Forum Analisis Jurnal

Forum Analisis Jurnal

Forum Analisis Jurnal

Number of replies: 43

Silahkan link videonya anda kumpulkan disini.

In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Azaria Ata Dianty -

Azaria ata dianty (2415011114) 

analisis jurnal 


Dokumen ini menyajikan analisis mengenai Pancasila sebagai landasan filosofi bagi negara dan masyarakat Indonesia, yang diterbitkan dalam Jurnal Filsafat. Terdapat tiga aspek utama yang dibahas terkait Pancasila:

Aspek Ontologis: Pancasila dipahami sebagai sekumpulan nilai dan prinsip fundamental bagi Indonesia, yang mencerminkan tujuan luhur seperti kebaikan, kebenaran, keindahan, dan manfaat bagi seluruh masyarakat. Sila pertama menekankan pentingnya keyakinan dan ketaatan kepada Tuhan.

Aspek Epistemologis: Pancasila dipandang sebagai konsensus kolektif yang menyatukan beragam sumber pemikiran, termasuk ide-ide sekuler dari Barat dan keyakinan agama. Aspek ini menyoroti pentingnya pemahaman filosofis untuk mengartikan makna mendalam Pancasila serta dampaknya terhadap identitas dan sikap bangsa.

Aspek Aksiologis: Dokumen ini menekankan nilai-nilai luhur dalam Pancasila, seperti ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, demokrasi, dan keadilan sosial. Nilai-nilai tersebut diharapkan dapat membentuk perilaku moral dan etika warga Indonesia serta memperkuat identitas nasional yang bermartabat.

In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Muhammad Fadhil Husaini -
Nama : Muhammad Fadhil Husaini
NPM : 2415011039
Kelas : B MKWU PANCASILA

Tugas Analisis Jurnal :
Filsafat Ilmu dan Relevansinya dengan Nilai-Nilai Pancasila. Filsafat ilmu sendiri adalah segenap pemikiran reflektif terhadap persoalan-persoalan mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala segi dari kehidupan umat manusia dan merupakan hubungan timbal balik antara ilmu dan filsafat. Seorang profesor hukum, Robert Ackermann mendefinisikan filsafat ilmu adalah sebuah tinjauan kritis tentang pendapat-pendapat ilmiah dewasa ini dengan perbandingan terhadap pendapat-pendapat lampau yang telah dibuktikan atau dalam kerangka ukuran-ukuran yang dikembangkan dari pendapat-pendapat demikian itu.

Relevansinya dengan pancasila adalah Filsafat ilmu sebagai sumber pengetahuan ternyata memiliki keterkaitan dengan Pancasila. Secara filsafati, Pancasila merupakan sistem nilai-nilai ideologis yang berderajat. Artinya di dalamnya terkandung nilai luhur, nilai dasar, nilai instrumental, nilai praksis, dan nilai teknis. Di samping itu, Pancasila mampu dijadikan pangkal sudut pandang dalam mengembangkan ilmu pengetahuan yang dalam karya-karya berikutnya ditunjukkan segisegi ontologik, epistemologi, dan aksiologinya sebagai raison d’etre bagi Pancasila sebagai suatu faham atau aliran filsafati. Pancasila adalah filsafat bangsa yang sesungguhnya berhimpit dengan jiwa
bangsa. Di sini yang muncul adalah kapasitas pengetahuan bangsa, misalnya yang berkaitan dengan hakikat kenyataan dan kebenaran.

Penguasaan ilmu pengetahuan di Indonesia harus berpedoman pada keilmuan Pancasila. Pancasila berfungsi sebagai sudut pandang. Hal ini adalah konsekuensi logis dari pendirian teleologis dalam ilmu. Pancasila merupakan acuan intelektual kognitif bagi cara berpikir bangsa, yang dalam usaha keilmuan dapat terbangun ke dalam sistem filsafat yang kredibel. Ilmu pengetahuan masuk ke dalam matriks Pancasila yang berbasis Ketuhanan Yang Maha Esa dan berpuncak pada Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Filsafat Pancasila memiliki peran penting dalam mempersatukan masyarakat Indonesia yang beragam suku, agama, budaya, dan bahasa. Filsafat Pancasila juga memiliki peran yang sangat penting dalam membimbing masyarakat untuk dapat mengetahui kemana arah yang harus mereka pilih dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Restu Natasya Hidayati -
Restu Natasya Hidayati (2415011056)
Kelas B - MKU Pancasila


Filsafat ilmu pada dasarnya adalah suatu telaah kritis terhadap metode yang digunakan untuk mengkaji ilmu tertentu, baik itu secara empiris maupun rasional. Filsafat melakukan dua hal : di satu sisi, membangun teori-teori tentang manusia dan alam semesta serta menyajikannya sebagai landasan-landasan bagi keyakinan dan tindakan; di sisi lain, filsafat memeriksa secara kritis segala hal yang dapat disajikan sebagai suatu landasan bagi keyakinan dan tindakan.

Archie J. Bahm dalam tulisannya yang berjudul What Is Science menjelaskan bahwa untuk memperoleh ilmu pengetahuan harus memiliki beberapa syarat, yakni harus memiliki rasa ingin tahu, bersifat spekulatif dan objektif, membuka cakrawala pengetahuan baru atau inovatif serta mampu memberikan penilaian, dan bersifat tentatif (Bahm, 1985:45).

Filsafat ilmu berasal dari zaman Yunani Kuno, di mana filsafat ilmu lahir karena munculnya sebuah pengetahuan dari Barat. Akan tetapi, pada perkembangannya ternyata ilmu pengetahuan di abad ke-17 mengalami perpecahan, di mana ilmu dan filsafat berdiri sendiri. Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan menampakkan diri sebagai masyarakat, sebagai proses dan sebagai produk, di mana kaidah-kaidah ilmu pengetahuan itu dikatakan oleh Robert Merton adalah universalisme, komunalisme, disinterestedness dan skeptisisme yang terarah (Wibisono, 2009:2). Menurut Prof. Muhammad Yamin, dalam bahasa Sansekerta perkataan ”Pancasila” ada dua macam arti, yaitu: Panca artinya ‘lima’, sedangkan, syiila berkaitan dengan peraturan tingkah laku yang penting/ baik. Dengan demikian, Pancasila itu memiliki prinsip-prinsip moral dan etika.

Filsafat ilmu sebagai dasar sebuah ilmu pengetahuan (science of knowledge) dapat mengembangkan Pancasila dengan tiga cara, yakni:
Pertama, secara ontologi, Pancasila pada hakekatnya adalah sebuah sistem nilai atau prinsip yang mendasari bentuk negara Indonesia.
Kedua, secara epistemologis, Pancasila pada mulanya adalah harmonisasi dari paham Barat modern sekuler, paham kebangsaan, Islam dan pelbagai jenis pengetahuan lainnya yang melalui proses perdebatan panjang hingga mencapai titik temu.
Ketiga, secara aksiologi, Pancasila sebagai pandangan hidup mempunyai nilai-nilai luhur yang terkandung di dalam silasilanya, yakni nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan dan kerakyatan serta keadilan sosial.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by JESICA AJENG_ 2415011034 -
Nama:Jesica Ajeng Sekar Ayu
Npm: 2415011034
Kelas: B-Teknik Sipil MKU PANCASILA


Filsafat ilmu pada dasarnya adalah suatu penelitian kritis terhadap metode yang digunakan untuk mengkaji ilmu tertentu, baik itu secara empiris maupun rasional. Filsafat ilmu sebagai dasar ilmu pengetahuan harus mampu mengembangkan Pancasila sebagai dasar-dasar ilmu pengetahuan yang sesungguhnya, mempunyai nilai-nilai luhur untuk mengatasi persoalan kehidupan manusia dengan menggunakan aspek ontologi, epistemologi dan aksiologi.

Berdasarkan filsafat Ilmu dan Relevansinya dengan Nilai-Nilai Pancasila.
Filsafat ilmu adalah pemikiran reflektif terhadap persoalan-persoalan mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala sisi. Kehidupan umat manusia. Filsafat ilmu juga memiliki arti satu bidang pengetahuan campuran yang eksistensi dan pemekarannya
bergantung pada hubungan timbal-balik dan saling-pengaruh antara filsafat dan ilmu.


Filsafat ilmu sebagai sumber pengetahuan ternyata memiliki keterkaitan dengan Pancasila. Pancasila sebagai Pandangan hidup ternyata menyimpan banyak sekali pengetahuan-pengetahuan yang sudah selayaknya dikembangkan oleh disiplin filsafat ilmu yang secara ilmiah yang mempunyai nilai-nilai muatan positif dalam membentuk watak dan karakter bangsa Indonesia.

Pengembangan Nilai- Nilai Pancasila Yaitu meningkatkan pengetahuan mengenai Pancasila sebagai dasar filsafat dan asas kerohanian (ideologi) negara Republik Indonesia. Koento Wibisono menyatakan bahwa untuk mengembangkan Pancasila, pertama harus ada unsur keyakinan.

Didalam Negara Kesatuan Republik Indonesia juga masih terdapat masalah masalah Kebangsaan dalam pengamalan nilai nilai pancasila, Untuk mengatasi persoalan kebangsaan dalam upaya pengembangan Pancasila diperlukan beberapa faktor. Pertama, Harus ada proses penyadaran terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila yang memiliki banyak makna bagi kehidupan umat manusia. Penyadaran dapat dilakukan selain kepada masyarakat juga kepada pejabat negara dengan memberi pengetahuan bahwa Pancasila sebagai pandangan hidup harus selalu diikutsertakan dalam setiap pengambilan kebijakan pemerintah sehingga perilaku menyimpang dan korupsi dapat direduksi.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Amar Ahnaf -
Nama : Amar Ahnaf Murtadho
NPM   : 2465011005
Kelas  : B - Teknik Sipil MKU Pancasila

Filsafat ilmu adalah cabang filsafat yang mempelajari dasar dasar konseptual ilmu pengetahuan, metode ilmiah, dan kebenaran ilmiah. tujuannya adalah untuk memahami bagaimana ilmu pengetahuan berkembang, apa yang di anggap sebagai pengetahuan yang sah, dan bagaimana metodologi yang tepat dalam peroses pencarian kebenaran.

pengembangan pancasila sebagai ideologi bangsa indonesia harus di pahami dalam konteks dinamis dimana panccasila tidak hanya menjadi dasar negara tetapi juga panduan etis dalam pengembangan ilmu pengetahuan.

Relavansi Filsafat Ilmu untuk mengatasi persoalan kebangsaan,
1. mengembangkan ilmu yang berakar pada nilai- nilai pancasila. Pancasila dapat menjadi krangka etis dalam mengembangkan ilmu pengetahuan yang tidak mementingkan aspek teknis, tetapi mempertimbangkan dimensi soal dan sosial

2. Mengatasi krisis identitas dan moralitas, persoalan kebangsaan seperti disintigrasi sosial, radikalisme, dan korupsi serigkali berakar pada krisis identitas dan moralitas. dengan mendasarkan pengembangan ilmu pengetahuan pada nilai-nilai pancasila, maka penguatan identitas kebangsaan dan etika publik dapat di perkuat.

3. Pendekatan holistik dalam penyelesaian masalah, filsafat ilmu mengajarkan pendekatan interdisiplinerdan holistik yang sejalan dengan semagat pancasila.

Pengembangan ilmu yang berlandaskan pancasila dapat memberikan kontribusi dalam membentuk bangsa yang lebih adil, sejahtera, dan bersatu. 
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Muhammad Wira Idul Fitra -
Nama: Muhammad Wira Idul Fitra
Npm : 2415011041
Kelas : B MKU Pancasila

Analisis Jurnal

Pada jurnal ini menjelaskan bahwa ilmu filsafat ini penting bagi kehidupan manusia, ilmu ini juga dapat kita gunakan sebagai cara menyelesaikan suatu persoalan kebangsaan, pada saat ini melemahnya
pemahaman masyarakat terhadap nilai-nilai Pancasila, dan dapat diatasi dengan melakukan revitalisasi dan reaktualisasi nilai
nilai Pancasila.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by BAGUS NUR ROHMAN -
NAMA : BAGUS NUR ROHMAN
NPM : 2415011054
KELAS : B, TEKNIK SIPIL

PENGERTIAN FILSAFAT PANCASILA:

Filsafat Pancasila merupakan penggunaan nilai Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bernegara. Pancasila sebagai filsafat mengandung nilai, pandangan dan pemikiran yang bisa jadi substansi dan isi pembentukan ideologi Pancasila. Sebagai informasi, filsafat adalah bidang ilmu yang akan terus ada dan menyertai kehidupan manusia. Secara etimologis, filsafat berasal dari bahasa Yunani, yaitu "philosophia" yang memiliki arti cinta pada kebijaksanaan. Nah, apa sebenarnya yang dimaksud dengan filsafat Pancasila, fungsi, serta tujuannya?


Pengertian Filsafat Pancasila mencakup beberapa hal, yakni sebagai berikut:
Pancasila sebagai filsafat mengandung nilai, pandangan dan pemikiran yang bisa menjadi substansi dan isi pembentukan ideologi Pancasila. Refleksi kritis dan rasional mengenai Pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa dengan tujuan memperoleh pokok pikiran yang mendasar dan menyeluruh. Pancasila diartikan sebagai filsafat karena merupakan hasil perenungan jiwa mendalam yang dilakukan oleh the founding father dan dituangkan dalam suatu sistem Memberikan pengertian atau pengetahuan ilmiah mengenai hakikat Pancasila. Filsafat Pancasilan memiliki beberapa ciri, antara lain:

1. Sila-sila Pancasila merupakan kesatuan sistem yang utuh. Dengan kata lain, apabila tidak utuh atau sila satu dengan lainnya terpisah-pisah maka itu bukan Pancasila.

2. Susunan Pancasila dengan sistem yang bulay dan utuh bisa digambarkan sebagai berikut:
Sila pertama menjiwai sila ke 2, 3, 4 dan 5.
Sila kedua dijiwai sila 1 dan menjiwai sila 3,4 dan 5.
Sila ketiga dijiwai sila 1,2 dan menjiwai sila 4 dan 5.
Sila keempat menjiwai sila 5, dijiwai sila 1,2 dan 3.
Sila 5 dijiwai sila 1,2,3,4.

FUNGSI FILSAFAT PANCASILA:

1. Pancasila Sebagai Jiwa Bangsa Indonesia Dalam bangsa identik dengan jiwa bangsa masing-masing. Sebagai jiwa bangsa, Pancasila memiliki makna bahwa Indonesia tidak bisa hidup tanpa Pancasila.

2. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia Pancasila merupakan pedoman atau petunjuk masyarakat Indonesia dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.
3. Pancasila Sebagai Cita-cita dan Tujuan Bangsa Indonesia Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia memberikan arah ke mana bangsa dan negara Indonesia kedepannya. Tujuan dan cita-cita bangsa Indonesia termuat dalam UUD 1945 alinea ke-4.

4. Pancasila Sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia Setiap bangsa memiliki ciri khas sebagai pembeda dengan bangsa lain. Dalam hal ini Pancasila berfungsi sebagai pemberi pembeda dengan bangsa lainnya.

5. Sebagai Sumber dari Segala Sumber Hukum Negara memiliki hukum yang mengatur negaranya sendiri. Di Indonesia, Pancasila berfungsi mengatur segala hukum yang berlaku di Indonesia. Hukum yang berlaku di Indonesia harus dipatuhi dan tidak boleh bertentangan dengan Pancasila.

Filsafat Pancasilan memiliki lima tujuan, yakni sebagai berikut:
1. Menciptakan bangsa Indonesia yang taat kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Menjadikan bangsa Indonesia yang tentram dan adil secara ekonomi maupun sosial.
3. Menjadikan bangsa Indonesia saling menghormati antar sesama dan menghargai Hak Asasi Manusia.
4. Menciptakan bangsa Indonesia yang menjungjung tinggi nilai demokrasi.
5. Menumbuhkan rasa nasionalisme kepada bangsa Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Muhammad Naufal Mufid -
NAMA: MUHAMMAD NAUFAL MUFID
NPM : 2415011031
KELAS : KELAS B MKU PANCASILA

Analisis Jurnal
Pengkajian Pancasila dengan menggunakan pisau analisis filsafat ilmu adalah hal yang menarik karena di dalam nilai-nilai Pancasila secara genuine sudah terkandung juga filsafat ilmu. Dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara, sudah seharusya filsafat ilmu dengan dasar-dasar dan metode ilmiahnya mampu menyelesaikan persoalan kebangsaan yang sedang dihadapi bangsa Indonesia. Salah satunya adalah lunturnya pemahaman dan penerapan nilai-nilai Pancasila sebagai pandangan hidup di dalam masyarakat.

Filsafat ilmu berasal dari zaman Yunani Kuno, dimana ilmu dan filsafat lahir karena munculnya sebuah pengetahuan dari Barat. Filsafat ilmu adalah segenap pemikiran reflektif terhadap persoalan-persoalan mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu maupun hubungann ilmu dengan segala segi dari kehidupan umat manusia.

Definisi filsafat ilmu menurut Robert Ackermann adalah sebuah tinjauan kritis tentang pendapat-pendapat ilmiah dewasa ini dengan perbandingan terhadap pendapat-pendapat lampau yang telah dibuktikan atau dalam kerangka ukuran-ukuran yang dikembangkan dari pendapat-pendapat demikian itu. Filsafat ilmu demikian jelas bukan suatu cabang ilmu yang bebas dari praktek ilmiah senyatanya. 

Ternyata filsafat ilmu sudah memiliki keterkaitan dengan Pancasila. Secara filsafati, Pancasila merupakan sistem nilai-nilai ideologis yang berderajat. Artinya di dalamnya terkandung nilai luhur, nilai dasar, nilai instrumental, nilai praksis, dan nilai teknis. Agar ia dapat menjadi ideologi bangsa dan negara Indonesia yang lestari tetapi juga dinamis berkembang, nilai luhur dan nilai dasarnya harus dapat bersifat tetap, sementara nilai instrumentalnya harus semakin dapat direformasi dengan perkembangan tuntutan zaman.ernyata filsafat ilmu sudah memiliki keterkaitan dengan Pancasila. Secara filsafati, Pancasila merupakan sistem nilai-nilai ideologis yang berderajat. Artinya di dalamnya terkandung nilai luhur, nilai dasar, nilai instrumental, nilai praksis, dan nilai teknis. Agar ia dapat menjadi ideologi bangsa dan negara Indonesia yang lestari tetapi juga dinamis berkembang, nilai luhur dan nilai dasarnya harus dapat bersifat tetap, sementara nilai instrumentalnya harus semakin dapat direformasi dengan perkembangan tuntutan zaman.
 
Di samping itu, Pancasila juga mampu dijadikan pangkal sudut pandang dalam mengembangkan ilmu pengetahuan yang dalam karya-karya berikutnya ditunjukkan segisegi ontologik, epistemologi, dan aksiologinya sebagai raison d’etre bagi Pancasila sebagai suatu faham atau aliran filsafati.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by M. Leondra Moorlando 2415011040 -

Nama :  M. Leondra Moorlando Fahlevi
NPM : 2415011040
Kelas : B

FILSAFAT ILMU DAN ARAH PENGEMBANGAN PANCASILA: RELEVANSINYA DALAM MENGATASI PERSOALAN KEBANGSAAN

Filsafat ilmu adalah suatu telaah kritis terhadap metode yang digunakan unutuk mengkaji ilmu tertentu, baik secara empiris dan rasional. Menurut Archie J. Bahm, ilmu itu sendiri adalah suatu nama bagi usaha manusia untuk mampu memahami sifat dasar berbagai hal dengan jalan merumuskan hipotesis-hipotesis atau teori-teori tentang sifat-sifat dasar dan mengujinya secara pengamatan atau percobaan untuk mengetahui apakah masih berlaku atau tidak.

Filsafat Ilmu dan Relevansinya dengan Nilai-Nilai Pancasila

Pancasila sebagai sebuah pandangan hidup sudah tentu memiliki nilai-nilai filsafat yang terkandung di dalamnya, dan bahkan Pancasila telah memiliki ilmu pengetahuan. Secara filsafati, Pancasila merupakan sistem nilai-nilai ideologis yang berderajat. Artinya di dalamnya terkandung nilai berikut:

  1. Nilai luhur, 
  2. Nilai dasar, 
  3. Nilai instrumental, 
  4. Nilai praksis, dan 
  5. Nilai teknis.


Pengembangan Nilai-Nilai Pancasila

Pancasila diperuntukkan sebagai petunjuk arah semua kegiatan dan aktivitas hidup dan kehidupan di segala bidang : politik, pendidikan, agama, budaya, sosial dan ekonomi. Ini berarti semua tingkah laku dan tindak tanduk perbuatan manusia Indonesia harus dijiwai dan merupakan pancaran dari semua sila Pancasila. Adapun isi dari Pancasila:

  1. Sila ke-1, dalam sila pertama ini kita harus percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan toleransi dengan umat agama lainnya.
  2. Sila ke-2, dalam sila kedua, kita harus mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban, serta saling mencintai sesama manusia.
  3. SIla ke-3, dalam sila ketiga ini kita harus menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara Indonesia di atas kepentingan pribadi.
  4. Sila ke-4, dalam sila keempat berarti mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat, mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama, musyawarah untuk mencapai mufakat.
  5. SIla ke-5, berarti perbuatan-perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotong royongan, bersikap adil, dan menghormati hak-hak orang lain.


Problem Kebangsaan dan Pengamalan Nilai-Nilai Pancasila

Banyaknya permasalahan yang terjadi di Indonesia, seperti problem akan kepluralan budaya, maupun sikap intoleran. Permasalahan aktual yang lain ialah merebaknya praktek korupsi yang dilakukan oleh pejabat negara dan pejabat daerah membuat peradaban bangsa Indonesia semakin hancur. Ketika korupsi menjadi budaya bangsa Indonesia, maka negara Indonesia akan mengalami kesulitan untuk maju dan bersaing dengan negara lain. 

Ada beberapa faktor untuk mengatasi persoalan bangsa:

  1. Pertama, harus ada proses penyadaran terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
  2. Kedua, memperbaiki mental pejabat negara agar tidak selalu melakukan korupsi yaitu dengan selalu menanamkan nilai-nilai Pancasila.
  3. Ketiga, menanamkan nilai-nilai Pancasila ke dalam hati nurani.

Pancasila adalah sistem ajaran bangsa Indonesia dalam menjalani kehidupan bernegara dan bermasyarakat. Bangsa Indonesia meyakini kebenaran nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai pedoman berpikir dan bertindak. Karena itu, setiap manusia yang ingin melakukan tindakan harus bercermin pada nilai-nilai Pancasila terlebih dahulu.




In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by SOFIA ZAHRA SAPUTRI -
Nama : Sofia Zahra Saputri
NPM : 2415011045
Kelas: B (MKWU PANCASILA)

Jurnal ini membahas filsafat ilmu dalam konteks pengembangan pancasila serta relevansinya dalam mengatasi persoalan kebagsaan di indonesia. Penerapan filsafat ilmu untuk memahami Pancasila sangat penting untk diterapkan karena nilai-nilai Pancasila sejatinya juga mengandung elemen-elemen filsafat. Lunturnya pemahaman terhadap Pancasila sebagai ideologi negara menyebabkan munculnya berbagai persoalan besar, seperti korupsi yang meluas dan bencana kemanusiaan.
Pancasila, sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia, dilihat melalui tiga aspek filsafat ilmu: ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Ontologi Pancasila: Jurnal ini menguraikan bahwa secara ontologis, Pancasila mengandung nilai-nilai luhur seperti rasa hormat antar manusia dan kepercayaan pada Tuhan Yang Maha Esa. Nilai-nilai tersebut mencerminkan dasar-dasar eksistensi manusia dan moralitas yang harus dipahami dan diterapkan oleh masyarakat Indonesia. Ketuhanan, kemanusiaan, dan keadilan sosial merupakan konsep dasar yang ada di dalam Pancasila.
Epistemologi Pancasila: Secara epistemologis, Pancasila dijelaskan sebagai sumber pengetahuan dan wawasan kebangsaan yang penting. Pancasila bukan hanya merupakan warisan sejarah, tetapi juga panduan dalam kehidupan sosial-politik bangsa. Ini menyiratkan bahwa Pancasila adalah hasil konsensus nasional yang seharusnya terus digunakan sebagai pedoman dalam pengambilan keputusan yang menyangkut kehidupan bernegara.
Aksiologi Pancasila: Dalam aspek aksiologi, nilai-nilai Pancasila seperti gotong royong, keadilan, dan kemanusiaan memiliki peranan besar dalam kehidupan sosial. Nilai-nilai tersebut diharapkan bisa membentuk karakter bangsa dan berfungsi sebagai landasan moral dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, nilai-nilai Pancasila harus diterapkan bukan hanya sebagai simbol, tetapi juga sebagai panduan praktis untuk menciptakan masyarakat yang adil dan sejahtera. Jurnal ini juga menyoroti bagaimana penerapan nilai-nilai Pancasila dapat membantu menyelesaikan masalah kebangsaan, seperti korupsi, kerusakan sosial, dan disintegrasi. Revitalisasi pemahaman terhadap Pancasila dianggap penting untuk membangun kembali identitas nasional yang kuat dan menjaga kesatuan bangsa. Secara keseluruhan, jurnal ini menekankan bahwa filsafat ilmu dapat menjadi alat yang efektif dalam mengembangkan Pancasila dan memecahkan berbagai tantangan bangsa dengan pendekatan yang ilmiah dan mendalam.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by HAIRI ABDUL AZIZ 2415011120 -
analisis Jurnal by Hairi Abdul Aziz


Jurnal ini membahas tentang hubungan antara penalaran sains dan pengembangan Pancasila sebagai penalaran kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia. Secara umum, ada beberapa fokus mendasar yang dikaji dalam catatan harian ini:

1. Pancasila sebagai Kerangka Informasi:
Pancasila dipandang menggunakan pendekatan logika sains, yang mencakup tiga perspektif fundamental:
metafisika, epistemologi, dan aksiologi. Sudut pandang kosmologi menyinggung tentang ajaran dan nilai-nilai hakiki Pancasila yang memberdayakan rasa hormat di antara manusia. Epistemologi menyinggung tentang sumber informasi dan konsep kebangsaan, yang harus menjadi aturan dalam kehidupan bermasyarakat. Aksiologi terkait dengan komitmen Pancasila terhadap kehidupan bermasyarakat, khususnya dalam hal keadilan sosial dan kemanusiaan.

2. Relevansi Logika Sains:
Penalaran sains memberikan sistem penjelasan untuk memahami dan menciptakan Pancasila. Penalaran ilmiah dapat dimanfaatkan untuk mengkaji nilai-nilai luhur ilmu yang terkandung dalam Pancasila, seperti nilai-nilai kodrat, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial. Hal ini sangat penting untuk mengatasi berbagai permasalahan bangsa, seperti kemerosotan moral, kemerosotan moral, dan ketimpangan sosial. 3. Penyempurnaan Pancasila:
Penyempurnaan Pancasila melalui penalaran ilmiah harus dilakukan dengan pendekatan yang logis, sehingga dapat menjadi pedoman hidup yang relevan dengan kondisi negara Indonesia saat ini. Dalam hal ini, peran akademisi, peneliti, dan guru pendidikan sangat penting untuk memajukan dan mengajarkan nilai-nilai Pancasila secara mendasar dan menyeluruh.

4. Kebangsaan dan Persoalan Pancasila:
Kurangnya pemahaman dan apresiasi masyarakat terhadap nilai-nilai Pancasila menjadi salah satu penyebab munculnya berbagai permasalahan bangsa. Oleh karena itu, diperlukan usaha untuk menghidupkan kembali nilai-nilai Pancasila dengan memasukkan ajaran-ajaran Pancasila dalam setiap sudut kehidupan, baik melalui ajaran agama, pendidikan, maupun ketatanegaraan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Muhammad Faqih Maulana Widjaya Muhammad Faqih Maulana Widjaya -
Nama: Muhammad Faqih Maulana Widjaya
NPM: 2415011123
Kelas: B MKWU (Pancasila)
Tugas: Analisis Jurnal

Pancasila: Dasar Filsafat Bangsa Indonesia

Bayangkan Pancasila seperti sebuah rumah besar yang kokoh. Rumah ini dibangun di atas fondasi yang sangat kuat, yaitu nilai-nilai luhur yang diyakini oleh bangsa Indonesia. Fondasi ini terdiri dari beberapa bagian penting, seperti:

Ketuhanan Yang Maha Esa: Ini seperti atap rumah yang melindungi kita semua. Atap ini mengajarkan kita untuk percaya dan menghormati Tuhan, apapun agama kita.
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Ini adalah dinding rumah yang kokoh, yang mengingatkan kita untuk selalu bersikap baik dan adil kepada sesama manusia.
Persatuan Indonesia: Ini seperti lantai rumah yang menyatukan kita semua, meskipun kita berbeda-beda.
Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan: Ini adalah jendela rumah yang memungkinkan kita untuk berpartisipasi dalam mengambil keputusan bersama.
Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Ini adalah pintu rumah yang terbuka untuk semua, tanpa membedakan kaya atau miskin.
Mengapa Pancasila Penting?

Pancasila bukan hanya sekedar kumpulan kata-kata. Pancasila adalah pedoman hidup bagi seluruh bangsa Indonesia. Pancasila mengajarkan kita tentang:

Apa yang benar dan apa yang salah: Pancasila membantu kita membedakan antara perbuatan yang baik dan buruk.
Bagaimana kita harus hidup bersama: Pancasila mengajarkan kita untuk saling menghormati dan bekerja sama.
Tujuan hidup kita: Pancasila memberikan kita tujuan yang luhur untuk dicapai bersama.
Pancasila sebagai Hasil Pemikiran yang Bijaksana

Pancasila bukanlah hasil pemikiran satu orang saja, tetapi merupakan hasil musyawarah dan mufakat dari para pendiri bangsa. Mereka mengumpulkan berbagai macam ide dan pemikiran, baik dari dalam maupun dari luar negeri, untuk menciptakan sebuah falsafah hidup yang cocok untuk bangsa Indonesia.

Kesimpulan

Pancasila adalah warisan yang sangat berharga bagi bangsa Indonesia. Pancasila harus kita jaga dan kita lestarikan agar kita dapat hidup rukun dan damai sebagai satu bangsa.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by ALDI GUSTI RISVIANDI 2415011055 -
NAMA : ALDI GUSTI RISVIANDI
NPM : 2415011055
KELAS : B MKU PANCASILA

TUGAS ANALISIS JURNAL

Filsafat ilmu merupakan bagian filsafat yang mencoba berbuat bagi keilmuan yang dikerjakan filsafat terhadap seluruh pengalaman manusia. Filsafat melakukan dua hal : di satu sisi, membangun teori-teori tentang manusia dan alam semesta serta menyajikannya sebagai landasan-landasan bagi keyakinan dan tindakan; di sisi lain, filsafat memeriksa secara kritis segala hal yang dapat disajikan sebagai suatu landasan bagi keyakinan dan Tindakan.

FILSAFAT ILMU DAN RELEVANSI DENGAN PANCASILA
Filsafat ilmu merupakan pemikiran reflektif tentang landasan ilmu dan hubungannya dengan kehidupan manusia, bergantung pada interaksi antara filsafat dan ilmu. Robert Ackermann mendefinisikannya sebagai tinjauan kritis terhadap pendapat ilmiah, sementara Rudolf Carnap melihatnya sebagai analisis dari berbagai sudut pandang, termasuk logika dan sejarah ilmu. Filsafat ilmu terkait erat dengan Pancasila, yang berfungsi sebagai pandangan hidup dan sistem nilai ideologis bangsa Indonesia. Pancasila mengandung nilai-nilai luhur dan dasar yang harus tetap, sedangkan nilai instrumentalnya dapat direformasi sesuai perkembangan zaman. Sebagai weltanschauung, Pancasila menyediakan pedoman ilmiah bagi kehidupan berbangsa dan bernegara, menjadikan filsafat ilmu penting dalam mengembangkan Pancasila dengan aspek ontologis, epistemologis, dan aksiologis. Dengan demikian, Pancasila bukan hanya sebagai ideologi, tetapi juga sebagai framework interdisipliner yang mendukung penguasaan ilmu pengetahuan yang berlandaskan nilai-nilai luhur.

MASALAH KEBANGSAAN DALAM NILAI NILAI PANCASILA
Proses kebangsaan Indonesia menghadapi tantangan, seperti perpecahan akibat perbedaan agama dan korupsi. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan penyadaran nilai-nilai Pancasila di semua aspek kehidupan, termasuk pendidikan. Pancasila sebagai norma dan etika harus dihayati dan diterapkan oleh seluruh warga negara untuk membangun karakter dan menyelesaikan persoalan bangsa.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Muhammad Rafif Ardan -
Nama : Muhammad Rafif Ardan
NPM : 2415011119

ANALISIS JURNAL

Artikel Filsafat Ilmu dan Pengembangan Pancasila membahas pentingnya pendekatan filsafat ilmu untuk mengkaji dan mengembangkan Pancasila dalam menghadapi masalah kebangsaan. Analisis dilakukan melalui tiga aspek utama:

Ontologi: Pancasila adalah sistem nilai yang mendasari kehidupan berbangsa, dengan nilai-nilai seperti penghormatan terhadap sesama manusia dan keyakinan kepada Tuhan. Sebagai fondasi ontologis, Pancasila memberikan dasar filosofis yang kuat bagi negara.

Epistemologi: Pengetahuan Pancasila berasal dari berbagai sumber seperti tradisi, agama, dan filsafat Barat. Dengan sifatnya yang konsensus, Pancasila fleksibel dan dapat diadaptasi sesuai perubahan sosial dan politik.

Aksiologi: Nilai-nilai luhur Pancasila, termasuk keadilan sosial dan kemanusiaan, seharusnya diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Implementasi ini dapat membantu mengatasi masalah seperti korupsi dan ketimpangan sosial.

Artikel juga menekankan pentingnya peran akademisi dalam mengembangkan dan mengajarkan Pancasila agar tetap relevan dan diterapkan dalam kehidupan masyarakat serta di lingkungan akademik.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Nazala Khoirul Azizah -
Nama : Nazala Khoirul Azizah
NPM : 2415011033
Kelas : B

Filsafat ilmu pada dasarnya adalah suatu telaah kritis terhadap metode yang digunakan untuk mengkaji ilmu tertentu, baik itu secara empiris maupun rasional. Filsafat melakukan dua hal : di satu sisi, membangun teori-teori tentang manusia dan alam semesta serta menyajikannya sebagai landasan-landasan bagi keyakinan dan tindakan; di sisi lain, filsafat memeriksa secara kritis segala hal yang dapat disajikan sebagai suatu landasan bagi keyakinan dan tindakan. Dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara, sudah seharusnya filsafat ilmu dengan dasar-dasar dan metode ilmiahnya mampu menyelesaikan persoalan kebangsaan yang sekarang dihadapi oleh bangsa Indonesia. Salah satunya adalah lunturnya pemahaman dan penerapan nilai-nilai Pancasila sebagai pandangan hidup di dalam masyarakat. Lunturnya pemahaman dan penerapan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar ideologi negara Indonesia menyebabkan bangsa Indonesia banyak ditimpa masalah-masalah
besar, seperti praktek korupsi yang menggurita, dan bencana alam yang berkelanjutan, serta bencana kemanusiaan lainnya.

Filsafat Ilmu dan Relevansinya dengan Nilai-Nilai Pancasila
Filsafat ilmu sebagai sumber pengetahuan ternyata memiliki keterkaitan dengan Pancasila. Pancasila sebagai pandangan hidup (way of life) ternyata juga menyimpan banyak pengetahuan-pengetahuan yang sudah selayaknya dikembangkan oleh disiplin filsafat ilmu yang secara ilmiah.
Pengembangan Nilai- Nilai Pancasila
Pancasila mempunyai pengertian secara umum sebagai pandangan dunia (way of life), pandangan hidup (weltanschauung), pegangan hidup (weldbeschauung), petunjuk hidup (wereld en levens beschouwing). dalam bahasa Sansekerta perkataan ”Pancasila” ada dua macam arti, yaitu: Panca artinya ‘lima’, sedangkan, syiila berkaitan dengan peraturan tingkah laku yang penting/ baik. Dengan demikian, Pancasila itu memiliki prinsip-prinsip moral dan etika.
Ketuhanan Yang Maha Esa, dalam sila pertama ini kita harus percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, saling menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama, saling menghormati kebebasan dalam menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaan masing-masing.
Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, sila kedua, dalam sila kedua, kita harus mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban, saling mencintai sesama manusia, mengembangkan sikap tenggang rasa.
Persatuan Indonesia, sila ketiga, dalam sila ketiga ini kita harus menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara Indonesia di atas kepentingan pribadi atau golongan, rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, dalam sila keempat, berarti mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat, mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dalam sila kelima berarti perbuatan-perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotong royongan, bersikap adil.
Pancasila disebut juga weltanschauung atau pandangan hidup. Hal itu menunjukkan bahwa Pancasila merupakan gagasan vital bangsa, sistem nilai dasar yang derivasinya terbangun ke dalam sistem moral dan sistem hukum negara bangsa, negara kesatuan RI modern. Pancasila mengandung prinsip-prinsip mulia. Kehendak untuk menegakkan negara Indonesia pastilah didasari oleh niat dan pedoman yang baik. Gagasan-gagasan yang terkandung di dalamnya merangkum kebijaksanaan bangsa Indonesia atas konteks budaya dan agama yang berabad lamanya disimpan sebagai norma etis. Unsur-unsur kebaikan tercantum dan menjadi pedoman masyarakat Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Fadhil Prima Yonda -
Nama : Fadhil Prima Yonda
NPM : 2415011109
Kelas : D MKWU (Pancasila)

ANALISIS JURNAL

Dari dokumen tersebut diberikan analisis tentang Pancasila sebagai landasan filosofi negara dan masyarakat indonesia. untuk Filsafat ilmu adalah penelitian kritis terhadap metode yang digunakan untuk mengkaji ilmu tertentu, baik itu secara empiris maupun rasional. Filsafat ilmu sebagai dasar ilmu pengetahuan harus mampu mengembangkan Pancasila sebagai dasar-dasar ilmu pengetahuan yang sesungguhnya.

untuk pengertian filsafat Pancasila mencakup beberapa hal yaitu: Pancasila sebagai filsafat mengandung nilai Dan juga pemikiran yang dapat menjadi isi pembentukan ideologi Pancasila. nilai-nilai Pancasila harus kita terapkan bukan hanya digunakan untuk penanda, Melainkan sebagai panduan untuk menciptakan masyarakat yang sejahtera.

Pancasila bukan hanya sekedar kata kata. Melainkan pedoman hidup masyarakat Indonesia jadi dari Pancasila ini kita diajarkan tentang apa tujuan, Dan juga memilih mana yang benar maupun yang salah. Pancasila Sudah menjadi pedoman hidup bangsa Indonesia yang sudah diwariskan sejak dahulu kita sebagai penerus harus menjaga dan menerapkan pedoman kita
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Dwy Rentika Nusa Indah -
Nama : Dwy Rentika Nusa Indah
NPM : 2415011049
Kelas : B (MKU Pancasila)

Tugas Analisis Jurnal

Filsafat Ilmu adalah telaah kritis yang digunakan untuk mengkaji ilmu tertentu. Seorang filsuf berpendapat bahwa persoalan–persoalan di kehidupan manusia itu harus dapat diteliti dan dikaji secara ilmiah. Saat ini bangsa Indonesia memiliki persoalan mengenai kurangnya implementasi dan lunturnya pemahaman nilai Pancasila dalam kehidupan. Pada saat inilah filsafat ilmu berperan. Persoalan lunturnya pemahaman bangsa mengenai Pancasila merupakan tugas dari filsafat ilmu untuk mengkaji secara ilmiah sehingga didapat pemecahan masalah secara menyeluruh. Filsafat ilmu sendiri berasal dari Yunani Kuno.

Filsafat ilmu dan relevansinya dengan nilai-nilai Pancasila. Filsafat ilmu memiliki relevansi dengan nilai-nilai Pancasila. Pancasila merupakan sebuah pandangan dunia yang dapat ditanamkan nilai-nilai filsafat. Pancasila adalah filsafat bangsa. Hal ini berkaitan dengan hakikat kenyataan dan kebenaran yang merupakan bagian dari aspek ontologi, epistemologi, dan aksiologi yang perlu dikaji untuk mengembangkan Pancasila. Dari ketiga aspek tersebut, mengandung ajaran bahwa potensi dan martabat manusia merupakan anugerah dari Tuhan. Saat sudah mampu memahami nilai-nilai dari Pancasila, masyarakat Indonesia akan lebih baik dalam berperilaku. Sehingga cita-cita bangsa akan tercapai. Sebagai filsafat, Pancasila merupakan panduan atau dasar bagi cara berpikir bangsa. Berisi butir-butir ajaran kebijaksanaan dalam budaya dan agama. Ilmu pengetahuan Indonesia harus berpedoman pada keilmuan Pancasila sebagai pangkal sudut pandang. Ilmu pengetahuan tidak bebas nilai tetapi masuk ke dalam matriks Pancasila yang berbasis Ketuhanan Yang Maha Esa dan berpuncak pada Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Indonesia terus menghadapi permasalahan yang melanggar nilai Pancasila, seperti korupsi. Untuk mengatasi permasalahan ini perlu adanya edukasi atau pendidikan tentang pengetahuan filsafat Pancasila, kesadasaran untuk mengamalkan nilai-nilai Pancasila, dan pendorong untuk berbuat sesuai nilai Pancasila. Oleh karena itu, kehadiran filsafat di Perguruan Tinggi juga di kehidupan manusia sangat penting. Karena akan memberikan pengajaran mengenai dasar nilai dan etika, membentuk karakter, dan dapat berkontribusi untuk kemajuan bangsa.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Shella Vita -
SHELLA VITA 25415011051 KELAS B

Dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara, filsafat ilmu, dengan dasar-dasar serta metode ilmiahnya, seharusnya mampu menawarkan solusi terhadap persoalan-persoalan kebangsaan yang dihadapi oleh Indonesia saat ini. Salah satu masalah utama adalah semakin lunturnya pemahaman dan penerapan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar ideologi negara. Hal ini berkontribusi terhadap berbagai krisis besar yang melanda bangsa, seperti merajalelanya korupsi, bencana alam yang berulang, serta berbagai masalah kemanusiaan lainnya. Pancasila, yang seharusnya menjadi pandangan hidup bagi masyarakat, tampak semakin terabaikan.

Pemahaman serta implementasi Pancasila yang seharusnya bisa menjadi pegangan hidup masyarakat Indonesia semakin terkikis. Namun, persoalan mendasar secara filosofis adalah, mengapa Pancasila begitu sulit untuk diterapkan secara nyata di kehidupan bangsa Indonesia? Mengapa ia hanya menjadi simbol tanpa memiliki peran nyata dalam menyelesaikan berbagai persoalan negara yang seharusnya ditangani secara kolektif?

Filsafat ilmu sendiri adalah pemikiran reflektif terhadap berbagai persoalan yang menyangkut dasar-dasar ilmu serta hubungannya dengan berbagai aspek kehidupan manusia. Bidang ini merupakan cabang pengetahuan yang perkembangannya bergantung pada interaksi dan saling pengaruh antara filsafat dan ilmu. Robert Ackermann mendefinisikan filsafat ilmu sebagai kajian kritis terhadap pandangan ilmiah saat ini, dengan membandingkannya pada pemikiran masa lalu yang sudah terbukti atau dalam kerangka acuan yang dibentuk oleh pandangan-pandangan tersebut. Filsafat ilmu, dengan demikian, jelas tidak terpisah dari praktik ilmiah yang nyata dan tidak berdiri sendiri.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by 2415011112 2415011112 -
Nama: Prameswari Halwin Azzahra NPM: 2415011112 Jurnal tersebut membahas tentang peran dan relevansi filsafat ilmu dalam pengembangan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia, khususnya dalam konteks menyelesaikan berbagai persoalan kebangsaan. Jurnal ini kemungkinan mengkaji hubungan antara filsafat ilmu, yang merupakan upaya sistematis dalam mencari kebenaran, dan Pancasila, yang merupakan dasar ideologis serta panduan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Filsafat ilmu memberikan kerangka metodologis untuk menganalisis nilai-nilai Pancasila secara lebih rasional, kritis, dan ilmiah, sehingga Pancasila dapat terus dikembangkan sesuai dengan dinamika zaman. Filsafat ilmu menekankan cara berpikir kritis dan rasional dalam memahami fenomena, yang dapat diterapkan untuk mendalami nilai-nilai dalam Pancasila. Pancasila, sebagai ideologi bangsa, memiliki landasan nilai yang mencakup aspek sosial, politik, hukum, budaya, dan kemanusiaan. Filsafat ilmu membantu kita memahami dan mengembangkan nilai-nilai ini secara lebih mendalam dan sistematis. Salah satu poin penting dari jurnal ini adalah bagaimana filsafat ilmu dapat menjadi alat untuk pengembangan Pancasila yang lebih adaptif terhadap perkembangan zaman, terutama dalam menghadapi tantangan globalisasi, teknologi, dan perubahan sosial. Perubahan zaman menuntut interpretasi baru terhadap Pancasila agar tetap relevan. Dengan pendekatan filsafat ilmu, Pancasila tidak hanya dijadikan sebagai simbol atau doktrin tetap, tetapi juga diperlakukan sebagai gagasan yang dinamis dan dapat diperkaya melalui kajian ilmiah. Filsafat ilmu memungkinkan Pancasila untuk lebih fleksibel dalam menjawab persoalan-persoalan kebangsaan yang baru muncul, seperti krisis sosial, ekonomi, atau perubahan politik global. Dalam jurnal ini dibahas bahwa persoalan kebangsaan yang dihadapi Indonesia dapat diselesaikan dengan mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila secara efektif dan rasional. Misalnya, tantangan seperti ketidakadilan sosial, ketimpangan ekonomi, disintegrasi bangsa, dan radikalisme agama dapat diselesaikan jika Pancasila dipahami dan diterapkan secara benar, dengan menggunakan prinsip-prinsip rasionalitas dari filsafat ilmu. Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab dapat digunakan untuk menangani isu-isu ketidakadilan sosial dan HAM. Sila Persatuan Indonesia relevan dalam menghadapi ancaman disintegrasi bangsa dan meningkatnya polarisasi sosial akibat konflik politik atau perbedaan agama. Dengan pendekatan filsafat ilmu, nilai-nilai ini dapat ditafsirkan secara baru sehingga lebih kontekstual terhadap permasalahan bangsa yang muncul. Jurnal ini juga mungkin menekankan pentingnya mengembangkan Pancasila sebagai ideologi terbuka yang siap beradaptasi dengan perubahan sosial, politik, dan ekonomi yang cepat. Filsafat ilmu memainkan peran penting dalam mendorong pembaruan atau reinterpretasi nilai-nilai Pancasila agar tetap relevan. Pengembangan ideologi terbuka berarti Pancasila tidak harus dipandang sebagai sesuatu yang kaku dan final, melainkan sebagai panduan yang terus-menerus dikaji, ditafsirkan, dan diadaptasi sesuai kebutuhan masyarakat. Filsafat ilmu berperan dalam menciptakan ruang dialog dan perdebatan ilmiah yang memungkinkan munculnya berbagai perspektif baru dalam menafsirkan Pancasila.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Bintang Raya Eka Prashe -
Nama : Bintang Raya Eka Prase
NPM : 2455011007
Kelas : B MKU Pancasila

Tugas Analisis Jurnal

Filsafat ilmu pada dasarnya adalah suatu telaah kritis terhadap
metode yang digunakan untuk mengkaji ilmu tertentu, baik itu
secara empiris maupun rasional. Filsafat ilmu merupakan bagian
filsafat yang mencoba berbuat bagi keilmuan yang dikerjakan filsafat terhadap seluruh pengalaman manusia. Filsafat melakukan
dua hal : di satu sisi, membangun teori-teori tentang manusia dan
alam semesta serta menyajikannya sebagai landasan-landasan bagi
keyakinan dan tindakan; di sisi lain, filsafat memeriksa secara kritis
segala hal yang dapat disajikan sebagai suatu landasan bagi
keyakinan dan tindakan.

Relevansinya dengan pancasila adalah Filsafat ilmu sebagai sumber pengetahuan ternyata memiliki keterkaitan dengan Pancasila. Secara filsafati, Pancasila merupakan sistem nilai-nilai ideologis yang berderajat. Artinya di dalamnya terkandung nilai luhur, nilai dasar, nilai instrumental, nilai praksis, dan nilai teknis.

Terdapat tiga aspek utama yang dibahas terkait Pancasila:
1. Aspek Ontologis
Pancasila dipahami sebagai sekumpulan nilai dan prinsip fundamental bagi Indonesia, yang mencerminkan tujuan luhur seperti kebaikan, kebenaran, keindahan, dan manfaat bagi seluruh masyarakat. Sila pertama menekankan pentingnya keyakinan dan ketaatan kepada Tuhan.
2. Aspek Epistemologis
Pancasila dipandang sebagai konsensus kolektif yang menyatukan beragam sumber pemikiran, termasuk ide-ide sekuler dari Barat dan keyakinan agama. Aspek ini menyoroti pentingnya pemahaman filosofis untuk mengartikan makna mendalam Pancasila serta dampaknya terhadap identitas dan sikap bangsa.
3. Aspek Aksiologis
Dokumen ini menekankan nilai-nilai luhur dalam Pancasila, seperti ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, demokrasi, dan keadilan sosial. Nilai-nilai tersebut diharapkan dapat membentuk perilaku moral dan etika warga Indonesia serta memperkuat identitas nasional yang bermartabat.
In reply to First post

Analisis Jurnal

by rendi fadliyansyah -
NAMA : RENDI FADLIYANSYAH
NPM    : 2455011020
PENGERTIAN FILSAFAT
menurut arti katanya, kata filsafat dalam bahasa indonesia berasal dari bahasa yunani''philosophia'' terdiri dari kata phile artinya cinta dan sophia artinya kebijaksanaan.
kebijaksanaan artinya kebenaran sejati atau kebenaran yang sesungguhnya, 
filsafat memiliki aliran aliran yaitu:
1. berfilsafat retionalisme mengagungkan akal
2.  berfilsafat materialisme mengagungkan materi
3. berfilsafat invidualisme mengagungkan individualitas
4. berfilsafat hedonisme mengagungkan kesenangan

manfaat belajar filsafat
1. memperoleh kebenaran yang hakiki 
2. melatih kemampuan berfikir logis 
3. melatih berfikir dan bertindak bijaksana 
4. melatih berfikir rasional dan komprehensif

filsafat pancasila dapat didefiniskan secara singkat, pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa, dengan tujuan untuk  mendapatkan ppokok pokok pengertiannya yang mendasar dan menyeluruh 
sistem memiliki ciri ciri sebagai berikut 
suatu kesatuan bagian bagian, bagian bagian tersebut mempunyai fungsi sendiri sendiri saling berhubungan dan saling bergantungan 
keseluruhan yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan tertentu . 

In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Vito Pratama Putra -

Nama  : Vito Pratama Putra

NPM    : 2415011047

Kelas   : B MKWU Pancasila

Berikut adalah beberapa topik yang dipaparkan dalam jurmal tersebut

1) Sejarah Filsafat Ilmu

Filsafat ilmu berasal dari zaman Yunani Kuno. Pada perkembangannya, sebelum abad ke-17, ilmu pengetahuan identik dan menjadi bagian dari filsafat. Namun setelah abad ke-17, ilmu pengetahuan dan filsafat mengalami perpecahan sehingga kedua hal tersebut berdiri sendiri-sendiri.

Seiring perkembangannya, ilmu pengetahuan semakin lama semakin maju dengan munculnya ilmu-ilmu baru yang pada akhirnya memunculkan pula sub-sub ilmu pengetahuan baru. Oleh karena itu, tepatlah apa yang dikemukakan oleh Van Peursen (1985), bahwa ilmu pengetahuan dapat dilihat sebagai suatu sistem yang jalin-menjalin dan taat asas (konsisten) dari ungkapan-ungkapan yang sifat benar-tidaknya dapat ditentukan. Sedangkan sekarang, filsafat dapat didefinisikan sebagai salah satu bidang ilmu yang dapat menjembatani serta mewadahi perbedaan yang muncul dari bidang-bidang ilmu lainnya, karena ilmu-ilmu tersebut seharusnya sangat erat hubungannya antara yang satu dengan yang lain.

 

2) Filsafat Ilmu dan Relevansinya dengan Nilai-Nilai Pancasila

Filsafat ilmu merupakan satu bidang pengetahuan campuran yang eksistensi dan pemekarannya bergantung pada hubungan timbal-balik dan saling-pengaruh antara filsafat dan ilmu. Filsafat ilmu sebagai sumber pengetahuan ternyata memiliki keterkaitan dengan Pancasila. Ketika berbicara tentang filsafat, ada dua hal yang patut diperhatikan : pertama, filsafat sebagai metode dan kedua, filsafat sebagai suatu pandangan. Oleh karena itu, di sini filsafat sebagai sebuah ilmu pengetahuan akan dijadikan sebagai pandangan hidup. Terkait dengan Pancasila, Pancasila sebagai sebuah pandangan hidup sudah tentu memiliki nilai-nilai filsafat yang terkandung di dalamnya, dan bahkan Pancasila telah memiliki ilmu pengetahuan.

 

3) Pengembangan Nilai- Nilai Pancasila

Pengambangan Pancasila dapat dilakukan melalui bebera cara, ,misalnya dalam konteks akademik. Pemahaman dan pengembangan terhadap Pancasila sesungguhnya sangat relevan dengan filsafat ilmu yang menekankan pada pengetahuan ilmiah, penghayatan dan pengamalan nilai-nilai Pancasila.

In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Danta Danta Mahogra Prabasworo -
Nama : Danta Mahogra Prabasworo
NPM : 2415011117
Kelas : MKU B PANCASILA


Dokumen ini membahas Pancasila sebagai dasar filosofi bagi Indonesia dari tiga aspek utama:

1. Ontologis: Pancasila dilihat sebagai kumpulan nilai-nilai mendasar yang mencerminkan kebaikan, kebenaran, dan manfaat bagi masyarakat, dengan penekanan pada kepercayaan kepada Tuhan.
2. Epistemologis: Pancasila dianggap sebagai konsensus yang menggabungkan pemikiran sekuler dan keagamaan, serta pentingnya pemahaman filosofis untuk mendalami maknanya.
3. Aksiologis: Pancasila menekankan nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, demokrasi, dan keadilan sosial yang diharapkan membentuk perilaku moral warga negara.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by 2415011046 2415011046 -
Nama : Roy Rendi Sanjaya
Npm : 2415011046
Kelas : B

filsafat merupakan pemikiran tentang sesuatu yang umum. Lalu, sebuah sistem filsafat mestilah koheren. Keruntutan dan kelogisan sangat dibutuhkan dalam membangun bangunan filsafat yang baik. Hal ini berkaitan dengan aturan penalaran yang rasional.
Filsafat dapat dilihat dan dikaji sebagai suatu ilmu, yaitu ilmu filsafat. Sebagai ilmu, filsafat memiliki objek dan metode yang khas dan bahkan dapat dirumuskan secara sistematis.
Ontologi, epistemologi, dan aksiologi adalah tiga cabang utama dalam filsafat yang membahas berbagai aspek realitas, pengetahuan, dan nilai.

1. Ontologi: Ontologi adalah cabang filsafat yang mempelajari tentang "apa yang ada", atau realitas dan eksistensi. Ia berfokus pada sifat dasar dari segala sesuatu yang ada, seperti kategori-kategori dasar eksistensi dan bagaimana entitas-objek ini berhubungan satu sama lain. Misalnya, ontologi akan mempertanyakan apakah konsep seperti "waktu", "ruang", atau "keadilan" benar-benar ada, atau apakah mereka hanya konstruksi manusia.

2. Epistemologi: Epistemologi adalah studi tentang pengetahuan, khususnya mengenai asal, sifat, metode, dan batasan pengetahuan. Ini menjawab pertanyaan seperti, "Bagaimana kita tahu sesuatu?", "Apa yang bisa kita ketahui?", dan "Apa batasan pengetahuan manusia?". Epistemologi membedakan antara berbagai jenis pengetahuan, seperti pengetahuan empiris (berdasarkan pengalaman) dan pengetahuan a priori (yang diperoleh sebelum pengalaman).

3. Aksiologi: Aksiologi adalah studi tentang nilai, termasuk nilai moral, estetika, dan etika. Ini melibatkan pertanyaan tentang apa yang dianggap baik atau buruk, benar atau salah, serta apa yang memiliki nilai estetika atau moral. Aksiologi juga membahas nilai-nilai yang berhubungan dengan kehidupan manusia dan masyarakat, serta bagaimana nilai-nilai tersebut seharusnya mempengaruhi tindakan dan keputusan kita.

Ketiga cabang ini sangat terkait satu sama lain dan membentuk dasar dalam memahami berbagai konsep filosofis yang lebih luas.

Jika dihubungkan dengan Filsafat Pancasila.Filsafat Pancasila adalah sebuah konsep pemikiran filosofis yang berfokus pada nilai-nilai dasar yang menjadi landasan dan panduan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.

Filsafat pancasila mempunyai fungsi dan peranan sebagai pedoman dan pegangan dalam sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam kehidupan sehari-hari, dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bermasyarakat dan bernegara bagi bangsa Indonesia dimanapun kita berada.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal by Lutfi ahmad sani supriyadi

by 2415011050 2415011050 -
Filsafat ilmu adalah cabang filsafat yang mempelajari hakikat ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan berasal dari zaman Yunani Kuno, di mana ilmu dan filsafat masih menyatu. Namun, pada abad ke-17, ilmu dan filsafat mengalami perpecahan.

Perpecahan ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

Perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin pesat dan kompleks, sehingga sulit untuk dipelajari secara menyeluruh oleh satu bidang ilmu saja.
Adanya perbedaan metode dan paradigma dalam ilmu pengetahuan.
Adanya kebutuhan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan secara lebih praktis dan aplikatif.
Meskipun telah mengalami perpecahan, ilmu dan filsafat masih memiliki hubungan yang erat. Filsafat ilmu dapat membantu memahami hakikat ilmu pengetahuan, sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan mutu dan relevansi ilmu pengetahuan.

Berikut adalah beberapa hal yang dipelajari dalam filsafat ilmu:

Pengertian ilmu pengetahuan
Karakteristik ilmu pengetahuan
Metode ilmu pengetahuan
Asumsi dasar ilmu pengetahuan
Implikasi ilmu pengetahuan
Filsafat ilmu memiliki beberapa manfaat, antara lain:

Membantu memahami hakikat ilmu pengetahuan
Meningkatkan mutu dan relevansi ilmu pengetahuan
Menyelesaikan permasalahan yang muncul dalam ilmu pengetahuan
Meningkatkan kesadaran ilmiah masyarakat
Berikut adalah beberapa contoh hubungan antara ilmu pengetahuan dan filsafat:

Filsafat ilmu dapat digunakan untuk menganalisis metode penelitian ilmiah.
Filsafat ilmu dapat digunakan untuk mengkaji asumsi dasar ilmu pengetahuan.
Filsafat ilmu dapat digunakan untuk mengkaji implikasi ilmu pengetahuan terhadap masyarakat.

Bagian 1
Pada bagian ini, penulis menjelaskan bahwa filsafat ilmu berasal dari zaman Yunani Kuno. Pada awalnya, ilmu dan filsafat masih menyatu. Namun, pada abad ke-17, ilmu dan filsafat mengalami perpecahan.

Ilmu pengetahuan telah ada sejak zaman Yunani Kuno. Pada awalnya, ilmu dan filsafat masih menyatu. Namun, pada abad ke-17, ilmu dan filsafat mulai terpisah.

Bagian 2
Pada bagian ini, penulis menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan perpecahan antara ilmu dan filsafat.

Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan perpecahan antara ilmu dan filsafat, antara lain:
* Perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin pesat dan kompleks.
* Adanya perbedaan metode dan paradigma dalam ilmu pengetahuan.
* Adanya kebutuhan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan secara lebih praktis dan aplikatif.
Bagian 3
Pada bagian ini, penulis menjelaskan hubungan antara ilmu dan filsafat

Meskipun telah mengalami perpecahan, ilmu dan filsafat masih memiliki hubungan yang erat. Filsafat ilmu dapat membantu memahami hakikat ilmu pengetahuan, sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan mutu dan relevansi ilmu pengetahuan.

Bagian 4
Pada bagian ini, penulis menjelaskan beberapa hal yang dipelajari dalam filsafat ilmu.

Filsafat ilmu mempelajari hal-hal berikut:

* Pengertian ilmu pengetahuan
* Karakteristik ilmu pengetahuan
* Metode ilmu pengetahuan
* Asumsi dasar ilmu pengetahuan
* Implikasi ilmu pengetahuan
Bagian 5
Pada bagian ini, penulis menjelaskan manfaat filsafat ilmu.



Filsafat ilmu memiliki beberapa manfaat, antara lain:
* Membantu memahami hakikat ilmu pengetahuan
* Meningkatkan mutu dan relevansi ilmu pengetahuan
* Menyelesaikan permasalahan yang muncul dalam ilmu pengetahuan
* Meningkatkan kesadaran ilmiah masyarakat
Bagian 6
Pada bagian ini, penulis memberikan contoh hubungan antara ilmu pengetahuan dan filsafat.

Filsafat ilmu dapat digunakan untuk:

* Menganalisis metode penelitian ilmiah
* Mengkaji asumsi dasar ilmu pengetahuan
* Mengkaji implikasi ilmu pengetahuan terhadap masyarakat
Saya harap parafrase ini dapat membantu Anda memahami teks tentang filsafat ilmu.dosen pengampu : arifati ilma lubis, S.Psi, M.Si Psikolog
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Zahrah Novita Athirah -
Nama: Zahrah Novita Athirah
Npm: 2415011115

Jurnal yang diberikan ini mengkaji Pancasila sebagai dasar filosofis bagi negara dan masyarakat Indonesia, dengan penekanan pada tiga aspek utama:
Aspek Ontologis, Pancasila dipahami sebagai kumpulan nilai dan prinsip dasar yang menjadi tujuan luhur bagi bangsa Indonesia. Nilai-nilai ini meliputi kebaikan, kebenaran, keindahan, dan manfaat bagi seluruh masyarakat. Sila pertama menekankan pentingnya iman dan ketaatan kepada Tuhan.
Aspek Epistemologis, Pancasila dilihat sebagai hasil kesepakatan kolektif yang menyatukan berbagai pandangan, baik dari tradisi sekuler Barat maupun ajaran agama. Aspek ini menunjukkan bahwa pemahaman filosofis sangat penting untuk menginterpretasikan makna Pancasila serta dampaknya terhadap identitas dan sikap masyarakat.
Aspek Aksiologis, jurnal ini juga menyoroti nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila, seperti keyakinan kepada Tuhan, kemanusiaan, persatuan, demokrasi, dan keadilan sosial. Nilai-nilai ini diharapkan dapat membentuk perilaku moral dan etika warga Indonesia serta memperkuat identitas nasional yang bermartabat.

Dengan demikian, Pancasila bukan hanya sebagai dasar hukum, tetapi juga sebagai kerangka filosofis yang penting untuk membangun karakter dan identitas bangsa Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Fariha Salsabila -
Nama : Fariha Salsabila
NPM : 2415011030
Mata Kuliah : MKU Pendidikan Pancasila

Filsafat ilmu pada dasarnya merupakan telaah kritis terhadap metode pengkajian ilmu, baik secara empiris maupun rasional. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, filsafat ilmu dengan metode ilmiahnya diharapkan mampu menyelesaikan persoalan kebangsaan yang dihadapi bangsa Indonesia, terutama terkait lunturnya pemahaman dan penerapan nilai-nilai Pancasila sebagai pandangan hidup masyarakat. Akibat dari memudarnya nilai-nilai Pancasila ini, Indonesia menghadapi berbagai masalah besar seperti praktik korupsi yang merajalela, bencana alam yang berkelanjutan, serta bencana kemanusiaan lainnya.

Filsafat ilmu sebagai dasar ilmu pengetahuan harus mampu mengembangkan Pancasila melalui tiga aspek utama. Secara ontologi, Pancasila merupakan sistem nilai dan prinsip dasar negara yang mengandung kebijaksanaan reflektif tentang hal yang baik, benar, indah dan bermanfaat. Dari segi epistemologi, Pancasila adalah hasil harmonisasi antara paham Barat modern sekuler, paham kebangsaan, Islam dan berbagai pengetahuan lain yang melalui proses perdebatan panjang hingga mencapai titik temu. Sementara secara aksiologi, Pancasila memiliki nilai-nilai luhur dalam sila-silanya, yaitu nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial.

Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia sudah tentu mengandung nilai-nilai filosofis di dalamnya. Sejak awal, Pancasila dijadikan sebagai weltanschauung atau pandangan hidup, dan prinsip dasar negara. Oleh karena itu, Pancasila memiliki ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi bangsa Indonesia, yang berfungsi sebagai petunjuk dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Kelima sila dalam Pancasila mengandung nilai-nilai yang harus dijadikan pedoman dalam berperilaku, baik di tingkat individu maupun bangsa.

Untuk mengatasi persoalan kebangsaan dalam upaya pengembangan Pancasila, diperlukan beberapa langkah penting. Pertama, harus ada proses penyadaran nilai-nilai Pancasila kepada masyarakat dan pejabat negara, sehingga dapat menjadi panduan dalam setiap pengambilan kebijakan pemerintah. Kedua, diperlukan perbaikan mental pejabat negara dengan penanaman nilai-nilai Pancasila untuk mengurangi perilaku koruptif. Ketiga, nilai-nilai Pancasila harus ditanamkan ke dalam hati nurani, tidak hanya sebatas pemahaman rasio dan pikiran, karena tanpa kepedulian dan empati terhadap nilai-nilai luhur Pancasila, akan sulit mengimplementasikannya dalam kehidupan masyarakat.

Dengan pemahaman dan penerapan nilai-nilai Pancasila secara murni/sungguh-sungguh dalam menjalankan aktivitas, tugas negara maupun akademik, diharapkan dapat mengatasi berbagai persoalan kebangsaan. Hal ini pada akhirnya akan membawa kemajuan bagi Indonesia dan menjadikan bangsa yang lebih bermartabat sesuai dengan cita-cita yang terkandung dalam nilai-nilai Pancasila itu sendiri.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by ZUMAIRUL MUFID -
Nama: Zumairul Mufid
NPM: 2415011029

Filsafat ilmu pada dasarnya adalah suatu telaah kritis terhadap metode yang digunakan untuk mengkaji ilmu tertentu, baik itu secara empiris maupun rasional. Salah satunya adalah lunturnya pemahaman dan penerapan nilai-nilai Pancasila sebagai pandangan hidup di dalam masyarakat. Sehingga menyebabkan bangsa Indonesia banyak ditimpa masalah-masalah besar, seperti praktek korupsi yang menggurita, dan bencana alam yang berkelanjutan, serta bencana kemanusiaan lainnya. Pancasila yang memiliki sumber pengetahuan dan nilainilai luhur. Akan tetapi Masyarakat Indonesia banyak yang tidak menerapkan perilaku nilai nilai luhur pancasila bahkan para pejabat sekalipun. Berdasarkan asumsi itu, persoalan mengenai lunturnya pemahaman bangsa Indonesia mengenai Pancasila sebagai pandangan hidup (way of life) menjadi tugas dari disiplin filsafat ilmu untuk mengkaji secara ilmiah dengan mengedepankan sikap akademis dan intelektual yang tinggi, sehingga dapat diperoleh pemecahan masalah secara komprehensif.
Filsafat ilmu sebagai dasar ilmu pengetahuan harus mampu mengembangkan Pancasila sebagai dasar-dasar ilmu pengetahuan yang sesungguhnya mempunyai nilai-nilai luhur untuk mengatasi persoalan kehidupan manusia dengan menggunakan aspek ontologi, epistemologi dan aksiologi.
Filsafat ilmu adalah segenap pemikiran reflektif terhadap persoalan-persoalan mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala segi dari kehidupan umat manusia. Filsafat ilmu merupakan satu bidang pengetahuan campuran yang eksistensi dan pemekarannya bergantung pada hubungan timbal-balik dan saling-pengaruh antara filsafat dan ilmu. Filsafat ilmu sebagai sumber pengetahuan ternyata memiliki keterkaitan dengan Pancasila. Pancasila sebagai pandangan hidup (way of life) ternyata juga menyimpan banyak pengetahuan-pengetahuan yang sudah selayaknya dikembangkan oleh disiplin filsafat ilmu yang secara ilmiah mempunyai nilai-nilai muatan positif dalam membentuk watak dan karakter bangsa Indonesia.
Pancasila merupakan sebuah pandangan dunia atau world view yang juga dapat ditanamkan nilai-nilai filsafat. Pancasila adalah filsafat bangsa yang sesungguhnya berhimpit dengan jiwa bangsa. Di sini yang muncul adalah kapasitas pengetahuan bangsa, misalnya yang berkaitan dengan hakikat kenyataan dan kebenaran. Hakikat kenyataan dan kebenaran serta nilai-nilai filsafat tersebut sebenarnya adalah bagian dari aspek ontologi, epistemologi dan aksiologi yang harus dieksplorasi oleh filsafat ilmu dalam Upaya mengembangkan Pancasila.
Pancasila mempunyai pengertian secara umum sebagai pandangan dunia (way of life), pandangan hidup (weltanschauung), pegangan hidup (weldbeschauung), petunjuk hidup (wereld en levens beschouwing). Dalam hal ini, Pancasila diperuntukkan sebagai petunjuk hidup yang harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari (Kaelan, 1993:67). Dengan kata lain, Pancasila diperuntukkan sebagai petunjuk arah semua kegiatan dan aktivitas hidup dan kehidupan di segala bidang: politik, pendidikan, agama, budaya, sosial dan ekonomi. Ini berarti semua tingkah laku dan tindak tanduk perbuatan manusia Indonesia harus dijiwai dan merupakan pancaran dari semua sila Pancasila.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Saskia Azizah -
Nama : Saskia Azizah
NPM : 2415011038
Kelas : B
pertemuan 9

Filsafat ilmu dalam jurnal ini dijadikan sebagai dasar sebuah ilmu pengetahuan
(science of knowledge) dapat mengembangkan Pancasila dengan
tiga cara, yakni yang pertama ontologi,kedua epistemologi dan yang ketiga aksiologi.

1. secara ontologi Pancasila pada hakekatnya adalah sebuah sistem
nilai atau prinsip yang mendasari bentuk negara Indonesia. Sebagai
nilai atau prinsip dasar, di dalamnya terkandung makna-makna
kebijaksanaan reflektif yang menyiratkan idealisasi pada hal yang
dianggap baik, benar, indah dan bermanfaat bagi manusia.

2. Filsafat ilmu sebagai dasar sebuah ilmu pengetahuan
(science of knowledge) dapat mengembangkan Pancasila dengan
tiga cara, yakni ontologi, epistemologi dan aksiologi. Pertama,
secara ontologi, Pancasila pada hakekatnya adalah sebuah sistem
nilai atau prinsip yang mendasari bentuk negara Indonesia. Sebagai
nilai atau prinsip dasar, di dalamnya terkandung makna-makna
kebijaksanaan reflektif yang menyiratkan idealisasi pada hal yang
dianggap baik, benar, indah dan bermanfaat bagi manusia.

3. secara aksiologi, Pancasila sebagai pandangan
hidup mempunyai nilai-nilai luhur yang terkandung di dalam silasilanya, yakni nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan dan
kerakyatan serta keadilan sosial. Nilai-nilai luhur tersebut sudah
seharusnya mampu diserap oleh masyarakat Indonesia.

berbicara tentang nilai nilai dicatat dijurnal tersebut bahwa filosofis nilai nilai pancasila diharapkan bisa memberikan pengetahuan baru dan pengembangan baru terhadap nilai nilai luhur pancasila.Dengan
didasari oleh nilai-nilai luhur Pancasila diharapkan dapat
menggugah manusia-manusia Indonesia untuk kembali setia dan
konsisten meresapi dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Karena
itu, sudah menjadi tanggung jawab sebagai seorang ilmuwan untuk
mampu membantu dan menerapkan ajaran nilai-nilai dalam
Pancasila. Pancasila bagian dari falsafah bangsa Indonesia yang
sudah semestinya memiliki nilai-nilai etis dan luhur untuk selalu
diimplementasikan di dalam perguruan tinggi sehingga ajaran dan
nilai-nilai Pancasila tidak menjadi sebuah simbol saja serta
dijadikan sebagai alat kepentingan politik.

Kesimpulan :
Kesimpulannya, filsafat ilmu berperan penting dalam pengembangan Pancasila melalui tiga pendekatan utama: ontologi, epistemologi, dan aksiologi.

Secara ontologi, Pancasila dipahami sebagai sistem nilai yang mendasari negara Indonesia, yang mencerminkan prinsip-prinsip kebijaksanaan yang ideal untuk kebaikan, kebenaran, keindahan, dan manfaat bagi manusia.

Secara aksiologi, nilai-nilai Pancasila, seperti ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial, harus diserap dan diimplementasikan oleh masyarakat.

Penyerapan dan pengamalan nilai-nilai luhur ini menjadi tanggung jawab ilmuwan dan seluruh masyarakat agar Pancasila tidak hanya menjadi simbol, melainkan pedoman etis yang nyata dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam institusi pendidikan tinggi.


Filsafat Pancasila diharapkan dapat menggugah kesadaran untuk meresapi dan menerapkan nilai-nilai tersebut secara konsisten dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by M. KHAIRI DZAKI DZAKI -
M. KHAIRI DZAKI
2415011118

Analisis jurnal tentang Pancasila sebagai dasar ilmu filsafat dapat dilakukan dengan beberapa pendekatan. Berikut adalah kerangka analisisnya:
1. Pendahuluan
- Latar Belakang: Pancasila sebagai dasar negara Indonesia mengandung nilai-nilai filosofis yang mendasari sistem kehidupan berbangsa dan bernegara. Pemahaman ini penting dalam konteks ilmu filsafat.
-Tujuan Menganalisis bagaimana Pancasila dapat dijadikan sebagai landasan dalam pengembangan pemikiran filsafat di Indonesia.

2. Pancasila dalam Konteks Filsafat
- Definisi Pancasila: Lima sila Pancasila mencerminkan nilai-nilai universal yang mengatur hubungan sosial, etika, dan moralitas.
- Pancasila dan Filsafat: Diskusi tentang bagaimana Pancasila mengandung prinsip-prinsip filsafat seperti etika, epistemologi, dan metafisika.

3. Aspek Filosofis dari Setiap Sila
- Sila Pertama: Ketuhanan yang Maha Esa: Menyoroti aspek teologis dan etika, serta implikasinya terhadap moralitas individu dan masyarakat.
- Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Analisis tentang hak asasi manusia dan moralitas universal dalam filsafat humanisme.
- Sila Ketiga: Persatuan Indonesia**: Menggali konsep solidaritas dan kolektivisme dalam konteks sosial politik.
- Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan**: Meneliti demokrasi dan partisipasi sebagai konsep filsafat politik.
- Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Diskusi tentang keadilan distributif dan etika ekonomi.

4. Pancasila dan Tradisi Filsafat Indonesia
- Filsafat Jawa dan Filsafat Islam: Mengkaji pengaruh budaya lokal dan nilai-nilai spiritual dalam pembentukan Pancasila.
- **Integrasi dengan Pemikiran Modern**: Analisis bagaimana Pancasila dapat beradaptasi dengan filsafat kontemporer, termasuk pemikiran kritis dan postmodern.

5. Relevansi Pancasila dalam Pendidikan Filsafat
- Pembelajaran Filsafat di Sekolah. Peran Pancasila sebagai dasar kurikulum filsafat untuk membangun karakter dan etika siswa.
- Pengembangan Pemikiran Kritis: Pancasila sebagai alat untuk mendorong diskusi filosofis yang relevan dengan konteks sosial dan politik saat ini.

6. Kesimpulan
- Sintesis: Pancasila tidak hanya berfungsi sebagai ideologi politik, tetapi juga sebagai dasar yang kaya untuk pengembangan pemikiran filsafat di Indonesia.
- Rekomendasi: Perlunya lebih banyak kajian dan penelitian untuk mengoptimalkan pemanfaatan Pancasila dalam konteks pendidikan filsafat dan pengembangan masyarakat.

Analisis ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa Pancasila adalah landasan yang kuat untuk pengembangan ilmu filsafat yang relevan dengan kondisi sosial dan budaya Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Arya Albana -
Nama: Arya Albana
NPM: 2415011122
Kelas: B MKU (Teknik Sipil)

Jurnal yang diberikan ini mengkaji Pancasila sebagai dasar filosofis bagi negara dan masyarakat Indonesia, dengan penekanan pada tiga aspek utama:

1. Aspek Ontologi: Pancasila adalah sistem nilai yang mendasari kehidupan berbangsa, dengan nilai-nilai seperti penghormatan terhadap sesama manusia dan keyakinan kepada Tuhan. Sebagai fondasi ontologis, Pancasila memberikan dasar filosofis yang kuat bagi negara.

2. Aspek Epistemologi: Pancasila dilihat sebagai hasil kesepakatan kolektif yang menyatukan berbagai pandangan, baik dari tradisi sekuler Barat maupun ajaran agama. Aspek ini menunjukkan bahwa pemahaman filosofis sangat penting untuk menginterpretasikan makna Pancasila serta dampaknya terhadap identitas dan sikap masyarakat.

3. Aspek Aksiologi: Nilai-nilai luhur Pancasila, termasuk keadilan sosial dan kemanusiaan, seharusnya diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Implementasi ini dapat membantu mengatasi masalah seperti korupsi dan ketimpangan sosial.

Ketiga cabang ini sangat terkait satu sama lain dan membentuk dasar dalam memahami berbagai konsep filosofis yang lebih luas.

Filsafat Pancasila adalah sebuah konsep pemikiran filosofis yang berfokus pada nilai-nilai dasar yang menjadi landasan dan panduan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.

Filsafat pancasila mempunyai fungsi dan peranan sebagai pedoman dan pegangan dalam sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam kehidupan sehari-hari, dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bermasyarakat dan bernegara bagi bangsa Indonesia dimanapun kita berada.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by ADE IRMA SYAHARANI 2415011121 -
Nama : Ade Irma Syaharani

NPM: 2415011121

Kelas: B

Artikel ini memaparkan analisis Pancasila sebagai landasan filosofis negara dan masyarakat Indonesia yang dimuat dalam Jurnal Filsafat. Ada tiga aspek pokok yang dibicarakan dalam kaitannya dengan Pancasila:

Aspek Ontologis: Pancasila dipahami sebagai kumpulan nilai dan prinsip dasar bangsa Indonesia yang mencerminkan tujuan mulia seperti kebaikan, kebenaran, keindahan, dan kemaslahatan bagi seluruh masyarakat. Prinsip pertama penekanan pentingnya iman kepada Tuhan dan ketaatan kepada-Nya.

Aspek epistemologis: Pancasila dianggap sebagai konteks kolektif yang menyatukan berbagai sumber pemikiran, termasuk gagasan sekuler Barat dan keyakinan agama. Aspek ini menyoroti pentingnya

filosofis pengetahuan dalam memahami makna Pancasila yang lebih dalam serta dampaknya terhadap jati diri dan sikap bangsa.

Aspek aksiologis: Dokumen ini menekankan nilai-nilai luhur Pancasila, seperti ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, demokrasi, dan keadilan sosial. Nilai-nilai tersebut diharapkan dapat membentuk perilaku moral dan etika warga negara Indonesia serta memperkuat jati diri bangsa yang akan dicapai.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Muhammad Davitt -
Jurnal ini mengkaji Pancasila sebagai sebuah dasar pemikiran atau filosofi yang dapat digunakan dalam pengembangan ilmu pengetahuan di Indonesia. Dalam konteks filsafat ilmu, Pancasila dianggap sebagai paradigma yang mampu menyeimbangkan antara nilai-nilai moral, sosial, dan ilmiah dalam pengembangan pengetahuan.

Pancasila tidak hanya dipandang sebagai dasar negara, tetapi juga sebagai solusi potensial dalam menghadapi berbagai persoalan kebangsaan. Jurnal ini mencoba menguraikan bagaimana Pancasila dapat menjadi landasan etis dalam merespon tantangan sosial, politik, dan budaya di Indonesia.

Artikel ini kemungkinan menggunakan pendekatan kualitatif filosofis, di mana penulis menganalisis secara mendalam berbagai teori filsafat ilmu yang relevan serta melakukan interpretasi terhadap nilai-nilai Pancasila.

Jurnal ini membahas bagaimana Pancasila bisa berkembang seiring perubahan zaman tanpa kehilangan esensi dasarnya sebagai panduan moral bagi bangsa Indonesia. Penulis mungkin mengusulkan agar Pancasila tidak hanya dilihat sebagai ideologi politik, tetapi juga sebagai pedoman etis dalam pendidikan dan pengembangan ilmu.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by 2455011010 2455011010 -
NAMA: M Abiyan Alfarizi Putra
NPM: 2455011010
KELAS: B MKWU PANCSILA

filsafat ilmu sering kali berfokus pada kajian-kajian yang membahas landasan epistemologis dan metodologis dalam ilmu pengetahuan. Dalam banyak jurnal, filsafat ilmu dibedah melalui berbagai perspektif seperti positivisme, postpositivisme, fenomenologi, dan realisme ilmiah. Penulis jurnal biasanya mengeksplorasi perbedaan mendasar antara metode ilmiah dan metode non-ilmiah dalam memahami realitas. Misalnya, salah satu tema yang sering dibahas adalah validitas metode ilmiah yang bergantung pada pengamatan empiris dan verifikasi, serta bagaimana model ini kemudian dihadapkan pada kritik dari paradigma yang lebih kritis, seperti postmodernisme atau konstruktivisme sosial. Analisis ini kerap menunjukkan bahwa meskipun ilmu pengetahuan berusaha bersifat objektif dan bebas nilai, banyak faktor sosial, budaya, dan historis yang dapat mempengaruhi bagaimana ilmu dikembangkan dan diterapkan.

Selain itu, filsafat ilmu juga sering menyoroti aspek-aspek etika dan tanggung jawab ilmuwan dalam masyarakat. Salah satu diskusi yang kerap muncul adalah tentang implikasi moral dari penemuan ilmiah, khususnya dalam bidang-bidang seperti teknologi, biologi, dan lingkungan. Jurnal-jurnal ini mengkritisi pandangan tradisional yang menganggap ilmu pengetahuan sebagai "netral", dan justru menekankan bahwa ilmuwan memiliki tanggung jawab moral terhadap dampak sosial dari penemuan-penemuan mereka. Dengan demikian, filsafat ilmu tidak hanya dilihat sebagai refleksi teoritis tentang cara kerja ilmu pengetahuan, tetapi juga sebagai alat untuk memahami hubungan antara ilmu, nilai-nilai etika, dan kebijakan publik.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by MUHAMMAD IQBAL BABAL -
Nama: MUHAMMAD IQBAL
NPM: 2455011018
Kelas: B-Teknik Sipil

Analis terhadap jurnal ini mengkaji filsafat ilmu serta relevasinya dengan Pancasila

Filsafat ilmu adalah refleksi kritis terhadap ilmu, yang mempelajari hakikat dan ruang lingkup ilmu pengetahuan itu sendiri.

Berbicara dengan filsafat ada 2 hal yang diperhatikan yakni pertama, sebagai metode dan yang kedua sebagai pandangan

Secara flsafati, Pancasila merupakan sistem nilai-nilai ideologis yang berderajat. Artinya di dalamnya terkandung nilai luhur, nilai dasar, nilai instrumental, nilai praksis, dan nilai teknis Agar ia dapat menjadi ideologi bangsa dan negara Indonesia yang lestari tetapi juga dinamis berkembang, nilai luhur dan nilai dasarnya harus dapat bersifat tetap, sementara nilai instrumentalnya harus semakin dapat direformasi dengan perkembangan tuntutan zaman.

Peran filsafat ilmu dalam pengembangan Pancasila:

1. Ontologi: Pancasila sebagai sistem nilai yang mendasari identitas dan eksistensi bangsa Indonesia.

2. Epistemologi: Kebenaran Pancasila berasal dari harmonisasi berbagai pandangan, memungkinkan tafsiran yang dinamis.

3. Aksiologi: Pancasila sebagai panduan moral yang mengandung nilai-nilai luhur, seperti ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Adellia Andri Darmawan -
Jurnal ini menjelaskan bagaimana filsafat ilmu membantu memahami prinsip-prinsip Pancasila. Filsafat ilmu dapat memberikan landasan teoritis untuk menggali nilai-nilai Pancasila dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Pendekatan metodologis dalam filsafat ilmu dapat membantu dalam menganalisis persoalan kebangsaan secara lebih kritis dan sistematis.

Jurnal ini juga membahas lima sila Pancasila dan bagaimana nilai-nilai tersebut relevan dalam konteks persoalan kebangsaan, seperti korupsi, intoleransi, dan kesenjangan sosial. Penekanan pada Pancasila sebagai solusi untuk memperkuat identitas nasional dan memperkuat persatuan di tengah keragaman.

Jurnal ini menegaskan kembali pentingnya Pancasila dalam menghadapi tantangan kebangsaan di era globalisasi. Saran tentang bagaimana Pancasila dapat diperkuat sebagai landasan dalam pengembangan kebijakan dan praktik kebangsaan di masa depan.

Melalui analisis ini, kita dapat melihat bagaimana filsafat ilmu dan Pancasila saling berinteraksi untuk memberikan solusi terhadap berbagai persoalan kebangsaan yang dihadapi Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Dinda Safira -
Nama : Dinda Safira
Npm : 2415011035
Kelas : B
Analisis jurnal

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kehadiran filsafat di Perguruan Tinggi, bahkan dalam kehidupan manusia, sangatlah penting. Hal itu dilihat dari diajarkannya filsafat ilmu di semua bidang disiplin pada jenjang S1, S2 dan S3.
Filsafat lmu juga diperlukan untuk menyelesaikan permasalahan kebangsaan secara ilmu pengetahuan seperti melemahnya pemahaman masyarakat terhadap nilai-nilai Pancasila.

Melemahnya pemahaman masyarakat dapat diatasi dengan menerapkan kembali nilai- nilai Pancasila. Dalam hal ini, nilai-nilai Pancasila yang memiliki ilmu pengetahuan dapat dikaji melalui filsafat ilmu.
Oleh karena itu, pengembangan Pancasila dapat dilakukan dengan ilmu filsafat. Dalam hal ini, seorang ilmuwan dan akademisi memiliki peran dan fungsi yang sangat dibutuhkan sebagai mediator untuk memberikan pemahaman tentang nilai-nilai Pancasila.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by M. Raafi Hidayatullah -

Nama : M. Raafi Hidayatullah

NPM   : 2455011019

Kelas  : B MKU Pancasila 

Pancasila sebagai sistem filsafat dapat menjadi penopang yang kuat sebagai way of life untuk menjadi pedoman hidup yang mengatur tata cara berpikir dan bertingkahlaku secara seimbang dan harmonis, hal ini berperan untuk menangkal tingkah laku amoral dan lemahnya mental seseorang.Pancasila adalah etika dan moral bangsa Indonesia dalam arti merupakan inti bersama dari pelbagai moral yang secara nyata terdapat di Indonesia. Bangsa Indonesia mempunyai berbagai moral yang berasal dari agama-agama, kepercayaan, dan adat istiadat.

Pancasila sebagai sistem filsafat bahwasanya Pancasila merupakan hasil perenungan mendalam para tokoh pendiri bangsa terkait permasalahan mendasar dan komprehensif yang dihadapi manusia hubungannya dengan diri sendiri, antar sesama, ataupun dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Filsafat Pancasila memiliki peran penting dalam mempersatukan masyarakat Indonesia yang beragam suku, agama, budaya, dan bahasa. Prinsip Bhinneka Tunggal Ika mencerminkan semangat toleransi dan keragaman, yang membantu menjaga harmoni dan persatuan dalam masyarakat.

Dapat disimpulkan bahwa pancasila sebagai sistem filsafat karena berisi tentang nilai - nilai dasar luhur kebudayaan bangsa yang berakar dan mengalir menjadi budaya indonesia sehingga menjadi pedoman dalam kehidupan manusia.



In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by ZUMAIRUL MUFID -
Dalam jurnal ini kita bisa menyimpulkan bahwa Pancasila merupakan dasar pandangan hidup rakyat Indonesia yang di dalamnya
memuat lima dasar yang isinya merupakan jati diri bangsa Indonesia. Lima sila dalam Pancasila
menggambarkan tentang pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi Indonesia
seluruhnya dan seutuhnya. Aspek aspek Pancasila juga tidak lepas dari aspek aspek filsafat yang disebut dengan filsafat Pancasila. Menurut saya, setiap nilai nilai Pancasila terkandung nilai nilai filsafat didalamnya. hal ini dibuktikan bahwa secara harfiah, filsafat sendiri artinya adalah cinta dan kebijaksanaan. Dapat kita nyatakan bahwa nilai nilai pancasila memiliki cinta dan kebijaksanaan. Pancasila juga disebut dengan system filsafat. Pancasila sebagai suatu sistem filsafat, memiliki dasar ontologis tersendiri yang membedakannya dengan sistem filsafat lain. Secara
ontologis, kajian Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui
hakikat dasar dari sila-sila Pancasila. Notonagoro (dalam Ganeswara, 2007) menyatakan bahwa
hakikat dasar ontologis. Pancasila adalah manusia, sebab manusia merupakan subjek hukum
pokok dari Pancasila. Menurut Titus (dalam Kaelan, 2007)
terdapat tiga persoalan mendasar dalam epistemology, yaitu: (1) tentang sumber pengetahuan
manusia; (2) tentang teori kebenaran pengetahuan manusia; dan (3) tentang watak pengetahuan
manusia. Tentang sumber pengetahuan Pancasila, sebagaimana diketahui bahwa Pancasila
digali dari nilai-nilai luhur bangsa Indonesia sendiri serta dirumuskan secara bersama-sama oleh
“The Founding Fathers” kita. Filsafat Pancasila dalam membangun karakter. Setiap manusia perlu mengikuti Pendidikan karakter untuk membangun karakternya sendiri. Menurut Ramli (2003), pendidikan karakter memiliki esensi dan makna yang sama
dengan pendidikan moral dan pendidikan akhlak. Tujuannya adalah membentuk pribadi anak,
supaya menjadi manusia yang baik, warga masyarakat, dan warga negara yang baik. . Pancasila sebagai sistem filsafat bisa dilihat dari pendekatan ontologis, epistemologis,
maupun aksiologis. Dasar ontologis Pancasila sebagai
sistem filsafat bisa diinterpretasikan bahwa adanya negara perlu dukungan warga negara.
Kualitas negara sangat bergantung pada kualitas warga negara. Berdasarkan beberapa penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pendidkan karakter di
Indonesia merupakan hasil dari penerapan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
Pancasila adalah falsafah yang merupakan pedoman berperilaku bagi bangsa Indonesia yang
sesuai dengan kultur kita bangsa Indonesia yang memiliki adat ketimuran.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Fadhil Prima Yonda -
Nama : Fadhil Prima Yonda
NPM : 2415011109
Kelas : D MKWU (Pancasila)

ANALISIS JURNAL

Pancasila artinya pondasi utama sekaligus pandangan hidup bagi bangsa Indonesia yang di dalamnya tercermin lima prinsip dasar bangsa. Kelima sila Pancasila berfungsi menjadi panduan bagi semua warga Indonesia dalam menjalani hidup berbangsadanbernegara secara komprehensif. Penyusunan Pancasila menjadi ideologi danfalsafah bangsa tidak dapat Terpisah berasal kiprah bung Karno. pendidikan berperan sebagai sarana untuk Mengajarkan & mewariskan nilai-nilai filosofi tadi. Pendidikan bertujuan jadi tempat untuk membuat dan Mengajarkan cara cara bersikap berdasarkan nilai-nilai filosofi yg dijunjung oleh masyarakat.oleh karena itu proses pendidikan yang efektif sangat dibutuhkan

sebagai suatu sistem filsafat, Pancasila bisa dijelaskan melalui pendekatan ontologis, epistemologis,serta aksiologis.pada diktat “Filsafat Pancasila,” secara ontologis, Pancasila berdasarkan dipemikiranihwalbangsa, negara,rakyat Bahasa Indonesia:serta manusia.asalsudut pandang epistemologi, Pancasila ialah sistem pengetahuanya logis sertakonsisten dalam penerapannya. Sedangkan secara aksiologis, Pancasila mengandung nilai-nilai yg memiliki hierarki & Struktur, termasuk konsep etika yang Mengatur perilaku manusia.

kesimpulan


menjadi falsafah bangsa, Pancasila berisi prinsip prinsip dasar yg menjadi panduan bagi sistem pendidikan nasional. Melalui nilai-nilai Pancasila, pendidikan diperlukan bisa membentuk karakter bangsa yg beriman, cerdas, berperilaku baik,dan mempunyai kepekaan sosial.menggunakan sifatnya yg integral, etika,& eligius, Pancasila sangat tepat menjadi dasar dalam membuat manusia Indonesia yg utuh.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by NURUL SALAFINIDA_2415011043 -
Nama : Nurul Salafinida
NPM : 2415011043
Kelas : B - Teknik Sipil MKU Pancasila

Tugas Analisis Jurnal

Filsafat ilmu pada dasarnya adalah suatu telaah kritis terhadap metode yang digunakan untuk mengkaji ilmu tertentu, baik itu secara empiris maupun rasional.

Menurut (Gie, 2007:59), Filsafat melakukan dua hal :

1. membangun teori-teori tentang manusia dan alam semesta serta menyajikannya sebagai landasan-landasan bagi keyakinan dan Tindakan
2. Filsafat memeriksa secara kritis segala hal yang dapat disajikan sebagai suatu landasan bagi keyakinan dan Tindakan.

Archie J. Bahm dalam tulisannya yang berjudul What Is Science mengatakan ilmu itu sendiri adalah suatu nama bagi usaha manusia untuk mampu memahami sifat dasar berbagai hal dengan jalan merumuskan hipotesis-hipotesis atau teori-teori tentang sifat-sifat dasar dan mengujinya secara pengamatan atau percobaan untuk mengetahui apakah masih berlaku atau tidak. Oleh karena itu, untuk dapat memecahkan masalah ilmiah diperlukan sikap-sikap yang ilmiah juga.
Dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara, filsafat ilmu dengan dasar-dasar dan metode ilmiahnya mampu menyelesaikan persoalan kebangsaan yang sekarang dihadapi oleh bangsa Indonesia. Salah satunya adalah lunturnya pemahaman dan penerapan nilai-nilai Pancasila sebagai pandangan hidup di dalam masyarakat. Lunturnya pemahaman dan penerapan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar ideologi negara Indonesia menyebabkan bangsa Indonesia banyak ditimpa masalah-masalah besar, seperti praktek korupsi yang menggurita, dan bencana alam yang berkelanjutan, serta bencana kemanusiaan lainnya.persoalan mengenai lunturnya pemahaman bangsa Indonesia mengenai Pancasila sebagai pandangan hidup (way of life) menjadi tugas dari disiplin filsafat ilmu untuk mengkaji secara ilmiah dengan mengedepankan sikap akademis dan intelektual yang tinggi, sehingga dapat diperoleh pemecahan masalah secara komprehensif. Filsafat ilmu sebagai dasar ilmu pengetahuan harus mampu mengembangkan Pancasila sebagai dasar-dasar ilmu pengetahuan yang sesungguhnya mempunyai nilai-nilai luhur untuk mengatasi persoalan kehidupan manusia.

Filsafat ilmu merupakan satu bidang pengetahuan campuran yang eksistensi dan pemekarannya bergantung pada hubungan timbal-balik dan saling-pengaruh antara filsafat dan ilmu.
Secara filsafati, Pancasila merupakan sistem nilai-nilai ideologis yang berderajat. Artinya di dalamnya terkandung nilai luhur, nilai dasar, nilai instrumental, nilai praksis, dan nilai teknis. Agar ia dapat menjadi ideologi bangsa dan negara Indonesia yang lestari tetapi juga dinamis berkembang.

Secara umum pancasila diperuntukkan sebagai petunjuk hidup yang harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Isi 5 sila dalam Pancasila yang mencakup seluruh aspek kehidupan sebagai berikut:
 
1. Ketuhanan yang maha esa
2. Kemanusian yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia  
4. Kerakyatan yangdipimpin oleh hikmat kebijaksanaan permusyawaratan peradilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Filsafat ilmu sebagai dasar sebuah ilmu pengetahuan (science of knowledge) dapat mengembangkan Pancasila dengan tiga cara, yakni ontologi, epistemologi dan aksiologi. Pertama, secara ontologi, Pancasila pada hakekatnya adalah sebuah sistem nilai atau prinsip yang mendasari bentuk negara Indonesia. Sebagai nilai atau prinsip dasar, di dalamnya terkandung makna-makna kebijaksanaan reflektif yang menyiratkan idealisasi pada hal yang dianggap baik, benar, indah dan bermanfaat bagi manusia.

Masalah kebangsaan yang dihadapi Indonesia saat ini, seperti tantangan persatuan dan praktik korupsi, menunjukkan bahwa pengamalan nilai-nilai Pancasila belum sepenuhnya terealisasi dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Pancasila, yang seharusnya menjadi dasar moral dan etika bangsa, tampak belum dijalankan dengan baik oleh sebagian pihak, terutama para pejabat negara.

Pancasila merupakan landasan utama untuk menyelesaikan berbagai persoalan kebangsaan, seperti persatuan yang terancam dan maraknya praktik korupsi. Melalui pendidikan, penyadaran, dan pengamalan nilai-nilai Pancasila, bangsa Indonesia dapat memperbaiki moralitas para pemimpin dan masyarakat. Implementasi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari akan memperkuat persatuan, mengurangi korupsi, dan mewujudkan masyarakat yang adil dan beradab.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Dinda Nur Latifa 2415011044 -
NAMA : DINDA NUR LATIFA
NPM :2415011044
KELAS : B
MATA KULIAH : MKU PANCASILA

FILSAFAT ILMU
DAN ARAH PENGEMBANGAN PANCASILA:
RELEVANSINYA DALAM MENGATASI
PERSOALAN KEBANGSAAN

•Sejarah Filsafat Ilmu
Filsafat ilmu berasal dari zaman Yunani Kuno, di mana filsafat ilmu lahir karena munculnya sebuah pengetahuan dari Barat. Akan tetapi, pada perkembangannya ternyata ilmu pengetahuan di abad ke-17 mengalami perpecahan, di mana ilmu dan filsafat berdiri
sendiri. Dengan demikian, dapat dikemukakan bahwa sebelum abad ke-17 ilmu identik dengan filsafat.

perkembangan ilmu pengetahuan semakin lama semakin maju dengan munculnya ilmu-ilmu baru yang pada akhirnya memunculkan pula sub-sub ilmu pengetahuan baru bahkan ke arah ilmu pengetahuan yang lebih khusus lagi seperti spesialisasi-spesialisai. Oleh karena itu, tepatlah apa yang dikemukakan oleh Van Peursen (1985), bahwa ilmu pengetahuan dapat dilihat sebagai suatu sistem yang jalin-menjalin dan taat asas (konsisten) dari ungkapan-ungkapan yang sifat benar-tidaknya
dapat ditentukan.

•Filsafat Ilmu dan Relevansinya dengan Nilai-Nilai Pancasila

Filsafat ilmu adalah segenap pemikiran reflektif terhadap persoalan-persoalan mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala segi dari
kehidupan umat manusia.

Pancasila sebagai
pandangan hidup (way of life) ternyata juga menyimpan banyak
pengetahuan-pengetahuan yang sudah selayaknya dikembangkan oleh disiplin filsafat ilmu yang secara ilmiah mempunyai nilai-nilai
muatan positif dalam membentuk watak dan karakter bangsa Indonesia.

Di samping itu, Pancasila mampu dijadikan pangkal sudut pandang dalam mengembangkan ilmu pengetahuan (science of knowledge) yang dalam karya-karya berikutnya ditunjukkan segi-segi ontologik, epistemologi, dan aksiologinya sebagai raison d’etre bagi Pancasila sebagai suatu faham atau aliran filsafati (Wibisono, 1995:126). Pancasila sejak semula dijadikan weltanschauung atau pandangan hidup bangsa Indonesia, sekaligus prinsip-prinsip dasar negara. Dengan demikian, isi pemikiran Pancasila sangat berhubungan dengan nilai-nilai yang mendasari urusan kemasyarakatan.

•Relavansi Filsafat Ilmu untuk mengatasi persoalan kebangsaan,
1. mengembangkan ilmu yang berakar pada nilai- nilai pancasila. Pancasila dapat menjadi krangka etis dalam mengembangkan ilmu pengetahuan yang tidak mementingkan aspek teknis, tetapi mempertimbangkan dimensi soal dan sosial

2. Mengatasi krisis identitas dan moralitas, persoalan kebangsaan seperti disintigrasi sosial, radikalisme, dan korupsi serigkali berakar pada krisis identitas dan moralitas. dengan mendasarkan pengembangan ilmu pengetahuan pada nilai-nilai pancasila, maka penguatan identitas kebangsaan dan etika publik dapat di perkuat.

3. Pendekatan holistik dalam penyelesaian masalah, filsafat ilmu mengajarkan pendekatan interdisiplinerdan holistik yang sejalan dengan semagat pancasila.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by ATIKA PUSPITA SARI_2415011111 -
Nama : Atika Puspita Sari
NPM : 2415011111
Kelas : B

FILSAFAT ILMU DAN ARAH PENGEMBANGAN PANCASILA:
RELEVANSINYA DALAM MENGATASI PERSOALAN KEBANGSAAN

Dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara, sudah
seharusnya filsafat ilmu dengan dasar-dasar dan metode ilmiahnya
mampu menyelesaikan persoalan kebangsaan yang sekarang
dihadapi oleh bangsa Indonesia. Salah satunya adalah lunturnya
pemahaman dan penerapan nilai-nilai Pancasila sebagai pandangan
hidup di dalam masyarakat.

Sampai saat ini, telah muncul persoalan mengenai lunturnya
pemahaman bangsa Indonesia mengenai Pancasila sebagai
pandangan hidup (way of life), dan untuk mengatasi ini diperlukan disiplin filsafat ilmu untuk mengkaji secara ilmiah dengan mengedepankan sikap
akademis dan intelektual yang tinggi, sehingga dapat diperoleh pemecahan masalah. Filsafat ilmu sebagai dasar ilmu pengetahuan harus mampu mengembangkan Pancasila sebagai dasar-dasar ilmu pengetahuan yang sesungguhnya mempunyai nilai-nilai luhur untuk mengatasi persoalan kehidupan manusia dengan menggunakan aspek ontologi, epistemologi dan aksiologi.

Sejarah Filsafat Ilmu

Filsafat ilmu berasal dari zaman Yunani Kuno, di mana filsafat ilmu lahir karena munculnya sebuah pengetahuan dari Barat. Akan tetapi, pada perkembangannya ternyata ilmu pengetahuan di abad ke-17 mengalami perpecahan, di mana ilmu dan filsafat berdiri sendiri.
Dengan demikian, dapat dikemukakan bahwa sebelum abad ke-17 ilmu identik dengan filsafat. Pendapat tersebut sejalan dengan pemikiran Van Peursen (1985) yang mengemukakan bahwa dahulu ilmu merupakan bagian dari filsafat, sehingga definisi
tentang ilmu bergantung pada sistem filsafat yang dianut.

Filsafat Ilmu dan Relevansinya dengan Nilai-Nilai Pancasila
Pancasila sejak dulu sudah dijadikan weltanschauung atau
pandangan hidup bangsa Indonesia, sekaligus prinsip-prinsip dasar
negara. Ketika Pancasila dinyatakan sebagai pandangan
hidup, berarti Pancasila itu sendiri memiliki ilmu pengetahuan yang
sesungguhnya sangat bermanfaat bagi bangsa Indonesia sebagai
petunjuk (guidance) di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pengembangan Nilai- Nilai Pancasila

Pancasila mempunyai pengertian secara umum sebagai
pandangan dunia (way of life), pandangan hidup (weltanschauung),
pegangan hidup (weldbeschauung), petunjuk hidup (wereld en
levens beschouwing) weltanschauung atau pandangan
hidup. Dengan kata lain, Pancasila
diperuntukkan sebagai petunjuk arah semua kegiatan dan aktivitas
hidup dan kehidupan di segala bidang : politik, pendidikan, agama,
budaya, sosial dan ekonomi. Ini berarti semua tingkah laku dan
tindak tanduk perbuatan manusia Indonesia harus dijiwai dan
merupakan realisasi dari semua sila Pancasila.

Contoh problem Kebangsaan dan Pengamalan Nilai-Nilai Pancasila
praktek korupsi yang dilakukan oleh pejabat negara, mereka adalah orang-orang apatis, dan tidak peduli dengan Pancasila. Pancasila dijadikan sebagai sebuah identitas saja, tetapi tidak pernah diimplementasikan ke dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.
Maka dari itu, untuk mengatasi persoalan kebangsaan dalam upaya
pengembangan Pancasila diperlukan beberapa faktor, tentu saja lewat peraturan negara berdasarkan Pancasila.

Kemudian, untuk merealisasikan pengamalan Pancasila dalam upaya
mengatasi persoalan kebangsaan di Indonesia, maka pengamalan
Pancasila dapat dilakukan sebagai berikut: 
  • Pertama, dengan memberikan pengetahuan dan pemahaman Pancasila sebagai filsafat baik melalui pendidikan formal seperti perguruan tinggi maupun di masyarakat.
  • Kedua, dengan kesadaran, melalui sikap yang sadar dan mengetahui pertumbuhan keadaan yang ada dalam diri sendiri akan membantu seseorang untuk mengamalkan nilai-nilai Pancasila.
  • Ketiga, dengan ketaatan, yaitu selalu dalam keadaan sedia untuk memenuhi wajib lahir dan batin, lahir berasal dari luar misalnya dari pemerintah, batin dari diri sendiri.
  •  Keempat, kemampuan yang cukup kuat, pendorong untuk melakukan perbuatan yang sesuai dengan nilai-nilai luhur Pancasila.
  • Kelima, mawas diri, yakni dengan selalu menilai diri sendiri apakah dirinya berbuat baik atau buruk dalam melaksanakan Pancasila.