CASE STUDY

CASE STUDY

CASE STUDY

Number of replies: 3

Pak Doni adalah guru IPS di kelas IX SMP. Ia merasa bahwa setiap kali mengajar topik "Globalisasi dan Pengaruhnya dalam Kehidupan", siswa terlihat tidak antusias. Beberapa bahkan tidur saat pelajaran. Ia biasanya menggunakan ceramah dan membaca buku teks, kemudian memberikan soal latihan dari LKS.

Dalam forum MGMP, Pak Doni menyampaikan bahwa ia ingin mencoba sesuatu yang berbeda, agar siswa lebih terlibat dan pembelajaran menjadi menyenangkan serta bermakna. Ia mendengar banyak tentang model dan pendekatan pembelajaran seperti Project-Based Learning, Discovery Learning, dan Cooperative Learning, tapi ia bingung bagaimana memilih dan merancangnya agar sesuai dengan karakteristik IPS dan siswa di kelasnya.

 

PERTANYAAN:

  1. Berikan 2 (dua) ide kreatif mengenai model dan pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan Pak Doni untuk membuat pembelajaran IPS lebih aktif dan bermakna dalam topik “Globalisasi dan Pengaruhnya”. Jelaskan alasannya.
  2. Rancanglah satu ide pembelajaran inovatif dengan memadukan model, pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran IPS yang sesuai dengan konteks kasus di atas. Ide harus mencerminkan kreativitas dalam perancangan pembelajaran.
  3. Deskripsikan bagaimana teknik evaluasi atau penilaian yang digunakan dalam rancangan Anda dapat mendorong keterlibatan dan kreativitas siswa.

In reply to First post

Re: CASE STUDY

by Sri Astuti -
1. Dua Ide Kreatif Model dan Pendekatan Pembelajaran
a. Model Project-Based Learning (PjBL) dengan Pendekatan Saintifik
Model PjBL menekankan pada kegiatan proyek yang kontekstual dan bermakna. Untuk topik 'Globalisasi dan Pengaruhnya', siswa dapat membuat proyek mini berjudul 'Produk Lokal Go Global' dengan meneliti bagaimana produk khas daerah dapat bersaing di pasar global. Pendekatan saintifik diterapkan melalui langkah mengamati fenomena globalisasi di sekitar, menanya, mengumpulkan data melalui wawancara/pengamatan, menalar hubungan globalisasi dengan ekonomi lokal, dan mengomunikasikan hasil dalam bentuk pameran atau video presentasi.
Alasan: Model ini mendorong keterlibatan aktif, kolaborasi, dan kreativitas siswa dalam konteks nyata.
b. Model Cooperative Learning dengan Pendekatan Berdiferensiasi
Model Cooperative Learning memungkinkan siswa bekerja dalam kelompok kecil untuk memahami dampak globalisasi dari berbagai aspek (ekonomi, sosial, budaya). Pendekatan berdiferensiasi digunakan dengan menyesuaikan peran siswa berdasarkan gaya belajar: visual (membuat infografis), auditori (menyajikan podcast), dan kinestetik (melakukan simulasi). Guru bertindak sebagai fasilitator yang mengarahkan proses kolaboratif agar setiap siswa berkontribusi sesuai potensinya.
Alasan: Model ini mengakomodasi keragaman siswa dan meningkatkan partisipasi melalui pembagian peran yang bermakna.
2. Ide Pembelajaran Inovatif Terpadu
Judul : Globalisasi di Sekitarku - Dari Lokal ke Global
Model : Project-Based Learning
Pendekatan : Saintifik dan Berdiferensiasi
Metode : Diskusi, wawancara, dan presentasi proyek
Teknik : Kunjungan lapangan, kolaborasi kelompok, dan pemanfaatan media digital

Langkah-langkah Pembelajaran:
1. Guru membuka pembelajaran dengan video singkat tentang dampak globalisasi di bidang
ekonomi dan budaya.
2. Siswa dibagi ke dalam kelompok dengan minat berbeda (ekonomi, budaya, teknologi).
3. Setiap kelompok melakukan pengamatan terhadap bentuk globalisasi di lingkungan sekitar
(misalnya: produk asing, media sosial, atau gaya hidup remaja).
4. Siswa melakukan wawancara dengan pelaku UMKM atau masyarakat untuk menggali dampak
globalisasi.


5. Hasilnya disusun dalam bentuk proyek ‘Kampanye Produk Lokal Cinta Negeri’ dan
dipresentasikan melalui video, pameran, atau podcast.
6. Guru memberikan umpan balik dan refleksi bersama.
3. Teknik Evaluasi dan Penilaian
Penilaian menggunakan pendekatan autentik dan formatif dengan fokus pada proses dan produk belajar siswa:

a. Penilaian Proses: Observasi keterlibatan siswa, keaktifan dalam diskusi, dan tanggung jawab
dalam kelompok.
b. Penilaian Produk: Kualitas proyek (inovasi, kreativitas, dan relevansi dengan tema
globalisasi).
c. Penilaian Sikap: Kolaborasi, tanggung jawab, dan rasa bangga terhadap produk lokal.
d. Refleksi Diri: Siswa menulis jurnal reflektif tentang pengalaman belajar mereka dalam
proyek.

Pendekatan ini tidak hanya menilai hasil akhir, tetapi juga mendorong keterlibatan, tanggung jawab sosial, dan kreativitas siswa.
In reply to First post

Re: CASE STUDY

by Fitri Yani -
1. Dua Ide Kreatif Model & Pendekatan Pembelajaran (Versi Baru)
Ide 1: Discovery Learning + Media Sosial Simulatif (“Simulasi Trending Topic Global”)

Deskripsi Singkat
Siswa diminta menemukan sendiri bentuk-bentuk globalisasi melalui simulasi media sosial di kelas. Guru membuat papan “Trending Topic Global” yang berisi berbagai fenomena global (K-Pop, McD, TikTok, Netflix, produk China, game online, dll.).
Siswa menjelajahi informasi, mengklasifikasikan dampak positif-negatif, lalu mempresentasikan temuan mereka.

Alasan
Simulasi media sosial sangat dekat dengan dunia siswa, meningkatkan antusiasme.
Discovery Learning memberi ruang eksplorasi dan membuat siswa lebih aktif.

Siswa merasakan pengalaman “hidup”, bukan hanya membaca.

Ide 2: Role Play & Cooperative Learning – “Sidang Dunia Globalisasi”

Deskripsi Singkat
Kelas disulap menjadi sidang PBB mini.
Siswa berperan sebagai perwakilan negara-negara yang terdampak globalisasi, misalnya:
Korea Selatan (budaya K-pop)
Amerika Serikat (teknologi dan film)
Jepang (gaya hidup dan kuliner)
Indonesia (budaya lokal, UMKM, ekonomi digital)

Siswa melakukan debat: “Apakah globalisasi lebih banyak membawa manfaat atau ancaman?”

Alasan
Role play meningkatkan empati, komunikasi, dan pemahaman lintas budaya.

Sangat cocok untuk IPS karena mengasah kemampuan melihat fenomena dari berbagai perspektif.
Mengubah kelas menjadi ruang belajar yang hidup dan dinamis.

2. Satu Ide Pembelajaran Inovatif (Versi Baru)
Judul: “Globalization Hunt: Misi Detektif Global di Lingkungan Sekitar”
Konsep Utama

Siswa berperan sebagai detektif global yang ditugaskan menemukan “jejak” globalisasi di lingkungan rumah/sekolah menggunakan metode inquiry-based learning yang dipadukan dengan Cooperative Learning tipe STAD.

Komponen Pembelajaran
Model: Inquiry-Based Learning
Pendekatan: Scientific Approach (5M) + CTL
Metode: Observasi, Analisis Kasus, Diskusi Kelompok, Presentasi
Teknik:

Kartu misi detektif

Hunting challenge

Mind mapping

Presentasi kreatif (video reels 30 detik, sketsa, atau komik mini)

Desain Pembelajaran: “Globalization Hunt”
A. Pembuka (10 menit)

Guru memutar video pendek tentang kehidupan zaman dulu vs sekarang (komunikasi, transportasi, makanan, hiburan).
Guru lalu membagikan “Surat Misi Detektif Global” berisi tantangan:

Cari 5 bukti globalisasi yang paling kuat di lingkunganmu. Foto/rekam/tuliskan!

Siswa langsung antusias karena merasa seperti agen rahasia.

B. Kegiatan Inti (70 menit)
Tahap 1 – Observasi Mandiri (Mencari Bukti Globalisasi)
Siswa diberi 10–15 menit keluar kelas (kantin, perpustakaan, parkiran, taman) untuk menemukan bukti globalisasi:
kemasan makanan
brand tas sepatu
gadget
iklan
gaya berpakaian
bahasa di papan nama
Mereka mencatat temuan pada Kartu Jejak Global.
Tahap 2 – Analisis Temuan (Kelompok STAD)
Kembali ke kelas, siswa duduk berkelompok.
Mereka:
Mengelompokkan bukti globalisasi (ekonomi, budaya, teknologi, komunikasi).
Menganalisis: apa dampak positif dan negatif masing-masing.
Membuat mind map sebagai representasi visual.

Tahap 3 – Produk Kreatif (Pilihan)
Setiap kelompok memilih 1 dari 3 jenis produk:

Reels 30 detik: “Jelajah Globalisasi di Sekolah Kita”
Poster Komik Mini tentang dampak globalisasi
Infografis “5 Jejak Globalisasi Paling Kuat”
Pilihan produk memberi ruang kreativitas sesuai minat siswa.

Tahap 4 – Presentasi & Voting

Guru membuat Globalization Voting Board.
Siswa menonton atau membaca hasil kelompok lain dan memberi voting kategori:

“Paling Kreatif”
“Terbaik secara Analisis”
“Temuan Paling Unik”
“Dampak Paling Relevan”
Ini menciptakan suasana kompetitif yang positif.

C. Penutup (10 menit)

Guru mengajak refleksi:
Apa yang paling mengejutkan tentang globalisasi?
Bagaimana menjadi generasi yang bijak menghadapi globalisasi?

3. Teknik Evaluasi untuk Mendorong Keterlibatan dan Kreativitas
A. Penilaian Autentik (Authentic Assessment)

Menilai produk nyata siswa: foto, video, poster, komik.
Ini mendorong kreativitas dan kemampuan problem solving.

B. Penilaian Proses Inquiry

Rubrik meliputi:

Kemampuan menemukan bukti

Ketepatan klasifikasi

Kualitas analisis

Kontribusi tiap anggota

Siswa merasa dihargai secara menyeluruh, bukan hanya hasil akhir.

C. Peer Assessment (Voting)

Voting memberi pengalaman menilai karya orang lain secara kritis, sekaligus meningkatkan motivasi untuk menghasilkan karya terbaik.

D. Self-Reflection Sheet

Siswa menilai diri sendiri:

Apa kontribusiku di kelompok?

Apa hal baru tentang globalisasi yang kupahami?

Apa ide kreatif yang muncul selama kegiatan?

Self-reflection mengasah kesadaran diri dan meningkatkan motivasi internal.