganisasi, dan mengklarifikasi efek dari lingkungan yang bervariasi.
Berofenbrenner menyebutkan adanya lima sistem lingkungan berlapis yang saling berkaitan, yaitu :
1. mikrosistem,
2. mesosistem,
3. ekosistem,
4. makrosistem,
5. dan kronosistem.
pada teori ini bahwa pemikiran anak bersifat konstruktif yaitu bahwa pengetahuan anak dibangun melalui pemberian informasi dengan mengabungkan pengalaman pengalaman nyata
2. teori vigotsky
teori ini merupakan teori sosial kultural, dengan sering disebut ZPD ( zone of proximal developmental ) yang mana teori ini berfokus dengan mengembangkan kerangka berfikir anak melalui lingkungan sosialnya, kemudian ZPD jga sering dikaikan dengan scaffolding yang mana tujuan scaffolding tersebut merupakan sarana atau bantuan penyangga untuk anak dapat lebih berkembang sesuai tingkatan, bantuan tsbt bisa melalui guru, ortu, dll
3. teori freud erikson
teori ini merupakan psikoanalitas yaitu teori yang menjelaskan bahwa perkembangan di bentuk melalui alam bawah sadar yang mana perkembangan tersebut sangat dipengaruhi oleh faktor emosi dan prilaku seseorang id ego dan super ego hal ini sering terjadi dan mempengaruhi perkembangan anak
4. teori bronfenbenner
teori ini merupakan teori ekologis yang artinya bahwa perkembangan seorang anak akan sangat dipengaruhi oleh lingkunganya, saat anak lahir maka anak akan mulai beradptasi dengan lingkungan seperti lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, lingkungan sekolah dll, terdapat 5 sistem lingkungan yaitu microsistem, mesosistem,ekosistem,makrosistem,dan kronosistem
Menurut Piaget, dalam perkembangan kognitif anak terdapat 4 tahapan perkembangan anak, tetapi sebelum adanya tahapan-tahapan perkembangan kognitif. Piaget mengemukakan bahwa terdapat proses pembentukan pemikiran yaitu:
• Skema
Digunakan untuk membangun pemahaman tentang dunia dan otak yang berkembang membentuk skema (apa yang diketahui oleh anak)
• Asimilasi
Asimilasi terjadi Ketika anak anak memasukkan informasi baru kedalam skema skema yang ada. (menggabungkan informasi baru kedalam pengetahuan baru)
• Akomodasi
Akomodasi terjadi Ketika anak anak menyesuaikan sekema skema mereka dengan informasi dan pengalaman-pengalaman baru(pembentukan skema agar sesuai dengan informasi dan pengalaman baru – belajar sesuangguhnya.
• Organisasi
Ketika anak mengelompokkan perilaku yang terpisah-pisah dalam urutan yang teratur.
Kemudian, menurut Piaget perkembangan kognitif anak memiliki tahapan tahapan perkembangan kognitif.
• Sensori motorik (sejak lahir-2 tahun)
• Pra-operasional (2-7 tahun)
• Operasional Konkrit (7-11 tahun)
• Operasional Formal (11-dewasa)
Setiap tahapnya memiliki karakteristik yang berbeda-beda, mulai dari anak hanya dapat menggunakan indera dan pergerakkannya sampai sudah dapat berfikir abstrak dan melakukan penalaran.
Menurut Piaget terdapat hubungan antara kemampuan kognisi dan kemampuan menalar tentang masalah moral (moralitas heteronom dan otonom)
2. Teori Sosial Kognitif Lev Vgotsky
Mengatakan bahwa kemampuan kognitif anak dapat dipahami apabila dianalisis dan diinterpretasikan secara developmental. Kemudian kemampuan kognitif berasal dari relasi sosial dan dipengaruhi oleh latar belakang sosial kultural maka pendekatan konstruktivisnya disebut dengan konstruktivis social
Vygotsky beranggapan bahwa anak mengkonstruksi pengetahuannya dalam sebuah konteks sosial. Anak mengkonstruksi secara aktif pengetahuanya secara mandiri dalam konteks interaksi dengan pengasuh, keluarga atau komunitas dan masyarakat.
3. Teori Psikoanalitis Sigmund Freud dan Erik Erikson
Sigmund Freud mengungkapkan bahwa kepribadian dasar dibentuk pada 5 tahun pertama kehidupan. Kepribadian memiliki 3 struktu yaitu Id(naluri/instinct), Ego (Ketika anak mengalami tuntutan dan hambatan), dan Superego (hati Nurani).
Freud melihat kepribadian seperti gunung es, kebanyakan kepribadian terdapat dibawah tingkat kesadaran manusia
Erik Erikson mengungkapkan mengenai perubahan perkembangan sepanjang siklus kehidupan manusia. Terdapat 8 tahap perkembangan dalam kehidupan, masing masing tahap terdiri dari tugas perkembangan yang khas. Menurut Erikson semakin berhasil individu mengatasi krisis, akan semakin sehat perkembangan mereka
4. Teori Ekologis Bronfenbrenner
Bronfenbrenner mengungkapkan bahwa konteks sosial akan mempengaruhi perkembangan anak. Terdapat 5 sistem lingkungan yang merentang dari interaksi interpersonal sampai ke pengaruh kultur yang lebih luas:
• Mikrosistem (anak menghabiskan waktu dengan orang-orang disekitarnya).
• Mesosistem (hubungan antara pengalaman dalam keluarga dan pengalaman di sekolah).
• Eksosistem (Ketika dipengaruhi oleh pengalaman murid dan guru dalam konteks mereka sendiri)
• Makrosistem (kultur yang lebih luas)
• Kronosistem (kondisi sosiohistoris dari perkembangan anak)
1. Jean Piaget (Teori Kognitif)
Piaget meyakini bahwa anak-anak secara alami memiliki ketertarikan terhadap dunia dan secara aktif mencari informasi terkait dengan perkembangan usia, maka kemampuan kognitif anak juga berkembang. Piaget kemudian membagi perkembangan kognitif anak dalam empat tahap :
a) Tahap sensori motorik (sejak lahir - 2 tahun)
Anak belajar tentang diri sendiri dan lingkungan sekitar melalui indera yang sedang berkembang dan aktivitas kognitif terpusat pada sensori dan motor, artinya anak hanya mampu melakukan pengenalan lingkungan dengan melalui alat inderanya dan pergerakannya.
b) Tahap praoperasional (2 - 7 tahun)
Anak telah menunjukkan aktivitas kognitif dalam menghadapi berbagai hal diluar dirinya meski belum mempunyai sistem yang terorganisasikan. Cara berpikir anak pada pertingkat ini bersifat tidak sistematis, tidak konsisten, dan tidak logis.
c) Tahap operasional konkret (7 - 11 tahun)
Anak sudah cukup matang untuk menggunakan pemikiran logika atau operasi, tetapi hanya untuk objek fisik yang ada saat ini. anak-anak mengalami kesulitan karena mereka belum mampu berpikir hanya dengan menggunakan lambang-lambang.
d) Tahap operasional formal (11 tahun dan seterusnya)
Pada umur 11 tahun keatas, timbul periode operasi baru. Kemajuan pada anak selama periode ini ialah ia tidak perlu berpikir dengan pertolongan benda atau peristiwa konkrit, ia mempunyai kemampuan untuk berpikir abstrak.
2. Lev Vygotsky (Teori Sosial Kognitif)
Sudut pandang Vygotsky terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak diwarnai oleh lingkungan sosial atau budaya, maka pendekatan konstruktivisnya disebut dengan konstruktivis sosial. Anak mengkonstruksi secara aktif pengetahuanya secara mandiri dalam konteks interaksi dengan pengasuh, keluarga atau komunitas dan masyarakat. Beberapa elemen yang memperkuat pendapat Vygotsky, yaitu :
a) Zone of proximal development (ZPD).
Penekanan terhadap Keyakinan akan arti penting dr penngaruh sosial, terutama pengaruh instruktur/pengajaran terhadap perkembangan kognitif anak. ZPD menjadi celah antara apa yang anak dapat kerjakan secara mandiri dan apa yang dia tidak dapat dikerjakan bahkan dengan bantuan seseorang (seperti orang dewasa atau teman sebaya) yang lebih terampil dari dia.
b) Scaffolding
Merupakan sebuah teknik untuk mengubah level dukungan. Selama sesi pengajaran orang yg lebih ahli menyesuaikan jumlah bimbingannya dng level kinerja murid yg telah dicapai.
3. Sigmund Freud dan Erik Erikson (Teori Psikonalitis)
Pandangan bahwa perkembangan dibentuk oleh kekuatan bawah sadar yang memotivasi perilaku manusia. Teori ini menjelaskan bahwa Perkembangan pada dasarnya tidak disadari yaitu diluar kesadaran dan sangat diwarnai oleh emosi. Pengalaman-pengalaman sebelumnya dengan orangtua secara ekstensif membentuk perkembangan.
a) Sigmund Freud
Freud mengemukakan kepribadian memiliki 3 struktur meliputi :
• Id
Merupakan struktur kepribadian yang terdiri atas naluri/instinct. tidak sadar secara total. tidak memiliki kontak dengan realitas, tidak memiliki moralitas, tidak memperhitungkan apakah sesuatu benar atau salah.
• Ego
Merupakan keadaan ketika anak-anak mengalami tuntutan dan hambatan realitas, suatu struktur baru kepribadian muncul yaitu Ego dalam hal ini struktur kepribadian yg berurusan dengan tuntutan realitas dan tidak memperhitungkan apakah sesuatu benar atau salah.
• Superego
Merupakan struktur kepribadian yang merupakan badan moral kepribadian. Dan benar-benar memperhitungkan apakah sesuatu benar atau salah.
b) Erik Erikson
Mengemukakan bahwa Perubahan Perkembangan terjadi sepanjang siklus kehidupan manusia.8 Tahap Perkembangan dalam siklus kehidupan yaitu :
1) Kepercayaan dan ketidakpercayaan (trust >< mistrust), 2) Otonomi dengan rasa malu dan keragu raguan (autonomy >< shame doubt), 3) Prakarsa dan rasa bersalah (initiative >< guild), 4) Tekun dan rasa rendah diri (industry >< inferiority), 5) Identitas dan kebingungan identitas (identity >< identity confusion), 6) Keintiman dan keterkucilan (intimacy >< isolation) dewasa awal, 7) Bangkit dan mandeg (generativity >< stagnation) dewasa pertengahan, 8) Integritas dan kekecewaan (integrity >< despair).
4. Urie Bronfenbrenner (Teori Ekologis)
Memandang bahwa konteks sosial terjadi di mana anak tinggal dan orang-orang yg mempengaruhi perkembangan anak. Dimana manusia berkembang di pengaruhi oleh lingkungan dengan 5 sistem lingkungan yg merentang dari interaksi interpersonal sampai ke pengaruh kultur yg lebih luas. 5 sistem tersebut meliputi : 1) Mikrosistem, 2) Mesosistem 3) Eksosistem 4) Makrosistem 5) Kronosistem.
- Teori Jean Piaget mengemukakan perkembangan anak, salah satunya perkembangan kognitif yang terjadi pada anak melalui empat tahapan perkembangan kognitif, yakni: Tahap Sensori Motorik (0-2 tahun), bayi lahir dengan sejumlah refleks bawaan dan dorongan untuk mengeksplorasi dunianya, dan bayi belajar mengenai diri sendiri dan lingkungan sekitarnya melalui panca indera; Tahap Praoperasional (2-7 tahun), pada tahap ini anak sudah mulai belajar menggunakan dan merepresentasikan objek dengan gambaran dan kata-kata, memiliki pemikiran yang bersifat egosentris, mampu mengklasifikasikan objek menggunakan satu ciri, seperti mengumpulkan semua benda yang berwarna merah walaupun bentuknya berbeda-beda; Tahap Operasional Konkret, pada tahap ini anak sudah mulai menggunakan pemikiran logika, dan sifat egosentris pada anak juga sudah mulai berkurang; dan Tahap Operasional Formal, pada tahap ini anak sudah memiliki kemampuan untuk berpikir secara abstrak, nalar secara logis, dan mampu menarik kesimpulan dari informasi yang sudah diterima.
- Teori Vygotsky mengemukakan teori perkembangan kognitif sosiokultural. Pada teori Vygotsky, Vygotsky lebih menekankan perkembangan anak yang diwarnai oleh lingkungan sosialnya, anak mendapatkan stimulasi yang berasal dari lingkungan seperti keluarga dan masyarakat. Lalu Vygotsky juga memperkuat pendapatnya dengan konsep, seperti: ZPD (Zone of Proximal), berbagi tugas yang sulit dikuasai oleh anak secara mandiri, namun dapat dipelajari dengan adanya bantuan dari orang dewasa atau anak yang lebih terampil; Scaffolding, memberikan bantuan kepada anak selama tahap awal pembelajaran, lalu mengurangi bantuan tersebut dan memberikan kesempatan pada anak untuk mengambil alih tanggung jawab setelah anak mampu mengerjakannya secara mandiri; dan Bahasa dan Pemikiran, Vygotsky menyatakan bahwa bahasa merupakan alat yang paling penting dalam berhubungan sosial.
- Teori Freud mengemukakan teori psikoanalitis. Menurut Freud, struktur kepribadian seseorang dibagi menjadi 3 struktur, di antaranya: Id, Freud menyatakan asumsi bahwa dorongan utama yang pada hakikatnya berada pada id, yang akan muncul pada setiap perilaku. Id dapat dikenal dengan insting pribadi dan merupakan dorongan asli yang dibawa sejak lahir; Ego, berdasarkan egonya, manusia mencari kepuasan atau kenikmatan berdasarkan kenyataan, Ego dapat diartikan sebagai komponen pribadi yang mewakili kenyataan, dan berfungsi menghambat munculnya insting pribadi secara bebas dalam berbagai bentuk; dan Superego, merupakan aspek moral dari kepribadian yang berasal dari pengasuhan orang tua atau norma dan nilai yang ada di dalam masyarakat.
- Teori Erikson mengemukakan teori psikososial, Erikson menyatakan bahwa teori psikososial memiliki kaitan dengan perkembangan manusia, dan tahap-tahap kehidupan seseorang dari lahir sampai mati yang dibentuk oleh pengaruh-pengaruh sosial yang dapat menjadikan seseorang menjadi matang secara fisik dan psikologis. Lalu, Erikson membagi 8 tahapan perkembangan dalam siklus kehidupan, di antaranya: kepercayaan dan ketidakpercayaan; otonomi dengan rasa malu dan keragu raguan; prakarsa dan rasa bersalah; tekun dan rasa rendah diri; identitas dan kebingungan identitas; keintiman dan keterkucilan; bangkit dan mandeg; dan integritas dan kekecewaan.
- Teori Bronfenbrenner mengemukakan teori ekologis. Menurut Bronfenbrenner, manusia dapat berkembang dengan adanya pengaruh dari lingkungan dan konteks sosial dapat mempengaruhi perkembangan pada anak. Lalu, Brofenbrenner membagi 5 sistem lingkungan, di antaranya: Mikrosistem, sistem yang mengkaji setting di mana individu hidup; Mesosistem, sistem yang terbentuk dari mikrosistem dan melibatkan hubungan antara rumah dan sekolah; Eksosistem, sistem yang mengkaji pengalaman-pengalaman dalam setting sosial lain di mana anak tidak memiliki peran yang aktif tetapi berefek pada pengembangan karakternya; Makrosistem, sistem yang mengkaji tentang peran kebudayaan dalam pendidikan karakter; dan Kronosistem, sistem yang mengkaji tentang pemolaan kejadian yang terjadi sepanjang rangkaian kehidupan dan keadaan sosiohistoris.
• Teori Ekologis, ialah teori yang berkaitan dengan perkembangan anak usia dini yang dimana anak berkembang yang di pengaruhi oleh lingkungan. Adanya hubungan timbal balik antara induvidu dengan lingkungan sekitar akan membentuk tingkah laku suatu individu. Contoh : Anak usia dini yang tinggal di lingkungan yang dapat memberikan energi positif akan berpengaruh positif pula terhadap tumbuh kembang anak. Begitupun sebaliknya.
• Teori Sosial Kognitif, yaitu keahlian kognitif anak dapat dipahami apabila diasah oleh orang sekitar atau lingkungan sekitarnya. Teori ini lebih menonjolkan gagasan bahwa sebagian besar pembelajaran manusia terjadi dalam sebuah lingkungan sosial. Seperti : mengamati orang lain manusia akan memperoleh pengetahuan - aturan - keterampilan - strategi - keyakinan.
• Teori Psikoanalitis, yaitu anak berkembang dengan memililiki perilaku yang tanpa disadari sudah melekat dengan dirinya sendiri. Unsur yang di utamakan dalam teori psikoanalitis adalah motivasi, emosi serta aspek aspek internal lainnya.
1. Teori Piaget
Perkembangan kognitif adalah hasil dari hubungan perkembangan otak dan sistem nervous dan pengalaman pengalaman yang membantu individu untuk beradaptasi dengan lingkungannya, dimana dalam interaksi ini akan memperoleh skemata, asimilasi, akomodasi dan ekuilibrum.
2. Teori Vygotsky
Keahlian kognitif anak dapat dimediasi dengan kata, bahasa dan bentuk diskursus, yang berfungsi sebagai alat psikologis untuk membantu dan mengubah aktivitas mental. Keahlian kognitif anak dapat berasal dari relasi sosial dan dipengaruhi oleh latar belakang sosial kultural.
3. Teori Sigmun Freud
Perkembangan kepribadian terdapat dibawah tingkat kesadaran manusia yang berisi id, ego, dan superego. Kepribadian dasar dibentuk pada 5 tahun pertama kehidupan. Perkembangan juga dapat dipengaruhi oleh pengalaman-pengalaman hidup sebelumnya yang bisa membentuk perkembangannya.
4. Teori Erikson
Perubahan perkembangan terjadi sepanjang siklus kehidupan manusia. Masing-masing tahap terdiri dari tugas perkembangan yang khas, menghadapkan individu dengan suatu krisis yang dihadapi. Semakin berhasil individu mengatasi krisis, akan semakin sehat perkembangannya.
5. Teori Bronfenbrenner
Konteks sosial di mana anak tinggal dan orang-orang yang mempengaruhi perkembangan anak atau lingkungannya. Terdapat 5 sistem lingkungan yaitu mikrosistem, mesosistem, eksosistem, makrosistem, kronosistem.
Izin menjawab bu...
Dalam teori ekologis perkembangan anak dipengaruhi oleh lingkungannya tempat dimana anak tinggal. Terdapat 5 sistem lingkungan yg merentang dr interaksi interpersonal sampai ke pengaruh kultur yg lebih luas yakni mikrosistem, mesosistem, ekososistem, makrosistem, kronosistem.
Teori psikoanalitis berandangan bahwa perkembangan dibentuk oleh kekuatan bawah sadar yang memotivasi perilaku manusia. Pengalaman anak sebelumnya membentuk suatu perkembangan pengetahuan.
Teori perkembangan kognitif sosiokultural berasumsi bahwa perkembangan kognitif anak dipengaruhi oleh hubungan anak dengan lingkungan sosialnya dan latar belakang sosio kultural.
Izin menjawab bu
1. Teori perkembangan menurut piaget
Dalam teori ini yang berkaitan dengan perkembangan anak sangat ditekankan, sehingga anak akan berkembang dengan baik tanpa merasa tertekan. Dalam teori ini juga yang dapat mempengaruhi perkembangan anak yaitu guru yang hanya sebagai fasilitator dan anak diajak bereksplorasi sendiri untuk menemukan pengetahuan baru.
2. Teori perkembangan anak menurut Vygotsky
Dimana tingkat masalah atau permasalahan yang di pecahkan oleh diri anak sendiri dan untuk pembelajaran yang lebih sulit guru dapat membantu mengarahkan anak.
Dalam teori ini juga, Vygotsky memiliki teori perkembangan kognitif yang disebut Teori Sosiokultural (the sociocultural theory). Vygotsky mempelajari perkembangan mental anak, yang mencangkup bagaimana mereka bermain dan berbicara. Tidak hanya itu, saya juga mempelajari hubungan antara pikiran dan bahasa. Teori ini memiliki tiga konsep penting yang berhubungan dengan satu sama lain yaitu:
Hubungan antara Bahasa dan Perkembangan Kognitif Anak – dari hasil studinya, Vygotsky berpendapat bahwa bayi tidak memiliki ucapan karena begitu penting bagi mereka untuk memahami bahasa. Konsep Internalisasi – (internalization) ini menjelaskan tahapan perkembangan kognitif seorang anak. Seorang anak mulai mempelajari konsep baru dengan meniru, kemudian meniru dan memahami, barulah sampai kepada internalisasi konsep. Tahap-tahap internalisasi meliputi:
1) Ketidakmampuan untuk menyelesaikan tugas/perintah secara mandiri.
2) Mampu menyelesaikan tugas/perintah dengan bantuan verbal dari individu yang lebih berpengalaman (perancah/perancah)
3) Mampu menyelesaikan tugas/perintah dengan bantuan tindakan dari individu yang lebih berpengalaman (perancah/perancah)
4) Internalisasi selesai: seseorang memiliki kemampuan untuk menyelesaikan tugas/perintah secara mandiri.