Discuss Yuk! Peran Technoprenurship Dalam Menghadapi Revolusi Industri 5.0

Discuss Yuk! Peran Technoprenurship Dalam Menghadapi Revolusi Industri 5.0

Discuss Yuk! Peran Technoprenurship Dalam Menghadapi Revolusi Industri 5.0

Number of replies: 41

Silahkan bertanya masing-masing perwakilan kelompok untuk presentasi kelompok 3 yg membahas 

Peran Technoprenurship Dalam Menghadapi Revolusi Industri 5.0

Kemudian anggota kelompok 3 menjawab pertanyaan teman-temannya.

ThankYou



In reply to First post

Re: Discuss Yuk!

by Nissa Nabila -
Bagaimana memastikan bahwa inovasi yang diciptakan technopreneur tetap human-centered, bukan sekadar teknologi untuk teknologi?
In reply to Nissa Nabila

Re: Discuss Yuk!

by Dinda Cahyani -
Technopreneur dapat menjaga inovasinya tetap human-centered dengan melakukan riset kebutuhan nyata pengguna, melibatkan mereka sejak tahap perancangan hingga pengujian, memprioritaskan manfaat dan etika dibanding kecanggihan teknologi, lalu melakukan iterasi berbasis umpan balik serta evaluasi dampak sosial agar solusi yang dihasilkan benar-benar relevan dan memudahkan kehidupan manusia.
In reply to First post

Re: Discuss Yuk!

by Rifat Dhandy Al Khodri -
Apa tantangan terbesar yang dihadapi startup teknopreneurship di tahap awal, terutama terkait dengan validasi pasar (mencapai Product-Market Fit)?
In reply to Rifat Dhandy Al Khodri

Re: Discuss Yuk!

by Muhammad Adnan -
Tantangan terbesarnya adalah nemuin kebutuhan nyata yang benar-benar mau dibayar pengguna. Banyak startup bikin fitur, bukan solusi. Mereka susah dapet feedback jujur, traksi lambat, dan data awal sedikit sehingga susah pastikan Product-Market Fit. Biasanya produk belum pas, target pasar nggak jelas, dan asumsi tim terlalu optimis.
In reply to First post

Re: Discuss Yuk!

by Sendi Novian Aninditya -
Sendi Novian Aninditya
2311012057

Syarat technopreneurship disebutkan dalam materi adalah efisiensi energi . Bagaimana pandangan kalian terhadap teknologi yang solutif tapi boros energi? Apakah value manfaatnya bisa menutupi kekurangan boros energinya, atau tetap dianggap tidak ideal?
In reply to Sendi Novian Aninditya

Re: Discuss Yuk!

by Muhammad Adnan -
Teknologi yang solutif tapi boros energi tetap dianggap tidak ideal. Manfaatnya mungkin besar, tapi kalau konsumsi energinya tinggi, dampaknya balik lagi ke biaya operasional, lingkungan, dan keberlanjutan. Value manfaat hanya bisa menutupi kekurangan itu kalau teknologinya benar-benar kritis dan belum ada alternatif efisien. Tapi dalam konteks technopreneurship, targetnya tetap solusi yang hemat energi, bukan cuma canggih tapi bikin beban baru.
In reply to First post

Re: Discuss Yuk!

by Abelia Egita Abel -
Abelia Egita
2311012001

Jika technopreneur adalah jembatan antara teknologi dan kehidupan sehari-hari, apa faktor terbesar yang menentukan apakah sebuah inovasi dapat diterima masyarakat luas?
In reply to Abelia Egita Abel

Re: Discuss Yuk!

by Muhammad Adnan -
Faktor terbesar adalah seberapa jelas manfaat langsungnya buat hidup pengguna. Kalau inovasi bikin hidup lebih mudah, lebih cepat, atau lebih murah, masyarakat bakal nerima. Kalau ribet atau nggak kerasa manfaatnya, teknologi bakal diabaikan.
In reply to Abelia Egita Abel

Re: Discuss Yuk!

by Dinda Cahyani -
Faktor terbesar yang menentukan apakah sebuah inovasi dapat diterima masyarakat luas adalah relevansi dan kemudahan penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Inovasi akan cepat diterima jika benar-benar menyelesaikan masalah nyata, mudah dipahami tanpa perlu pengetahuan teknis, memberi manfaat langsung, serta tidak mengganggu kebiasaan pengguna. Ketika teknologi terasa “natural” dan memberi nilai yang jelas, masyarakat cenderung lebih cepat mengadopsinya.
In reply to First post

Re: Discuss Yuk!

by Nazwa Jagaditta -
Nazwa Putri Edden Jagaditta
2351012020

Jika bisnis technopreneurship muncul dari kebutuhan masyarakat yang belum terpenuhi , bagaimana metodologi yang paling efektif untuk menganalisis pasar dan mengidentifikasi kebutuhan tersebut dengan cepat dan matang di era digital?
In reply to Nazwa Jagaditta

Re: Discuss Yuk!

by Layalia Latifa -
Metodologi yang paling efektif adalah menggabungkan riset cepat, analisis data digital, dan pendekatan Design Thinking. Caranya dimulai dengan memahami masalah pengguna lewat wawancara singkat atau observasi online, lalu melihat tren dan perilaku masyarakat melalui data pencarian atau media sosial. Setelah itu, celah pasar dibandingkan dengan apa yang sudah ditawarkan kompetitor. Temuan awal ini kemudian diuji memakai prototipe sederhana untuk memastikan apakah kebutuhan tersebut benar-benar penting bagi pengguna. Dengan cara ini, technopreneur bisa menemukan kebutuhan pasar secara cepat namun tetap akurat.
In reply to First post

Re: Discuss Yuk!

by Winda Puspita Aulia -
Nama: Winda Puspita Aulia
NPM: 2311012027

Jika technopreneurship mampu menciptakan solusi berbasis teknologi untuk masalah sosial, bagaimana kelompok kalian menilai potensi dampaknya terhadap perubahan budaya kerja di Indonesia? Apakah inovasi digital akan meningkatkan produktivitas atau justru menciptakan ketergantungan baru?
In reply to Winda Puspita Aulia

Re: Discuss Yuk!

by Layalia Latifa -
Menurut kami, inovasi digital dalam technopreneurship berpotensi membawa perubahan besar pada budaya kerja di Indonesia, terutama dalam meningkatkan efisiensi dan fleksibilitas. Teknologi dapat mempercepat proses, mempermudah kolaborasi jarak jauh, dan membuka peluang kerja yang lebih luas. Namun, di sisi lain, ada risiko munculnya ketergantungan baru, seperti terlalu bergantung pada aplikasi atau otomatisasi yang membuat pekerja kurang terlatih dalam keterampilan dasar. Jadi, dampaknya bisa positif atau negatif tergantung bagaimana teknologi tersebut digunakan, apakah sebagai alat pendukung produktivitas atau menjadi pengganti yang membuat pekerja kehilangan inisiatif dan kemampuan mandiri.
In reply to First post

Re: Discuss Yuk!

by Alifah Lutfiyah Ramadhani 2311012025 -
Nama:Alifah Lutfiyah Ramadhani
Npm:2311012025

Berikan contoh startup technopreneur Indonesia yang sudah menerapkan konsep-konsep Industri 5.0. Apa yang bisa dipelajari dari mereka?
In reply to Alifah Lutfiyah Ramadhani 2311012025

Re: Discuss Yuk!

by Layalia Latifa -
Gojek dapat dianggap menerapkan konsep Industri 5.0 karena menggabungkan teknologi cerdas dengan pemberdayaan manusia. Mereka menggunakan AI untuk mengoptimalkan rute, pembagian order, dan efisiensi layanan, tetapi tetap menempatkan mitra driver sebagai pusat operasional. Selain itu, program keberlanjutan seperti GoGreener menunjukkan bagaimana teknologi dapat dipakai untuk mendorong dampak sosial dan lingkungan. Dari Gojek, kita bisa belajar bahwa inovasi digital paling efektif ketika memadukan kecanggihan teknologi dengan nilai kemanusiaan dan keberlanjutan.
In reply to First post

Re: Discuss Yuk!

by Deri Muharman -
Nama: Deri Muharman
NPM: 2311012008

Di tengah Revolusi 5.0 yang menempatkan manusia sebagai pusat inovasi teknologi, bagaimana seorang technopreneur dapat memastikan bahwa solusi digital yang mereka ciptakan bukan hanya canggih, tetapi juga benar-benar menyelesaikan masalah sosial yang nyata dan memberikan dampak berkelanjutan bagi masyarakat?
In reply to First post

Re: Discuss Yuk!

by Shavinka Alissa Putri -
Nama: Shavinka Alissa Putri
NPM: 2311012011

Society 5.0 menekankan penyelesaian masalah sosial. Apakah technopreneur masa kini sudah mengarah ke sana atau masih fokus pada keuntungan jangka pendek?
In reply to Shavinka Alissa Putri

Re: Discuss Yuk!

by Layalia Latifa -
Secara keseluruhan, technopreneur masa kini sebenarnya sudah mulai bergerak ke arah Society 5.0 karena banyak inovasi yang menargetkan masalah sosial seperti kesehatan, pendidikan, dan akses keuangan. Mereka menyadari bahwa solusi yang membantu masyarakat biasanya lebih tahan lama dan membangun kepercayaan pengguna. Namun, masih ada juga technopreneur yang fokus pada keuntungan jangka pendek, terutama yang mengejar pertumbuhan cepat. Jadi, arahnya memang sudah menuju penyelesaian masalah sosial, tetapi tingkat komitmennya berbeda-beda. Yang paling berhasil adalah mereka yang mampu menyeimbangkan tujuan bisnis dengan dampak sosial.
In reply to First post

Re: Discuss Yuk!

by Salfira Rijja Syahida -
Salfira Rijja S
2311012003

Mengapa perbedaan antara technopreneurship dan entrepreneurship biasa menjadi penting dalam konteks transformasi digital masa kini?
In reply to Salfira Rijja Syahida

Re: Discuss Yuk!

by Layalia Latifa -
Perbedaan antara technopreneurship dan entrepreneurship biasa penting karena di era transformasi digital, bisnis perlu lebih dari sekadar model usaha tradisional. Technopreneur menjadikan teknologi sebagai inti inovasi sehingga mampu beradaptasi lebih cepat, menciptakan solusi baru, dan bersaing di pasar yang terus berubah. Sementara itu, entrepreneur biasa cenderung fokus pada operasional konvensional. Memahami perbedaan ini membantu bisnis memilih pendekatan yang paling relevan agar tetap bertahan dan berkembang.
In reply to First post

Re: Discuss Yuk!

by Destriani Viosa -
Destriani Viosa
2311012017

Bagaimana technopreneur dapat menciptakan inovasi yang tidak hanya profitable tetapi juga inklusif dan mendukung kesetaraan akses teknologi?
In reply to Destriani Viosa

Re: Discuss Yuk!

by Layalia Latifa -
Technopreneur bisa menciptakan inovasi yang profitable sekaligus inklusif dengan memastikan teknologi mereka mudah diakses, relevan, dan memberdayakan semua kelompok masyarakat. Caranya adalah membangun solusi berbasis kebutuhan nyata, bukan hanya tren, lalu merancang produk yang sederhana digunakan, terjangkau, dan tidak membutuhkan perangkat mahal. Selain itu, technopreneur perlu melibatkan pengguna dari berbagai latar belakang sejak tahap riset agar produk tidak bias dan benar-benar bermanfaat. Program edukasi digital, fitur aksesibilitas, serta kolaborasi dengan komunitas atau pemerintah juga membantu memperluas jangkauan. Dengan pendekatan ini, inovasi bukan hanya menguntungkan bisnis, tetapi juga memberi kesempatan yang lebih merata bagi semua orang untuk menikmati manfaat teknologi.
In reply to First post

Re: Discuss Yuk!

by Auralia Sheva Salsabilla -
Auralia Sheva Salsabilla
2311012047

Apa risiko utama yang dihadapi technopreneur ketika membawa produk teknologi ke tahap komersialisasi. Strategi apa yang dapat digunakan untuk meminimalkan risiko tersebut
In reply to Auralia Sheva Salsabilla

Re: Discuss Yuk!

by Salsabilla Octaviani 2351012001 -
Risiko utamanya, produk tidak diterima pasar karena pengguna belum siap atau merasa teknologinya terlalu rumit.
Untuk meminimalkan risiko itu, technopreneur bisa melakukan uji coba kecil (pilot test), mendengarkan feedback pengguna, lalu memperbaiki produk sebelum diluncurkan secara besar. Dengan begitu, produk jadi lebih sesuai kebutuhan dan peluang diterimanya di pasar lebih besar.
In reply to First post

Re: Discuss Yuk!

by Mutia Tazkia Yuha -
Nama : Mutia Tazkia Yuha
Npm : 2311012029

Technopreneur disebut dapat mengurangi kesenjangan sosial. Menurut kelompok kalian, mekanisme apa yang paling realistis untuk membuat itu terjadi?
In reply to Mutia Tazkia Yuha

Re: Discuss Yuk!

by Salsabilla Octaviani 2351012001 -
Cara yang paling realistis itu membuat teknologi yang terjangkau dan mudah diakses, terutama untuk kelompok yang biasanya tertinggal secara digital. Technopreneur juga bisa memberikan edukasi dan pelatihan dasar, supaya masyarakat bisa benar-benar menggunakan teknologi tersebut untuk meningkatkan pendapatan, akses pendidikan, atau peluang kerja.
In reply to First post

Re: Discuss Yuk!

by KURNIAWAN SIDIQ -
Nama : Kurniawan Sidiq
NPM : 2311012002

Jika technopreneurship diklaim bisa mengurangi kesenjangan sosial dan meningkatkan kualitas hidup di era Industri 5.0, Sejauh mana inovasi berbasis teknologi benar-benar dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat terutama kelompok yang tidak memiliki literasi digital atau akses teknologi memadai?
In reply to KURNIAWAN SIDIQ

Re: Discuss Yuk!

by Muhammad Adnan -
Inovasi teknologi cuma efektif ngurangin kesenjangan kalau aksesnya dibuat murah, mudah dipakai, dan didukung edukasi dasar. Tanpa itu, teknologi cuma dipakai kelompok melek digital. Jadi keberhasilannya tergantung sejauh mana technopreneur bikin solusi yang simpel, inklusif, dan bisa dipakai orang yang minim literasi digital.
In reply to First post

Re: Discuss Yuk!

by Moses Imaduddien Algazel 2311012006 -
Bagaimana technopreneur dapat mencegah meningkatnya pengangguran akibat otomatisasi?
In reply to Moses Imaduddien Algazel 2311012006

Re: Discuss Yuk!

by Muhammad Adnan -
Technopreneur cegah pengangguran dengan bikin jenis pekerjaan baru, naikin skill pekerja lewat teknologi, dan buka peluang usaha digital yang ganti pekerjaan lama dengan pekerjaan yang lebih relevan. Mereka nggak ngurangin kerjaan, tapi ngubah bentuknya supaya tetap ada yang bisa dikerjain manusia.
In reply to First post

Re: Discuss Yuk! Peran Technoprenurship Dalam Menghadapi Revolusi Industri 5.0

by Muhammad Hafizh Abdul Chalid -
Muhammad Hafizh Abdul Chalid (2311012037)

Setujukah kelompok kalian jika startup teknologi yang tidak menghasilkan keuntungan dalam dua tahun sebaiknya ditutup?
In reply to Muhammad Hafizh Abdul Chalid

Re: Discuss Yuk! Peran Technoprenurship Dalam Menghadapi Revolusi Industri 5.0

by Muhammad Adnan -
Tidak setuju. Startup teknologi tidak bisa diukur hanya dari profit dua tahun pertama. Industri digital butuh waktu untuk validasi pasar, perbaikan produk, dan membangun user base. Banyak startup global seperti Amazon, Spotify, dan Gojek butuh waktu lebih dari dua tahun sebelum untung. Yang penting adalah traksi, pertumbuhan pengguna, model bisnis yang jelas, dan burn rate yang sehat. Kalau metrik itu bagus, startup harus dilanjutkan. Kalau tidak bergerak sama sekali, baru layak dievaluasi atau pivot.
In reply to First post

Re: Discuss Yuk! Peran Technoprenurship Dalam Menghadapi Revolusi Industri 5.0

by Muhammad Rafal Mizzi -
Bagaimana technopreneur memastikan bahwa inovasi yang mereka ciptakan cocok untuk konteks sosial dan budaya Indonesia, bukan hanya meniru model luar negeri?
In reply to Muhammad Rafal Mizzi

Re: Discuss Yuk! Peran Technoprenurship Dalam Menghadapi Revolusi Industri 5.0

by Muhammad Adnan -
Technopreneur harus riset perilaku dan kebutuhan lokal, uji coba langsung ke pengguna Indonesia, dan adaptasi fitur biar sesuai budaya, ekonomi, dan cara hidup masyarakat sini. Mereka nggak bisa comot model luar negeri mentah-mentah. Produk harus nyelesain masalah lokal dan relevan sama kebiasaan orang Indonesia.
In reply to First post

Re: Discuss Yuk! Peran Technoprenurship Dalam Menghadapi Revolusi Industri 5.0

by Putri bernadetha manalu Putri -
Putri Bernadetha Manalu
2311012010

Bagaimana technopreneur dapat berperan sebagai solusi kesenjangan antar-generasi?
In reply to Putri bernadetha manalu Putri

Re: Discuss Yuk! Peran Technoprenurship Dalam Menghadapi Revolusi Industri 5.0

by Muhammad Adnan -
Technopreneur nutup kesenjangan antar-generasi dengan bikin teknologi yang mudah dipakai semua umur, ngasih akses edukasi digital, dan nyediain layanan yang relevan buat anak muda dan lansia. Mereka bikin teknologi yang nggak bikin generasi tua ketinggalan dan tetap kasih ruang bagi generasi muda untuk berkembang.
In reply to Putri bernadetha manalu Putri

Re: Discuss Yuk! Peran Technoprenurship Dalam Menghadapi Revolusi Industri 5.0

by Dinda Cahyani -
Technopreneur dapat menjadi solusi kesenjangan antar-generasi dengan menciptakan teknologi yang mudah diakses oleh semua usia, memfasilitasi transfer pengetahuan, dan membuka peluang kolaborasi lintas generasi. Inovasi digital memungkinkan generasi muda berbagi kemampuan teknologi, sementara generasi yang lebih tua berbagi pengalaman dan nilai praktis, sehingga tercipta hubungan saling melengkapi. Dengan menyediakan platform inklusif dan layanan yang relevan untuk berbagai kelompok usia, technopreneur membantu mengurangi jarak sosial, meningkatkan literasi digital, serta memperkuat partisipasi semua generasi dalam perkembangan ekonomi modern.
In reply to First post

Re: Discuss Yuk!

by M. Kesuma Wardanu -
M. Kesuma Wardanu
2351012014

Bagaimana peran technopreneurship secara ekonomi, sosial, dan lingkungan?
In reply to M. Kesuma Wardanu

Re: Discuss Yuk!

by Dinda Cahyani -
Technopreneurship berperan penting secara ekonomi dengan menciptakan lapangan kerja, mendorong pertumbuhan industri baru, dan meningkatkan daya saing melalui inovasi. Secara sosial, technopreneur membantu mempermudah akses layanan—seperti pendidikan, kesehatan, dan keuangan—sehingga meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Dari sisi lingkungan, technopreneurship mendorong solusi berkelanjutan seperti energi bersih, pengurangan limbah, dan efisiensi sumber daya, sehingga membantu menjaga keseimbangan ekosistem