ACTIVITY: RESUME

ACTIVITY: RESUME

ACTIVITY: RESUME

Number of replies: 14

Mengacu kepad avideo dan artikel di atas, Buatlah resume singkat minimal 250 kata sertakan opini Anda.

In reply to First post

Re: ACTIVITY: RESUME

Refamei Kudadiri གིས-
Nama: Refamei Kudadiiri
Npm: 2413031014

Berdasarkan video “Reporting on SDGs” dan dua artikel terkait pelaporan keberlanjutan (“Enhancing the Value of Corporate Sustainability” dan “Finansal Raporlamaya İlişkin Kavramsal Çerçevedeki Sınırlamalar”), ketiganya memiliki benang merah yang sama, yaitu pentingnya pelaporan keberlanjutan yang tidak sekadar formalitas, tetapi menjadi sarana nyata bagi perusahaan dalam menunjukkan komitmen terhadap tanggung jawab sosial dan lingkungan.

Video Reporting on SDGs menekankan bahwa pelaporan keberlanjutan adalah alat strategis untuk mengukur, mengkomunikasikan, dan memperkuat kontribusi perusahaan terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Laporan ini bukan hanya untuk memenuhi tuntutan regulator, tetapi juga sebagai bentuk transparansi kepada masyarakat dan investor. Pelaporan SDGs yang baik harus mencakup dampak nyata perusahaan terhadap lingkungan dan sosial, bukan sekadar janji atau citra positif.

Artikel Enhancing the Value of Corporate Sustainability memperkuat pesan ini dengan menunjukkan perlunya penyelarasan antarstandar pelaporan seperti GRI dan IIRC. Dengan pendekatan alignment, perusahaan dapat mengintegrasikan pelaporan keberlanjutan ke dalam strategi bisnisnya secara sistematis, sehingga laporan menjadi relevan, konsisten, dan bernilai strategis. Sementara artikel Finansal Raporlamaya İlişkin Kavramsal Çerçevedeki Sınırlamalar menyoroti bahwa sistem pelaporan keuangan tradisional yang hanya berfokus pada angka tidak lagi memadai untuk menjawab kebutuhan informasi pemangku kepentingan modern. Diperlukan kerangka pelaporan yang lebih luas yang menggabungkan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG).

Menurut saya, esensi dari video dan artikel tersebut adalah bahwa pelaporan keberlanjutan harus mencerminkan keseimbangan antara kinerja ekonomi dan tanggung jawab sosial-lingkungan. Akuntansi modern tidak cukup hanya menghitung laba, tetapi juga harus menilai sejauh mana aktivitas perusahaan memberi manfaat atau dampak bagi masyarakat dan planet. Pelaporan keberlanjutan yang jujur dan terintegrasi akan memperkuat kepercayaan publik, meningkatkan reputasi, dan menjadi landasan penting bagi pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan di masa depan.
In reply to First post

Re: ACTIVITY: RESUME

Rahma Amelia གིས-
Nama: Rahma Amelia
NPM: 2413031026

Artikel ini membahas konsep manajemen laba (earnings management) yang merupakan tindakan manajer untuk memengaruhi laporan keuangan agar sesuai dengan tujuan tertentu tanpa melanggar prinsip akuntansi yang berlaku. Penulis meninjau 50 artikel internasional tentang manajemen laba dari dua sudut pandang, yaitu opportunistic perspective dan signaling perspective. Perspektif oportunistik menjelaskan bahwa manajer memanfaatkan asimetri informasi untuk kepentingan pribadi, seperti memperoleh bonus, memenuhi perjanjian utang, atau menghindari intervensi politik. Sementara itu, perspektif sinyal berpendapat bahwa manajer melakukan manajemen laba untuk menyampaikan informasi positif kepada investor mengenai prospek perusahaan.
Penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar studi (sekitar 74%) bersifat kuantitatif dan menggunakan pendekatan accrual-based earnings management. Selain itu, 75% artikel masih menyoroti manajemen laba sebagai tindakan oportunistik, sedangkan hanya sebagian kecil (13%) yang memandangnya sebagai mekanisme penyampaian sinyal yang efisien. Penulis menegaskan bahwa meskipun sering dianggap negatif, praktik manajemen laba pada tingkat tertentu dapat membantu komunikasi internal dan eksternal perusahaan, asalkan dilakukan secara transparan dan etis.
Opini saya, artikel ini memberikan gambaran yang komprehensif mengenai berbagai sudut pandang manajemen laba dan relevansinya dalam praktik akuntansi modern. Saya setuju bahwa tidak semua bentuk manajemen laba bersifat manipulatif; dalam konteks tertentu, tindakan ini bisa menjadi alat komunikasi strategis untuk menjaga stabilitas kinerja dan menarik kepercayaan investor. Namun, praktik ini tetap harus diawasi dengan baik agar tidak menyesatkan pemangku kepentingan atau merusak integritas laporan keuangan.
In reply to First post

Re: ACTIVITY: RESUME

Mourien Ganesti གིས-

Nama : Mourien Ganesti 

Npm : 2413031013

Video

Scara analitis, meskipun manajemen laba tidak dianggap ilegal, metode ini menghadirkan masalah besar terkait prinsip-prinsip kualitas dan relevansi dalam informasi akuntansi. Fleksibilitas dalam standar akuntansi yang memungkinkan penentuan waktu transaksi secara alami merusak representasi yang jujur dari kinerja dasar perusahaan. Tindakan manajemen laba, khususnya dalam hal pembentukan cadangan atau pengaturan pencatatan keuntungan, menghasilkan angka laba yang tidak benar-benar mencerminkan kinerja operasi sesungguhnya pada periode tersebut. Ini menciptakan gambaran yang tidak jelas bagi orang-orang yang memanfaatkan laporan keuangan, terutama para investor, yang mengandalkan laba untuk memprediksi arus kas serta performa di masa depan. Oleh karena itu, manajemen laba dianggap sebagai suatu praktik yang mengorbankan objektivitas dan keandalan laporan keuangan. Dalam kerangka tata kelola perusahaan yang baik, diperlukan pengawasan yang ketat serta analisis mendalam terhadap transaksi yang tidak biasa, untuk memastikan bahwa laba yang dilaporkan berlandaskan pada substansi ekonomi, bukan hanya manipulasi waktu pelaporan.

Artikel

Artikel berjudul “Earnings Management: A Literature Review” mengungkap bahwa manajemen laba dapat dilihat dari dua perspektif, yaitu sebagai opportunistic dan signaling. Penulis menggarisbawahi bahwa praktik ini tidak selalu bersifat penipuan, karena kadang dipakai untuk memberikan sinyal positif mengenai masa depan perusahaan kepada investor. Dalam konteks persaingan bisnis yang ketat, fleksibilitas dalam pelaporan keuangan sering dianggap sebagai strategi untuk menjaga kestabilan serta citra perusahaan, sehingga penting untuk memahami alasan di balik praktik ini.

Namun, garis pemisah antara strategi dan manipulasi sangat tipis. Jika digenjot secara berlebihan, manajemen laba bisa menuntun pengguna laporan keuangan pada kesalahan dan menurunkan tingkat kepercayaan publik. Oleh karena itu, penting untuk memperkuat transparansi, tata kelola perusahaan yang baik, serta pengawasan auditor agar praktik ini tetap etis dan berfungsi sebagai alat komunikasi yang sehat tanpa mengorbankan integritas laporan keuangan.

In reply to First post

Re: ACTIVITY: RESUME

Syifa Dwi Putriyani གིས-
Nama: Syifa Dwi Putriyani
NPM: 2413031024

Esensi isi:
Artikel ini mengulas konsep earnings management atau manajemen laba, yaitu tindakan manajer dalam mengatur laporan keuangan agar mencapai tujuan tertentu tanpa melanggar prinsip akuntansi yang berlaku. Penulis menelaah 50 artikel internasional terkait manajemen laba dari dua sudut pandang utama, yakni opportunistic perspective dan signaling perspective. Perspektif oportunistik menjelaskan bahwa manajer menggunakan celah informasi untuk kepentingan pribadi, seperti memperoleh bonus, memenuhi kontrak utang, atau menghindari tekanan politik. Sebaliknya, perspektif sinyal memandang manajemen laba sebagai upaya manajer untuk mengomunikasikan informasi positif tentang prospek perusahaan kepada investor.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas studi (sekitar 74%) bersifat kuantitatif dengan pendekatan accrual-based earnings management. Sebagian besar (75%) menilai manajemen laba sebagai tindakan oportunistik, sedangkan hanya sebagian kecil (13%) yang menafsirkan sebagai alat penyampaian sinyal yang efisien. Penulis menekankan bahwa meskipun sering dipandang negatif, praktik manajemen laba dalam batas tertentu dapat berperan positif dalam komunikasi internal maupun eksternal, selama dilakukan secara etis dan transparan.

Opini:
Menurut saya, artikel ini memberikan pemahaman menyeluruh tentang berbagai perspektif dalam praktik manajemen laba serta relevansinya di dunia akuntansi modern. Saya sependapat bahwa tidak semua bentuk manajemen laba harus dipandang manipulatif; dalam kondisi tertentu, hal ini bisa menjadi strategi komunikasi yang bermanfaat untuk menjaga kestabilan kinerja dan meningkatkan kepercayaan investor. Namun demikian, praktik ini harus diawasi dengan ketat agar tidak menimbulkan distorsi informasi atau merusak kredibilitas laporan keuangan.
In reply to First post

Re: ACTIVITY: RESUME

MUHAMMAD ARIFIN ILHAM གིས-
Nama : Muhammad Arifin Ilham
NPM : 2413031003

Esensi isi:
Artikel ini membahas manajemen laba sebagai upaya manajer memengaruhi laporan keuangan untuk tujuan tertentu tanpa melanggar aturan akuntansi. Berdasarkan tinjauan 50 artikel, sebagian besar penelitian memandang manajemen laba dari sisi oportunistik, sedangkan sebagian kecil melihatnya sebagai sarana penyampaian sinyal positif kepada investor. Penulis menekankan bahwa manajemen laba bisa bermanfaat jika dilakukan secara etis dan transparan.

Opini:
Saya menilai artikel ini memberikan pemahaman seimbang tentang manajemen laba. Praktik ini tidak selalu negatif, karena dapat berfungsi sebagai alat komunikasi strategis, asalkan tetap transparan dan tidak menyesatkan pihak lain.
In reply to First post

Re: ACTIVITY: RESUME

Reyhta Putri Herdian གིས-
Nama : Reyhta Putri Herdian
NPM : 2413031035

Artikel ini membahas konsep manajemen laba (earnings management) sebagai tindakan yang dilakukan oleh manajer untuk menyesuaikan laporan keuangan demi mencapai tujuan tertentu tanpa melanggar standar akuntansi yang berlaku. Penulis meninjau 50 artikel internasional mengenai manajemen laba dari dua perspektif utama, yaitu opportunistic perspective dan signaling perspective. Perspektif oportunistik menjelaskan bahwa manajer memanfaatkan asimetri informasi demi kepentingan pribadi, seperti memperoleh bonus, memenuhi ketentuan perjanjian utang, atau menghindari tekanan politik. Sebaliknya, perspektif sinyal memandang manajemen laba sebagai cara bagi manajer untuk menyampaikan sinyal positif kepada investor tentang prospek perusahaan di masa depan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekitar 74% studi menggunakan pendekatan kuantitatif dengan fokus pada accrual-based earnings management. Sebagian besar artikel (sekitar 75%) masih melihat manajemen laba sebagai tindakan oportunistik, sementara hanya sebagian kecil (13%) yang menilainya sebagai mekanisme penyampaian sinyal yang efisien. Penulis menegaskan bahwa meskipun sering dipersepsikan negatif, praktik manajemen laba dalam batas tertentu dapat berfungsi sebagai sarana komunikasi yang bermanfaat antara pihak internal dan eksternal, asalkan dilakukan secara transparan dan beretika.
Menurut pandangan saya, artikel ini memberikan pemahaman yang luas mengenai berbagai pendekatan terhadap manajemen laba serta kaitannya dengan praktik akuntansi masa kini. Saya sependapat bahwa tidak semua bentuk manajemen laba bersifat manipulatif; dalam beberapa situasi, praktik ini dapat menjadi strategi komunikasi yang efektif untuk menjaga stabilitas kinerja dan memperkuat kepercayaan investor. Meski demikian, pengawasan yang ketat tetap diperlukan agar praktik ini tidak disalahgunakan dan tetap menjaga integritas laporan keuangan.
In reply to First post

Re: ACTIVITY: RESUME

TRIASWARI AYUNANDINI གིས-

Nama: Triaswari Ayunandini

NPM: 2413031029

Resume:

Manajemen Laba (EM) didefinisikan sebagai intervensi yang disengaja oleh manajer dalam pelaporan laba, di mana mereka memanfaatkan fleksibilitas standar akuntansi—seperti penentuan waktu transaksi—untuk memanipulasi angka laba. Meskipun tindakan ini tidak selalu ilegal, tujuan utamanya adalah menyesuaikan hasil pelaporan, baik untuk menaikkan laba (mencapai target) atau menurunkannya (membuat cookie jar reserves untuk income smoothing).

Dua Perspektif Utama
Riset akademik membagi motivasi EM menjadi dua pandangan kontras:

  1. Oportunistik (Mayoritas Riset): Manajer menggunakan EM untuk memaksimalkan kepentingan pribadi mereka, seperti mendapatkan bonus (Bonus Plan Hypothesis) atau memenuhi perjanjian utang (Debt Covenant Hypothesis), dengan mengeksploitasi asimetri informasi. Sekitar 75% studi mengadopsi pandangan ini.
  2. Signaling: Manajer menggunakan EM sebagai alat komunikasi yang rasional untuk menyampaikan informasi insider mengenai prospek perusahaan. Tujuannya adalah membuat laba lebih stabil dan prediktif, yang dapat meningkatkan kepercayaan investor dan nilai informasi.

Pendekatan Pengukuran
Manajemen laba dapat dilakukan dan diukur melalui dua pendekatan:

  1. EM Berbasis Akrual: Manipulasi melalui akrual diskresioner. Pendekatan ini masih dominan dalam penelitian kuantitatif.
  2. EM Berbasis Aktivitas Riil: Manipulasi melalui keputusan operasional harian, seperti penentuan waktu penjualan aset atau perubahan biaya produksi.

Opini saya:

Saya melihat EM sebagai manifestasi dari konflik keagenan (agency conflict). Meskipun EM sering kali memiliki konotasi negatif karena potensi menyesatkan (oportunistik), perspektif signaling mengingatkan kita bahwa judgment manajerial bisa bernilai positif.

Tantangan utama Akuntansi adalah membedakan EM oportunistik yang merugikan pasar dari EM signaling yang bermanfaat—yaitu, upaya yang etis untuk membuat laba menjadi indikator nilai perusahaan yang lebih bersih dan prediktif. Profesi akuntansi perlu terus menyempurnakan standar dan mekanisme deteksi untuk membatasi penyalahgunaan tanpa menghilangkan fleksibilitas yang diperlukan untuk komunikasi yang efisien.


In reply to First post

Re: ACTIVITY: RESUME

Serly Natasa གིས-
Nama: Serly Natasa
NPM: 2413031028

Earnings management adalah intervensi yang disengaja oleh manajemen dalam pelaporan keuangan untuk mencapai angka laba tertentu sesuai keinginan, biasanya dengan melakukan modifikasi kebijakan akuntansi yang diperbolehkan. Konsep ini muncul karena adanya asimetri informasi antara pihak internal (manajemen) dan eksternal seperti investor dan kreditur. Dua perspektif utama terkait earnings management adalah perspektif oportunistik dan perspektif sinyal. Perspektif oportunistik menunjukkan bahwa manajemen bisa menggunakan fleksibilitas akuntansi untuk memaksimalkan keuntungan pribadi atau memenuhi persyaratan kontraktual seperti bonus dan perjanjian hutang. Sebaliknya, perspektif sinyal melihat bahwa earnings management bisa digunakan untuk memberikan informasi tambahan kepada investor mengenai prospek perusahaan secara lebih halus melalui laba yang smooth dan berkembang secara berkala.Video juga menjelaskan bahwa earnings quality (kualitas laba) berbeda-beda, karena laba yang dihasilkan bisa merupakan hasil operasi nyata atau hasil manipulasi transaksi yang dilakukan manajemen untuk memenuhi target tertentu. Tekanan pasar seperti memenuhi ekspektasi analis dan investor mendorong perusahaan untuk melakukan earnings management, yang bisa berdampak pada kualitas laba yang rendah jika dilakukan agresif. Namun, jika earnings management dilakukan secukupnya dan dalam batas wajar, dapat membantu memberikan kestabilan dan mengkomunikasikan kondisi perusahaan dengan lebih baik kepada pemangku kepentingan. Earnings management adalah fenomena yang kompleks dengan dua sisi; meskipun sering dikaitkan dengan manipulasi dan distorsi informasi, pada tingkat tertentu, praktik ini mencerminkan realitas bisnis yang dinamis dan kebutuhan untuk menyampaikan informasi yang dapat dipahami dengan cara yang lebih stabil. Oleh karena itu, penilaian earnings management harus dilakukan dengan cermat dan mempertimbangkan konteks, intensitas, dan mekanisme pengawasan perusahaan agar tidak menyebabkan kerusakan pada kualitas informasi yang diterima pasar. Regulasi dan tata kelola perusahaan yang baik menjadi kunci untuk meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan potensi manfaat earnings management dalam pelaporan keuangan.
In reply to First post

Re: ACTIVITY: RESUME

Eris Ana Dita གིས-
Nama : Eris Ana Dita
Npm : 2413031017

Video :
Video Edspira menjelaskan bahwa earnings management adalah praktik memanipulasi laba dengan mengatur waktu transaksi agar laba tercatat terlihat lebih baik sesuai tujuan manajemen. Contohnya, perusahaan memiliki tanah yang dibeli seharga $1.000 dengan nilai pasar saat ini $1.700, namun belum terjual sehingga keuntungan $700 belum terealisasi dan tidak dicatat dalam laporan laba rugi. Jika di tahun berjalan laba perusahaan turun, manajemen dapat memilih menjual tanah tersebut agar keuntungan $700 ini direalisasikan dan menaikkan laba tahun tersebut. Praktik ini legal dan tidak dianggap fraud karena tanah memang dijual, tetapi penjualan dilakukan semata untuk menaikkan laba tahun saat itu, bukan karena alasan ekonomi yang mendesak. Ada juga praktik manajemen laba yang menurunkan laba (earnings smoothing) dengan menyimpan cadangan laba untuk dipakai saat kondisi perusahaan buruk, menciptakan citra laba yang lebih stabil.

Artikel :
Artikel menjelaskan dua perspektif utama earnings management. Pertama, perspektif oportunistik, di mana manajer menggunakan praktik ini untuk memaksimalkan keuntungan pribadi seperti bonus atau memenuhi persyaratan hutang melalui manipulasi laba yang dapat menyesatkan pemangku kepentingan. Kedua, perspektif sinyal, yang menganggap earnings management sebagai cara manajer memberikan sinyal positif tentang prospek perusahaan kepada investor, sehingga mempengaruhi harga saham dan ekspektasi pasar. Studi menunjukkan mayoritas penelitian earnings management masih dari perspektif oportunistik, dengan pendekatan kuantitatif lebih dominan terutama menggunakan model akrual. Secara metodologis, earnings management dapat dilakukan melalui dua pendekatan utama: manajemen laba akrual dan manajemen laba riil. Manajemen laba riil lebih sulit terdeteksi dan melibatkan perubahan aktivitas operasional untuk mencapai target laba tertentu.

Opini saya, earnings management adalah praktik yang kompleks dan memiliki dua sisi. Dari sisi negatif, praktik ini dapat mengurangi transparansi dan menyesatkan pengguna laporan keuangan, yang berpotensi merugikan investor dan kreditor. Namun, dari sisi positif, jika dilaksanakan dalam batas tertentu, earnings management bisa menjadi alat komunikasi yang berguna untuk memperhalus ketidakpastian laba dan membantu investor membuat keputusan yang lebih baik. Oleh karena itu, penting adanya regulasi dan pengawasan yang ketat agar earnings management tidak berkembang menjadi manipulasi yang merugikan semua pihak.
In reply to First post

Re: ACTIVITY: RESUME

Tantowi Jauhari གིས-
Nama : Tantowi Jauhari
NPM : 2413031008

Artikel “Earnings Management: A Literature Review” membahas bagaimana manajer memanfaatkan fleksibilitas akuntansi untuk memengaruhi laba yang dilaporkan. Esensi utama artikel ini adalah bahwa earnings management bukan sekadar fenomena teknis, namun merupakan praktik yang dipengaruhi oleh insentif, konflik kepentingan, dan asimetri informasi antara manajemen dan pemangku kepentingan. Penulis menunjukkan bahwa dari 50 artikel yang direview, sebagian besar penelitian masih melihat earnings management dari sudut opportunistic perspective, yaitu pandangan bahwa manajer cenderung memanipulasi laba untuk keuntungan pribadi seperti bonus, memenuhi perjanjian utang, atau menghindari tekanan regulasi. Hal ini seringkali menyebabkan informasi keuangan kehilangan relevansi dan berpotensi menyesatkan pengguna laporan.

Namun, artikel ini juga mengangkat perspektif kedua, yaitu signaling perspective, yang memandang earnings management dapat digunakan sebagai alat untuk menyampaikan informasi internal perusahaan kepada investor. Dalam konteks ini, manajer melakukan smoothing atau penyesuaian laba bukan untuk memanipulasi, tetapi untuk memberikan sinyal positif mengenai prospek jangka panjang perusahaan. Beberapa penelitian yang direview mendukung gagasan bahwa earnings management kadang dapat meningkatkan relevansi informasi keuangan.

Menurut opini saya, artikel ini memberikan gambaran yang seimbang tentang dua sisi earnings management—baik yang merugikan maupun yang berpotensi memberikan manfaat. Namun, dominasi penelitian yang menekankan aspek oportunistik menunjukkan bahwa praktik manipulasi laba masih menjadi masalah serius dalam pelaporan keuangan. Oleh karena itu, perlu ada peningkatan transparansi, standar pengungkapan, dan pengawasan untuk memastikan bahwa earnings management tidak disalahgunakan. Artikel ini sangat relevan sebagai rujukan bagi akademisi, regulator, dan praktisi untuk memahami kompleksitas di balik penyajian laba perusahaan.
In reply to First post

Re: ACTIVITY: RESUME

Nayla Andara གིས-

Nama: Nayla Andara

NPM: 2413031018

Earnings Management adalah tindakan manajemen yang sengaja memanipulasi pelaporan laba dalam laporan keuangan agar sesuai dengan tujuan tertentu, tanpa melanggar aturan akuntansi tetapi dapat menyesatkan para pemangku kepentingan. Berdasarkan jurnal, ada dua perspektif utama terkait earnings management: oportunistik dan sinyal. Perspektif oportunistik menunjukkan bahwa manajer memanfaatkan asimetri informasi untuk memaksimalkan keuntungan pribadi melalui manipulasi laba demi memenuhi kontrak, seperti target hutang atau bonus. Sebaliknya, perspektif sinyal menganggap earnings management sebagai cara manajer menyampaikan informasi prospek perusahaan kepada investor dengan tujuan membantu prediksi kinerja masa depan.

Dua pendekatan utama dalam earnings management adalah accrual (penyesuaian akrual) dan real earnings management (manipulasi kegiatan bisnis riil). Banyak penelitian menggunakan pendekatan accrual karena modelnya sudah mapan, tetapi manajemen laba nyata sering kali lebih sulit dideteksi dan lebih sering digunakan untuk mencapai target laba.

Video Edspira menjelaskan earnings management sebagai upaya pengelolaan waktu transaksi, contohnya menjual aset saat ada keuntungan tidak terealisasi untuk meningkatkan laba pada periode tertentu. Hal ini legal dan berbeda dengan fraud. Kadang manajemen laba juga dilakukan untuk memperhalus laba agar stabil dari waktu ke waktu, seperti menyimpan cadangan laba untuk masa sulit. Namun, praktik ini bisa berpotensi menjadi fraud jika dilakukan secara agresif.

Secara keseluruhan, earnings management memiliki dua sisi: bisa menjadi alat manajemen yang membantu komunikasi dan efisiensi, tetapi juga bisa menyesatkan jika dilakukan untuk keuntungan oportunistik semata.

In reply to First post

Re: ACTIVITY: RESUME

Eka Saryuni གིས-
Nama : Eka Saryuni
Npm : 2413031030

Artikel mengenai earnings management membahas praktik manajemen laba yang dilakukan perusahaan untuk memengaruhi laporan keuangan sehingga tampak lebih stabil, menarik, atau sesuai target tertentu. Manajemen laba terjadi ketika manajer menggunakan kebebasan dalam standar akuntansi untuk mengubah waktu pengakuan pendapatan, biaya, maupun estimasi akuntansi agar mencapai angka yang diinginkan. Artikel ini menjelaskan bahwa meskipun praktik tersebut masih berada dalam batas kebijakan akuntansi yang diperbolehkan, tujuannya sering kali tidak mencerminkan kondisi ekonomi yang sebenarnya.

Faktor pendorong manajemen laba meliputi tekanan untuk memenuhi ekspektasi pasar, motif kontraktual seperti bonus berbasis laba, kebutuhan untuk menjaga citra perusahaan, serta tekanan dari pemegang saham. Artikel ini juga membedakan real earnings management (melalui keputusan operasional seperti diskon besar-besaran atau pemotongan R&D) dan accrual earnings management (melalui estimasi akuntansi seperti penyisihan piutang ragu-ragu atau depresiasi).

Dampak manajemen laba bersifat signifikan, baik bagi investor maupun keberlanjutan perusahaan. Praktik ini dapat menurunkan kualitas informasi keuangan, meningkatkan risiko kesalahan keputusan investasi, serta merusak kepercayaan pasar. Dalam jangka panjang, perusahaan yang sering melakukan manajemen laba cenderung menghadapi risiko litigasi, penurunan nilai perusahaan, dan masalah tata kelola.

Artikel tersebut menekankan pentingnya good corporate governance, kualitas auditor, serta regulasi yang ketat untuk meminimalkan peluang manajemen laba. Transparansi, independensi dewan, dan pengawasan audit menjadi kunci untuk menghasilkan laporan keuangan yang lebih andal dan relevan.
In reply to First post

Re: ACTIVITY: RESUME

Alissya Putri Kartika གིས-
Nama : Alissya Putri Kartika
NPM : 2413031011

Earnings management adalah sebuah tindakan yang dilakukan manajemen perusahaan untuk mengatur laporan keuangan agar laba yang ditampilkan sesuai keinginan. Praktik ini tidak selalu melanggar hukum, karena sering kali hanya mengubah waktu atau cara pencatatan transaksi agar laporan keuntungan terlihat lebih baik atau stabil. Tujuan utama biasanya untuk memenuhi target tertentu, misalnya harapan investor atau aturan dalam kontrak hutang. Ada dua pandangan utama tentang earnings management. Pertama, pandangan opportunistik yang menganggap manajemen melakukannya demi keuntungan pribadi, seperti meningkatkan bonus atau menghindari pelanggaran ketentuan keuangan. Kedua, pandangan sinyal yang memandang earnings management sebagai upaya manajer untuk menyampaikan informasi penting yang sebenarnya kepada pasar agar investor bisa membuat keputusan lebih tepat. Cara earnings management bisa berbentuk manipulasi akun-akun akrual atau mengubah aktivitas operasional secara nyata di perusahaan. Dari studi literatur yang ada, sebagian besar penelitian menggunakan pendekatan akrual dan lebih cenderung melihat praktik ini sebagai tindakan yang opportunistik atau manipulatif. Namun, earnings management tidak selalu negatif. Jika dilakukan dengan tepat, tindakan ini bisa membantu memperbaiki komunikasi informasi keuangan dan mempermudah pengambilan keputusan oleh para pemangku kepentingan. Contoh sederhana misalnya menjual aset pada waktu tertentu untuk menyesuaikan laba yang dilaporkan agar tampak lebih baik atau konstan. Maka, pengaturan seperti ini memerlukan pengawasan yang hati-hati agar tidak disalahgunakan.
In reply to First post

Re: ACTIVITY: RESUME

Nasroh Aulia གིས-
Nama : Nasroh Aulia
NPM : 2413031003

Video diatas membahas konsep earnings management dalam ilmu akuntansi, yaitu praktik pengelolaan laba oleh perusahaan melalui penjadwalan transaksi tertentu. Praktik ini bertujuan untuk memengaruhi angka laba tanpa melibatkan penipuan atau pelanggaran hukum. Earnings management melibatkan penciptaan keuntungan atau kerugian secara sengaja, dengan fokus utama pada manipulasi laba daripada pertimbangan ekonomi murni.

Menurut isi video tersebut, earnings management berbeda dari fraud karena bersifat legal. Umumnya, perusahaan menerapkan upward earnings management untuk meningkatkan laba guna memenuhi ekspektasi pasar. Namun, terdapat pula downward earnings management, di mana laba yang berlebih "disimpan" dalam bentuk cookie jar reserves untuk digunakan pada periode sulit. Sebagai contoh, jika target laba mencapai 10 dolar tetapi hasil aktual 17 dolar, kelebihan 7 dolar dapat ditabung untuk mengatasi kuartal buruk di masa depan.

Artikel ini merangkum berbagai penelitian tentang earnings management dan menunjukkan bahwa sebagian besar studi menggambarkan praktik ini sebagai tindakan manipulasi laba oleh manajer akibat adanya ketidakseimbangan informasi antara manajemen dan pihak luar. Penelitian-penelitian tersebut banyak menggunakan pendekatan accrual untuk mendeteksi tindakan tersebut. Namun, artikel ini juga menyoroti bahwa earnings management tidak selalu bermakna negatif, karena dalam beberapa kasus digunakan sebagai sinyal untuk memberi informasi tambahan kepada investor tentang kondisi atau prospek perusahaan. Secara keseluruhan, artikel ini menegaskan bahwa motif dan konteks sangat menentukan apakah earnings management merugikan atau justru bermanfaat bagi pengguna laporan keuangan.

Menurut saya, artikel ini membuka sudut pandang baru tentang earnings management. Selama ini saya menganggapnya sebagai tindakan manipulasi yang pasti merugikan, tapi setelah membaca berbagai penelitian yang dirangkum, ternyata tidak selalu begitu. Ada kalanya manajer memang menyesuaikan laba untuk memberi sinyal tentang kondisi nyata perusahaan yang belum terlihat di laporan keuangan. Meski begitu, saya tetap merasa bahwa praktik ini harus diawasi, karena tanpa batas yang jelas bisa menyesatkan pengguna laporan. Intinya, earnings management bisa berdampak baik atau buru semuanya tergantung niat dan bagaimana informasi tersebut disampaikan secara transparan.