Menulis Summary e-journal

Menulis Summary e-journal

Menulis Summary e-journal

Number of replies: 22

Tulislah disini summary isi jurnal di aats maksimal 300 kata tidak boleh sama dengan teman.

In reply to First post

Re: Menulis Summary e-journal

Muhammad rizqi Alfiah གིས-
Nama : Muhammad Rizqi Alfiah
Npm. : 2313031008

Jurnal ini membahas pemanfaatan Facebook sebagai sarana pembelajaran bahasa Inggris sebagai bahasa asing (EFL). Penelitian dilakukan untuk menilai sejauh mana media sosial ini dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses belajar. Latar belakang penelitian ini berangkat dari fenomena bahwa siswa generasi digital lebih akrab dengan media sosial dibandingkan metode tradisional, sehingga perlu pendekatan baru yang lebih sesuai dengan gaya belajar mereka.
Metodologi penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan instrumen kuesioner dan wawancara untuk mengetahui respon mahasiswa terhadap penggunaan Facebook dalam pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Facebook tidak hanya menjadi wadah interaksi sosial, tetapi juga mendukung diskusi akademik, berbagi materi, dan meningkatkan motivasi belajar. Siswa merasa lebih bebas mengemukakan pendapat, bertanya, dan berdiskusi tanpa tekanan sebagaimana di kelas konvensional.
Selain itu, penggunaan Facebook mendorong terciptanya pembelajaran kolaboratif. Siswa dapat saling memberi masukan, memperbaiki kesalahan, serta membangun pengetahuan secara bersama-sama. Aspek keterlibatan emosional juga meningkat karena siswa merasa lebih dekat dengan dosen maupun teman belajar. Namun, penelitian ini juga mencatat adanya tantangan, seperti distraksi dari konten non-akademik dan kebutuhan keterampilan manajemen waktu yang baik.
Secara keseluruhan, jurnal ini menyimpulkan bahwa Facebook dapat berfungsi sebagai platform pendukung pembelajaran EFL yang efektif, terutama dalam meningkatkan keterlibatan siswa. Meski demikian, keberhasilan pemanfaatannya tetap bergantung pada pengelolaan yang tepat, peran aktif pengajar, serta kedisiplinan siswa dalam membatasi penggunaan di luar konteks akademik. Dengan demikian, media sosial dapat dioptimalkan sebagai sarana pendidikan jika dipadukan dengan strategi pembelajaran yang terarah.
In reply to First post

Re: Menulis Summary e-journal

Catur Febriyan གིས-
Nama : Catur Febriyan
NPM : 2313031018

Teori memiliki sejumlah karakteristik penting yang menjadikannya berbeda dari sekadar pendapat atau asumsi. Sebuah teori harus disusun secara logis dan koheren, dengan batasan yang jelas mengenai istilah maupun variabel yang digunakan. Teori juga harus memiliki wilayah penerapan tertentu, menjelaskan hubungan antarvariabel, serta mampu memberikan penjelasan dan prediksi yang terarah. Selain itu, teori tidak sekadar menyajikan konsep atau prinsip, tetapi juga dibangun berdasarkan data empiris yang dapat diuji, diverifikasi, dan terus dikembangkan seiring berjalannya waktu. Suatu teori juga harus jelas, ringkas, relevan, serta mampu memberikan prediksi yang lebih unggul dibanding teori yang sudah ada sebelumnya. Prediksi yang dihasilkan seharusnya bersifat umum sehingga dapat diterapkan di berbagai konteks, sekaligus tetap terbuka untuk penyempurnaan sesuai perkembangan ilmu pengetahuan. Dengan demikian, teori berperan tidak hanya dalam menjelaskan fenomena, tetapi juga dalam memprediksi peristiwa yang mungkin terjadi di masa depan.

Sementara itu, kerangka teoretis dipahami sebagai susunan teori yang relevan dengan bidang penelitian tertentu dan dijadikan dasar untuk menganalisis serta menafsirkan data. Kerangka ini tidak sekadar berisi pemikiran pribadi peneliti, melainkan merupakan hasil sintesis dari gagasan para ahli terdahulu yang dijadikan pijakan konseptual. Fungsi utama kerangka teoretis adalah memberikan landasan akademis agar analisis data lebih terarah, sistematis, dan memiliki ketelitian ilmiah. Melalui kerangka ini, peneliti dapat menggunakan lensa teoretis yang sudah teruji untuk memahami fenomena yang diteliti, menafsirkan hasil penelitian, dan menyusunnya dalam bentuk pembahasan yang sesuai dengan standar akademik. Dengan kata lain, kerangka teoretis memungkinkan peneliti menempatkan temuannya dalam konteks pengetahuan yang lebih luas serta memberikan pijakan untuk menarik kesimpulan maupun rekomendasi yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
In reply to First post

Re: Menulis Summary e-journal

Diah Arum Sari Nawang Ulan གིས-
Nama : Diah Arum Sari Nawan Ulan
NPM : 2313031021

Artikel ini membahas tiga konsep penting dalam penelitian, yaitu teori, kerangka teoretis, dan kerangka konseptual, yang sering kali membingungkan mahasiswa maupun peneliti pemula.
1. Teori dipahami sebagai seperangkat konsep, definisi, dan proposisi yang saling berhubungan untuk menjelaskan serta memprediksi fenomena tertentu. Teori berfungsi sebagai landasan konseptual yang memberikan penjelasan ilmiah mengenai hubungan antar-variabel.
2. Kerangka teoretis (theoretical framework) merupakan struktur yang dibangun dari teori-teori relevan untuk menjadi dasar dalam menganalisis data. Dengan kata lain, kerangka teoretis menyediakan “kacamata” bagi peneliti dalam menginterpretasikan temuan penelitian sesuai teori yang dipilih.
3. Kerangka konseptual (conceptual framework) lebih luas dan bersifat personal. Kerangka ini mencakup keseluruhan rancangan penelitian mulai dari masalah, teori, metode, hingga analisis. Kerangka konseptual menyatukan elemen-elemen penelitian dan bisa dianggap sebagai peta yang memandu peneliti.

Kivunja menekankan bahwa ketiga konsep ini tidak boleh disamakan, meskipun dalam praktiknya sering dipakai bergantian. Perbedaan yang jelas membantu peneliti menyusun proposal yang lebih terstruktur, memahami peran teori dalam penelitian, dan menghasilkan analisis yang lebih valid.

Kesimpulannya, setiap penelitian sebaiknya memiliki kerangka teoretis yang jelas sebagai landasan analisis. Sementara kerangka konseptual dapat digunakan untuk menggambarkan keseluruhan alur penelitian, meskipun tidak selalu wajib ditulis eksplisit dalam laporan.
In reply to First post

Re: Menulis Summary e-journal

Dela Novita གིས-
Nama : Dela Novita
NPm : 2313031023

Jurnal karya Charles Kivunja (2018) berjudul “Distinguishing between Theory, Theoretical Framework, and Conceptual Framework” membahas perbedaan mendasar antara tiga istilah yang sering membingungkan mahasiswa riset, khususnya di jenjang magister dan doktor. Penulis menekankan bahwa banyak mahasiswa masih menggunakan teori, kerangka teori, dan kerangka konseptual secara bergantian tanpa memahami fungsi spesifiknya.

Teori dipahami sebagai seperangkat konsep, proposisi, dan hubungan antar variabel yang bertujuan menjelaskan atau memprediksi fenomena. Teori lahir dari penelitian panjang dan berfungsi sebagai dasar ilmiah dalam memahami suatu masalah. Sementara itu, kerangka teori adalah struktur konseptual yang disusun dari teori-teori relevan untuk menganalisis data dan menginterpretasikan hasil penelitian. Kerangka teori berperan sebagai “coat hanger” yang membuat data lebih terorganisasi dan bermakna dalam menjawab pertanyaan penelitian.

Berbeda dengan itu, kerangka konseptual bersifat lebih luas karena mencakup keseluruhan rancangan penelitian, mulai dari pemilihan topik, pertanyaan riset, metodologi, hingga pelaporan hasil. Dengan kata lain, kerangka konseptual adalah “rumah” dari penelitian, sementara kerangka teori hanya “salah satu ruangannya”.

Artikel ini juga menjelaskan pentingnya membangun kerangka teori dari kajian literatur yang mendalam agar penelitian memiliki dasar akademik yang kuat. Tanpa kerangka teori, analisis data akan cenderung deskriptif dan dangkal. Selain itu, penulis menekankan bahwa kerangka teori meningkatkan kredibilitas, validitas, reliabilitas, serta memperlihatkan kontribusi ilmiah peneliti.

Kesimpulannya, pemahaman yang jelas tentang teori, kerangka teori, dan kerangka konseptual akan membantu mahasiswa riset menghindari kesalahan konseptual, menyusun proposal yang solid, dan menghasilkan penelitian yang bernilai akademik tinggi.
In reply to First post

Re: Menulis Summary e-journal

Sela Ayu Irawati གིས-
Nama: Sela Ayu Irawati
Npm:2313031015

Pengertian dan Ciri-ciri Teori
Teori: kumpulan konstruksi (konsep), definisi, dan proposisi yang saling terkait yang menyajikan pandangan sistematis tentang fenomena dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan tujuan menjelaskan dan memprediksi fenomena tersebut. Berikut adalah beberapa ciri-ciri teori :
• Menjelaskan/ memprediksi fenomena: memberikan penjelasan tentang apa yang terjadi dan mengapa, serta memungkinkan kita membuat prediksi tentang kejadian di masa depan.
• Terdiri dari konsep dan prinsip: terdiri dari konsep-konsep yang saling terkait dan prinsip-prinsip yang mengatur hubungan antara konsep-konsep tersebut.
• Substantif: konsep dan prinsip yang cukup substantif untuk memungkinkan kita memprediksi kejadian di masa depan, memahami hubungan, dan memahami interaksi manusia.
• Membentuk landasan pengetahuan: membentuk landasan pengetahuan yang mendalam dan luas dalam disiplin ilmu, menggabungkan ide-ide, konsep-konsep, dan tema-tema yang saling terkait.
• Wujud pemahaman dan prediksi: memungkinkan kita untuk memahami fenomena dan bertindak lebih tepat, termasuk kemampuan untuk memprediksi.
Perbedaan Kerangka Teoretis dan Kerangka Konseptual
• Kerangka teoretis: seperangkat teori, konsep, dan prinsip yang digunakan untuk memandu penelitian dan memahami fenomena yang sedang diteliti. Kerangka teoritis memberikan landasan ilmiah untuk memahami data, menghubungkan konsep abstrak dengan observasi konkret, dan membantu merumuskan pertanyaan penelitian.
• Kerangka konseptual: orientasi dan asosiasi yang menyeluruh dan logis dari semua elemen yang membentuk pemikiran, struktur, rencana, dan praktik dalam proyek penelitian. Mencakup pemikiran tentang topik penelitian, masalah yang akan diselidiki, pertanyaan penelitian, literatur yang akan dikaji, teori yang akan diterapkan, metodologi yang akan digunakan, analisis data, dan kesimpulan
Cara mengembangkan Kerangka Teoretis: Topik penelitian yang pahami dengan baik, lakukan tinjauan literatur yang komprehensif, pilih teori-teori yang relevan, identifikasi konsep dan variabel yang terkait dengan teori, tentukan hubungan antara konsep dan variabel yang telah diidentifikasi, buat kerangka teoretis yang jelas dan terstruktur, uji dan kembangkan kerangka teoretis dan teruslah memperbaiki kerangka teoretis.
In reply to First post

Re: Menulis Summary e-journal

TAZKI ALFIKRI གིས-
NAMA : Tazki Alfikri
NPM : 2313031028

Jurnal "Distinguishing between Theory, Theoretical Framework, and Conceptual Framework" oleh Dr. Charles Kivunja membahas perbedaan antara teori, kerangka teoritis, dan kerangka konseptual dalam konteks penelitian. Penulis menyoroti bahwa banyak mahasiswa, terutama dalam bidang pendidikan dan ilmu sosial, sering bingung membedakan ketiga istilah ini.

Melalui metodologi tinjauan literatur sistematis dan pengalaman praktis, Kivunja menjelaskan bahwa teori adalah pernyataan umum tentang hubungan antara fenomena. Kerangka teoritis, di sisi lain, merupakan struktur yang mendasari analisis data penelitian, sementara kerangka konseptual mencakup semua elemen yang terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian, termasuk masalah, metodologi, dan pengolahan data.

Kivunja menekankan pentingnya kerangka teoritis dalam penelitian, terutama untuk tesis PhD, karena memberikan dasar akademis yang kuat untuk analisis data. Ia juga memberikan panduan tentang cara mengembangkan kerangka teoritis yang sesuai dengan pertanyaan penelitian. Dengan menjelaskan tujuan dan fungsi masing-masing kerangka, Kivunja bertujuan membantu mahasiswa memahami dan menggunakan istilah ini dengan benar dalam konteks akademik.

Melalui artikel ini, penulis berharap dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang konsep-konsep ini, yang pada gilirannya dapat memperbaiki kualitas proposal dan tesis mereka.
In reply to First post

Re: Menulis Summary e-journal

Suci Tri Wahyuni 2313031012 གིས-
Nama : Suci Tri Wahyuni 
NPM : 2313031012

Jurnal tersebut membahas tentang perbedaan antara teori, kerangka teoretis, dan kerangka konseptual dalam konteks penelitian akademis. Banyak mahasiswa sering kali mengalami kesulitan dalam membedakan ketiga konsep ini, padahal ketiganya memiliki peran yang berbeda dalam sebuah penelitian. Dalam dunia akademik, ketiga elemen ini penting untuk diperjelas agar penelitian dapat tersusun secara sistematis dan logis.

Teori didefinisikan sebagai serangkaian abstraksi yang menghubungkan konsep-konsep dan variabel untuk menjelaskan atau memprediksi fenomena. Teori bersifat umum dan digunakan untuk menggambarkan bagaimana variabel-variabel dalam penelitian saling berhubungan. Sebagai dasar ilmiah, teori membantu peneliti dalam memahami fenomena secara lebih menyeluruh. Dalam hal ini, teori juga digunakan sebagai landasan untuk pengembangan kerangka teoretis yang menjadi panduan dalam analisis data dan penarikan kesimpulan.

Kerangka teoretis adalah struktur yang dibangun dari teori-teori yang sudah ada dan berfungsi untuk mendukung analisis data serta interpretasi hasil penelitian. Kerangka ini membantu peneliti menjelaskan bagaimana data yang dikumpulkan sejalan dengan teori-teori yang relevan. Penelitian yang baik, terutama di tingkat lanjut seperti disertasi PhD, harus memiliki kerangka teoretis yang kuat. Kerangka ini memberikan dasar ilmiah yang kokoh untuk analisis data dan memastikan bahwa interpretasi hasil penelitian dapat diandalkan.

Kerangka konseptual, memiliki cakupan yang lebih luas dibandingkan kerangka teoretis. Kerangka konseptual mencakup seluruh proses penelitian mulai dari pemilihan topik, formulasi masalah, pertanyaan penelitian, hingga metodologi dan interpretasi hasil. Kerangka ini bertindak sebagai peta logis yang memandu seluruh tahapan penelitian. Perbedaan utama antara kerangka teoretis dan kerangka konseptual terletak pada fokusnya: kerangka teoretis lebih spesifik dalam hal analisis data, sedangkan kerangka konseptual mencakup keseluruhan desain penelitian.

Jurnal ini menekankan bahwa pemahaman mendalam tentang perbedaan dan penggunaan ketiga konsep ini sangat penting dalam menyusun proposal penelitian yang baik dan menghasilkan tesis yang solid. Dengan pemahaman yang jelas, mahasiswa dapat membangun kerangka teoretis yang kuat berdasarkan literatur yang ada, serta mengintegrasikan teori dengan praktik penelitian untuk menciptakan analisis yang mendalam dan hasil yang bermanfaat.
In reply to Suci Tri Wahyuni 2313031012

Re: Menulis Summary e-journal

Saqila Rahma Andini གིས-
saqila rahma andini
2313031020

Jurnal ini membahas peran guru dalam lingkungan pembelajaran konstruktivis, menekankan pergeseran mereka dari otoritas pusat menjadi fasilitator yang memotivasi dan melibatkan siswa dalam pembelajaran kooperatif. Penekanan diberikan pada pentingnya harapan tinggi, aktivitas yang berfokus pada pembelajar, dan penilaian autentik yang mendorong evaluasi diri dan rekan. Selain itu, jurnal ini menguraikan cara mengembangkan kerangka teoretis untuk penelitian, membedakannya dari kerangka konseptual, serta memberikan kriteria untuk menilai kualitas kerangka teoretis. Kesimpulan menekankan perlunya kerangka teoretis dalam disertasi, sementara menjelaskan bahwa kerangka konseptual tidak wajib.

Jurnal ini juga memberikan panduan komprehensif tentang pengembangan kerangka teoretis untuk penelitian, khususnya untuk tesis PhD. Pentingnya memiliki kerangka teoretis dijelaskan sebagai struktur untuk analisis dan interpretasi data, yang membantu menghubungkan teori yang ada dengan masalah penelitian. Beberapa poin kunci yang dibahas meliputi: tujuan penelitian, metodologi, analisis data, pandangan dunia, pelaporan temuan, pengembangan kerangka, dan tujuan kerangka. Kerangka teoretis berfungsi untuk meningkatkan kredibilitas, transferabilitas, konfirmabilitas, dan ketergantungan temuan.

Dr. Charles Kivunja, penulis jurnal, bertujuan untuk memperjelas perbedaan antara teori, kerangka teoretis, dan kerangka konseptual dalam konteks metode penelitian, terutama untuk mahasiswa penelitian tingkat tinggi (HDR). Jurnal ini menyoroti kesalahpahaman umum di kalangan mahasiswa mengenai istilah-istilah ini dan menekankan pentingnya pemahaman yang tepat untuk pengembangan proposal dan tesis penelitian yang efektif. Dengan demikian, jurnal ini berfungsi sebagai panduan bagi mahasiswa HDR untuk lebih memahami dan menerapkan konsep-konsep kritis ini dalam upaya penelitian mereka.
In reply to First post

Re: Menulis Summary e-journal

Ni Wayan Vara Wulandari གིས-
Nama: Ni Wayan Vara Wulandari
NPM: 2313031017

Membedakan antara Teori, Kerangka Teoritis, dan Kerangka Konseptual: Tinjauan Sistematis Pelajaran dari Lapangan

Kesulitan umum dalam studi penelitian tingkat tinggi adalah membedakan antara teori, kerangka teoritis, dan kerangka konseptual, yang sering digunakan secara keliru. Teori adalah pernyataan umum tentang abstraksi atau ide-ide yang menegaskan, menjelaskan, atau memprediksi hubungan antara fenomena, dalam batas-batas asumsi kritis. Pernyataan umum ini menyatukan "konsep, definisi, dan proposisi yang saling terkait yang menjelaskan atau memprediksi peristiwa". Teori biasanya muncul dari proses penelitian panjang yang menggunakan data empiris. Asumsi, pernyataan, dan prediksi yang diajukan oleh suatu teori menjadi dasar intelektual di mana data penelitian dapat didasarkan untuk mencari makna. Teori yang baik harus mampu mendeskripsikan, menjelaskan, dan membuat prediksi spesifik mengenai hubungan yang jelas antar variabel, di mana prediksi ini harus cukup umum untuk dapat diterapkan di berbagai konteks. Berbeda dengan itu, Kerangka Teoritis bukanlah ide peneliti sendiri, melainkan struktur yang dibuat dari sintesis teori-teori yang sudah ada yang relevan dengan topik penelitian spesifik; kerangka ini berfungsi sebagai "lensa" untuk menganalisis, menafsirkan, dan mendiskusikan data temuan. Sementara itu, Kerangka Konseptual adalah istilah payung (umbrella term) yang mencakup totalitas dan orientasi logis dari keseluruhan proyek penelitian, mulai dari identifikasi masalah, tujuan, metodologi, hingga pelaporan, dan ia meliputi Kerangka Teoritis. Analogi yang membantu adalah, sementara kerangka konseptual adalah rumah, kerangka teoritis hanyalah sebuah ruangan yang melayani tujuan tertentu di rumah itu. Oleh karena itu, kedua istilah ini tidak boleh digunakan secara bergantian. Kerangka konseptual adalah istilah payung yang berkaitan dengan semua konsep dan ide yang menempati pikiran saat merencanakan dan melaksanakan proyek penelitian.
In reply to First post

Re: Menulis Summary e-journal

Dwi Apriyana གིས-
Nama: Dwi Apriyana
NPM: 2313031022
Kelas: 2023 A

Jurnal ini membahas tentang perbedaan di antara teori, kerangka teoretis, dan kerangka konseptual.
Pertama, teori didefinisikan sebagai sekumpulan konsep, prinsip, dan ide yang disusun secara sistematis untuk menjelaskan suatu fenomena. Teori dibangun atas dasar penelitian sebelumnya dan digunakan untuk memahami atau meramalkan sesuatu yang terjadi dalam kenyataan. Dengan demikian, teori berfungsi sebagai landasan berpikir yang menguraikan mengapa sesuatu itu terjadi.
Kedua, kerangka teoretis adalah penggunaan teori dalam konteks penelitian spesifik. Kerangka ini berisi teori-teori yang berfungsi untuk mendukung hasil penelitian dan membantu peneliti dalam menjelaskan interaksi antarvariabel. Kerangka teoretis tidak dibuat sendiri oleh peneliti, melainkan diambil dari teori-teori yang ada dan dihubungkan dengan pokok bahasan penelitian. Dengan adanya kerangka teoretis, penelitian dapat memiliki dasar ilmiah dan orientasi yang jelas saat menganalisis data.
Ketiga, kerangka konseptual diartikan sebagai gambaran komprehensif tentang bagaimana penelitian dirancang dari awal sampai akhir. Kerangka konseptual meliputi latar belakang, rumusan permasalahan, tujuan, metode, serta analisis data. Jika kerangka teoretis berfokus pada teori yang dipakai, kerangka konseptual memberikan gambaran tentang cara berpikir peneliti secara menyeluruh dalam menyelesaikan masalah penelitian.
Kivunja menekankan bahwa teori merupakan dasar ilmiah, kerangka teoretis adalah penerapan teori dalam penelitian, dan kerangka konseptual adalah peta keseluruhan dari penelitian itu sendiri. Peneliti yang memahami ketiga elemen ini akan mampu merancang penelitian yang logis, kuat secara ilmiah, dan mudah dipahami oleh pembaca.
In reply to First post

Re: Menulis Summary e-journal

IRFAN A SUKI གིས-
Nama : Irfan A Suki
Npm : 2313031013

Jurnal berjudul “Distinguishing between Theory, Theoretical Framework, and Conceptual Framework: A Systematic Review of Lessons from the Field” yang ditulis oleh Dr. Charles Kivunja (2018) membahas pentingnya memahami perbedaan antara teori, kerangka teoretis, dan kerangka konseptual dalam penelitian ilmiah, khususnya bagi mahasiswa pascasarjana.

Dalam artikelnya, Kivunja menyoroti bahwa banyak peneliti pemula seringkali keliru menggunakan ketiga istilah tersebut secara bergantian, padahal masing-masing memiliki fungsi dan peran yang berbeda. Ia menjelaskan bahwa teori merupakan seperangkat konsep dan proposisi yang menjelaskan hubungan antarvariabel untuk memahami serta memprediksi suatu fenomena.Kerangka teoretis adalah struktur berpikir yang dibangun dari teori-teori yang relevan dan digunakan untuk menganalisis serta menafsirkan data penelitian. Sementara itu, kerangka konseptual** menggambarkan keseluruhan rancangan penelitian yang mencakup penentuan topik, tujuan, metode, teori yang digunakan, hingga penarikan kesimpulan.

Kivunja mengibaratkan kerangka konseptual sebagai “rumah besar” dari penelitian, sedangkan kerangka teoretis merupakan salah satu “ruangan” di dalamnya yang berfungsi memberikan landasan ilmiah bagi analisis data. Ia juga menekankan bahwa pemahaman yang tepat terhadap kerangka teoretis sangat penting untuk meningkatkan validitas, kredibilitas, dan kualitas akademik suatu penelitian.

Artikel ini juga menjelaskan cara membangun kerangka teoretis yang efektif melalui kajian literatur mendalam dan pemilihan teori yang relevan dengan permasalahan penelitian. Sebagai contoh, Kivunja menggunakan model pembelajaran konstruktivis untuk menunjukkan penerapan kerangka teoretis dalam analisis data.Secara keseluruhan, jurnal ini menjelaskan secara komprehensif hubungan dan perbedaan antara teori, kerangka teoretis, dan kerangka konseptual, serta menegaskan bahwa pemahaman yang benar terhadap ketiganya merupakan kunci dalam menghasilkan penelitian yang sistematis, bermakna, dan berkualitas tinggi.
In reply to First post

Re: Menulis Summary e-journal

Mar'atus Shalihah Mar'atus Shalihah གིས-
Nama : Mar'atus Shalihah
NPM : 2313031025

Summary Jurnal “Distinguishing between Theory, Theoretical Framework, and Conceptual Framework: A Systematic Review of Lessons from the Field

Jurnal ini membahas perbedaan mendasar antara theory, theoretical framework, dan conceptual framework dalam penelitian. Melalui kajian literatur yang sistematis, artikel ini menjelaskan definisi, fungsi, serta penerapan ketiga konsep tersebut dalam penelitian ilmiah, khususnya dalam penyusunan proposal dan tesis.

1.   Teori dijelaskan sebagai seperangkat (kumpulan) konsep, proposisi, dan definisi yang menjelaskan serta memprediksi hubungan antar variabel secara sistematis. Teori dibangun berdasarkan data empiris dan berfungsi untuk memahami fenomena, memandu penelitian, serta memperluas pengetahuan ilmiah.

2.   Theoretical framework dijelaskan sebagai struktur konseptual yang berisi teori-teori dari para ahli yang digunakan untuk menganalisis dan menafsirkan data penelitian. Kerangka ini membantu peneliti memahami data secara mendalam dan mengaitkannya dengan literatur yang relevan. Dengan kata lain, kerangka teori menjadi dasar berpikir ilmiah agar penelitian lebih terarah, logis, dan hasilnya dapat dipertanggungjawabkan secara akademis.

3.   Sementara itu, conceptual framework menggambarkan keseluruhan rancangan logis penelitian, meliputi pemilihan topik, rumusan masalah, tujuan, teori yang digunakan, metode, analisis data, hingga penarikan kesimpulan. Kerangka konseptual bersifat lebih luas daripada kerangka teori dan mencerminkan pemikiran peneliti secara menyeluruh terhadap proyek risetnya.

Kivunja (2018) menegaskan bahwa setiap penelitian ilmiah wajib memiliki theoretical framework yang muncul dari kajian literatur, sedangkan conceptual framework tidak perlu dijabarkan secara eksplisit. Pemahaman yang jelas atas ketiga konsep ini penting agar peneliti mampu membangun penelitian yang kokoh, sistematis, dan ilmiah.

In reply to First post

Re: Menulis Summary e-journal

Khoirun Nisa གིས-
Nama : Khoirun Nisa
Npm : 2313031005


Jurnal karya Dr. Charles Kivunja berjudul “Distinguishing between Theory, Theoretical Framework, and Conceptual Framework: A Systematic Review of Lessons from the Field” membahas secara mendalam perbedaan antara teori, kerangka teoretis, dan kerangka konseptual yang sering kali membingungkan mahasiswa pascasarjana dalam menyusun penelitian. Jurnal ini menyoroti pentingnya pemahaman yang tepat terhadap ketiga konsep tersebut agar penelitian akademik dapat tersusun secara sistematis, logis, dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

Teori dijelaskan sebagai seperangkat konsep, konstruksi, dan proposisi yang saling berhubungan untuk menjelaskan serta memprediksi fenomena. Teori berfungsi sebagai dasar ilmiah dan titik tolak bagi peneliti dalam memahami hubungan antar variabel serta mengembangkan landasan berpikir yang logis. 

Berdasarkan teori-teori relevan yang telah diuji, peneliti kemudian membangun kerangka teoretis, yaitu struktur konseptual yang digunakan untuk menganalisis dan menafsirkan data penelitian. Kerangka teoretis berfungsi sebagai “gantungan mantel” (coat hanger) yang menyatukan data agar analisisnya memiliki arah dan makna yang koheren. Kivunja menegaskan bahwa kerangka teoretis menjadi fondasi penting dalam penelitian, terutama pada tingkat tesis dan disertasi, karena menunjukkan kemampuan peneliti dalam mengaitkan teori dengan data empiris secara mendalam.

Sementara itu, kerangka konseptual memiliki ruang lingkup yang lebih luas karena mencakup seluruh proses penelitian mulai dari penentuan topik, perumusan masalah, pengembangan pertanyaan penelitian, pemilihan metode, hingga analisis dan pelaporan hasil. Kivunja mengibaratkan kerangka konseptual sebagai “rumah besar”, sedangkan kerangka teoretis adalah salah satu ruangan di dalamnya yang memiliki fungsi spesifik. Melalui analogi ini, penulis menekankan bahwa kedua kerangka tersebut tidak dapat dipertukarkan karena memiliki peran yang berbeda namun saling melengkapi.

Dengan memahami perbedaan dan keterkaitan antara teori, kerangka teoretis, dan kerangka konseptual, peneliti dapat merancang penelitian yang lebih terstruktur, logis, valid, serta memiliki kontribusi ilmiah yang signifikan terhadap pengembangan pengetahuan. Pemahaman yang baik atas ketiga konsep tersebut juga membantu mahasiswa menghasilkan karya ilmiah yang berkualitas tinggi dan berlandaskan teori yang kuat.
In reply to First post

Re: Menulis Summary e-journal

Nida Yasmin གིས-
Nama : Nida Yasmin Sofiyah
NPM: 2313031026

Banyak mahasiswa sering bingung ketika diminta menjelaskan perbedaan antara teori, kerangka teoretis, dan kerangka konseptual dalam penelitian. Melalui artikelnya, Charles Kivunja (2018) mencoba menjawab kebingungan ini dengan penjelasan yang sederhana namun mendalam. Ia menjelaskan bahwa teori sebenarnya adalah hasil pemikiran ilmiah yang muncul dari penelitian dan pengalaman. Teori berisi gagasan atau konsep yang saling berkaitan untuk menjelaskan mengapa suatu hal terjadi dan bagaimana hubungannya dengan hal lain. Teori yang baik tidak dibuat berdasarkan pendapat pribadi, tetapi berdasarkan bukti ilmiah dan bisa diuji kebenarannya. Misalnya, teori belajar menjelaskan bagaimana siswa memahami dan menyerap pengetahuan. Selanjutnya, Kivunja membahas kerangka teoretis, yaitu bagian dari penelitian yang menggunakan teori-teori yang sudah ada untuk membantu peneliti menganalisis data. Kerangka ini ibarat “pegangan” atau “kacamata” yang digunakan peneliti untuk melihat makna dari data yang dikumpulkan. Dengan adanya kerangka teoretis, hasil penelitian tidak hanya menjadi kumpulan data, tetapi memiliki makna ilmiah yang kuat dan bisa dikaitkan dengan penelitian lain.
Sementara itu, kerangka konseptual memiliki cakupan yang lebih luas. Ia mencakup seluruh rencana dan alur berpikir penelitian mulai dari menentukan masalah, tujuan, metode, hingga cara menafsirkan hasilnya. Jika penelitian diibaratkan sebuah rumah, maka kerangka konseptual adalah keseluruhan rumah tersebut, sedangkan kerangka teoretis hanya salah satu ruang penting di dalamnya. Kivunja menegaskan bahwa memahami perbedaan tiga konsep ini sangat penting. Dengan pemahaman yang jelas, peneliti dapat menyusun penelitian yang logis, terarah, dan bermakna. Penelitian yang baik bukan hanya mengumpulkan data, tetapi juga mampu menjelaskan dan menafsirkan data berdasarkan landasan teori yang kuat.
In reply to First post

Re: Menulis Summary e-journal

Annisa Luthfiyyah གིས-

Nama : Annisa Luthfiyyah
NPM   : 2313031010

Ringkasan Jurnal: “Distinguishing between Theory, Theoretical Framework, and Conceptual Framework: A Systematic Review of Lessons from the Field” oleh Dr. Charles Kivunja (2018)

Artikel ini bertujuan menjelaskan perbedaan antara teori, kerangka teoretis, dan kerangka konseptual, tiga konsep yang sering disalahartikan oleh mahasiswa dan peneliti awal dalam penyusunan proposal maupun tesis. Melalui tinjauan literatur sistematis dan pengalaman praktis, Kivunja menegaskan bahwa pemahaman yang tepat terhadap ketiga istilah ini sangat penting dalam metodologi penelitian tingkat lanjut.

Teori dijelaskan sebagai kumpulan konsep, definisi, dan proposisi yang saling berhubungan dan berfungsi menjelaskan serta memprediksi fenomena. Sebuah teori harus logis, konsisten, dapat diuji, dan memiliki kekuatan prediktif. Teori menjadi dasar ilmiah yang menuntun peneliti dalam memahami hubungan antarvariabel dan dalam mengembangkan pengetahuan baru.

Kerangka teoretis (theoretical framework) adalah struktur konseptual yang dibangun dari teori-teori yang sudah ada dan relevan dengan penelitian. Ia berfungsi sebagai “gantungan” (coat hanger) bagi analisis data dan interpretasi temuan, membantu peneliti menghubungkan data empiris dengan teori yang sudah mapan. Kerangka teoretis harus muncul dari kajian literatur dan menjadi landasan ilmiah bagi analisis, pembahasan, serta kesimpulan penelitian.

Sebaliknya, kerangka konseptual (conceptual framework) merupakan peta besar penelitian yang mencakup seluruh aspek mulai dari pemilihan topik, perumusan masalah, metodologi, hingga pelaporan hasil. Ia mencerminkan pemikiran peneliti sendiri tentang keseluruhan rancangan penelitian.

Kivunja menegaskan bahwa setiap tesis, khususnya disertasi PhD, harus memiliki kerangka teoretis, sedangkan penjelasan eksplisit mengenai kerangka konseptual tidak wajib. Peneliti disarankan menurunkan kerangka teoretis dari literatur yang relevan, mengadaptasi atau mensintesis teori yang ada agar sesuai dengan konteks penelitiannya.


In reply to First post

Re: Menulis Summary e-journal

Rieke Nindita Sari - གིས-
Nama : Rieke Nindita Sari
NPM : 2313031019

Jurnal ini berfokus pada upaya memperjelas perbedaan antara teori, kerangka teori, dan kerangka konseptual, yang sering kali disalahartikan oleh mahasiswa pascasarjana maupun peneliti pemula. Kivunja menyoroti bahwa banyak peneliti menggunakan istilah-istilah tersebut secara bergantian tanpa memahami makna dan fungsi spesifiknya dalam penelitian ilmiah. Melalui pendekatan reflektif dan tinjauan pustaka sistematis, penulis menjelaskan bahwa teori merupakan seperangkat konsep dan proposisi yang saling berhubungan untuk menjelaskan atau memprediksi fenomena tertentu. Sebuah teori lahir dari akumulasi hasil penelitian empiris yang kemudian membentuk dasar pengetahuan ilmiah.
Sementara itu, kerangka teori dijelaskan sebagai struktur akademik yang bersumber dari teori-teori para ahli, berfungsi sebagai landasan untuk menganalisis dan menafsirkan data penelitian. Kerangka teori bukanlah hasil pemikiran pribadi peneliti, melainkan sintesis dari pandangan ilmuwan terdahulu yang relevan dengan topik penelitian. Ia berperan sebagai “gantungan” bagi seluruh proses analisis data dan interpretasi hasil penelitian agar memiliki dasar ilmiah yang kuat dan arah yang konsisten.
Sebaliknya, kerangka konseptual mencakup keseluruhan rancangan berpikir peneliti mengenai proyek risetnya, mulai dari pemilihan topik, perumusan masalah, teori yang digunakan, hingga metode dan interpretasi hasil. Kivunja menganalogikan kerangka konseptual sebagai “rumah penelitian”, sedangkan kerangka teori adalah salah satu ruangan di dalamnya. Pada akhirnya, penulis menegaskan bahwa pemahaman mendalam tentang perbedaan ketiga konsep ini tidak hanya membantu peneliti menyusun proposal dan tesis secara lebih sistematis, tetapi juga meningkatkan kredibilitas akademik, kedalaman analisis, serta kemampuan berpikir kritis dalam konteks penelitian ilmiah.
In reply to First post

Re: Menulis Summary e-journal

Syifa Hesti Pratiwi གིས-
Nama: Syifa Hesti Pratiwi
NPM: 2313031003

Jurnal ini membahas secara mendalam perbedaan antara teori, kerangka teoretis, dan kerangka konseptual, yang sering kali membingungkan mahasiswa pascasarjana maupun peneliti pemula. Kivunja menegaskan bahwa pemahaman yang jelas tentang ketiga konsep tersebut sangat penting dalam menyusun proposal penelitian maupun disertasi, karena kesalahan dalam menggunakannya dapat mengaburkan arah dan makna penelitian.

Penulis menjelaskan bahwa teori merupakan seperangkat konsep, definisi, dan proposisi yang saling berhubungan untuk menjelaskan atau memprediksi fenomena tertentu. Teori dibangun melalui proses penelitian yang panjang dan berdasarkan data empiris yang telah diuji. Fungsi utama teori adalah memberikan pandangan sistematis terhadap hubungan antarvariabel serta membantu peneliti memahami dan memprediksi fenomena sosial atau pendidikan.

Selanjutnya, kerangka teoretis (theoretical framework) dijelaskan sebagai struktur yang dibangun dari teori-teori yang sudah ada dan relevan dengan topik penelitian. Kerangka ini berfungsi sebagai landasan dalam menganalisis data dan menafsirkan hasil penelitian. Dengan kata lain, kerangka teoretis menjadi “gantungannya” bagi seluruh proses analisis agar temuan penelitian memiliki dasar ilmiah yang kuat. Kivunja menggambarkan kerangka teoretis sebagai “coat hanger” atau gantungan yang menyatukan berbagai elemen data ke dalam satu kesatuan makna.

Sementara itu, kerangka konseptual (conceptual framework) memiliki cakupan yang lebih luas karena mencakup seluruh rencana berpikir peneliti sejak pemilihan topik, perumusan masalah, pemilihan metode, hingga pelaporan hasil penelitian. Kerangka konseptual menggambarkan keseluruhan rancangan dan arah penelitian yang dipengaruhi oleh pandangan dan pemikiran peneliti sendiri. Dalam analoginya, Kivunja menyebut kerangka konseptual sebagai “rumah”, sedangkan kerangka teoretis hanyalah salah satu “ruangan” di dalamnya.

Kesimpulan utama dari artikel ini adalah bahwa setiap penelitian harus memiliki kerangka teoretis sebagai dasar untuk analisis dan interpretasi data, sedangkan kerangka konseptual bersifat lebih luas dan mencakup seluruh pemikiran peneliti tentang proyek risetnya. Pemahaman yang benar tentang ketiganya membantu peneliti menghasilkan penelitian yang sistematis, logis, dan bermakna bagi pengembangan ilmu pengetahuan.
In reply to First post

Re: Menulis Summary e-journal

Tria Meilisma གིས-
Nama: Tria Meilisma 
NPM: 2313031029

Jurnal berjudul “Distinguishing between Theory, Theoretical Framework, and Conceptual Framework: A Systematic Review of Lessons from the Field” karya Charles Kivunja, jurnal ini membahas perbedaan serta hubungan antara tiga konsep penting dalam penelitian akademik, yaitu teori, kerangka teoretis, dan kerangka konseptual. Penulis menyoroti bahwa banyak mahasiswa dan peneliti pemula sering kali mengalami kebingungan dalam membedakan ketiga istilah ini, terutama saat menulis proposal, tesis, atau disertasi. Teori dijelaskan sebagai seperangkat prinsip atau proposisi abstrak yang digunakan untuk menjelaskan dan memprediksi suatu fenomena, biasanya disusun dari hasil penelitian sebelumnya. Sementara itu, kerangka teoretis adalah struktur yang dibangun dari teori-teori yang relevan dan digunakan sebagai dasar untuk menafsirkan data dalam penelitian.

 Berbeda dengan itu, kerangka konseptual memiliki cakupan yang lebih luas, mencakup keseluruhan rencana penelitian seperti tujuan, metode, variabel, pendekatan analisis, dan teori yang digunakan. Meski begitu, penulis menyarankan agar fokus utama dalam penulisan proposal atau tesis lebih diarahkan pada kerangka teoretis daripada kerangka konseptual karena yang terakhir cenderung terlalu luas dan kompleks untuk dijelaskan secara rinci.

Kerangka teoretis juga memiliki fungsi penting dalam penelitian, antara lain untuk membimbing proses pengumpulan dan analisis data, menjelaskan hubungan antar variabel, serta meningkatkan validitas dan kredibilitas penelitian. Dalam mengembangkan kerangka teoretis, peneliti perlu melakukan kajian literatur yang mendalam, memilih teori yang relevan dengan topik penelitian, merumuskan konsep dan variabel kunci, serta menyusun kerangka secara logis dan aplikatif. Kerangka teoretis yang baik ditandai dengan relevansi terhadap pertanyaan penelitian, kejelasan hubungan antar konsep, serta dasar teori yang kuat dan dapat diterapkan dalam praktik.


In reply to First post

Re: Menulis Summary e-journal

Selvidar Armalia གིས-
Nama : Selvidar Armalia
NPM : 2313031014

Artikel berjudul “Distinguishing between Theory, Theoretical Framework, and Conceptual Framework: A Systematic Review of Lessons from the Field” karya Charles Kivunja (2018) membahas kebingungan umum di kalangan mahasiswa pascasarjana dalam membedakan antara teori, kerangka teoretis, dan kerangka konseptual dalam penelitian.
Penulis menjelaskan bahwa teori merupakan seperangkat konsep, definisi, dan proposisi yang berfungsi menjelaskan serta memprediksi fenomena secara sistematis dengan menetapkan hubungan antarvariabel. Teori bersifat empiris, teruji, dan menjadi dasar bagi penyusunan penelitian ilmiah.
Selanjutnya, kerangka teoretis (theoretical framework) adalah struktur yang dibangun dari teori-teori relevan yang mendasari penelitian. Kerangka ini berperan sebagai lensa atau pandangan ilmiah yang digunakan peneliti dalam menganalisis data dan menafsirkan hasil penelitian. Dengan kata lain, kerangka teoretis menempatkan penelitian dalam konteks teori yang sudah ada dan membantu menjelaskan mengapa fenomena terjadi.
Sementara itu, kerangka konseptual (conceptual framework) memiliki cakupan yang lebih luas. Ia menggambarkan keseluruhan alur berpikir peneliti mulai dari topik, masalah, teori, metode, hingga analisis yang saling berhubungan secara logis. Penulis menganalogikan kerangka konseptual sebagai “rumah besar” dan kerangka teoretis sebagai “ruangan” di dalamnya.
Kivunja menekankan bahwa pemahaman yang jelas terhadap ketiga elemen ini sangat penting untuk menghasilkan penelitian yang terarah dan berkualitas. Peneliti disarankan menyusun kerangka teoretis berdasarkan kajian literatur yang kuat, memilih teori yang paling relevan, serta memastikan keselarasan antara teori, kerangka pikir, dan tujuan penelitian.
Dengan pemahaman tersebut, mahasiswa dan peneliti diharapkan mampu membangun landasan ilmiah yang kokoh, menghindari tumpang tindih konsep, dan menghasilkan karya ilmiah yang sistematis dan dapat dipertanggung jawabkan.
In reply to First post

Re: Menulis Summary e-journal

Aulya Syifa Zulkarnaen གིས-
Nama : Aulya Syifa Zukarnaen
NPM : 2313031009

Setelah membaca jurnal tersebut, dapat disimpulkan bahwa jurnal ini menekankan pentingnya pemahaman yang jelas mengenai tiga konsep utama dalam penelitian, yaitu teori, kerangka teoritis, dan kerangka konseptual, yang sering kali membingungkan mahasiswa penelitian tingkat tinggi (HDR). Teori berfungsi sebagai dasar konseptual yang menjelaskan hubungan antarvariabel dan memberikan landasan ilmiah bagi peneliti untuk menganalisis serta menafsirkan data yang dikumpulkan. Berdasarkan teori-teori yang relevan dari hasil kajian literatur, peneliti kemudian membangun kerangka teoritis, yang berperan sebagai struktur analitis untuk menjelaskan bagaimana teori-teori tersebut diterapkan dalam penelitian dan bagaimana variabel-variabel saling berhubungan dalam konteks penelitian yang sedang dilakukan. Kerangka teoritis ini penting karena membantu peneliti memahami fenomena yang diteliti secara mendalam dan memberikan arah yang jelas dalam proses analisis data.

Sementara itu, kerangka konseptual memiliki cakupan yang lebih luas karena mencerminkan cara berpikir dan perencanaan peneliti terhadap keseluruhan proyek penelitian, mulai dari identifikasi masalah hingga strategi penyusunan dan pembelaan tesis. Berbeda dengan kerangka teoritis yang bersumber dari teori-teori yang telah ada, kerangka konseptual lebih menonjolkan gagasan, pemahaman, dan pendekatan individu peneliti terhadap penelitian yang dilakukan. Setiap penelitian harus memiliki kerangka teoritis yang kuat untuk menjamin analisis yang mendalam dan terarah, sementara keberadaan kerangka konseptual bersifat lebih fleksibel tergantung pada bagaimana peneliti merancang dan memahami penelitian mereka secara menyeluruh.
In reply to First post

Re: Menulis Summary e-journal

Najwa Ayudia Aura Rachim གིས-
Nama: Najwa Ayudia Aura Rachim
NPM: 2313031027
Kelas: A

perbedaan mendasar antara theory, theoretical framework, dan conceptual framework, tiga konsep yang sering membingungkan mahasiswa penelitian tingkat lanjut (HDR). Kivunja menyoroti bahwa banyak mahasiswa menggunakan istilah tersebut secara bergantian, padahal masing-masing memiliki makna, fungsi, dan posisi yang sangat berbeda dalam sebuah penelitian. Teori didefinisikan sebagai seperangkat konsep, definisi, dan proposisi yang saling berhubungan untuk menjelaskan atau memprediksi fenomena tertentu. Sebuah teori memiliki karakteristik logis, koheren, jelas batasannya, teruji secara empiris, serta mampu menjelaskan hubungan antar variabel. Teori berfungsi sebagai dasar intelektual yang memberikan cara pandang untuk memahami fenomena, merumuskan permasalahan, serta memprediksi apa yang mungkin terjadi dalam konteks sosial dan pendidikan.
Sementara itu, kerangka teoretis (theoretical framework) adalah struktur analitis yang disusun berdasarkan teori-teori yang sudah ada dan relevan dengan topik penelitian. Kerangka teoretis tidak berisi opini peneliti, tetapi merupakan sintesis dari pemikiran para pakar atau “giants” di bidang yang diteliti. Fungsinya sebagai “coat hanger” atau lensa yang membantu peneliti menganalisis data, menginterpretasikan temuan, serta menghubungkan hasil penelitian dengan pengetahuan teoretis yang telah mapan. Kerangka teoretis juga menunjukkan kompetensi akademik peneliti dalam memahami literatur. Berbeda dengan itu, kerangka konseptual (conceptual framework) jauh lebih luas. Ia mencakup seluruh proses berpikir peneliti dari pemilihan topik, perumusan masalah, tujuan penelitian, kajian literatur, teori yang digunakan, metode, teknik pengumpulan data, analisis, hingga penyusunan laporan. Kerangka konseptual adalah peta besar atau blueprint keseluruhan penelitian, sehingga mencerminkan konstruksi berpikir peneliti secara menyeluruh. Karena cakupannya sangat luas, Kivunja menekankan bahwa kerangka konseptual tidak perlu dijelaskan secara eksplisit dalam proposal atau tesis, kecuali diperlukan.
Artikel ini menegaskan bahwa setiap tesis yang baik harus memiliki kerangka teoretis, terutama pada tingkat doktoral, karena kerangka teoretis berperan langsung dalam analisis data dan argumentasi ilmiah. Sebaliknya, kerangka konseptual lebih bersifat internal dan tidak wajib ditulis dalam sebuah bab khusus. Dengan memahami perbedaan ini, mahasiswa dapat menyusun proposal dan tesis yang lebih terarah, rigor, dan konsisten secara metodologis.