Forum Analisis Soal-2

Forum Analisis Soal-2

Forum Analisis Soal-2

Number of replies: 71
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal-2

by Abraham Stanley Wijaya -

Nama: Abraham Stanley Wijaya

NPM: 2415012029


Analisis soal 2

A. Saat ini, teknologi berkembang sangat pesat. Hal ini tentunya menguntungkan masyarakat karena inovasi - inovasi terbaru terus tumbuh. Kemajuan perkembangan IPTEK dapat memperluas wawasan dan mencerdaskan masyarakat. Banyak sekali dampak positif dari kemajuan IPTEK, tetapi tidak dipungkiri bahwa IPTEK juga membawa dampak negatif.

Pancasila sebagai landasan akan paradigma disiplin ilmu karena perannya terkandung dalam kelima sila Pancasila, yaitu:

1) Ketuhanan Yang Maha Esa.

Sila pertama mengingatkan kita bahwa di era berkembangnya IPTEK ini, kita harus selalu mengingat keberadaan Tuhan YME dan tetap berpegang teguh dengan keimanan yang kita miliki.


2) Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab.

Sila kedua mengingatkan kita untuk terus menjalin hubungan dengan sesama manusia agar tidak tumbuh sifat individualisme di era perkembangan IPTEK ini.


3) Persatuan Indonesia.

Indonesia memiliki masyarakat yang beragam mulai dari suku, agama, budaya, dan bahasanya berbeda - beda. Sila ini bertujuan untuk menyatukan perbedaan yang ada di Indonesia. Di era berkembangnya IPTEK ini, harusnya keberagamaan yang ada di Indonesia dapat disatukan dengan mudah.


4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.

Di era berkembangnya IPTEK ini, akan banyak sekali terjadi perbedaan pendapat. Oleh karena itu, sila ke empat ini berfungsi untuk menyatukan pendapat dengan bermusyawarah. Makna lainnya yaitu pemimpin di Indonesia harus menjalankan tugasnya sesuai dengan nilai Pancasila.


5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pada era berkembangnya IPTEK ini, kehidupan warga negara Indonesia harus menjunjung nilai keadilan dan nilai sosial. Hal ini dapat terwujud dengan mementingkan kepentingan bersama di atas kepentingan individu.


B. Harapan saya mengenai pemimpin yang pancasilais adalah pemimpin yang bertanggung jawab dan dapat menerapkan nilai-nilai pancasila dalam setiap langkah yang diambilnya dalam menjalankan sistem pemerintahan di Indonesia

In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal-2

by Hani Novitri -
Nama : Hani Novitri Nia Ramadhani
NPM : 2415012062
Kelas : B

A. Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia, dapat menjadi paradigma ilmu dalam disiplin arsitektur dengan memberikan panduan moral dan etika yang mendasari setiap kebijakan dan pengembangan ilmu. Sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, mengajak para arsitek untuk merancang bangunan yang tidak hanya fungsional tetapi juga mencerminkan nilai-nilai spiritual dan harmoni dengan alam. Sila kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, mendorong terciptanya ruang-ruang yang inklusif dan memperhatikan kesejahteraan manusia. Sila ketiga, Persatuan Indonesia, menekankan pentingnya desain yang memperkuat identitas nasional dan keragaman budaya. Sila keempat, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, menginspirasi proses desain yang melibatkan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan. Sila kelima, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, menjadi landasan untuk menciptakan lingkungan yang adil dan merata bagi semua lapisan masyarakat, tanpa membedakan status sosial atau ekonomi. Di tengah persaingan global, arsitektur yang mengedepankan nilai-nilai Pancasila dapat memperkuat identitas bangsa, sekaligus berkontribusi pada pembangunan global yang berkelanjutan.

B. Harapan saya untuk model pemimpin yang Pancasilais di Indonesia adalah mereka yang mampu mengedepankan nilai-nilai kebersamaan, keadilan, dan kemanusiaan dalam setiap tindakan dan keputusan. Pemimpin yang bijaksana dan berpandangan jauh ke depan, warganegara yang aktif berpartisipasi dalam kehidupan sosial, serta ilmuwan yang tidak hanya mengejar pengetahuan tetapi juga memperhatikan dampak sosial dan moral dari penemuan dan karya ilmiah mereka. Di masa mendatang, diharapkan model pemimpin dan ilmuwan yang Pancasilais ini dapat membangun Indonesia yang lebih adil, sejahtera, dan berdaya saing global tanpa mengorbankan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan sosial.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal-2

by Cindy Bunga Apriliantika -
Nama: Cindy Bunga Apriliantika
NPM : 2415012006


A. Bagaimana peran Pancasila sebagai paradigma ilmu bagi disiplin ilmu Anda masing-masing dengan rata-rata setiap sila ke dalam kebijakan ilmu dan landasan etika bagi pengembangan ilmu yang Anda pelajari dan bagaimana prosesnya di tengah persaingan global seperti sekarang ini?
1. Ketuhanan Yang Maha Esa : Mengintegrasikan nilai spiritualitas dan moralitas dalam setiap pengembangan ilmu agar beretika dan tidak merugikan manusia.
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab : Menciptakan ilmu yang berorientasi pada keadilan sosial dan kesejahteraan manusia, serta menjunjung tinggi hak asasi manusia.
3. Persatuan Indonesia : Mendorong kolaborasi ilmu antar daerah dan bangsa untuk membangun inovasi yang memajukan persatuan dan identitas bangsa.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan : Menerapkan ilmu yang mengutamakan dialog, partisipasi, dan kebijaksanaan bersama dalam pengambilan keputusan.
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia : Membiarkan ilmu yang memperkecil kesenjangan sosial dan mendukung kemajuan seluruh masyarakat.
Prosesnya dalam persaingan global yang melibatkan kolaborasi internasional, adaptasi terhadap kemajuan teknologi, dan inovasi berbasis kebutuhan lokal yang menjunjung nilai-nilai Pancasila.


B. Bagaimanakah harapanmu mengenai model pemimpin, warga negara, dan ilmuwan yang Pancasilais di Indonesia sekarang dan di masa mendatang?
1. Pemimpin : diharapkan memiliki integritas yang tinggi, berorientasi pada kepentingan rakyat, dan mampu memimpin dengan bijaksana berdasarkan nilai-nilai Pancasila.
2. Warga Negara : Berperan aktif menjaga persatuan, menghormati perbedaan, dan mendukung kemajuan bangsa melalui kontribusi positif.
3. Ilmuwan : menyebarkan IPTEK yang berlandaskan etika, mengutamakan kesejahteraan rakyat, dan menjadikan Pancasila sebagai pedoman dalam menciptakan solusi inovatif untuk menghadapi tantangan global.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal-2

by ANDRI DWIANSYAH -
Nama:andri dwiansyah
Npm:2415012024

Analisis soal 2

A. Kemajuan teknologi saat ini bertumbuh dengan sangat pesat, dan menghasilkan inovasi-inovasi tentang berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) Hal ini tentu saja. Membawa dampak yang positif bagi suatu negara, sehinga bisa mendorong perkembangan lebih pesat dan memperluas wawasan serta mencerdaskan rakyat. Pancasila menjadi landasan akan paradigma disipilin ilmu, karena perannya terkandung dalam sila ke lima sebagai berikut :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
Sila Pertama ini menyiratkan adanya konsep tentang keberadaan Tuhan YME yang terus menjalin hubungan dan kesatuan dengan manusia dan alam semesta beserta isinya. Ilmu berparadigma Pancasila bersifat teistik.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
Sila Kedua ini dengan jelas menyiratkan adanya konsep tentang manusia yang utuh. Dalam keutuhannya, ada rohani dan ada jasmani. Sebagai kesatuan rohaniah, keberadaan hati nurani (qalbu) tidak kalah penting daripada akal. Ilmu berparadigma Pancasila mengakui dan menghargai keberadaan akal, namun bukan segala-galanya
3. Persatuan Indonesia
Sila ketiga ini yaitu Persatuan Indonesia, menunjukkan adanya keterpaduan antara karakter ilmu dengan faham kebangsaan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin permusyawaratan/ perwakilan oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwalian, Sila ini menyiratkan adanya konsep bahwa rakyat atau wakil-wakil rakyat dalam menjalankan kekuasaannya harus dipimpin oleh kebijaksanaan, dengan penuh rasa tanggungjawab.
5. Keadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia
Pada sila ini Keadilan itu bukan keadilan formal, suatu keadilan yang lahir karena perundang-undangan, melainkan keadilan yang bertumpu pada habitat sosialnya, yaitu masyarakat Indonesia, yang berkarakter komunalistik-religius.
Proses perkembangan saat ini berdampak positif maupun negatif dari pesatnya kemajuan Iptek tersebut bagi negara Indonesia baik dari aspek politik, ekonomi, sosial budaya, maupun hukum.

B.Harapan saya mengenai model pemimpin, warga negara dan ilmuwan yang Pancasilais di Indonesia sekarang dan di masa mendatang adalah,saya berharap, pemimpin, dan ilmuwan dapat Bersama-sama membangun Indonesia menjadi negara maju yang dapat bersaing dengan negara-negara maju lainnya dalam bidang ekonomi,sains dan teknologi, dan Pendidikan tanpa merusak atau menghilangkan budaya yang sudah melekat di masyarakat Indonesia, dan juga selalu berpedoman pada Pancasila dalam setiap keputusan yang diambil. Saya juga berharap seluruh warga negara Indonesia dapat terus mengiplementasikan pancasila dalam kehidupan sehari-hari sambil terus berkembang dan memajukan kehidupannya masing-masing.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal-2

by Adinda Muthia Hanifah -
ADINDA MUTHIA HANIFAH
2415012055

ANALISIS SOAL-2

A. Sebagai mahasiswa arsitektur, Pancasila berperan sebagai dasar dalam mengembangkan ilmu dan etika profesi. Sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, mengajarkan kita untuk menghargai nilai-nilai spiritual dalam setiap desain. Sila kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, mendorong kita untuk merancang bangunan yang inklusif dan menghormati hak-hak manusia. Sila ketiga, Persatuan Indonesia, menuntut kita untuk menciptakan desain yang memperkuat identitas dan kesatuan bangsa. Sila keempat, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan, mengharuskan kita membuat keputusan berdasarkan musyawarah dan kepentingan rakyat. Sila kelima, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, memotivasi kita untuk merancang ruang yang merata dan adil bagi semua lapisan masyarakat. Di tengah persaingan global, nilai-nilai ini membantu kita mengembangkan arsitektur yang tidak hanya maju, tapi juga berakar pada budaya dan kebutuhan masyarakat Indonesia.

B. Harapan saya untuk pemimpin, warga negara, dan ilmuwan Pancasilais di Indonesia adalah agar mereka senantiasa mengedepankan nilai-nilai Pancasila dalam setiap tindakan. Pemimpin harus adil dan bijaksana, memikirkan kepentingan rakyat dan negara di atas segalanya. Warga negara harus saling menghormati dan bekerja sama demi kemajuan bersama, sementara ilmuwan diharapkan dapat menciptakan inovasi yang bermanfaat untuk kesejahteraan masyarakat, berlandaskan pada keadilan sosial dan keberagaman. Di masa depan, saya berharap Indonesia dapat berkembang dengan pemimpin, warga, dan ilmuwan yang Pancasilais dalam setiap aspek kehidupan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal-2

by Muhammad Iqbal Eka Negara -
Nama : Muhammad Iqbal Eka Negara
NPM : 2455012007
Kelas : A

A.Pancasila memiliki peran penting sebagai paradigma ilmu yang dapat menjadi landasan etika dan kebijakan pengembangan ilmu bagi setiap disiplin ilmu di tengah persaingan global. Setiap sila Pancasila memberikan arah yang jelas dalam membentuk etika keilmuan. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa mengarahkan pengembangan ilmu agar tidak bertentangan dengan nilai-nilai agama, menjunjung tinggi moralitas, dan menghormati keberadaan Tuhan dalam setiap inovasi teknologi. Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab menekankan bahwa ilmu harus dikembangkan demi kemaslahatan umat manusia, tidak hanya untuk keuntungan individu atau kelompok tertentu, tetapi juga untuk mengurangi kesenjangan sosial. Sila Persatuan Indonesia mengingatkan bahwa ilmu harus mendukung rasa kebangsaan dan tidak merusak harmoni di dalam masyarakat. Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan mengajarkan bahwa pengambilan kebijakan ilmiah harus inklusif, memperhatikan masukan dari berbagai pihak, dan bertujuan untuk kemajuan bersama. Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia memastikan bahwa hasil pengembangan ilmu dapat dinikmati secara merata oleh seluruh lapisan masyarakat, tanpa diskriminasi. Dengan penerapan kelima sila ini, disiplin ilmu di Indonesia dapat berkembang secara etis dan tetap relevan dalam persaingan global.

B.Mengenai harapan terhadap model pemimpin, warganegara, dan ilmuwan yang Pancasilais di masa kini dan mendatang, diperlukan sosok yang mampu menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila dalam setiap tindakan dan keputusan. Pemimpin yang Pancasilais adalah mereka yang berkomitmen pada keadilan sosial, mampu mempersatukan masyarakat dalam keberagaman, serta mengedepankan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi. Warganegara yang Pancasilais diharapkan memiliki kesadaran akan pentingnya persatuan, menghormati hak asasi manusia, dan berperan aktif dalam menjaga stabilitas sosial dan politik. Sementara itu, ilmuwan yang Pancasilais adalah mereka yang tidak hanya mengembangkan ilmu untuk kemajuan teknologi, tetapi juga memiliki tanggung jawab moral terhadap dampak sosial, budaya, dan lingkungan dari hasil penemuan mereka. Dengan memadukan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Indonesia dapat menghadapi tantangan global dengan keunggulan moral dan intelektual.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal-2

by Rahma Yumna Zalianty -
Nama: Rahma Yumna Zalianty
NPM: 2415012011
Kelas: A

Analisis soal-2


A. Pancasila berfungsi sebagai paradigma dalam pengembangan ilmu dengan menjadikannya landasan etika, kebijakan, dan arah pengembangan IPTEK yang selaras dengan nilai-nilai luhur bangsa. Peran Pancasila sebagai Paradigma Ilmu:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa: IPTEK dikembangkan dengan tetap menghormati nilai-nilai agama
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Penelitian harus melindungi hak asasi dan martabat manusia.
3. Persatuan Indonesia: Teknologi memperkuat harmoni dan budaya nasional.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan: IPTEK dirancang transparan, partisipatif, dan merata.
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Fokus pada pengurangan kesenjangan dan pemberdayaan masyarakat.

B. Dengan Pancasila, IPTEK menjadi alat kemajuan yang tetap berakar pada nilai-nilai luhur bangsa. Maa harapan untuk Pemimpin, Warganegara, dan Ilmuwan Pancasila adalah:

1. Pemimpin: Bijak, nasionalis, dan memanfaatkan teknologi untuk kesejahteraan rakyat.
2. Warganegara: Beretika, sadar teknologi, dan menjunjung nilai moral serta budaya.
3. Ilmuwan: Inovatif, berorientasi pada keberlanjutan, dan berpihak pada kesejahteraan masyarakat.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal-2

by Raka Dhimas Satrio -
Raka Dhimas Satrio
2415012063
Arsitektur A

Analisis Soal 2

A. IPTEK dalam Perspektif Pancasila
Kemajuan teknologi membawa banyak manfaat, seperti memperluas wawasan dan meningkatkan kecerdasan masyarakat. Namun, dampak negatifnya tetap perlu diwaspadai. Pancasila berperan sebagai panduan dalam menyikapi perkembangan IPTEK, sebagaimana tercermin dalam lima sila:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa: Tetap mengutamakan keimanan dan menjadikan Tuhan sebagai landasan dalam memanfaatkan teknologi.
2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab: Mencegah sifat individualisme dan memperkuat hubungan antarsesama.
3. Persatuan Indonesia: Memanfaatkan teknologi untuk mempererat keberagaman bangsa.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan: Mengutamakan musyawarah dalam menyelesaikan perbedaan pendapat.
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Menggunakan teknologi untuk meningkatkan kesejahteraan bersama, bukan kepentingan pribadi.

B. Harapan terhadap Pemimpin Pancasilai
Saya berharap pemimpin pancasila mampu bertanggung jawab dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap kebijakan yang diambil, demi kemajuan bangsa yang adil dan sejahtera.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal-2

by ALYA NUR SAFITRI -
Nama : Alya Nur Safitri
NPM : 2415012003
Kelas : A

1. Peran Pancasila sebagai paradigma ilmu bagus disiplin ilmu masing-masing yakni :

1.Pancasila yang pertama yakni Ilmu pengetahuan harus dikembangkan dengan menghormati nilai-nilai agama dan keyakinan. Dalam prosesnya, penelitian atau inovasi tidak boleh bertentangan dengan ajaran agama atau menimbulkan konflik etika, seperti pelanggaran hak asasi manusia.
2.Pancasa kedua yakni Pengembangan ilmu harus dilakukan untuk meningkatkan martabat manusia dan mencegah eksploitasi. Sebagai contoh, di bidang teknologi, pengembangan kecerdasan buatan harus mempertimbangkan aspek keadilan dan tidak menciptakan ketimpangan sosial.
3.Pancasila Ke 3 dengan Ilmu pengetahuan harus digunakan untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa, bukan untuk menciptakan segregasi atau konflik. Hal ini mencakup penelitian yang berfokus pada pengembangan teknologi lokal guna memberdayakan masyarakat di berbagai wilayah.
4.Pancasila ke 4 dengan Kebijakan dalam pengembangan ilmu harus melibatkan partisipasi masyarakat dan mempertimbangkan aspirasi berbagai pihak. Misalnya, penerapan teknologi dalam layanan publik harus melalui musyawarah agar sesuai dengan kebutuhan rakyat.
5.Pancasila ke lima dengan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia dengan hasil dari pengembangan ilmu pengetahuan harus dirasakan oleh seluruh rakyat secara merata, tanpa memandang status sosial atau ekonomi. Dalam praktiknya, program riset dan inovasi harus fokus pada solusi untuk mengurangi kesenjangan sosial.


2. Harapan mengenai model pemimpin, warganegara, dan ilmuwan yang Pancasilais
Harapan terhadap pemimpin, di masa mendatang adalah sebagai pemimpin yang Pancasilais harus mampu mengedepankan kepentingan rakyat di atas kepentingan pribadi atau golongan. Mereka harus bersikap adil, transparan, dan memiliki visi untuk memajukan bangsa dengan tetap memegang teguh nilai-nilai Pancasila. Dalam konteks global, mereka harus mampu membawa Indonesia sebagai negara yang dihormati dan bermartabat.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal-2

by Rafi Dian Syah -
Nama : Rafi Dian Syah
NPM ; 2415012026
Kelas : B

A. Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia, memainkan peran yang sangat penting dalam membentuk paradigma ilmiah dan etika di berbagai disiplin ilmu. Setiap sila dalam Pancasila memberikan prinsip dan nilai yang dapat diintegrasikan sebagai dasar kebijakan ilmu dan landasan etika dalam pengembangan ilmu di era persaingan global.
Sila pertama : Sila ini menggarisbawahi pentingnya pengembangan ilmu yang sejalan dengan nilai-nilai spiritual dan religius
Sila kedua ; Ilmu pengetahuan harus berkembang dengan mengutamakan kemanusiaan dan berkontribusi pada kesejahteraan umat manusia.
Sila ketiga : Ilmu pengetahuan harus mendukung terciptanya rasa persatuan dan kesatuan di dalam masyarakat Indonesia.
Sila keempat : Pembuatan kebijakan ilmu harus melibatkan partisipasi aktif masyarakat dan mempertimbangkan suara rakyat.
Sila kelima : Kebijakan harus memastikan bahwa hasil penelitian dan pengembangan ilmu tidak hanya menguntungkan sekelompok orang tetapi dapat dirasakan manfaatnya oleh seluruh lapisan masyarakat.

B. Harapan saya adalah agar pemimpin selalu mengedepankan nilai Pancasila mulai dari pengambilan keputusan hingga pelaksanaannya yang melibatkan kontribusi masyarakat dan memberi timbal balik juga pada masyarakat.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal-2

by Muhammad Bathi Cahyadi -
Nama : M. Bathi Cahyadi
NPM : 2415012068
Kelas : B

A. Pancasila dalam Pengembangan Arsitektur dan Ilmu Pengetahuan
Sebagai mahasiswa arsitektur, Pancasila menjadi dasar penting dalam mengembangkan ilmu dan etika profesi. Setiap sila Pancasila memberikan pedoman dalam merancang bangunan dan inovasi ilmiah:

Sila Ketuhanan Yang Maha Esa mengajarkan kita untuk menghormati nilai spiritual dalam desain.
Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab mendorong kita untuk merancang bangunan yang inklusif dan menghormati hak-hak manusia.
Sila Persatuan Indonesia menuntut kita menciptakan desain yang memperkuat identitas bangsa.
Sila Kerakyatan mengharuskan keputusan berbasis musyawarah dan kepentingan rakyat.
Sila Keadilan Sosial mengajak kita merancang ruang yang adil bagi semua lapisan masyarakat.
Dengan nilai-nilai ini, kita dapat mengembangkan arsitektur yang maju namun berakar pada budaya Indonesia. Pancasila juga menjadi landasan etika dalam pengembangan ilmu pengetahuan, memastikan bahwa ilmu dan teknologi tidak bertentangan dengan moralitas, keadilan sosial, dan keberagaman.

B. Harapan untuk Pemimpin, Warga Negara, dan Ilmuwan Pancasilais
Harapan saya untuk pemimpin, warga negara, dan ilmuwan di Indonesia adalah agar mereka selalu mengedepankan nilai-nilai Pancasila dalam setiap tindakan. Pemimpin yang Pancasilais harus bijaksana dan memikirkan kepentingan rakyat, warga negara harus saling menghormati dan bekerja sama demi kemajuan bersama, sementara ilmuwan diharapkan menciptakan inovasi yang bermanfaat untuk kesejahteraan masyarakat. Dengan penerapan nilai Pancasila, Indonesia dapat berkembang secara moral dan intelektual dalam menghadapi tantangan global.
In reply to Muhammad Bathi Cahyadi

Re: Forum Analisis Soal-2

by Salwa Azizah -
Nama: Salwa Azizah
NPM: 2415012036

1. Peran Pancasila sebagai paradigma ilmu

Pancasila menjadi pedoman dalam pengembangan ilmu, termasuk di bidang arsitektur:

Sila 1: Menciptakan desain ramah lingkungan atau ruang ibadah yang menghargai nilai spiritual.

Sila 2: Membuat bangunan yang ramah untuk semua, termasuk penyandang disabilitas.

Sila 3:Menggabungkan elemen budaya lokal dalam desain untuk memperkuat identitas bangsa.

Sila 4: Melibatkan masyarakat dalam perencanaan agar hasilnya bermanfaat untuk banyak pihak.

Sila 5: Mendesain bangunan dengan harga terjangkau untuk masyarakat tertentu 

2. Harapan tentang pemimpin, warga, dan ilmuwan Pancasilais

Pemimpin: Harus adil, jujur, dan mendahulukan kepentingan rakyat, serta menjaga keberagaman.

Warga: Menghormati hak orang lain, peduli lingkungan, dan bijak menggunakan teknologi untuk kebaikan bersama.

Ilmuwan: Mengembangkan teknologi dan ilmu untuk kesejahteraan masyarakat, tanpa melupakan nilai moral dan budaya.

In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal-2

by Nadja Nabila Meysun Mahdiyah -

Nama : Nadja Nabila Meysun Mahdiyah

NPM : 2415012053


1. Pancasila menjadi pedoman etika dalam pengembangan ilmu. Nilai Ketuhanan menekankan pentingnya moralitas, Kemanusiaan mengajarkan keadilan dalam ilmu, dan Persatuan menjaga identitas bangsa. Nilai Kerakyatan mendukung kolaborasi demokratis, sementara Keadilan memastikan manfaat ilmu dinikmati semua kalangan. Dalam persaingan global, Pancasila menjadi filter untuk memanfaatkan teknologi yang relevan dengan kebutuhan bangsa. Setia sila juga dapat di terapkan salah satu contoh adalah Ketuhanan Yang Maha Esa. Dalam pengembangan ilmu, penting untuk mempertimbangkan nilai-nilai moral dan spiritual. Ini berarti ilmu yang dikembangkan tidak hanya fokus pada hasil material tetapi juga harus bermoral dan bermanfaat bagi kemanusiaan.

Di tengah persaingan global, prosesnya adalah dengan menjadikan Pancasila sebagai filter dalam menerima teknologi luar dan memanfaatkan perkembangan teknologi untuk memperkuat kearifan lokal.


2. Harapan untuk pemimpin, warga negara, dan ilmuwan Pancasilais:  

-  Bijak, adil, dan memprioritaskan rakyat.  

- Toleran, gotong royong, dan peduli pada pembangunan.  

- Fokus pada inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat tanpa melupakan nilai budaya dan moral bangsa.  

Model ini diharapkan memajukan Indonesia dengan tetap menjaga nilai Pancasila..

In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal-2

by kirania regina cahyani -
Nama: Kirania regina cahyani
NPM: 2415012028
Kelas: B

A. Kemajuan teknologi saat ini bertumbuh dengan pesat. Hal ini tentunya membawa dampak positif dan negatif suatu negara. Maka diperlukan penguatan nilai-nilai pancasila sebagai landasan etika dan paradigma ilmu disiplin, sebagai berikut :

1. Ketuhanan Yang Maha Esa: Sila ini memberikan makna bahwa pengembangan IPTEK adalah bentuk syukur pemberian akal oleh Yang Maha Esa. Sehingga dalam proses pengembangan IPTEK dibuat untuk menyelaraskan aktivitas rohaninya.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab: Sila ini menekankan bahwa dalam pengembangan IPTEK harus dengan cara-cara yang berperikemanusiaan dan tidak merugikan manusia individual maupun umat manusia yang sekarang maupun yang akan datang agar bisa menyejahterakan manusia.
3. Persatuan Indonesia : Sila ini mengingatkan agar pengembangan IPTEK untuk mempersatukan bangsa ini dan ditujukan untuk seluruh tanah air.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan : Sila ini memberikan penekanan agar membuka kesempatan yang sama bagi semua warga untuk dapat mengembangkan IPTEK.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia : Sila ini mengingatkan bahwa penggunaan IPTEK dalam kehidupan berwarga dan bernegara harus kembali lagi menjunjung nilai-nilai keadilan dan nilai nilai sosial.

B. Harapan saya, Indonesia butuh seorang pemimpin yang dapat diartikan sebagai panutan yang benar benar dapat di junjung, orang yang intelektual, ulet, cekatan, adil dan mau mengayomi anak anaknya serta dapat dijadikan role model oleh semua rakyat Indonesia, dan saya menaruh harapan yang sangat besar bagi para pemimpin, warganegara dan ilmuwan yang Pancasilais di Indonesia agar dapat mengayomi rakyat Indonesia ini dengan jujur adil dan amanah serta dapat mengemban tugasnya dengan baik.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal-2

by Talita Rifannie -
Nama : Talita Rifannie
Npm :2415012010

A.Kemajuan teknologi saat ini bertumbuh dengan sangat pesat, dan menghasilkan inovasi-inovasi tentang berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) Hal ini tentu saja. Membawa dampak yang positif bagi suatu negara, sehinga bisa mendorong perkembangan lebih pesat dan memperluas wawasan serta mencerdaskan rakyat. Pancasila menjadi landasan akan paradigma disipilin ilmu, karena perannya terkandung dalam sila" pancasila

B. harapan saya untuk model pemimpin yang pancasila di Indonesia adalah mereka yang mampu mengedepankan nilai-nilai kebersamaan, keadilan, dan kemanusiaan dalam setiap tindakan dan keputusan. Pemimpin yang bijaksana dan berpandangan jauh ke depan, warganegara yang aktif berpartisipasi dalam kehidupan sosial, serta ilmuwan yang tidak hanya mengejar pengetahuan tetapi juga memperhatikan dampak sosial dan moral dari penemuan dan karya ilmiah mereka. Dan saya juga berharap seluruh warga negara Indonesia dapat terus mengiplementasikan pancasila dalam kehidupan sehari-hari sambil terus berkembang dan memajukan kehidupannya masing-masing.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal-2

by Galih Rigiantoro -
Nama Galih Rigiantoro
npm 2415012042
A.Ketuhaanan Yang Maha Esa: Pengembangan iptek harus menghormati nilai-nilai spiritual dan moral serta memperhatikan etika dalam penelitian dan inovasi.
Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab: Ilmu pengetahuan harus diarahkan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dengan fokus pada kesejahteraan masyarakat.
Persatuan Indonesia: Pengembangan IPTEK harus memperkuat persatuan bangsa dan menghindari diskriminasi serta mendorong kolaborasi antardaerah.
Kerakyatan Yang Dipimpin Oeh Hikmat Kebijaksanaan Dlm Permushawaratan / Perwakilan: Proses pengambilan keputusan dalam pengembangan iptek harus melibatkan partisipasi masyarakat dan pemangku kepentingan.
Keadlian Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Iptek harus diarahkan untuk mengurangi kesenjangan sosial dan meningkatkan aksesibilitas terhadap teknologi bagi seluruh lapisan masyarakat.
B.Model Pemimpin Pancasilias: Pemimpin yang pancasilias harus bersikap transparan, mendengarkan aspirasi rakyat, dan mengutamakan keadilan sosial.
Model Warga Negara Pancasilias: Warga negara yang pancasilias harus aktif berpartisipasi dalam demokrasi, menghormati perbedaan, dan peduli lingkungan.
Model Ilmuwan Pancasilias: Ilmuwan yang pancasilias harus beretika dalam penelitian, berorientasi pada kemanusiaan, dan berkolaborasi secara internasional.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal-2

by Jia Nurafni Chandra -
NAMA: JIA NURAFNI CHANDRA
NPM: 2415012041

A. Peran Pancasila sebagai Paradigma Ilmu dalam Arsitektur. Setiap sila Pancasila dapat diterapkan dalam kebijakan ilmu dan landasan etika sebagai berikut:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa: Dalam desain arsitektur, perlu mempertimbangkan aspek spiritual dan keberagaman agama masyarakat. Proyek arsitektur harus menghormati tempat ibadah dan ruang publik yang mendukung kehidupan spiritual.

2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Arsitektur harus berorientasi pada kesejahteraan manusia, memperhatikan aksesibilitas, kenyamanan, dan keselamatan bagi semua pengguna bangunan.

3. Persatuan Indonesia: Arsitektur dapat menjadi alat pemersatu melalui desain yang mencerminkan identitas budaya lokal. Proyek harus melibatkan partisipasi masyarakat untuk menciptakan ruang yang mencerminkan nilai-nilai kebersamaan.

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan: Proses perencanaan dan pembangunan harus melibatkan masyarakat secara aktif, dengan memperhatikan aspirasi dan kebutuhan mereka. Keputusan harus diambil melalui musyawarah untuk mencapai konsensus.

5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Desain arsitektur harus mempertimbangkan keadilan sosial, memastikan bahwa semua lapisan masyarakat mendapatkan manfaat dari pembangunan infrastruktur, termasuk perumahan yang layak dan fasilitas umum.

B. Saya berharap model pemimpin di Indonesia saat ini dan di masa mendatang adalah sosok yang Pancasilais, yaitu pemimpin yang mampu mengedepankan nilai-nilai moral, keadilan, dan kepentingan rakyat dalam setiap keputusan yang diambil. Pemimpin seharusnya transparan, bertanggung jawab, dan mampu mendengarkan aspirasi masyarakat.

Warganegara Pancasilais berindividu yang aktif berpartisipasi dalam pembangunan bangsa dengan menghormati perbedaan dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

Ilmuwan Pancasilais diharapkan tidak hanya fokus pada kemajuan teknologi saja tetapi juga mempertimbangkan dampak sosial dan lingkungan dari setiap inovasi yang dihasilkan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal-2

by Daffa Sonalia Hendrawan -
Nama : Daffa Sonalia Hendrawan
NPM : 2415012035
1. Pancasila dapat digunakan sebagai paradigma ilmu dengan mengintegrasikan nilai-nilai pada setiap sila dalam kebijakan ilmu pengetahuan dan pengembangan teknologi yang relevan dengan disiplin ilmu tertentu.
Sila 1: Ketuhanan Yang Maha Esa
Landasan etika ini mendorong penelitian dan pengembangan ilmu yang berorientasi pada kebaikan umat manusia dan tidak bertentangan dengan nilai-nilai moral dan agama. Dalam proses globalisasi, ilmu harus berpegang pada prinsip moral universal yang berakar pada keimanan.
Sila 2: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Dalam pengembangan ilmu, penting untuk memastikan ilmu pengetahuan tidak digunakan untuk eksploitasi, tetapi untuk meningkatkan martabat manusia. Kebijakan ilmu harus memastikan keadilan dalam akses terhadap manfaat teknologi.
Sila 3: Persatuan Indonesia
Penelitian dan inovasi harus memperkuat keutuhan bangsa dengan mempromosikan teknologi yang mendukung kemandirian nasional dan keragaman budaya. Persaingan global dapat dimanfaatkan untuk menciptakan kolaborasi internasional yang tetap berakar pada kepentingan nasional.
Sila 4: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Dalam kebijakan ilmu, penting untuk melibatkan berbagai pihak dalam pengambilan keputusan ilmiah, termasuk akademisi, pemerintah, dan masyarakat. Etika ini memastikan kebijakan yang demokratis dan inklusif.
Sila 5: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Pengembangan teknologi harus diarahkan untuk mengatasi kesenjangan sosial dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat luas. Dalam persaingan global, ini berarti menggunakan ilmu untuk menciptakan keadilan dalam distribusi manfaat teknologi.

2. Harapan mengenai model Pancasilais adalah sebagai berikut:
Pemimpin
Seorang pemimpin yang menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila, memiliki integritas, dan mengutamakan kepentingan rakyat. Pemimpin ini harus mampu menghadirkan kebijakan yang seimbang antara penguasaan teknologi modern dengan pelestarian budaya bangsa. Di masa depan, pemimpin Pancasilais harus mampu mengelola persaingan global dengan tetap berlandaskan nilai-nilai Pancasila.

Warganegara
Warga negara yang memahami hak dan kewajibannya serta aktif berpartisipasi dalam pembangunan bangsa. Mereka harus mampu menggunakan teknologi secara bijak, menghormati keragaman, dan berperan dalam menjaga stabilitas sosial dan politik.

Ilmuwan
Seorang ilmuwan yang tidak hanya mengedepankan kemajuan teknologi, tetapi juga memastikan bahwa hasil penelitiannya bermanfaat bagi masyarakat luas dan tidak merusak moral atau lingkungan. Mereka harus menjadi pelopor inovasi yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal-2

by Monica Edna Yulia -
Nama : Monica Edna Yulia
NPM : 2415012005
Kelas : A

A. Pancasila sebagai dasar negara Indonesia memiliki nilai-nilai yang dapat dijadikan sebagai paradigma dalam berbagai disiplin ilmu. Nilai-nilai Pancasila harus diterapkan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) untuk menciptakan kemajuan yang tidak hanya mengutamakan keuntungan individu atau kelompok, tetapi juga memprioritaskan kesejahteraan umum, moralitas, dan keadilan sosial. Berikut adalah pemahaman setiap sila dalam Pancasila dan penerapannya dalam disiplin ilmu:

1. Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa
Kebijakan Ilmu: Pengembangan ilmu pengetahuan harus berlandaskan pada nilai-nilai spiritual dan moral yang menghargai keberagaman dan tidak bertentangan dengan ajaran agama. Dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, hal ini berarti mengembangkan teknologi yang tidak merusak lingkungan atau bertentangan dengan nilai-nilai kehidupan yang luhur.
Landasan Etika: Ilmu yang dikembangkan harus selalu memperhatikan nilai-nilai kemanusiaan dan tidak merugikan kehidupan spiritual masyarakat. Sebagai contoh, dalam pengembangan bioteknologi atau kecerdasan buatan, perlu ada pertimbangan etika agar tidak bertentangan dengan nilai-nilai agama atau menciptakan ketimpangan sosial.

2. Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Kebijakan Ilmu: Ilmu pengetahuan dan teknologi harus memperhatikan keadilan dan hak asasi manusia (HAM). Setiap kebijakan ilmiah dan teknologi harus memberikan manfaat yang merata kepada seluruh masyarakat tanpa diskriminasi.

Landasan Etika: Etika ilmuwan harus mencakup penghormatan terhadap martabat manusia, hak asasi, dan hak untuk mendapatkan akses yang adil terhadap kemajuan teknologi. Misalnya, teknologi informasi harus dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat, tanpa kecuali.

3. Sila Ketiga: Persatuan Indonesia
Kebijakan Ilmu: Dalam pengembangan Iptek, perlu ada kolaborasi antar berbagai disiplin ilmu, institusi, dan sektor untuk mencapai tujuan bersama yang mendukung kesejahteraan bangsa. Ilmu pengetahuan dan teknologi tidak boleh digunakan untuk memecah belah atau memperburuk perpecahan di masyarakat.

Landasan Etika: Ilmuwan harus mendukung terciptanya integrasi sosial dan budaya yang positif. Di tengah keragaman, ilmu pengetahuan harus dapat menciptakan solusi yang membawa persatuan, seperti dalam penelitian yang memperhatikan kebutuhan masyarakat Indonesia yang beragam.

4. Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Kebijakan Ilmu: Ilmu pengetahuan dan teknologi harus diperoleh melalui proses musyawarah yang melibatkan berbagai pihak, termasuk masyarakat, untuk memutuskan kebijakan yang baik dan bijaksana. Kebijakan ilmiah harus mempertimbangkan suara rakyat dan mengutamakan kepentingan umum.

Landasan Etika: Proses pembuatan kebijakan ilmiah harus transparan dan inklusif, serta memberikan ruang bagi masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam pengembangan ilmu dan teknologi yang akan diterapkan.

5. Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Kebijakan Ilmu: Dalam pengembangan Iptek, hasil-hasil penelitian dan teknologi harus dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat, bukan hanya kelompok tertentu. Teknologi harus membantu mengurangi ketimpangan sosial dan menciptakan pemerataan pembangunan.

Landasan Etika: Ilmu pengetahuan harus digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mengurangi ketimpangan sosial, dan memperbaiki kualitas hidup semua orang, dengan memperhatikan aksesibilitas terhadap teknologi.

B. 1. Pemimpin di masa depan harus menjadi figur yang mengedepankan nilai-nilai Pancasila dalam setiap kebijakan dan tindakannya. Mereka harus bijaksana, adil, transparan, dan memiliki komitmen terhadap kesejahteraan rakyat, serta mampu membawa Indonesia ke arah kemajuan yang berkelanjutan dengan menjunjung tinggi moralitas dan nilai-nilai kemanusiaan. Pemimpin yang Pancasilais tidak hanya mengutamakan kepentingan politik semata, tetapi juga menjaga keharmonisan sosial dan kemakmuran rakyat.
2. Setiap warganegara Indonesia di masa mendatang harus memiliki kesadaran kolektif terhadap pentingnya nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Warganegara yang Pancasilais adalah mereka yang menghormati hak asasi orang lain, berpartisipasi aktif dalam kehidupan demokrasi, dan berkontribusi pada pembangunan negara dengan mengedepankan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi.
3. Ilmuwan yang Pancasilais diharapkan untuk selalu mempertimbangkan etika dan nilai-nilai kemanusiaan dalam setiap penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan. Mereka harus mengembangkan Iptek yang tidak hanya bertujuan untuk kemajuan teknologi, tetapi juga untuk kesejahteraan masyarakat, mengurangi kesenjangan sosial, dan memajukan Indonesia dalam kerangka moral dan sosial yang adil. Ilmuwan yang Pancasilais juga harus dapat menjembatani kemajuan teknologi dengan kebutuhan masyarakat dan berpegang pada prinsip keadilan dan kesejahteraan umum.
Di tengah persaingan global yang semakin ketat, pemimpin, warganegara, dan ilmuwan yang Pancasilais akan mampu menjaga kedaulatan negara dan mengarahkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk kepentingan rakyat, tidak hanya untuk kepentingan ekonomi atau politik global semata. Pancasila menjadi fondasi yang kuat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak hanya maju, tetapi juga berkelanjutan dan berdampak positif bagi seluruh masyarakat Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal-2

by Anisa Wita Chantiqa -
Nama: Anisa Wita Chantiqa
NPM: 2415012002

Analisis Soal

A. Peran Pancasila sebagai paradigma ilmu sangat penting. Hal tersebut menjadikan nilai-nilai pancasila sebagai acuan dan pedoman dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan dapat bersaing dalam lingkup global. Adapun rincian dari setiap sila, yaitu:

1. Ketuhanan yang Maha Esa
Pada sila pertama, mengenai keyakinan yang ada di masyarakat. Khususnya di Indonesia terdapat banyak keyakinan yang dapat secara bebas dipilih oleh masyarakat. Karena adanya keragaman tersebut, dapat melahirkan kajian ilmu mengenai cara  menghormati dan saling menghargai di tengah perbedaan keyakinan tersebut. Dalam proses persaingan global, kita tidak boleh menyampingkan nilai-nilai spiritual.

2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Pada sila kedua, mengenai ilmu tentang kemanusiaan, seperti memberikan hak penuh manusia kepada semua orang dengan tidak memandang status kedudukan. Pada proses persaingan global, kepentingan atau hak manusia harus menjadi nomor satu tidak bisa diganggu gugat.

3. Persatuan Indonesia
Pada sila ketiga mengenai pengembangan ilmu untuk meningkatkan solidaritas bangsa dengan melahirkan semangat bekerja sama demi mencapai tujuan bersama. Dalam proses persaingan global, dengan memperkuat nilai bangsa dengan menggunakan solidaritas sebagai pendukungnya.

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Dalam sila keempat, mengenai ilmu yang dapat memperkuat pemerintah dalam memberikan transparasi atau keterbukaan dengan rakyat dengan keadaan apa pun. Hal tersebut juga merupakan hal yang dilakukan dalam proses persaingan global.

5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Dalam sila kelima, yaitu ilmu yang mengkaji bahwa seluruh rakyat harus dapat mudah mengakses ilmu pengetahuan dengan mengatasi permasalahan masyarakat seperti kemiskinan, ketidakadilan ekonomi dan yang lainnya.
Dalam proses persaingan global harus tetap mengutamakan keadilan sosial diatas tekanan dari pihak-pihak tertentu.

B. Harapan saya mengenai model pemimpin, warga negara, dan ilmuan yang pancasialis di indonesia, yaitu dapat memberikan edukasi kepada masyarakat agar menjadikan nilai-nilai pancasila sebagai pedoman dalam kehidupannya.
Dengan begitu kita dapat menghadapi tantangan global serta dapat menciptakan indonesia yang lebih maju di masa yang akan datang.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal-2

by Kirana Amalia Putri Sigid -
Nama : Kirana Amalia Putri Sigid
NPM : 2415012045 (A)

A. Pancasila dapat dijadikan sebagai paradigma ilmu dalam arsitektur dengan mengintegrasikan nilai-nilai yang terkandung dalam setiap silanya untuk menciptakan kebijakan dan landasan etika yang mendukung pengembangan ilmu arsitektur.
1. Ketuhanan Yang Maha Esa: Sila ini mengajarkan pentingnya penghormatan terhadap nilai-nilai spiritual dan keagamaan dalam desain bangunan.
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Dalam konteks arsitektur, ini mencakup desain yang menghargai hak asasi manusia, inklusivitas, serta aksesibilitas.
3. Persatuan Indonesia: Arsitektur harus dapat mencerminkan keberagaman budaya Indonesia dan memperkuat identitas nasional.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan: Proses perancangan arsitektur harus melibatkan partisipasi masyarakat, mendengarkan kebutuhan dan aspirasi warga, serta memastikan kebijakan pembangunan kota yang berpihak pada kepentingan umum, bukan hanya segelintir golongan.
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Dalam arsitektur, sila ini mengarah pada pembangunan yang berkeadilan, baik dalam hal distribusi ruang publik maupun penyediaan hunian yang layak bagi seluruh lapisan masyarakat.

B. Harapan Mengenai Model Pemimpin, Warganegara, dan Ilmuwan yang Pancasilais di Indonesia dapat mengedepankan nilai-nilai Pancasila dalam setiap tindakan dan kebijakan yang mereka ambil. Pemimpin yang Pancasilais akan membuat keputusan yang adil dan berorientasi pada kesejahteraan rakyat, sementara warganegara yang Pancasilais akan menjaga persatuan dan aktif berpartisipasi dalam kemajuan bangsa. Ilmuwan yang Pancasilais, di sisi lain, akan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat, dengan tetap memperhatikan keadilan sosial, keberagaman, dan keberlanjutan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal-2

by Syaira Valiza Allea -
Nama : Syaira Valiza Allea I.
NPM : 2415012007
Kelas : A

1. Sebagai mahasiswa arsitektur, Pancasila menjadi landasan untuk mengembangkan ilmu dan merancang bangunan :
Sila 1: Ketuhanan Yang Maha Esa
Dalam mengembangkan ilmu, kita harus tetap mengingat nilai-nilai agama dan etika. Jangan sampai riset atau inovasi malah merugikan atau bertentangan dengan prinsip spiritual.
Sila 2: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Ilmu itu seharusnya bermanfaat untuk semua orang, tanpa memandang status atau kelompok tertentu. Dalam desain, penting untuk menciptakan ruang yang inklusif dan dapat diakses oleh semua orang, termasuk kelompok disabilitas. Misalnya, menambahkan fasilitas seperti ramp dan jalur khusus untuk pengguna kursi roda.
Sila 3: Persatuan Indonesia
IPTEK juga harus bisa mempererat persatuan. Desain arsitektur bisa menjadi simbol persatuan dengan menggabungkan elemen budaya lokal dari berbagai daerah.
Sila 4: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Saat membuat kebijakan atau keputusan, perlu melibatkan banyak pihak, termasuk masyarakat. Dengan begitu, hasilnya lebih mencerminkan kebutuhan bersama. Contohnya, sebelum membangun ruang publik, perlu berdiskusi dengan warga agar hasilnya sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka.
Sila 5: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Ilmu dan teknologi harus bisa diakses oleh semua orang, tanpa terkecuali. Misalnya, pendidikan teknologi atau fasilitas modern yang tersedia untuk seluruh lapisan masyarakat. Misalnya, menciptakan perumahan terjangkau untuk masyarakat berpenghasilan rendah, tanpa mengurangi kualitas desainnya.

2. Harapan soal pemimpin, warga, dan ilmuwan yang Pancasilais:
Pemimpin yang Pancasilais itu harus bijak, adil, dan berpihak pada rakyat. Mereka perlu memastikan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikembangkan mendukung kemajuan bangsa, tapi tetap selaras dengan nilai-nilai Pancasila.
Warga Pancasilais itu sadar akan tanggung jawabnya. Mereka bijak memanfaatkan teknologi, nggak menyebarkan hoaks, dan mendukung inovasi yang membawa manfaat besar untuk masyarakat.
Ilmuwan Pancasilais itu fokus bikin teknologi yang benar-benar membantu masyarakat. Misalnya, menciptakan solusi untuk masalah lokal atau mendukung keberlanjutan lingkungan, tanpa melupakan etika.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal-2

by Fiola Friska -
Nama : Fiola friska
Npm: 2415012015

A. Pancasila sebagai Paradigma Pengembangan Ilmu
Pancasila berperan sebagai paradigma dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dengan menjadi landasan etika, kebijakan, serta arah pengembangannya agar tetap sejalan dengan nilai-nilai luhur bangsa. Peran Pancasila dalam pengembangan ilmu meliputi:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa: Pengembangan IPTEK dilakukan dengan tetap menghormati nilai-nilai keagamaan.


2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Penelitian dan inovasi harus melindungi hak asasi manusia serta menjunjung tinggi martabat kemanusiaan.


3. Persatuan Indonesia: Teknologi dikembangkan untuk memperkuat persatuan, harmoni, dan kearifan lokal bangsa.


4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan: Pengembangan IPTEK harus dilakukan secara transparan, partisipatif, dan merata.


5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia: IPTEK diarahkan untuk mengurangi kesenjangan sosial dan memberdayakan masyarakat secara adil.



B. Harapan untuk Pemimpin, Warga Negara, dan Ilmuwan Berlandaskan Pancasila
Dengan Pancasila, IPTEK menjadi sarana kemajuan yang tetap berakar pada nilai-nilai luhur bangsa. Harapan yang dapat ditujukan kepada:

1. Pemimpin: Bersikap bijaksana, nasionalis, dan memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.


2. Warga Negara: Memiliki etika, kesadaran terhadap dampak teknologi, serta menjunjung tinggi nilai moral dan budaya bangsa.


3. Ilmuwan: Menciptakan inovasi yang berorientasi pada keberlanjutan lingkungan, berpihak kepada masyarakat, dan mendukung kesejahteraan bersama.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal-2

by AISYAH SYARIFFATUNNISA -
NAMA : Aisyah Syariffatunnisa
NPM : 2415012017

Analisis soal ke-2

A.Peran Pancasila sebagai paradigma ilmu
Pancasila bisa dijadikan pedoman dalam pengembangan ilmu pengetahuan, dengan rincian berdasarkan setiap sila
•Sila 1: Ketuhanan Yang Maha Esa
Ilmu pengetahuan harus dikembangkan dengan menjunjung nilai-nilai keimanan.
•Sila 2: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.
Ilmu pengetahuan perlu digunakan untuk kemaslahatan umat manusia. Misalnya, dalam disiplin teknologi informasi, penting mengembangkan kebijakan yang melindungi privasi pengguna dan mencegah penyalahgunaan data pribadi.
•Sila 3: Persatuan Indonesia.
Pengembangan ilmu diarahkan untuk mendukung keutuhan bangsa. Contohnya, riset di bidang teknologi pangan dapat meningkatkan ketahanan pangan nasional dan mengurangi ketergantungan impor.
•Sila 4: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan.
Ilmu harus dikembangkan dengan prinsip musyawarah untuk mencapai mufakat. Artinya, pengembangan kebijakan ilmiah atau teknologi perlu mempertimbangkan masukan dari berbagai pihak, seperti masyarakat, ilmuwan, dan pemerintah.
•Sila 5: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Hasil pengembangan ilmu harus bisa dinikmati oleh semua lapisan masyarakat. Contoh: teknologi pendidikan berbasis digital harus dibuat terjangkau dan inklusif agar dapat diakses oleh masyarakat di daerah terpencil.

B. Harapan mengenai model pemimpin, warga negara, dan ilmuwan yang Pancasilais
• harapan Pemimpin Pancasilais:
Pemimpin yang berintegritas, adil, dan mampu membuat kebijakan yang berlandaskan Pancasila. Mereka harus memprioritaskan kesejahteraan rakyat, menjunjung tinggi keadilan, dan selalu memimpin dengan musyawarah.
•Warga negara Pancasilais:
Warga negara yang bertanggung jawab, taat hukum, serta menjunjung nilai-nilai persatuan. Mereka juga mendukung pengembangan ilmu dengan partisipasi aktif dalam pendidikan dan inovasi.
•harapan ilmuwan Pancasilais:
Ilmuwan yang menjadikan Pancasila sebagai landasan etika dalam riset dan inovasi. memberikan manfaat bagi bangsa dan negara.

b. Harapan mengenai model pemimpin di masa mendatangmendatang :
•Pemimpin yang visioner dan mendorong kemajuan ilmu pengetahuan di Indonesia.
Warga negara yang berdaya saing global namun tetap menjaga identitas nasional.
•Ilmuwan yang menghasilkan karya berkelas dunia dengan tetap berpijak pada nilai-nilai Pancasila.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal-2

by Laila Sari -
Nama : Laila Sari
NPM : 2415012037
Kelas : A

Analisis Soal 2

A. Pancasila berperan sebagai pedoman etika dan kebijakan ilmiah dalam pengembangan pengetahuan. Berikut ini adalah rincian peran setiap sila:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa.
Sila ini menjadi landasan moral untuk memastikan bahwa pengembangan ilmu dilakukan dengan mempertimbangkan nilai-nilai religius dan etis, serta tidak bertentangan dengan ajaran agama. Dalam pengembangan teknologi, misalnya, etika digunakan untuk menghindari penyalahgunaan hasil penelitian, seperti dalam rekayasa genetika atau teknologi AI.
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.
Ilmu pengetahuan harus dikembangkan untuk kesejahteraan umat manusia tanpa diskriminasi. Penelitian dan aplikasi ilmu diarahkan untuk memberikan manfaat yang merata bagi masyarakat, seperti menciptakan teknologi yang dapat diakses oleh semua kalangan, termasuk masyarakat kurang mampu.
3. Persatuan Indonesia.
Sila ini mendorong sinergi antarpeneliti dan akademisi dari berbagai daerah di Indonesia. Dalam konteks globalisasi, ilmu pengetahuan dikembangkan tanpa mengorbankan identitas nasional dan keberagaman budaya lokal.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan.
Dalam proses pengambilan kebijakan ilmu, Pancasila mendorong adanya diskusi dan musyawarah yang melibatkan berbagai pihak, termasuk masyarakat terdampak, untuk memastikan keberlanjutan penelitian dan penerapannya.
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Pengembangan ilmu diarahkan untuk mengurangi ketimpangan sosial, misalnya melalui inovasi yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan di daerah terpencil.

B. Harapan saya, model pemimpin, warga negara, dan ilmuwan yang Pancasilais memiliki ciri-ciri berikut:
-Pemimpin:
Mendengar aspirasi rakyat, dan berorientasi pada pembangunan berkelanjutan, serta transparan.
-Warga Negara:
Toleransi terhadap orang lain, kritis-konstruktif, dan menjaga nilai sosial-moral.
-Ilmuwan:
Inovatif, beretika, dan berkontribusi pada daya saing bangsa dengan tetap mengutamakan kesejahteraan rakyat.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal-2

by IGEDE BERLIAN ARSA PRATAMA -
NAMA:igede berlian arsa pratama
NPM:2455012004

Analisis soal 2

A. Kemajuan teknologi saat ini bertumbuh dengan sangat pesat, dan menghasilkan inovasi-inovasi tentang berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) Hal ini tentu saja. Membawa dampak yang positif bagi suatu negara, sehinga bisa mendorong perkembangan lebih pesat dan memperluas wawasan serta mencerdaskan rakyat. Pancasila menjadi landasan akan paradigma disipilin ilmu, karena perannya terkandung dalam sila ke lima sebagai berikut :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
Sila Pertama ini menyiratkan adanya konsep tentang keberadaan Tuhan YME yang terus menjalin hubungan dan kesatuan dengan manusia dan alam semesta beserta isinya. Ilmu berparadigma Pancasila bersifat teistik.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
Sila Kedua ini dengan jelas menyiratkan adanya konsep tentang manusia yang utuh. Dalam keutuhannya, ada rohani dan ada jasmani. Sebagai kesatuan rohaniah, keberadaan hati nurani (qalbu) tidak kalah penting daripada akal. Ilmu berparadigma Pancasila mengakui dan menghargai keberadaan akal, namun bukan segala-galanya
3. Persatuan Indonesia
Sila ketiga ini yaitu Persatuan Indonesia, menunjukkan adanya keterpaduan antara karakter ilmu dengan faham kebangsaan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin permusyawaratan/ perwakilan oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwalian, Sila ini menyiratkan adanya konsep bahwa rakyat atau wakil-wakil rakyat dalam menjalankan kekuasaannya harus dipimpin oleh kebijaksanaan, dengan penuh rasa tanggungjawab.
5. Keadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia
Pada sila ini Keadilan itu bukan keadilan formal, suatu keadilan yang lahir karena perundang-undangan, melainkan keadilan yang bertumpu pada habitat sosialnya, yaitu masyarakat Indonesia, yang berkarakter komunalistik-religius.
Proses perkembangan saat ini berdampak positif maupun negatif dari pesatnya kemajuan Iptek tersebut bagi negara Indonesia baik dari aspek politik, ekonomi, sosial budaya, maupun hukum.

B. Harapan saya untuk model pemimpin yang Pancasilais di Indonesia adalah mereka yang mampu mengedepankan nilai-nilai kebersamaan, keadilan, dan kemanusiaan dalam setiap tindakan dan keputusan. Pemimpin yang bijaksana dan berpandangan jauh ke depan, warganegara yang aktif berpartisipasi dalam kehidupan sosial, serta ilmuwan yang tidak hanya mengejar pengetahuan tetapi juga memperhatikan dampak sosial dan moral dari penemuan dan karya ilmiah mereka. Di masa mendatang, diharapkan model pemimpin dan ilmuwan yang Pancasilais ini dapat membangun Indonesia yang lebih adil, sejahtera, dan berdaya saing global tanpa mengorbankan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan sosial.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal-2

by CHANTIKA HERDONALD -
Chantika Herdonald
2415012023

1. Setiap sila memberikan arahan supaya IPTEK berkembang dengan baik dan tetap bermanfaat untuk semua orang:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa:
Ilmu pengetahuan harus dikembangkan dengan tetap menghormati agama. Inovasi atau penelitian tidak boleh bertentangan dengan ajaran agama atau melanggar hak asasi manusia. Mengembangkan IPTEK juga dianggap sebagai bentuk rasa syukur atas akal yang diberikan Tuhan.

2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab:
Pengembangan IPTEK harus memperhatikan kemanusiaan. Inovasi teknologi nggak boleh merugikan orang lain atau memperbesar kesenjangan sosial, tapi justru harus membantu meningkatkan kesejahteraan semua orang, baik sekarang maupun di masa depan.

3. Persatuan Indonesia:
Ilmu pengetahuan dan teknologi harus memperkuat persatuan bangsa. Misalnya, teknologi yang dikembangkan di daerah-daerah bisa memberdayakan masyarakat lokal dan nggak menciptakan perpecahan atau ketimpangan antar wilayah.

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan:
Kebijakan soal pengembangan IPTEK harus melibatkan masyarakat. Inovasi, terutama yang berhubungan dengan layanan publik, harus dibahas bersama supaya sesuai dengan kebutuhan rakyat.

5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia:
Hasil dari pengembangan ilmu harus bisa dirasakan oleh semua orang, tanpa memandang status sosial atau ekonomi. Riset dan inovasi juga perlu difokuskan untuk mengurangi kesenjangan sosial.

2. Indonesia butuh pemimpin yang benar-benar bisa dijadikan panutan. Pemimpin yang Pancasilais harus mendahulukan kepentingan rakyat, bersikap adil, transparan, dan punya visi untuk memajukan bangsa tanpa melupakan nilai-nilai Pancasila. Mereka juga harus bisa membawa nama baik Indonesia di dunia internasional.

Selain pemimpin, warga negara dan ilmuwan juga diharapkan bisa bekerja dengan jujur, adil, dan amanah. Ilmuwan Pancasilais harus menggunakan ilmunya untuk menciptakan inovasi yang bermanfaat untuk semua orang, bukan hanya untuk segelintir pihak.

Kalau semua pihak pemimpin, warga, dan ilmuwan bisa menjalankan nilai-nilai Pancasila, teknologi bisa jadi alat untuk memperkuat persatuan, meningkatkan kesejahteraan, dan membawa Indonesia ke masa depan yang lebih baik.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal-2

by muthia zahrani -

Nama: Muthia Zahrani

NPM: 2415012040


A. Peran Pancasila sebagai paradigma ilmu:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa: Dalam penelitian atau inovasi teknologi, nilai-nilai agama harus tetap dijaga. Contohnya, pengembangan kecerdasan buatan tetap harus menghormati etika keagamaan.

2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Ilmu pengetahuan dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia secara adil, tanpa diskriminasi. Penelitian medis, misalnya, harus diarahkan untuk memberikan akses yang sama bagi semua kalangan.

3. Persatuan Indonesia: Inovasi dan teknologi sebaiknya memperkuat persatuan bangsa. Teknologi komunikasi, misalnya, harus mendukung keterhubungan antardaerah tanpa memecah belah.

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan: Kebijakan dalam pengembangan ilmu harus melibatkan musyawarah dan transparansi, termasuk mengutamakan aspirasi masyarakat luas.

5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Teknologi yang dikembangkan harus memberi manfaat untuk semua, terutama masyarakat kecil. Jangan sampai hanya menguntungkan segelintir pihak atau menciptakan kesenjangan sosial.


B. Harapan tentang pemimpin, warga, dan ilmuwan Pancasilais

1. Pemimpin Pancasilais: Pemimpin diharapkan bisa membuat kebijakan yang adil, transparan, dan berpihak pada kepentingan rakyat. Pemimpin Pancasilais juga harus mampu mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam mengatasi tantangan global, seperti ekonomi digital dan keberlanjutan lingkungan.

2. Warga Pancasilais: Warga harus aktif, peduli terhadap sesama, dan tetap menjunjung nilai-nilai budaya dan moral meskipun hidup di era teknologi yang serba cepat. Kesadaran akan pentingnya toleransi dan kerja sama perlu terus diperkuat.

3. Ilmuwan Pancasilais: Ilmuwan Indonesia harus menghasilkan inovasi yang tidak hanya mengejar keuntungan, tetapi juga memikirkan dampaknya terhadap masyarakat, lingkungan, dan masa depan bangsa. Ilmuwan Pancasilais mampu menciptakan teknologi yang ramah lingkungan, inklusif, dan relevan dengan kebutuhan masyarakat Indonesia.

In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal-2

by Najwa Najwa Rahmauli Daviani -
Nama : Najwa Rahmaluo Daviani
NPM : 2415012051

Analisis Soal 2

A. Peran Pancasila dalam Perkembangan IPTEK
Kemajuan IPTEK membawa dampak positif seperti mencerdaskan masyarakat, namun juga memiliki sisi negatif. Pancasila menjadi pedoman utama untuk menyeimbangkan perkembangan ini melalui kelima silanya:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa: Mengingatkan untuk tetap beriman dan tidak melupakan nilai-nilai keagamaan di tengah kemajuan teknologi.


2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab: Mendorong hubungan antarmanusia agar tidak berkembang sifat individualisme.


3. Persatuan Indonesia: Menggunakan teknologi untuk menyatukan keberagaman suku, agama, dan budaya di Indonesia.


4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan: Mendorong musyawarah untuk menyelesaikan perbedaan pendapat, serta pemimpin harus bekerja berdasarkan nilai Pancasila.


5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Menjunjung nilai keadilan dengan mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan individu.



B. Pemimpin Pancasilais
Pemimpin yang pancasilais adalah sosok bertanggung jawab yang menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap kebijakan dan langkahnya demi kemajuan bangsa.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal-2

by Den Ayu Meylani -
Nama : Den Ayu Meylani
NPM : 2415012019

A. peran Pancasila sebagai paradigma ilmu dan prosesnya ditengah persaingan global
1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa: Arsitektur yang menghormati agama dan keberagaman, serta menciptakan ruang yang mencerminkan nilai-nilai spiritual atau keagamaan.
2. Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Mendesain bangunan yang memperhatikan kenyamanan dan kesetaraan untuk semua orang.
3. Sila Persatuan Indonesia: Menciptakan ruang yang dapat menyatukan berbagai kalangan dan membangun rasa kebersamaan.
4. Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan: Mengajak masyarakat untuk ikut serta dalam merencanakan desain bangunan dan pembangunan.
5. Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Merancang bangunan yang adil dan merata, agar semua lapisan masyarakat dapat merasakannya.
Di tengah persaingan global, Arsitektur Indonesia harus tetap mempertahankan budaya lokal dengan mengangkat teknologi yang ramah lingkungan dan efisien.

B. Harapan Pemimpin, Warganegara, dan Ilmuwan Pancasilais :

-Pemimpin Pancasilais: Pemimpin yang jujur, adil, dan mengutamakan kepentingan rakyat serta menjaga keutuhan bangsa.
-Warganegara Pancasilais: Warganegara yang bertanggung jawab, aktif dalam pembangunan, dan menjaga persatuan bangsa.
-Ilmuwan Pancasilais: Ilmuwan yang menggunakan ilmu pengetahuan untuk kebaikan bersama, mengembangkan teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat.
Di masa yang akan datang, saya berharap semua pihak ini bisa menghadapi tantangan global tetap menggunakan nilai-nilai Pancasila dalam pelaksanaannya.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal-2

by Keisya Laudya Sofian -
Nama: Keisya Laudya Sofian
NPM: 2415012013 (A)

A. Sebagai dasar negara Indonesia, memiliki peran penting dalam mengarahkan dan membentuk etika serta kebijakan dalam pengembangan ilmu dan teknologi. Berikut adalah perincian peran setiap sila Pancasila dalam disiplin ilmu:
1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa: Ilmu dan teknologi harus berlandaskan pada nilai-nilai agama dan moral, digunakan untuk kebaikan umat manusia.
2. Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Ilmu harus digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia dengan mengutamakan keadilan sosial.
3. Sila Persatuan Indonesia: Pengembangan ilmu harus mengutamakan kesatuan bangsa, memastikan akses yang merata bagi semua lapisan masyarakat.
4. Sila Kerakyatan: Kebijakan ilmiah perlu melibatkan musyawarah, memperhatikan kepentingan rakyat banyak.
5. Sila Keadilan Sosial: Ilmu harus mengurangi kesenjangan sosial dan menciptakan pemerataan dalam masyarakat.

B. Pemimpin: Pemimpin yang adil, bijaksana, dan berpihak pada rakyat, mampu merespons tantangan global tanpa mengorbankan nilai Pancasila.

Warganegara: Warga yang aktif, menghormati perbedaan, dan berpartisipasi dalam pembangunan bangsa.

Ilmuwan: Ilmuwan yang mengembangkan ilmu untuk kesejahteraan masyarakat, dengan mempertimbangkan etika dan dampak sosial.

Harapannya, Indonesia dapat memanfaatkan Pancasila sebagai dasar moral dalam menghadapi tantangan global dan memajukan bangsa.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal-2

by Abdullah Rafi Akmal -
Abdullah Rafi Akmal
2415012049

1. Peran Pancasila sebagai Paradigma Ilmu dalam Disiplin yang Ditekuninya

Analisis:
Pancasila dapat menjadi dasar pengembangan ilmu dalam setiap disiplin melalui penerapan nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila. Sebagai seorang arsitek, penerapan nilai Pancasila dalam pengembangan ilmu desain dan konstruksi dapat dirinci sebagai berikut:

1. Sila Pertama - Ketuhanan Yang Maha Esa:
Mengedepankan prinsip keadilan ekologis dalam desain bangunan, menghormati alam sebagai ciptaan Tuhan dengan memilih material yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

2. Sila Kedua - Kemanusiaan yang Adil dan Beradab:
Desain arsitektur harus memperhatikan kesejahteraan manusia, misalnya melalui penciptaan ruang publik yang inklusif, ergonomis, dan aman bagi semua golongan masyarakat.

3. Sila Ketiga - Persatuan Indonesia:
Arsitektur lokal harus mengedepankan nilai-nilai kearifan budaya daerah, menjaga harmoni antara modernitas dan tradisi untuk memperkokoh identitas nasional.

4. Sila Keempat - Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan:
Melibatkan partisipasi masyarakat dalam proses desain, sehingga menghasilkan bangunan yang sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi lokal.

5. Sila Kelima - Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia:
Mendorong proyek yang berorientasi pada pemerataan akses terhadap infrastruktur yang layak, terutama bagi masyarakat di daerah terpencil atau kurang berkembang.

Proses di Tengah Persaingan Global:
Di era globalisasi, penerapan nilai-nilai Pancasila harus dibarengi dengan:

Kolaborasi internasional dalam proyek desain yang tetap menghormati budaya lokal.

Mengintegrasikan teknologi canggih dengan prinsip keberlanjutan.

Memanfaatkan standar global dalam kualitas desain tanpa kehilangan esensi ke-Indonesia-an.

2. Harapan terhadap Pemimpin, Warga Negara, dan Ilmuwan Pancasilais

Model Pemimpin Pancasilais:

Tegas, adil, dan berorientasi pada kepentingan rakyat dengan menerapkan kebijakan berbasis nilai Pancasila.

Mendorong kolaborasi lintas sektor untuk menyelesaikan masalah bangsa tanpa melupakan prinsip moral dan keadilan.

Menjadi teladan dalam menggunakan teknologi secara bijak untuk mendukung kesejahteraan rakyat.

Model Warga Negara Pancasilais:

Memiliki literasi digital yang tinggi untuk memanfaatkan teknologi secara produktif.

Mampu menjunjung persatuan dan menghindari sikap individualistis atau konsumtif yang merugikan masyarakat luas.

Aktif dalam mendukung kebijakan pemerintah yang memajukan kesejahteraan umum.

Model Ilmuwan Pancasilais:

Mengembangkan ilmu pengetahuan yang selaras dengan nilai-nilai budaya Indonesia.

Berperan aktif dalam menciptakan solusi teknologi yang inovatif, ramah lingkungan, dan mendukung keadilan sosial.

Menjadi penggerak dalam menciptakan riset berbasis kebutuhan masyarakat yang dapat bersaing di pasar global.

Harapan di Masa Depan:

Terwujudnya Indonesia sebagai negara yang maju dengan tetap mempertahankan identitas Pancasilais dalam semua aspek kehidupan, baik dalam kepemimpinan, partisipasi warga negara, maupun inovasi ilmuwan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal-2

by Naura Adityas Dwinariyani -
Nama: Naura Adityas Dwinariyani
NPM: 24015012022

A. Peran Pancasila sebagai paradigma ilmu dalam Arsitektur
1. Ketuhanan Yang Maha Esa: menyatukan elemen spiritual dalam desain tanpa mengesampingkan fungsi modern, sehingga dapat berkompetisi secara global namun tetap mencerminkan kelokalan.
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: desain harus berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.
3. Persatuan Indonesia: mengembangkan proyek yang membawa keanekaragaman budaya Indonesia.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Pemusyawaratan/Perwakilan: proses perancangan melibatkan masyarakat.
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia: menciptakan desain yang adil dan merata untuk semua masyarakat tanpa diskriminasi.

B. Harapan terhadap model pemimpin, warganegara, dan ilmuan yang Pancasilais
1. Model pemimpin: pemimpin yang memiliki integeritas tinggi, bijaksana, mendorong inovasi dan pembangunan yang berakar pada Pancasila.
2. Model warganegara: menjunjung tinggi persatuan, menghormati keberagaman, bijak dalam memanfaatkan teknologi.
3. Model ilmuwan: mengembangkan ilmu npengetahuan untuk kebaikan bersama.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal-2

by Riqqatuz Zahra -
Nama : Riqqatuz Zahra
NPM : 2415012004

Analisis soal 2
A.
1. Mengacu pada nilai spiritualitas dan moralitas.
2. Mencjadikan ilmu yang menonjol pada keadilan sosial dan hak asasi manusia
3. Menjadikan kolaborasi ilmu antar daerah untuk ciri khas bangsa.
4. Menerapkan dialog untuk mengambil keputusan bersama.
5. Tidak membiarkan kesenjangan sosial.
Persaingan global yang melibatkan kerjasama internasional, yang memerlukan adaptasi kemajuan teknologi, dan inovasi menjunjung nilai-nilai Pancasila jika berbasis secara lokal.


B. Pemimpin harus memiliki integritas yang tinggi, menonjol kepentingan rakyat, dengan bijaksana menurut nilai Pancasila. Warga Negara aktif mendorong persatuan, dan mendukung bangsa dalam hal positif. Ilmuan menciptakan solusi inovatif untuk menghadapi tantangan global.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal-2

by Kharisma Wibisono -

Nama : Kharisma Wibisono

NPM : 2415012027


Peran Pancasila sebagai Paradigma Ilmu (Arsitektur)

1. Ketuhanan Yang Maha Esa: Merancang bangunan yang selaras dengan lingkungan sebagai bentuk penghormatan kepada Tuhan.

2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Membuat desain yang nyaman dan ramah untuk semua kalangan.

3. Persatuan Indonesia: Memasukkan unsur budaya lokal ke dalam karya arsitektur.

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan: Melibatkan masyarakat dalam proses perencanaan.

5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Merancang bangunan yang berkelanjutan dan memberikan manfaat luas.


Harapan Pemimpin, Warga, dan Ilmuwan Pancasilais 

Pemimpin: Bijak, berpihak pada rakyat, dan mendukung pembangunan ramah lingkungan.

Warga: Proaktif menjaga nilai Pancasila dan peduli terhadap lingkungan.

Ilmuwan: Berinovasi dengan memprioritaskan etika dan kesejahteraan masyarakat.

In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal-2

by Marchel irwansyah siregar -
Nama : Marchel irwansyah siregar
NPM 2455012002
Kelas b

a. Peran Pancasila sebagai Paradigma Ilmu
Pancasila dapat menjadi landasan etika dan kebijakan dalam disiplin ilmu saya, misalnya dalam bidang teknologi atau ilmu sosial. Setiap sila dapat diterapkan sebagai berikut:

Sila pertama (Ketuhanan Yang Maha Esa): Mengajarkan agar ilmu yang dikembangkan tidak bertentangan dengan nilai agama dan moral, memastikan bahwa teknologi dan penelitian memberikan manfaat positif bagi umat manusia.

Sila kedua (Kemanusiaan yang Adil dan Beradab): Menekankan pentingnya ilmu untuk kesejahteraan dan keadilan sosial, memastikan bahwa penelitian atau teknologi tidak merugikan kelompok tertentu.

Sila ketiga (Persatuan Indonesia): Menjaga agar ilmu yang berkembang mendukung keharmonisan dan persatuan bangsa, bukan memecah belah.

Sila keempat (Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan): Mendorong pengambilan keputusan ilmiah yang bijaksana dan melibatkan berbagai pihak, dengan transparansi dan musyawarah.

Sila kelima (Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia): Memastikan bahwa hasil ilmu dan teknologi dapat dinikmati oleh semua lapisan masyarakat, tidak ada diskriminasi.
Dalam persaingan global, proses ini membutuhkan sinergi antara etika, riset, dan kebijakan publik yang mendukung pengembangan IPTEK yang seimbang antara kemajuan dan kebaikan sosial.


b. Harapan terhadap Pemimpin, Warganegara, dan Ilmuwan Pancasilais
Pemimpin yang Pancasilais diharapkan bisa adil, bijaksana, dan mampu menjaga kepentingan rakyat serta memajukan negara dengan teknologi yang bermanfaat. Warganegara yang Pancasilais harus memiliki rasa tanggung jawab, menghormati keragaman, serta aktif berkontribusi untuk kebaikan bersama. Ilmuwan Pancasilais diharapkan mengedepankan etika dalam setiap penemuan dan penelitian, serta memastikan bahwa ilmu yang dikembangkan bermanfaat untuk kesejahteraan sosial dan lingkungan, menjaga agar IPTEK tidak hanya mengejar kemajuan semata, tetapi berlandaskan pada nilai moral yang sesuai dengan Pancasila.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal-2

by M. Kafa Robbani Nadien -
Nama: M. Kafa Robbani Nadien
NPM: 2415012058

A. Peran Pancasila sebagai Paradigma Ilmu

Pancasila dapat menjadi landasan etika dan kebijakan dalam pengembangan disiplin ilmu, dengan perincian tiap sila sebagai berikut:
1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
• Kebijakan Ilmu: Mendorong penelitian yang menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan spiritual.
• Etika Pengembangan Ilmu: Ilmu pengetahuan tidak boleh bertentangan dengan nilai keagamaan atau digunakan untuk hal-hal destruktif.
• Proses di Tengah Persaingan Global: Memastikan inovasi ilmiah selaras dengan norma agama dan kearifan lokal, tidak semata mengejar profit atau dominasi.
2. Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
• Kebijakan Ilmu: Mengembangkan teknologi untuk meningkatkan kesejahteraan manusia, tanpa diskriminasi.
• Etika Pengembangan Ilmu: Menghindari eksploitasi dan dampak negatif bagi masyarakat.
• Proses di Tengah Persaingan Global: Menciptakan solusi global yang memperhatikan keberlanjutan sosial dan lingkungan.
3. Sila Persatuan Indonesia
• Kebijakan Ilmu: Membangun inovasi berbasis budaya lokal yang memperkuat identitas nasional.
• Etika Pengembangan Ilmu: Menghindari perpecahan atau konflik dalam pengembangan teknologi.
• Proses di Tengah Persaingan Global: Memperkuat kolaborasi internasional tanpa kehilangan jati diri sebagai bangsa.
4. Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
• Kebijakan Ilmu: Melibatkan masyarakat dalam pengambilan keputusan terkait penerapan teknologi.
• Etika Pengembangan Ilmu: Menjamin akses adil bagi semua kalangan terhadap hasil teknologi.
• Proses di Tengah Persaingan Global: Membuka dialog dan kerjasama untuk membangun kebijakan IPTEK yang inklusif.
5. Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
• Kebijakan Ilmu: Mendorong pemerataan akses teknologi di seluruh wilayah Indonesia.
• Etika Pengembangan Ilmu: Menghindari ketimpangan yang merugikan golongan tertentu.
• Proses di Tengah Persaingan Global: Menggunakan IPTEK untuk menutup kesenjangan sosial dan memperkuat daya saing nasional.

B. Harapan terhadap Model Pemimpin, Warga Negara, dan Ilmuwan yang Pancasilais

1. Model Pemimpin
• Berintegritas, adil, dan menjunjung nilai-nilai kebangsaan.
• Memprioritaskan kesejahteraan rakyat dan mempertahankan kedaulatan bangsa dalam menghadapi persaingan global.
2. Model Warga Negara
• Cerdas secara literasi digital, kritis terhadap informasi, dan menghargai keberagaman.
• Berperan aktif dalam pembangunan dengan menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila.
3. Model Ilmuwan
• Berkomitmen pada penelitian yang bermanfaat untuk masyarakat dan beretika.
• Memajukan ilmu pengetahuan dengan tetap menghormati nilai-nilai nasional dan kearifan lokal.

Dengan mengintegrasikan nilai Pancasila dalam kehidupan, Indonesia dapat bersaing di kancah global tanpa kehilangan jati dirinya sebagai bangsa yang berdaulat dan bermartabat.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal-2

by azsyifa yoana desiva aztiwi -
Nama : Azsyifa Yoana Desiva Aztiwi
Npm : 2455012008
Analisis soal 2

A. Pancasila sebagai paradigma ilmu memberikan landasan filosofis dan etis yang sangat relevan untuk setiap disiplin ilmu, termasuk bidang studi yang saya ambil. Berikut adalah bagaimana setiap sila diterapkan dalam kebijakan dan pengembangan ilmu, khususnya dalam konteks persaingan global:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
Landasan Etika dan Kebijakan Ilmu:

Mengakui bahwa pengembangan ilmu pengetahuan harus berlandaskan nilai-nilai moral yang bersumber dari keyakinan spiritual.
Menjaga ilmu agar tidak disalahgunakan untuk kepentingan yang bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan, seperti penyalahgunaan teknologi untuk kejahatan.
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Landasan Etika dan Kebijakan Ilmu:

Mengutamakan nilai kemanusiaan dalam penerapan ilmu pengetahuan.
Memastikan hasil penelitian atau kebijakan tidak merugikan masyarakat atau menciptakan kesenjangan sosial.
3. Persatuan Indonesia
Landasan Etika dan Kebijakan Ilmu:

Menjadikan pengembangan ilmu sebagai alat untuk mempererat persatuan bangsa, bukan untuk menciptakan perpecahan atau konflik.
Memprioritaskan kearifan lokal dalam penerapan teknologi atau kebijakan.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Landasan Etika dan Kebijakan Ilmu:

Mengutamakan pendekatan inklusif dalam pengembangan ilmu, dengan melibatkan berbagai pihak (stakeholder).
Mengambil keputusan berbasis bukti (evidence-based) yang bijaksana dan adil.
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Landasan Etika dan Kebijakan Ilmu:

Memastikan hasil pengembangan ilmu dapat diakses oleh semua orang, tanpa diskriminasi.
Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan menggunakan ilmu pengetahuan secara bertanggung jawab.

B. Harapan terhadap model pemimpin, warga negara, dan ilmuwan yang Pancasilais di Indonesia mencakup integrasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, baik di masa kini maupun di masa mendatang. Berikut adalah gambaran ideal dari masing-masing peran tersebut :

1. Pemimpin yang Pancasilais
Karakteristik yang Diharapkan:

Beriman dan Berintegritas: Menjunjung tinggi moralitas dan kejujuran, berlandaskan sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. Warga Negara yang Pancasilais
Karakteristik yang Diharapkan:

Bertakwa dan Beretika: Menjalankan kehidupan beragama dengan toleransi yang tinggi terhadap perbedaan keyakinan.
3. Ilmuwan yang Pancasilais
Karakteristik yang Diharapkan:

Berlandaskan Etika: Dalam penelitian dan inovasi, selalu mempertimbangkan dampaknya terhadap moralitas dan kemanusiaan, sesuai dengan sila pertama dan kedua.

Harapan Masa Depan:
Ilmuwan di Indonesia menjadi pelopor dalam menciptakan inovasi berbasis kearifan lokal yang mampu bersaing di tingkat global, sambil tetap memegang teguh prinsip etika dan keberlanjutan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal-2

by Nabil Raisya Jaya -
Nama: Nabil Raisya Jaya
NPM: 2415012014
Kelas: B (Genap)

1. Pancasila sebagai Landasan Pengembangan Arsitektur dan IPTEK

Pancasila merupakan dasar etika dan pedoman dalam pengembangan arsitektur serta ilmu pengetahuan.
• Sila Ketuhanan Yang Maha Esa: mengajarkan keselarasan spiritual dalam desain dan inovasi.
• ⁠Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: mendorong pendekatan inklusif yang menghormati hak asasi.
• ⁠Sila Persatuan Indonesia: menuntut desain yang memperkuat identitas bangsa.
• ⁠Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dalam permusyawaratan perwakilan: menekankan musyawarah dalam pengambilan keputusan
• ⁠Sila Keadilan Sosial mengajak untuk menciptakan ruang yang adil bagi semua lapisan masyarakat.

Dalam pengembangan IPTEK, nilai-nilai ini memastikan kemajuan yang selaras dengan moralitas, kemanusiaan, dan keadilan. Dengan berpegang pada Pancasila, arsitektur dan IPTEK dapat berkembang tanpa mengorbankan nilai-nilai kemanusiaan dan kebangsaan.

2. Harapan untuk Pemimpin, Warga, dan Ilmuwan Pancasilais

Saya berharap pemimpin Indonesia bersikap adil, bijaksana, dan amanah, menjadi panutan dalam membangun bangsa. Warga negara diharapkan saling menghormati dan bekerja sama demi kemajuan bersama, sementara ilmuwan diharapkan menciptakan inovasi yang bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat. Dengan penerapan nilai-nilai Pancasila, Indonesia akan berkembang secara moral dan intelektual dalam menghadapi tantangan global.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal-2

by Anastasya Mareta Inesita Manalu -
Nama: Anastasya Mareta Inesita Manalu
NPM: 2415012054
Kelas: B

A. Bagaimanakah peran Pancasila sebagai paradigma ilmu bagi disiplin ilmu anda masing-masing dengan merinci setiap sila ke dalam kebijakan ilmu dan landasan etika bagi pengembangan ilmu yang anda pelajari dan bagaimana prosesnya di tengah persaingan global seperti sekarang ini?
Sila 1: Mengintegrasikan nilai spiritualitas dalam desain arsitektur, seperti ruang ibadah yang beragam.
Sila 2: Menciptakan desain yang berkeadilan sosial, seperti perumahan layak huni.
Sila 3: Mengadopsi elemen budaya lokal untuk memperkuat identitas bangsa.
Sila 4: Melibatkan masyarakat dalam proses perencanaan tata ruang.
Sila 5: Membuat fasilitas yang inklusif dan mengurangi kesenjangan sosial.

B. Bagaimanakah harapanmu mengenai model pemimpin, warganegara dan ilmuwan yang Pancasilais di Indonesia sekarang dan di masa mendatang?
- Pemimpin: Transparan, adil, berorientasi pada kesejahteraan rakyat, dan mendukung pembangunan berkelanjutan.
- Warga Negara: Menghargai keberagaman, mencintai tanah air, dan aktif membangun persatuan bangsa.
- Ilmuwan: Beretika, berinovasi untuk rakyat, dan menjaga keberlanjutan lingkungan dengan menjunjung nilai-nilai kebangsaan.
Dengan Pancasila sebagai pedoman, pengembangan ilmu dan perilaku masyarakat dapat menghadapi persaingan global tanpa kehilangan jati diri bangsa.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal-2

by Muhammad Thariq Aqil Ikraam -
Muhammad Thariq Aqil Ikraam
2415012061
Kelas A

Pancasila sebagai Paradigma Ilmu
Pancasila dapat dijadikan paradigma dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan mengintegrasikan nilai-nilai dari setiap sila dalam setiap kebijakan dan disiplin ilmu. Berikut adalah bagaimana masing-masing sila berperan dalam pengembangan ilmu:

Ketuhanan Yang Maha Esa
Ilmu pengetahuan harus dikembangkan dengan menghormati nilai-nilai agama dan keyakinan. Penelitian atau inovasi tidak boleh bertentangan dengan ajaran agama atau menimbulkan konflik etika, seperti pelanggaran hak asasi manusia. Hal ini mendorong penelitian yang berorientasi pada kebaikan umat manusia dan berpegang pada prinsip moral universal yang berakar pada keimanan.

Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Pengembangan ilmu bertujuan untuk meningkatkan martabat manusia dan mencegah eksploitasi. Contohnya, dalam pengembangan kecerdasan buatan, aspek keadilan harus menjadi perhatian agar teknologi tidak menciptakan ketimpangan sosial. Kebijakan ilmu juga harus memastikan akses yang adil terhadap manfaat teknologi.

Persatuan Indonesia
Ilmu pengetahuan harus digunakan untuk memperkuat persatuan bangsa dengan mempromosikan teknologi yang mendukung kemandirian nasional dan keragaman budaya. Penelitian yang berfokus pada pengembangan teknologi lokal dapat memberdayakan masyarakat di berbagai wilayah, sekaligus memperkuat identitas bangsa dalam persaingan global.

Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Kebijakan ilmu harus melibatkan partisipasi masyarakat dan mempertimbangkan aspirasi berbagai pihak, termasuk akademisi, pemerintah, dan masyarakat. Sebagai contoh, penerapan teknologi dalam layanan publik harus melalui musyawarah agar sesuai dengan kebutuhan rakyat, sehingga tercipta kebijakan yang demokratis dan inklusif.

Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Hasil dari pengembangan ilmu pengetahuan harus dirasakan secara merata oleh seluruh rakyat Indonesia tanpa memandang status sosial atau ekonomi. Program riset dan inovasi harus fokus pada solusi untuk mengurangi kesenjangan sosial, seperti teknologi yang membantu kesejahteraan masyarakat di daerah tertinggal.

Harapan terhadap Model Pancasilais
Dalam model Pancasilais, terdapat harapan terhadap tiga komponen utama: pemimpin, warga negara, dan ilmuwan.

Pemimpin
Pemimpin Pancasilais adalah mereka yang menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila, memiliki integritas, dan mengutamakan kepentingan rakyat di atas kepentingan pribadi atau golongan. Pemimpin ini harus bersikap adil, transparan, dan mampu menghadirkan kebijakan yang seimbang antara penguasaan teknologi modern dengan pelestarian budaya bangsa. Mereka juga harus membawa Indonesia menjadi negara yang dihormati secara global dengan tetap memegang teguh nilai-nilai Pancasila.

Warga Negara
Warga negara Pancasilais adalah individu yang memahami hak dan kewajibannya serta aktif berpartisipasi dalam pembangunan bangsa. Mereka menggunakan teknologi secara bijak, menghormati keragaman, dan berperan dalam menjaga stabilitas sosial dan politik. Warga negara ini juga harus turut serta dalam menjaga persatuan bangsa melalui sikap saling menghargai.

Ilmuwan
Ilmuwan Pancasilais adalah mereka yang tidak hanya mengutamakan kemajuan teknologi, tetapi juga memastikan bahwa hasil penelitiannya bermanfaat bagi masyarakat luas tanpa merusak moral atau lingkungan. Mereka menjadi pelopor inovasi yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat Indonesia, menciptakan solusi untuk mengatasi kesenjangan sosial, dan menjaga nilai-nilai moral dalam setiap penelitiannya.

Dengan mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam pengembangan ilmu pengetahuan, kepemimpinan, dan kehidupan berbangsa, Indonesia dapat maju secara holistik, bermartabat, dan berkeadilan. Pancasila bukan hanya landasan ideologis, tetapi juga pemandu dalam setiap aspek kehidupan untuk mencapai kesejahteraan bersama.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal-2

by NABILA RIZKA SALEH -
Nama : Nabila Rizka
Kelas : 2415012009 (A)

1. Peran Pancasila sebagai Paradigma Ilmu dalam Bidang Arsitektur
Pancasila menjadi pedoman etis dan filosofis dalam pengembangan ilmu arsitektur, yang tercermin dalam penerapan setiap sila berikut:
Sila 1: Ketuhanan Yang Maha Esa
Menciptakan desain yang menghargai nilai spiritual, seperti ruang ibadah yang nyaman dan ramah lingkungan.
Sila 2: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Merancang bangunan yang inklusif dan ramah untuk semua kalangan, termasuk penyandang disabilitas.
Sila 3: Persatuan Indonesia
Mengintegrasikan elemen budaya lokal dalam desain arsitektur untuk memperkuat identitas bangsa dan mempererat persatuan.
Sila 4: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Melibatkan masyarakat dalam proses perencanaan agar hasil bangunan bermanfaat dan sesuai dengan kebutuhan bersama.
Sila 5: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Mendesain bangunan yang terjangkau dan fungsional, khususnya untuk masyarakat dengan akses ekonomi terbatas.

2. Harapan terhadap Pemimpin, Warga, dan Ilmuwan Pancasilais
Pemimpin:
Berperan sebagai teladan yang adil, jujur, dan memprioritaskan kepentingan rakyat. Pemimpin juga harus menjaga keberagaman dan memupuk harmoni dalam masyarakat.
Warga Negara:
Diharapkan mampu menghormati hak orang lain, peduli terhadap kelestarian lingkungan, dan menggunakan teknologi secara bijak demi kebaikan bersama.
Ilmuwan:
Berkomitmen untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat, dengan tetap menjunjung tinggi nilai moral dan melestarikan budaya bangsa.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal-2

by Ananda Putra pratama -
nama: ananda putra pratama
npm: 2415012038
kelas: B

A. Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia, dapat menjadi paradigma ilmu dalam disiplin arsitektur dengan memberikan panduan moral dan etika yang mendasari setiap kebijakan dan pengembangan ilmu. Sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, mengajak para arsitek untuk merancang bangunan yang tidak hanya fungsional tetapi juga mencerminkan nilai-nilai spiritual dan harmoni dengan alam. Sila kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, mendorong terciptanya ruang-ruang yang inklusif dan memperhatikan kesejahteraan manusia. Sila ketiga, Persatuan Indonesia, menekankan pentingnya desain yang memperkuat identitas nasional dan keragaman budaya. Sila keempat, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, menginspirasi proses desain yang melibatkan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan. Sila kelima, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, menjadi landasan untuk menciptakan lingkungan yang adil dan merata bagi semua lapisan masyarakat, tanpa membedakan status sosial atau ekonomi. Di tengah persaingan global, arsitektur yang mengedepankan nilai-nilai Pancasila dapat memperkuat identitas bangsa, sekaligus berkontribusi pada pembangunan global yang berkelanjutan.

B. Harapan saya untuk model pemimpin yang Pancasilais di Indonesia adalah mereka yang mampu mengedepankan nilai-nilai kebersamaan, keadilan, dan kemanusiaan dalam setiap tindakan dan keputusan. Pemimpin yang bijaksana dan berpandangan jauh ke depan, warganegara yang aktif berpartisipasi dalam kehidupan sosial, serta ilmuwan yang tidak hanya mengejar pengetahuan tetapi juga memperhatikan dampak sosial dan moral dari penemuan dan karya ilmiah mereka. Di masa mendatang, diharapkan model pemimpin dan ilmuwan yang Pancasilais ini dapat membangun Indonesia yang lebih adil, sejahtera, dan berdaya saing global tanpa mengorbankan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan sosial.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal-2

by Anindita Putri -
Nama : Anindita Putri
NPM :2415102020
Kelas : B

A. Pancasila sebagai Paradigma Arsitektur
Pancasila dapat menjadi panduan moral dalam arsitektur dengan mengintegrasikan nilai-nilainya ke dalam desain. Sila pertama mendorong arsitek menciptakan desain yang selaras dengan nilai spiritual dan alam. Sila kedua mengedepankan bangunan inklusif yang memprioritaskan kesejahteraan manusia. Sila ketiga menginspirasi desain yang memperkuat identitas nasional dan keragaman budaya. Sila keempat mendorong partisipasi masyarakat dalam proses desain. Sila kelima menjadi dasar untuk menciptakan ruang yang adil dan merata bagi semua. Dengan berlandaskan Pancasila, arsitektur Indonesia dapat mencerminkan jati diri bangsa sambil berkontribusi pada pembangunan global yang berkelanjutan.

B. Harapan untuk Pemimpin dan Ilmuwan Pancasilais
Pemimpin Pancasilais harus adil, bijaksana, dan berpihak pada kepentingan rakyat. Warga negara diharapkan saling menghormati dan bekerja sama demi kemajuan bersama, sementara ilmuwan perlu menciptakan inovasi yang bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat tanpa mengabaikan nilai-nilai keadilan sosial dan keberagaman. Dengan semangat Pancasilais, Indonesia dapat menjadi negara yang adil, sejahtera, dan berdaya saing global.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal-2

by Aurelia Salsabila -

Nama: Aurelia Salsabila

NPM: 2415012001


A. Pancasila dapat menjadi landasan etika dan kebijakan dalam disiplin ilmu Arsitektur, khususnya dalam menghadapi tantangan persaingan global, dengan rincian sebagai berikut:

  1. Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa
  • Kebijakan Ilmu: Arsitektur yang berbasis spiritualitas dan menghargai keragaman keyakinan. Pembangunan desain harus menghormati nilai-nilai keagamaan dan menyediakan ruang ibadah yang inklusif.
  • Landasan Etika: Menciptakan bangunan yang tidak hanya estetis tetapi juga mengandung makna spiritual dan mendukung kehidupan beragama.
Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
  • Kebijakan Ilmu: Arsitektur berorientasi pada kesejahteraan manusia, menyediakan hunian layak bagi semua lapisan masyarakat tanpa diskriminasi.
  • Landasan Etika: Merancang bangunan yang ramah lingkungan, nyaman, dan aman bagi semua pengguna, termasuk kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan difabel.
Sila Ketiga: Persatuan Indonesia
  • Kebijakan Ilmu: Arsitektur yang memperkuat identitas nasional dan keunikan budaya lokal, dengan mengintegrasikan elemen tradisional ke dalam desain modern.
  • Landasan Etika: Membangun harmoni antara tradisi dan modernitas, serta mempromosikan arsitektur yang mencerminkan keberagaman budaya Indonesia.
Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
  • Kebijakan Ilmu: Proses perencanaan dan pembangunan arsitektur yang partisipatif, melibatkan masyarakat dalam pengambilan keputusan.
  • Landasan Etika: Mengutamakan musyawarah dan dialog dengan komunitas lokal sebelum memulai proyek pembangunan untuk memastikan desain yang sesuai kebutuhan masyarakat.
Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
  • Kebijakan Ilmu: Merancang hunian dan infrastruktur yang terjangkau, adil, dan berkelanjutan untuk semua lapisan masyarakat.
  • Landasan Etika: Mewujudkan kesetaraan akses terhadap fasilitas umum, ruang hijau, dan infrastruktur dasar bagi semua warga negara.

B.

  1. Pemimpin Pancasilais
  • Jujur, adil, berempati, serta mengutamakan kesejahteraan rakyat melalui musyawarah.
Warganegara Pancasilais
  • Cerdas, kritis, menghargai keberagaman, dan bijak memanfaatkan teknologi.
Ilmuwan Pancasilais
  • Inovatif, beretika, mengutamakan keberlanjutan, serta mengembangkan ilmu untuk kesejahteraan bangsa.

Kesimpulan:
Pancasila sebagai landasan etika membimbing perkembangan ilmu arsitektur agar tetap memajukan kesejahteraan bangsa dengan menjaga nilai-nilai kebangsaan di tengah persaingan global.



In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal-2

by Muhammad Rifky Dharma Wijaya -
Nama: Muhammad Rifky Dharma Wijaya 

Npm:2415012032

A.Pancasila berperan sebagai paradigma ilmu dalam arsitektur dengan menerapkan setiap sila sebagai landasan kebijakan dan etika pengembangan ilmu, khususnya dalam menghadapi persaingan global. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa mendorong desain arsitektur yang menghormati nilai spiritual, seperti rumah ibadah dan bangunan yang mencerminkan harmoni religius. Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab menekankan desain yang inklusif dan berkeadilan, memperhatikan kebutuhan semua lapisan masyarakat, termasuk kelompok rentan. Sila Persatuan Indonesia mengarahkan arsitektur untuk mencerminkan identitas budaya nasional melalui penerapan kearifan lokal. Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan mendorong pendekatan partisipatif dalam proses desain untuk melibatkan berbagai pihak. Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia mendorong pengembangan teknologi ramah lingkungan dan terjangkau, sehingga manfaatnya dapat dirasakan secara merata. Dalam persaingan global, nilai-nilai ini dapat menjadi keunggulan yang memadukan inovasi modern dengan karakter lokal yang unik.

B.Harapan saya terhadap pemimpin, warga negara, dan ilmuwan yang Pancasilais adalah mereka mampu mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek kehidupan. Pemimpin yang Pancasilais diharapkan memimpin dengan integritas, transparansi, dan mengedepankan keadilan serta kebijaksanaan untuk kepentingan seluruh rakyat. Warga negara Pancasilais diharapkan memiliki rasa tanggung jawab terhadap bangsa, menjunjung tinggi toleransi, persatuan, dan gotong royong, serta berkontribusi aktif dalam menciptakan masyarakat yang adil dan makmur. Sementara itu, ilmuwan Pancasilais diharapkan mengembangkan ilmu pengetahuan dengan berlandaskan etika, memprioritaskan kesejahteraan masyarakat, dan menjaga keberlanjutan lingkungan, sehingga hasil inovasi mereka dapat mendukung pembangunan bangsa yang bermartabat dan berdaya saing di tengah persaingan global.



In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal-2

by Khaidir Arkan -
Nama: Khaidir Arkan
NPM: 2415012046

Peran Pancasila Sebagai Paradigma Ilmu dalam Teknik Arsitektur
Pancasila sebagai dasar negara dan falsafah hidup memberikan arah yang jelas dalam pengembangan ilmu, termasuk dalam bidang arsitektur. Berikut adalah peran setiap sila dalam konteks arsitektur:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa:
Desain arsitektur harus mencerminkan nilai-nilai spiritual, seperti merancang bangunan ibadah yang menghormati keberagaman agama masyarakat. Selain itu, arsitek perlu mempertimbangkan harmoni antara manusia dan alam ciptaan Tuhan.
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab:
Proyek arsitektur harus memberikan manfaat yang merata bagi seluruh kalangan, seperti perumahan layak huni untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Hal ini mencerminkan keadilan dan penghormatan terhadap hak asasi manusia.
3. Persatuan Indonesia:
Desain bangunan dapat memadukan elemen budaya lokal dari berbagai daerah di Indonesia untuk memperkuat identitas nasional. Persatuan tercermin melalui ruang publik yang mendorong interaksi sosial tanpa memandang latar belakang.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan:
Dalam proses perencanaan tata kota atau bangunan, masyarakat harus dilibatkan untuk memastikan kebutuhan mereka terpenuhi. Musyawarah menjadi prinsip utama dalam pengambilan keputusan terkait desain.
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia:
Proyek arsitektur harus berorientasi pada keadilan sosial, seperti menyediakan fasilitas umum yang mudah diakses oleh semua kalangan, termasuk kaum difabel.

B. Bagaimanakah harapanmu mengenai model pemimpin, warganegara dan ilmuwan yang Pancasilais di Indonesia sekarang dan di masa mendatang?
1.Pemimpin:
- Seorang pemimpin yang Pancasilais harus mengedepankan kepentingan rakyat, jujur, dan bijaksana dalam mengambil keputusan.
- Mereka diharapkan mampu memadukan kemajuan teknologi dengan nilai-nilai lokal untuk membangun bangsa yang berdaya saing global tanpa melupakan akar budayanya.
2. Warga Negara:
- Warga negara yang Pancasilais akan menghargai keberagaman, aktif membangun persatuan bangsa, dan berperan dalam memajukan masyarakat melalui inovasi dan kerja sama.
- Mereka juga diharapkan menjadi pengguna teknologi yang bertanggung jawab, kritis, dan bermoral.
3. Ilmuwan:
- Ilmuwan yang Pancasilais harus menjadikan etika dan kemanusiaan sebagai dasar dalam mengembangkan ilmu pengetahuan.
- Inovasi mereka diharapkan tidak hanya menyelesaikan masalah masyarakat tetapi juga memperkuat kemandirian bangsa di tengah persaingan global.

In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal-2

by Muhammad Rifat Pradyta -
Nama: Muhammad Rifat Pradyta
NPM: 2415012056
Kelas: B
Analisis Soal 2

1. Sebagai mahasiswa arsitektur, Pancasila sangat penting sebagai paradigma ilmu yang merupakan landasan etika dan kebijakan pengembangan ilmu bagi setiap disiplin ilmu di tengah adanya persaingan global. Setiap sila pada Pancasila memberikan prinsip, pedoman serta nilai-nilai tersendiri dari setiap silanya.
Peran Pancasila akan paradigma disiplin ilmu terdapat dalam kelima sila pada Pancasila, yaitu:
1) Ketuhanan Yang Maha Esa
Mengutamakan nilai spiritualitas dan moralitas dalam setiap pengembangan ilmu. Yang mengajarkan untuk menghargai nilai-nilai spiritual dalam setiap desain.
2) Kemanusiaan yang adil dan beradab
Ilmu yang berorientasi pada keadilan sosial dan kesejahteraan manusia, serta menjunjung tinggi hak asasi manusia. Hal tersebut akan mendorong kita dalam perancang bangunan secara inklusif serta menghormati hak-hak manusia.
3) Persatuan Indonesia
Indonesia merupakan negara denga keberagaman yang benar-benar beragam mulai dari suku, agama, ras serta budaya. Namun, persatuan lah hal yang diharuskan ada di Indonesia itu sendiri, pada era ini harusnya keberagamaan yang ada di Indonesia dapat disatukan dengan mudah.
4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
Menyatukan berbagai pendapat yang dikemukakan dengan cara bermusyawarah. Selain itu seorang pemimpin di Indonesia diharuskan untuk menjalankan tugasnya sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung pada Pancasila.
5) Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Inti pada pengurangan kesenjangan dan pemberdayaan masyarakat.

2. Pemimpin, warga negara dan ilmuwan
Menurut saya, dengan adanya Pancasila Iptek dapat menjadi alat dimana kemajuan berakar pada nilai-nilai Pancasila. Oleh karena itu, harapan saya adalah:
Pemimpin: mampu bertanggung jawab, mengedepankan kepentingan negara secara bersama, bersikap adil, transparan, memanfaatkan teknologi dan memiliki visi untuk memajukan bangsa dengan tetap memegang teguh nilai-nilai Pancasila.
Warga negara: Warga negara harus aktif berpartisipasi dalam berbagai bidang di negara seperti demokrasi, menghormati perbedaan yang ada, serta peduli akan lingkungan.
Ilmuwan: Ilmuwan harus memiliki etika dalam penelitian, berorientasi pada kemanusiaan, serta berkolaborasi secara internasional yang memajukan Pancasila dengan baik.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal-2

by Elysabeth margaretha Purba -
Nama: Elysabeth Margaretha Purba
NPM: 2415012031
Kelas: A

A. Pancasila sebagai dasar negara Indonesia memiliki peran penting dalam membentuk cara berpikir ilmiah dan etika di berbagai bidang ilmu. Setiap sila Pancasila memberikan pedoman dan nilai-nilai yang bisa dijadikan dasar dalam pengembangan ilmu, terutama di era persaingan global seperti sekarang.
- Sila pertama: Menekankan pentingnya pengembangan ilmu yang tetap sejalan dengan nilai spiritual dan religius.
- Sila kedua: Ilmu harus dikembangkan dengan mengutamakan kemanusiaan dan memberikan manfaat bagi kesejahteraan umat manusia.
- Sila ketiga: Ilmu pengetahuan harus mendukung persatuan dan kesatuan masyarakat Indonesia.
- Sila keempat: Kebijakan dalam pengembangan ilmu perlu melibatkan partisipasi aktif masyarakat dan memperhatikan suara rakyat.
- Sila kelima: Hasil dari penelitian dan pengembangan ilmu harus bermanfaat untuk semua lapisan masyarakat, bukan hanya kelompok tertentu.

B. Saya berharap para pemimpin selalu menjadikan nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman, mulai dari proses pengambilan keputusan hingga pelaksanaannya. Keputusan yang dibuat harus melibatkan masyarakat dan memberikan manfaat yang nyata bagi mereka.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal-2

by Muhammad Refviansyah -
Nama : Muhammad Refviansyah
NPM : 2465012003
Kelas : A

Analisis Soal 2

A. Bagaimana peran Pancasila sebagai paradigma ilmu bagi disiplin ilmu Anda masing-masing dengan rata-rata setiap sila ke dalam kebijakan ilmu dan landasan etika bagi pengembangan ilmu yang Anda pelajari dan bagaimana prosesnya di tengah persaingan global seperti sekarang ini?
1. Ketuhanan Yang Maha Esa :
Mengintegrasikan nilai spiritualitas dan moralitas dalam setiap pengembangan ilmu agar beretika dan tidak merugikan manusia.
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab :
Menciptakan ilmu yang berorientasi pada keadilan sosial dan kesejahteraan manusia, serta menjunjung tinggi hak asasi manusia.
3. Persatuan Indonesia: Mendorong kolaborasi ilmu antar daerah dan bangsa untuk membangun inovasi yang memajukan persatuan dan identitas bangsa.

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan :
Menerapkan ilmu yang mengutamakan dialog, partisipasi, dan kebijaksanaan bersama dalam pengambilan keputusan.
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat
Indonesia: Membiarkan ilmu yang memperkecil kesenjangan sosial dan mendukung kemajuan seluruh masyarakat.
Prosesnya dalam persaingan global yang melibatkan kolaborasi internasional, adaptasi terhadap kemajuan teknologi, dan inovasi berbasis kebutuhan lokal yang menjunjung nilai-nilai Pancasila.

B. Harapan saya mengenai model pemimpin, warga negara dan ilmuwan yang Pancasilais di Indonesia sekarang dan di masa mendatang adalah, saya berharap, pemimpin, dan ilmuwan dapat Bersama-sama membangun Indonesia menjadi negara maju yang dapat bersaing dengan negara-negara maju lainnya dalam bidang ekonomi,sains dan teknologi, dan
Pendidikan tanpa merusak atau menghilangkan budaya yang sudah melekat di masyarakat Indonesia, dan juga selalu berpedoman pada Pancasila dalam setiap keputusan yang diambil. Saya juga berharap seluruh warga negara Indonesia dapat terus mengiplementasikan pancasila dalam kehidupan sehari-hari sambil terus berkembang dan memajukan kehidupannya masing-masing.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal-2

by Anindita Putri -
Nama: Anindita Putri
NPM : 2415012020
Kelas B

Kemajuan Teknologi dan Relevansi Pancasila dalam Pengembangannya

Kemajuan teknologi saat ini berkembang dengan sangat pesat, menghasilkan berbagai inovasi yang mendorong perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Hal ini membawa dampak positif bagi suatu negara, termasuk mempercepat pembangunan, memperluas wawasan, dan mencerdaskan rakyat. Dalam konteks ini, Pancasila menjadi landasan penting yang harus dipegang sebagai paradigma dalam pengembangan disiplin ilmu. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila memberikan arahan etis dan moral agar perkembangan IPTEK tetap sejalan dengan kepentingan kemanusiaan, kebangsaan, dan keadilan sosial.

Peran Sila-Sila Pancasila dalam Pengembangan IPTEK

1.Ketuhanan Yang Maha Esa
Pengembangan IPTEK harus menghormati nilai-nilai spiritual dan moral, serta mematuhi etika dalam penelitian dan inovasi. Teknologi yang dihasilkan harus memperhatikan dampak terhadap kemanusiaan dan lingkungan.

2.Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Ilmu pengetahuan dan teknologi harus diarahkan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dengan fokus pada kesejahteraan masyarakat. Penemuan dan inovasi harus membawa manfaat yang adil bagi seluruh lapisan masyarakat tanpa memandang perbedaan.

3.Persatuan Indonesia
Perkembangan IPTEK harus memperkuat persatuan bangsa, menghindari diskriminasi, dan mendorong kolaborasi antardaerah. Teknologi harus menjadi alat pemersatu, bukan pemecah.

4.Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Proses pengambilan keputusan dalam pengembangan IPTEK harus melibatkan partisipasi aktif masyarakat dan pemangku kepentingan. Pendekatan demokratis ini memastikan bahwa pengembangan teknologi membawa manfaat yang inklusif.

5.Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
IPTEK harus diarahkan untuk mengurangi kesenjangan sosial dengan meningkatkan aksesibilitas terhadap teknologi bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk kelompok yang kurang mampu.



B.Harapan untuk Model Pemimpin, Warga Negara, dan Ilmuwan Pancasilais

Saya berharap model pemimpin Indonesia yang Pancasilais adalah mereka yang mampu mengedepankan nilai-nilai kebersamaan, keadilan, dan kemanusiaan dalam setiap tindakan dan keputusan. Pemimpin yang bijaksana, berpandangan jauh ke depan, dan transparan, yang selalu mendengarkan aspirasi rakyat serta mengutamakan keadilan sosial.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal-2

by Muhamad Adzriel Prayudha -
Nama: Muhamad Adzriel Prayudha
NPM: 2415012034

A). Rincian Setiap Sila dan Implikasinya bagi Pengembangan Ilmu:
• Ketuhanan Yang Maha Esa:
Kebijakan Ilmu: Penelitian harus dilakukan dengan menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan dan etika. Peneliti harus memiliki integritas dan kejujuran dalam melakukan penelitian. Hasil penelitian tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan.

Landasan Etika: Peneliti harus memiliki kesadaran bahwa ilmu pengetahuan adalah anugerah dari Tuhan yang harus digunakan untuk kebaikan umat manusia. Penelitian harus menghindari eksploitasi terhadap manusia, hewan, dan lingkungan.

* Kemanusiaan yang Adil dan Beradab:
Kebijakan Ilmu: Penelitian harus berorientasi pada peningkatan kesejahteraan manusia. Hasil penelitian harus bermanfaat bagi masyarakat luas, terutama bagi kelompok yang kurang beruntung. Peneliti harus menghindari diskriminasi dan menjunjung tinggi nilai-nilai kesetaraan.

Landasan Etika: Peneliti harus memiliki empati terhadap sesama manusia. Penelitian harus menghindari tindakan yang merugikan atau membahayakan orang lain.

* Persatuan Indonesia:
Kebijakan Ilmu: Penelitian harus berkontribusi pada pembangunan bangsa dan negara. Peneliti harus memiliki rasa nasionalisme yang tinggi dan selalu berusaha untuk memajukan bangsa Indonesia.

Landasan Etika: Peneliti harus bekerja sama dengan peneliti lain dari berbagai latar belakang untuk mencapai tujuan bersama. Penelitian harus menghindari tindakan yang memecah belah bangsa.

* Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan:
Kebijakan Ilmu: Penelitian harus melibatkan partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan. Hasil penelitian harus dikomunikasikan kepada masyarakat secara terbuka dan transparan.

Landasan Etika: Peneliti harus menghargai pendapat orang lain dan terbuka terhadap kritik. Penelitian harus dilakukan dengan cara yang demokratis dan partisipatif.

* Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia:
Kebijakan Ilmu: Penelitian harus berkontribusi pada pemerataan kesejahteraan. Hasil penelitian harus bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat, tidak hanya bagi kelompok tertentu.

Landasan Etika: Peneliti harus menghindari eksploitasi terhadap sumber daya alam dan manusia. Penelitian harus dilakukan dengan mempertimbangkan dampak sosial dan lingkungan.

Dalam konteks persaingan global, penerapan nilai-nilai Pancasila dalam pengembangan ilmu pengetahuan menjadi semakin penting. Hal ini karena persaingan global tidak hanya terkait dengan kualitas produk atau inovasi, tetapi juga terkait dengan nilai-nilai yang diusung.

B). 1. Pemimpin Pancasilais

* Berorientasi pada kepentingan rakyat: Pemimpin yang benar-benar mengabdi kepada rakyat, menempatkan kepentingan rakyat di atas kepentingan pribadi atau golongan.

2. Warga Negara Pancasilais

* Menghormati nilai-nilai Pancasila: Menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, maupun negara.

3. Ilmuwan Pancasilais

* Penelitian yang bermanfaat bagi masyarakat: Melakukan penelitian yang berorientasi pada penyelesaian masalah-masalah yang dihadapi masyarakat.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal-2

by 2415012067 2415012067 -
Nama : JEFITO RENATA
NPM : 2415012067

A. Pancasila dapat dijadikan sebagai paradigma ilmu dalam arsitektur dengan mengintegrasikan nilai-nilai yang terkandung dalam setiap silanya untuk menciptakan kebijakan dan landasan etika yang mendukung pengembangan ilmu arsitektur.
1. Ketuhanan Yang Maha Esa: Sila ini mengajarkan pentingnya penghormatan terhadap nilai-nilai spiritual dan keagamaan dalam desain bangunan.
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Dalam konteks arsitektur, ini mencakup desain yang menghargai hak asasi manusia, inklusivitas, serta aksesibilitas.
3. Persatuan Indonesia: Arsitektur harus dapat mencerminkan keberagaman budaya Indonesia dan memperkuat identitas nasional.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan: Proses perancangan arsitektur harus melibatkan partisipasi masyarakat, mendengarkan kebutuhan dan aspirasi warga, serta memastikan kebijakan pembangunan kota yang berpihak pada kepentingan umum, bukan hanya segelintir golongan.
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Dalam arsitektur, sila ini mengarah pada pembangunan yang berkeadilan, baik dalam hal distribusi ruang publik maupun penyediaan hunian yang layak bagi seluruh lapisan masyarakat.

B. Harapan Mengenai Model Pemimpin, Warganegara, dan Ilmuwan yang Pancasilais di Indonesia dapat mengedepankan nilai-nilai Pancasila dalam setiap tindakan dan kebijakan yang mereka ambil. Pemimpin yang Pancasilais akan membuat keputusan yang adil dan berorientasi pada kesejahteraan rakyat, sementara warganegara yang Pancasilais akan menjaga persatuan dan aktif berpartisipasi dalam kemajuan bangsa. Ilmuwan yang Pancasilais, di sisi lain, akan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat, dengan tetap memperhatikan keadilan sosial, keberagaman, dan keberlanjutan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal-2

by Muhammad Rafli Aksa -

Nama : Muhammad Rafli Aksa 

NPM : 2415012016 

Kelas : B 

A. Pancasila menjadi pedoman penting dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, di mana ilmu harus tetap menghormati nilai-nilai agama dan etika (Sila 1), digunakan untuk keadilan dan menghargai hak semua orang (Sila 2), mempererat persatuan masyarakat Indonesia ( Sila 3), dikembangkan dengan musyawarah yang melibatkan kepentingan rakyat (Sila 4), dan memastikan hasilnya bermanfaat secara merata bagi semua orang tanpa pandang bulu (Sila 5), ​​sehingga Indonesia tetap maju tanpa kehilangan jati diri di tengah persaingan global.

B. Pemimpin Pancasilais harus jujur, bijak, dan berpihak pada kepentingan rakyat, warganegara Pancasilais diharapkan menjaga persatuan, menghargai perbedaan, dan bertanggung jawab pada masyarakat, sedangkan ilmuwan Pancasilais harus menghasilkan pengetahuan yang bermanfaat untuk kemanusiaan, adil , dan memperhatikan dampak sosial, sehingga semua bisa bekerja sama untuk Indonesia yang lebih maju dan berkeadilan.

In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal-2

by Malik Askar Astama Alam Malik -
Nama: Malik Askar Astama Alam
NPM: 2415012047

A. Peran Pancasila sebagai Paradigma Ilmu dalam Disiplin Ilmu
Pancasila menjadi dasar panduan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, memberikan landasan etika, dan kebijakan ilmiah yang relevan dengan kondisi bangsa. Berikut adalah peran setiap sila dalam pengembangan ilmu dan penerapannya:

Ketuhanan Yang Maha Esa
Mengintegrasikan nilai-nilai spiritualitas dan moralitas ke dalam proses pengembangan ilmu, memastikan bahwa ilmu yang dihasilkan tetap beretika, tidak merugikan manusia, dan selaras dengan prinsip keimanan.

Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Mengarahkan pengembangan ilmu untuk memajukan keadilan sosial, menghormati hak asasi manusia, serta meningkatkan kesejahteraan dan martabat manusia secara menyeluruh.

Persatuan Indonesia
Memfasilitasi kolaborasi lintas daerah dan bangsa, menciptakan inovasi yang tidak hanya memajukan teknologi tetapi juga memperkuat identitas nasional dalam persaingan global.

Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Mengedepankan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan yang berbasis ilmu, dengan prinsip kebijaksanaan dan musyawarah untuk kebaikan bersama.

Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Mendorong pengembangan ilmu yang mengatasi kesenjangan sosial, memperluas akses terhadap kemajuan teknologi, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara merata.

Dalam menghadapi persaingan global, proses ini melibatkan kolaborasi internasional yang tetap menjaga nilai-nilai Pancasila, adaptasi teknologi untuk kebutuhan lokal, dan inovasi yang berpijak pada potensi bangsa.

B. Harapan terhadap Model Pemimpin, Warga Negara, dan Ilmuwan yang Pancasilais

Pemimpin
Diharapkan memiliki integritas tinggi, berkomitmen pada kepentingan rakyat, serta mampu memimpin dengan bijak berdasarkan nilai-nilai Pancasila. Pemimpin Pancasilais harus mampu menyelaraskan keberagaman dalam masyarakat demi mencapai tujuan bersama.

Warga Negara
Berperan aktif dalam menjaga persatuan bangsa, menghormati keberagaman, serta mendukung kemajuan bangsa dengan kontribusi positif di berbagai bidang. Sikap toleransi dan gotong royong menjadi ciri utama warga Pancasilais.

Ilmuwan
Diharapkan menghasilkan IPTEK yang berlandaskan etika, memperhatikan kesejahteraan rakyat, serta menjadikan Pancasila sebagai acuan dalam menghadapi tantangan global. Ilmuwan Pancasilais juga harus mampu menciptakan inovasi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat Indonesia dan berkontribusi pada kemajuan peradaban global.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal-2

by MUHAMMAD RIDHO ALGUSHA -
NAMA: MUHAMMAD RIDHO ALGUSHA
NPM:2455012005
KELAS: A

A. Saat ini, teknologi berkembang sangat pesat. Hal ini tentunya menguntungkan masyarakat karena inovasi - inovasi terbaru terus tumbuh. Kemajuan perkembangan IPTEK dapat memperluas wawasan dan mencerdaskan masyarakat. Banyak sekali dampak positif dari kemajuan IPTEK, tetapi tidak dipungkiri bahwa IPTEK juga membawa dampak negatif.

B. Harapan saya untuk model pemimpin yang Pancasilais di Indonesia adalah mereka yang mampu mengedepankan nilai-nilai kebersamaan, keadilan, dan kemanusiaan dalam setiap tindakan dan keputusan. Pemimpin yang bijaksana dan berpandangan jauh ke depan, warganegara yang aktif berpartisipasi dalam kehidupan sosial, serta ilmuwan yang tidak hanya mengejar pengetahuan tetapi juga memperhatikan dampak sosial dan moral dari penemuan dan karya ilmiah mereka. Di masa mendatang, diharapkan model pemimpin dan ilmuwan yang Pancasilais ini dapat membangun Indonesia yang lebih adil, sejahtera, dan berdaya saing global tanpa mengorbankan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan sosial.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal-2

by Romaida Natalia Sitorus -
Nama: Romaida Natalia Sitorus
NPM: 2415012043
Kelas: A

Analisis soal 2


A. Bagaimana peran Pancasila sebagai paradigma ilmu bagi disiplin ilmu Anda masing-masing dengan rata-rata setiap sila ke dalam kebijakan ilmu dan landasan etika bagi pengembangan ilmu yang Anda pelajari dan bagaimana prosesnya di tengah persaingan global seperti sekarang ini?

1. Ketuhanan yang maha esa
Ini berarti IPTEK bukan menjadi hal yang kita agungkan dan di puji. IPTEK diciptakan untuk membantu dan memudahkan pekerjaan manusia bukan menjauhkan manusia dari sang pencipta.

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
IPTEK tidak menjadi tolak ukur manusia untuk mengadili orang lain. Seseorang yang merasa paham betul akan IPTEK bukan berarti semena-mena dengan orang yang tidak terlalu paham akan IPTEK atau bahkan merasa berhak merampas hak orang tersebut.

3. Persatuan Indonesia
IPTEK bisa menjadi wadah pemersatu bangsa bukan menjadi pemecah bangsa. Berita hoax yang di sebarluaskan di media sosial harus di saring terlebih dahulu agar tidak memecah kerukunan bangsa.

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
Hal ini berarti masyarakat masih hidup di dalam musyawarat tidak seenaknya dalam pengambilan keputusan. Masih perlu diadakan musyawarah sehingga kehidupan sosial juga masih terjalin dengan baik.

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Bangsa Indonesia harus mampu membagi rata keadilan tanpa memandang bulu dan hukum harus sama rata bagi siapapun.

Dalam perkembangan IPTEK saat ini membawa dampak positif dan negatif. Saat ini tergantung bagaimana cara masyarakat beradaptasi dan mampu menganalisa yang baik dan buruk dari IPTEK. IPTEK berpengaruh dalam berbagai bidang seperti bidang ekonomi politik, sosial budaya dan hukum. Sudah seharusnya pemanfaatan IPTEK dilakukan dengan cara yang tepat dan cermat.

B. Bagaimanakah harapanmu mengenai model pemimpin, warga negara, dan ilmuwan yang Pancasilais di Indonesia sekarang dan di masa mendatang?

Model pemimpin

Harapan saya model pemimpin di masa sekarang tidak hanya berfokus pada satu aspek kehidupan berbangsa saja namun juga mampu menangani berbagai aspek kehidupan berbangsa. Pemimpin saat ini harusnya sudah mampu membangun hal-hal yang kelak dapat memudahkan pemimpin di masa depan untuk bersaing di kancah internasional dan menjadi negara maju. Pemimpin di masa depan dapat menjadi pemimpin yang mampu merealisasikan cita-cita Indonesia dan mampu mewujudkan Indonesia emas yang di rancangkan bagi Indonesia.

Warga negara

Warga negara menjadi warga negara yang bijak dan turut aturan namun mampu mempertahankan keadilan dan hak suara jika kelak ada hal yang keliru dan tidak sesuai.


Ilmuwan.
Mampu menciptakan dan memajukan IPTEK di Indonesia yang kelak membawa Indonesia menjadi negara dengan teknologi canggih, inovatif dan tentunya berguna.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal-2

by Figo Maurist Raihan Noor -
Nama : Figo Maurist Raihan Noor
NPM : 2415012018
Kelas B (Genap)

(A)
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia memiliki peran penting dalam membentuk paradigma ilmu, yang tidak hanya mengutamakan aspek teknis dan estetika, tetapi juga nilai-nilai moral, sosial, dan budaya sesuai dengan Pancasila
- Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa
Dalam disiplin ilmu harus mengutamakan Tuhan di atas segalanya, juga mengintegrasikan nilai religius, menjaga integritas dan moralitas.
-Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Ilmu pengetahuan harus memperhatikan keadilan sosial, aksesibilitas, dan kebutuhan berbagai lapisan masyarakat. Mengutamakan kesejahteraan masyarakat dalam setiap desain.
-Sila Ketiga: Persatuan Indonesia
Menghargai keragaman budaya Indonesia dan menciptakan identitas bersama yang dapat diterima oleh berbagai kalangan.
-Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Melibatkan masyarakat dalam proses perancangan dan pengambilan keputusan yang bijaksana.
-Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Mengutamakan kebebasan berpendapat dan sesuai dengan keputusan bersama.

Proses di Tengah Persaingan Global
Dalam menghadapi persaingan global, seorang arsitektur Indonesia tentunya harus mengembangkan desain yang berkelanjutan, dan terbarukan tanpa meninggalkan identitas lokal.
Dengan demikian, Pancasila sebagai paradigma ilmu arsitektur mengarahkan profesional arsitektur untuk menghasilkan desain yang tidak hanya maju secara teknologi, tetapi juga memperhatikan aspek etika, sosial, dan budaya yang lebih luas.

(B)
Harapan saya mengenai pemimpin, warga negara, dan ilmuwan yang Pancasilais di Indonesia adalah pertama, pemimpin harus bijaksana, berintegritas, dan mengutamakan kepentingan rakyat. Kebijakan mereka harus berdasarkan keadilan sosial, keberagaman, dan kesejahteraan bersama. Tentunya warga negara ikut berpartisipasi dalam kehidupan sosial dan politik dengan menghargai perbedaan dan menjaga persatuan dan tidak mengedepankan sifat liberalis. Sedangkan seorang ilmuwan harus menjaga etika dalam riset, memastikan bahwa penemuan mereka bermanfaat bagi masyarakat, dan tidak merusak lingkungan.
Dan untuk masa yang akan datang, saya sangat berharap Indonesia memiliki pemimpin, warga negara, dan ilmuwan yang memiliki sifat yg bagus banyak ilmu, dan tentunya mengamalkan nilai-nilai pada Pancasila dalam aspek kehidupan. Dengan begitu, Indonesia menjadi negara yang maju dan dapat setara dengan kemajuan global.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal-2

by ARYA ROEM AKBAR -
Arya Roem Akbar
2415012012

1. Kemajuan IPTEK membawa dampak positif berupa inovasi, perluasan wawasan, dan kecerdasan masyarakat, namun juga memiliki dampak negatif.

2. Harapan Pemimpin Pancasilais
Pemimpin Pancasilais diharapkan mengedepankan nilai kebersamaan, keadilan, dan kemanusiaan dalam tindakan dan keputusan. Mereka harus bijaksana, berpandangan jauh, dan memperhatikan dampak sosial-moral, menciptakan Indonesia yang adil, sejahtera, dan berdaya saing tanpa mengorbankan nilai kemanusiaan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal-2

by Najma Fairuz Azzahra -
Nama: Najma Fairuz Azzahra
NPM: 2455012006
Kelas: Arsitektur B

1. Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa
Sila ini mengajarkan bahwa pengembangan ilmu harus dilandasi oleh moralitas dan penghargaan terhadap nilai-nilai spiritual dan kemanusiaan. Dalam disiplin ilmu, ini mendorong penciptaan dan penggunaan ilmu pengetahuan yang beretika dan bermanfaat bagi kesejahteraan umat manusia, bukan hanya sekadar mengejar keuntungan materi.
Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Sila ini mengingatkan kita untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang tidak hanya menguntungkan sebagian pihak, tetapi juga memperhatikan keadilan sosial. Dalam praktiknya, ini berarti ilmu pengetahuan harus mampu mengatasi kesenjangan sosial dan memberi manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat.
Sila Ketiga: Persatuan Indonesia
Ilmu pengetahuan yang dikembangkan harus mendukung persatuan dan kesatuan bangsa. Dalam disiplin ilmu, ini berarti kolaborasi antara berbagai bidang ilmu untuk kemajuan bersama, serta menghindari fragmentasi ilmu yang dapat memperburuk polarisasi sosial.
Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Prinsip ini mendorong ilmuwan untuk mendengar dan mempertimbangkan berbagai perspektif dalam proses pengembangan ilmu. Dalam disiplin ilmu, ini mengajarkan bahwa ilmu harus berkembang melalui dialog dan musyawarah, bukan hanya berdasarkan konsensus dari kelompok elit tertentu.
Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Ilmu pengetahuan harus diarahkan untuk menciptakan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat, baik di tingkat nasional maupun global. Ini mendorong agar ilmu tidak hanya dikembangkan untuk kalangan tertentu tetapi juga untuk kepentingan rakyat banyak.

2. Harapan saya mengenai model pemimpin, warganegara, dan ilmuwan yang Pancasilais di Indonesia, baik saat ini maupun di masa mendatang yaitu yang mempunyai jiwa kepemimpinan yang tinggi, aktif dalam kehidupan bermasyarakat, berintegritas dan bertanggung jawab, berorientasi pada keadilan sosial.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal-2

by MEI FIDA -
Nama: Meifida
Npm: 2415012021
Kelas: A

A. Pancasila berperan sebagai paradigma ilmu dalam arsitektur dengan menerapkan setiap sila sebagai landasan kebijakan dan etika pengembangan ilmu, khususnya dalam menghadapi persaingan global. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa mendorong desain arsitektur yang menghormati nilai spiritual, seperti rumah ibadah dan bangunan yang mencerminkan harmoni religius. Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab menekankan desain yang inklusif dan berkeadilan, memperhatikan kebutuhan semua lapisan masyarakat, termasuk kelompok rentan. Sila Persatuan Indonesia mengarahkan arsitektur untuk mencerminkan identitas budaya nasional melalui penerapan kearifan lokal. Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan mendorong pendekatan partisipatif dalam proses desain untuk melibatkan berbagai pihak. Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia mendorong pengembangan teknologi ramah lingkungan dan terjangkau, sehingga manfaatnya dapat dirasakan secara merata.
B. Pemimpin yang memiliki integritas tinggi, bijaksana, adil. Serta memiliki warga negara yang saling menghargai keberagaman, dan Ilmuwan yang tidak hanya berorientasi pada penemuan ilmiah, tetapi juga pada kebermanfaatannya bagi masyarakat.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal-2

by Ahmad Zikra -
Nama : Ahmad Zikra Fardhia Hidayat
NPM : 2415012048
Kelas : Genap

Analisis soal 2

A. Pancasila memiliki peran penting sebagai paradigma ilmu pengetahuan. Nilai-nilai Pancasila menjadi pedoman dalam pengembangan ilmu yang mampu bersaing di tingkat global. Berikut penjabaran setiap silanya:

1. Ketuhanan yang Maha Esa
Sila pertama menekankan kebebasan beragama di masyarakat Indonesia yang beragam. Keragaman ini mendorong kajian ilmu tentang cara menghormati dan menghargai perbedaan keyakinan. Dalam persaingan global, nilai spiritualitas tidak boleh diabaikan.


2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Sila kedua menyoroti pentingnya menghormati hak asasi manusia tanpa memandang status. Dalam persaingan global, hak-hak manusia harus dijunjung tinggi dan tidak boleh dikompromikan.


3. Persatuan Indonesia
Sila ketiga mendorong pengembangan ilmu yang memperkuat solidaritas nasional. Semangat gotong royong menjadi kunci untuk mencapai tujuan bersama dalam persaingan global.


4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Sila keempat menekankan pentingnya ilmu yang mendukung transparansi pemerintah dalam berkomunikasi dengan rakyat. Ini juga menjadi prinsip penting dalam menghadapi persaingan global.


5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Sila kelima menyoroti pentingnya akses ilmu pengetahuan bagi semua orang. Ilmu harus digunakan untuk mengatasi masalah sosial seperti kemiskinan dan ketidakadilan ekonomi, meskipun ada tekanan dari pihak-pihak tertentu di kancah global.



B. Saya berharap para pemimpin, warga negara, dan ilmuwan Indonesia yang berlandaskan Pancasila dapat mengedukasi masyarakat untuk menjadikan nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman hidup. Dengan demikian, kita dapat menghadapi tantangan global dan membawa Indonesia menuju kemajuan di masa depan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal-2

by Zhafirah Chika Lalibah -

Nama : Zhafirah Chika Lalibah

NPM : 2415012057


A. Pancasila bisa menjadi dasar yang penting dalam mengembangkan ilmu di Indonesia, baik dalam kebijakan maupun etika. Berikut penjelasan setiap sila :

1. Ketuhanan yang Maha Esa
Ilmu harus selalu dijalankan dengan menghargai nilai agama dan moral. Pengetahuan yang dikembangkan harus digunakan untuk kebaikan umat manusia, tanpa bertentangan dengan prinsip keagamaan.

2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Ilmu harus bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi ketimpangan sosial untuk menciptakan keadilan bagi semua orang.

3. Persatuan Indonesia
Ilmu harus mendukung persatuan bangsa dan memerhatikan keberagaman yang ada di Indonesia, tanpa membeda-bedakan.

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan
Dalam pengembangan ilmu, penting untuk melibatkan masyarakat dan mendengarkan pendapat banyak pihak. Keputusan yang diambil harus bijaksana untuk kebaikan bersama.

5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Ilmu harus memberikan manfaat yang merata bagi seluruh masyarakat. Setiap orang harus mendapatkan kesempatan yang sama dalam mengakses pengetahuan dan teknologi.

Di tengah persaingan global, ilmu pengetahuan harus tetap fokus pada inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat. Dengan meningkatkan kualitas pendidikan dan meratakan pengembangan sumber daya manusia, Indonesia bisa bersaing di tingkat internasional tanpa meninggalkan prinsip Pancasila.

B. Pemimpin yang adil, bijaksana, dan mengutamakan kepentingan rakyat, dengan tetap menghargai keberagaman. Warga negara yang peduli terhadap sesama, menjaga persatuan, dan berkontribusi positif bagi negara. Ilmuwan harus menciptakan pengetahuan yang bermanfaat untuk kemajuan masyarakat dan menjaga nilai-nilai moral. 

Secara keseluruhan, saya berharap Indonesia memiliki pemimpin, warga negara, dan ilmuwan yang selalu menjunjung nilai-nilai Pancasila demi kemajuan bangsa.

In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal-2

by Chery Andhika Basri -
Nama : Chery Andhika Basri
Npm : 2255012002
Kelas : B

A. Sebagai mahasiswa arsitektur, saya memandang Pancasila sebagai suatu paradigma yang memberikan landasan moral dan etika dalam pengembangan ilmu arsitektur. Setiap sila dalam Pancasila dapat diterjemahkan ke dalam kebijakan dan prinsip-prinsip yang dapat membimbing praktik arsitektur, serta menghadapi tantangan dalam persaingan global yang semakin ketat.

Di dalam peran arsitektur, sila pertama mengajak kita untuk mengintegrasikan nilai-nilai spiritual dalam desain dan perencanaan bangunan. Arsitektur bukan hanya sekadar soal teknis dan estetika, tetapi juga mencerminkan hubungan manusia dengan Tuhan dan alam. Bangunan harus dirancang dengan menghormati nilai-nilai religius dan keberagaman keyakinan. Misalnya, masjid, gereja, pura, atau vihara harus dirancang dengan mempertimbangkan nilai-nilai agama yang terkandung dalam setiap ruang dan simbol yang digunakan. Begitu pula dengan desain bangunan lainnya yang harus memperhatikan kebutuhan spiritual penghuninya.
Di tengah persaingan global, arsitektur yang memperhatikan aspek spiritual ini harus mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan tren desain internasional. Pendekatan desain yang tetap menjunjung tinggi nilai-nilai spiritual bisa menjadi ciri khas arsitektur Indonesia yang membedakannya dari tren desain internasional.

Sila kedua menuntut arsitektur untuk memperhatikan kebutuhan manusia secara adil dan beradab. Dalam praktik arsitektur, hal ini berimplikasi pada pentingnya menciptakan ruang yang inklusif, nyaman, dan aman bagi semua kalangan, tanpa terkecuali. Sebagai contoh, desain bangunan publik seperti rumah sakit, sekolah, atau tempat umum harus memperhatikan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas, serta menciptakan ruang yang mendukung kesejahteraan mental dan fisik penghuninya. Di tingkat global, arsitektur harus mencerminkan keadilan sosial melalui desain yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Misalnya, menciptakan bangunan yang hemat energi dan menggunakan bahan ramah lingkungan menjadi tren yang tidak hanya memberikan dampak positif bagi pengguna, tetapi juga bagi bumi. Arsitek Indonesia dapat menonjolkan kekuatan desain yang berorientasi pada kesejahteraan manusia dan keberlanjutan, menjadikannya relevan di tengah tuntutan dunia global yang semakin peduli pada isu-isu sosial dan lingkungan.

Sila ketiga mengajarkan bahwa arsitektur harus mampu menciptakan bangunan yang mempersatukan beragam kelompok sosial, budaya, dan etnis. Arsitektur dapat berfungsi sebagai simbol persatuan bangsa, dengan menciptakan desain yang mencerminkan identitas nasional namun tetap terbuka pada keberagaman budaya yang ada. Misalnya, dalam merancang bangunan atau kota, arsitek Indonesia dapat menonjolkan kekayaan budaya lokal dan nilai-nilai kearifan lokal yang menggambarkan persatuan dalam perbedaan. Dalam dunia yang semakin terhubung dan multikultural, arsitektur yang mempromosikan persatuan nasional tetap dapat bersaing secara global dengan mengusung konsep desain yang unik dan berakar pada budaya Indonesia. Misalnya, desain bangunan yang memadukan elemen tradisional Indonesia dengan teknologi modern atau desain yang mengadaptasi prinsip-prinsip arsitektur ramah lingkungan khas Indonesia, seperti rumah adat yang dirancang dengan ventilasi alami, dapat menjadi kekuatan dalam pasar global.

Sila keempat mengajarkan pentingnya prinsip demokrasi dan musyawarah dalam pengambilan keputusan. Dalam konteks arsitektur, hal ini mencakup partisipasi aktif masyarakat dalam proses perencanaan dan desain. Desain yang dihasilkan harus mampu mencerminkan aspirasi dan kebutuhan masyarakat yang dilibatkan dalam proses perencanaan, misalnya dalam proyek kota, ruang publik, atau perumahan rakyat. Arsitektur yang baik tidak hanya berfokus pada aspek estetika dan teknis, tetapi juga pada suara dan keinginan masyarakat yang tinggal di dalamnya. Di tengah persaingan global, partisipasi masyarakat dalam perencanaan dan desain menjadi nilai tambah yang membedakan arsitektur Indonesia. Melibatkan masyarakat dalam proses desain memperlihatkan komitmen terhadap keadilan dan kepentingan rakyat. Ini juga dapat menjadi kekuatan dalam menciptakan desain yang tidak hanya sesuai dengan standar internasional, tetapi juga relevan dan adaptif dengan kebutuhan lokal.

Sila kelima menggarisbawahi pentingnya keadilan sosial dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam arsitektur. Dalam konteks ini, arsitektur harus berupaya untuk menyediakan tempat tinggal yang layak bagi semua kalangan, terutama bagi masyarakat miskin. Arsitektur harus merancang rumah dan ruang publik yang memenuhi kebutuhan dasar manusia, tanpa mengesampingkan kualitas dan keberlanjutan. Misalnya, desain perumahan murah yang tetap mengedepankan kualitas bangunan dan fasilitas yang memadai bagi penghuninya. Dalam dunia yang semakin global, tantangan terbesar adalah menciptakan solusi arsitektur yang memadai untuk masyarakat yang kurang mampu, tanpa mengorbankan estetika dan fungsionalitas. Arsitektur yang inklusif dan berkeadilan sosial akan semakin diakui di panggung internasional, terutama dengan munculnya konsep-konsep desain yang mengedepankan keberlanjutan dan efisiensi, seperti rumah ramah lingkungan dan desain kota yang berbasis pada kebutuhan sosial masyarakat.

Kesimpulan
Pancasila sebagai paradigma ilmu memberikan arahan yang jelas dalam pengembangan ilmu arsitektur. Setiap sila mengandung nilai-nilai etika yang harus diterapkan dalam praktik arsitektur, baik dalam desain, perencanaan, maupun pembangunan. Di tengah persaingan global, arsitektur yang mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila mampu menciptakan desain yang tidak hanya inovatif, tetapi juga berbasis pada kebutuhan sosial, keberlanjutan, dan identitas budaya lokal. Dengan demikian, arsitektur Indonesia dapat menonjol dan berkompetisi di kancah global tanpa mengorbankan nilai-nilai luhur bangsa.


B. Sebagai seorang mahasiswa, saya memiliki pandangan tentang harapan terhadap model pemimpin, warganegara, dan ilmuwan yang Pancasilais, baik di Indonesia sekarang maupun di masa mendatang. Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa harus menjadi pedoman dalam membentuk karakter pemimpin, warganegara, dan ilmuwan yang mampu berkontribusi positif bagi bangsa ini.
Pemimpin Pancasilais adalah pemimpin yang tidak hanya memiliki kompetensi dan kemampuan teknis, tetapi juga memahami dan mengamalkan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila.

Harapan saya Pemimpin yang Pancasilais harus memperhatikan kesejahteraan seluruh lapisan masyarakat, terutama yang kurang mampu. Pemimpin harus mampu membuat kebijakan yang adil, transparan, dan berpihak kepada rakyat, sebagaimana tercermin dalam sila kelima Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Menuntut pemimpin untuk menjadi teladan dalam memperkuat kerukunan antar sesama warga bangsa, meskipun ada beragam suku, agama, ras, dan golongan. Pemimpin Pancasilais harus mampu menjaga keharmonisan sosial, menghindari polarisasi yang berpotensi merusak kesatuan bangsa.

Pemimpin Pancasilais harus bijaksana dalam mengambil keputusan, mengedepankan musyawarah untuk mufakat, serta memiliki integritas yang tinggi dalam menjalankan tugasnya. Ini sejalan dengan sila keempat, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan.

Di masa depan, pemimpin Indonesia diharapkan semakin berfokus pada penguatan nilai-nilai Pancasila dalam setiap kebijakan. Mereka harus mampu merespons dinamika global, menjaga kedaulatan negara, serta memastikan keberlanjutan pembangunan yang berpihak pada masyarakat luas, tanpa mengorbankan nilai-nilai kebangsaan.

Kesimpulan
Saya berharap model pemimpin, warganegara, dan ilmuwan di Indonesia dapat diwarnai dengan nilai-nilai Pancasila. Pemimpin yang Pancasilais harus mampu memperjuangkan keadilan dan kesejahteraan rakyat, warganegara yang Pancasilais harus bertanggung jawab dalam menjaga persatuan dan berpartisipasi aktif dalam kehidupan sosial, dan ilmuwan yang Pancasilais harus mengembangkan ilmu pengetahuan dengan mengutamakan kebaikan umat manusia, etika, dan keberlanjutan. Di masa mendatang, semoga Indonesia semakin mengedepankan nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek kehidupan untuk mencapai cita-cita bangsa yang lebih adil, makmur, dan berkeadaban.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal-2

by Satria widiantara Muharto -
Nama: Satria Widiantara MUharto
Npm: 2415012030

A. Peran Pancasila sebagai Paradigma Ilmu
Pancasila berfungsi sebagai dasar dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) di Indonesia. Setiap sila dapat diterapkan sebagai pedoman:

1.Ketuhanan Yang Maha Esa: Menekankan pentingnya etika dalam penelitian, mengarahkan ilmu untuk meningkatkan kualitas hidup sesuai nilai-nilai agama.
2.Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Mendorong riset yang memperhatikan keadilan sosial dan kesejahteraan masyarakat secara luas.
3.Persatuan Indonesia: Mengajak kolaborasi antar disiplin ilmu dan negara untuk mencapai kemajuan bersama.
4.Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan: Mengedepankan musyawarah dalam pengambilan keputusan terkait IPTEK.
5.Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat: Memastikan semua masyarakat memiliki akses yang adil terhadap teknologi.

B. Harapan terhadap Pemimpin, Warganegara, dan Ilmuwan yang Pancasilais
Harapan untuk masa kini dan masa depan adalah:

1.Pemimpin Pancasilais: Diharapkan dapat membuat keputusan yang berpihak pada rakyat dan menjaga persatuan, serta menjadi contoh yang baik.
2.Warganegara Pancasilais: Masyarakat seharusnya aktif menjaga nilai-nilai Pancasila dan berpartisipasi dalam demokrasi dengan cara yang positif.
3.Ilmuwan Pancasilais: Para ilmuwan diharapkan menghasilkan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat dan menerapkan etika dalam penelitian.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal-2

by Charly Arinza Charolin -
Nama : Charly Arinza Charolin
NPM : 2415012044

A. Peran pancasila yang menjadi landasan dari paradigma disiplin ilmu menurut saya
1. Ketuhanan yang maha esa : memberikan kebebasan beragama terhadap masing masing masyarakat di Indonesia, tetapi harus tetap menjunjung tinggi toleransi
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab : menjelaskan pada kita selain bersikap adil terhadap sesama, kita juga harus memiliki adab yang baik terhadap orang orang di sekitar kita, terutama kepada yang lebih tua.
3. Persatuan Indonesia : Walaupun kita berbeda suku, bahasa, dan daerah. Dengan adanya persatuan Indonesia kita akan tetap menjadi satu, yaitu Bangsa Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan : Untuk memimpin suatu musyawarah mufakat, ada baiknya memiliki sebuah pemimpi yang akan memandu dan mengawasi jalannya musyawarah tersebut, agar tercipta suasana yang baik dan hasil yang memuaskan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia : Tidak membedakan antara masyarakat satu dengan yang lain, Mereka semua memiliki hak yang sama tanpa membedakan status, kasta, atau harta.

B. Saya mengharapkan pemimpin yang bisa memimpin Indonesia untuk lebih baik kedepannya, lebih maju, lebih baik perkembangan iptek dan pendidikannya. Pemimpinnya diharapkan mampu bersikap jujur, adil, bijaksana, bertanggung jawab, dan tidak mementingkan keinginan pribadi. Saya berharap pemimpin sekarang memiliki telinga yang baik untuk mendengar kritik saran dari masyarakat. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mendengarkan orang orang yang dipimpinnya
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal-2

by Muhammad Fadhel Arya Ganendra -
Muhammad Fadhel Arya Ganendra
2215012008

A. Pancasila berperan fundamental dalam membentuk landasan etika dan kebijakan pengembangan ilmu arsitektur. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa mendorong desain yang menghormati lingkungan dan spiritualitas. Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab mengajarkan menciptakan ruang yang inklusif dan manusiawi. Sila Persatuan Indonesia menginspirasi desain yang menghargai keragaman budaya dan kearifan lokal. Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan mendorong partisipasi masyarakat dalam proses perancangan. Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia memandu penciptaan lingkungan binaan yang berkelanjutan dan merata. Dalam konteks persaingan global, Pancasila menjadi kompas etis untuk menghasilkan karya arsitektur yang bermartabat, berkelanjutan, dan bermakna.

B.Saya berharap pemimpin, warganegara, dan ilmuwan Indonesia ke depan mampu menjelma sebagai insan yang utuh, berkarakter, dan bermoral Pancasila. Seorang pemimpin Pancasilais adalah figur yang visioner, adil, transparan, dan mengutamakan kepentingan rakyat di atas segalanya. Warganegara Pancasilais adalah individu yang cerdas, kritis, toleran, menghargai keragaman, dan aktif berkontribusi bagi kemajuan bangsa. Adapun ilmuwan Pancasilais adalah sosok yang tidak sekadar mengejar kemajuan teknologi, melainkan memperhatikan dampak etis dan sosial dari setiap inovasi. Mereka mengembangkan ilmu pengetahuan dengan semangat kemanusiaan, keadilan, dan keberpihakan pada kepentingan masyarakat luas, serta senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan keberagaman.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal-2

by Chitra Aprilia Dwi Azzahra -
Nama: Chitra Aprilia Dwi Azzahra
NOM:2415012052
Menurut saya peran Pancasila sebagai paradigma ilmu pada setiap sila nya

A. Sila 1 : Ketuhanan Yang Maha Esa

Kebijakan ilmu: Pengembangan ilmu harus didasarkan pada nilai-nilai moral dan spiritual, menghormati keberagaman agama, dan tidak bertentangan dengan nilai-nilai ketuhanan
Landasan etika: Ilmu yang dikembangkan dengan tujuan untuk kesejahteraan manusia, tidak merugikan, serta tetap memuliakan Tuhan. Dalam konteks global, pengembangan ilmu di Indonesia harus diterapkan pada nilai-nilai keagamaan sebagai penyeimbang materialisme global.

Sila 2 : Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Kebijakan ilmu: Disiplin ilmu diarahkan untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia, memperjuangkan keadilan, serta menghindari eksploitasi. Landasan etika: Pengembangan ilmu harus menghormati hak asasi manusia dan bersifat inklusif, dengan mempertimbangkan aspek etika global dan kemanusiaan.

Sila 3: Persatuan Indonesia

Kebijakan ilmu: Ilmu pengetahuan harus dikembangkan untuk memperkuat kesatuan bangsa
Landasan etika: Hindari konflik kepentingan yang dapat merusak persatuan bangsa. Ilmu harus menjadi alat pemersatu, bukan alat pembeda

Sila 4: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan

Kebijakan ilmu: Pengembangan ilmu harus melalui proses kolaboratif, mendengarkan berbagai sudut pandang, dan melibatkan masyarakat dalam penerapannya.
landasan etika: Setiap keputusan ilmiah harus berorientasi pada kepentingan bersama, bukan hanya kelompok tertentu

Sila 5: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Kebijakan ilmu: Ilmu yang diarahkan untuk mengurangi kesenjangan sosial, meningkatkan akses terhadap teknologi, dan memperjuangkan keingintahuan sumber daya alam.
Landasan etika: Ilmu yang digunakan untuk menciptakan keadilan dalam distribusi manfaat, tanpa diskriminasi, dan untuk kemajuan seluruh lapisan masyarakat.

Proses di tengah persaingan global:

Menurut saya proses di tengah persaingan global Pancasila menjadi pedoman bagi para ilmuwan dalam menghadapi arus globalisasi yang seringkali membawa nilai-nilai tunggal.
Serta Peran pendidikan dan penelitian juga harus diarahkan pada penguatan karakter bangsa, inovasi berbasis lokal, dan penguasaan teknologi dengan tetap menjaga etika dan nilai-nilai kebangsaan.

2. Harapan saya mengenai pemimpin teladan, warga negara, dan ilmuwan Pancasila:
Pemimpin:
Pemimpin yang Pancasilais adalah mereka yang adil, bijaksana, berintegritas, dan memiliki kemampuan untuk memimpin dengan semangat nasionalisme dan visi global.

Ilmuwan:
Ilmuwan Pancasilais adalah mereka yang mengembangkan ilmu dengan tanggung jawab moral, memadukan kecerdasan intelektual dengan nilai-nilai spiritual, serta menghasilkan karya yang bermanfaat bagi masyarakat luas.

Warganegara Pancasilais adalah individu yang menghormati hukum, menjunjung tinggi keberagaman, dan memberikan kontribusi aktif dalam pembangunan bangsa.

Dengan harapan saya di masa depan:

Munculnya pemimpin visioner yang tetap berpegang pada prinsip Pancasila dalam menghadapi tantangan global.
Warga negara yang aktif berinovasi, berkontribusi dalam pengembangan teknologi, dan tetap melekat pada identitas budaya Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal-2

by KAYLA SATRIANI -

Nama : Kayla Zahra Satriani 

NPM : 2415012050 (Kelas B)

A. Setiap Sila Pancasila dan Implikasinya pada Pengembangan Ilmu:

Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa
   * Kebijakan Ilmu: Mendorong penelitian yang menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan dan etika, serta menghindari penelitian yang bertentangan dengan keyakinan umat beragama.
   * Landasan Etika: Menempatkan Tuhan sebagai sumber segala ilmu pengetahuan dan mendorong penggunaan ilmu untuk kebaikan umat manusia.
   * Proses di Tengah Persaingan Global: Memastikan bahwa dalam persaingan global, pengembangan ilmu tetap menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan dan tidak mengeksploitasi keyakinan orang lain.

Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
   * Kebijakan Ilmu: Mendorong penelitian yang berfokus pada peningkatan kesejahteraan manusia, mengurangi kesenjangan sosial, dan menghormati hak asasi manusia.
   * Landasan Etika: Menempatkan manusia sebagai subjek dan objek penelitian dengan menjunjung tinggi martabat dan hak-haknya.
   * Proses di Tengah Persaingan Global: Memastikan bahwa dalam pengembangan ilmu, selalu mempertimbangkan dampak sosial dan lingkungan, serta menghindari eksploitasi manusia.
Sila Ketiga: Persatuan Indonesia
   * Kebijakan Ilmu: Mendorong kolaborasi antar peneliti dari berbagai latar belakang untuk menyelesaikan masalah-masalah nasional.
   * Landasan Etika: Menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau kelompok.
   * Proses di Tengah Persaingan Global: Memanfaatkan ilmu pengetahuan untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dalam menghadapi tantangan global.
Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
   * Kebijakan Ilmu: Mendorong keterlibatan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan terkait pengembangan ilmu dan teknologi.
   * Landasan Etika: Menempatkan kepentingan bersama di atas kepentingan individu, dan mengambil keputusan berdasarkan musyawarah mufakat.
   * Proses di Tengah Persaingan Global: Membangun konsensus nasional dalam menghadapi tantangan global dan memanfaatkan ilmu pengetahuan untuk kepentingan bersama.
Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
   * Kebijakan Ilmu: Mendorong pengembangan ilmu yang bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat, terutama yang kurang beruntung.
   * Landasan Etika: Menjamin keadilan dalam distribusi manfaat dari hasil penelitian dan inovasi.
   * Proses di Tengah Persaingan Global: Memastikan bahwa dalam persaingan global, tidak ada pihak yang dirugikan dan hasil pengembangan ilmu dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat.
B. Harapan terhadap Pemimpin, Warga Negara, dan Ilmuwan Pancasilais

  • Pemimpin: Diharapkan menjadi sosok yang visioner, berintegritas, dan mampu mengayomi seluruh rakyat. Pemimpin juga harus mampu mengartikulasikan nilai-nilai Pancasila dalam kebijakan dan tindakannya, serta mendorong pengembangan ilmu yang bermanfaat bagi masyarakat.
  • Warga Negara: Diharapkan menjadi warga negara yang aktif, kritis, dan bertanggung jawab. Warga negara juga harus memiliki literasi digital yang tinggi agar dapat memanfaatkan teknologi secara bijak dan tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang tidak benar.
  • Ilmuwan: Diharapkan menjadi ilmuwan yang memiliki integritas tinggi, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, dan selalu berpikir kritis. Ilmuwan juga harus mampu mengkomunikasikan hasil penelitiannya kepada masyarakat secara sederhana dan mudah dipahami.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal-2

by KAYLA SATRIANI -

Nama : Kayla Zahra Satriani 

NPM : 2415012050 (Kelas B)

A. Setiap Sila Pancasila dan Implikasinya pada Pengembangan Ilmu:

Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa
   * Kebijakan Ilmu: Mendorong penelitian yang menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan dan etika, serta menghindari penelitian yang bertentangan dengan keyakinan umat beragama.
   * Landasan Etika: Menempatkan Tuhan sebagai sumber segala ilmu pengetahuan dan mendorong penggunaan ilmu untuk kebaikan umat manusia.
   * Proses di Tengah Persaingan Global: Memastikan bahwa dalam persaingan global, pengembangan ilmu tetap menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan dan tidak mengeksploitasi keyakinan orang lain.

Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
   * Kebijakan Ilmu: Mendorong penelitian yang berfokus pada peningkatan kesejahteraan manusia, mengurangi kesenjangan sosial, dan menghormati hak asasi manusia.
   * Landasan Etika: Menempatkan manusia sebagai subjek dan objek penelitian dengan menjunjung tinggi martabat dan hak-haknya.
   * Proses di Tengah Persaingan Global: Memastikan bahwa dalam pengembangan ilmu, selalu mempertimbangkan dampak sosial dan lingkungan, serta menghindari eksploitasi manusia.
Sila Ketiga: Persatuan Indonesia
   * Kebijakan Ilmu: Mendorong kolaborasi antar peneliti dari berbagai latar belakang untuk menyelesaikan masalah-masalah nasional.
   * Landasan Etika: Menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau kelompok.
   * Proses di Tengah Persaingan Global: Memanfaatkan ilmu pengetahuan untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dalam menghadapi tantangan global.
Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
   * Kebijakan Ilmu: Mendorong keterlibatan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan terkait pengembangan ilmu dan teknologi.
   * Landasan Etika: Menempatkan kepentingan bersama di atas kepentingan individu, dan mengambil keputusan berdasarkan musyawarah mufakat.
   * Proses di Tengah Persaingan Global: Membangun konsensus nasional dalam menghadapi tantangan global dan memanfaatkan ilmu pengetahuan untuk kepentingan bersama.
Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
   * Kebijakan Ilmu: Mendorong pengembangan ilmu yang bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat, terutama yang kurang beruntung.
   * Landasan Etika: Menjamin keadilan dalam distribusi manfaat dari hasil penelitian dan inovasi.
   * Proses di Tengah Persaingan Global: Memastikan bahwa dalam persaingan global, tidak ada pihak yang dirugikan dan hasil pengembangan ilmu dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat.
B. Harapan terhadap Pemimpin, Warga Negara, dan Ilmuwan Pancasilais

  • Pemimpin: Diharapkan menjadi sosok yang visioner, berintegritas, dan mampu mengayomi seluruh rakyat. Pemimpin juga harus mampu mengartikulasikan nilai-nilai Pancasila dalam kebijakan dan tindakannya, serta mendorong pengembangan ilmu yang bermanfaat bagi masyarakat.
  • Warga Negara: Diharapkan menjadi warga negara yang aktif, kritis, dan bertanggung jawab. Warga negara juga harus memiliki literasi digital yang tinggi agar dapat memanfaatkan teknologi secara bijak dan tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang tidak benar.
  • Ilmuwan: Diharapkan menjadi ilmuwan yang memiliki integritas tinggi, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, dan selalu berpikir kritis. Ilmuwan juga harus mampu mengkomunikasikan hasil penelitiannya kepada masyarakat secara sederhana dan mudah dipahami.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal-2

by Alfa risi -
Nama : Alfarisi
Npm : 2415012033

A. Pancasila menjadi pedoman pengembangan ilmu pengetahuan dengan tetap menghormati nilai agama dan etika Sila 1, mendukung keadilan Sila 2, mempererat persatuan Sila 3, melibatkan musyawarah Sila 4, dan memberikan manfaat merata bagi semua orang Sila 5, sehingga Indonesia maju tanpa kehilangan jati diri.

B. Pemimpin Pancasilais harus jujur, bijak, dan pro-rakyat; warganegara menjaga persatuan, menghargai perbedaan, dan bertanggung jawab; ilmuwan menghasilkan ilmu yang bermanfaat, adil, dan memperhatikan dampak sosial. Semua pihak bekerja sama untuk Indonesia yang adil dan maju.