Diskusi

Diskusi

Diskusi

Number of replies: 2

Deskripsikan disini keterkaitan manusia dengan ruang dan waktu dan bagaimanakah strategi pembelajaran ips dirancang agar peserta didik mampu memahami jati dirinya dan mampu berpikir kesejarahan dalam konteks manusia seutuhnya.

In reply to First post

Re: Diskusi

Ahmad Ridwan Syuhada གིས-
Ahmad Ridwan Syuhada
2523031008

Manusia selalu hidup dalam hubungan yang tidak terpisahkan dengan ruang dan waktu. Ruang memberi manusia tempat untuk beraktivitas, berinteraksi, dan membangun peradaban. Setiap lingkungan baik desa, kota, pesisir, maupun pegunungan, membentuk cara hidup, nilai, dan identitas sosial seseorang. Sementara itu, waktu menghubungkan manusia dengan masa lalu, masa kini, dan masa depan. Pengalaman sejarah, tradisi, dan peristiwa yang pernah terjadi memengaruhi cara seseorang memaknai dirinya serta memahami perubahan yang terus berlangsung di lingkungannya. Dengan kata lain, manusia adalah makhluk yang dibentuk oleh tempat ia hidup dan oleh perjalanan sejarah yang mendahuluinya. Agar peserta didik mampu memahami jati dirinya dalam arus perubahan zaman, pembelajaran IPS perlu dirancang dengan mengintegrasikan perspektif ruang dan waktu secara mendalam. Pembelajaran tidak hanya menyajikan fakta-fakta sejarah atau kondisi geografis, tetapi mengajak siswa menelusuri bagaimana lingkungan tempat tinggal mereka terbentuk, bagaimana nenek moyang mereka hidup, serta bagaimana perubahan sosial dan budaya terjadi dari masa ke masa.

Strategi pembelajaran yang dapat digunakan antara lain:
1. Pendekatan inkuiri dan berpikir sejarah (historical thinking skills)
Siswa diajak menyelidiki sumber sejarah, membandingkan peristiwa, menilai sebab-akibat, serta memahami perubahan dan kesinambungan. Dengan cara ini, siswa belajar melihat dirinya sebagai bagian dari perjalanan panjang manusia.

2. Pembelajaran kontekstual berbasis lingkungan
Guru menghubungkan materi dengan kondisi nyata di sekitar peserta didik—misalnya sejarah lokal, dinamika sosial di daerah mereka, atau perubahan ruang akibat pembangunan. Hal ini membantu siswa menyadari bahwa identitas mereka dipengaruhi ruang tempat mereka hidup.

3. Penggunaan media naratif dan simulasi
Cerita sejarah, rekonstruksi peristiwa, drama, atau simulasi kehidupan masa lalu membantu siswa merasakan bagaimana manusia mengambil keputusan dalam konteks ruang dan waktu tertentu.

Melalui strategi-strategi tersebut, pembelajaran IPS tidak hanya mengajarkan pengetahuan, tetapi juga membantu peserta didik memahami dirinya sebagai makhluk sosial yang hidup dalam ruang tertentu, memiliki sejarah yang mengakar, dan bertanggung jawab terhadap masa depan. Dengan memahami ruang dan waktu secara utuh, peserta didik dapat membangun jati diri yang kuat serta mampu berpikir kesejarahan dalam melihat berbagai fenomena kehidupan.
In reply to First post

Re: Diskusi

HabibahHusnul 2523031006 གིས-
Nama: Habibah Husnul Khotimah
NPM: 2523031006

Manusia pada hakikatnya adalah makhluk historis yang hidup dalam dimensi ruang dan waktu. Dalam dimensi ruang, manusia selalu berinteraksi dengan lingkungan fisik, sosial, dan budaya yang membentuk cara hidup, pola perilaku, serta nilai-nilai yang dianutnya. Ruang tidak hanya dipahami sebagai lokasi geografis, tetapi juga sebagai arena sosial tempat manusia beraktivitas, beradaptasi, dan membangun identitas. Sementara itu, dimensi waktu menggambarkan kesinambungan pengalaman manusia dari masa lalu, masa kini, hingga masa depan. Melalui waktu, manusia dapat memahami proses perubahan, kontinuitas, dan perkembangan peradaban. Kesadaran akan waktu menuntun manusia untuk melihat dirinya sebagai bagian dari perjalanan sejarah yang panjang, bukan entitas yang berdiri sendiri.

Sinergi antara ruang dan waktu menjadikan manusia sebagai makhluk yang berkonteks, berproses, dan beridentitas. Pemahaman atas ruang membentuk kesadaran akan posisi dirinya dalam masyarakat, sedangkan pemahaman atas waktu membentuk kesadaran historis bahwa jati diri terbentuk oleh pengalaman, tradisi, dan dinamika sosial yang diwariskan dari generasi ke generasi. Di sinilah pentingnya pembelajaran IPS untuk menuntun peserta didik agar memahami manusia sebagai makhluk ruang-waktu yang utuh.

Strategi pembelajaran yang digunakan harus mampu mengintegrasikan pendekatan historis dan geografis sehingga peserta didik dapat melihat bagaimana kondisi ruang membentuk kehidupan manusia dan bagaimana waktu menciptakan perubahan sosial. Guru dapat menerapkan pembelajaran berbasis inkuiri kesejarahan, refleksi identitas, serta proyek kontekstual yang mengajak siswa menyelidiki peristiwa masa lalu, mengaitkannya dengan kondisi kekinian, dan memahami pengaruhnya terhadap masa depan. Melalui kegiatan seperti penulisan sejarah diri, analisis perubahan lingkungan, pembuatan peta waktu, atau penyusunan dokumenter sejarah lokal, peserta didik dilatih untuk mengembangkan pemikiran historis (historical thinking) sekaligus kesadaran ruang (spatial awareness). Dengan demikian, pembelajaran IPS tidak hanya menanamkan pengetahuan faktual, tetapi juga membentuk kemampuan berpikir kritis, kesadaran diri, dan pemahaman tentang manusia seutuhnya sebagai makhluk yang hidup dalam ruang dan waktu.