Nama : Inne Dwi Inggitasari
NPM : 2213034039
Transmigrasi di Indonesia dilakukan sebagai upaya pemerataan penduduk dari daerah padat (seperti Jawa, Madura, dan Bali) ke daerah yang jarang penduduknya, misalnya Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, dan Papua. Tujuan utama program ini adalah untuk mengurangi kepadatan penduduk, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, membuka wilayah baru bagi pertanian, serta mempercepat pembangunan daerah tertinggal. Program transmigrasi di Indonesia sebagian besar bersifat sukarela dengan dukungan pemerintah berupa lahan, rumah, dan fasilitas dasar.
Transmigrasi di Myanmar lebih banyak dipengaruhi oleh kepentingan politik dan etnis. Pemerintah Myanmar pernah memindahkan kelompok etnis mayoritas Bamar ke wilayah minoritas, seperti daerah Rakhine, Kachin, dan Shan. Kebijakan ini tidak hanya bertujuan untuk pembangunan, tetapi juga untuk memperkuat kontrol politik, mengurangi pengaruh etnis minoritas, serta memperbesar dominasi etnis mayoritas. Transmigrasi di Myanmar sering menimbulkan konflik etnis dan sosial karena dianggap sebagai bentuk marginalisasi kelompok minoritas.
Perbedaan utamanya adalah transmigrasi di Indonesia berfokus pada aspek pembangunan, pemerataan penduduk, dan peningkatan ekonomi, sedangkan di Myanmar lebih cenderung berkaitan dengan politik identitas dan strategi pengendalian etnis
NPM : 2213034039
Transmigrasi di Indonesia dilakukan sebagai upaya pemerataan penduduk dari daerah padat (seperti Jawa, Madura, dan Bali) ke daerah yang jarang penduduknya, misalnya Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, dan Papua. Tujuan utama program ini adalah untuk mengurangi kepadatan penduduk, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, membuka wilayah baru bagi pertanian, serta mempercepat pembangunan daerah tertinggal. Program transmigrasi di Indonesia sebagian besar bersifat sukarela dengan dukungan pemerintah berupa lahan, rumah, dan fasilitas dasar.
Transmigrasi di Myanmar lebih banyak dipengaruhi oleh kepentingan politik dan etnis. Pemerintah Myanmar pernah memindahkan kelompok etnis mayoritas Bamar ke wilayah minoritas, seperti daerah Rakhine, Kachin, dan Shan. Kebijakan ini tidak hanya bertujuan untuk pembangunan, tetapi juga untuk memperkuat kontrol politik, mengurangi pengaruh etnis minoritas, serta memperbesar dominasi etnis mayoritas. Transmigrasi di Myanmar sering menimbulkan konflik etnis dan sosial karena dianggap sebagai bentuk marginalisasi kelompok minoritas.
Perbedaan utamanya adalah transmigrasi di Indonesia berfokus pada aspek pembangunan, pemerataan penduduk, dan peningkatan ekonomi, sedangkan di Myanmar lebih cenderung berkaitan dengan politik identitas dan strategi pengendalian etnis