Forum Analisis Soal

Forum Analisis Soal

Forum Analisis Soal

Number of replies: 54

PENOLAKAN JENAZAH KORBAN COVID-19

 

UNGARAN – Kasus penolakan jenazah korban Covid-19 asal Kabupaten Semarang yang terjadi baru-baru ini membuat sebagian besar masyarakat merasa prihatin. Terlebih, korban adalah seorang perawat yang merupakan garda terdepan dalam penanganan pasien Covid-19.  Menyikapi kasus tersebut, Ketua DPRD Provinsi Jateng Bambang Kusriyanto meminta semua pihak agar aksi penolakan itu tidak terjadi lagi di Jateng. Karena, ia menilai penolakan pemakaman korban Covid-19, apalagi seorang perawat yang terjadi di Sewakul Ungaran Kabupaten Semarang jauh dari azas Pancasila yakni tidak berperikemanusiaan.

“Saya turut berduka atas meninggalnya beliau. Almarhumah merupakan perawat yang berdiri di garda terdepan penanganan Covid-19. Tindakan penolakan itu jauh dari azas Pancasila yakni tidak berperikemanusiaan,” ungkapnya dalam Pantauan Penanganan Covid-19 di Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Semarang, Senin (13/4/2020).

 

Menurut Bambang, sapaan akrabnya, kejadian penolakan yang kemudian viral di Media Sosial membuat dirinya malu. Sebagai warga Kabupaten Semarang, Dia bangga kalau yang membuat viral tersebut adalah prestasi atau kemajuan wilayah. Namun, yang terjadi justru aib di wilayahnya.

“Ini viral yang memalukan. Semoga kejadian ini tidak terjadi lagi di Jateng, apalagi di Kabupaten Semarang,” tegasnya.

 

Ia juga meminta Dinas Pendidikan berperan melaksanakan pendidikan karakter di sekolah-sekolah. Karena, dengan pendidikan karakter, tercipta generasi yang bisa menghargai orang lain.

“Kalau nantinya jadi pejabat atau tokoh masyarakat, bisa memiliki karakter yang baik, moral yang baik, kompetensi dan kapasitas yang baik,” harapnya.

 

Pendidikan Karakter harus diberikan sejak anak memasuki Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Kemudian dilanjutkan ke tingkat pendidikan dasar, menengah, dan pendidikan tinggi.

“Anak harus dididik agar menghargai orang lain. Itu memang tidak mudah. Saat ini yang terjadi justru ketika anak dimarahi, orang tuanya yang akan ke sekolah dan marah marah,” ungkapnya.

 

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Semarang Sukaton Purtomo Priyatmo mengaku siap melaksanakan saran Ketua DPRD tersebut. Pada kesempatan itu, ia juga melaporkan soal kebijakan belajar dari rumah yang sudah dimulai pada 16 Maret 2020 diperpanjang lagi sampai waktu yang akan ditentukan kemudian. Disamping itu, pola pengajaran selama Pandemi Covid-19 dilakukan dengan menggunakan sistem online.

 

 

 

 

 

 

 

 

ANALISIS SOAL

 

1.      Bagaimanakah menurut pendapatmu mengenai kasus penolakan jenazah korban covid-19 yang terjadi di Jawa Tengah tersebut dan bagaimakah korelasinya dengan implementasi nilai Pancasila?

2.      Berikanlah saran dan solusi mu sebagai mahasiswa mengenai kejadian tersebut supaya tidak terulang lagi di kemudian hari!

3.      Apakah penolakan jenazah korban covid-19 termasuk pelanggaran sila Pancasila terutama sila ke-2? Bukankah jenazah tersebut sudah tidak bernyawa? Jelaskan dengan argumentasimu secara jelas!

In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by JESICA AJENG_ 2415011034 -
Nama : JESICA AJENG SEKAR AYU
Npm : 2415011034
Kelas : B-Teknik Sipil

Tugas Analisis Soal

1. Menurut saya sebagai Mahasiswa mengenai kasus penolakan jenazah korban COVID-19 di Jawa Tengah itu terdapat banyak pendapat yang berbeda. Banyak yang melihatnya sebagai indikasi kurangnya pemahaman masyarakat ataupun pemerintah tentang virus dan protokol penanganan jenazah. Dan tidak sedikit yang melihatnya merasa prihatin terhadap keluarga korban, yang sudah mengalami kesedihan akibat berduka ditambah mengalami penolakan tersebut. Tetapi menurut pendapat saya sendiri penting untuk mengedepankan aspek kemanusiaan, empati dan solidaritas dalam situasi sulit ini. Menurut saya perlunya edukasi masyarakat yang melibatkan ahli kesehatan untuk menjelaskan prosedur yang aman dan pentingnya menghormati jenazah.
Penolakan jenazah bukan hanya menyakitkan bagi keluarga, tetapi juga memperburuk kondisi psikologis mereka dan juga dapat mengundang Kritikan masyarakat. Maka dari itu Masyarakat perlu didorong untuk memberikan dukungan moral, bukan penolakan.
Korelasi antara kasus penolakan jenazah korban COVID-19 dengan implementasi nilai Pancasila sangat relevan, yang pertama:
1. Kemanusiaan: Masyarakat dapat berargumen bahwa penolakan jenazah mencerminkan kurangnya penghormatan terhadap nilai kemanusiaan. Karena Seseorang yang meninggal, berhak mendapatkan perlakuan yang layak.
2. Persatuan dan Kesatuan: Dalam konteks pandemi, solidaritas sangat diperlukan. sering menekankan bahwa penolakan jenazah menunjukkan adanya perpecahan dan ketidakpahaman di masyarakat.
3. Keadilan Sosial: Kita dapat melihat penolakan ini sebagai pelanggaran terhadap keadilan sosial. Pancasila mengharuskan semua warga negara diperlakukan secara adil, termasuk dalam penanganan jenazah.


2. Untuk mencegah terulangnya kasus penolakan jenazah, berikut beberapa saran dan solusi yang dapat Saya sebagai mahasiswa dapat memberikan beberapa saran dan solusi berikut:
1. Pemahaman Protokol Khusus:
Pemerintah ataupun ahli kesehatan memastikan masyarakat memahami protokol khusus yang diberlakukan untuk menangani jenazah COVID-19. Contohnya, jenazah dibungkus rapat, peti dimasuki disinfektan, dan petugas pemakaman menggunakan APD lengkap.
2. Edukasi dan Kampanye:
Melakukan kampanye edukasi yang luas untuk membersihkan Ketakutan dan Pemikiran masyarakat terkait penyebaran virus melalui tubuh manusia yang sudah meninggal. Bisa menggunakan platform-media sosial, radio, TV, ataupun acara-acara komunitas.
3. Partisipasi Masyarakat Aktif:
Mengajak masyarakat untuk turut serta dalam proses pengkuburan atau sekedar melihat jenazah yang sedang dikuburkan dengan cara yang aman dan steril. Contohnya, masyarakat yang dapat membantu dalam proses transportasi jenazah dengan menggunakan masker dan menjaga jarak social.


3. Menurut saya sebagai mahasiswa penolakan jenazah korban covid-19 dapat dianggap melanggar sila Pancasila terutama pada sila ke-2 yang berbunyi 'Kemanusiaan yang adil dan beradab' Karena biarpun seseorang manusia yang sudah meninggal dunia, mereka yang meninggal dunia juga masih memiliki hak untuk diperlakukan secara adil dan layak. Dan jangan karena mereka sudah meninggal dunia dianggap sudah tidak memiliki hak untuk diperlakukan secara baik dan adil. Jangan dikarenakan mereka sudah meninggal jadi diperlakukan semena-mena ataupun seenaknya oleh pihak pemerintah, ahli kesehatan , ataupun dari pihak keluarga sendiri.
In reply to JESICA AJENG_ 2415011034

Re: Forum Analisis Soal

by ZUMAIRUL MUFID -

Zumairul Mufid

2415011029


1. Kasus penolakan jenazah korban COVID-19 di Jawa Tengah menunjukkan tantangan serius dalam penerapan nilai-nilai Pancasila, terutama sila kedua yang menekankan pada kemanusiaan yang adil dan beradab.


2. Sebagai pelajar, berikut adalah beberapa saran dan solusi untuk mencegah terulangnya kejadian penolakan jenazah korban COVID-19 di masa mendatang: Edukasi Masyarakat: Kampanye Kesadar: Selenggarakan kampanye edukasi tentang COVID-19, penularan, dan pengelolaan jenazah. Ini bisa dilakukan melalui seminar, webinar, atau media sosial. -Sosialisasi Protokol Kesehatan: Mengedukasi masyarakat mengenai protokol kesehatan yang telah ditetapkan, termasuk bahwa jenazah yang dimakamkan dengan benar tidak akan menularkan virus.


3. Permohonan maaf terhadap korban COVID-19 seharusnya tidak dianggap sebagai pelanggaran terhadap sila kedua Pancasila, yang menekankan kemanusiaan yang adil dan beradab. Meskipun jenazah tersebut belum bernyawa, ada hal penting seperti penghormatan Terhadap Martabat: Meskipun sudah meninggal, jenazah tetap mewakili identitas dan kehormatan individu yang pernah hidup. Permohonan maaf dapat dipandang sebagai bentuk penghormatan terhadap martabat individu tersebut, serta pengakuan terhadap penderitaan yang mungkin dialami sepanjang hidupnya

In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Azaria Ata Dianty -
Nama : Azaria ata dianty
NPM : 2415011114
kelas : mku b sipil

ANALISIS SOAL

1. Pendapat tentang Kasus Penolakan Jenazah dan Korelasinya dengan Nilai Pancasila

Kasus penolakan jenazah korban Covid-19 di Jawa Tengah menunjukkan kurangnya pemahaman dan toleransi di masyarakat. Tindakan ini sangat bertentangan dengan nilai Pancasila, terutama pada sila kedua yang menekankan kemanusiaan. Setiap orang, bahkan yang telah meninggal, berhak mendapatkan penghormatan. Penolakan jenazah tidak hanya menyakiti keluarga yang berduka, tetapi juga dapat menciptakan perpecahan dalam masyarakat. Hal ini menandakan bahwa kita perlu lebih banyak edukasi mengenai nilai-nilai Pancasila dan pentingnya menghormati setiap individu, termasuk mereka yang terlibat dalam penanganan Covid-19.

2. Saran dan Solusi untuk Mencegah Terulangnya Kejadian

Sebagai mahasiswa, saya memiliki beberapa saran untuk mencegah terulangnya kejadian serupa:

- Edukasi Masyarakat: Melakukan kampanye yang menjelaskan pentingnya menghormati jenazah dan menjelaskan tentang Covid-19, termasuk cara pemakaman yang aman. Ini bisa dilakukan lewat media sosial, seminar, dan diskusi komunitas.
- Pelatihan untuk Relawan: Mengadakan pelatihan bagi relawan atau petugas pemakaman agar mereka tahu cara menangani jenazah dengan hormat dan aman. Mereka juga bisa membantu menjelaskan kepada masyarakat tentang proses ini.
- Kerjasama dengan Tokoh Masyarakat: Mengajak tokoh masyarakat dan agama untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya menghormati jenazah, sehingga bisa mengurangi ketakutan dan stigma yang ada.
- Kebijakan Pemerintah: Pemerintah perlu memperkuat kebijakan mengenai penghormatan terhadap jenazah, serta menjamin perlindungan bagi keluarga yang mengalami penolakan.


3. Penolakan Jenazah sebagai Pelanggaran Sila Pancasila

Ya, penolakan jenazah korban Covid-19 jelas melanggar sila kedua Pancasila yang berbicara tentang kemanusiaan yang adil dan beradab. Meskipun jenazah tersebut sudah tidak bernyawa, hak untuk dihormati tetap berlaku. Menghormati jenazah adalah bagian penting dari nilai kemanusiaan. Penolakan ini tidak hanya menyakiti keluarga yang ditinggalkan, tetapi juga menciptakan ketidakadilan sosial dan stigma negatif terhadap korban Covid-19. Tindakan ini menunjukkan kurangnya empati dan pemahaman terhadap nilai-nilai kemanusiaan yang seharusnya menjadi dasar dalam Pancasila.

Dengan demikian, penting untuk menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam situasi sulit seperti pandemi agar kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih harmonis dan menghargai sesama.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Restu Natasya Hidayati -
Restu Natasya Hidayati (2415011056)
Kelas B - MKU Pancasila


1. Tentu saja saya sangat menyayangkan kejadian tersebut, terutama ketika saya mengetahui bahwa korban semasa hidupnya merupakan seorang perawat yang menjadi garda terdepan dalam menangani pasien Covid-19. Korelasi kasus ini dengan pancasila yaitu tidak adanya keselarasan nilai terhadap sila pancasila. Terlebih lagi, korban merupakan salah satu tenaga medis yang dengan sukarela membantu merawat pasien Covid-19. Namun ketika beliau meninggal, jenazahnya justru mengalami ketidakadilan karena ditolak dimakamkan di kota asalnya, yang mana seharusnya dihormati dan dapat dimakamkan di kota asalnya atas jasanya tersebut.

2. Saya telah membaca kasus ini lebih jauh lagi, yang mana permasalahan tersebut timbul karena adanya kesalahan komunikasi antara keluarga korban dengan warga di desa Susukan, Kabupaten Semarang. Oleh karena itu, saran dan solusi yang dapat saya berikan yaitu, seharusnya warga bisa bersikap lebih adil dan transparan lagi, mengecek kenyataan dari kabar tersebut, dan utamakan komunikasi, agar kesalahan seperti ini tidak dialami lagi oleh para tenaga medis maupun warga dimasa depan.

3. Meskipun sang perawat tersebut telah meninggal dunia, bukan berarti masyarakat dapat menolak jenazahnya. Apalagi dengan latar belakang perempuan tersebut yang merupakan salah seorang tenaga medis di RSUP Kariadi Semarang yang membuat jenazahnya tak layak diperlakukan seperti itu. Tentu saja hal tersebut melanggar sila Pancasila terutama sila ke-2, yang bunyinya "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.". Tidak adanya keadilan yang didapatkan oleh jenazah perawat tersebut.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by DELPITA NOVI ANGGRAINI 2415011042 -
Nama: Delpita Novi Anggraini
Kelas: b
Npm: 2415011042

1. Penafsiran saya Mengenai Kasus Penolakan Jenazah Korban COVID-19
Menurut saya, Kasus penolakan jenazah korban COVID-19 di Jawa Tengah, khususnya di Kabupaten Semarang, menunjukkan perilaku yang tidak manusiawi dan melanggar prinsip-prinsip etika. Perawat yang menjadi korban COVID-19 ini berperan penting dalam penanganan pasien COVID-19, dan penolakan pemakumannya menunjukkan ketidakpedulian dan stigma terhadap profesi medis yang berjuang melawan pandemi.
Implementasi nilai Pancasila dalam konteks ini sangat relevan. Sila Pertama (Kemanusiaan Yang Adil) dan Sila Ke-Tujuh (Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia) menuntut adanya perlakuan yang adil dan hormat terhadap semua individu tanpa diskriminasi. Penolakan pemakaman jenazah korban COVID-19 jelas melanggar prinsip-prinsip ini karena menunjukkan ketidakadilan dan ketidakmanusiaan.

2. -Pendidikan Karakter: Implementasi pendidikan karakter mulai dari PAUD hingga perguruan tinggi sangat penting. Ini dapat membentuk generasi yang lebih toleran dan peduli terhadap hak-hak orang lain.
-Komunikasi Transparan: Informasi tentang status kematian dan penyakit harus disampaikan secara transparan kepada masyarakat untuk mengurangi stigma dan ketidakpastian yang dapat menyebabkan penolakan.
-Koordinasi Pemerintah dan Masyarakat: Koordinasi antara pihak berwenang dengan masyarakat lokal sangat diperlukan untuk memastikan bahwa proses pemulasaran jenazah dilakukan dengan hormat dan tanpa diskriminasi.
-Pengawasan dan Penegakan Hukum: Pengawasan dan penegakan hukum terhadap tindakan penolakan seperti kasus di Semarang perlu ditetapkan agar menjadi contoh bagi warga lainnya. Polisi Jawa Tengah telah memproses hukum tiga orang yang diduga provokator penolakan pemakaman jenazah korban COVID-19 di Ungaran, Kabupaten Semarang.

3.Penolakan jenazah korban COVID-19 termasuk pelanggaran sila ke-dua dari Pancasila karena melibatkan tidak berperikemanusiaan dalam pengertian umum. Meskipun jenazah sudah tidak bernyawa, perilaku tersebut masih mencerminkan ketidaktoleransi sosial dan etika yang sepatutnya dipraktekkan oleh setiap individu.
Argumentasi ini didasarkan pada konsep bahwa perlakuan manusiawi tidak hanya berlaku selagi orang masih hidup tetapi juga setelah mereka meninggal. Menghormati hak-hak jenazah sebagai bagian dari komunitas adalah tanggung jawab bersama semua anggota masyarakat. Penolakan jenazah korban COVID-19 bukan saja merupakan masalah moral atau etis, tetapi juga meliputi dimensi hukum dan sosial yang lebih luas. Pentingnya untuk mendidik generasi masa depan untuk menghargai hak-hak orang lain bahkan setelah mereka telah tiada. Dapat kita lakukan dengan pendidikan karakter yang intensif mulai dari anak-anak hingga dewasa, serta koordinasi antarinstansi untuk menegaskan adanya protokol kesehatan yang jelas dan efektif dalam proses pemulasaran jenazah.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Tubagus Sulthan Nugroho 2455011009 -

Nama : Tubagus Sulthan Nugroho

NPM  : 2455011009

Kelas : B

ANALISIS SOAL

1. Penafsiran saya Mengenai Kasus Penolakan Jenazah Korban COVID-19

Menurut saya, Kasus penolakan jenazah korban COVID-19 di Jawa Tengah, khususnya di Kabupaten Semarang, menunjukkan perilaku yang tidak manusiawi dan melanggar prinsip-prinsip etika. Perawat yang menjadi korban COVID-19 ini berperan penting dalam penanganan pasien COVID-19, dan penolakan pemakumannya menunjukkan ketidakpedulian dan stigma terhadap profesi medis yang berjuang melawan pandemi.

Implementasi nilai Pancasila dalam konteks ini sangat relevan. Sila Pertama (Kemanusiaan Yang Adil) dan Sila Ke-Tujuh (Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia) menuntut adanya perlakuan yang adil dan hormat terhadap semua individu tanpa diskriminasi. Penolakan pemakaman jenazah korban COVID-19 jelas melanggar prinsip-prinsip ini karena menunjukkan ketidakadilan dan ketidakmanusiaan.


2. Saya telah membaca kasus ini lebih jauh lagi, yang mana permasalahan tersebut timbul karena adanya kesalahan komunikasi antara keluarga korban dengan warga di desa Susukan, Kabupaten Semarang. Oleh karena itu, saran dan solusi yang dapat saya berikan yaitu, seharusnya warga bisa bersikap lebih adil dan transparan lagi, mengecek kenyataan dari kabar tersebut, dan utamakan komunikasi, agar kesalahan seperti ini tidak dialami lagi oleh para tenaga medis maupun warga dimasa depan.


3. Menurut saya sebagai mahasiswa penolakan jenazah korban covid-19 dapat dianggap melanggar sila Pancasila terutama pada sila ke-2 yang berbunyi 'Kemanusiaan yang adil dan beradab' Karena biarpun seseorang manusia yang sudah meninggal dunia, mereka yang meninggal dunia juga masih memiliki hak untuk diperlakukan secara adil dan layak. Dan jangan karena mereka sudah meninggal dunia dianggap sudah tidak memiliki hak untuk diperlakukan secara baik dan adil. Jangan dikarenakan mereka sudah meninggal jadi diperlakukan semena-mena ataupun seenaknya oleh pihak pemerintah, ahli kesehatan , ataupun dari pihak keluarga sendiri.

In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by muhammad jahfal akbari 2455011011 -
NAMA = Muhammad jahfal akbari

NPM    = 2555011011

KELAS =  B

ANALISIS SOAL

1. Penafsiran saya Mengenai Kasus Penolakan Jenazah Korban COVID-19

Menurut saya, Kasus penolakan jenazah korban COVID-19 di Jawa Tengah, khususnya di Kabupaten Semarang, menunjukkan perilaku yang tidak manusiawi dan melanggar prinsip-prinsip etika. Perawat yang menjadi korban COVID-19 ini berperan penting dalam penanganan pasien COVID-19, dan penolakan pemakumannya menunjukkan ketidakpedulian dan stigma terhadap profesi medis yang berjuang melawan pandemi.

2. -Pendidikan Karakter: Implementasi pendidikan karakter mulai dari PAUD hingga perguruan tinggi sangat penting. Ini dapat membentuk generasi yang lebih toleran dan peduli terhadap hak-hak orang lain.

-Komunikasi Transparan: Informasi tentang status kematian dan penyakit harus disampaikan secara transparan kepada masyarakat untuk mengurangi stigma dan ketidakpastian yang dapat menyebabkan penolakan.

-Koordinasi Pemerintah dan Masyarakat: Koordinasi antara pihak berwenang dengan masyarakat lokal sangat diperlukan untuk memastikan bahwa proses pemulasaran jenazah dilakukan dengan hormat dan tanpa diskriminasi.

-Pengawasan dan Penegakan Hukum: Pengawasan dan penegakan hukum terhadap tindakan penolakan seperti kasus di Semarang perlu ditetapkan agar menjadi contoh bagi warga lainnya. Polisi Jawa Tengah telah memproses hukum tiga orang yang diduga provokator penolakan pemakaman jenazah korban COVID-19 di Ungaran, Kabupaten Semarang

3. Penolakan Jenazah sebagai Pelanggaran Sila Pancasila


Ya, penolakan jenazah korban Covid-19 jelas melanggar sila kedua Pancasila yang berbicara tentang kemanusiaan yang adil dan beradab. Meskipun jenazah tersebut sudah tidak bernyawa, hak untuk dihormati tetap berlaku. Menghormati jenazah adalah bagian penting dari nilai kemanusiaan. Penolakan ini tidak hanya menyakiti keluarga yang ditinggalkan, tetapi juga menciptakan ketidakadilan sosial dan stigma negatif terhadap korban Covid-19. Tindakan ini menunjukkan kurangnya empati dan pemahaman terhadap nilai-nilai kemanusiaan yang seharusnya menjadi dasar dalam Pancasila.


Dengan demikian, penting untuk menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam situasi sulit seperti pandemi agar kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih harmonis dan menghargai sesama.



In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Dinda Nur Latifa 2415011044 -

Nama : Dinda Nur Latifa

NPM : 2415011044

Kelas : B


1.Bagaimanakah menurut pendapatmu mengenai kasus penolakan jenazah korban covid-19 yang terjadi di Jawa Tengah tersebut dan bagaimakah korelasinya dengan implementasi nilai Pancasila ?

Jawab : Menurut saya dalam kasus tersebut sangat disayangkan, karena dapat kita lihat bahwa korbannya merupakan seorang perawat yang merupakan garda terdepan pada masa covid 19 tersebut. Keadilan merupakan hak dari segala umat manusia. Keadilan erat kaitannya dengan kemanusiaan. Segala umat manusia memiliki hak untuk diperlakukan secara manusiawi walaupun sudah tidak bernyawa sekalipun. Dalam kasus tersebut sangat disayangkan bahwa tidak adanya rasa kemanusiaan, walaupun mungkin saja yang menolak tersebut memiliki alasan tertentu.


2.Berikanlah saran dan solusi mu sebagai mahasiswa mengenai kejadian tersebut supaya tidak terulang lagi di kemudian hari!

Jawab : 

1. Pentingnya menanamkan rasa kemanusiaan dalam hati

2. Mempelajari dan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari 

3. Memberikan pemahaman kepada masyarakat luas mengenai pentingnya arti kemanusiaan keadilan ketuhanan dan lain-lain


3. Apakah penolakan jenazah korban ke covid-19 termasuk pelanggaran sila Pancasila terutama sila ke-2? Bukankah jenazah tersebut sudah tidak bernyawa? Jelaskan dengan argumentasimu secara jelas!

Jawab : kasus tersebut merupakan pelanggaran nilai-nilai Pancasila yaitu nilai kemanusiaan. Karena seperti yang sudah kita ketahui bahwa setiap manusia memiliki hak dan kedudukan yang sama. Maupun dia masih bernyawa ataupun tidak tetap saja mereka memiliki hak untuk di manusiakan. Karena pada dasarnya saat kita lahir di situlah kita mendapatkan hak yang dinamakan dengan hak hidup sampai meninggal sekalipun

In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Amar Ahnaf -
Nama: Amar Ahnaf Murtadho
NPM  : 2465011005
Kalas : B-Teknik Sipil

1. Menurut saya adalah penolakan jenazah korban COVID-19 di jawa tengah adalah reaksi orang-orang yang takut dan kurangnya pemahaman tentang penyebaran virus. Walaupun ketakutan bisa dimaklumi karena pandemi yang sangat menakutkan, penolakan jenazah itu tindakan yang tidak manusiawi juga bertentangan dengan nilai-nilai sosial,kemanusian, dan agama. korelasinya dengan pancasila, yaitu sila kedua Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, tindakan ini melanggar prinsip kemanusiaan. sila ini menekankan pentingnya memanusiakan manusia, begitu juga memperlakukan jenazah dengan hormat dan tidak mendriskriminasinya.

2.  Saran dan solusi saya adalah kita harus memahami mengenai prosedur penanganan jenazah COVID-19, sesuai protokol kesehatan sehingga aman, mengingatkan masyarakat akan pentingnya mengimplementasikan nilai pancasila dalam kehidupan sehari hari terutama dalam hal kemanusiaan.

3. Ya, jelas melanggar sila kedua yaitu "kemanusiaan yang adil dan beradab" walaupun jenazah tersebut sudah tidak bernyawa penghormatan jenazah adalah salah satu nilai kemanusian dan dalam konteks agama dan budaya, jenazah tetap memiliki martabat harus di hormati.


In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by ARISTARKUS LUBIS 2415011036 -
NAMA:ARISTARKUS LUBIS
NPM:2415011036
KELAS:B

1.Terkait kasus penolakan jenazah korban covid-19 yang terjadi di Jawa Tengah tepatnya di kabupaten semarang, dimana korban merupakan salah satu perawat yang berdiri di garda terdepan dalam penanganan covid-19 sangatlah memprihatinkan. Bentuk tindakan yang dilakukan warga setempat memang sangatlah jauh dari azas Pancasila, sikap berlebihan ini menunjukkan luluhuran budi dan solidaritas sosial yang selama ini jadi kebanggaan bangsa Indonesia.

2.Saran saya sebagai mahasiswa mengenai hal tersebut seharusnya pemerintah menyampaikan mengenai covid-19 tersebut agar masyarakat paham dan mengerti tentang situasi covid-19 tersebut, dan jalan satu satunya apabila masih ada masyarakat yang menolak diedukasi maka dikasih hukuman agar jera dan paham mengenai hal tersebut.

3.Ya, kasuss tersebut termasuk kedalam pelanggaran sila ke 2 karena setiap warga memiliki hak asasi manusia meskipun dia sudah meninggal.Argumentasi ini didasarkan pada konsep bahwa perlakuan manusiawi tidak hanya berlaku selagi orang masih hidup tetapi juga setelah mereka meninggal. Menghormati hak-hak jenazah sebagai bagian dari komunitas adalah tanggung jawab bersama semua anggota masyarakat.
Dengan demikian, penolakan jenazah korban COVID-19 bukan saja merupakan masalah moral atau etis, tetapi juga meliputi dimensi hukum dan sosial yang lebih luas. Oleh karena itu, penting untuk mendidik generasi masa depan untuk menghargai hak-hak orang lain bahkan setelah mereka telah tiada. Hal ini dapat dilakukan dengan pendidikan karakter yang intensif mulai dari anak-anak hingga dewasa, serta koordinasi antarinstansi untuk menegaskan adanya protokol kesehatan yang jelas dan efektif dalam proses pemulasaran jenazah
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by BAGUS NUR ROHMAN -
NAMA  : BAGUS NUR ROHMAN
NPM     : 2415011054
KELAS  : B, TEKNIK SIPIL

1. Tentu saja sangat memperihatinkan karena jenazah tersebut seharusnya dimakamkan dengan tenang di pemakaman wilayah tersebut terlebih lagi beliau merupakan seorang perawat yang berada di garda terdepan untuk penanganan covid 19, seharusnya beliau dihormati bukan malah ditolak jenazahnya. Korelasi dengan Implementasi Nilai Pancasila:

Krisis Kemanusiaan: Penolakan jenazah Covid-19 mencerminkan krisis kemanusiaan di masyarakat. Implementasi nilai-nilai Pancasila, khususnya sila ke-2, harus diperkuat untuk mencegah tindakan-tindakan yang tidak manusiawi ini1.

Penegakan Hukum: Penegakan hukum yang tegas dan adil adalah bagian dari implementasi nilai-nilai Pancasila. Ini memastikan bahwa setiap individu diperlakukan dengan adil dan hak-haknya dihormati2.

Pendidikan Nilai Pancasila: Penguatan nilai-nilai Pancasila melalui pendidikan dan sosialisasi adalah kunci untuk membangun masyarakat yang lebih beradab dan menghormati hak asasi manusia


2. Penolakan jenazah Covid-19 sering kali didasarkan pada ketakutan dan stigma, yang bertentangan dengan prinsip kemanusiaan dan keadilan. Tindakan ini tidak hanya melanggar hak-hak dasar keluarga yang berduka, tetapi juga menunjukkan kurangnya rasa kemanusiaan dan empati12.

Selain itu, tindakan penolakan ini juga bisa dikenai sanksi hukum berdasarkan pasal 178 KUHP, yang mengatur tentang larangan menghalangi pemakaman2. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang nilai-nilai Pancasila dan pentingnya menghormati hak asasi manusia dalam situasi apapun.


3. Meskipun jenazah sudah tidak bernyawa, penolakan terhadap pemakaman jenazah Covid-19 tetap bisa dianggap sebagai pelanggaran terhadap sila ke-2 Pancasila, yaitu “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.” Sila ini menekankan pentingnya menghormati hak asasi manusia dan memperlakukan setiap individu dengan adil dan beradab, walaupun individu tersebut sudah tak bernyawa dia tetap memiliki haknya sebagai manusia

In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Muhammad Fadhil Husaini -
Nama : Muhammad Fadhil Husaini
NPM : 2415011039
Kelas : B MKWU PANCASILA

Tugas Analisis Soal :
1. Penolakan yang terjadi di Provinsi Jawa Tengah tersebut adalah salah satu contoh aksi yang bertentangan dengan implementasi nilai pancasila. Memang, pada saat itu, korban adalah pasien dari covid-19 dan jenazah korban tentunya telah terpapar virus tersebut, tapi tidak sepatutnya orang-orang atau oknum-oknum tersebut menolak jasad korban, terlebih korban adalah seorang perawat pasien covid-19 yang mana adalah garda depan pada masa-masa tersebut. Selain dari segi kemanusiaan, tentu terdapat nilai keadilan dan persatuan yang luntur dan tidak terimplementasi pada kasus ini. Maka dari itu, dibutuhkannya rasa implementasi dari nilai-nilai pancasila tersebut guna menjadikan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang kuat dan memiliki jiwa pancasila yang diimpikan oleh leluhur Indonesia.

2. Saran dari saya agar kiranya tidak lagi terjadi miskomunikasi antar sesama, dan kiranya perlu menjelaskan keadaan pasien dengan sejujur-jujurnya, karena awal masalah ini terjadi karena terdapat miskomunikasi antar keluarga dan masyarakat dan kurangnya komunikasi yang menyebabkan kejadian ini terjadi dan kiranya masyarakat agar tidak cepat dalam bertindak dengan langsung menolak jenazah dan akhirnya jenazah dipulangkan kembali ke ruang jenazah di RS Karyadi.

3. Kasus penolakan yang terjadi kepada korban covid-19 tersebut merupakan dan termasuk ke dalam pelanggaran pancasila pada sila ke-2, memang korban sudah tidak lagi bernyawa, tetapi korban adalah seorang manusia, dimana inti dari pancasila sila ke-2 adalah bagaimana tentang cara kita memanusiakan manusia. Korban tersebut harusnya memiliki tempat beristirahat terakhir yang baik, namun sebaliknya korban malah mendapatkan penolakan dari warga sekitar. Tentu itu tidak sesuai dengan nilai pancasila pada sila ke-2.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Dwy Rentika Nusa Indah -
Nama : Dwy Rentika Nusa Indah
NPM : 2415011049
Kelas : B MKU PANCASILA

Tugas Analisis Soal :

1. Menurut saya kasus ini memang memiliki dua pandangan. Kasus penolakan jenazah korban covid-19 yang terjadi di Jawa Tengah jika dilihat dari pandangan warga di Sewakul Unggaran mungkin terjadi karena kurangnya edukasi terhadap penanganan jenazah korban covid-19 yang aman. Sehingga, warga di sekitar memiliki rasa takut terhadap penularan virus covid-19. Namun, dari kasus ini juga membuktikan kurangnya atau mungkin hilangnya rasa kemanusiaan sekelompok masyarakat karena ketakutan tersebut. Hal ini juga menunjukan bahwa antar masyarakat masih belum sadar terhadap rasa empati, sehingga adanya ketidak-pedulian antar sesama manusia dalam berkehidupan. Padahal, manusia sendiri merupakan makhluk sosial yang berarti tidak dapat hidup tanpa orang lain. Maka, perlu lah rasa empati, tolong menolong, serta kemanusiaan dalam diri setiap manusia.

Kasus penolakan jenazah korban covid-19 ini memiliki korelasi dengan implementasi nilai Pancasila, yaitu Kemanusiaan. Hilangnya rasa kemanusiaan pada kasus tersebut melanggar implementasi dari sila ke dua. Setiap orang memiliki hak yang harus dihormati tanpa adanya diskriminasi. Selain itu, kasus ini juga melanggar implementasi nilai Pancasila, yaitu Persatuan. Karena pada kasus ini menunjukkan bahwa antar warga tidak memiliki rasa persatuan yang dapat menimbulkan perpecahan. Implementasi nilai Keadilan pada kasus ini juga dilanggar. Pada kasus ini menunjukkan bahwa terdapat perlakuan tidak adil terhadap jenazah tersebut sebagai warga negara Indonesia dengan tidak dipenuhi haknya.

2. Solusi terhadap kasus penolakan jenazah korban covid-19 agar tidak terulang kembali, antara lain :
a. Dengan pemberian edukasi terhadap masyarakat tentang virus covid-19. Edukasi ini mulai dari pengenalan tentang virus covid-19, cara pencegahan, cara pengobatan, hingga cara penanganan jenazah korban covid-19 yang aman. Sehingga, para warga tidak memiliki rasa takut dan merasa aman. Edukasi ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti yang paling mudah untuk dijangkau sekarang adalah lewat media sosial.
b. Berdiskusi dengan masyarakat dan memberikan pendekatan tentang rasa empati dan kemanusiaan.
c. Menjadi relawan dengan memberikan dukungan terhadap keluarga korban agar tidak merasa diasingkan. Dapat pula, mengadakan penggalangan dana untuk keluarga korban.
d. Kebijakan pemerintah terhadap penangan jenazah korban covid-19 harus diperhatikan. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan fasilitas pemakaman dengan protokol yang ketat sehingga aman bagi masyarakat sekitar.

3. Ya, penolakan jenazah korban covid-19 termasuk pelanggaran sila Pancasila terutama sila ke-2, yaitu Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Hal ini karena nilai Kemanusiaan dalam sila ke dua Pancasila menuntut kita memiliki rasa kemanusiaan antar sesama, serta adil dan beradab dalam memperlakukan semua orang. Sedangkan, dalam kasus tersebut menunjukkan adanya hilangnya rasa kemanusiaan dan adanya ketidak adilan berupa pelanggaran terhadap HAM dari korban. Seperti yang diketahui, HAM adalah hak yang melekat di diri setiap individu sejak ia lahir hingga meninggal dunia. Walaupun jenazah tersebut sudah tidak bernyawa, jenazah tersebut memiliki hak untuk dimakamkan dengan layak. Kemanusiaan tidak terputus walau korban telah meninggal dunia. Selain itu, tidak adil bagi keluarga korban karena anggota keluarganya tidak mendapatkan pemakaman yang layak. Keluarga korban dapat merasa terkucilkan karena tindakan tersebut. Masyarakat juga tidak memiliki rasa kemanusiaan terhadap penderitaan keluarga korban.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Muhammad Wira Idul Fitra -
Nama: Muhammad Wira Idul Fitra
Npm : 2415011041
Kelas : B MKU Pancasila

1. Menurut pendapat saya, kejadian tersebut sangat menyedihkan karena mengingat kembali bahwa korban tersebut merupakan seorang perawat yang sudah menolong banyaknya pasien yang terdampak wabah ini, kejadian ini bertentangan dengan nilai Pancasila kemanusiaan yang adil dan beradap dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia kenapa bertentangan karena kejadian tersebut tidak adanya rasa kemanusiaan yang adil, karena seorang yang sudah meninggal berhak mendapatkan perlakuan yang adil

2. Saran dan solusi dari saya adalah dengan mengadakannya:
- Edukasi terhadap masyarakat agar lebih memahami nilai" yang terkandung dalam Pancasila

3. Menurut saya penolakan jenazah korban covid-19 ini melanggar nilai Pancasila ke 2 karena walaupun sudah tidak memiliki nyawa ia masih memiliki hak nya untuk mendapatkan keadilan di akhir hidupnya, jangan karena ia sudah tidak memiliki nyawa kita dapat melakukan nya semena", maka harganya semua makhluk yang masih bernyawa ataupun tidak
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Shella Vita -
NAMA: SHELLA VITA
NPM:2415011051
KELAS: B

1. Tindakan penolakan Pemakaman jenazah dari korban Covid – 19 merupakan hal yang bertentangan dari perspektif hukum dan juga Pancasila. Undang-undang Nomor 4 tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular jelas mengatakan bahwa tindakan yang mengganggu upaya penanggulangan wabah adalah bertentangan dengan hukum dan dikenakan sanksi Pidana. Sedangkan dari perspektif Pancasila dapat dilihat bahwa Tindakan Penolakan Pemakaman Jenazah Covid – 19, termasuk ke dalam perbuatan yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Tindakan penolakan pemakaman jenazah Covid -19 merupakan perbuatan yang bertentangan dengan Hukum dan Hak Asasi manusia sebagaimana yang terdapat di dalam Peraturan Perundang-undangan di Indonesia seperti di dalam Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia, Kovenan Internasional Hak-hak Sipil dan Politik. Pengaruh penegakan Hukum tentunya menjadi faktor yang sangat penting dalam penegakan dan penguatan kembali nilai-nilai yang sesuai dengan paradigma Pancasila. bentuk Implementasi dari Pancasila Khususnya sila Ke-2 yaitu “ Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab”. Nilai Pancasila adalah nilai yang universal yang diturunkan ke dalam bentuk Perturan perundang-undangan. Undang-undang tentang Hak Asasi Manusia, Undang-undang tentang Penyakit Wabah menular, maupun Protokol kesehatan yang berkaitan dengan Pencegahan dan Penanganan Jenazah Covid-19 disusun dengan memasukkan niali-nilai Pancasila di Dalamnya. Oleh karena itu, aturan yang dibuat dalam hal pelaksanaan Penanganan Wabah, tidak boleh dilanggar. Apabila telah terjadi Pelanggaran, maka kewajiban negara untuk memulihkan hak-hak dasar Daripada keluarga jenazah korban Covid-19

2. Perlu penguatan nilai-nilai Pancasila kepada masyarakat, khususnya sila Ke-2. Hal ini ditujukan karena terjadi krisis kemanusiaan yang ada pada Masyarakat yang mjenolak pemakaman jenazah korban Covid – 19 Tersebut. Penguatan nilai-nilai ini tentunya harus dilakukan secara Komprehensif. Penegakan hukum, pendidikan secara Formal maupun Tidak Formal, harus dilakukan untuk mencegah terjadinya kejadiankejadian penolakan jenazah Covid -19. Penguatan nilai-nilai Pancasila ini Haruslah disertai dengan penegakan hukum yang tegas oleh para aparatur Penegak hukum.

3. Penolakan jenazah tersebut termasuk pelanggaran sila kemanusiaan. Penolakan jenazah COVID-19 dapat dianggap sebagai pelanggaran hak asasi manusia, terutama jika berkaitan dengan hak keluarga untuk memberikan penghormatan terakhir. Keluarga yang ditinggalkan bisa merasakan kesedihan dan kehilangan yang mendalam, dan hak mereka untuk mengurus jenazah dengan layak sangat penting.meskipun jenazah tersebut sudah tidak bernyawa. Hak keluarga untuk mengurus dan memberikan penghormatan terakhir adalah hal yang penting dalam konteks emosional dan budaya.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Muhammad Naufal Mufid -
NAMA: MUHAMAMMAD NAUFAL MUFID
NPM : 2415011031
KELAS : B TEKNIK SIPIL ( MKU PANCASILA )

1. Menurut saya penolakan tersebut adalah perbuatann yang salah, karena itu sangat bertentangan dengan nilai pancasila khususya sila kelima ( keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia ) dan sila kedua ( kemanusiaan yang adil dan beradab ) yang dimana setiap makhluk hidup harus mendapatkan keadilan. Tetapi hal itu bisa terjadi ( penolakan jenazah korban covid )mungkin+ karena kurangnya edukasi/pemahaman dari pemerintah dalam masalah tersebut.

2. Sebagai mahasiswa saya menyarankan agar pemerintah selalu mengimbau dan mengedukasi masyrakatnya agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan (contohnya, penolakan jenazah covid ). Dan untuk faktor internal ( dari dalam diri sendiri ) setiap warga negara harus mengimplementasikan nilai pancasila dalam kehdiupan sehari-hari.

3. Menurut saya, JELAS hal itu melanggar nilai pancasila khususnya sila kedua. Meskipun jenazah tersebut sudah tidak bernyawa, akan tetapi mereka tetap memiliki hak untuk diperlakukan/diurus secara adil. Contohnya dengan cara jenazahnya diurus layak dan sesuai kepercayaan masing-masing.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by 2415011046 2415011046 -
Nama : Roy Rendi Sanjaya
Kelas : B

1. Menurut saya penolakan jenazah korban covid-19 yang terjadi di Jawa Tengah adalah tindakan yang sangat tidak berperikemanusian dan sangat tidak mencerminkan nilai nilai Pancasila yaitu sila ke 2 kemanusiaan yang adil dan beradab. Percikan air liur pengidap (batuk dan bersin). Menyentuh tangan atau wajah orang yang terinfeksi. Menyentuh mata, hidung, atau mulut setelah memegang barang yang terkena percikan air liur pengidap virus corona. Jika di dilihat dari sudut pandang Masyarakat setempat, masyarakat menolak menerima jenazah dikarenakan takut jenazah akan menularkan virus kepada mereka. Tapi disisi lain tindakan yang mereka lakukan adalah tindakan yang sangat salah. Karena setiap manusia mempunyai hak asasi manusia yang tidak dapat dicabut dan tidak dapat di ganggu gugat oleh siapapun , hak seorang jenazah adalah di kuburkan dengan layak sesuai keinginan keluarganya . Apalagi jenazah merupakan garda terdepan saat pandemi covid 19. Dan pemakaman jenazah korban covid 19 juga dilakukan oleh para petugas, jadi kemungkinan jenazah untuk menularkan virus juga kecil. Dengan menerima jenazah, itu adalah cara menghormati dan apresiasi untuk para petugas pandemi covid 19 Yang telah gugur dalam tugasnya.

2. Menurut saya ,solusi terbaik adalah memberikan edukasi dan pemahaman terhadap masyarakat, karna jika mereka tahu bahwa jenazah yang di makamkan itu tidak akan menularkan virus karna sudah di tangani oleh petugasnya secara langsung masyarakat pasti akan menerima jenazah korban covid 19 itu. Dengan catatan pemberian edukasi/pelajaran itu dilakukan sejak saat kecil. Karna sesungguhnya perilaku manusia itu tergantung kebiasaan Mereka saat masih kecil. Dengan pemberian edukasi sejak dini diharapkan masyarakat dapat memiliki adab dan mampu berfikir kritis

3. Menurut saya penolakan jenazah yang dilakukan oleh masyarakat itu merupakan pelanggan dari sila ke 2 yakni kemanusiaan yang adil dan beradab. Mengapa demikian?Karna setiap orang mempunyai hak asasi manusia yang tidak dapat dibagi tidak dapat ditukar dan tidak dapat dicabut oleh siapapun itu,hak asasi manusia adalah hak yang di berikan oleh tuhan kepada seluruh manusia tidak memandang suku,agama ras maupun budaya yang telah diberikan sejak kita dalam kandungan sampai dengan kita dimakamkan. Jadi meskipun jenazah itu sudah tidak bernyawa ,jenazah itu tetap memiliki hak untuk di kubur secara layak sesuai dengan keinginan keluarga terdekatnya. jadi jika masyarakat menolak jenazah untuk dimakamkan sesuai dengan keinginan keluarganya maka itu adalah tindakan yang salah.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by M. Leondra Moorlando 2415011040 -
Nama : M. Leondra Moorlando Fahlevi
NPM : 2415011040
Kelas : B

1. Bagaimanakah menurut pendapatmu mengenai kasus penolakan jenazah korban covid-19 yang terjadi di Jawa Tengah tersebut dan bagaimakah korelasinya dengan implementasi nilai Pancasila?
Menurut saya, hal itu merupakan sesuatu yang seharusnya tidak terjadi di Negara Indonesia, terlebih lagi kita mempunyai pandagan hidup Pancasila. Karena hal tersebut tidak sesuai dengan nilai dalam pancasila, yaitu sila ke-2 dan ke-5. Covid-19 merupakan virus yang harus diwaspadai, namun dengan menolak jenazah yang terpapar covid-19 merupakan hal yang tak dibenarkan. Orang yang sudah meninggal pun memiliki hak, salah satu nya yaitu dikuburkan. Namun jika semua orang menolak untuk jenazah itu dikubur, maka terjadilah pelanggaran hak.

2. Berikanlah saran dan solusi mu sebagai mahasiswa mengenai kejadian tersebut supaya tidak terulang lagi di kemudian hari!
Perlunya ada edukasi tentang pendidikan moral dan hak asasi manusia. Waspada yang berlebihan hingga melanggar hak orang lain merupakan sesuatu yang tidak dibenarkan!

3. Apakah penolakan jenazah korban covid-19 termasuk pelanggaran sila Pancasila terutama sila ke-2? Bukankah jenazah tersebut sudah tidak bernyawa? Jelaskan dengan argumentasimu secara jelas!
Iya, termasuk dalam pelanggaran sila ke-2. SIla ke-2 memaparkan nilai-nilai cara memanusiakan manusia. Tidak bernyawa bukan berarti sepenuhnya dia tidak mempunyai hak lagi. Jenazah yang tidak bernyawa masih mempunyai hak, yaitu hak untuk dikubur dengan layak. Jika sekelompok orang menolak penguburan jenazah, sikap tersebut mencerminkan sikap yang tidak memanusiakan manusia.

In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by ALDI GUSTI RISVIANDI 2415011055 -
NAMA : ALDI GUSTI RISVIANDI
NPM : 2415011055
KELAS : B MKU PANCASILA

ANALISIS SOAL

1. Kasus penolakan jenazah korban COVID-19 yang merupakan seorang perawat yang telah berjasa merupakan sebuah kondisi yang cukup memprihatinkan, Dimana Masyarakat jateng khususnya semarang menunjukan perilaku yang menunjukan kurangnya rasa kemanusiaan yang adil dan beradab, seperti nilai Pancasila sila ke-2 “Kemanusian yang adil dan beradab”. Penolakan ini pun bukan hanya melanggar nilai Pancasila. Tetapi juga perilaku ini menunjukan ketidak pedulianya antara sesama manusia yang padahal korban tersebut telah berjasa yang berjuang digaris terdepan. Dalam Pancasila, harusnya Masyarakat dapat menghormati dan menghargai satu sama lain, termasuk korban.

2. Solusi dan saran yang dapat saya berikan yaitu :
1. Edukasi Masyarakat dengan cara memberikan pemahaman yang penting terkait nilai Pancasila terutama sila ke 2 agar dapat menghargai korban yang telah berjasa.
2. Pendidikan karakter, Pendidikan karakter sebaiknya dimulai dari sedini mungkin agar kedepanya bisa lebih mengerti rasa empati yang tinggi.

3. ya, penolakan jenazah korban COVID-19 merupakan pelanggaran Pancasila disila ke-2. Meskipun sudah tidak menyawa, tetapi perlakuan yang ditunjukan merupakan pelanggaran dari sila ke-2 yang tidak memiliki nilai kemanusiaan. Dalam Pancasila pun apabila seseorang yang sudah tidak bernyawa memiliki martabat untuk dihormati, terlebih lagi korban telah sangat berjasa dalam tenaga medis. Penolakan itu pun mencontohkan perilaku yang tidak beradab dan sangat bertentangan dari sila ke-2 pancasila.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by SOFIA ZAHRA SAPUTRI -
NAMA: SOFIA ZAHRA SAPUTRI
NPM : 2415011045
KELAS : B (MKWU PANCASILA)

1. Munurut saya kasus penolakan jenazah korban covid – 19 tidak mencerminkan implementasi nilai pancasila yaitu pancasila sila ke 2, namun hal itu pun terjadi karena kurangnya pendidikan moral dan pancasila dikalangan masyarakat, jika masyarakat sudah benar benar mempelajari dan memahami pendidikan moral maka tidak akan terjadi kejadian seperti itu.
2. Hal yang dapat dilakukan adalah penanaman pendidikan karakter di semua kalangan masyarakat, muda maupun tua, kaya maupun kurang mampu. Karena pendidikan karakter dan pemahaman terhadap pancasila sangat berpengaruh tehadap kehidupan bersosial. Dan sebaiknya pendidikan pancasila dan karakter ditanamkan dari sedini mungkin.
3. Iya termasuk dalam pelanggaran sila ke 2 pancasila, meskipun jenazah tersebut sudah tidak bernyawa, namun jenazahnya pun jenazah manusia, bukan seekor hewan.terlebih lagi jenazah merupakan perawat yang rela mengorbankan nyawa yang termasuk aksi kemanusiaan, namun apa alasan jenazahnya tidak juga di manusiakan oleh orang lain?
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by ZAHRA APRILIA 2415011037 -

Nama: Zahra Aprilia

NPM: 2415011037

Kelas: B


1.  Menurut pendapat saya kasus/ tindakan tersebut termasuk pelanggaran dan sangat bertentangan dengan nilai nilai Pancasila terlebihnya pada sila kedua. hal ini sangat disayangkan karena korban merupakan perawat yang bertugas sebagai garda terdepan dalam menangani kasus Covid-19. Namun pada saat perawat tersebut meninggal dunia justru mengalami ketidakadilan, sebab ditolak untuk dimakamkan dikotanya sendiri. yang seharusnya harus dihormati pemakamannya sebagai pahlawan dalam pandemi Covid-19


2. Sebagai mahasiswa saran saya, agar kejadian seperti itu tidak terulang lagi. kita harus menanamkan rasa kemanusiaan yang tenggi sedari dini. dan memberi pemahaman kepada masyarakat luas tentang prosedur tentang penanganan jenazah yang terjangkit virus covid-19 supaya tidak terjadi kesalahpahaman lagi.


3. Ya, kasus tersebut merupakan kasus pelanggaran Pancasila khususnya sila ke-2 yang berbunyi "Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab". pada sila ini sangat menekankan kemanusiaan yang berartikan memanusikan manusia, walaupun manusia itu sudah tidak bernyawa sekalipun.

In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by 2415011112 2415011112 -

Nama: Prameswari Halwin Azzahra 

NPM: 2415011112

Kelas: B-Teknik Sipil

1). Kasus penolakan jenazah korban COVID-19 di Jawa Tengah adalah fenomena yang sangat menyedihkan dan menyoroti berbagai aspek sosial dalam masyarakat, terutama terkait ketakutan, ketidaktahuan, dan stigma terhadap virus ini. Masyarakat yang menolak jenazah biasanya dipengaruhi oleh kekhawatiran bahwa virus akan menyebar melalui proses pemakaman, meskipun sudah ada prosedur kesehatan yang ketat yang diterapkan untuk memastikan keamanan pemakaman korban COVID-19.

Dari perspektif Pancasila, tindakan penolakan jenazah ini jelas bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, terutama sila kedua dan ketiga:

1. Sila Kedua - Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Penolakan jenazah mencerminkan kurangnya empati dan rasa kemanusiaan. Setiap individu, bahkan setelah meninggal, berhak mendapatkan perlakuan yang bermartabat. Penolakan ini menunjukkan bahwa rasa keadilan dan kebersamaan dalam menghadapi penderitaan bersama belum sepenuhnya diterapkan.

2. Sila Ketiga - Persatuan Indonesia: Kasus ini juga memperlihatkan lemahnya rasa persatuan dan solidaritas sosial. Di tengah krisis, seharusnya masyarakat bersatu untuk mendukung satu sama lain, bukan memisahkan atau mengucilkan kelompok tertentu karena stigma atau ketakutan yang berlebihan. Rasa persatuan ini menjadi sangat penting dalam menghadapi tantangan besar seperti pandemi.

Secara keseluruhan, kasus penolakan jenazah ini menyoroti pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kesehatan dan memastikan bahwa nilai-nilai Pancasila, seperti kemanusiaan dan persatuan, benar-benar diinternalisasi dalam tindakan sehari-hari. Peran pemerintah, tokoh masyarakat, dan edukasi publik sangat penting dalam mencegah terulangnya kasus serupa di masa depan.

2). Sebagai seorang mahasiswa, ada beberapa saran dan solusi yang bisa saya usulkan untuk mencegah terulangnya kejadian penolakan jenazah korban COVID-19 di masa depan:

1. Peningkatan Edukasi Kesehatan Masyarakat

Salah satu penyebab utama penolakan jenazah adalah kurangnya pemahaman masyarakat tentang protokol kesehatan yang berlaku. Edukasi yang lebih intensif tentang prosedur penanganan jenazah COVID-19 harus terus digencarkan oleh pihak pemerintah, tokoh masyarakat, dan organisasi kemasyarakatan. Sebagai mahasiswa, saya bisa berperan dalam memberikan edukasi melalui platform digital, seminar, atau diskusi terbuka di lingkungan masyarakat.

2. Peningkatan Komunikasi Antar Lembaga dan Masyarakat

Pemerintah dan otoritas kesehatan perlu bekerja sama lebih erat dengan tokoh agama, tokoh adat, dan pemimpin masyarakat setempat. Mereka memiliki pengaruh besar dalam mempengaruhi pandangan dan tindakan warga. Keterlibatan tokoh-tokoh ini bisa menjembatani komunikasi antara pemerintah dengan masyarakat untuk mencegah penyebaran mis informasi. Sebagai mahasiswa, saya bisa membantu membangun jembatan komunikasi ini dengan mengadakan kegiatan diskusi atau kolaborasi dengan lembaga-lembaga terkait.

3. Memperkuat Nilai-Nilai Gotong Royong dan Solidaritas Sosial

3). Penolakan jenazah korban COVID-19 memang dapat dianggap sebagai pelanggaran terhadap sila kedua Pancasila, yaitu Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, meskipun jenazah tersebut sudah tidak bernyawa.

Pentingnya perlakuan yang adil dan beradab kepada setiap individu, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal. Kemanusiaan mencakup penghormatan terhadap martabat manusia dalam segala situasi, termasuk dalam proses kematian dan pemakaman. Penolakan jenazah menunjukkan kurangnya rasa hormat terhadap martabat seseorang yang telah meninggal dan keluarganya, yang secara emosional sudah dalam keadaan berduka.

Meskipun jenazah sudah tidak bernyawa, setiap manusia memiliki hak untuk mendapatkan perlakuan yang layak, bahkan setelah kematiannya. 

Penolakan jenazah korban COVID-19 sering kali terjadi karena ketakutan masyarakat yang tidak memiliki dasar ilmiah atau karena kurangnya pemahaman tentang prosedur penanganan jenazah yang aman. Ketika masyarakat menolak untuk menerima jenazah di lingkungannya, mereka seolah-olah mengabaikan prinsip empati, yang seharusnya menjadi landasan dalam menghadapi penderitaan bersama. Dalam hal ini, penolakan tersebut merupakan bentuk ketidakadilan kepada keluarga yang telah kehilangan orang tercinta.

Tindakan menolak jenazah mencerminkan kekurangan dalam aspek keadaban. Sebuah masyarakat yang beradab akan berusaha untuk memperlakukan jenazah dengan penghormatan, bahkan di tengah situasi krisis sekalipun. Dalam konteks Pancasila, beradab berarti menempatkan nilai kemanusiaan di atas ketakutan atau ketidaktahuan.

Pemerintah dan otoritas kesehatan telah menetapkan prosedur penanganan jenazah COVID-19 yang aman dan sesuai dengan protokol kesehatan. Oleh karena itu, tidak ada alasan yang sah untuk menolak jenazah dengan alasan kekhawatiran penyebaran penyakit. Penolakan ini justru mencerminkan ketidaktahuan dan pelanggaran terhadap prinsip kemanusiaan yang seharusnya mengedepankan solidaritas sosial, terutama dalam masa krisis.

Secara keseluruhan, penolakan jenazah korban COVID-19 bukan hanya bentuk ketidakadilan bagi keluarga korban, tetapi juga sebuah tindakan yang mencederai prinsip kemanusiaan dan peradaban. Meskipun jenazah sudah tidak bernyawa, nilai kemanusiaan tetap harus dijunjung tinggi dengan memberikan penghormatan terakhir yang layak dan bermartabat sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Ayda Zulfa Ulya -

NAMA : AYDA ZULFA ULYA 

NPM : 2415011116


1Terkait kasus penolakan jenazah korban covid-19 yang terjadi di Jawa Tengah tepatnya di Kabupaten Semarang, dimana korban merupakan salah satu perawat yang berdiri di garda terdepan dalam penanganan pasien Covid-19, sangatlah memperhatinkan. Bentuk tindakan yang dilakukan warga setempat memang sangatlah jauh dari azas Pancasila, sikap berlebihan justru tidak menunjukkan keluhuran budi dan solidaritas sosial yang selama ini jadi kebanggaan bangsa Indonesia. Jika pemerintah dan para pihak telah menetapkan kuburan bagi jenazah Covid-19 sesuai protokol, maka tidak sebaiknya warga menolak penguburan. Justru korban harusnya diberi penghargaan dan bentuk apresiasi atas jasa yang telah dilakukan selama ini menjadi perawat penanganan pasien covid-19 di garda terdepan. Dalam penanganan jenazah Covid-19, selain memperhatikan aspek kesehatan, juga memperhatikan nilai-nilai kemanusiaan. Nilai kemanusiaan yang sifatnya universal seperti yang tercantum dalam Pancasila yaitu sila ke-2, "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab", menekankan kepada kita bahwa nilai kemanusiaan adalah nilai yang fundamental yang dimiliki oleh setiap manusia dan setiap manusia harus mendapatkan perlakuan secara adil. Pihak keluarga korban meninggal yang diakibatkan Covid-19 berhak mendapatkan keadilan, termasuk dalam hal penanganan jenazah keluarganya. Keadilan ini pun diterjemahkan ke dalam setiap peraturan perundang-undangan dan juga protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah. Nilai- nilai Pancasila menjadi acuan dalam pembentukan peraturan yang ada di Indonesia. Korelasi antara nilai kemanusiaan dan penegakan hukum menjadi sebuah urgensi dalam penguatan nilai Pancasila. Di Negara Kesatuan Republik Indonesia, nilai kemanusiaan dan penegakan hukum melengkapi satu sama lainnya dengan dasar acuannya adalah Pancasila

2. Mengenai kejadian tersebut sebagai mahasiswa berpendapat, sikap masyarakat Indonesia yang seperti ini, mencerminkan bahwa daya kritis masyarakat masih rendah. masyarakat yang menolak pemakaman jenazah Covid-19 di TPU sekitar wilayah mereka karena takut tertular virus Covid-19. Padahal, kata peneliti bidang Mikrobiologi, jenazah pasien Covid-19 tidak bisa menyebarkan virus jika sudah dikebumikan, "Virus corona tidak dapat hidup jika tidak memiliki inang, virus akan ikut mati ketika inangnya mati". Kurangnya edukasi serta pemahaman yang membuat masyarakat menjadi kurang peduli dan tidak memahami secara menyeluruh. Dalam konteks terjadinya penolakan jenazah, maka nilai kemanusiaan seharusnya ditegakkan melalui penegakan hukum yang tegas dan adil. Adanya tindakan penolakan jenazah ini seharusnya dilakukan penindakan hukum yang tegas. Apalagi untuk jenazah yang disebabkan karena wabah sudah diatur dalam hukum positif dan mempunyai sanksi pidana. Karena sanksinya diterapkan dengan mekanisme hukum pidana yang pada dasarnya bersifat mengatur publik, penegakan hukum harus dilakukan dengan bijaksana dengan tetap memperhatikan nilai-nilai keadilan, untuk memberikan efek jera terhadap orang-orang yang berani melakukan penolakan jenazah, sehingga memberikan edukasi bagi publik dalam bertindak. Tidak ada 1 alasan apapun yang dibenarkan menolak pemakaman jenazah. Kalaupun ada peraturan yang dilanggar di dalam pemakaman jenazah, dapat disampaikan keberatan melalui mekanisme hukum. Selain itu solusi agar tidak terjadinya hal ini kembali yaitu dilakukannya penyampaian mengenai hal yang terkait Covid-19 dari pihak medis dan juga pemerintah, agar masyarakat paham dan mengerti tentang situasi saat ini, dan jalan satu-satunya apabila masih ada masyarakat yang menolak diedukasi yaitu jalur penegakan hukum agar dapat jera dan paham akan hal tersebut

3. Ya, kasus tersebut termasuk pelanggaran sila Pancasila terutama sila ke-2, mengapa demikian padahal jenazah tersebut sudah tidak bernyawa? Sudah kita ketahui setiap warga memiliki Hak Asasi Manusia yang dalam arti adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati,


dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh pemerintah. Dari pengertian HAM tersebut sudah dapat kita simpulkan bahwanya setiap warga memiliki hak tersebut. Apalagi sebagai keluarga dari korban pun mempunyai hak akan keadilan tersebut. Jadi kasus tersebut sangat berkaitan dengan sila ke-2 yang berbunyi “Kemanusiaan yang adil dan beradab”. Dalam Undang-undang Nomor 4 tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular dengan jelas mengatakan bahwa tindakan yang mengganggu upaya penanggulangan wabah bertentangan dengan hukum dan dikenakan sanksi Pidana. Sedangkan dari perspektif Pancasila dapat dilihat bahwa tindakan penolakan pemakaman jenazah Covid-19, termasuk ke dalam perbuatan yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Selain sebagai Ideologi negara, Pancasila juga merupakan sumber dari segala sumber hukum negara seperti yang tercantum di dalam pasal 2 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan. Tindakan penolakan pemakaman jenazah Covid-19 merupakan perbuatan yang bertentangan dengan Hukum dan Hak Asasi Manusia sebagaimana yang terdapat dalam Peraturan Perundang-Undangan di Indonesia seperti di dalam deklarasi universal Hak Asasi Manusia, kovenan internasional hak-hak sipil dan politik. Pengaruh penegakan hukum tentunya menjadi faktor yang sangat penting dalam penegakan dan penguatan kembali nilai-nilai yang sesuai dengan paradigma Pancasila.

In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Dinda Safira -

Nama: Dinda Safira

Npm: 2415011035

Kelas: B



1. Kasus penolakan pemakaman korban Covid-19 di Jawa Tengah tidak mencerminkan terhadap nilai-nilai kemanusiaan yang terkandung dalam Pancasila. Sila kedua, "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab," menekankan pentingnya menghormati martabat setiap individu, termasuk mereka yang telah meninggal, terutama yang berjuang di garis depan seperti perawat. Penolakan ini menunjukkan kurangnya empati dan pengakuan terhadap jasa mereka.

2. ⁠Sebagai mahasiswi, saran saya adalah membangun kesadaran masyarakat melalui media sosial yang berisi edukasi positif tentang pentingnya menghargai sesama. serta melakukan kegiatan  sosial yang melibatkan pemahaman tentang peran tenaga kesehatan.

3. ⁠Permohonan maaf terhadap korban Covid-19 tidak termasuk pelanggaran sila Pancasila, terutama sila kedua, karena meskipun jenazah sudah tidak bernyawa, tindakan penolakan mencerminkan sikap tidak berperikemanusiaan terhadap manusia yang telah berkontribusi besar pada kesehatan masyarakat. Menghormati jenazah adalah bagian dari menghargainya.

In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Muhammad Faqih Maulana Widjaya Muhammad Faqih Maulana Widjaya -
Nama: Muhammad Faqih Maulana Widjaya
NPM: 2415011123
Kelas: B MKWU (Pancasila)
Analisis Soal

1. Analisis Kasus dan Korelasinya dengan Nilai Pancasila

Kasus penolakan jenazah korban Covid-19, khususnya seorang perawat yang berjuang di garda depan, merupakan tindakan yang sangat tidak manusiawi dan bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Beberapa poin penting yang bisa kita lihat dari kasus ini adalah:

* Pelanggaran terhadap Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab (Sila Kedua): Tindakan penolakan jenazah menunjukkan sikap tidak menghargai sesama manusia, bahkan mereka yang telah meninggal. Ini bertentangan dengan nilai kemanusiaan yang diajarkan dalam Pancasila.
* Kurangnya Empati dan Toleransi: Masyarakat yang melakukan penolakan menunjukkan kurangnya empati terhadap penderitaan keluarga korban dan juga terhadap para tenaga medis yang berjuang melawan pandemi.
* Pengaruh Stigma Negatif: Ketakutan dan stigma negatif terhadap Covid-19 telah menyebabkan tindakan irasional dan tidak berdasar pada fakta ilmiah.
* Pentingnya Pendidikan Karakter: Kasus ini menunjukkan pentingnya pendidikan karakter sejak dini untuk menanamkan nilai-nilai kemanusiaan, toleransi, dan empati pada generasi muda.

2. Saran dan Solusi

Sebagai mahasiswa, saya menyarankan beberapa hal untuk mencegah terulangnya kasus serupa:

* Penguatan Pendidikan Karakter: Pendidikan karakter harus menjadi fokus utama dalam sistem pendidikan kita. Materi tentang kemanusiaan, toleransi, dan pentingnya menghargai perbedaan harus diajarkan sejak dini dan secara berkelanjutan.
* Kampanye Sosialisasi: Pemerintah dan berbagai pihak perlu melakukan kampanye sosialisasi yang masif untuk memberikan pemahaman yang benar tentang Covid-19, menghilangkan stigma negatif, dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga solidaritas.
* Penguatan Peran Agama: Tokoh agama dapat berperan penting dalam memberikan pemahaman tentang nilai-nilai kemanusiaan dan toleransi berdasarkan ajaran agama masing-masing.
* Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan: Pemerintah perlu terus meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, termasuk fasilitas dan sumber daya manusia, untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat.
* Penerapan Sanksi yang Tegas: Bagi pelaku penolakan jenazah, perlu diberikan sanksi yang tegas sebagai efek jera dan untuk memberikan contoh bagi masyarakat.

3. Apakah Penolakan Jenazah Korban Covid-19 Merupakan Pelanggaran Sila Kedua Pancasila?

Ya, penolakan jenazah korban Covid-19 jelas merupakan pelanggaran terhadap sila kedua Pancasila, yaitu "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab". Meskipun jenazah sudah tidak bernyawa, namun tindakan penolakan menunjukkan ketidakpedulian terhadap martabat manusia dan keluarga yang ditinggalkan.

Argumentasi:

* Martabat Manusia: Setiap manusia, baik yang hidup maupun yang sudah meninggal, memiliki martabat yang sama. Menolak pemakaman jenazah berarti tidak menghargai martabat manusia tersebut.
* Kemanusiaan: Tindakan penolakan menunjukkan kurangnya rasa kemanusiaan dan empati terhadap sesama.
* Keadilan: Setiap orang berhak mendapatkan perlakuan yang adil, termasuk saat meninggal dunia. Menolak pemakaman berarti melanggar hak dasar manusia untuk mendapatkan perlakuan yang layak.

Kesimpulan:

Kasus penolakan jenazah korban Covid-19 adalah cerminan dari permasalahan yang lebih luas, yaitu kurangnya kesadaran akan nilai-nilai kemanusiaan dan toleransi di masyarakat. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan upaya bersama dari semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun lembaga pendidikan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Muhammad Rafif Ardan -
Nama : Muhammad Rafif Ardan
NPM : 2415011119

ANALSIS SOAL

1 - Pendapat tentang Kasus Penolakan Jenazah dan Korelasinya dengan Pancasila: Kasus penolakan jenazah korban Covid-19 di Jawa Tengah sangat bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, terutama sila ke-2, "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab." Tindakan ini menunjukkan kurangnya penghargaan terhadap martabat manusia, terutama kepada tenaga kesehatan yang telah berjuang di garis depan. Ini mencerminkan ketidakseimbangan dalam penerapan nilai kemanusiaan di masyarakat.


2 - Saran dan Solusi:
Edukasi Publik: Masyarakat harus lebih diberi pemahaman tentang protokol pemakaman korban Covid-19 yang aman, agar tidak ada lagi ketakutan berlebih.
Pendidikan Karakter: Penting untuk memperkuat pendidikan karakter sejak usia dini, khususnya mengenai empati dan penghargaan terhadap sesama manusia.
Penegakan Hukum: Tindakan tegas harus diambil terhadap pelanggaran nilai-nilai kemanusiaan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.


3 - Pelanggaran Sila ke-2 Pancasila: Menolak jenazah merupakan pelanggaran sila ke-2 karena setiap manusia, meskipun telah meninggal, tetap harus diperlakukan dengan martabat. Penolakan ini menunjukkan kurangnya rasa kemanusiaan dan tidak sesuai dengan prinsip keadilan dan perikemanusiaan dalam Pancasila.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by HAIRI ABDUL AZIZ 2415011120 -
Nama: Hairi Abdul Aziz
NPM:2415011120

Tugas analisis soal

1.Bagaimanakah menurut pendapatmu mengenai kasus penolakan jenazah korban covid-19 yang terjadi di Jawa Tengah tersebut dan bagaimakah korelasinya dengan implementasi nilai Pancasila?
jawab:
Menurut saya sebagai mahasiswa mengenai kasus penolakan jenazah korban COVID-19 di Jawa Tengah,Mencerminkan lemahnya penerapan nilai-nilai Pancasila, terutama dalam kemanusiaan, persatuan, dan keadilan. Penolakan ini dipicu oleh ketakutan berlebihan yang menunjukkan kurangnya rasa empati dan penghormatan terhadap martabat manusia.Dan menurut Sila Kedua, penolakan jenazah bertentangan dengan nilai kemanusiaan yang adil dan beradab, karena mengabaikan hak asasi dan martabat almarhum serta keluarga. Sila Ketiga tentang persatuan seharusnya mendorong solidaritas sosial di tengah krisis, tetapi penolakan ini menunjukkan perpecahan dan kurangnya kebersamaan. Sementara Sila Kelima menekankan keadilan sosial yang seharusnya mencakup perlakuan yang layak bagi semua, termasuk dalam hal pemakaman.

2.Berikanlah saran dan solusi mu sebagai mahasiswa mengenai kejadian tersebut supaya tidak terulang lagi di kemudian hari!
jawab:
Sebagai mahasiswa yang bisa memberi saran:
1.Edukasi Berkelanjutan tentang Nilai-Nilai Pancasila: Mahasiswa dapat berperan aktif dalam menyebarkan pemahaman tentang pentingnya penerapan nilai-nilai Pancasila, seperti kemanusiaan, persatuan, dan keadilan. Melalui kegiatan kampanye atau diskusi di media sosial dan komunitas, mahasiswa dapat mengajak masyarakat untuk memahami nilai-nilai ini secara lebih mendalam dan aplikatif.
2.Gerakan Sosial dan Solidaritas: Mahasiswa bisa menginisiasi gerakan solidaritas dengan membuat program sukarelawan yang bertugas membantu keluarga korban COVID-19, termasuk membantu koordinasi dalam proses pemakaman.
3.Kerja Sama dengan Pemerintah dan Lembaga Agama: Mahasiswa dapat mendorong kerja sama dengan pemerintah dan tokoh agama untuk menyampaikan pesan-pesan moral dan spiritual tentang penghormatan jenazah serta pentingnya persatuan dan kemanusiaan. Ini dapat membantu menyentuh sisi emosional masyarakat agar lebih mudah memahami dan menerima.


3. Apakah penolakan jenazah korban covid-19 termasuk pelanggaran sila Pancasila terutama sila ke-2? Bukankah jenazah tersebut sudah tidak bernyawa? Jelaskan dengan argumentasimu secara jelas!
jawab:

ya,menurut saya itu dapat dianggap sebagai pelanggaran terhadap Sila Kedua Pancasila: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Meskipun jenazah tersebut sudah tidak bernyawa, penghormatan terhadap jenazah tetap penting karena terkait dengan prinsip kemanusiaan dan penghargaan terhadap martabat setiap individu.Meskipun jenazah sudah tidak bernyawa, penolakan jenazah adalah tindakan yang tidak menghargai nilai kemanusiaan dan martabat seseorang. Nilai-nilai Pancasila, terutama Sila Kedua, tidak hanya berlaku untuk orang yang masih hidup tetapi juga mencakup perlakuan terhadap jenazah sebagai bagian dari sikap adil, beradab, dan penuh penghormatan terhadap sesama manusia.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Fariha Salsabila -
Nama : Fariha Salsabila
NPM : 2415011030
Mata Kuliah : MKU Pendidikan Pancasila

1. Menurut pendapat saya, kasus penolakan jenazah korban Covid-19 di Jawa Tengah ini sangat memprihatinkan dan mencerminkan memudarnya nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat. Beliau merupakan seorang perawat yang telah mengabdikan dirinya sebagai garda terdepan dalam penanganan Covid-19 namun justru diperlakukan secara tidak manusiawi saat beliau wafat. Jika dikaitkan dengan Pancasila, tindakan penolakan terhadap jenazah beliau jelas melanggar nilai-nilai dasar bangsa kita terutama pada sila kedua yang dimana menunjukkan tindakan ini tidak manusiawi dan mengabaikan hak dasar manusia untuk dimakamkan secara hormat.

2. Solusi serta saran untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali adalah melalui diberikannya edukasi terkait protokol pemakaman Covid-19 yang dimana perlu dibentuk tim khusus penanganan pemakaman Covid-19, menyiapkan lahan khusus yang telah disepakati melalui musyawarah antar warga agar hal serupa tidak terjadi lagi dimasa depan, disediakannya mobil jenazah Covid-19 yang dimana para petugasnya diberikan pelatihan tentang protokol yang benar sehuingga dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan aman. Dan yang terakhir adalah edukasi masyarakat yang menjadi kunci utama pencegahan penolakan jenazah. Dengan sistem yang teorganisir dan komunikasi yang jelas, masyarakat akan lebih siap menghadapi situasi serupa di masa depan, sehingga penolakan jenazah tidak akan terulang kembali

3. Ya, kejadian tersebut termasuk dalam pelanggaran sila kedua. Meskipun jenazah sudah tidak bernyawa, namun penghormatan terhadap jenazah adalah bentuk penghargaan terhadap nilai kemanusiaan yang menjadi inti dari sila kedua. Tindakan penolakan ini tidak hanya melukai perasaan keluarga yang ditinggalkan, tetapi juga mencerminkan lunturnya nilai-nilai kemanusiaan dalam kehidupan bermasyarakat. Perlakuan masyarakat mengenai penolakan terhadap jenazah mencerminkan tingkat kemanusiaan masyarakat yang rendah. Penolakan terhadap jenazah juga bertentangan dengan ajaran agama yakni mewajibkan pengurusan jenazah dengan baik. Sebagai bangsa yang beradab, kita memiliki tangguyng jawab untuk memastikan setiap jenazah dimakamkan dengan layar, terlepas dari penyebab kematiannya.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by MUHAMMAD IQBAL BABAL -
1. Sebagai mahasiswa, saya menyimpulkan bahwa penolakan jenazah korban Covid-19 di Jawa Tengah disebabkan oleh stigma masyarakat, misinformasi, dan kurangnya edukasi. Hal ini menunjukkan bahwa nilai-nilai Pancasila, terutama sila kedua, "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab," belum sepenuhnya diimplementasikan. Kurangnya penerapan nilai-nilai tersebut menyebabkan rendahnya rasa kemanusiaan dan penghormatan terhadap jenazah, khususnya bagi mereka yang telah berjasa dalam penanganan pandemi. Jika masyarakat memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai prosedur penanganan jenazah Covid-19 yang aman dan sudah sesuai protokol, serta memahami pentingnya menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, peristiwa seperti ini seharusnya tidak terjadi.

2. Solusi serta saran
1. Edukasi Masyarakat
Pemerintah, lembaga pendidikan, dan media perlu lebih aktif mengedukasi masyarakat tentang prosedur pemakaman yang aman sesuai protokol kesehatan, guna menghilangkan stigma negatif terkait penyebaran virus.


2. Menanamkan Karakter Berlandaskan Pancasila
Menanamkan karakter berbasis Pancasila akan menumbuhkan solidaritas, saling membantu, menghargai, dan rasa kemanusiaan.


3. Peran Tokoh Masyarakat dan Agama
Tokoh masyarakat dan agama dapat mengubah pandangan masyarakat dengan memberikan edukasi tentang pentingnya memanusiakan manusia dan mengurangi ketakutan terhadap korban Covid-19.

3. Pasti, penolakan jenazah korban Covid-19 itu termasuk pelanggaran terhadap sila kedua Pancasila "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab " walaupun mereka yang gugur tidak bernyawa seharusnya mereka dimakamkan dengan layak karena itu merupakan dari sebuah nilai kemanusiaan, dan juga di Indonesia kental dengan sifat agamisnya yang mana memakamkan jezah itu merupakan hal yang wajib dilaksanakan. Penolakan jenazah tersebut juga merupakan hilangnya rasa kemanusiaan serta adil dan beradab karena tidak memberikan kesempatan pada jenazah untuk dimakamkan secara manusiawi apalagi jenazah tersebut merupakan orang yang berjasa.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by MUHAMMAD IQBAL BABAL -
Nama: MUHAMMAD IQBAL 
NPM: 2455011018
Kelas: B- Teknik Sipil


1. Sebagai mahasiswa, saya menyimpulkan bahwa penolakan jenazah korban Covid-19 di Jawa Tengah disebabkan oleh stigma masyarakat, misinformasi, dan kurangnya edukasi. Hal ini menunjukkan bahwa nilai-nilai Pancasila, terutama sila kedua, "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab," belum sepenuhnya diimplementasikan. Kurangnya penerapan nilai-nilai tersebut menyebabkan rendahnya rasa kemanusiaan dan penghormatan terhadap jenazah, khususnya bagi mereka yang telah berjasa dalam penanganan pandemi. Jika masyarakat memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai prosedur penanganan jenazah Covid-19 yang aman dan sudah sesuai protokol, serta memahami pentingnya menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, peristiwa seperti ini seharusnya tidak terjadi.

2. Solusi serta saran
1. Edukasi Masyarakat
Pemerintah, lembaga pendidikan, dan media perlu lebih aktif mengedukasi masyarakat tentang prosedur pemakaman yang aman sesuai protokol kesehatan, guna menghilangkan stigma negatif terkait penyebaran virus.


2. Menanamkan Karakter Berlandaskan Pancasila
Menanamkan karakter berbasis Pancasila akan menumbuhkan solidaritas, saling membantu, menghargai, dan rasa kemanusiaan.


3. Peran Tokoh Masyarakat dan Agama
Tokoh masyarakat dan agama dapat mengubah pandangan masyarakat dengan memberikan edukasi tentang pentingnya memanusiakan manusia dan mengurangi ketakutan terhadap korban Covid-19.

3.Pasti, penolakan jenazah korban Covid-19 itu termasuk pelanggaran terhadap sila kedua Pancasila "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab " walaupun mereka yang gugur tidak bernyawa seharusnya mereka dimakamkan dengan layak karena itu merupakan dari sebuah nilai kemanusiaan, dan juga di Indonesia kental dengan sifat agamisnya yang mana memakamkan jezah itu merupakan hal yang wajib dilaksanakan. Penolakan jenazah tersebut juga merupakan hilangnya rasa kemanusiaan serta adil dan beradab karena tidak memberikan kesempatan pada jenazah untuk dimakamkan secara manusiawi apalagi jenazah tersebut merupakan orang yang berjasa.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Fadli Arjuna Putra Pangestu Pangestu -

Nama: Fadli Arjuna Putra Pangestu

Kelas: B

NPM: 2415011048


Jawab

1. Kasus penolakan jenazah korban COVID-19 di Jawa Tengah menunjukkan tantangan dalam menerapkan nilai Pancasila, terutama soal kemanusiaan dan persatuan. Penolakan sering kali muncul karena stigma dan ketakutan, yang bertentangan dengan nilai saling menghormati.Untuk mengatasi ini, penting untuk meningkatkan edukasi dan dialog antara masyarakat dan pihak berwenang. Dengan begitu, kita bisa membangun kesadaran akan pentingnya solidaritas dan hak setiap orang, sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

2. Solusi dari saya sebagai mahasiswa adalah

Yang pertama yaitu lebih dalam lagi dalam menciptakan edukasi terhadap pelajar tentang etika, dan tanam lebih dalam lagi rasa kemanusiaan kepada setiap orang

Yang kedua yaitu libatkan seorang tokoh pemuka agama, yang nantinya sebagai penyampai edukasi tentang penghormatan terhadap jenazah dan keluarga

3. Penolakan jenazah korban COVID-19 dapat dianggap sebagai pelanggaran terhadap sila kedua Pancasila, yaitu "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab." Meskipun jenazah tersebut sudah tidak bernyawa, hak asasi dan martabat manusia tetap berlaku, termasuk hak untuk mendapatkan penguburan yang layak.

Menurut saya, tentu saja itu menyangkut tentang martabat kemanusiaan dimana memang sudah seharusnya orang yang sudah meninggal atau tidak bernyawa, pantas untuk mendapatkan penghormatan, dan bentuk penolakan terhadap jenazah tentu melanggar dan menentang martabat manusia, dan juga pastinya bersangkutan dengan nilai kemanusiaan dalam Pancasila.

In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Fadhil Prima Yonda -

Nama : Fadhil Prima Yonda

NPM   : 2415011109

Kelas  : D MKWU (Pancasila)

ANALISIS SOAL

1.menurut saya, untuk kasus penolakan jenazah COVID 19 yang terjadi di Jawa tengah dapat terjadi karena kurangnya pengetahuan tentang cara menyikapi jenazah COVID 19 yg membuat masyarakat menjadi takut hingga terjadinya penolakan jenazah. 

untuk korelasi dengan Pancasila menurut saya berhubungan dengan Pancasila yang kedua karena Dari sila ini kita ditekankan untuk memiliki rasa hormat dan rasa kemanusian. dengan terjadinya penolakan itu berarti menunjukan kurangnya masyarakat untuk memahami dan menerapkan sila ke dua


2.upaya yang dapat dilakukan agar hal serupa tidak terjadi lagi yaitu dengan cara pemerintah atau lembaga lembaga yang terkait Untuk memberikan edukasi dan pemahaman tentang bagaimana cara menyikapi dan penanganan jenazah  COVID 19 kepada masyarakat.


3.menurut saya dalam kasus tersebut Dapat dikatakan bahwa termasuk ke dalam pelanggaran sila kedua, walaupun jenazah sudah tidak bernyawa tetap ada nilai moral dan etis untuk menyikapi jenazah. argumen saya untuk kejadian penolakan jenazah ini yaitu karena tidak sesuai dengan sila kedua yang sebagaimana mestinya Pancasila adalah pedoman kita. selanjutnya jenazah memiliki hak untuk dimakamkan secara layak, dan mengabaikan nilai moral dan adab

In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Arya Albana -

Nama: Arya Albana

NPM: 2415011122

Kelas: B MKU (Teknik Sipil)


1. Pendapat mengenai kasus penolakan jenazah korban covid-19 yang terjadi di Jawa Tengah dan bagaimana korelasinya dengan implementasi nilai Pancasila


Menurut saya, kasus penolakan terhadap jenazah korban covid-19 menggambarkan adanya kekhawatiran berlebihan tentang penularan virus di tengah masyarakat, karena yang mengubur jenazah adalah orang-orang profesional, masyarakat seharusnya tidak perlu merasa khawatir yang berlebihan. Selain itu saya rasa setiap orang memiliki hak untuk mendapat penghormatan meskipun mereka telah meninggal dunia, penolakan ini juga bisa menimbulkan perpecahan di tengah masyarakat, karena mungkin ada keluarga dari jenazah yang merasa sakit hati atas penolakan dari masyarakat yang mana penolakan itu juga mencerminkan ketidak adilan.



2. Saran dan solusi agar kejadian tersebut tidak terulang


1) Edukasi masyarakat

Mengedukasi masyarakat oleh tokoh-tokoh agama tentang pentingnya melakukan upacara-upacara pemakaman sekaligus menghormati jenazah.


2) Memberi jaminan kesehatan pada masyarakat

Kepercayaan masyarakat adalah yang terpenting, dengan menunjukkan proses pemakaman melalui siaran tv atau media sosial lainnya untuk membuktikan bahwa semua proses pemakaman dilakukan dengan menaati protokol kesehatan dan semua prosedur pemakaman sesuai dengan protokol kesehatan. Hal itu akan meningkatkan rasa percaya masyarakat terhadap tenaga kesehatan yang menangani hal tersebut.


3) Kebijakan yang tegas dari pemerintah

Memberi sanksi kepada pelanggar, baik individu ataupun kelompok yang terbukti tidak menjalankan proses pemakaman sesuai protokol dan kepada siapapun yang terbukti menghalangi proses pemakaman yang sudah sesuai protokol.


3. Penolakan jenazah sebagai pelanggaran Pancasila terutama sila ke-2


Ya, tentusaja itu sangat melanggar sila ke-2 tentang kemanusiaan yang adil dan beradab. Bagaimana kita bisa mengatakan bahwa kita adalah masyarakat yang adil dan masyarakat yang beradab jika dalam memperlakukan jenazah saja seperti itu (melakukan penolakan). Pendemi tidak bisa menjadi alasan untuk kita menghilangkan rasa kemanusiaan atau memperlakukan seseorang secara tidak adil.

Memang benar jenazah tersebut sudah tidak bernyawa. Namun, Hak Asasi Manusia melekan pada diri manusia dari mulai lahir sampai meninggal dunia, jenazah berhak mendapatkan penghormatan dan upacara pemakamannya yang layak sesuai dengan ajaran yang dianutnya selagi masih hidup di dunia.

In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Bintang Raya Eka Prashe -
Nama : Bintang Raya Eka Prase
NPM : 2455011007
Kelas : B MKU Pancasila

Tugas Analisis Soal

1. Bagaimanakah menurut pendapatmu mengenai kasus penolakan jenazah korban covid-19 yang terjadi di Jawa Tengah tersebut dan bagaimakah korelasinya dengan implementasi nilai Pancasila?

Jawab : Menurut saya kasus tersebut sangat jauh dari sila pancasila seperti sila ke-2 yang berbunyi "Kemanusiaan yang adil dan beradab" dimana dengan penolakan mengenai jenazah korban Covid-19 tersebut, menunjukkan kurangnya rasa empati dan kemanusiaan dalam diri warga di kabupaten Semarang, seperti yang di katakan Ketua DPRD Provinsi Jateng Bambang Kusriyanto
"Saya turut berduka atas meninggalnya beliau. Almarhumah merupakan perawat yang berdiri di garda terdepan penanganan Covid-19. Tindakan penolakan itu jauh dari azas Pancasila yakni tidak berperikemanusiaan,”. dimana sudah menjelaskan penolakan tersebut sangat jauh dari azas pancasila.

2. Berikanlah saran dan solusi mu sebagai mahasiswa mengenai kejadian tersebut supaya tidak terulang lagi di kemudian hari!

Jawab : Saran dan solusi saya adalah dengan diadakannya pembekalan bagi setiap warga negara agar dapat saling menghargai dan meningkatkan rasa kemanusiaan yang ada, agar kasus tersebut tidak terulang lagi

3. Apakah penolakan jenazah korban covid-19 termasuk pelanggaran sila Pancasila terutama sila ke-2? Bukankah jenazah tersebut sudah tidak bernyawa? Jelaskan dengan argumentasimu secara jelas!

Jawab : Kasus penolakan jenazah korban covid-19 termasuk pelanggaran sila Pancasila terutama sila ke-2 yaitu "Kemanusiaan yang adil dan beradab" karna kurangnya rasa kemanusiaan yang ada sehingga tega mengundur penguburan jenazah tersebut, benar bahwa jenazah tersebut sudah tidak bernyawa tetapi dalam hukum agama harus segera dikuburkan, dan pastinya tindakan seperti itu dapat menundah hal tersebut
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Nazala Khoirul Azizah -
Nama : Nazala Khoirul Azizah
NPM : 2415011033
Kelas : B

Tugas Analisis Soal

1. Dalam kasus penolakan jenazah korban COVID-19 di Jawa Tengah yang sempat terjadi pada puncak pandemi adalah sebuah fenomena sosial yang mengkhawatirkan,
karena mencerminkan kurangnya pemahaman terhadap nilai-nilai kemanusiaan, kebersamaan, dan toleransi. Apalagi semasa hidupnya korban tersebut merupakan
seorang perawat yang dimana seorang perawat merupakan garda terdepan dalam menangani pasien baik pasien covid-19 maupun penyakit lainnya. Jadi menurut
saya sangat tidak etis Ketika Masyarakat menolak jenazah tersebut dengan alasan jenazah terkena covid-19.

2. Peningkatan edukasi dan literasi kesehatan
Penguatan nilai sosial dan Empati
Kerja sama dengan tokoh agama dan masyarakat

3. Menurut saya meskipun sudah tidak bernyawa, penolakan terhadap jenazah korban COVID-19 melanggar prinsip kemanusiaan yang adil dan beradab karena
mengabaikan penghargaan terhadap martabat manusia, melawan norma sosial tentang penghormatan jenazah, dan menunjukkan kurangnya solidaritas dan empati di
tengah masyarakat. Tindakan ini tidak mencerminkan nilai-nilai Pancasila, khususnya Sila Kedua, yang menekankan pentingnya memperlakukan setiap orang secara
adil dan beradab, bahkan setelah mereka meninggal.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Zahrah Novita Athirah -
Nama: Zahrah Novita Athirah
Npm: 2415011115
Kelas MKWU PANCASILA B

1. Kasus penolakan jenazah korban COVID-19 di Jawa Tengah sangat menyedihkan dan menunjukkan kurangnya empati di masyarakat. Hal ini bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, khususnya sila kedua yang mengutamakan kemanusiaan. Penolakan tersebut mencerminkan adanya stigma dan ketakutan yang tidak beralasan terhadap virus. Sebagai masyarakat, seharusnya kita menunjukkan rasa peduli dan menghormati, baik kepada yang hidup maupun yang telah meninggal.
2. Kita perlu mengadakan program edukasi tentang COVID-19 dan penanganannya. Ini bisa dilakukan melalui seminar atau kampanye informasi tentang pentingnya menghormati jenazah. Mengadakan kegiatan yang menekankan nilai-nilai Pancasila, terutama tentang kemanusiaan, dapat membantu masyarakat lebih menghargai kehidupan dan kematian. Berikan dukungan emosional bagi keluarga yang kehilangan agar mereka bisa mengatasi stigma yang ada.
3. Penolakan jenazah korban COVID-19 jelas melanggar sila kedua Pancasila yang menekankan kemanusiaan. Meskipun jenazah sudah tidak bernyawa, hak untuk dihormati tetap ada. Setiap orang, apapun penyebab kematiannya, berhak diperlakukan dengan baik. Menghormati jenazah adalah cara untuk menghargai martabat manusia, yang harus selalu dijunjung tinggi, terutama dalam situasi sulit. Jadi, tindakan penolakan ini bukan hanya soal kesehatan, tapi juga soal moral dan etika yang harus kita perhatikan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by M. KHAIRI DZAKI DZAKI -
Nama : M. KHAIRI DZAKI
NPM : 2415011118
kelas : MKWU Pancasila

ANALISIS SOAL

1. Pendapat tentang Kasus Penolakan Jenazah dan Korelasinya dengan Nilai Pancasila

menurut saya itu hal yang tidak pantas, terutama pada sila kedua yang menekankan kemanusiaan. al ini menandakan bahwa kita perlu lebih banyak edukasi mengenai nilai-nilai Pancasila dan pentingnya menghormati setiap individu


2. Saran dan Solusi untuk Mencegah Terulangnya Kejadian

saya memiliki beberapa saran untuk mencegah terulangnya kejadian serupa:

- Edukasi Masyarakat: Melakukan kampanye yang menjelaskan pentingnya menghormati jenazah dan menjelaskan tentang Covid-19, termasuk cara pemakaman yang aman. Ini bisa dilakukan lewat media sosial, seminar, dan diskusi komunitas.
- Pelatihan untuk Relawan: Mengadakan pelatihan bagi relawan atau petugas pemakaman agar mereka tahu cara menangani jenazah dengan hormat dan aman. Mereka juga bisa membantu menjelaskan kepada masyarakat tentang proses ini.
- Kerjasama dengan Tokoh Masyarakat: Mengajak tokoh masyarakat dan agama untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya menghormati jenazah, sehingga bisa mengurangi ketakutan dan stigma yang ada.


3. Penolakan Jenazah sebagai Pelanggaran Sila Pancasila

Ya, penolakan jenazah korban Covid-19 jelas melanggar sila kedua Pancasila yang berbicara tentang kemanusiaan yang adil dan beradab. Meskipun jenazah tersebut sudah tidak bernyawa, hak untuk dihormati tetap berlaku. Menghormati jenazah adalah bagian penting dari nilai kemanusiaan. Penolakan ini tidak hanya menyakiti keluarga yang ditinggalkan, tetapi juga menciptakan ketidakadilan sosial dan stigma negatif terhadap korban Covid-19. Tindakan ini menunjukkan kurangnya empati dan pemahaman terhadap nilai-nilai kemanusiaan yang seharusnya menjadi dasar dalam Pancasila.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Danta Danta Mahogra Prabasworo -
Nama: Danta Mahogra Prabasworo
NPM: 2415011117
Kelas: B MKU PANCASILA

ANALISIS SOAL

1. Pandangan tentang Kasus Penolakan Jenazah dan Hubungannya dengan Nilai Pancasila

Kasus penolakan jenazah yang terjadi akibat Covid-19 di Jawa Tengah mencerminkan kurangnya toleransi serta pemahaman di masyarakat. Tindakan ini jelas bertolak belakang dengan prinsip Pancasila, terutama yang berkaitan dengan sila kedua yang menekankan kemanusiaan. Setiap individu, bahkan yang sudah meninggal, tetap berhak atas penghormatan. Penolakan jenazah tidak hanya menyakiti sanak keluarga yang berduka, tetapi juga dapat memicu perpecahan di masyarakat. Ini menandakan perlunya peningkatan pendidikan mengenai nilai-nilai Pancasila dan pentingnya menghargai setiap orang, termasuk mereka yang terlibat dalam penanganan Covid-19.

2. Usulan dan Solusi untuk Mencegah Kejadian Serupa

Sebagai mahasiswa, saya memiliki beberapa usulan untuk mencegah kejadian serupa terjadi lagi:

- Edukasi Masyarakat: Mengadakan kampanye untuk menjelaskan pentingnya menghormati jenazah dan memberikan informasi tentang Covid-19, termasuk cara pemakaman yang aman. Ini bisa dilakukan melalui media sosial, seminar, atau diskusi dalam komunitas.
- Pelatihan untuk Relawan: Menyelenggarakan pelatihan bagi relawan atau petugas pemakaman agar mereka mengerti bagaimana cara menangani jenazah dengan baik dan aman. Mereka juga dapat membantu menjelaskan proses ini kepada masyarakat.
- Kerjasama dengan Tokoh Masyarakat: Bekerjasama dengan tokoh masyarakat dan agama untuk memberikan penjelasan kepada masyarakat tentang pentingnya menghormati jenazah, sehingga dapat membantu mengurangi ketakutan dan stigma yang ada.
- Kebijakan Pemerintah: Pemerintah perlu meningkatkan kebijakan terkait penghormatan jenazah dan memastikan perlindungan bagi keluarga yang mengalami penolakan.
3. Penolakan jenazah merupakan pelanggaran terhadap sila Pancasila

Ya, penolakan jenazah korban Covid-19 jelas melanggar sila kedua Pancasila yang berbicara tentang kemanusiaan yang adil dan beradab. Meski jenazah sudah tidak hidup lagi, hak atas rasa hormat tetap ada. Menghormati orang mati adalah bagian penting dari nilai-nilai kemanusiaan. Penolakan ini tidak hanya merugikan keluarga yang ditinggalkan, namun juga berujung pada ketidakadilan sosial dan stigma negatif terhadap korban COVID-19. Perilaku tersebut menunjukkan kurangnya empati dan pemahaman terhadap nilai-nilai kemanusiaan yang seharusnya menjadi landasan Pancasila.

Oleh karena itu, dalam situasi sulit seperti pandemi, penting untuk menerapkan nilai-nilai Pancasila dan membangun masyarakat yang lebih harmonis dan saling menghormati.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Muhammad Davitt -
NAMA : M DAVIT DWI NOVANZA

NPM :2415011113

KELAS:E



1. Menurut pendapat saya penolakan tersebut dianggap tidak berperikemanusiaan, yang bertentangan dengan sila kedua. Sebagai perawat yang bertugas di garda terdepan dalam melawan pandemi, korban seharusnya dihormati dan dimakamkan secara layak, dan bukan malah di tolak. Ini menunjukkan tidak diberikannya penghargaan terhadap nilai kemanusiaan pada sila ke-2 pancasila

2.Menurut salah satu cara agar hal tersebut tidak terulang lagi adalah :

Edukasi dan Sosialisasi Masyarakat. Pemerintah harus gencar melakukan edukasi kepada masyarakat tentang penanganan jenazah korban Covid-19 yang aman dan sesuai protokol kesehatan. Ini penting untuk menghilangkan ketakutan dan stigma yang tidak beralasan, dan juga komunikasi antara pihak keluarga dan pihak yang bersangkutan haruslah jelas agar tidak terjadi kesalah pahaman.

3.Penolakan jenazah korban Covid-19 dalam teks tersebut tetap dapat dianggap sebagai pelanggaran terhadap sila kedua Pancasila, "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab," meskipun jenazah tersebut sudah tidak bernyawa. Ada beberapa alasan mengapa tindakan ini masih relevan dengan pelanggaran sila kedua:

1. Penghormatan Terhadap Kemanusiaan: Meskipun jenazah belum bernyawa, menghormati orang yang telah meninggal adalah bagian penting dari kemanusiaan. Sila kedua mengajarkan kita untuk bersikap adil dan bersikap adil terhadap sesama manusia, termasuk dalam memperlakukan jenazah. Penolakan pemakaman menunjukkan tidak diberikan penghargaan terhadap nilai kemanusiaan, terutama mengingat almarhumah adalah seorang perawat yang berjasa dalam merawat pasien selama pandemi.

2. Hak untuk Dimakamkan dengan Layak: Setiap manusia, baik yang hidup maupun yang sudah meninggal, memiliki hak asasi. Salah satunya adalah hak untuk dimakamkan dengan layak. Penolakan pemakaman ini mengabaikan hak-hak tersebut, yang mencerminkan tindakan yang tidak beradab dan tidak menghormati martabat manusia, seperti yang ditekankan dalam sila kedua.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Wahyu Wuri Suganda -
Nama : Wahyu Wuri Suganda
NPM : 2455011021
Kelas : B MKWU Pancasila (dari kelas D)

1. Kasus penolakan jenazah korban COVID-19 di Jawa Tengah merupakan refleksi kompleks dari berbagai aspek sosial, budaya, dan keagamaan. Penolakan ini seringkali dipicu oleh ketakutan akan penyebaran virus, ketidakpahaman tentang proses pemakaman, atau kepercayaan tertentu.

Korelasi dengan nilai-nilai Pancasila, terutama pada sila kedua yang menekankan kemanusiaan yang adil dan beradab, sangat relevan. Penolakan terhadap jenazah menunjukkan kurangnya penghormatan terhadap martabat manusia, bahkan setelah meninggal. Sila ketiga, persatuan Indonesia, juga terpengaruh karena tindakan tersebut dapat memecah belah masyarakat dan menciptakan ketegangan antar kelompok.


Pancasila mendorong kita untuk saling menghormati dan memahami satu sama lain, serta untuk mengedepankan solidaritas di saat sulit. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan edukasi dan komunikasi tentang COVID-19 dan proses pemakaman yang aman, agar masyarakat dapat menerima dan menghormati hak setiap individu, termasuk mereka yang telah meninggal.


2. 

Edukasi dan Kesadaran:

  • Selenggarakan seminar atau workshop tentang pentingnya etika dan integritas dalam akademik. Ini bisa meningkatkan kesadaran mahasiswa mengenai dampak negatif dari pelanggaran etika.

Sistem Pelaporan:

  • Membangun sistem pelaporan yang aman dan anonim bagi mahasiswa untuk melaporkan pelanggaran yang mereka saksikan. Ini bisa mendorong keberanian untuk berbicara.

Kebijakan yang Jelas:

  • Institusi harus memiliki kebijakan yang jelas dan tegas mengenai pelanggaran etika. Pastikan semua mahasiswa memahami konsekuensi dari tindakan mereka.

Pembinaan dan Pendampingan:

  • Menyediakan program pembinaan untuk mahasiswa yang melanggar, bukan hanya sanksi. Hal ini dapat membantu mereka belajar dari kesalahan dan memperbaiki diri.

Lingkungan Akademik yang Positif:

  • Mendorong suasana saling mendukung di antara mahasiswa, di mana kolaborasi dan belajar bersama lebih dihargai daripada persaingan yang merugikan.

Mentoring:

  • Mengembangkan program mentoring di mana mahasiswa senior dapat membimbing junior mereka dalam menjalani kehidupan akademik dengan baik.


3. Sila ke-2 Pancasila menggarisbawahi pentingnya empati terhadap sesama. Penolakan jenazah dapat mencerminkan kurangnya empati terhadap keluarga yang berduka dan mengabaikan kebutuhan mereka untuk merelakan dan menghormati orang yang telah pergi.

In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Muhammad Davitt -
NAMA : M DAVIT DWI NOVANZA

NPM :2415011113

KELAS:E



1. Menurut pendapat saya penolakan tersebut dianggap tidak berperikemanusiaan, yang bertentangan dengan sila kedua. Sebagai perawat yang bertugas di garda terdepan dalam melawan pandemi, korban seharusnya dihormati dan dimakamkan secara layak, dan bukan malah di tolak. Ini menunjukkan tidak diberikannya penghargaan terhadap nilai kemanusiaan pada sila ke-2 pancasila


2.Menurut salah satu cara agar hal tersebut tidak terulang lagi adalah :

Edukasi dan Sosialisasi Masyarakat. Pemerintah harus gencar melakukan edukasi kepada masyarakat tentang penanganan jenazah korban Covid-19 yang aman dan sesuai protokol kesehatan. Ini penting untuk menghilangkan ketakutan dan stigma yang tidak beralasan, dan juga komunikasi antara pihak keluarga dan pihak yang bersangkutan haruslah jelas agar tidak terjadi kesalah pahaman.

3.Penolakan jenazah korban Covid-19 dalam teks tersebut tetap dapat dianggap sebagai pelanggaran terhadap sila kedua Pancasila, "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab," meskipun jenazah tersebut sudah tidak bernyawa. Ada beberapa alasan mengapa tindakan ini masih relevan dengan pelanggaran sila kedua:

1. Penghormatan Terhadap Kemanusiaan: Meskipun jenazah belum bernyawa, menghormati orang yang telah meninggal adalah bagian penting dari kemanusiaan. Sila kedua mengajarkan kita untuk bersikap adil dan bersikap adil terhadap sesama manusia, termasuk dalam memperlakukan jenazah. Penolakan pemakaman menunjukkan tidak diberikan penghargaan terhadap nilai kemanusiaan, terutama mengingat almarhumah adalah seorang perawat yang berjasa dalam merawat pasien selama pandemi.

2. Hak untuk Dimakamkan dengan Layak: Setiap manusia, baik yang hidup maupun yang sudah meninggal, memiliki hak asasi. Salah satunya adalah hak untuk dimakamkan dengan layak. Penolakan pemakaman ini mengabaikan hak-hak tersebut, yang mencerminkan tindakan yang tidak beradab dan tidak menghormati martabat manusia, seperti yang ditekankan dalam sila kedua.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal by Lutfi ahmad sani supriyadi

by 2415011050 2415011050 -
Nama : Lutfi ahmad sani supriyadi
NPM : 2415011050
Kelas : B

1. Menurut saya itu termasuk tindakan yang tidak dapat dibenarkan, mengingat beliau merupakan garda terdepan covid 19. Tindakan itu sangat tidak manusiawi dan berkemanusiaan. korelasinya pada pancasila ada di sila ke-2 yaitu "Kemanusiaan yang adil dan beradab".

2. Saran dan solusi saya sebagai mahasiswa adalah semoga kejadian ini tidak terulang lagi bisa dilakukan :
- Edukasi Masyarakat:
- Pelatihan untuk Relawan
- Kerjasama dengan Tokoh Masyarakat
- Kebijakan Pemerintah

3. Menurut saya itu termasuk pelanggaran pancasila terutama sila ke-2. Walaupun jenazah tersebut sudah tidak bernyawa, dia masih mendapatkan hak untuk diperlakukan secara adil dan sopan. Jangan semena mena dia sudah tidak bernyawa, harus diperlakukan seperti begitu. Karena pada dasarnya saat kita lahir di situlah kita mendapatkan hak yang dinamakan dengan hak hidup sampai meninggal.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by 2415011053 2415011053 -
Nama : Najwa Anisatasya
NPM : 2415011053
Kelas : B
MKU Pancasila

1. Bagaimanakah menurut pendapatmu mengenai kasus penolakan jenazah korban covid-19 yang terjadi di Jawa Tengah tersebut dan bagaimakah korelasinya dengan implementasi nilai Pancasila?

Menurut saya kasus penolakan terhadap jenazah covid-19 adalah sebuah keprihatinan. Kasus ini tidak sesuai dengan nilai Pancasila ke-2 yaitu "kemanusiaan yang adil dan beradab". Jenazah covid-19 tersebut tetap memiliki hak untuk di kuburkan sesuai dengan SOP nya. Jangan karna isu dan berita tentang covid-19 tersebut kemudian hati nurani kita mati dan tertutup.

2. Berikanlah saran dan solusi mu sebagai mahasiswa mengenai kejadian tersebut supaya tidak terulang lagi di kemudian hari!

Saran dan solusi dari saya adalah bersama sama memberikan edukasi kepada masyarakat, melakukan kerjasama kepada relawan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa jenazah covid-19 yang sudah diproses dengan standart WHO, aman dimakamkan dimana saja.

3. Apakah penolakan jenazah korban covid-19 termasuk pelanggaran sila Pancasila terutama sila ke-2? Bukankah jenazah tersebut sudah tidak bernyawa? Jelaskan dengan argumentasimu secara jelas!

Termasuk pelangggaran Pancasila sila ke-2 yang berbunyi "kemanusiaan yang adil dan beradab" karna tidak adil, bagaimanapun juga manusia yang sudah tidak bernyawa tersebut mempunyai hak dimakamkan dengan baik dan tidak semena mena kepada jenazah tersebut.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by ADE IRMA SYAHARANI 2415011121 -
Nama : Ade Irma Syaharani
NMP: 2415011121
Kelas: B

1. Pendapat saya tentang kasus penolakan tubuh dan korelasinya dengan nilai-nilai Pancasila kasus penolakan jenazah korban Covid-19 di Jawa Tengah menunjukkan kurangnya pemahaman dan toleransi di masyarakat. Tindakan tersebut sangat bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, khususnya sila kedua yang menekankan pada kemanusiaan. Setiap orang, bahkan orang mati, berhak dihormati. Penolakan jenazah tidak hanya merugikan keluarga almarhum, tetapi juga dapat menimbulkan perpecahan di masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa kita memerlukan lebih banyak pendidikan nilai-nilai Pancasila dan pentingnya menghormati setiap individu, termasuk mereka yang terlibat dalam penanganan Covid-19.

2. Sebagai mahasiswa, saya mempunyai beberapa saran antara lain

a. Edukasi masyarakat: Meluncurkan kampanye yang menjelaskan pentingnya menghormati orang mati dan menjelaskan Covid-19, termasuk metode pemakaman yang aman. Hal ini dapat dilakukan melalui media sosial, lokakarya, dan diskusi komunitas.

b. Pelatihan untuk relawan: Mengadakan pelatihan bagi relawan atau pemakaman untuk mengetahui cara menangani jenazah dengan hormat dan aman. Mereka juga dapat membantu menjelaskan proses ini kepada publik.

c. Kerjasama dengan tokoh masyarakat: Saya mengajak tokoh masyarakat dan agama untuk menyampaikan kepada masyarakat pentingnya menghormati jenazah, untuk mengurangi ketakutan dan stigma yang ada.

d. Kebijakan pemerintah: Pemerintah harus memperkuat kebijakan mengenai penghormatan terhadap jenazah, dan juga menjamin perlindungan bagi keluarga yang mengalami penolakan.

3. Penolakan terhadap jenazah korban Covid-19 jelas melanggar sila kedua Pancasila yang berbicara tentang kemanusiaan yang adil dan beradab. Sekalipun jenazah sudah tidak hidup lagi, hak atas rasa hormat tetap sah. Menghormati orang mati adalah bagian penting dari nilai-nilai kemanusiaan. Penolakan ini tidak hanya merugikan keluarga yang ditinggalkan, namun juga menimbulkan ketidakadilan sosial dan stigma negatif terhadap para korban Covid-19. Tindakan ini menunjukkan kurangnya kepekaan dan pemahaman terhadap nilai-nilai kemanusiaan yang harus menjadi dasar Pancasila.Oleh karena itu, penting untuk menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam situasi sulit seperti pandemi, untuk mampu menciptakan masyarakat yang lebih harmonis dan menghargai orang lain.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Ajina Cindo -
Nama : Ajina Cindo Anggoro
NPM : 2415011032
Kelas : B-Teknik Sipil

1. Kasus ini adalah contoh perbuatan tak manusiawi yang disebabkan oleh sikap egois, intoleransi, dan immoral kepada oknum penolakan jenazah - jenazah korban covid-19 khususnya seorang perawat medis yang amat berjasa. Korelasinya pada implementasi nilai Pancasila sangat bertentangan pada kelima sila Pancasila terutama sila ke-2 dimana pelanggaran HAM dan ketidakmanusian terjadi pada kasus ini karena blokade proses pemakaman yang mana seharusnya jenazah harus dikuburkan sesuai nilai moral masyarakat.

2. Solusi:
a. Peningkatan edukasi masyarakat melalui kampanye tentang keamanannya penguburan jenazah covid-19 agar tak menyebarkan virus corona atau lainnya sehingga masyarakat mengerti dan merasa tak perlu khawatir persoalan tersebut
b. Diterapkannya kebijakan perlindungan profesional pada penguburan jenazah covid-19 agar menjamin prosesnya hingga selesai serta mencegah penyebaran virus covid-19 dari jenazah oleh proses penguburan sesuai protokolnya
c. Melakukan kerjasama dengan masyarakat sehingga dapat mecegah kasus semacam ini dan bahkan masyarakat dapat membantu sebagai relawan.

3. Ya, sangat jelas, tak perlu perdebatan, karena ini sudah menyangkut HAM dan sila ke-2 adalah sila yang sangat mempertegas pemberlakuannya HAM. Penolakan ini jelas melanggar sila ke-2 karena penguburan mayat manusia ada bentuk moral sebagai penghormatan terakhir setiap manusia apapun keadaannya dan dimanapun tempatnya agar dan itu sudah menjadi adat istiadat masyarakat sejak dulu. Ini juga supaya mencegah perubahan kondisi mayat manusia untuk membusuk dirasakan masyarakat sebelum dikuburkan yang mana masyarakat akan merasa terganggu dengan efek yang ditimbulkan. Lagipula jikalau jenazah covid-19 tak dikuburkan apalah jelas virus ini malah semakin menyebar karena lebih rentan dengan udara yang gencar menyebarkan virus ini.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by ATIKA PUSPITA SARI_2415011111 -

 Nama: Atika Puspita Sari                 NPM: 2415011111.                         Kelas: B-Teknik Sipil 

1. Bagaimanakah menurut pendapatmu mengenai kasus penolakan jenazah korban covid-19 yang terjadi di Jawa Tengah tersebut dan bagaimanakah korelasinya dengan penerapan nilai Pancasila?

Jawab: 

Pertama-tama saya merasa prihatin terhadap kasus tersebut, karena masyarakat yang melakukan penolakan jenazah tersebut berarti tidak memiliki rasa kemanusiaan.

Padahal korban adalah seorang perawat, yaitu tenaga kesehatan yang menjadi garda terdepan penyelamatan para korban di masa Covid-19 saat itu. Kurangnya edukasi tentang prosedur pemakaman korban pandemi ditambah dengan rasa kemanusiaan yang hampir tidak ada, membuat mereka tega menolak jenazah, yaitu jasad yang ruhnya sudah meninggalkan dunia yang seharusnya segera dimakamkan dengan layak.

Dan tentu saya kasus tersebut bertolak belakang dengan implementasi nilai-nilai Pancasila, yaitu diantaranya sila pertama tentang Ketuhanan, padahal Tuhan sudah memberikan perintah dan ajaran tentang bagaimana memperlakukan jenazah, dan dari kasus ini berarti mereka tidak mengamalkan apa yang sudah diperintahkan oleh Tuhan.

Kemudian sila kedua, tentang Kemanusiaan, dari kasus ini tentu saja sudah menunjukkan tentang tidak adanya nilai kemanusiaan dan kepedulian terhadap sesama manusia.


2. Berikanlah saran dan solusi mu sebagai mahasiswa mengenai kejadian tersebut agar tidak terulang lagi di kemudian hari!

Jawab:

Dari kasus tersebut, saya ingin memberikan saran dengan harapan kasus tersebut tidak terulang kembali, yaitu diantaranya:

  1. Pentingnya pendidikan Pancasila sedini mungkin terhadap anak dengan harapan mereka  bisa mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dengan baik, pendidikan ini harus dimulai dari lingkungan keluarga dan pendidikan resmi seperti PAUD.
  2. Pentingnya peran tokoh masyarakat dan agama, mereka seharusnya bisa mengajarkan dan mengarahkan nilai-nilai kemanusiaan dan nilai Pancasila lainnya terhadap masyarakat sekitar.
  3. Pemerintah harus tegas terhadap kasus tersebut, ini menunjukkan kasus tersebut berarti bertentangan dengan norma-norma sosial dan hukum.
  4. Pemerintah melakukan edukasi tentang tata cara pemakaman jenazah pandemi agar masyarakat memiliki pengetahuan tentang hal tersebut.
  5. Manusia seharusnya mengerti tentang norma-norma kemanusiaan, untuk membangun kesadaran tersebut harus dimulai dari diri sendiri. Jika diri sendiri sudah bisa mengerti tentang hal tersebut dan berhasil diterapkan kemudian mulailah untuk mengingatkan orang lain untuk bisa memahami tentang norma-norma kemanusiaan.


3. Apakah penolakan korban covid-19 termasuk pelanggaran sila Pancasila terutama sila ke-2? Bukankah jenazah tersebut sudah tidak bernyawa? jelaskan dengan argumentasimu secara jelas!

Jawab:

Tentu saja kasus penolakan jenazah korban Covid-19 tersebut termasuk pelanggaran sila Pancasila terutama sila ke-2. Padahal Pancasila sila ke-2 mengajarkan tentang nilai kemanusiaan, bagaimana menjadi manusia yang bisa memperlakukan manusia lain dengan adil dan beradab.

Sekalipun jenazah tersebut adalah jasad manusia yang sudah tidak bernyawa apakah itu berarti tidak perlu diperlakukan dengan berprikemanusiaan lagi? Tentu saja tidak, mereka sangat berhak untuk diperlakukan sebaik-baiknya, bahkan ada adab yang harus diterapkan ketika kita memperlakukan jenazah. 

Maka dari itu, setiap orang harus mempelajari tentang nilai Pancasila dan bisa mengamalkannya, agar bisa menjalankan kehidupan bermasyarakat dan bernegara dengan sebaik-baiknya.


In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Vito Pratama Putra -
Nama : Vito Pratama Putra
NPM : 2415011047
Kelas : B MKWU Pancasila

1. Saya kontra terhadap reaksi orang-orang yang menolak jenazah tersebut, apalagi jenazah yang ditolak ini adalah jenazah dari orang yang telah berjasa sampai mengorbankan dirinya sendiri untuk masyarakat. Menurut saya, reaksi yang ditunjukkan oleh masyarakat tersebut adalah suatu keegoisan, tidak tahu cara berterimakasih yang disebakan oleh kurangnya pemahaman. Tindakan tersebut juga melanggar nilai kemanusiaan yang ada pada pancasila.

2. Karena kemungkinan besar akar dari permasalahan tersebut adalah kurangnya pemahaman masyarakat tentang virus covid-19, maka solusinya adalah memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait virus covid-19 dengan cara yang mudah dimengerti.

3. Ya, tindakan tersebut termasuk pelanggaran terhadap sila ke-2 Pancasila lebih tepatnya nilai kemanusiaan yang adil.
Mengapa demikian? Jadi, setiap manusia berhak mendapatkan perlakuan selayaknya manusia dengan adil, bahkan untuk yang sudah meningal pun mereka layak untuk diperlakukan selayaknya orang yang meninggal pada umumnya, misalnya diperlakukan sesuai prosedur keagamaan, dll. Dengan demikian, penolakan jenazah tersebut bertentangan dengan hal ini.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Saskia Azizah -
Nama : Saskia Azizah
NPM : 2415011038
Kelas : B

Jawaban Analisis Soal :

1.Dari peristiwa ini ,Dari diri saya snediri berpendapat bahwa penolakan jenazah korban Covid-19, terutama tenaga medis, bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, khususnya sila kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, yang menekankan penghormatan terhadap martabat manusia, termasuk yang telah meninggal. Ini menunjukkan kurangnya empati dan penghargaan atas jasa mereka. Tindakan ini juga melanggar sila ketiga, Persatuan Indonesia, karena menciptakan perpecahan di masyarakat.

2. Solusi dan saran saya sebagai mahasiswa yakni perlunya edukasi dari antarmasyarakat maupun publik tentang prosedur pemakaman yang aman, penegakan hukum terkait pelanggaran aturan pemakaman, penguatan pendidikan karakter di sekolah, serta peran aktif antar masyarakat dalam memberikan pemahaman dan saling menyadarkan tentang pentingnya menghormati jenazah. Penolakan jenazah bukan hanya melanggar kemanusiaan, tetapi juga mencederai prinsip dasar Pancasila dalam menjaga harmoni sosial dan empati terhadap sesama.

3. penolakan ini sangat melanggar sila pancasila kedua yakni Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, karena setiap orang, meski sudah meninggal, tetap harus dihormati. Jenazah, terutama tenaga medis yang berjasa selama pandemi, bukan hanya sekadar tubuh tanpa nyawa, tetapi simbol kontribusi mereka.

Tindakan ini menunjukkan ketidakadilan dan kurangnya penghargaan terhadap kemanusiaan. Alasan bahwa jenazah sudah tidak hidup lagi tidak bisa dijadikan alasan untuk menolak pemakaman, karena mereka tetap harus diperlakukan dengan hormat sesuai nilai-nilai Pancasila.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by 2455011010 2455011010 -
NAMA: M Abiyan Alfarizi Putra
NPM: 2455011010
KELAS: B MKWU PANCASILA

1. Menurut saya, Kasus penolakan jenazah korban Covid-19 di Jawa Tengah, terutama seorang perawat yang bertugas di garis depan penanganan pandemi, adalah tindakan yang sangat tidak berperikemanusiaan. Tindakan ini jelas bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, khususnya sila kedua, "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab." Sila ini menekankan pentingnya penghormatan terhadap martabat manusia, termasuk mereka yang telah meninggal dunia. Dalam konteks ini, penolakan jenazah mencerminkan ketidakpedulian terhadap kemanusiaan dan menunjukkan kurangnya rasa empati serta penghargaan terhadap jasa para tenaga kesehatan yang berjuang melawan pandemi. Kejadian tersebut juga mencerminkan lemahnya pemahaman masyarakat terhadap pengetahuan medis terkait protokol penanganan jenazah Covid-19 yang sebenarnya sudah diatur dengan ketat oleh pemerintah. Ketakutan dan stigma sosial terhadap korban Covid-19 memicu tindakan irasional yang tidak hanya merugikan keluarga korban, tetapi juga mencoreng nilai-nilai gotong royong dan persatuan yang terkandung dalam Pancasila.

2. Sebagai mahasiswa, salah satu solusi yang dapat ditawarkan untuk mencegah kejadian serupa adalah meningkatkan edukasi masyarakat mengenai protokol kesehatan, termasuk prosedur pemakaman jenazah Covid-19 yang aman dan sesuai dengan pedoman medis.

3.Penolakan jenazah korban Covid-19 jelas merupakan pelanggaran terhadap sila kedua Pancasila, yaitu "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab." Sila ini menuntut kita untuk bersikap adil, berempati, dan memperlakukan setiap manusia dengan martabat yang seharusnya, baik dalam keadaan hidup maupun setelah meninggal. Meskipun jenazah tersebut sudah tidak bernyawa, manusia tetap memiliki hak untuk diperlakukan dengan hormat, termasuk dalam hal pemakaman. Menolak jenazah, terutama yang telah dipersiapkan sesuai dengan protokol kesehatan, adalah bentuk dehumanisasi yang melanggar nilai kemanusiaan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Adellia Andri Darmawan -

1. Kasus penolakan jenazah korban COVID-19 di Jawa Tengah mencerminkan tantangan besar dalam penerapan nilai-nilai Pancasila, terutama sila kemanusiaan dan persatuan. Penolakan tersebut menunjukkan kurangnya pemahaman dan penerimaan terhadap kondisi sosial yang dihadapi, serta stigma yang masih ada terhadap penyakit menular.


Korelasi dengan Pancasila terlihat dalam bagaimana masyarakat seharusnya saling menghormati dan membantu satu sama lain, terutama dalam situasi krisis. Sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, juga berperan penting, karena menghormati jenazah adalah bagian dari nilai religius yang mendalam. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan edukasi yang lebih baik tentang COVID-19 dan upaya untuk membangun rasa empati serta solidaritas di masyarakat.


2. Sebagai mahasiswa, ada beberapa saran dan solusi yang dapat diusulkan untuk mencegah terulangnya penolakan jenazah korban COVID-19, yaitu edukasi masyarakat, pelatihan relawan, program dukungan psikologis, dll.


3. Penolakan jenazah korban COVID-19 dapat dianggap sebagai pelanggaran terhadap sila kedua Pancasila, yaitu "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab." Meskipun jenazah tersebut sudah tidak bernyawa, perlakuan terhadap jenazah mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan yang harus tetap dijunjung.

In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by ALVITO ZOAN PRADANA -

NAMA : ALVITO ZOAN PRADANA

NPM : 2455011017


1. Kasus penolakan jenazah korban COVID-19 di Jawa Tengah mencerminkan tantangan besar dalam penerapan nilai-nilai Pancasila, terutama sila kemanusiaan dan persatuan. Penolakan tersebut menunjukkan kurangnya pemahaman dan penerimaan terhadap kondisi sosial yang dihadapi, serta stigma yang masih ada terhadap penyakit menular.


Korelasi dengan Pancasila terlihat dalam bagaimana masyarakat seharusnya saling menghormati dan membantu satu sama lain, terutama dalam situasi krisis. Sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, juga berperan penting, karena menghormati jenazah adalah bagian dari nilai religius yang mendalam. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan edukasi yang lebih baik tentang COVID-19 dan upaya untuk membangun rasa empati serta solidaritas di masyarakat.


2. Sebagai mahasiswa, ada beberapa saran dan solusi yang dapat diusulkan untuk mencegah terulangnya penolakan jenazah korban COVID-19, yaitu edukasi masyarakat, pelatihan relawan, program dukungan psikologis, dll.


3. Penolakan jenazah korban COVID-19 dapat dianggap sebagai pelanggaran terhadap sila kedua Pancasila, yaitu "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab." Meskipun jenazah tersebut sudah tidak bernyawa, perlakuan terhadap jenazah mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan yang harus tetap dijunjung.


In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by ZUMAIRUL MUFID -
Zumairul Mufid
2415011029

1. Kasus penolakan jenazah korban COVID-19, seperti yang terjadi di beberapa wilayah Jawa Tengah, mencerminkan adanya tantangan sosial yang serius di masyarakat, terutama terkait dengan stigma, ketakutan, dan kesalahpahaman mengenai penularan virus. Fenomena ini berkaitan erat dengan implementasi nilai-nilai Pancasila, terutama Sila Kedua, “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”, serta Sila Ketiga, “Persatuan Indonesia”.

2. Sebagai mahasiswa yang peduli terhadap permasalahan sosial, ada beberapa saran dan solusi yang dapat diambil untuk mencegah terulangnya kasus penolakan jenazah korban COVID-19 di masa depan. Solusi ini berfokus pada edukasi, sosialisasi, serta penguatan solidaritas masyarakat dengan berlandaskan nilai-nilai Pancasila.

3. Penolakan jenazah korban COVID-19 merupakan pelanggaran Sila Kedua Pancasila, "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab". Meskipun jenazah sudah tidak bernyawa, manusia tetap berhak dihormati, termasuk setelah kematian. Tindakan menolak pemakaman menunjukkan kurangnya rasa kemanusiaan dan empati, serta tidak menghormati hak keluarga korban untuk memakamkan jenazah secara layak. Ketakutan yang tidak rasional tentang penularan virus memperburuk situasi, meskipun protokol kesehatan telah memastikan keamanan. Menghormati jenazah dan keluarganya adalah bagian dari prinsip kemanusiaan yang harus dijunjung tinggi.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by M. Raafi Hidayatullah -
Nama : M. Raafi Hidayatullah
NPM : 2455011019

1. Pendapat tentang Kasus dan Korelasi dengan Pancasila
Kasus penolakan jenazah korban Covid-19, terutama seorang perawat, mencerminkan kurangnya rasa kemanusiaan dan penghargaan terhadap pengorbanan seseorang dalam situasi krisis. Tindakan ini jelas bertentangan dengan sila kedua Pancasila, yaitu "Kemanusiaan yang adil dan beradab." Penolakan tersebut menunjukkan stigma yang masih melekat pada Covid-19, menciptakan ketakutan dan diskriminasi. Hal ini menunjukkan bahwa nilai-nilai Pancasila belum sepenuhnya diinternalisasi dalam masyarakat, terutama dalam menghadapi isu-isu sensitif.

2. Saran dan Solusi
Sebagai mahasiswa, saya menyarankan beberapa langkah untuk mencegah terulangnya kejadian serupa:

-Edukasi Masyarakat : Melakukan kampanye edukasi tentang Covid-19 dan pentingnya menghargai semua tenaga medis, termasuk memanfaatkan media sosial dan forum diskusi.

- Pelatihan Nilai-nilai Pancasila : Mengintegrasikan pendidikan karakter dan nilai-nilai Pancasila dalam kurikulum di semua tingkat pendidikan untuk membentuk generasi yang lebih empatik dan menghargai sesama.

- Dialog Masyarakat : Membentuk forum diskusi di tingkat komunitas untuk membahas stigma dan ketakutan terkait Covid-19, sehingga masyarakat dapat berbagi informasi dan mendiskusikan perasaan mereka.

- Kerjasama dengan Tokoh Masyarakat : Mengajak tokoh masyarakat dan pemimpin lokal untuk terlibat dalam menyebarkan pesan positif tentang penerimaan jenazah dan penghormatan kepada tenaga medis.

3. Penolakan Jenazah sebagai Pelanggaran Sila Pancasila
Penolakan jenazah korban Covid-19 dapat dianggap sebagai pelanggaran terhadap sila kedua Pancasila. Meskipun jenazah tersebut tidak bernyawa, prinsip kemanusiaan tetap berlaku. Jenazah merupakan representasi dari kehidupan seseorang yang pernah berkontribusi kepada masyarakat, dan oleh karena itu harus dihormati.

Tindakan penolakan menunjukkan sikap tidak menghargai hak orang lain, bahkan setelah kematiannya, yang bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan. Selain itu, hal ini dapat memperburuk stigma sosial dan ketakutan dalam masyarakat, menciptakan suasana ketidakpercayaan dan ketidakadilan. Dalam konteks ini, penting untuk memahami bahwa penghormatan terhadap jenazah adalah bagian dari etika dan moralitas yang mendasar dalam sebuah masyarakat yang beradab.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by NURUL SALAFINIDA_2415011043 -
Nama : Nurul Salafinida
NPM : 2415011043
Kelas : B - Teknik Sipil MKU Pancasila

Tugas Analisis Soal

1. Pendapat mengenai Kasus Penolakan Jenazah Korban Covid-19 dan Implementasi Nilai Pancasila

Menurut saya, kasus penolakan jenazah perawat terdampak Covid-19 di daerah Jawa Tengah ini sangat bertentangan dengan nilai Pancasila, khususnya sila ke- 2 yaitu “kemanusian yang adil dan beradab”. Penolakan yang dilakukan Masyarakat menujukan kurangnya rasa kemanusian pada diri seseorang. Setiap orang meskipun sudah meninggal tetap memiliki hak untuk dimanusiakan dan jenazah berhak mendapatkan pemakaman yang layak. Terutama perawat yang menjadi garda terdepan saat kasus Covid-19 melanda.

2. Berikanlah saran dan solusi mu sebagai mahasiswa mengenai kejadian tersebut supaya tidak terulang lagi di kemudian hari!

Sebagai mahasiswa, ada beberapa hal yang dapat dijadikan solusi supaya hal serupa tidak terulang kembali seperti :
a. Memberikan edukasi kepada Masyarakat
Penolakan yang dilakukan Masyarakat tentu bertentangan dengan Pancasila, namun hal tersebut juga dikarenakan kurangnya edukasi kepada Masyarakat awam mengenai hal terkait.
b. Penegakan aturan pemerintah
Pemerintah juga sebaiknya berperan dalam memberikan hukum dan aturan terkait penanganan jenazah sehingga tidak menimbulkan kekhawatiran bagi Masyarakat.


3. Apakah penolakan jenazah korban covid-19 termasuk pelanggaran sila Pancasila terutama sila ke-2? Bukankah jenazah tersebut sudah tidak bernyawa? Jelaskan dengan argumentasimu secara jelas!

Nilai pancasila khususnya sila ke-2 yaitu “ kemanusian yang adil dan beradab” dalam kasus ini tentunya merupakan pelanggaran. Rasa kemanusian tetap tidak boleh hilang bahkan kepada jenazah, meraka tetap memiliki hak untuk dapat dimakamkan dengan baik, dan hak tersebut tidak dapat dihilangkan begitu saja.