FORUM DISKUSI KELOMPOK 9

FORUM DISKUSI KELOMPOK 9

FORUM DISKUSI KELOMPOK 9

Number of replies: 13


                                                                                       A

Forum ini disediakan untuk berdiskusi dan berbagi mengenai materi  yang sedang dipelajari. 

Silahkan berpartisipasi aktif pada forum ini untuk memperdalam pemahaman Saudara mengenai materi yang telah disampaikan di atas.

Petunjuk diskusi kelompok:

  1. Kelompok yang mendapatkan giliran untuk memaparkan materi  sesuai dengan Topik Bahasan menyiapkan makalah dan media presentasi berupa PPT/LINK POWTOON untuk diunggah dalam forum ini. Cara mengunggah: klik reply, lalu ketik nama kelompok. Kemudian, unggah file Makalah dan PPT dengan mengklik advanced seperti gambar di bawah.
  2. Mahasiswa lainnya pada hari pertemuan memahami materi presentasi dan materi makalah dan dipersilahkan untuk bertanya,  terkait materi tersebut atau hal-hal lain yang berhubungan dengan materi yang ditampilkan oleh pemateri. Cara bertanya dan berdiskusi: Mahasiswa me-reply pada topik yang disediakan kemudian menuliskan nama dan NPM serta pertanyaan atau berupa tanggapan.
  3. Kelompok pemateri merangkum pertanyaan dan jawaban pada akhir pembelajaran dan dikirimkan di form diskusi ini.
  4. Selamat berdiskusi dan tetap semangat.

zz




In reply to First post

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK 9

by Ratih Kurniasih 2213053159 -
Kelompok 9:
1. Ayu Septiana (2213053205)
2. Nadhofa Agustiawulandari (2253053044)
3. Ni Wayan Deliani (2253053030)
4. Ratih Kurniasih (2213053159)
Attachment poster kel 9.png
In reply to Ratih Kurniasih 2213053159

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK 9

by Ellena Aulia Yunika Putri 2213053273 -
Nama : Ellena Aulia Yunika Putri
NPM. : 2213053273

izin bertanya kepada kelompok 9,
Mengapa modul ajar Bahasa Indonesia itu perlu dirancang khusus untuk peserta didik kelas tinggi SD, dan apa perbedaannya dengan modul untuk kelas yang rendah, Dan
bagaimana cara kita sebagai pendidik memastikan bahwa setiap unsur dalam modul ajar benar-benar mendukung ketercapaian tujuan pembelajaran secara efektif?
In reply to Ellena Aulia Yunika Putri 2213053273

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK 9

by Nadhofa Agustyawulandari 2253053044 -
Nama : Nadhofa Agustyawulandari
NPM. : 2253053044

izin menjawab pertanyaan dari saudari Ellena Aulia Yunika Putri,

Jawabanya yaitu Modul ajar Bahasa Indonesia untuk kelas tinggi SD perlu dirancang khusus karena siswa di tingkat ini memiliki kemampuan kognitif dan literasi yang lebih matang dibandingkan siswa kelas rendah. Modul untuk kelas tinggi fokus pada pengembangan pemahaman teks, analisis, dan kemampuan menulis yang lebih kompleks, sementara modul kelas rendah lebih menekankan pengenalan dasar membaca dan menulis melalui pendekatan sederhana dan visual.

Untuk memastikan setiap unsur modul mendukung tujuan pembelajaran, pendidik harus menyusun tujuan yang spesifik, memilih materi dan aktivitas yang relevan dan sesuai tingkat kognitif siswa, serta menerapkan asesmen berkelanjutan. Modul juga harus fleksibel agar dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kemajuan siswa, sehingga pembelajaran berlangsung efektif dan bermakna.
In reply to Ratih Kurniasih 2213053159

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK 9

by Mery Nurkhaliza 2213053009 -
Nama: Mery Nurkhaliza
NPM: 2213053009

Izin bertanya kepada kelompok 9
Dalam konteks pembelajaran yang berbasis proyek atau kolaboratif, bagaimana perencanaan waktu dalam modul ajar bisa fleksibel tetapi tetap terstruktur? Bagaimana cara memastikan setiap tahapan proyek mendapat waktu yang proporsional tanpa mengurangi kualitas hasil akhir?
In reply to Mery Nurkhaliza 2213053009

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK 9

by Ratih Kurniasih 2213053159 -
Nam: Ratih Kurniasih
Npm: 2213053159

Izin menjawab pertanyaan saudari Mery Nurkhaliza

Dalam pembelajaran berbasis proyek atau kolaboratif, perencanaan waktu dalam modul ajar bisa fleksibel tetapi tetap terstruktur dengan cara:
1. Membuat Kerangka Waktu yang Longgar tapi Berurutan: Tentukan tahapan proyek dengan rentang waktu yang fleksibel agar bisa menyesuaikan kebutuhan kelompok, tetapi tetap saling terhubung secara urutan.
2. Menyediakan Checkpoints atau Evaluasi Berkala: Sisipkan evaluasi di setiap tahap untuk memastikan kemajuan sesuai jadwal dan mengidentifikasi kendala lebih awal.
3. Alokasi Waktu Berdasarkan Prioritas dan Kompleksitas Tahapan: Berikan waktu lebih banyak pada tahap inti atau yang membutuhkan analisis mendalam, sementara tahap awal dan akhir cukup dengan waktu yang proporsional.

Pendekatan ini menjaga fleksibilitas tanpa mengorbankan kualitas hasil proyek.
In reply to Ratih Kurniasih 2213053159

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK 9

by ARCILIA INTAN PERMADANI 2213053041 -
Nama : Arcilia Intan Permadani
NPM : 2213053041

Izin bertanya,
Apakah dalam pengembangan modul mempertimbangkan keterampilan berbahasa dengan baik dan bagaimana dalam mengembangkan modul ajar agar dapat meningkatkan literasi peserta didik untuk ke jenjang berikutnya?
In reply to ARCILIA INTAN PERMADANI 2213053041

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK 9

by Ratih Kurniasih 2213053159 -
Nama: Ratih Kurniasih
Npm: 2213053159

Izin menjawab pertanyaan dari saudari Arcilia Intan permadani

Dalam pengembangan modul ajar, sangat penting untuk mempertimbangkan keterampilan berbahasa yang baik, karena modul yang disusun dengan bahasa yang jelas, tepat, dan komunikatif akan membantu peserta didik memahami materi secara lebih efektif. Bahasa yang digunakan dalam modul harus sesuai dengan tingkat pemahaman peserta didik, sehingga tidak terlalu rumit namun tetap memperkenalkan kosakata dan konsep baru yang relevan. Hal ini tidak hanya membantu peserta didik memahami materi saat ini, tetapi juga mengembangkan kemampuan berbahasa dan berpikir kritis mereka.

Untuk meningkatkan literasi peserta didik ke jenjang berikutnya, modul ajar sebaiknya mencakup berbagai kegiatan yang mendorong kemampuan literasi, seperti aktivitas membaca yang melibatkan teks-teks informatif maupun naratif, latihan memahami dan menganalisis teks, serta pertanyaan-pertanyaan yang mengasah kemampuan berpikir kritis. Selain itu, tugas menulis dan berdiskusi juga penting untuk mengembangkan kemampuan berbahasa secara menyeluruh, karena mereka belajar mengungkapkan ide secara tertulis dan lisan. Pendekatan ini akan membekali peserta didik dengan keterampilan literasi yang lebih baik, yang menjadi dasar penting untuk jenjang pendidikan selanjutnya.
In reply to Ratih Kurniasih 2213053159

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK 9

by VITA MULYASARI 2213053080 -
Nama : Vita Mulyasari
NPM : 2213053080

Izin bertanya, Bagaimana cara mengintegrasikan berbagai macam sumber belajar (buku teks, media digital, eksperimen, dll.) ke dalam modul ajar secara efektif sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran?

Terimakasih.
In reply to VITA MULYASARI 2213053080

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK 9

by Ayu Septiana 2213053205 -
Nama : Ayu Septiana
NPM : 2213053205

Izin menjawab pertanyaan dari Vita Mulyasari

Untuk mengintegrasikan berbagai sumber belajar ke dalam modul ajar, pertama-tama tentukan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Tujuan yang jelas akan membantu memilih sumber yang relevan, seperti buku teks untuk teori dasar, media digital (video atau simulasi) untuk memperjelas konsep, dan eksperimen atau kegiatan praktik agar siswa dapat menerapkan pengetahuan.

Susun modul dengan alur yang terstruktur, mulai dari teori hingga penerapan. Misalnya, awali dengan membaca buku untuk memahami dasar konsep, lanjutkan dengan media digital untuk memvisualisasikan, dan tutup dengan eksperimen untuk memperkuat pemahaman.

Media digital sangat berguna untuk menarik minat siswa dan memberi fleksibilitas dalam belajar, sedangkan kegiatan praktik membuat konsep menjadi lebih nyata. Selain itu, sertakan penilaian singkat, seperti kuis atau diskusi, untuk mengevaluasi pemahaman siswa. Akhirnya, lakukan evaluasi dan revisi modul secara berkala agar terus relevan dan efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran.
In reply to Ratih Kurniasih 2213053159

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK 9

by Andini Putri Endria 2213053149 -
Nama : Andini Putri Endria
NPM : 2213053149

Izin bertanya, Bagaimana cara modul ajar mendorong kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa dalam menganalisis teks, baik yang bersifat fiksi maupun non-fiksi?
In reply to Andini Putri Endria 2213053149

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK 9

by Ni Wayan Deliani 2253053030 -
Izin menjawab pertanyaan dari saudari Andini Putri Endria, Modul ajar dapat mendorong kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa dalam menganalisis teks fiksi maupun non-fiksi dengan menerapkan berbagai strategi pembelajaran yang dirancang khusus untuk mengembangkan keterampilan analitis. Pertama, modul ajar sering kali mengandung pertanyaan-pertanyaan pemantik yang bersifat analitis, yang menuntut siswa untuk tidak hanya memahami isi teks, tetapi juga menafsirkan makna yang lebih dalam, serta menilai relevansi dan keakuratan informasi yang disajikan. Dalam teks fiksi, siswa mungkin diminta untuk menganalisis karakter, alur, dan latar, serta bagaimana elemen-elemen ini saling berinteraksi untuk membangun tema atau pesan cerita. Di sisi lain, analisis teks non-fiksi sering kali melibatkan keterampilan pemecahan masalah. Modul ajar bisa merancang aktivitas yang menantang siswa untuk membuat keputusan berdasarkan data yang disajikan dalam teks, seperti menyelesaikan studi kasus atau memprediksi hasil dari suatu kejadian berdasarkan informasi yang tersedia. Aktivitas ini melibatkan siswa dalam penggunaan logika dan penalaran untuk menemukan solusi, yang memperkuat kemampuan berpikir kritis dan kreatif mereka. Secara keseluruhan, melalui kombinasi pendekatan ini, modul ajar dapat secara efektif membentuk kemampuan siswa untuk berpikir secara kritis dan kreatif dalam menganalisis berbagai jenis teks.
In reply to First post

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK 9

by Filicia Salsabella Choirunisa 2263053001 -
Nama : Filicia Salsabella Choirunisa
NPM : 2263053001

Izin bertanya kepada kelompok 9
Apa kelebihan dan kekurangan dari pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa dalam konteks pembelajaran Bahasa Indonesia?
In reply to Filicia Salsabella Choirunisa 2263053001

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK 9

by Ni Wayan Deliani 2253053030 -
Izin menjawab pertanyaan dari saudari Filicia Salsabella Choirunisa,Pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa dalam konteks pembelajaran Bahasa Indonesia memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan.
Kelebihan:
1. Meningkatkan Kemandirian Belajar: Siswa lebih aktif dalam proses belajar karena mereka diberi kesempatan untuk mengeksplorasi dan mengendalikan pembelajaran mereka sendiri. Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, ini memungkinkan siswa untuk memilih topik yang relevan dan menarik bagi mereka, sehingga meningkatkan motivasi dan keterlibatan.
2. Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif: Dengan siswa yang lebih terlibat dalam proses pembelajaran, mereka didorong untuk menganalisis teks, mengajukan pertanyaan kritis, dan menemukan solusi kreatif, baik dalam memahami struktur bahasa maupun makna teks. Hal ini dapat memperdalam pemahaman siswa terhadap teks fiksi maupun non-fiksi.
3. Pembelajaran yang Lebih Kontekstual dan Bermakna: Pendekatan ini memungkinkan siswa untuk menghubungkan materi pelajaran Bahasa Indonesia dengan pengalaman pribadi atau kehidupan sehari-hari mereka, sehingga pembelajaran menjadi lebih relevan dan bermakna. Misalnya, siswa bisa menulis esai tentang pengalaman mereka atau berdiskusi tentang isu-isu sosial yang muncul dalam teks sastra.
Kekurangan:
1. Kebutuhan Pengelolaan Kelas yang Lebih Rumit: Karena siswa memiliki lebih banyak kebebasan untuk mengarahkan pembelajaran mereka, guru perlu lebih terampil dalam mengelola kelas agar diskusi tetap terfokus dan tidak menyimpang dari tujuan pembelajaran. Jika tidak dikelola dengan baik, siswa bisa saja kehilangan arah atau terlalu banyak bergantung pada teman sekelas mereka.
2. Peran Guru yang Lebih Kompleks: Dalam pendekatan ini, guru bukan lagi satu-satunya sumber pengetahuan, melainkan fasilitator. Guru harus bisa memberikan panduan yang jelas dan efektif, serta menyesuaikan metode pembelajaran sesuai dengan kebutuhan setiap siswa, yang bisa jadi lebih memakan waktu dan tenaga.
3. Potensi Ketimpangan dalam Partisipasi Siswa: Siswa yang lebih aktif dan percaya diri cenderung lebih mudah beradaptasi dengan pendekatan ini, sementara siswa yang lebih pasif atau pemalu mungkin kesulitan terlibat secara penuh.