Nama: Isra Yauni
NPM: 2213034030
1. Jelaskan kembali sejarah transmigrasi yang ada di Indonesia berdasarkan video?
Sejarah transmigrasi di Indonesia dimulai sejak zaman kolonial Belanda tahun 1905 dengan istilah kolonisatie, tujuannya untuk mengurangi kepadatan penduduk di Jawa sekaligus membuka lahan pertanian di luar Jawa, salah satunya di Lampung. Pemberangkatan pertama dilakukan terhadap 155 keluarga dari Kedu menuju Gedong Tataan, Lampung. Pada masa pendudukan Jepang (1942–1945), program ini dilanjutkan dengan nama Kokuminggakari. Bedanya, yang dipindahkan bukan lagi keluarga melainkan individu, dan awalnya bersifat sukarela lalu berubah menjadi paksaan. Tercatat pada tahun 1943 sekitar 31.700 orang dari Jawa dipindahkan ke Lampung. Setelah Indonesia merdeka, istilah transmigrasi resmi digunakan sejak tahun 1950. Pemberangkatan pertama dilakukan pada Desember 1950 ke Lampung, dan sepanjang 1950–1959 jumlah transmigran mencapai lebih dari 22 ribu orang. Pada era Orde Baru, transmigrasi dijadikan program besar dalam Rencana Pembangunan Lima Tahun (Pelita). Ratusan ribu hingga jutaan keluarga dipindahkan ke berbagai daerah dan pemerintah mengatur program ini lewat UU No. 15 Tahun 1997 yang kemudian diperbarui dengan UU No. 29 Tahun 2009. Transmigrasi terus berlanjut di era reformasi, meski kini lebih menekankan pada pembangunan kawasan transmigrasi dan penguatan desa baru. Hingga 2023, lebih dari 2 juta kepala keluarga atau sekitar 7 juta jiwa telah tersebar di berbagai wilayah transmigrasi dan banyak yang berkembang menjadi pusat pemerintahan baru, desa definitif, hingga kawasan pertanian dan perkebunan produktif.
2. Apakah transmigrasi itu penting?
Transmigrasi penting karena membantu pemerataan penduduk dari Jawa yang padat ke luar Jawa yang masih jarang penduduk, sekaligus mempercepat pembangunan daerah, membuka lahan pertanian, membentuk desa baru, bahkan ibukota kabupaten dan provinsi. Selain itu, transmigrasi juga berperan memperkuat integrasi nasional karena mempertemukan beragam etnis dalam satu wilayah. Meski begitu, tantangan tetap ada seperti konflik sosial dengan masyarakat lokal atau kesulitan adaptasi para transmigran. Maka, bisa disimpulkan bahwa transmigrasi memang penting dalam sejarah pembangunan Indonesia, asalkan dijalankan dengan memperhatikan kondisi lokal dan keberlanjutan jangka panjang.
NPM: 2213034030
1. Jelaskan kembali sejarah transmigrasi yang ada di Indonesia berdasarkan video?
Sejarah transmigrasi di Indonesia dimulai sejak zaman kolonial Belanda tahun 1905 dengan istilah kolonisatie, tujuannya untuk mengurangi kepadatan penduduk di Jawa sekaligus membuka lahan pertanian di luar Jawa, salah satunya di Lampung. Pemberangkatan pertama dilakukan terhadap 155 keluarga dari Kedu menuju Gedong Tataan, Lampung. Pada masa pendudukan Jepang (1942–1945), program ini dilanjutkan dengan nama Kokuminggakari. Bedanya, yang dipindahkan bukan lagi keluarga melainkan individu, dan awalnya bersifat sukarela lalu berubah menjadi paksaan. Tercatat pada tahun 1943 sekitar 31.700 orang dari Jawa dipindahkan ke Lampung. Setelah Indonesia merdeka, istilah transmigrasi resmi digunakan sejak tahun 1950. Pemberangkatan pertama dilakukan pada Desember 1950 ke Lampung, dan sepanjang 1950–1959 jumlah transmigran mencapai lebih dari 22 ribu orang. Pada era Orde Baru, transmigrasi dijadikan program besar dalam Rencana Pembangunan Lima Tahun (Pelita). Ratusan ribu hingga jutaan keluarga dipindahkan ke berbagai daerah dan pemerintah mengatur program ini lewat UU No. 15 Tahun 1997 yang kemudian diperbarui dengan UU No. 29 Tahun 2009. Transmigrasi terus berlanjut di era reformasi, meski kini lebih menekankan pada pembangunan kawasan transmigrasi dan penguatan desa baru. Hingga 2023, lebih dari 2 juta kepala keluarga atau sekitar 7 juta jiwa telah tersebar di berbagai wilayah transmigrasi dan banyak yang berkembang menjadi pusat pemerintahan baru, desa definitif, hingga kawasan pertanian dan perkebunan produktif.
2. Apakah transmigrasi itu penting?
Transmigrasi penting karena membantu pemerataan penduduk dari Jawa yang padat ke luar Jawa yang masih jarang penduduk, sekaligus mempercepat pembangunan daerah, membuka lahan pertanian, membentuk desa baru, bahkan ibukota kabupaten dan provinsi. Selain itu, transmigrasi juga berperan memperkuat integrasi nasional karena mempertemukan beragam etnis dalam satu wilayah. Meski begitu, tantangan tetap ada seperti konflik sosial dengan masyarakat lokal atau kesulitan adaptasi para transmigran. Maka, bisa disimpulkan bahwa transmigrasi memang penting dalam sejarah pembangunan Indonesia, asalkan dijalankan dengan memperhatikan kondisi lokal dan keberlanjutan jangka panjang.