FORUM ANALISIS JURNAL

FORUM ANALISIS JURNAL

FORUM ANALISIS JURNAL

Number of replies: 5

Berikan analisismu tentang jurnal tersebut, terlebih dahulu berikan identitas nama, npm dan kelas. Minimal 2 Paragraf. Terima Kasih

In reply to First post

Re: FORUM ANALISIS JURNAL

by Silvi Dwi Lutfianti Lutfianti -
NAMA: Silvi Dwi Lutfianti
NPM: 2456041027
KELAS: Mandiri A

Hakekat Pendidikan Kewarganegaraan adalah membentuk warga negara yang cerdas, kritis, dan memiliki kesadaran yang tinggi terhadap hak dan kewajiban sebagai anggota masyarakat dan bangsa. PKn bertujuan untuk menumbuhkan sikap demokratis, nasionalis, toleran, serta tanggung jawab sosial dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. PKn membantu membentuk karakter individu yang berintegritas, memiliki jiwa patriotisme, dan semangat kebangsaan, yang sangat penting untuk menjaga persatuan dan kesatuan negara. Pelaksanaan Pendidikan kewarganegaraan pada masa lalu tidak lepas dari kepentingan pemerintah yang berkuasa, yang telah dipraktikkan oleh rezim Orde Baru dimana pendidikan kewarganegaraan telah direkayasa sedemikian rupa sebagai alat untuk melanggengkan kekuasaan melalui cara cara indoktrinasi, manipulasi atas demokrasi dan Pancasila, dimana banyak perilaku kalangan elite Orde Baru yang mengelola negara dengan penuh praktik Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN). Menanamkan nilai-nilai demokrasi dengan prinsip-prinsip demokrasi dan pentingnya partisipasi aktif dalam proses politik.
Kita sebagai warga negara memiliki kewajiban untuk menghormati dan melindungi gak orang lain. Penting untuk mengajarkan nilai-nilai HAM sejak dini agar generasi muda memahami dan menghargai hak orang lain. Melibatkan diskusi, studi kasus, dan kegiatan sosial untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya HAM. Pelanggaran HAM masih terjadi, seperti diskriminasi, kekerasan, dan pembatasan kebebasan berpendapat. Memerlukan upaya kolaboratif antara pemerintah, masyarakat sipil, dan lembaga internasional untuk mengatasi isu-isu tersebut. Pendidikan kewarganegaraan penting untuk membekali individu dengan pengetahuan tentang hak dan kewajiban, serta keterampilan berpikir kritis dan partisipasi aktif dalam masyarakat. Partisipasi aktif dalam demokrasi, seperti memberikan suara, ikut dalam diskusi publik, dan terlibat dalam organisasi masyarakat sipil, sangat penting untuk menjaga kelangsungan dan kualitas sistem demokrasi. Demokrasi bukan hanya tentang memilih pemimpin, tetapi juga tentang menciptakan ruang untuk dialog, toleransi, dan pengambilan keputusan yang mencerminkan kehendak rakyat.
In reply to First post

Re: FORUM ANALISIS JURNAL

by sinta nopiana -
Nama : sinta nopiana
Npm: 2456041009
Kelas: MAN A

Urgensi Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di Indonesia terletak pada kemampuan membentuk karakter demokratis yang esensial bagi masyarakat multikultural. PKn berperan dalam menanamkan nilai-nilai demokrasi, hak asasi manusia (HAM), dan membangun masyarakat madani. Melalui kurikulum yang terintegrasi, pendidikan ini mengembangkan pengetahuan kewargaan, keterampilan partisipatif, dan sikap toleransi.Dengan demikian, PKn tidak hanya mendidik warga negara yang bertanggung jawab tetapi juga memperkuat modal sosial untuk pembangunan karakter bangsa.
In reply to First post

Re: FORUM ANALISIS JURNAL

by Kayla Dwi Safitri -
Nama: Kayla Dwi Safitri
NPM: 2416041023
Kelas: Reg A

Jurnal ini berbicara tentang peran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) sebagai alat untuk membangun karakter bangsa Indonesia, khususnya dalam konteks perubahan sosial-politik setelah runtuhnya rezim Orde Baru. Penulis menekankan bahwa PKn harus memainkan peran yang lebih besar dalam menanamkan nilai-nilai demokrasi, Hak Asasi Manusia (HAM), dan prinsip masyarakat madani selama transisi menuju demokrasi yang lebih demokratis. Di era reformasi, pendidikan kewarganegaraan harus mampu mengubah cara generasi muda melihat dunia dari sekadar menerima ideologi menjadi bagian aktif dari masyarakat demokratis yang menghargai hak dan kewajiban mereka sebagai warga negara. Pembelajaran kognitif (PKN) tidak hanya berfokus pada pengetahuan, tetapi juga membangun sikap kritis dan kesadaran sosial. Tujuannya adalah untuk membuat warga negara yang cerdas, kritis, dan bermoral.

Perjalanan pendidikan kewarganegaraan Indonesia juga dibahas oleh penulis dalam pembahasan jurnal. Pemerintah menggunakan pendidikan ini sebagai alat kontrol untuk mempertahankan kekuasaan melalui metode yang lebih berfokus pada indoktrinasi selama Orde Baru. Pendidikan kewarganegaraan pada masa itu dirancang untuk menekan kebebasan berpikir dan keterlibatan aktif warga negara dengan menyampaikan satu cerita yang menguntungkan rezim. Paradigma ini berkembang seiring dengan kebutuhan masyarakat untuk demokratisasi setelah era reformasi. Pendidikan kewarganegaraan di era reformasi lebih difokuskan pada penguatan nilai-nilai demokrasi, pengembangan HAM, dan penciptaan ruang bagi diskusi kritis di kalangan mahasiswa serta masyarakat umum.

Penulis menyarankan metode baru untuk mengajar kewarganegaraan yang lebih humanis dan berpartisipasi. Tujuan dari PKN adalah untuk menjadi laboratorium di mana nilai-nilai demokrasi yang didasarkan pada Pancasila dan budaya lokal Indonesia dapat disemai. Melalui pendekatan ini, pendidikan kewarganegaraan diharapkan tidak hanya mencetak individu yang memahami teori demokrasi, tetapi juga mampu menginternalisasi nilai-nilai kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari. Jurnal ini menekankan pentingnya PKN dalam menciptakan generasi muda yang berkarakter kuat, mampu menjaga persatuan nasional, serta siap berpartisipasi dalam kehidupan global yang semakin kompleks. Dengan demikian, Pendidikan Kewarganegaraan memainkan peran vital dalam pembentukan karakter bangsa yang demokratis, adil, dan berkeadaban
In reply to First post

Re: FORUM ANALISIS JURNAL

by Diva Febriana Putri -
NAMA: Diva Febriana Putri
NPM: 2416041042
KELAS: Reguler B
PRODI: Ilmu Administrasi Negara

Pancasila memberi landasan moral dan etika dalam perilaku yang mengembangkan ilmu pengetahuan di Indonesia, dan juga pengembangan karakter. Pancasila juga perlu ditanamkan dalam pendidikan ilmu pengetahuan yang bertujuan untuk membentuk individu yang cerdas dan mempunyai rasa integritas serta tanggung jawab sosial yang tinggi.

Pancasila sebagai landasan filosofi memperkuat kekuatan bangsa dan mendukung keberagaman, dalam pendidikan sains, nilai pancasila membantu pemahaman ilmu pengetahuan yang sesuai dengan nilai sosial, kemanusiaan, dan keadilan serta penyalahgunaan ilmu yang dapat merugikan semua. Pancasila bukan hanya nilai simbolik tetapi harus diaplikasikan di kehidupan sehari-hari agar tetap teratur dan tertib.

Dengan adanya integrasi nilai nilai pancasila ke dalam ilmu pengetahuan, semoga terwujud generasi atau individu yang bermanfaat dan berkompeten serta memiliki rasa kesadaran sosial yang tinggi. Tetapi, masih ada tantangan untuk mengimplementasikannya yaitu adanya kesenjangan dalam praktik akan menyebabkan penerapan nilai nilai pancasila ini berjalan efektif atau tidak.
In reply to First post

Re: FORUM ANALISIS JURNAL

by Nabila Luthfisyah -
NAMA : NABILA LUTHFISYAH
KELAS : ANE 1 REG A
PRODI : ADMINISTRASI NEGARA
NPM : 2416041027
Menurut analisis saya terhadap article
di atas pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dalam membentuk warga negara yang cerdas, kritis, dan bertanggung jawab terhadap hak dan kewajibannya. PKn berperan dalam menumbuhkan nilai-nilai demokrasi, nasionalisme, toleransi, dan tanggung jawab sosial, yang sangat penting untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Namun, dalam sejarahnya, PKn sempat digunakan sebagai alat oleh rezim Orde Baru untuk mengindoktrinasi masyarakat dan melanggengkan kekuasaan, melalui manipulasi terhadap Pancasila dan demokrasi, serta praktik KKN yang merugikan negara.
Di sisi lain, pendidikan kewarganegaraan juga harus mengajarkan pentingnya penghormatan terhadap hak asasi manusia (HAM). Generasi muda perlu diberikan pemahaman tentang hak-hak dasar dan pentingnya partisipasi aktif dalam kehidupan politik dan sosial. Pelanggaran HAM yang masih terjadi, seperti diskriminasi dan pembatasan kebebasan berpendapat, menuntut kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga internasional untuk mencari solusi. PKn seharusnya membekali individu dengan pengetahuan, keterampilan berpikir kritis, dan semangat partisipasi untuk memperkuat sistem demokrasi yang inklusif dan adil. Demokrasi lebih dari sekadar pemilu; ia adalah tentang ruang untuk berdialog, menghargai perbedaan, dan mengambil keputusan yang mencerminkan kepentingan rakyat.