Lampirkan analisis anda mengenai jurnal diatas, dengan menyertakan identitas diri seperti nama dan NPM.
Forum Analisis Jurnal-2
Arianti Chandra
2313053210
JURNAL MEMBINA NILAI MORAL SOSIAL BUDAYA INDONESIA DIKALANGAN REMAJA
Pembentukan nilai moral sosial budaya Indonesia dimulai dari kalangan anak anak usia dini, sudah ditanamkan nilai nilai keimanan dan disertai dengan ibadah serta muamalah, tempat pertama seorang anak mengetahui tentang nilai moral sosial adalah orang tua yaitu dari lingkungan keluarga. Namun, seiring berjalannya waktu banyak persoalan yang muncul dalam kehidupan seorang anak yang sudah ke jenjang dewasa yang banyak tuntutan, tantangan dan masalah. Disini upaya orang tua untuk membina anak dalam keluarga dengan kasih sayang masih menjadi faktor penting untuk menjadi generasi mendatang yang tanggung jawab dan berakhlak mulia.
Dalam jurnal ini terdapat beberapa pelajaran yang disampaikan yaitu Kehidupan yang berbasis nilai moral saling menghargai, saling mempercayai, saling menolong dengan tulus untuk menciptakan kehidupan berbangsa yang sejahtera. Seseorang harus menemukan jati dirinya selaku manusia, menemukan kelemahan dan kelebihan dirinya, mengetahui kedudukan, peran dan fungsi diri seseorang tersebut didunia ini. Kerja sama yang baik antara ketiga lingkungan pendidikan yang disebutkan oleh Ki Hajar Dewantoro (1964) disebut dengan Tri Pusat Pendidikan yaitu antara orang tua(keluarga), guru(sekolah), dan masyarakat sangat berperan penting dalam pendidikan untuk upaya memanusiakan manusia yang nantinya memiliki hati diri yang khas dari seorang individu. Dengan komunikasi yang aktif, efektif, komunikatif akan menciptakan lingkungan pendidikan yang kondusif sehingga dapat mencapai tujuan pendidikan tersebut. Dengan landasan pendidikan agama yang dilakukan dilingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat dengan sebaik baiknya, maka akan terbangun kepribadian dan pembentukan perilaku remaja tersebut memiliki nilai nilai moral yang termaktub dalam pancasila. Faktor faktor yang mempengaruhi dalam pembentukan perilaku manusia yaitu:
•Aspek Biologis
•Aspek Sosiopsikologis
•Motif Sosiogenesis
•Motif Sosial
•Konsepsi Manusia dalam Psikoanalisis
•Teori Behaviorisme
Dengan upaya internalisasi nilai nilai pancasila perlu dilakukan sejak usia dini sehingga saat mereka remaja akan terbentuklah jati diri sendiri yang berakhlakul karimah, beretnis kerja tinggi dan cerdas menghadapi kehidupan hari esok sebagai generasi mendatang yang tanggung jawab dan berakhlak mulia.
NPM : 2313053205
judul jurnal : MEMBINA NILAI MORAL SOSIAL BUDAYA INDONESIA DI KALANGAN REMAJA
setelah saya baca dan analisis tersbut membahas tentang nilai nilai moral sosial budaya indonesia dan bagaimana sikap kita dalam mengatasinya dan dari faktor mana saja yang dapat membantu perbaikan nilai moral sosial budaya kita sebagai remaja gen Z.
Inti dari jurnal tersebut adalah pentingnya Pendidikan Moral dan Sosial,
disebutkan ada beberapa tantangan yang dihadapi oleh remaja diantaranya
Banyak remaja yang mengalami kurangnya perhatian dan kasih sayang dari orang tua, yang dapat menimbulkan sikap negatif pada perkembangan emosional dan moral anak anak. Hal ini berpotensi menyebabkan masalah perilaku dan mental remaja, munculnya berbagai bentuk kenakalan remaja, seperti tawuran pelajar dan penyalahgunaan narkoba, merupakan inti dari masalah yang lebih dalam dari pendidikan dan pembinaan moral di kalangan remaja. Dihadapkan pada lingkungan sosial yang kompleks dan penuh tantangan, termasuk pengaruh negatif dari teman sebaya dan media sosial yang bisa mempengaruhi perilaku dan nilai-nilai mereka .banyak remaja yang mengalami kebingungan dalam mencari jati diri mereka, terutama dalam konteks multikulturalisme Indonesia. Hal ini dapat menyebabkan ketidakpastian dan konflik dalam diri mereka
Dan dijelaskan juga bahwa pembentukan nilai moral dan sosial budaya di kalangan anak-anak dan remaja merupakan tanggung jawab bersama antara orang tua, masyarakat, dan pemerintah. antara ketiga lingkungan pendidikan ini sangat penting untuk menciptakan generasi yang berakhlak dan berbudaya. setelah itu pada jural ditekankan bahwa untuk membangun masa depan bangsa Indonesia yang multikultural, masyarakat perlu memahami dan mengadopsi nilai-nilai multikulturalisme sebagai pedoman hidup. Ini penting untuk menjaga kerukunan dan keharmonisan dalam masyarakat yang beragam. pada konsep tri pusat pendidikan yang diperkenalkan oleh Ki Hajar Dewantoro, yang mencakup keluarga, sekolah, dan masyarakat. Ketiga lingkungan ini harus bekerja sama secara optimal untuk mendidik anak-anak dan remaja agar memiliki jati diri yang kuat dan nilai-nilai moral yang baik akan tetapi meskipun konsep sinergitas antara ketiga lingkungan pendidikan sudah ada dari kemerdekaan, dalam praktiknya masih adanya banyak tantangan dan penyimpangan terhadap nilai moral yang perlu tangani. serta adanya peran agama yang menjadi landasan penting dalam membentuk nilai-nilai moral dan sosial yang diharapkan dapat membimbing remaja untuk hidup sesuai dengan norma dan etika yang baik.
jadi intinya pada jurnal ini menegaskan perlunya kerjasama yang kuat antara keluarga, sekolah, dan masyarakat dalam membina nilai moral dan sosial budaya untuk menciptakan bangsa yang cerdas, berbudaya, dan bermoral.
NPM : 2313053196
Dalam jurnal ini menekankan bahwa pembinaan nilai moral dan sosial budaya di kalangan remaja memerlukan kolaborasi antara keluarga, sekolah, dan masyarakat. Pendidikan yang holistik dan berlandaskan nilai-nilai moral serta agama sangat penting untuk menciptakan generasi muda yang bertanggung jawab dan berakhlak mulia.
Pendidikan agama dianggap sebagai fondasi untuk membentuk perilaku peserta didik dalam masyarakat yang pluralistis. Penulis menekankan bahwa nilai-nilai agama harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Penulis menjelaskan dua pendekatan dalam pembentukan perilaku manusia: faktor personal dan faktor lingkungan. Penerapan pendekatan ini penting untuk memahami dan membentuk perilaku remaja.
Nama : Mella Oktarini
NPM : 2313053222
Kelas : 3G
Analisis jurnal yang berjudul "Membina Nilai Moral Sosial Budaya Indonesia di Kalangan Remaja".
Jurnal tersebut membahas berbagai aspek penting dalam pendidikan, tanggung jawab sosial, dan nilai-nilai moral yang perlu ditanamkan kepada generasi muda.
Pertama, jurnal ini menekankan pentingnya pendidikan yang tidak hanya berfokus pada aspek akademis, tetapi juga pada pembentukan karakter dan tanggung jawab individu. Tanggung jawab ini harus ditanamkan sejak dini dan berlanjut sepanjang hidup, baik terhadap Tuhan, diri sendiri, maupun masyarakat.
Selanjutnya, ditekankan bahwa pendidikan tidak hanya menjadi tanggung jawab sekolah, tetapi juga keluarga dan masyarakat. Kerjasama antara berbagai unsur ini sangat penting untuk membangun bangsa yang kuat dan berintegritas . Keluarga berperan sebagai fondasi awal dalam pembentukan karakter anak, sedangkan masyarakat memberikan konteks sosial yang lebih luas.
Jurnal ini juga menggarisbawahi pentingnya ajaran agama dalam membentuk moral dan etika individu. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa menjadi landasan bagi kehidupan beragama di Indonesia, yang diharapkan dapat membimbing warga bangsa dalam berperilaku.
Ada penekanan pada kebutuhan individu untuk menunjukkan eksistensi dan memperoleh kasih sayang dari lingkungan sekitar. Hal ini menunjukkan bahwa pengakuan sosial dan dukungan emosional sangat penting bagi perkembangan psikologis remaja.
Selain itu, jurnal ini membahas fenomena kenakalan remaja, yang sering kali dipicu oleh kurangnya perhatian dan kasih sayang dari orang tua. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk terlibat aktif dalam kehidupan anak-anak mereka untuk mencegah perilaku menyimpang.
Secara keseluruhan, jurnal ini memberikan wawasan yang mendalam tentang pentingnya pendidikan yang holistik, yang mencakup aspek moral, sosial, dan spiritual. Ini menjadi panduan bagi pendidik, orang tua, dan masyarakat dalam membentuk generasi muda yang bertanggung jawab dan berakhlak baik.
Npm : 2313053206
JURNAL MEMBINA NILAI MORAL SOSIAL BUDAYA INDONESIA DIKALANGAN REMAJA
Jurnal ini membahas :
- permasalahan rendahnya kasih sayang orang tua kepada anak dewasa ini yang berpengaruh terhadap berkembangnya nilai-nilai kebangsaan.
- Menguraikan landasan teori dan pedoman yang dapat digunakan untuk membina keluarga berdasarkan ajaran agama Islam.
- Menjelaskan upaya-upaya yang dapat dilakukan lewat pendidikan untuk membentuk jati diri remaja yang memiliki identitas budaya Indonesia.
- Menguraikan peranan penting pendidikan agama dalam membentuk karakter yang sesuai nilai-nilai keagamaan di tengah masyarakat plural.
- Memberikan contoh kasus hubungan harmonis tetangga sebagai teladan nilai-nilai sosial budaya bangsa.
- Mengungkapkan pentingnya menciptakan suasana pendidikan yang kondusif guna tujuan pembentukan karakter.
Jadi inti utamanya adalah strategi dan pendekatan yang ditempuh untuk membina nilai-nilai moral, sosial, dan budaya pada generasi muda lewat berbagai aspek pendidikan.
NPM : 2313053214
Jurnal berjudul “Membina Nilai Moral Sosial Budaya Indonesia di Kalangan Remaja” membahas pentingnya membina nilai moral dan sosial budaya di kalangan remaja Indonesia. Dalam pendidikan seringkali terjadi penyimpangan terhadap nilai moral dan norma yang tidak sesuai dengan kondisi sosial budaya masyarakat Indonesia. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tindakan manusia yaitu faktor personal dan faktor environmental. Kurangnya kasih sayang dari orang tua dapat menyebabkan kenakalan remaja dan masalah sosial lainnya. Walaupun pembentukan nilai moral sosial budaya Indonesia di kalangan anak- anak dan remaja tidak hanya tanggung jawab orang tua, melainkan masyarakat dan pemerintah secara bersinergis. Oleh karena itu, pentingnya internalisasi nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan moral dan sosial budaya di kalangan anak-anak dan remaja, serta perlunya kerjasama antara orang tua, masyarakat, dan pemerintah. Pendidikan moral ini tidak hanya terbatas pada pendidikan formal, tetapi juga mencakup pendidikan non-formal yang harus saling mendukung. Pada jurnal juga menyajikan kisah inspiratif antara seorang remaja mahasiswa dan ibu rumah tangga menunjukkan nilai-nilai moral yang dapat kita teladani.
NPM : 2353053020
Membina Nilai Moral Sosial Budaya Indonesia di Kalamhan Remaja
Saat ini banyak tuntunan, tantangan dan masalah, upaya orang tua pembinaan anak dalam keluarga dengan sentuhan kasih sayang untuk menjadi generasi mendatang yang bertanggung jawab dan berakhlak mulia. Kelangkaan sentuhan orang tua tersebut kini Menjadi beberapa kenakalan remaja, tawuran pelajar, dan penggunaan obat terlarang seperti narkoba dan semacamnya, merupakan pelarian dari suasana mental remaja yang bersifat kriminal. Untuk itu upaya pendidikan perlu dilakukan yang menitikberatkan pada aspek efektif dan perilaku yang luhur.
Untuk membangun jati diri perlu diawali dengan upaya perenungan yang mendalam untuk menemukan jati diri yang didasari oleh sila ketuhanan yang Maha esa, yang terdapat dalam alinea ke empat pembukaan undang-undang dasar 1945 yang berbunyi : "Jati diri seseorang akan terbangun mana kala seseorang dapat membedakan dirinya dengan makhluk lain, khususnya manusia lainnya yang ada di luar dirinya dan menyadari tentang kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya selaku manusia". Dalam kehidupan manusia dipengaruhi oleh pendidikan dalam yaitu orang tua, guru, dan tokoh masyarakat. Perlunya komunikasi yaitu menunjukkan kebersamaan, pertemanan, dan keadilan, berbagi dengan yang lain. Manusia adalah individu yang tak berdaya dan perlu bantuan orang lain, yaitu melalui pendidikan dalam arti luas maupun sempit, ketidak berdayaan yang memerlukan bantuan orang lain.
Acuan utama bagi terwujudnya masyarakat Indonesia yang Multikultural dan pluralistis adalah multikulturalisme, Yaitu sebuah ideologi yang mengakui dan dengan mengagungkan perbedaan dalam ke sederajat dan baik secara individual maupun secara budaya. Upaya dalam membangun masa depan bangsa Indonesia di atas fondasi Multikultural hanya mungkin dapat diwujudkan bila konsep Multikulturalisme menyebar luas dan dipahami pentingnya bagi bangsa Indonesia, serta adanya keinginan bangsa Indonesia pada tingkat nasional maupun lokal untuk mengadopsi dan menjadi pedoman hidupnya.
Faktor faktor personal yang mempengaruhi tandakan manusia adalah aspek biologis, berperilaku sosial dipimpin oleh aturan aturan yang sudah secara genetis dalam jiwa manusia, Terdapat tiga komponen yaitu komponen afektif kognitif dan koaktif.
NPM : 2312053217
Jurnal " Membina Nilai Sosial Budaya Indonesia di Kalangan Remaja" Dalam jurnal tersebut menyoroti pentingnya nilai-nilai moral dan sosial dalam pendidikan di Indonesia, terutama dalam konteks interaksi sosial dan pembentukan karakter remaja. Penulis menekankan bahwa nilai-nilai Pancasila, yang mencakup Ketuhanan Yang Maha Esa dan kemanusiaan yang adil dan beradab, harus menjadi landasan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Dalam hal ini, pendidikan informal di lingkungan keluarga, pendidikan formal di sekolah, dan pendidikan non-formal di masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter individu.
Jurnal ini juga menggarisbawahi bahwa perilaku manusia tidak hanya dipengaruhi oleh faktor lingkungan, tetapi juga oleh faktor biologis yang mendasari kebutuhan dasar manusia. Oleh karena itu, pemahaman tentang aspek sosiopsikologis, yang meliputi komponen afektif, kognitif, dan koaktif, menjadi penting dalam mendidik generasi muda. Penulis berpendapat bahwa internalisasi nilai-nilai Pancasila harus dimulai sejak usia dini, agar anak-anak dapat tumbuh menjadi individu yang berakhlak baik dan mampu berkontribusi positif bagi masyarakat.
Dalam jurnal ini menekankan bahwa untuk membangun masa depan bangsa yang multikultural, masyarakat perlu memahami dan mengadopsi konsep multikulturalisme. Hal ini memerlukan kerjasama antara berbagai elemen masyarakat, termasuk keluarga, sekolah, dan komunitas, untuk menciptakan lingkungan yang saling menghargai dan mendukung. Dengan demikian, diharapkan generasi muda dapat mengembangkan jati diri yang kuat dan berwawasan nasional, serta mampu menghadapi tantangan global dengan bijak.
Kesimpulannya, jurnal ini mengajak pembaca untuk merenungkan pentingnya pendidikan yang berlandaskan nilai-nilai moral dan sosial, serta perlunya kolaborasi dalam membangun masyarakat yang harmonis dan sejahtera.
NPM : 2313053215
MEMBINA NILAI SOSIAL BUDAYA DI KALANGAN REMANA
Jurnal ini membahas peran penting faktor personal dalam interaksi sosial dan individu, dengan fokus pada pendidikan moral dan nila-nilai sosial budaya di kalangan remaja Indonesia. jurnal ini mengacu pada berbagai teori psikologis, termasuk teori McDoughal dan feud yang menekankan bahwa perilaku manusia dipengaruhi oleh faktor internal seperti insting,motif, dan kepribadian. penlis H. Wanto Rivaie, menekankan pentingnya pnedidikan yang berfokus pada aspek efektif dan perilaku luhur untuk membentuk generasi yang bertanggung jawab. jurnal ini menekankanperlunya internalisasi nila-nilai pancasila dalam pendidikan untuk mengatur karakter anak dan remaja.
jurnal ini juga membahas tantangan dalam menciptakan masyarakat yang harmonis di indonesia yang pluralistik. pentingnya komunikasi yang efektif dalam pendidikan ditekankan untuk mengatasi perbedaan dan membangun toleransi antar budaya. Terdapat penjelasan mengenail komponen sosiopsikologis yang terdiri dari komponen efektif (emosional), kognitif (intelektual), dan koaktif (volisional).
secara keseluruhan, juranl ini meberikan wawasan mendalam tentang interaksi antara pendidikan, nilai moral, dan perilaku dan perilaku sosial di kalangan remaja, serta menekankan perlunya kolaborasi antara berbagai pihak dalam membangun karakter yang baik dalam masyarakat.
NPM: 2313053209
Kelas: 3G
JUDUL: MEMBINA NILAI MORAL SOSIAL BUDAYA INDONESIA DI KALANGAN REMAJA
Pada artikel penulis menjelaskan bahwa nilai-nilai hubungan antar manusia perlu dibangun agar tercipta hidup yang sejahtera. Karena memang manusia itu sendiri merupakan makhluk sosial. Akan tetapi, pada kenyataannya hubungan antara manusia belum berjalan sebagaimana harusnya. Dapat dilihat dari kemiskinan semakin meluas dan pendidikan belum merata.
Membina generasi muda melalui pendidikan tentunya berbeda dari zamn ke zaman. Jati diri generasi muda dapat dibentuk oleh tradisi kehidupan masyarakat atau oleh usaha yang terprogram, direncanakan dengan baik, dan sistematis/modern (Jalaluddin, dan Abdullah Idi, 2007, 184-185).
Namun, sesederhana apapun pembentukan jati diri generasi muda tidak bisa dilepaskan dari peran pendidikan.
Dalam hal pendidik dalam arti luas kaitannya dengan pembentukan jati diri yang terlihat pada penampilan kepribadian seseorang, Nursid S. (2008) menjelaskan bahwa sepanjang hidupnya manusia
dipengaruhi oleh pendidik dalam arti luas ini (orang tua, guru, dan tokoh masyarakat).
Dalam prosesnya harus menciptakan suasana pendidikan yang kondusif supaya dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Untuk mencapai hal tersebut diperlukan komunikasi yang penuh nilai dan juga kebersamaan sebagai upaya manusia untuk menjadi manusia yang sebenarnya.
Agama juga berperan dalam pembentukan perilaku peserta didik dalam kondisi masyarakat yang pluralistis. Karena agama merupakan risalah Tuhan yang disampaikan melalui para nabi. Risalah sendiri berisi hukum-hukum yang sempurna untuk digunakan manusia dalam menjalani kehidupan dan untuk mengatur hubungan sesama dalam alam semesta dan hubungan dengan Allah SWT. Jika agama bisa dijadikan sebagai landasan pendidikan di keluarga sekolah dan masyarakat maka akan terbangun kepribadian peserta didik yang memiliki nilai-nilai moral yang sesuai dengan Pancasila, sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa.
Penulis juga menjelaskan beberapa faktor personal yang mempengaruhi tindakan manusia. Faktor ini menekankan pada faktor-faktor psikologis dan faktor-faktor sosial atau juga disebut sebagai faktor yang timbul dari dalam individu dan faktor yang timbul dari luar individu. Secara garis besar terdapat dua aspek yaitu;
1. Aspek Biologis. Menurut Wilson tindakan sosial dibimbing oleh aturan-aturan yang sudah secara genetis berada dalam jiwa manusia.
2. Aspek Sosiopsikologis
Didalamnya terdapat aspek emosional, aspek intelektual, dan aspek volisional atau berhubungan dengan kebiasaan.
NPM : 2353053033
Jurnal yang berjudul "Membina Nilai Moral Sosial Budaya Indonesia di Kalangan Remaja" karya H. Wanto Rivaie mengkaji pentingnya pendidikan nilai dan moral dalam membentuk karakter remaja Indonesia. Jurnal ini menyoroti peran keluarga, sekolah, dan masyarakat dalam membangun generasi yang bertanggung jawab, berakhlak mulia, dan memiliki jati diri yang sesuai dengan nilai-nilai sosial budaya Indonesia.
Jurnal ini juga menyoroti berbagai tantangan yang dihadapi generasi muda, seperti kenakalan remaja, narkoba, dan tawuran pelajar. Menurut penulis, masalah ini muncul karena kurangnya perhatian dari keluarga dan lemahnya pendidikan nilai dalam sistem pendidikan.
Jadi jurnal ini menekankan bahwa pendidikan moral tidak hanya menjadi tanggung jawab keluarga tetapi juga sekolah dan masyarakat. Ketiga elemen ini harus bersinergi untuk menciptakan generasi muda yang beretika, memiliki tanggung jawab sosial, dan mampu beradaptasi dalam kehidupan modern tanpa meninggalkan nilai-nilai budaya Indonesia.
Npm : 2313053211
Kelas : 3/G
"Membina Nilai Moral Sosial Budaya Indonesia di Kalangan Remaja" yang ditulis oleh H. Wanto Rivaie membahas pentingnya pembinaan nilai moral dan akhlak pada generasi muda Indonesia.
Jurnal ini mengawali dengan menggambarkan tantangan kehidupan modern yang dihadapi remaja, seperti kenakalan, tawuran, dan penyalahgunaan narkoba. Penulis menekankan bahwa kurangnya kasih sayang dan perhatian dari orang tua berkontribusi terhadap masalah-masalah ini. Oleh karena itu, penting bagi pendidikan untuk fokus pada aspek afektif dan moral.
Penulis menyoroti bahwa keluarga adalah lingkungan pertama yang membentuk karakter anak. Dalam konteks ini, nilai-nilai keimanan dan akhlak harus ditanamkan sejak dini. Pendidikan formal juga berperan penting, tetapi harus didukung oleh pendidikan informal di keluarga. Pentingnya keteladanan dari orang tua dan tokoh masyarakat ditekankan, karena mereka menjadi panutan bagi remaja.
Jurnal ini juga membahas tentang nilai-nilai hubungan antar manusia yang harus dibangun atas dasar saling menghargai dan percaya. Dalam konteks Indonesia yang multikultural, penulis menekankan pentingnya multikulturalisme sebagai ideologi yang mendukung keberagaman, bukan monokulturalisme yang cenderung menekankan homogenitas.
Pendidikan moral dalam konteks Indonesia harus mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila. Penulis menggarisbawahi bahwa pendidikan moral tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, tetapi juga untuk membentuk karakter dan akhlak peserta didik. Ada perbedaan dalam pendekatan pendidikan moral antara Indonesia dan negara-negara Barat, di mana Indonesia lebih menekankan pada nilai-nilai dan moralitas.
Penulis merekomendasikan pembinaan yang sistematis melalui institusi pendidikan formal dan non-formal, serta peran aktif masyarakat. Pendekatan yang komunikatif dan penuh nilai sangat diperlukan untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif.
Secara keseluruhan, jurnal ini menekankan bahwa pembinaan nilai moral dan akhlak di kalangan remaja adalah tanggung jawab bersama dari keluarga, sekolah, dan masyarakat. Pendidikan harus dilakukan secara terintegrasi untuk membentuk generasi muda yang bertanggung jawab, berakhlak mulia, dan mampu menghadapi tantangan zaman.
NPM : 2313053220
Jurnal ini membahas pentingnya pembinaan moral pada remaja Indonesia di tengah berbagai tantangan sosial dan budaya. Dalam konteks ini, peran kasih sayang dari orang tua menjadi sangat vital, terutama dalam membentuk generasi yang bertanggung jawab dan berakhlak mulia. Sayangnya, banyak orang tua gagal memberikan sentuhan kasih sayang yang diperlukan, sehingga remaja mencari pelarian melalui perilaku menyimpang seperti kenakalan, tawuran, dan narkoba. Oleh karena itu, pendidikan yang menekankan aspek afektif dan moral diperlukan agar generasi muda bisa tumbuh menjadi individu yang bertanggung jawab. Pembentukan moral ini tidak hanya berakar dari pendidikan formal di sekolah, tetapi juga dari lingkungan keluarga dan masyarakat yang harus bersinergi. Hubungan sosial yang baik, seperti saling menghargai dan percaya, menjadi landasan penting dalam membangun masyarakat yang sejahtera. Pendidikan moral tidak hanya terbatas pada aspek kognitif tetapi juga mencakup aspek afektif dan perilaku. Nilai-nilai seperti kasih sayang, kejujuran, dan tanggung jawab harus ditanamkan sejak dini melalui contoh dari orang tua, guru, dan tokoh masyarakat. Dalam pendidikan formal, pendekatan moral seperti Cognitive Moral Development dan Social Moral Development membantu pembentukan karakter generasi muda, namun pendidikan di Indonesia harus sarat nilai-nilai Pancasila yang mengedepankan moral ketuhanan dan kemanusiaan. Komunikasi yang baik antara pendidik dan peserta didik juga sangat penting untuk menciptakan suasana yang kondusif bagi perkembangan moral. Selain itu, pendidikan agama menjadi elemen penting dalam membentuk perilaku moral yang sesuai dengan ajaran agama yang dianut, khususnya dalam masyarakat pluralis seperti Indonesia.
Kesimpulannya, pembentukan moral di kalangan remaja memerlukan sinergi antara keluarga, sekolah, dan masyarakat, dengan landasan nilai-nilai agama dan Pancasila untuk membangun generasi yang berakhlak mulia dan bertanggung jawab.
Npm : 2353053017
Kelas : 3G
dari jurnal tersebut menekankan perlunya kolaborasi antara keluarga, sekolah, dan masyarakat untuk membina generasi muda yang memiliki nilai moral dan sosial yang baik. Jurnal ini membahas pentingnya membina nilai moral dan sosial budaya di kalangan remaja Indonesia, serta peran pendidikan dalam pembentukan jati diri individu yang dipengaruhi oleh orang tua, guru, dan tokoh masyarakat.
Isi dari jurnal tersebut mencakup:
1. Pentingnya kasih sayang dari orang tua untuk mencegah kenakalan remaja.
2. Pendidikan yang menekankan aspek afektif dan perilaku luhur.
3. Hubungan interpersonal yang saling menghargai dan percaya di antara warga bangsa.
4. Kisah inspiratif yang menunjukkan dampak positif dari tindakan kecil dalam membangun hubungan.
5. Pentingnya pendidikan formal dan non-formal dalam membentuk jati diri remaja sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan budaya Indonesia.
6. Faktor personal dalam interaksi sosial dan perilaku individu, termasuk aspek biologis dan sosiopsikologis.
7. Internalization of Pancasila values in shaping the identity and moral social culture among youth.
8. Peran komunikasi yang efektif dalam proses pendidikan dan pentingnya pendidikan agama.
9. Multikulturalisme sebagai landasan untuk membangun masyarakat Indonesia yang harmonis dan sejahtera.
Npm : 2313053198
Jurnal ini membahas tentang pentingnya menanamkan nilai-nilai moral sosial dan budaya di kalangan pemuda Indonesia. Menekankan peran pendidikan dalam membentuk individu yang bertanggung jawab dan berbudi luhur serta dampak dari kasih sayang orang tua terhadap perilaku pemuda, perlunya pendidikan formal dan nonformal dalam menyelaraskan dengan nilai-nilai Pancasila, dan pentingnya hubungan interpersonal dalam membina masyarakat yang harmonis. Selain itu, faktor-faktor psikologis yang memengaruhi perilaku individu, termasuk aspek biologis dan sosiopsikologis, dan upaya kolaboratif yang dibutuhkan dari keluarga, sekolah, dan masyarakat untuk memelihara identitas nasional yang kuat. Melalui kolaborasi antara keluarga, sekolah, dan masyarakat, diharapkan generasi muda dapat terbentuk menjadi individu yang bertanggung jawab dan berakhlak mulia, serta mampu menghargai multikulturalisme dalam masyarakat yang pluralistik.
NPM: 2353053018
Jurnal yang berjudul "Membina Nilai Moral Sosial Budaya Indonesia Di Kalangan Remaja" oleh H. Wanto Rivaie membahas pentingnya pendidikan moral dan sosial budaya untuk remaja. Penulis menyatakan bahwa banyak remaja menghadapi masalah seperti kenakalan dan penyalahgunaan narkoba, yang disebabkan oleh kurangnya kasih sayang dari orang tua.
Pendidikan yang menekankan nilai-nilai moral sangat penting agar remaja tumbuh menjadi individu yang bertanggung jawab. Penulis memberikan contoh hubungan positif antara seorang mahasiswa dan ibu rumah tangga, yang menunjukkan dampak besar dari tindakan kecil berbasis nilai moral.
Pendidikan harus mencakup aspek akademis dan moral, serta melibatkan kerjasama antara keluarga, sekolah, dan masyarakat. Pendidikan agama juga berkontribusi dalam membentuk perilaku yang baik.
Kesimpulannya, untuk menciptakan generasi muda yang berakhlak mulia, diperlukan kerjasama dari semua pihak. Fokus pada pembinaan nilai moral dan sosial budaya adalah kunci untuk membangun masyarakat yang sejahtera dan harmonis.
NPM : 2313053199
Jurnal ini membahas tantangan besar dalam pembinaan nilai moral, sosial, dan budaya di kalangan remaja Indonesia di era modern. H. Wanto Rivaie mengamati bahwa globalisasi dan arus modernisasi, termasuk pengaruh media sosial dan teknologi, telah menyebabkan terkikisnya nilai-nilai moral tradisional di kalangan remaja.
Tujuan dari jurnal ini adalah untuk menganalisis bagaimana nilai-nilai moral, sosial, dan budaya Indonesia dapat dipertahankan dan dibina di kalangan remaja, serta untuk memberikan solusi dalam menghadapi tantangan yang dihadapi generasi muda dalam menjaga identitas budaya mereka.
Penelitian ini mengungkap beberapa temuan penting mengenai pembinaan nilai moral, sosial, dan budaya di kalangan remaja:
1. Pengaruh Globalisasi dan Media Sosial: Globalisasi dan perkembangan teknologi digital, khususnya media sosial, memainkan peran penting dalam membentuk pandangan dan perilaku remaja. Media sosial menjadi sumber utama informasi dan referensi budaya bagi remaja, namun sering kali mengabaikan nilai-nilai budaya lokal Indonesia. Budaya konsumtif, gaya hidup hedonis, dan pengaruh budaya barat secara langsung berkontribusi pada penurunan moral dan perubahan perilaku remaja.
2. Penurunan Interaksi Sosial Tradisional: Nilai-nilai sosial seperti gotong royong, rasa hormat kepada yang lebih tua, dan budaya musyawarah sudah mulai memudar di kalangan remaja. Remaja lebih sering terlibat dalam interaksi digital daripada interaksi langsung, yang berdampak pada berkurangnya rasa kebersamaan dan keterikatan dengan norma sosial tradisional.
Jurnal ini menawarkan beberapa pendekatan dan strategi yang dapat digunakan untuk membina nilai-nilai moral, sosial, dan budaya di kalangan remaja
Integrasi Pendidikan Budaya dalam Kurikulum Sekolah: Pendidikan formal harus mengintegrasikan pelajaran tentang nilai-nilai moral dan budaya Indonesia ke dalam kurikulum Materi pembelajaran tidak hanya mencakup teori, tetapi juga praktik langsung melalui kegiatan seperti kerja bakti, permainan tradisional, dan diskusi budaya.
Jurnal ini menekankan bahwa pembinaan nilai moral, sosial, dan budaya di kalangan remaja sangat penting untuk menjaga identitas bangsa Indonesia. Tanpa pembinaan yang kuat, generasi muda Indonesia berisiko kehilangan keterikatan dengan nilai-nilai luhur yang selama ini menjadi bagian dari jati diri bangsa.
NPM : 2313053213
Jurnal ini membahas pentingnya menanamkan nilai-nilai moral dan sosial budaya di kalangan remaja Indonesia, dengan fokus pada peran pendidikan dalam membentuk karakter dan kepribadian. H. Wanto Rivaie, penulis artikel ini, menyoroti bahwa kurangnya perhatian dan kasih sayang dari orang tua dapat menjadi salah satu penyebab timbulnya perilaku menyimpang pada remaja serta masalah sosial lainnya. Oleh karena itu, pendidikan yang menekankan pengembangan aspek emosional dan moral sangat diperlukan untuk menciptakan generasi yang bertanggung jawab dan berakhlak baik.
Penulis mengutip ayat-ayat Al-Qur'an yang menekankan pentingnya cinta kasih dalam keluarga dan tanggung jawab setiap individu terhadap Tuhan dan masyarakat. Jurnal ini juga menggarisbawahi perlunya hubungan sosial yang saling menghargai dan percaya di antara warga negara untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik. Melalui kisah seorang remaja dan seorang ibu rumah tangga, penulis menunjukkan bagaimana tindakan sederhana yang berlandaskan nilai moral dapat berdampak besar pada kehidupan sosial.
Selanjutnya, jurnal ini menekankan pentingnya pendidikan formal dan non-formal, serta peran orang tua dan tokoh masyarakat dalam membentuk identitas remaja sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Jurnal ini juga mengulas faktor-faktor pribadi yang mempengaruhi interaksi sosial dan perilaku individu, mengacu pada teori-teori psikologi. McDougall menekankan bahwa faktor-faktor internal seperti insting, motif, dan kepribadian memiliki peran penting dalam menentukan perilaku manusia, yang dibagi menjadi aspek biologis dan sosiopsikologis.
Aspek biologis mencakup kebutuhan dasar seperti makan dan keamanan, sedangkan aspek sosiopsikologis mencakup komponen emosional, kognitif, dan tindakan. Motif sosial yang berkembang secara sekunder juga dijelaskan melalui pandangan para ahli seperti W. I. Thomas, David McClelland, dan Abraham Maslow. Selain itu, teori psikoanalisis Freud dan teori behaviorisme juga dibahas untuk menjelaskan perilaku manusia yang dipengaruhi oleh interaksi antara Id, Ego, dan Superego, serta pengaruh lingkungan dan pengalaman belajar.
Pada akhirnya, jurnal ini menegaskan pentingnya internalisasi nilai-nilai Pancasila dalam membentuk identitas bangsa, serta tanggung jawab bersama antara orang tua, masyarakat, dan pemerintah dalam mendidik generasi muda. Kerja sama antara ketiga lingkungan pendidikan ini diharapkan mampu mengatasi penyimpangan moral dan norma sosial. Jurnal ini juga mengacu pada literatur terkait pendidikan moral dan pengembangan karakter di kalangan remaja Indonesia, serta menekankan pentingnya multikulturalisme sebagai fondasi untuk menciptakan masyarakat Indonesia yang damai dan sejahtera.
NPM : 2313053208
Kelas : 3G
Jurnal ini menjelaskan terkait pentingnya menanamkan nilai-nilai moral dan sosial budaya di kalangan remaja Indonesia, melalui pendidikan dalam pembentukan karakter dan kepribadian setiap individu.
Penulis menjelaskan bahwa kurangnya kasih sayang dari orang tua dapat berkontribusi pada kenakalan remaja dan masalah sosial lainnya.
Penulis juga mengutip beberapa ayat Al-Quran yang memperkuat penjelasan terkait pentingnya kasih sayang dalam sebuah keluarga dan tanggung jawab individu terhadap Tuhan dan masyarakat.
Jurnal ini juga menekankan bahwa pendidikan formal dan non-formal, serta peran orang tua dan tokoh masyarakat, sangat penting dalam membentuk jati diri remaja yang sesuai dengan nilai-nilai pancasila. Pada akhirnya, jurnal ini menekankan pentingnya menginternalisasi nilai-nilai Pancasila dalam membentuk jati diri bangsa. Peran orang tua, masyarakat, dan pemerintah diperlukan dalam mendidik generasi muda, dengan sinergi di antara ketiga lingkungan pendidikan untuk menangani penyimpangan moral dan norma. Jurnal ini juga menyoroti pentingnya multikulturalisme dalam membangun masyaraka
NPM: 2313053212
Artikel ini membahas pentingnya pembentukan nilai-nilai moral dan sosial budaya pada remaja Indonesia, dengan menyoroti peran penting pendidikan dalam membangun karakter dan kepribadian yang bertanggung jawab dan berakhlak mulia. Penulis, H. Wanto Rivaie, menekankan bahwa kurangnya kasih sayang orang tua dapat menyebabkan kenakalan remaja dan masalah sosial. Oleh karena itu, pendidikan yang berfokus pada nilai afektif sangat diperlukan.
Artikel ini juga mengutip ajaran Al-Qur'an tentang kasih sayang dalam keluarga dan tanggung jawab individu kepada Tuhan serta masyarakat. Selain itu, pentingnya saling menghormati dan membangun kepercayaan di antara warga negara untuk menciptakan kehidupan yang harmonis dibahas melalui kisah inspiratif yang menekankan dampak besar dari tindakan kecil yang berdasarkan moral.
Pendidikan formal dan non-formal, serta peran orang tua dan tokoh masyarakat, dianggap sangat penting dalam membentuk jati diri remaja sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Artikel ini juga membahas pengaruh faktor biologis dan sosiopsikologis dalam perilaku manusia, serta teori psikologi seperti psikoanalisis Freud dan behaviorisme untuk menjelaskan perilaku manusia.
Akhirnya, artikel ini menegaskan bahwa sinergi antara orang tua, masyarakat, dan pemerintah diperlukan untuk menginternalisasi nilai-nilai Pancasila dan mengatasi penyimpangan moral. Pendidikan multikultural juga ditekankan sebagai dasar untuk membangun masyarakat Indonesia yang harmonis dan sejahtera.
NPM : 2313053219
Jurnal berjudul “Membina Nilai Moral Sosial Budaya Indonesia di Kalangan Remaja” ini diterbitkan dalam jurnal Pendidikan Sosiologi dan Humaniora, Volume 1, Nomor 1, pada halaman 89-100, pada tahun 2010. Ditulis oleh H. Wanto Rivaie, jurnal ini mengkaji pentingnya pembentukan nilai moral dan budaya di kalangan remaja dalam konteks sosial budaya Indonesia.
Dalam abstraknya, jurnal ini menyampaikan bahwa di tengah tantangan kehidupan modern, banyak orang tua kesulitan memberikan kasih sayang yang cukup kepada anak-anak mereka. Kurangnya perhatian tersebut sering memicu masalah sosial seperti kenakalan remaja, tawuran, dan penyalahgunaan narkoba. Oleh karena itu, penulis menekankan perlunya pendidikan yang fokus pada pengembangan nilai-nilai afektif dan perilaku mulia untuk menghasilkan generasi yang bertanggung jawab dan berakhlak baik. Jurnal ini mengidentifikasi kata kunci utama seperti Nilai Moral, Sosial Budaya, dan Indonesia.
Pada bagian pendahuluan, penulis menyoroti pentingnya kasih sayang sebagai sifat dasar manusia, terutama dalam hubungan orang tua dengan anak. Kasih sayang ini dinilai sebagai fondasi penting dalam membentuk karakter yang baik. Namun, di era modern ini, banyak anak yang kurang mendapatkan perhatian orang tua, yang kemudian memicu berbagai masalah sosial. Penulis menekankan bahwa keluarga, sekolah, dan masyarakat memiliki peran penting dalam menanamkan nilai-nilai moral sejak dini. Metode yang digunakan dalam jurnal ini bersifat konseptual, di mana penulis menggabungkan berbagai sumber literatur seperti ajaran agama, teori pendidikan, dan undang-undang untuk mendukung argumennya tentang pentingnya pendidikan moral.
Pada bagian pembahasan, jurnal ini menekankan pentingnya peran keluarga dalam memberikan keteladanan moral melalui kasih sayang dan pendidikan agama. Pendidikan formal juga harus memperhatikan nilai moral selain aspek akademis, karena itu berperan dalam membentuk generasi yang beretika. Penulis juga membahas pentingnya hubungan sosial yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila untuk menciptakan masyarakat yang harmonis dan adil. Pendidikan agama dianggap sangat strategis dalam membentuk perilaku anak di tengah masyarakat yang beragam. Secara keseluruhan, penulis menekankan bahwa kolaborasi antara keluarga, sekolah, dan masyarakat sangat penting dalam membina generasi muda yang bermoral, dengan agama dan Pancasila sebagai landasan utama.
kelas:3G
NPM:2313053223
Jurnal berjudul "Membina Nilai Moral Sosial Budaya Indonesia di Kalangan Remaja" oleh H. Wanto Rivaie dari Universitas Tanjungpura, Pontianak, berfokus pada pentingnya pembentukan nilai-nilai moral, sosial, dan budaya di kalangan remaja Indonesia dalam menghadapi tantangan kehidupan modern. jurnall ini menyoroti peran keluarga, masyarakat, dan lembaga pendidikan dalam pembentukan karakter remaja yang berakhlak mulia dan bertanggung jawab. Tujuan utama jurnal ini adalah memberikan gambaran tentang bagaimana nilai-nilai moral sosial dan budaya Indonesia dapat dibina dan diterapkan pada remaja, terutama di tengah kondisi sosial yang penuh dengan tantangan dan masalah seperti kenakalan remaja, tawuran, dan penyalahgunaan narkoba. Penulis menekankan pentingnya peran keluarga dalam memberikan kasih sayang dan bimbingan moral yang kuat, dan bagaimana pendidikan memiliki tanggung jawab yang besar dalam membentuk karakter generasi muda. Penulis memulai dengan membahas bagaimana tuntutan dan tantangan dalam kehidupan modern menyebabkan semakin langkanya kasih sayang dan perhatian orang tua terhadap anak-anak mereka. Hal ini, menurut penulis, menjadi salah satu penyebab utama munculnya berbagai bentuk kenakalan remaja seperti tawuran dan penyalahgunaan narkoba. Penulis menggarisbawahi bahwa bimbingan orang tua yang konsisten dalam menanamkan nilai-nilai keimanan dan moral sangat dibutuhkan untuk membentuk remaja yang bertanggung jawab. Penulis juga mengutip ayat-ayat Al-Qur'an dari Surat Ar-Rum dan Al-Isra yang menjelaskan tentang pentingnya kasih sayang dalam keluarga, serta tanggung jawab orang tua dalam mendidik anak-anak mereka agar menjadi generasi yang memiliki akhlak mulia. Ini menunjukkan pendekatan agama yang diambil oleh penulis sebagai dasar dalam membentuk nilai-nilai moral di kalangan remaja. Penulis menjelaskan bahwa pendidikan tidak hanya bertujuan untuk mengembangkan kemampuan intelektual, tetapi juga harus memperhatikan aspek afektif, yang mencakup penanaman nilai-nilai moral dan spiritual. Penulis merujuk pada UU Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) tahun 2003 yang menyatakan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah membentuk peserta didik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, serta memiliki tanggung jawab sosial. Artikel ini juga menekankan pentingnya pembentukan karakter sejak usia dini. Penanaman nilai-nilai keimanan dan perilaku yang luhur harus dimulai dari keluarga dan dilanjutkan di sekolah serta lingkungan masyarakat. Menurut penulis, pendidikan yang menekankan nilai-nilai agama dan moral sangat penting untuk memastikan generasi muda dapat menjalankan peran sosial mereka dengan baik. Penulis membahas pentingnya hubungan sosial yang sehat antara individu dan masyarakat. Nilai-nilai seperti saling menghargai, saling percaya, dan saling membantu disebut sebagai kunci untuk menciptakan kehidupan yang harmonis dan sejahtera. Penulis mengutip contoh cerita tentang seorang mahasiswa yang, setelah menerima bantuan segelas susu dari seorang ibu rumah tangga, membalas kebaikan tersebut ketika sang ibu jatuh sakit. Cerita ini digunakan untuk menggambarkan bagaimana tindakan moral yang tulus dapat membangun hubungan sosial yang kuat dan saling menguntungkan. Penulis menggarisbawahi bahwa generasi muda harus memiliki jati diri yang kuat, yang dibangun di atas dasar nilai-nilai budaya dan agama. Pembentukan jati diri ini tidak dapat dipisahkan dari pendidikan, baik formal maupun non-formal, serta nilai-nilai sosial yang dianut oleh masyarakat. Penulis menekankan bahwa pendidikan yang menekankan pada nilai-nilai moral dan agama dapat membantu generasi muda dalam mengembangkan jati diri yang kuat dan bertanggung jawab. Dalam konteks Indonesia, penulis menekankan pentingnya nilai-nilai Pancasila sebagai dasar moral yang harus ditanamkan sejak dini. Pancasila, dengan sila-sila seperti Ketuhanan Yang Maha Esa dan Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, dianggap sebagai panduan yang ideal untuk membentuk karakter generasi muda yang beretika dan bermoral tinggi. Penulis juga menyoroti tantangan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia sebagai masyarakat yang multikultural dan pluralistis. Dalam konteks ini, pendidikan agama dan moral menjadi sangat penting dalam membentuk perilaku remaja yang dapat menghargai perbedaan dan menjunjung tinggi toleransi. Penulis menyebutkan bahwa pluralisme harus dipahami sebagai bagian integral dari kehidupan berbangsa di Indonesia, di mana perbedaan budaya dan agama harus diterima dan dihargai. Penulis menggarisbawahi bahwa nilai-nilai moral yang diajarkan melalui pendidikan agama harus dilandasi oleh ajaran agama yang kuat dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu, generasi muda tidak hanya akan memiliki moral yang baik, tetapi juga akan mampu menjalankan kehidupan sosial dengan penuh toleransi dan saling menghormati di tengah keberagaman.
Kesimpulannya jurnal ini menawarkan pandangan yang luas dan komprehensif tentang pentingnya pembentukan nilai moral, sosial, dan budaya pada remaja Indonesia. Penulis dengan cermat menggabungkan pendekatan agama, pendidikan, dan sosial untuk menunjukkan bagaimana remaja dapat dibina menjadi generasi yang bertanggung jawab, berakhlak mulia, dan menghargai nilai-nilai budaya Indonesia. Meskipun artikel ini kuat dari segi teori dan konsep, penambahan data empiris dan solusi praktis akan meningkatkan relevansi dan kegunaannya bagi pembaca yang mencari panduan nyata dalam pembinaan moral remaja.
NPM: 2313053218
Judul: MEMBINA NILAI MORAL SOSIAL BUDAYA INDONESIA
DI KALANGAN REMAJA
Dari analisis yang telah saya lakukan ada jurnal ini pada bagian abstrak menjelaskan bahwa pada kehidupan dewasa ini banyak tuntutan, tantangan dan masalah, upaya orang tua membina anak dalam keluarga dengan sentuhan kasih sayang untuk menjadi generasi mendatang yang bertanggung jawab dan berakhlaq mulia. Jadi disini penulis menjelaskan bahwa di masa dewasa banyak masalah yang harus dilewati maka dari itu peran orang tua dalam memberikan perhatian kepada anaknya sangat perlu diterapkan. Karena pada masa dewasa ini anak sangat banyak mengalami hal-hal yang belum pernah mereka rasakan.
Kemudian pada bagian pendahuluan ditemukan analisis bahwa surat Ar-Rum dan Al Isra, Allah telah memberikan pedoman pada umat manusia untuk membina anak agar menjadi generasi mendatang yang bertanggungjawab dan berakhlaq mulia. Generasi yang bertanggung jawab dan berakhlaq mulia adalah generasi yang kelak mampu mempertanggungjawabkan perbuatan, tindakan dan perilaku sekecil apapun, harus dapat dipertanggungjawabkan baik terhadap Tuhan, dirinya sendiri dan kepada masyarakat luas. Untuk itu tanggung jawab perlu ditanamkan sejak dini sampai dengan akhir kehidupannya (Nursid Sumaatmadja, 2007, 40-44; UU. Sisdiknas, 2003, Bab II, pasal 3, hal 6; Zaim Elmubarok, 2008,159-160). Pada bagian pendahuluan ini penulis mengungkapkan bahwa manusia atau orang tua itu harus dapat membina anaknya agar menjadi seseorang di masa depan nanti yang bertanggung jawab serta berakhlak mulia. Karena tanggung jawab dan akhlak mulia dapat diwujudkan apabila orang tua telah menanamkan sejak dini kepada anak-anaknya tentang nilai-nilai keimanan yang disertai kegiatan ibadah muamalah yang terus-menerus dan konsisten disertai dengan keteladanan dari orang tua sendiri masyarakat para pemimpin yang ada di sekitar lingkungan. Dengan begini sikap tanggung jawab dan akhhlak yang mulia dapat dimiliki oleh setiap anak.
Di dalam pembahasan juga ada beberapa hal yang dapat menumbuhkan rasa tanggung jawab dan juga agar anak memiliki akhlak yang mulia yaitu dapat membangun hubungan interpersonal antar bangsa maksudnya di sini penulis menyajikan bahwa nilai-nilai hubungan antar manusia warga bangsa perlu dibangun berdasarkan saling menghargai saling percaya untuk menciptakan kehidupan yang sejahtera. Selanjutnya ada pendidikan generasi muda yang memiliki jati diri di Indonesia yang berkadar modern di sini penulis menyajikan bahwa pembinaan generasi muda melalui pendidikan berbeda dari zaman ke zaman intinya dalam membina kepribadian sebagai upaya membentuk jati diri remaja tidak bisa lepas dari filsafat hidup atau pandangan hidup seseorang, masyarakat atau bangsa di mana mereka menjalin kehidupan. Selanjutnya diperlukan pendidikan dalam arti seluas-luasnya yaitu orang tua, guru dosen, tokoh masyarakat formal dan non formal, kemudian terdapat juga penciptaan suasana yang kondusif, aktif, efektif, komunikatif penuh nilai kreatif dan bertanggung jawab. Serta terdapat pula peranan strategis pendidikan agama dalam pembentukan perilaku peserta didik dalam kondisi masyarakat yang pluaritis.
Di sini juga dijelaskan faktor-faktor personal yang dapat mempengaruhi tindakan manusia jadi ada dua faktor yaitu faktor yang timbul dari dalam individu dan juga ada Faktor yang berpengaruh yang datangnya dari luar individu
Kesimpulannya dari jurnal tersebut adalah pembentukan nilai moral sosial budaya Indonesia di kalangan anak-anak dan remaja merupakan tanggung jawab yang besar bagi orang tua, masyarakat, dan pemerintah secara bersinergi. Dalam dunia pendidikan pun perlu meningkatkan kerjasama yang kuat, koordinasi yang sistematis, dan saling bahu-membahu dalam bingkai nilai kekeluargaan yang sesuai dengan nilai agama, yang suci sebagai anak bangsa, yang merindukan kembali kokohnya jati diri bangsa menjadi bangsa, yang cerdas otaknya, lembut hatinya dan terampil tangannya sehingga bangsa dapat menjadi bangsa yang maju yang berani bermoral dan berbudaya. Kesimpulan dari penulisan sendiri didapat bahwa penanaman nilai moral di lingkungan masyarakat, lingkungan keluarga, maupun lingkungan sekolah sekalipun merupakan hal yang sangat penting untuk menghasilkan generasi-generasi muda yang bertanggung jawab, berakhlak, dan juga bermoral.
NPM: 2313053207
Jurnal "Membina Nilai Moral Sosial Budaya Indonesia di Kalangan Remaja" karya H. Wanto Rivaie membahas pentingnya pembentukan nilai moral, sosial, dan budaya pada remaja Indonesia di tengah tantangan kehidupan modern. Penulis menekankan peran keluarga, masyarakat, dan pendidikan dalam membentuk karakter remaja yang bertanggung jawab dan berakhlak mulia. Keluarga dianggap sebagai fondasi utama dalam memberikan kasih sayang dan bimbingan moral, sementara pendidikan berperan dalam pengembangan aspek intelektual dan afektif. Penulis juga menyoroti pentingnya nilai-nilai agama, budaya, serta Pancasila dalam membangun jati diri remaja yang kuat. Artikel ini menyarankan pentingnya pendidikan agama dan moral untuk menghadapi tantangan sosial, seperti kenakalan remaja dan narkoba. Meskipun jurnal ini komprehensif dalam konsep, penulis menyarankan perlunya data empiris dan solusi praktis untuk meningkatkan kegunaannya dalam pembinaan moral remaja.
NPM : 2313053219
Jurnal berjudul “Membina Nilai Moral Sosial Budaya Indonesia di Kalangan Remaja” ini diterbitkan dalam jurnal Pendidikan Sosiologi dan Humaniora, Volume 1, Nomor 1, pada halaman 89-100, pada tahun 2010. Ditulis oleh H. Wanto Rivaie, jurnal ini mengkaji pentingnya pembentukan nilai moral dan budaya di kalangan remaja dalam konteks sosial budaya Indonesia.
Dalam abstraknya, jurnal ini menyampaikan bahwa di tengah tantangan kehidupan modern, banyak orang tua kesulitan memberikan kasih sayang yang cukup kepada anak-anak mereka. Kurangnya perhatian tersebut sering memicu masalah sosial seperti kenakalan remaja, tawuran, dan penyalahgunaan narkoba. Oleh karena itu, penulis menekankan perlunya pendidikan yang fokus pada pengembangan nilai-nilai afektif dan perilaku mulia untuk menghasilkan generasi yang bertanggung jawab dan berakhlak baik. Jurnal ini mengidentifikasi kata kunci utama seperti Nilai Moral, Sosial Budaya, dan Indonesia.
Pada bagian pendahuluan, penulis menyoroti pentingnya kasih sayang sebagai sifat dasar manusia, terutama dalam hubungan orang tua dengan anak. Kasih sayang ini dinilai sebagai fondasi penting dalam membentuk karakter yang baik. Namun, di era modern ini, banyak anak yang kurang mendapatkan perhatian orang tua, yang kemudian memicu berbagai masalah sosial. Penulis menekankan bahwa keluarga, sekolah, dan masyarakat memiliki peran penting dalam menanamkan nilai-nilai moral sejak dini. Metode yang digunakan dalam jurnal ini bersifat konseptual, di mana penulis menggabungkan berbagai sumber literatur seperti ajaran agama, teori pendidikan, dan undang-undang untuk mendukung argumennya tentang pentingnya pendidikan moral.
Pada bagian pembahasan, jurnal ini menekankan pentingnya peran keluarga dalam memberikan keteladanan moral melalui kasih sayang dan pendidikan agama. Pendidikan formal juga harus memperhatikan nilai moral selain aspek akademis, karena itu berperan dalam membentuk generasi yang beretika. Penulis juga membahas pentingnya hubungan sosial yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila untuk menciptakan masyarakat yang harmonis dan adil. Pendidikan agama dianggap sangat strategis dalam membentuk perilaku anak di tengah masyarakat yang beragam. Secara keseluruhan, penulis menekankan bahwa kolaborasi antara keluarga, sekolah, dan masyarakat sangat penting dalam membina generasi muda yang bermoral, dengan agama dan Pancasila sebagai landasan utama.
NPM : 2313053202
Jurnal tersebut menjelaskan mengenai poin-poin yang harus diperhatikan dan dilakukan untuk membina nilai moral sosial budaya Indonesia khususnya di kalangan remaja sebagai upaya menangani masalah kelangkaan pembinaan moral remaja saat ini. Pembinaan nilai moral sosial budaya Indonesia pada remaja sudah langka dilakukan saat ini. Hal ini dapat dibuktikan dengan menjamurnya gejala-gejala kenakalan remaja. Jurnal ini menekankan bahwasannya untuk membina akhlak remaja diperlukan kolaborasi dan komuniasi proaktif antar tiga komponen, yaitu orang tua, masyarakat, dan pemerintah. Kasih sayang orang tua sangat berpengaruh terhadap pembentukan karakter anak. Selain itu pendidikan agama juga berpengaruh terhadap jati diri seseorang dalam pembentukan iman. Kemudian pendidikan formal juga berperan dalam pembentukan nilai moral yang sesuai dengan sosial budaya Indonesia. Namun pada kenyataannya ketiga komponen tersebut belum melaksanakan sinergitasnya secara optimal sehingga masih terjadi penyimpangan nilai moral yang tidak sesuai dengan kondisi sosial budaya Indonesia. Ketiga lingkungan pendidikan tersebut hendaknya saling berkolabprasi, berkoordinasi, dan bekerjasama atas dasar kekeluargaan yang sejalan dengan nilai agama. Dengan kolaborasi yang baik maka akan terbentuklah generasi-generasi atau remaja yang berpegang teguh pada jati diri bangsa, cerdas otaknya, lembut hatinya, terampil tangannya. sehingga terbentuklah bangsa yang maju yang bernilai, bermoral, dann berbudaya Indonesia yang diRidhai Tuhan Yang Maha Esa.
NPM : 2313053201
Menurut hasil analisis saya, jurnal ini membahas isu tentang pentingnya pembinaan nilai moral dan sosial budaya di kalangan remaja Indonesia. Penulis menekankan bahwa peran orang tua dan masyarakat sangat penting dalam membentuk karakter generasi muda. Hal ini penting untuk memastikan bahwa remaja tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki akhlak yang baik dan bertanggung jawab.
Penulis mencatat bahwa banyak remaja terlibat dalam perilaku menyimpang, seperti tawuran dan penyalahgunaan narkoba. Penyebab utama dari perilaku ini sering kali adalah kurangnya perhatian dari orang tua dan lingkungan sekitar. Dalam konteks ini, penulis menggarisbawahi pentingnya internalisasi nilai-nilai Pancasila sebagai landasan moral yang dapat membantu remaja menghindari perilaku negatif dan membangun jati diri yang kuat.
Jurnal ini mengacu pada teori pendidikan karakter yang dikemukakan oleh John Dewey, yang menekankan bahwa pendidikan moral harus terintegrasi dalam semua aspek kehidupan, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Penulis berargumen bahwa pendidikan karakter yang efektif harus melibatkan pengalaman langsung dan keteladanan dari orang dewasa di sekitar remaja. Dengan demikian, pendidikan karakter tidak hanya menjadi tanggung jawab sekolah, tetapi juga keluarga dan masyarakat.
Jurnal ini menekankan bahwa pembentukan nilai moral bukan hanya tanggung jawab orang tua, tetapi juga masyarakat dan pemerintah. Kerjasama antara ketiga elemen ini, yang dikenal sebagai Tri Pusat Pendidikan, sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan karakter remaja. Penulis mengajak semua pihak untuk berkolaborasi dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan pembinaan karakter.
jurnal ini juga memberikan gambaran yang jelas tentang tantangan yang dihadapi oleh remaja Indonesia saat ini dan pentingnya pembinaan nilai moral yang berkelanjutan. Penulis mengajak semua pihak untuk berperan aktif dalam menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki karakter yang baik dan bertanggung jawab. Dengan demikian, pembinaan nilai moral sosial budaya di kalangan remaja harus menjadi prioritas utama dalam pendidikan di Indonesia, agar dapat menciptakan masyarakat yang sejahtera dan harmonis.
Melalui upaya bersama ini, diharapkan Indonesia dapat menghadapi tantangan masa depan dengan generasi yang lebih baik, yang mampu menghargai perbedaan dan berkontribusi positif bagi masyarakat.
NPM: 2313053195
Jurnal ini yang berjudul “Membina Nilai Moral Sosial Budaya Indonesia di Kalangan Remaja” telah membahas pentingnya membentuk moral dan karakter remaja di tengah tantangan kehidupan modern yang semakin kompleks. Dalam jurnal ini, penulis menekankan peran orang tua, lingkungan keluarga, dan masyarakat dalam membina generasi muda agar memiliki tanggung jawab dan akhlak mulia.
Salah satu poin utama yang ditekankan adalah kelangkaan perhatian dan kasih sayang orang tua dalam mendidik anak-anak, yang berdampak pada meningkatnya perilaku negatif seperti kenakalan remaja, tawuran, dan penyalahgunaan narkoba. Hal ini menjadi indikasi bahwa pembinaan moral, terutama yang berlandaskan nilai-nilai sosial dan budaya Indonesia, perlu diperkuat. Nilai-nilai ini harus ditanamkan sejak dini melalui proses pendidikan yang menekankan aspek afektif dan perilaku yang baik.
Jurnal ini juga menyoroti pentingnya hubungan interpersonal yang didasarkan pada rasa saling menghormati dan kepercayaan. Interaksi sosial yang baik menjadi landasan penting dalam membangun masyarakat yang sejahtera. Penulis mencontohkan kisah nyata tentang seorang mahasiswa yang mendapat bantuan dari tetangganya, dan kemudian membalas kebaikan tersebut saat dia menjadi seorang dokter. Kisah ini menunjukkan pentingnya membangun relasi sosial yang didasari oleh nilai moral seperti saling menolong dan menghargai.
Penulis juga menegaskan bahwa pendidikan moral bukan hanya tanggung jawab sekolah, tetapi juga tanggung jawab keluarga dan masyarakat. Sinergi antara ketiga lingkungan pendidikan ini (keluarga, sekolah, dan masyarakat) sangat penting dalam membentuk karakter remaja yang memiliki jati diri berwawasan nasional dan bertanggung jawab. Selain itu, nilai-nilai Pancasila, terutama sila pertama dan kedua, harus diinternalisasi sejak dini agar generasi muda memiliki dasar moral yang kuat dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam analisisnya, penulis menekankan pentingnya pendidikan agama sebagai dasar pembentukan perilaku moral peserta didik. Pendidikan agama yang baik akan membantu membentuk individu yang menjunjung tinggi nilai-nilai moral yang tercantum dalam Pancasila. Pendidikan agama, dalam pandangan penulis, adalah salah satu faktor kunci untuk mewujudkan masyarakat yang adil, sejahtera, dan bebas dari konflik sosial.
NPM : 2353053031
Kelas : 3G
jurnal ini berisikan tentang pembentukan nilai moral sosial budaya indonesia di kalangan anak-anak dan remaja merupakan tanggung jawab orang tua, masyarakat dan pemerintah. Kerja sama yang baik antara 3 lingkungan pendidukan disebut dengan tri pusat pendidikan pada dasarnya sudah dikenal seusia kemerdekann negara republik indonesia
dalma kehidupan nyata saat ini ketiganya belum melakukan aksi yang optimak sehingga saat ini di ruang lingkup pendidikan terjadi penyimpangan moral dan norma yang tudak sesuai dengan kondisi sosial budaya masyarakat indonesia
NPM : 2313053221
Jurnal yang berjudul "Membina Nilai Moral Sosial Budaya Indonesia di Kalangan Remaja" membahas tentang pembentukan perilaku peserta didik, pendidikan agama memiliki peranan yang strategis dalam membentuk kepribadian peserta didik yang memiliki nilai-nilai moral. Pendidikan agama yang dilaksanakan di keluarga, sekolah, dan masyarakat diharapkan mampu membentuk karakter peserta didik sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya.
Faktor-faktor personal yang mempengaruhi tindakan manusia antara lain insting dan emosi seseorang. Menurut McDougall, faktor-faktor internal inilah yang menentukan perilaku individu. Sedangkan menurut Edward Sampson, terdapat dua perspektif yaitu yang berpusat pada faktor personal maupun situasional dalam melihat penentu perilaku seseorang. Untuk menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif dan efektif, diperlukan komunikasi yang aktif, kreatif, dan penuh tanggung jawab. Komunikasi harus didasarkan pada nilai-nilai pertemanan, kesetaraan, dan keadilan agar peserta didik dapat tumbuh secara optimal.
Membangun hubungan antar warga bangsa yang baik perlu didasari saling menghargai, saling percaya, dan bekerjasama untuk menciptakan kehidupan yang sejahtera. Nilai-nilai kemanusiaan dan persatuan perlu dihayati bersama demi terciptanya masyarakat Indonesia yang damai dan makmur.
NPM : 2353053019
Dalam jurnal ini, dibahas tentang pentingnya pendidikan nilai dan moral dalam sistem kurikulum pendidikan di Aceh. Jurnal tersebut menyoroti bagaimana perubahan sosial yang cepat mempengaruhi moralitas dan perilaku siswa. Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk akhlak siswa dan menjadi landasan budaya masyarakat.
Pemerintah Aceh mengambil langkah untuk menyelaraskan pendidikan dengan nilai-nilai yang diamanatkan secara nasional dan kekhususan yang diberikan oleh pemerintah pusat. Implementasi pembelajaran Islami di Aceh mengacu pada Qanun yang mengatur penyelenggaraan pembelajaran. Seluruh pendidikan di Aceh didasarkan pada ajaran Islam, termasuk nilai transparansi, akuntabilitas, dan penerapan kurikulum Islami.
Proses pembelajaran di Aceh didasarkan pada budaya Islami yang berlandaskan syariat Islam. Hal ini menunjukkan upaya untuk memperkuat nilai-nilai moral dan akhlak siswa sesuai dengan ajaran agama. Pendidikan nilai dan moral di Aceh tidak hanya mengikuti standar nasional, tetapi juga mengacu pada kurikulum Islami yang diatur sesuai dengan Qanun pendidikan di Aceh.
Secara keseluruhan, jurnal ini menyoroti pentingnya pendidikan nilai dan moral dalam konteks Aceh, di mana budaya dan ajaran agama memainkan peran utama dalam membentuk karakter dan perilaku siswa.
NPM :2353053032
Di dalam jurnal sudah di sebutkan beberapa faktor seperti membangun jati diri anak muda membangun suasana antara satu dan yang lainnya dapat disimpulkan bahwa nilai moral di kalangan remaja dapat di lakukan dengan relasi, kebersamaan, pendidikan, agama, dan faktor personal. Dengan pengontrolan dari aspek aspek di atas dapat meminimalisir penyimpangan moral sosial budaya yang terjadi di indonesia. Seperti yang dijelaskan olek Sigmund Freud perilaku manusia merupakan hasil interaksi tiga sub sistem dalam kepribadian manusia
Id bergerak berdasarkan prinsip kesenangan (pleasure principle) ingin memenuhi kebutuhannya.
Ego berfungsi menjembatani tuntutan Id dengan realitas dunia luar.
Superego adalah polisi kepribadian, mewakili yang ideal. Superego adalah hati nurani (conscience) yang merupakan internalisasi dari norma-norma sosial dan kultural masyarakatnya.
Intinya kesehatan mental sangat penting bagi remaja karena dengan jiwa yang kuat seseorang tidak dapat terpengaruh oleh hal lain.
NPM : 2313053197
Jurnal berjudul “Membina Nilai Moral Sosial Budaya Indonesia Di Kalangan Remaja” Menjelaskan bahwa orang tua mempunyai peran penting dalam membina anak dengan sentuhan kasih sayang untuk menjadi generasi mendatang yang bertanggung jawab dan berakhlak mulia. Tanggung jawab dan akhlak mulia akan dapat diwujudkan jika diajarkan sejak dini kepada generasi muda sudah ditanamkan nilai-nilai keimanan dan disertai kegiatan ibadah dan muamalah yang terus-menerus dan konsisten disertai keteladanan orang tua dan para pemimpin/tokoh masyarakat yang ada di sekitar kita. Untuk menghindari adanya berbagai kenakalan remaja, tawuran pelajar, dan penggunaan obat terlarang narkoba dan semacamnya, yang merupakan bentuk dari pelarian suatu mental remaja yang bersifat terminal. Pola pembinaan yang sistematis dan terarah dalam membangun interaksi sosial antar warga bangsa yang baik seharusnya dibangun melalui lembaga pendidikan formal (SD, SMP, SMA, dan perguruan tinggi) dengan tidak mengesampingkan berbagai unsur keluarga, dan masyarakat, serta perlu bantu membantu dan bahu membahu membangun bangsa ini.
Pembentukan nilai moral sosial budaya Indonesia di kalangan anak-anak dan remaja merupakan tanggung jawab orang tua, masyarakat dan pemerintah secara bersinergis.Namun, dalam realitas kehidupan saat ini terlihat ketiganya belum melakukan sinegritas secara optimal, sehingga di berbagai lingkungan pendidikan sering kali terjadi penyimpangan terhadap nilai moral dan norma yang tidak sesuai dengan kondisi sosial budaya masyarakat Indonesia.
Ke depannya ketiga lingkungan pendidikan tersebut perlu meningkatkan kerja sama yang kuat kombinasi yang sistematis dan saling bangun dalam bingkai nilai kekeluargaan sesuai dengan nilai-nilai agama yang suci, sebagai anak bangsa yang merindukan kembali tokoh yang jati diri bangsa, menjadi bangsa yang cerdas otaknya, terampil tangannya sehingga bangsa ini menjadi bangsa yang maju dan bernilai moral.
NPM: 2313053216
Kelas: 3G
Analisis jurnal “Membina Nilai Moral Sosial Budaya Indonesia di Kalangan Remaja”
Jurnal ini membahas mengenai fenomena kenakalan remaja, seperti tawuran dan penyalahgunaan narkoba. Ini mencerminkan kegagalan pendidikan dalam menanamkan nilai-nilai luhur dan moral kepada generasi muda. Jurnal ini mengutip ayat Al-Qur’an untuk menekankan pentingnya peran agama dalam pendidikan moral. Generasi yang bertanggung jawab dapat terbentuk dengan menanamkan nilai-nilai keimanan dan akhlak mulia sejak dini melalui pendidikan agama yang konsisten dan berkelanjutan. Kegiatan ibadah dan muamallah yang di praktikan secara terus- menerus dalam keluarga dan masyarakat akan membantu membentuk karakter yang luhur.
Jurnal ini menjelaskan bahwa pentingnya sinergi antara keluarga, sekolah, dan masyarakat sebagai tri pusat pendidikan. Pendidikan tidak hanya terjadi di sekolah, tetapi juga di rumah dan lingkungan sosial. Orang tua, guru, dan tokoh masyarakat harus berperan aktif dalam membentuk karakter anak-anak dan remaja. Dengan pendidikan yang menyeluruh generasi muda dapat tumbuh dengan jati diri yang kuat dan karakter yang luhur.
Jurnal ini juga menekankan bahwa suasana pendidikan yang kondusif didasari dengan komunikasi yang penuh nilai. Hubungan antara guru dan siswa, orang tua dan anak, atau atasan dan bawahan, harus didasarkan pada kesetaraan dan saling menghargai. dalam kontekas Indonesia yang pluralis dan multikultural, pendidikan nilai dan moral memperhatikan kebudayaan yang beragam. Multikulturalisme diakui sebagai ideologi yang menghargai perbedaan dan kesetaraan budaya.
Pada jurnal ini juga dijelaskan faktor-faktor personal yang mempengaruhi tindakan manusia, di mana terdapat faktor yang timbul dari dalam individu (faktor personal) dan faktor yang datang dari luar individu (faktor eviromental).
Kesimpulannya, jurnal ini menyoroti pentingnya pendidikan nilai moral, sosial, dan budaya dalam bentuk generasi muda yang bertanggung jawab, berakhlak mulia, dan memiliki jati diri yang kuat. Peran keluarga, sekolah, masyarakat dan agama sangat krusial dalam proses pendidikan ini. Melalui komunikasi yang setara dan multikulturalisme sebagai landasan untuk menciptakan masyarakat yang harmonis dan sejahtera.
Npm :2313053203
Saya telah membaca secara keseluruhan jurnal dan saya mendapatkan kesimpulan bahwa pentingnya pendidikan dalam membina nilai moral dan sosial budaya di kalangan remaja Indonesia. Beberapa poin utama yang dapat diambil adalah:
1. Peran Keluarga
Kasih sayang dan perhatian dari orang tua sangat penting untuk mencegah masalah sosial seperti kenakalan remaja dan penyalahgunaan narkoba.
2. Pendidikan Moral
Pendidikan formal dan non-formal harus saling melengkapi dalam membentuk jati diri generasi muda.
3. Internalisasi Nilai
Pentingnya internalisasi nilai-nilai Pancasila dalam pembentukan karakter bangsa dan perilaku individu. Kerjasama antara orang tua, masyarakat, dan pemerintah sangat diperlukan untuk mendidik generasi muda.
4. Multikulturalisme
Pendidikan agama dan multikulturalisme dianggap strategis dalam menciptakan masyarakat yang harmonis dan sejahtera, terutama dalam konteks masyarakat Indonesia yang pluralistis.
5. Interaksi Sosial
Membangun interaksi sosial yang baik berdasarkan nilai-nilai Pancasila dapat menciptakan kehidupan yang sejahtera dan saling menghargai di antar manusia.
Secara keseluruhan, jurnal ini mensuarakan perlunya perhatian kolektif dalam mendidik dan membina generasi muda agar memiliki nilai moral dan budaya yang kuat.
2313053200
setelah saya membaca makalah tsb. dapat disimpulkan bahwa makalah tsb. membahas pentingnya pendidikan dan interaksi sosial dalam membangun masyarakat Indonesia yang lebih baik.
makalah tsb. menekankan bahwa pendidikan tidak hanya tentang pembelajaran di sekolah, tetapi juga tentang bagaimana kita berinteraksi dengan orang lain. pendidikan harus mencakup nilai-nilai moral dan sosial agar generasi muda dapat tumbuh menjadi manusia yang baik dan bertanggung jawab. makalah tsb. menyatakan bahwa hubungan antarmanusia di Indonesia saat ini tidak berjalan dengan baik. permasalahan seperti kemiskinan, pengangguran, dan kekerasan terus terjadi. hal ini menunjukkan bahwa kita perlu bekerja sama dan tidak hanya bergantung pada pemerintah atau satu partai politik untuk memperbaiki situasi.
keluarga, sekolah, dan komunitas memainkan peran penting dalam pendidikan anak. interaksi yang baik antara ketiga lingkungan ini sangat penting untuk menciptakan tenaga kerja yang saling menghormati dan peduli. makalah tsb. menganjurkan pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. dengan mengamalkan nilai-nilai seperti keadilan dan kemanusiaan, kita dapat membangun hubungan yang lebih harmonis dalam masyarakat.
makalah tsb. menekankan pentingnya komunikasi yang baik dan setara antar individu. ketika kita mendengarkan satu sama lain dan menghargai pendapat orang lain, kita dapat membangun hubungan yang lebih baik dan saling mendukung.
pada intinya makalah ini merekomendasikan agar kita lebih memperhatikan lingkungan sosial kita dan berupaya membangun masyarakat yang lebih baik melalui pendidikan dan interaksi positif.
Npm : 2353053017
MEMBINA NILAI MORAL SOSIAL BUDAYA INDONESIA DIKALANGAN REMAJA
pentingnya faktor personal dalam interaksi sosial dan perilaku individu, dengan penekanan pada pendidikan moral dan nilai-nilai sosial budaya di kalangan remaja Indonesia. Teks tersebut menggarisbawahi peran orang tua, guru, dan tokoh masyarakat dalam membentuk jati diri generasi muda, serta pentingnya internalisasi nilai-nilai Pancasila. Selain itu, kurangnya kasih sayang dari orang tua dapat menyebabkan masalah sosial, sehingga pendidikan yang menekankan aspek afektif dan perilaku luhur sangat diperlukan. Komunikasi yang efektif dalam pendidikan dan penghargaan terhadap perbedaan budaya juga dianggap penting untuk menciptakan masyarakat yang harmonis.
Npm 2313053203
Jurnal ini membahas tentang pentingnya penanaman nilai-nilai moral pada anak usia dini (PAUD). moral merupakan pandangan tentang baik dan buruk, benar dan salah, dan apa yang dapat dan tidak dapat dilakukan, yang berasal dari ajaran agama, adat istiadat, atau nilai-nilai universal. Pendidikan moral. bertujuan untuk menciptakan dan mengarahkan seseorang menjadi lebih bermoral, belajar menjadi manusia yang bermoral, dan membentuk budi pekerti luhur, berakhlak mulia, dan berperilaku terpuji.