Tulislah satu paragraf terkait dengan topik pekan ini, maksimal 250 kata, tidak boleh sama dengan teman anda.
Summary
Nama: Habibah Husnul Khotimah
NPM: 2523031006
Fenomena ekonomi dan bisnis pada era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 menunjukkan bahwa kehidupan sosial manusia kini berada dalam arus perubahan yang sangat cepat, terutama karena digitalisasi dan otomatisasi telah mengubah cara produksi, distribusi, dan konsumsi. Teknologi seperti artificial intelligence, big data, dan Internet of Things membuat proses bisnis menjadi lebih efisien, tetapi juga memunculkan tantangan baru, terutama dalam pemenuhan kebutuhan manusia. Meski barang dan jasa semakin mudah diakses melalui platform digital, kelangkaan tetap terjadi karena keterbatasan sumber daya alam, distribusi yang tidak merata, serta ketimpangan kapasitas manusia dalam memanfaatkan teknologi. Sisi lain, kehidupan sosial manusia juga terdampak: pola interaksi bergeser ke ruang digital, muncul pekerjaan baru sekaligus hilangnya profesi lama, serta meningkatnya kesenjangan antara individu yang melek teknologi dan yang tertinggal. Kelangkaan dalam konteks modern bukan hanya terkait sumber daya fisik, tetapi juga akses terhadap informasi, literasi digital, dan peluang ekonomi. Society 5.0 berupaya menawarkan solusi melalui integrasi teknologi berbasis kemanusiaan teknologi tidak hanya untuk efisiensi industri, tetapi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Solusi terhadap kelangkaan dan tantangan tersebut meliputi penguatan literasi digital, peningkatan keterampilan melalui pendidikan dan pelatihan, pemanfaatan teknologi untuk pengelolaan sumber daya secara berkelanjutan, serta kebijakan pemerintah yang memastikan pemerataan akses. Dengan demikian, manusia dapat memanfaatkan peluang ekonomi digital sekaligus mengatasi kelangkaan secara lebih inovatif dan berkeadilan di tengah dinamika sosial yang terus berkembang.
NPM: 2523031006
Fenomena ekonomi dan bisnis pada era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 menunjukkan bahwa kehidupan sosial manusia kini berada dalam arus perubahan yang sangat cepat, terutama karena digitalisasi dan otomatisasi telah mengubah cara produksi, distribusi, dan konsumsi. Teknologi seperti artificial intelligence, big data, dan Internet of Things membuat proses bisnis menjadi lebih efisien, tetapi juga memunculkan tantangan baru, terutama dalam pemenuhan kebutuhan manusia. Meski barang dan jasa semakin mudah diakses melalui platform digital, kelangkaan tetap terjadi karena keterbatasan sumber daya alam, distribusi yang tidak merata, serta ketimpangan kapasitas manusia dalam memanfaatkan teknologi. Sisi lain, kehidupan sosial manusia juga terdampak: pola interaksi bergeser ke ruang digital, muncul pekerjaan baru sekaligus hilangnya profesi lama, serta meningkatnya kesenjangan antara individu yang melek teknologi dan yang tertinggal. Kelangkaan dalam konteks modern bukan hanya terkait sumber daya fisik, tetapi juga akses terhadap informasi, literasi digital, dan peluang ekonomi. Society 5.0 berupaya menawarkan solusi melalui integrasi teknologi berbasis kemanusiaan teknologi tidak hanya untuk efisiensi industri, tetapi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Solusi terhadap kelangkaan dan tantangan tersebut meliputi penguatan literasi digital, peningkatan keterampilan melalui pendidikan dan pelatihan, pemanfaatan teknologi untuk pengelolaan sumber daya secara berkelanjutan, serta kebijakan pemerintah yang memastikan pemerataan akses. Dengan demikian, manusia dapat memanfaatkan peluang ekonomi digital sekaligus mengatasi kelangkaan secara lebih inovatif dan berkeadilan di tengah dinamika sosial yang terus berkembang.
Ahmad Ridwan Syuhada
2523031008
Ilmu ekonomi pada hakikatnya adalah studi tentang bagaimana manusia membuat pilihan-pilihan rasional dalam menghadapi kelangkaan sumber daya. Dalam kehidupan sehari-hari, setiap individu, keluarga, perusahaan, maupun pemerintah selalu berhadapan dengan pertanyaan fundamental: barang apa yang akan diproduksi, bagaimana cara memproduksinya secara efisien, dan untuk siapa barang tersebut didistribusikan. Kelangkaan menjadi inti permasalahan ekonomi karena kebutuhan manusia yang tidak terbatas harus dipenuhi dengan sumber daya yang terbatas, baik tenaga kerja, modal, mesin, maupun waktu. Oleh karena itu, setiap keputusan ekonomi melibatkan trade-off atau pengorbanan, di mana memilih satu alternatif berarti melepaskan alternatif lainnya. Konsep biaya peluang menjadi penting dalam memahami bahwa setiap pilihan memiliki konsekuensi. Prinsip-prinsip ekonomi seperti berpikir rasional pada margin, merespons insentif, dan memanfaatkan perdagangan untuk keuntungan bersama menjadi panduan dalam pengambilan keputusan. Pasar berfungsi sebagai mekanisme alokasi sumber daya yang efisien, meskipun kadang memerlukan intervensi pemerintah untuk memperbaiki kegagalan pasar. Pada tingkat makro, standar hidup suatu bangsa ditentukan oleh produktivitas dan kemampuannya menghasilkan barang dan jasa, sementara kebijakan moneter dan fiskal memengaruhi stabilitas harga serta keseimbangan antara inflasi dan pengangguran.
2523031008
Ilmu ekonomi pada hakikatnya adalah studi tentang bagaimana manusia membuat pilihan-pilihan rasional dalam menghadapi kelangkaan sumber daya. Dalam kehidupan sehari-hari, setiap individu, keluarga, perusahaan, maupun pemerintah selalu berhadapan dengan pertanyaan fundamental: barang apa yang akan diproduksi, bagaimana cara memproduksinya secara efisien, dan untuk siapa barang tersebut didistribusikan. Kelangkaan menjadi inti permasalahan ekonomi karena kebutuhan manusia yang tidak terbatas harus dipenuhi dengan sumber daya yang terbatas, baik tenaga kerja, modal, mesin, maupun waktu. Oleh karena itu, setiap keputusan ekonomi melibatkan trade-off atau pengorbanan, di mana memilih satu alternatif berarti melepaskan alternatif lainnya. Konsep biaya peluang menjadi penting dalam memahami bahwa setiap pilihan memiliki konsekuensi. Prinsip-prinsip ekonomi seperti berpikir rasional pada margin, merespons insentif, dan memanfaatkan perdagangan untuk keuntungan bersama menjadi panduan dalam pengambilan keputusan. Pasar berfungsi sebagai mekanisme alokasi sumber daya yang efisien, meskipun kadang memerlukan intervensi pemerintah untuk memperbaiki kegagalan pasar. Pada tingkat makro, standar hidup suatu bangsa ditentukan oleh produktivitas dan kemampuannya menghasilkan barang dan jasa, sementara kebijakan moneter dan fiskal memengaruhi stabilitas harga serta keseimbangan antara inflasi dan pengangguran.
Nama : Maria ulfa rara ardhika
NPM: 2523031009
Ekonomi dan bisnis era 4.0 menandai sebuah fase transformasi struktural yang fundamental, didorong oleh integrasi sistemik teknologi digital canggih seperti Kecerdasan Buatan (AI), Internet of Things (IoT), komputasi awan (cloud computing), dan analitik big data. Integrasi ini secara mendasar mengubah paradigma produksi, distribusi, dan konsumsi dalam sistem ekonomi global. Dampaknya tidak hanya terbatas pada peningkatan efisiensi dan otomatisasi proses bisnis, tetapi juga melahirkan model-model ekonomi disruptif, seperti ekonomi berbasis platform (platform economy), ekosistem digital, dan ekonomi berbagi (sharing economy), yang secara langsung menantang struktur pasar konvensional. Dari perspektif teori pertumbuhan endogen, inovasi teknologi pada era 4.0 berfungsi sebagai katalisator utama bagi akumulasi modal pengetahuan (knowledge capital), yang mengakselerasi peningkatan produktivitas dan menjadi sumber keunggulan kompetitif jangka panjang. Pergeseran ini menuntut adanya rekonfigurasi kapabilitas organisasi, terutama dalam hal kemampuan manajerial untuk melakukan pengambilan keputusan berbasis data (data-driven decision-making) serta kesiapan untuk beradaptasi terhadap volatilitas dan ketidakpastian yang tinggi di pasar digital. Dengan demikian, ekonomi dan bisnis era 4.0 harus dipahami bukan sekadar sebagai fenomena perkembangan teknologi, melainkan sebagai pergeseran epistemologis dan institusional yang mendalam. Pergeseran ini secara holistik membentuk ulang pola interaksi ekonomi, mengubah struktur industri, dan mentransformasi dinamika pasar tenaga kerja dalam tatanan global kontemporer.
NPM: 2523031009
Ekonomi dan bisnis era 4.0 menandai sebuah fase transformasi struktural yang fundamental, didorong oleh integrasi sistemik teknologi digital canggih seperti Kecerdasan Buatan (AI), Internet of Things (IoT), komputasi awan (cloud computing), dan analitik big data. Integrasi ini secara mendasar mengubah paradigma produksi, distribusi, dan konsumsi dalam sistem ekonomi global. Dampaknya tidak hanya terbatas pada peningkatan efisiensi dan otomatisasi proses bisnis, tetapi juga melahirkan model-model ekonomi disruptif, seperti ekonomi berbasis platform (platform economy), ekosistem digital, dan ekonomi berbagi (sharing economy), yang secara langsung menantang struktur pasar konvensional. Dari perspektif teori pertumbuhan endogen, inovasi teknologi pada era 4.0 berfungsi sebagai katalisator utama bagi akumulasi modal pengetahuan (knowledge capital), yang mengakselerasi peningkatan produktivitas dan menjadi sumber keunggulan kompetitif jangka panjang. Pergeseran ini menuntut adanya rekonfigurasi kapabilitas organisasi, terutama dalam hal kemampuan manajerial untuk melakukan pengambilan keputusan berbasis data (data-driven decision-making) serta kesiapan untuk beradaptasi terhadap volatilitas dan ketidakpastian yang tinggi di pasar digital. Dengan demikian, ekonomi dan bisnis era 4.0 harus dipahami bukan sekadar sebagai fenomena perkembangan teknologi, melainkan sebagai pergeseran epistemologis dan institusional yang mendalam. Pergeseran ini secara holistik membentuk ulang pola interaksi ekonomi, mengubah struktur industri, dan mentransformasi dinamika pasar tenaga kerja dalam tatanan global kontemporer.