FORUM pertanyaan

FORUM pertanyaan

FORUM pertanyaan

Number of replies: 36

berikan tanggapan kalian mengenai perbedaan kriteria nilai hardskill dan kriteria softskill.. silahkan ditanggapi....

In reply to First post

Re: FORUM pertanyaan

by Anisa Nur Sabila -
Nama : Anisa Nur Sabila
NPM : 2313053179
Kelas : 3F

Menurut saya, perbedaan penilaian antara hardskill dan softskill cukup penting untuk dipahami, terutama bagi kita sebagai mahasiswa yang nanti akan terjun ke dunia kerja. Hardskill adalah kemampuan teknis atau spesifik yang bisa diukur dengan jelas, contohnya seperti kemampuan dalam mengoperasikan software, coding, atau pemahaman materi akademik tertentu. Biasanya, hardskill dinilai lewat angka, nilai, atau sertifikat yang menunjukkan tingkat keahlian kita. Jadi, penilaian hardskill ini lebih objektif karena ada ukuran yang pasti untuk melihat seberapa baik kita menguasai suatu keterampilan.

Di sisi lain, softskill lebih ke kemampuan sosial dan cara kita berinteraksi, seperti komunikasi, kerja sama, pengelolaan waktu, dan kepemimpinan. Penilaian softskill ini lebih subjektif, artinya tergantung dari bagaimana orang melihat atau merasakan sikap kita saat berinteraksi. Meskipun nggak ada angka yang bisa mengukur softskill, keterampilan ini tetap penting karena sangat berpengaruh pada cara kita bekerja dan beradaptasi dengan orang lain.

Jadi, walaupun hardskill lebih terukur dan konkret, softskill juga penting karena keduanya sama-sama dibutuhkan untuk sukses di dunia kerja. Hardskill menunjukkan apa yang bisa kita lakukan, sedangkan softskill menunjukkan bagaimana cara kita melakukannya.
In reply to First post

Re: FORUM pertanyaan

by Wilda Tajkia -
Nama: Wilda Tajkia
NPM: 2313053163

Menurut saya perbedaan utama antara kriteria penilaian hardskill dan softskill terletak pada jenis kemampuan yang dinilai. Hardskill merupakan keterampilan teknis atau spesifik yang dapat diukur dan dilihat hasilnya secara langsung. Contohnya meliputi kemampuan dalam mengoperasikan alat tertentu. Penilaiannya pun lebih terukur karena hasilnya bisa dilihat dalam bentuk angka, sertifikat, atau performa pekerjaan yang jelas. Misalnya, seseorang yang ahli dalam menggunakan Excel bisa dinilai melalui tes atau tugas yang menunjukkan tingkat kemahiran mereka.

Sedangkan, Softskill adalah keterampilan non-teknis yang berkaitan dengan cara seseorang berinteraksi, berkomunikasi, dan berkolaborasi dengan orang lain. Contohnya termasuk kemampuan berkomunikasi, kerja tim, kepemimpinan, manajemen waktu, dan kemampuan beradaptasi. Penilaiannya lebih bersifat subjektif karena bergantung pada respon seseorang dalam situasi tertentu. Misalnya, kemampuan seseorang dalam bekerja sama dengan tim dapat dinilai berdasarkan bagaimana mereka memberikan dukungan, mendengarkan pendapat, dan mengatasi konflik.

Jadi, kriteria penilaian hardskill cenderung lebih objektif dan terukur karena berfokus pada kemampuan teknis yang spesifik. Sementara itu, penilaian softskill lebih subjektif dan bergantung pada pengamatan perilaku serta interaksi interpersonal.
In reply to First post

Re: FORUM pertanyaan

by SHOFIANA FADHILA PRASETIYA -
Menurut saya, perbedaan penilaian antara hardskill dan softskill itu cukup jelas. Hardskill adalah keterampilan teknis yang bisa diukur, seperti kemampuan menggunakan komputer, desain grafis, atau mengoperasikan mesin. Nilai hardskill biasanya bisa dilihat dari ujian, sertifikat, atau pengalaman langsung.

Sedangkan softskill lebih berhubungan dengan kemampuan kita dalam berinteraksi dengan orang lain, seperti komunikasi, kerjasama tim, atau kemampuan mengatur waktu. Softskill ini lebih sulit diukur karena berkaitan dengan kepribadian dan sikap seseorang, meskipun tetap sangat penting dalam kehidupan profesional.

Jadi, hardskill dan softskill itu saling melengkapi. Hardskill penting untuk melakukan pekerjaan teknis, sementara softskill membantu kita bekerja sama dan beradaptasi dengan baik di lingkungan kerja. Keduanya harus dimiliki secara seimbang untuk sukses dalam dunia kerja.
In reply to First post

Re: FORUM pertanyaan

by Nia Sartika ningsih -
Nama: Nia Sartika Ningsih
NPM: 2313053193

Menurut saya Hardskill dan softskill merupakan dua kriteria penting dalam menilai seseorang, namun keduanya memiliki perbedaan mendasar. Hardskill mengacu pada kemampuan teknis yang bisa dipelajari dan diukur secara objektif, seperti penguasaan bahasa pemrograman, kemampuan desain grafis, atau keahlian dalam bidang tertentu. Sedangkan, softskill merujuk pada kemampuan interpersonal dan karakter yang lebih sulit diukur, seperti komunikasi, kolaborasi, kepemimpinan, dan kemampuan beradaptasi.

Menurut saya perbedaan utama terletak pada cara penilaiannya. Dimana Hardskill bisa diukur dengan tes tertulis, praktek, ataupun sebuah proyek, sedangkan softskill lebih sulit diukur dan biasanya bisa dinilai melalui observasi, penilaian rekan kerja, atau melalui portofolio karya. Meskipun terlihat berbeda, keduanya saling melengkapi dan penting untuk kesuksesan seseorang. Hardskill memungkinkan seseorang untuk menjalankan tugas secara teknis, sedangkan softskill membantu dalam berinteraksi dengan orang lain, bekerja dalam tim, dan menghadapi tantangan yang tidak terduga.
In reply to First post

Re: FORUM pertanyaan

by Putri Ayu Bestari -
Nama:Putri Ayu Bestari
Npm:2313053177
Kelas:3F

Menurut saya , perbedaan kriteria nilai antara hardskill dan softskill terletak pada aspek yang dinilai dan fokus penggunaannya. Hardskill itu mengacu pada keterampilan teknis dan keahlian yang biasanya bisa di dapatkan melalui pelatihan dalam keadaan nyata,dalam penilaiannya biasanya itu dengan melalui tes serta evaluasi hasil kerja sehingga mendapatkan hasil yang jelas.

Sebaliknya, softskill ini merupakan kemampuan non teknis yang kaitannya dengan kepribadian, komunikasi dan pola pikir, nah penilaian softskill ini lebih cenderung subjektif dilakukan dengan observasi, wawancara.
Keduanya sama-sama penting karena hardskill itu lebih menekankan pada apa yang bisa di lakukan seseorang sedangkan softskill fokus pada bagaimana keterampilan itu diterapkan dalam situasi sosial ataupun lingkungan sekitar.
In reply to First post

Re: FORUM pertanyaan

by Auren Wang -
Nama : Auren Wang
NPM :2313053184
Kelas : 3F

Menurut saya, perbedaan antara kriteria nilai terhadap hardskill maupun softskill terletak pada bagaimana sifat dan penerapan masing-masing jenis keterampilan dalam konteks Pendidikan, khususnya bagi mahasiswa yang akan memasuki dunia kerja. Dalam hal ini, hardskill lebih merujuk kepada bagaimana keterampilan teknis yang di latih dapat diukur, contohnya seperti kemampuan dalam menggunakan perangkat lunak, penguasaan bahasa pemrograman, atau pengetahuan spesifik dalam bidang tertentu. Untuk penilaian pada hardskill ini biasanya dilakukan melalui ujian, kuis, ataupun proyek yang menunjukkan kemampuan teknis. Kriteria penilaian ini juga seringkali bersifat objektif dan dapat dinilai dengan angka atau nilai tertentu.

Sedangkan untuk softskill sendiri lebih mengarah pada keterampilan interpersonal dan karakter pada seseorang. Keterampilan softskill ini lebih sulit diukur apabila dibandingkan dengan hardskill sebab yang dilatih adalah bagaimana cara seseorang untuk bisa berkomunikasi, kerja sama tim, kepemimpinan, dan kemampuan beradaptasi pada lingkungan yang baru. Dalam hal kriteria penilaian, keterampilan softskill ini biasanya lebih bersifat subjektif sebab selalu melibatkan situasi nyata ataupun simulasi

Meskipun terdapat perbedaan antara hardskill dengan softskill, kedua keterampilan tersebut sangatlah penting untuk terus dilatih. Dalam dunia kerja, hardskill selalu dijadikan sebagai syarat seseorang untuk mendapatkan pekerjaan tertentu, sedangkan softskill dapat menjadi faktor penentu dalam kesuksesan karier. Untuk mencapai keberhasilan yang optimal, seseorang hendaknya terus konsisten dalam mengembangkan kedua keterampilan tersebut secara seimbang.
In reply to First post

Re: FORUM pertanyaan

by Alvina Elysia Rizky -
Nama: Alvina Elysia Rizky
NPM: 2313053190

Menurut saya Perbedaan kriteria nilai antara hard skill dan soft skill sangat mencolok dan memiliki implikasi yang signifikan dalam penilaian kemampuan individu. Hard skill, yang mencakup keterampilan teknis dan pengetahuan spesifik, biasanya dievaluasi berdasarkan kriteria yang objektif dan terukur, seperti hasil ujian, sertifikasi, atau proyek yang telah diselesaikan. Misalnya, seorang mahasiswa yang menguasai pemrograman dapat dinilai melalui kode yang dihasilkan atau proyek perangkat lunak yang berhasil dibuat. Sebaliknya, soft skill lebih sulit untuk diukur secara objektif karena berkaitan dengan kemampuan interpersonal dan karakter. Kriteria penilaian soft skill sering kali bersifat subjektif dan dapat meliputi observasi perilaku, umpan balik dari rekan kerja, serta kemampuan beradaptasi dalam situasi sosial. Misalnya, kemampuan komunikasi atau kepemimpinan seseorang mungkin dinilai melalui interaksi dalam kelompok atau presentasi di depan umum. Oleh karena itu, meskipun kedua jenis keterampilan ini sama-sama penting, pendekatan dalam menilai keduanya sangat berbeda, mencerminkan sifat dan konteks masing-masing keterampilan dalam dunia profesional.
In reply to First post

Re: FORUM pertanyaan

by selly meita safira -
Nama : Selly Meita Safira
Npm : 2313053167
Kelas : 3F

Menurut pendapat saya, hardskill adalah istilah yang mengacu pada kemampuan teknis yang dapat diukur dan biasanya diperoleh melalui pendidikan formal, pelatihan, atau pengalaman kerja. Penggunaan perangkat lunak tertentu, pemrograman, analisis data, dan pengoperasian mesin adalah beberapa contohnya. Karena dapat dievaluasi secara objektif dan relevan dengan tugas-tugas tertentu pada suatu pekerjaan, hardskill seringkali menjadi syarat penting saat mencari pekerjaan.

Sebaliknya, softskill terdiri dari keterampilan interpersonal dan sifat pribadi yang mempengaruhi cara seseorang berinteraksi dengan orang lain. Komunikasi, kerjasama, kepemimpinan, empati, dan manajemen waktu adalah contoh dari softskill. Meskipun kemampuan ini tidak selalu dapat diukur secara langsung, tingkat keberhasilan seseorang dalam lingkungan kerja yang dinamis sangat berpengaruh. Karyawan yang memiliki softskill cenderung lebih mudah menyesuaikan diri, menjalin hubungan yang baik, dan menyelesaikan masalah.

Secara keseluruhan, baik softskill maupun hardskill sangat penting untuk kesuksesan dalam karir. Softskill membantu individu berkolaborasi dalam tim dan berkomunikasi dengan baik, sementara hardskill memberikan landasan teknis yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas-tugas tertentu. Seseorang dapat mencapai tujuan karir yang lebih tinggi dan lebih bersaing di pasar kerja jika memiliki kombinasi kedua kemampuan ini.
In reply to First post

Re: FORUM pertanyaan

by Sisnadia Rahmawati -
Nama : Sisnadia Rahmawati
NPM : 2313053168
Kelas : 3F

Menurut pendapat saya Hardskill dan softskill memiliki perbedaan signifikan dalam kriteria nilai, pengukuran, dan peranannya. Hardskill sendiri merupakan kemampuan teknis yang bersifat spesifik dan dapat diukur secara objektif, seperti keahlian dalam menggunakan perangkat lunak, memahami konsep matematika, atau mengoperasikan alat tertentu. Kriteria penilaiannya didasarkan pada hasil konkret, seperti sertifikasi, nilai ujian, atau keberhasilan menyelesaikan tugas teknis tertentu. Sebaliknya, Softskill mencakup kemampuan interpersonal dan intrapersonal, seperti komunikasi, kerja sama, manajemen emosi, dan adaptabilitas. Kriteria penilaian softskill lebih bersifat subjektif dan biasanya dinilai melalui observasi, interaksi langsung, atau umpan balik dari orang lain. Hardskill biasanya dipelajari melalui pendidikan formal atau pelatihan khusus, sementara softskill berkembang dari pengalaman, praktik sosial, dan introspeksi diri.

Dapat disimpulkan bahwa hardskill dan softskill memiliki peran yang saling melengkapi. Hardskill memberikan kompetensi teknis yang spesifik untuk menyelesaikan pekerjaan, sementara softskill mendukung keberhasilan interaksi dan kolaborasi dalam lingkungan kerja. Keseimbangan antara keduanya sangat penting untuk membentuk individu yang profesional dan kompeten.
In reply to First post

Re: FORUM pertanyaan

by Wulan Zahara Arrum Rizki -
Nama : Wulan Zahara Arrum Rizki
NPM : 2313053188

Menurut saya, perbedaan antara hardskill dan softskill dapat dilihat dari jenis keterampilan, cara pengukurannya, dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Hardskill adalah keterampilan teknis yang bisa dipelajari dan diukur dengan jelas. Hardskill biasanya mencakup pengetahuan atau keahlian khusus dalam bidang tertentu, seperti kemampuan mengoperasikan komputer, menguasai bahasa asing, atau keterampilan dalam bidang tertentu seperti akuntansi, pemrograman, atau desain grafis. Kriteria untuk menilai hardskill biasanya berbentuk ujian, tes, atau sertifikasi yang bisa menunjukkan sejauh mana seseorang menguasai keterampilan teknis tersebut. Misalnya, kemampuan mengetik cepat atau menguasai software seperti Microsoft Excel adalah contoh keterampilan hardskill yang bisa diuji dan diukur dengan cara yang objektif.

Sementara softskill, berkaitan dengan kemampuan berinteraksi dan bersikap dalam kehidupan sosial, baik di tempat kerja maupun dalam hubungan pribadi. Softskill lebih sulit diukur karena terkait dengan kemampuan seperti komunikasi, kerjasama, kepemimpinan, empati, dan kecerdasan emosional. Kriteria softskill melibatkan cara seseorang beradaptasi dengan lingkungan, bagaimana ia bekerja dalam tim, bagaimana ia menyelesaikan konflik, atau seberapa baik ia berkomunikasi dengan orang lain. Meskipun sulit diukur secara langsung seperti hardskill, softskill sangat penting untuk menciptakan hubungan yang harmonis dan efektif di lingkungan sosial.

Jadi perbedaan utama antara keduanya adalah bahwa hardskill lebih fokus pada kemampuan teknis yang bisa dipelajari melalui pendidikan atau pelatihan dan dapat diukur dengan cara yang konkret. Sedangkan, softskill lebih berhubungan dengan aspek pribadi dan sosial yang lebih sulit diukur, tetapi sangat penting untuk keberhasilan dalam kehidupan profesional maupun sosial. 
In reply to First post

Re: FORUM pertanyaan

by Rava Amelia Rosali -
Nama : Rava Amelia Rosali
NPM : 2313053170

Menurut saya hard skill dan soft skill memiliki pebedaan yang cukup signifikan. Hard skill itu keterampilan teknis yang bisa diukur, didapatkan melalui pendidikan atau pelatihan, seperti kemampuan menggunakan software tertentu atau bahasa asing, dan penilaiannya biasanya lebih objektif, misalnya lewat ujian atau sertifikasi. Sementara itu, soft skill adalah kemampuan interpersonal, seperti komunikasi dan kerja sama tim, yang lebih sulit diukur karena tergantung pada interaksi dengan orang lain. Penilaian soft skill sering kali bersifat subjektif dan berdasarkan pengamatan dari orang lain. Keduanya sama-sama penting. Hard skill memberi kita kemampuan teknis untuk menyelesaikan tugas, sedangkan soft skill membantu kita beradaptasi dan berinteraksi dengan baik di lingkungan kerja.
In reply to First post

Re: FORUM pertanyaan

by Ummu Hafifah -
Nama: Ummu Hafifah
NPM: 2313053171
Kelas: 3F

Terkait kriteria penilaian hard skill dan soft skill, menurut saya keduanya memiliki fungsi berbeda tetapi sama-sama penting dalam mencapai kesuksesan.

Kriteria nilai hard skill biasanya berfokus pada aspek hasil, seperti ketepatan, kecepatan, atau kemampuan menyelesaikan tugas tertentu. Hard skill mudah diajarkan, diukur, dan spesifik untuk pekerjaan tertentu, seperti kemampuan menggunakan alat atau mengoperasikan perangkat lunak.

Sedangkan soft skill lebih menekankan proses daripada hasil. Penilaiannya objektif dan berbasis performa, seperti melalui tes, proyek, atau demonstrasi keterampilan. Soft skill sulit diajarkan secara langsung, dan berfokus pada kepribadian dan perilaku, seperti manajemen waktu, berpikir kritis, dan empati.
In reply to First post

Re: FORUM pertanyaan

by Zahrah Umi Hasanah -
NAMA: ZAHRAH UMI HASANAH
NPM: 2313053173


Menurut pendapat saya yaitu, hardskill mengacu pada kemampuan teknis dan spesifik yang dapat diukur, seperti kemampuan bahasa asing, keahlian dalam menggunakan perangkat lunak dan kemampuan analisis data. Hardskill biasanya diperoleh melalui pendidikan formal atau pengalaman kerja.
Softskill berkaitan dengan karakter dan kepribadian seseorang, seperti kemampuan interpersonal, kepemimpinan, komunikasi, kerjasama tim, manajemen konflik, pengambilan keputusan dan adaptasi terhadap perubahan. Softskill tidak selalu dapat diukur secara konkret, namun sangat penting untuk kesuksesan dalam bekerja sama dengan orang lain.

Perbedaan utamanya adalah bahwa hardskill dapat diajarkan atau dilatih, sedangkan softskill seringkali merupakan karakter yang sulit diubah, namun dapat dikembangkan melalui pengalaman, introspeksi diri dan semangat untuk belajar.

Kedua kriteria ini saling melengkapi dimana hardskill diperlukan untuk menjalankan tugas-tugas teknis, sedangkan softskill penting untuk berinteraksi dengan rekan kerja, menyelesaikan konflik, memimpin tim dan beradaptasi dengan perubahan.

Maka dari itu sangat penting bagi seseorang untuk mengembangkan kedua kriteria ini secara seimbang. Seorang profesional yang hanya memiliki hardskill atau softskill yang baik akan sulit bersaing dalam dunia kerja yang semakin kompetitif. Dengan mengembangkan kedua aspek ini, seseorang dapat menjadi individu yang lebih komprehensif, efektif dan sukses dalam karirnya.
In reply to First post

Re: FORUM pertanyaan

by FERISKA LISTY -
Nama: Feriska Listy
Npm: 2353053014
Kelas: 3F



Dari pertanyaan tersebut, menurut saya perbedaan antara kriteria nilai hardskill dan softskill mencerminkan dua aspek penting dalam pengembangan individu, baik dalam konteks pendidikan maupun profesional. Hardskill, yang mencakup keterampilan teknis dan pengetahuan spesifik, biasanya dapat diukur secara objektif melalui ujian, sertifikasi, atau demonstrasi praktis. Kriteria nilai hardskill sering kali berfokus pada hasil yang dapat diquantifikasi, seperti kecepatan penyelesaian tugas atau tingkat akurasi dalam pekerjaan tertentu. Sebaliknya, softskill berhubungan dengan kemampuan interpersonal dan karakter, yang lebih sulit untuk diukur tetapi sama pentingnya dalam menciptakan lingkungan kerja yang produktif. Kriteria nilai softskill meliputi kemampuan beradaptasi, empati, dan komunikasi yang efektif, yang semuanya berkontribusi pada dinamika tim dan keberhasilan kolaboratif. Dalam dunia yang semakin kompleks dan terhubung, kemampuan untuk mengintegrasikan hardskill dan softskill menjadi kunci untuk mencapai keberhasilan yang berkelanjutan, di mana hardskill memberikan fondasi teknis dan softskill memungkinkan individu untuk berfungsi secara efektif dalam konteks sosial dan profesional. Dengan demikian, pemahaman yang mendalam tentang kedua jenis keterampilan ini dan bagaimana mereka saling melengkapi sangat penting untuk pengembangan karier yang holistik.
In reply to First post

Re: FORUM pertanyaan

by Nazera Fransisca -
Nama : Nazera Fransisca Dewi
Kelas : 3F
NPM : 2313053182

Hardskill dan softskill adalah dua kelompok keterampilan yang berbeda tetapi saling melengkapi dalam dunia kerja dan kehidupan sehari-hari.

Perbedaan Hardskill dan Softskill
Hardskill:
Definisi: Keterampilan teknis yang spesifik dan dapat diukur.
Contoh: Penggunaan perangkat lunak, pemrograman, kemampuan bahasa asing.
Pengukuran: Dapat diukur melalui tes, sertifikasi, atau penilaian kinerja.
Pentingnya: Diperlukan untuk melakukan tugas-tugas spesifik dalam pekerjaan.

Softskill:
Definisi: Keterampilan interpersonal dan personal yang mempengaruhi cara bekerja dan berinteraksi.
Contoh: Komunikasi, kerja sama tim, manajemen waktu, kepemimpinan.
Pengukuran: Sulit diukur secara langsung, dinilai melalui observasi dan umpan balik.
Pentingnya: Mendukung keberhasilan jangka panjang dan hubungan profesional.

Secara singkat, hardskill adalah keterampilan teknis yang dapat diukur, sementara softskill adalah keterampilan interpersonal yang penting untuk interaksi dan kesuksesan jangka panjang. Kombinasi keduanya penting untuk sukses dalam karir dan kehidupan.
In reply to First post

Re: FORUM pertanyaan

by Melia Devina -
NAMA : MELIA DEVINA
NPM : 2313053180
KELAS : 3F

Menurut saya perbedaan antara hard skills dan soft skills memiliki peran yang sangat penting dalam dunia pendidikan dan dunia kerja, karena keduanya memiliki fungsi yang berbeda meskipun saling mendukung.
Hard skills adalah keterampilan teknis yang dapat diajarkan dan diukur melalui pelatihan atau pendidikan formal. Hard skills mencakup kemampuan yang berkaitan dengan bidang tertentu, seperti mengoperasikan perangkat lunak, keahlian dalam matematika, teknik, atau ilmu pengetahuan lainnya. Biasanya, hard skills diukur dengan ujian, tes, atau sertifikasi yang memberikan bukti kemampuan seseorang dalam hal tersebut. Contoh dari hard skills adalah kemampuan mengoperasikan mesin, pemrograman komputer, atau penguasaan bahasa asing.
Sementara itu, soft skills berkaitan dengan kemampuan interpersonal dan karakter pribadi yang membantu seseorang berinteraksi dengan orang lain dan mengelola diri sendiri dalam berbagai situasi. Soft skills meliputi kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dalam tim, memimpin, berkreasi, berempati, beradaptasi, serta mengatur waktu dan stres. Berbeda dengan hard skills, soft skills lebih sulit diukur karena berkaitan dengan sikap dan perilaku seseorang dalam situasi sosial atau pekerjaan. Soft skills biasanya terlihat dalam interaksi sehari-hari, seperti bagaimana seseorang memimpin tim atau mengatasi masalah.

Perbedaan utama antara keduanya adalah cara dan tempat di mana keterampilan ini dipelajari serta diterapkan. Hard skills fokus pada keterampilan teknis yang dapat dipelajari melalui pendidikan formal dan pelatihan, sementara soft skills lebih banyak berkaitan dengan pengembangan pribadi dan sosial yang umumnya diperoleh melalui pengalaman hidup, interaksi sosial, dan pembelajaran tidak formal. Oleh karena itu, kedua keterampilan ini memiliki peran yang saling melengkapi. Tanpa hard skills, seseorang mungkin kesulitan melaksanakan tugas teknis, sementara tanpa soft skills, seseorang mungkin mengalami kesulitan beradaptasi dan bekerja dengan orang lain di lingkungan yang dinamis. Kedua keterampilan ini sangat penting untuk kesuksesan dalam dunia profesional.
In reply to First post

Re: FORUM pertanyaan

by Sindi Novitasari -
Nama : Sindi Novitasari
NPM : 2313053185

Menurut pendapat saya, hardskill dan softskill adalah dua jenis keterampilan yang penting untuk kesuksesan seseorang, baik di dunia kerja maupun dalam kehidupan sehari-hari. Hardskill merujuk pada keterampilan teknis yang konkret dan terukur, seperti kemampuan menggunakan perangkat lunak tertentu, keahlian dalam analisis data, atau keterampilan di bidang spesifik seperti akuntansi dan rekayasa. Keterampilan ini biasanya diperoleh melalui pendidikan formal, pelatihan, atau pengalaman kerja yang mendalam. Softskill berkaitan dengan keterampilan interpersonal yang lebih sulit diukur namun sangat penting dalam konteks sosial dan profesional. Softskill mencakup kemampuan komunikasi efektif, kerjasama tim, empati, penyelesaian konflik, dan kepemimpinan.

Untuk mengembangkan hardskill, seseorang dapat mengikuti kursus atau pelatihan khusus yang mengajarkan keterampilan teknis tertentu. Sertifikasi atau gelar pendidikan juga menjadi indikator kemampuan teknis yang penting di banyak industri. Sementara itu, pengembangan softskill sering kali memerlukan pengalaman praktis, seperti terlibat dalam proyek tim atau mengikuti workshop tentang komunikasi dan kepemimpinan. Refleksi diri dan umpan balik dari orang lain juga merupakan cara efektif untuk meningkatkan softskill.
In reply to First post

Re: FORUM pertanyaan

by Bela Indri Yani -
Nama : Bela Indri Yani
NPM : 2313053183
Kelas : 3F

Menurut saya, Hardskill dan softskill memiliki perbedaan yang mendasar dari segi sifat dan fokus penilaiannya. Hardskill adalah kemampuan teknis yang dapat diukur secara jelas dan spesifik. Kemampuan ini biasanya terkait dengan tugas tertentu, seperti mengoperasikan alat, menggunakan perangkat lunak, atau menyelesaikan pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus. Penilaian hardskill sering dilakukan melalui ujian tertulis, tes praktik, atau portofolio kerja, yang hasilnya dapat dinilai secara objektif.Sebaliknya, softskill lebih mengacu pada kemampuan interpersonal dan kualitas pribadi seseorang. Softskill meliputi keterampilan seperti komunikasi, kepemimpinan, kerja sama tim, dan kemampuan beradaptasi. Penilaian softskill lebih subjektif dan sering didasarkan pada pengamatan atau pengalaman langsung, misalnya dalam interaksi sehari-hari, wawancara, atau simulasi situasi tertentu. Berbeda dengan hardskill, softskill tidak selalu mudah diukur dengan alat atau metode kuantitatif.

Intinya, hardskill berfokus pada keahlian teknis yang konkret dan dapat diuji secara langsung, sementara softskill menilai aspek personal yang memengaruhi cara seseorang berinteraksi dan berkolaborasi dalam lingkungan sosial atau profesional. Keduanya sama-sama penting dan saling melengkapi dalam membentuk individu yang kompeten dan sukses di berbagai bidang.
In reply to First post

Re: FORUM pertanyaan

by Desti Rahmawati -
Nama : Desti Rahmawati
NPM : 2313053176

Tanggapan saya mengenai perbedaan kriteria nilai hardskill dan kriteria softskill. Kriteria nilai hardskill itu objektif, hasilnya dapat diukur dan memiliki standar yang jelas dan lebih spesifik berfokus pada kemampuan teknis yang dibutuhkan. Contohnya kemampuan komputer seperti mengetik, menggunakan software, mengedit video, atau membuat website. Lalu contoh selanjutnya yaitu keterampilan teknis mengoperasikan mesin dan lain sebagainya. Dan yang terakhir kemampuan dalam berbahasa asing.

Sedangkan, kriteria nilai softskill itu subjektif sulit diukur secara objektif dan biasanya dinilai berdasarkan observasi, penilaian perilaku. Hasilnya sulit diukur dan bersifat kontekstual standar penilaiannya dapat bervariasi tergantung pada konteks dan situasi. Dapat dilatih melalui pengalaman, interaksi sosial, dan pengembangan diri. Contohnya kemampuan berkomunikasi, kemampuan bekerja sama dalam sebuah tim, dan sifat kepemimpinan dalam diri.
In reply to First post

Re: FORUM pertanyaan

by Dita Fadila Aida Fitri -
Nama: Dita Fadila Aida Fitri
NPM: 2313053187
Kelas: 3F


Menurut saya, perbedaan antara kriteria nilai hardskill dan softskill terletak pada fokus kemampuan yang dinilai.
Hardskill adalah keterampilan teknis yang biasanya dapat diukur secara konkret dan spesifik. Misalnya, kemampuan menggunakan program komputer, berbicara dalam bahasa asing, atau melakukan perhitungan matematis. Penilaian hardskill biasanya didasarkan pada hasil yang jelas, seperti nilai ujian, sertifikat, atau hasil kerja.

Sedangkan, softskill berhubungan dengan kemampuan interpersonal dan kepribadian seseorang. Contohnya adalah kemampuan berkomunikasi, kepemimpinan, pengelolaan emosi, atau kemampuan bekerja dalam tim.

Keduanya penting dan saling melengkapi. Hardskill diperlukan untuk menjalankan tugas tertentu, sedangkan softskill menentukan bagaimana seseorang bekerja dengan orang lain dan mengelola tantangan.
In reply to First post

Re: FORUM pertanyaan

by Tia virantika -
Nama : Tia Virantika
Kelas : 3F
NPM : 2353053016

Menurut saya, perbedaan antara hardskill dan softskill terletak pada sifat dan cara keduanya diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam konteks pendidikan maupun dunia kerja. Hardskill, yang berfokus pada keterampilan teknis atau keahlian khusus, lebih mudah diukur dan diajarkan melalui proses formal, seperti pendidikan atau pelatihan tertentu. Ini memberikan individu kemampuan untuk menyelesaikan tugas-tugas spesifik yang dibutuhkan dalam pekerjaan atau profesi tertentu.

Namun, softskill tidak kalah pentingnya, meskipun lebih sulit untuk diukur dan diajarkan. Keterampilan ini lebih berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk beradaptasi, berkomunikasi dengan baik, dan bekerja dalam tim. Meskipun softskill tidak dapat dilihat atau dinilai secara langsung seperti hardskill, mereka memainkan peran krusial dalam hubungan antarpribadi dan keberhasilan seseorang dalam berkarir.

Keduanya saling melengkapi. Memiliki hardskill tanpa softskill bisa membuat seseorang sangat kompeten dalam pekerjaan teknis namun kesulitan dalam bekerja sama dengan orang lain atau menyesuaikan diri dengan budaya kerja yang ada. Sebaliknya, memiliki softskill tanpa hardskill mungkin akan membuat seseorang kesulitan dalam menghadapi tantangan teknis atau tugas yang membutuhkan keahlian khusus. Oleh karena itu, penting untuk mengembangkan kedua keterampilan ini agar dapat sukses dalam dunia kerja yang semakin kompleks dan dinamis.
In reply to First post

Re: FORUM pertanyaan

by Andini Aulia Zahra -
Nama: Andini Aulia Zahra
NPM: 2313053169

Dari hasil yang saya temukan perbedaan kriteria antara hardskill dan softskill terletak pada jenis kompetensi yang dinilai. Hardskill mengacu pada kemampuan teknis atau keahlian khusus yang dapat diukur secara objektif, seperti menguasai perangkat lunak, menyusun laporan, atau menganalisis data. Penilaian terhadap hardskill biasanya dilakukan melalui tes, tugas praktis, atau sertifikasi yang menunjukkan tingkat keahlian seseorang dalam suatu bidang tertentu.

Sebaliknya, softskill lebih menekankan pada kemampuan interpersonal dan intrapersonal yang berkaitan dengan cara seseorang berinteraksi, bekerja dalam tim, serta menyelesaikan masalah. Contoh dari softskill meliputi kemampuan berkomunikasi, kepemimpinan, adaptasi, dan pengelolaan waktu. Penilaian softskill cenderung bersifat subjektif, sering kali didasarkan pada pengamatan, umpan balik dari kolega, atau hasil kerja yang menunjukkan penerapan kemampuan tersebut dalam situasi nyata.

Selain itu, keduanya memiliki dampak yang berbeda di lingkungan kerja. Hardskill terlihat jelas dalam hasil pekerjaan yang bersifat teknis dan konkret, sedangkan softskill berperan dalam menciptakan suasana kerja yang kondusif, meningkatkan kolaborasi, dan mendukung kemampuan individu untuk beradaptasi di lingkungan yang berubah.
In reply to First post

Re: FORUM pertanyaan

by Rahmah Dwi Asri -
Nama : Rahmah Dwi Asri
NPM : 2313053164

Menurut saya, perbedaan antara penilaian hard skill dan soft skill itu sangat signifikan karena dari definisinya cara memperoleh keduanya berbeda. Tetapi hard skill dan soft skill ini sangat diperlukan di lingkungan kita terutama di lingkungan kerja dan kuliah maka dari itu kita harus memaksimalkan keduanya agar bisa menjadi basic untuk memperoleh hasil yang bagus dan maksimal.

Penilaian keduanya berbeda itu dikarenakan penilaian hasil dapat dilihat dan di data, seperti dengan melihat sertifikat pelatihan pelatihan yang sudah dijalani tes atau pengalaman langsung di lapangan. Sedangkan untuk softskill sendiri dapat dinilai dari segi perilaku, sikap, etika, tata krama dan tanggung jawab individu tersebut.
In reply to First post

Re: FORUM pertanyaan

by Ainawa Hasna Haura -
Nama : Ainawa Hasna Haura
NPM : 2313053172

Perbedaan paling signifikan antara hardskill dan softskill terletak pada sifat dan cara pengukuran keduanya.
Hardskill lebih bersifat konkret dan mudah diukur. Keterampilan ini dapat dipelajari melalui pendidikan formal atau pelatihan, dan biasanya ada standar atau sertifikasi yang menunjukkan penguasaan keterampilan tersebut. Softskill lebih bersifat abstrak dan sulit diukur secara objektif. Keterampilan ini lebih berkaitan dengan interaksi sosial dan emosional, dan biasanya berkembang melalui pengalaman dan interaksi dengan orang lain.

Hardskill dan softskill merupakan dua jenis keterampilan yang saling melengkapi dan sama-sama penting dalam dunia kerja. Hardskill, yang bersifat teknis dan dapat diukur, memberikan fondasi yang kuat untuk menjalankan tugas-tugas spesifik. Sementara itu, softskill, yang mencakup keterampilan interpersonal dan emosional, memungkinkan individu untuk bekerja secara efektif dalam tim, beradaptasi dengan perubahan, dan membangun hubungan yang kuat.

Menurut saya, baik hardskill maupun softskill perlu terus dikembangkan. Keduanya saling melengkapi dan sama-sama penting untuk mencapai kesuksesan. Hardskill memberikan dasar yang kuat untuk menjalankan tugas-tugas spesifik, sementara softskill membantu kita berinteraksi dengan orang lain dan mengatasi tantangan yang kompleks. Dengan memahami pentingnya kedua jenis keterampilan ini, kita dapat menjadi individu yang lebih kompeten dan siap menghadapi tantangan di masa depan.
In reply to First post

Re: FORUM pertanyaan

by Riko Prasetya -
Hard skill adalah keterampilan yang bisa dipelajari dan terukur. Umumnya, hard skill bisa dipelajari dan dikembangkan melalui pendidikan formal, kursus, pelatihan perusahaan, atau sertifikasi. Ijazah, sertifikat pelatihan, atau penghargaan adalah contoh alat untuk mengukur seberapa jauh kita menguasai hard skill tertentu. Selain menunjukkan seberapa kemampuan kita terhadap suatu hard skill berdasarkan nilai, ijazah dan sertifikat juga merupakan bukti yang nyata kalau kamu memang benar-benar menguasai hard skill tersebut.

Contohnya adalah saat mau belajar bahasa Inggris, kita mengikuti kursus di lembaga tertentu. Setelah semua kursus selesai, kita mengikuti tes TOEFL atau IELTS dan mendapatkan sertifikat yang berisi skor tes. Nilai TOEFL ini menjadi bukti bahwa kita mahir berbahasa Inggris dengan level tertentu. Begitu juga dengan sertifikasi lainnya.


Soft skill adalah atribut pribadi atau bisa juga disebut kemampuan interpersonal yang dibutuhkan dalam pekerjaan. Soft skill lebih menunjukkan bagaimana cara kamu berinteraksi dengan orang lain. Soft skill sifatnya lebih umum artinya soft skill adalah kemampuan yang dibutuhkan oleh pekerjaan apa pun. Contohnya adalah skill komunikasi, manajemen waktu, motivasi, kecerdasan emosional, dan lainnya. Apa pun pekerjaannya , pasti perlu kemampuan komunikasi, manajemen waktu, kecerdasan emosional, motivasi kerja, dan soft skill lainnya untuk mendukung kinerja.

Kriteria penilaian
Contoh penilaian hard skill seperti kemampuan programming bisa diukur melalui tes coding yang menuntut peserta untuk menyelesaikan masalah dalam waktu tertentu. Nilai yang diperoleh akan menunjukkan seberapa baik seseorang memahami konsep pemrograman.

Contoh penilaian Kriteria nilai soft skill seperti kemampuan komunikasi bisa dinilai melalui observasi bagaimana seseorang menyampaikan presentasi di depan umum. Aspek yang dinilai bisa meliputi kefasihan berbicara, kemampuan menjelaskan ide secara jelas, dan kemampuan menjawab pertanyaan.
In reply to First post

Re: FORUM pertanyaan

by Allya Septia Faradina -
Nama: Allya Septia Faradina
NPM: 2313053181
Kelas: 3F

Menurut saya, perbedaan kriteria penilaian hardskill dan softskill terletak pada cara mengukur kemampuan, di mana hardskill dapat diukur dengan jelas sedangkan softskill sulit diukur secara pasti. Hardskill merupakan kemampuan yang dapat diukur secara kuantitatif dan objektif, meliputi keahlian spesifik yang dapat dibuktikan melalui sertifikat, ujian, dan gelar akademik. Penilaian hardskill berfokus pada pengetahuan teknis, keterampilan profesional, dan kompetensi dalam bidang tertentu. Penilaian hardskill menggunakan standar penilaian yang jelas dan konsisten serta hasil penilaiannya bersifat pasti.

Sementara itu, softskill menggambarkan kualitas personal dan interpersonal yang bersifat kualitatif dan sulit diukur secara langsung. Penilaian softskill mencakup kemampuan komunikasi, kepemimpinan, kerja tim, dan keterampilan sosial lainnya. Berbeda dengan hardskill, softskill memerlukan observasi berkelanjutan dan penilaian komprehensif dari berbagai perspektif untuk mengukur kemampuan seseorang dalam berinteraksi dan beradaptasi dengan lingkungan kerja. Penilaian softskill bergantung pada konteks dan situasi serta hasil penilaian lebih interpretatif.
In reply to First post

Re: FORUM pertanyaan

by Masra Mita -
Nama: Masramita
NPM: 2313053192
Kelas: 3F

Menurut pendapat saya, Hardskill dan softskill adalah dua jenis keterampilan yang penting dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dunia kerja dan pendidikan. Perbedaan utama antara kriteria penilaian hardskill dan softskill terletak pada sifat dan cara pengukurannya. Hardskill, berupa keterampilan teknis seperti penguasaan perangkat lunak atau bahasa pemrograman, dinilai secara objektif melalui tes tertulis, tugas, dan demonstrasi kemampuan, dan penilaiannya berfokus pada pengetahuan, kemampuan aplikasi, dan hasil yang terukur. Sedangkan softskill, meliputi keterampilan interpersonal seperti komunikasi, kerjasama, dan kepemimpinan, yang dinilai secara lebih subjektif melalui observasi perilaku, penilaian sikap, serta umpan balik dari orang lain. Kriteria penilaiannya bagaimana seseorang beradaptasi dalam tim.

Jadi, Kriteria penilaian keduanya (hardskill dan softskill) berbeda karena sifat dan cara pengukurannya yang berbeda juga. Kriteria penilaian Hardskill lebih mudah dinilai karena bersifat teknis dan dapat diukur secara objektif. Sedangkan kriteria penilaian Softskill lebih sulit dinilai karena bersifat subjektif dan lebih fokus pada perilaku dan interaksi.
In reply to First post

Re: FORUM pertanyaan

by Linda Sukmawati -
Nama : Linda Sukmawati
NPM: 2313053166

Tanggapan saya terkait perbedaan antara hardskill dan softskill yaitu dapat dilihat dari peranannya dalam perkembangan karier dan hubungan sosial seseorang. Hardskill lebih sering dianggap sebagai keterampilan "langsung" yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan tertentu. Keahlian teknis ini memungkinkan seseorang untuk menyelesaikan tugas-tugas dengan efisien dan tepat sesuai dengan standar yang diharapkan. Misalnya, dalam bidang teknik, seorang insinyur harus menguasai berbagai perangkat dan teori teknis untuk menyelesaikan proyek dengan sukses. Namun, meskipun hardskill sangat penting untuk mencapai tujuan spesifik, keterampilan ini tidak cukup untuk menjamin kesuksesan jangka panjang dalam karier seseorang.

Sementara itu, softskill, meskipun lebih sulit untuk dikuasai dan diukur, menjadi faktor penentu dalam kemampuan seseorang untuk bertahan dan berkembang dalam suatu organisasi atau lingkungan kerja. Dalam perspektif ini, softskill melibatkan kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan, bekerja dalam tim yang beragam, serta membangun hubungan yang sehat dan produktif dengan kolega, klien, atau pelanggan. Di dunia yang semakin terhubung ini, kemampuan untuk berkomunikasi dengan jelas, mendengarkan dengan empati, dan mengelola konflik menjadi sangat penting. Softskill juga memainkan peran kunci dalam kepemimpinan; seorang pemimpin yang efektif bukan hanya mengandalkan pengetahuan teknis, tetapi juga harus mampu menginspirasi, memotivasi, dan memahami kebutuhan serta perasaan orang-orang di sekitarnya.

Dari sudut pandang lain, kombinasi antara hardskill dan softskill dapat dilihat sebagai dua sisi yang saling melengkapi dalam kesuksesan karier. Hardskill sering kali dibutuhkan untuk mendapatkan pekerjaan pertama atau promosi, tetapi softskill menentukan apakah seseorang dapat bekerja dengan baik dalam tim, berkomunikasi efektif, dan mengelola tanggung jawab yang lebih besar. Sebagai contoh, seorang programmer dengan keterampilan teknis tinggi namun kurang dalam kemampuan berkomunikasi mungkin kesulitan bekerja dalam tim atau mempresentasikan ide-idenya kepada klien. Sebaliknya, seseorang yang memiliki softskill tinggi tetapi kurang dalam keahlian teknis mungkin kesulitan dalam mengatasi tantangan pekerjaan yang membutuhkan keterampilan khusus.

Dalam perspektif perkembangan diri, softskill lebih berkaitan dengan pembentukan karakter dan kemampuan beradaptasi terhadap tantangan hidup, sedangkan hardskill lebih cenderung berkaitan dengan pencapaian akademik atau profesional yang dapat diukur dan dievaluasi dengan jelas. Oleh karena itu, kedua jenis keterampilan ini memiliki kontribusi yang saling bergantung untuk keberhasilan dalam kehidupan pribadi maupun profesional. Dengan meningkatnya kompleksitas dunia kerja dan interaksi sosial yang semakin beragam, penting untuk memahami bahwa keberhasilan tidak hanya bergantung pada kemampuan teknis, tetapi juga pada kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain secara efektif dan membangun hubungan yang harmonis.
In reply to First post

Re: FORUM pertanyaan

by Melita Amanda -
Nama : Melita Amanda
Npm : 2353053015

Menurut saya perbedaan antara kriteria nilai hard skills dan soft skills :
Hard skills merujuk pada keterampilan teknis atau pengetahuan spesifik yang dapat diukur dan diajarkan, seperti kemampuan menggunakan perangkat lunak tertentu, mengoperasikan mesin, pemrograman komputer, atau keahlian dalam akuntansi.
Kriteria nilai untuk hard skills biasanya bersifat objektif dan dapat diukur melalui ujian, sertifikasi, atau hasil kerja yang konkret. Misalnya, seseorang yang mahir dalam bahasa pemrograman tertentu akan dapat menunjukkan hasil yang jelas dalam kode atau aplikasi yang dibuat.
Hard skills sering menjadi kriteria utama dalam penilaian pekerjaan yang memerlukan keahlian teknis tertentu. Oleh karena itu, hard skills lebih mudah untuk diajarkan dan dievaluasi secara langsung.

Soft Skills:
Sebaliknya, soft skills adalah keterampilan interpersonal, komunikasi, atau sikap yang lebih bersifat subyektif dan berhubungan dengan cara seseorang berinteraksi dengan orang lain. Contoh soft skills meliputi kemampuan berkomunikasi, kerja tim, kepemimpinan, empati, dan manajemen waktu.
Kriteria nilai untuk soft skills sering kali lebih sulit diukur, karena sifatnya yang lebih fleksibel dan bergantung pada konteks sosial atau lingkungan. Penilaiannya sering kali didasarkan pada observasi atau penilaian kualitatif, seperti feedback dari rekan kerja atau atasan, atau melalui wawancara.
Meskipun lebih sulit untuk diukur secara objektif, soft skills sangat penting dalam menentukan keberhasilan seseorang di tempat kerja. Keterampilan ini berperan besar dalam hubungan interpersonal, kolaborasi tim, dan efektivitas kepemimpinan.

Kesimpulan:
Hard skills cenderung lebih terstruktur, teknis, dan dapat diukur secara jelas, sementara soft skills lebih bersifat personal dan berhubungan dengan cara berinteraksi serta bersosialisasi dengan orang lain.
Dalam dunia profesional, baik hard skills maupun soft skills memiliki peran yang saling melengkapi. Seseorang mungkin memiliki keahlian teknis yang luar biasa, namun tanpa soft skills yang baik, kesuksesan dalam kolaborasi dan komunikasi bisa terhambat.
Oleh karena itu, penting untuk mengembangkan keduanya secara seimbang agar dapat berfungsi dengan baik dalam berbagai situasi di dunia kerja maupun kehidupan sosial.
In reply to First post

Re: FORUM pertanyaan

by Nadiva Aulia Putri -
Nama : Nadiva Aulia Putri
Kelas : 3F
NPM : 2313053191

Menurut saya perbedaan utama antara kriteria hardskill dan softskill terletak pada fokus dan penerapannya. Hardskill adalah kemampuan teknis yang dapat diukur dan biasanya berkaitan dengan pekerjaan tertentu, seperti kemampuan menggunakan software, analisis data, atau keahlian memasak. Sementara itu, softskill adalah keterampilan non-teknis yang berhubungan dengan kepribadian dan cara berinteraksi dengan orang lain, seperti komunikasi, kepemimpinan, atau manajemen waktu. Hardskill cenderung lebih spesifik dan dapat diajarkan melalui pelatihan atau pendidikan formal, sedangkan softskill berkembang melalui pengalaman, pembiasaan, dan interaksi sosial. Kedua keterampilan ini saling melengkapi karena hardskill membantu menyelesaikan tugas teknis, sementara softskill mendukung efektivitas kerja dan hubungan interpersonal.
In reply to First post

Re: FORUM pertanyaan

by WINI JIHAN FIRLIANI 2313053178 -
Nama : Wini Jihan Firliani
NPM : 2313053178
Kelas : 3F

Menurut pandangan saya, pemahaman tentang perbedaan antara hardskill dan softskill menjadi penting, terutama bagi mahasiswa yang akan memasuki dunia kerja. Hardskill merujuk pada kemampuan teknis atau spesifik yang dapat diukur dengan jelas, seperti keterampilan dalam menggunakan software, coding, atau pemahaman materi akademik tertentu. Evaluasi hardskill sering dilakukan melalui angka, nilai, atau sertifikat yang menggambarkan tingkat keahlian seseorang. Sehingga, penilaian hardskill bersifat lebih objektif karena memiliki ukuran yang konkrit untuk menilai kemampuan seseorang dalam suatu keterampilan.

Di sisi lain, softskill berkaitan dengan kemampuan sosial serta cara seseorang berinteraksi dengan orang lain, seperti kemampuan komunikasi, kerja sama, manajemen waktu, dan kepemimpinan. Penilaian terhadap softskill bersifat lebih subjektif karena bergantung pada persepsi orang terhadap perilaku dan interaksi seseorang. Walaupun softskill sulit diukur dengan angka, keterampilan ini tetap memiliki nilai penting karena berpengaruh besar dalam cara seseorang berkerja dan beradaptasi dengan lingkungan sekitar.

Secara keseluruhan, sementara hardskill cenderung lebih terukur dan konkrit, tidak bisa diabaikan bahwa softskill juga memiliki peran penting dalam kesuksesan di dunia kerja. Hardskill menunjukkan apa yang dapat dilakukan seseorang, sedangkan softskill mencerminkan bagaimana cara seseorang melaksanakannya. Kombinasi yang seimbang antara hardskill dan softskill menjadi kunci untuk mencapai kesuksesan dalam karir dan berinteraksi dengan baik di lingkungan kerja yang dinamis.
In reply to First post

Re: FORUM pertanyaan

by DAFFA RISWADI -
Nama: Daffa Riswadi
NPM: 2313053165

Tanggapan saya mengenai perbedaan kriteria nilai hardskill dan kriteria softskill adalah
Kriteria nilai hard skill adalah kemampuan yang spesifik dan terukur, dapat dipelajari melalui edukasi atau pelatihan spesifik, dapat dinilai oleh perekrut dengan aplikasi dan instrumen tertentu, dapat dibuktikan dengan nilai, ijazah, dan sertifikat.

Sedangkan, Kriteria nilai soft skill adalah kemampuan yang bersifat subjektif dan sulit diukur, terkait dengan kepribadian dan perilaku seseorang, dapat dipelajari melalui interaksi dengan orang lain dan mengamati lingkungan sekitar serta tidak dapat dibuktikan dengan dokumen pendukung.

Kedua jenis keterampilan ini saling melengkapi dalam dunia kerja. Hard skill membantu seseorang menyelesaikan pekerjaan, sedangkan soft skill membantu seseorang bertahan dan berkembang dalam pekerjaan
In reply to First post

Re: FORUM pertanyaan

by Aulia meitha Yurizqi azzahra -
Nama: Aulia Meitha Yurizqi Azzahra
NPM: 2313053186
Kelas: 3F

Dalam dunia pendidikan dan profesional, perbedaan antara hardskill dan softskill memiliki implikasi yang mendalam terhadap pengembangan individu. Hardskill mencakup keahlian teknis yang dapat dipelajari melalui pelatihan formal, kursus, atau pengalaman kerja. Contoh nyata dari hardskill meliputi kemampuan mengoperasikan perangkat lunak, memahami algoritma, atau keterampilan teknis lainnya yang dapat diukur secara objektif. Kriteria penilaian hardskill biasanya didasarkan pada hasil konkret, seperti keberhasilan menyelesaikan tugas atau pencapaian nilai tertentu. Dengan demikian, hardskill lebih mudah diajarkan, diukur, dan diakui karena sifatnya yang terstandarisasi.

Sebaliknya, softskill berkaitan dengan kemampuan interpersonal dan karakter yang memungkinkan seseorang bekerja sama dengan baik dalam berbagai situasi. Softskill melibatkan aspek seperti komunikasi efektif, manajemen emosi, kemampuan kepemimpinan, dan kerja sama tim. Berbeda dengan hardskill, penilaian softskill sering kali bersifat subjektif karena bergantung pada interaksi, pengalaman, dan persepsi orang lain. Oleh karena itu, softskill memerlukan pendekatan penilaian yang lebih fleksibel, seperti wawancara, observasi perilaku, atau feedback dari rekan kerja dan supervisor.

Perbedaan utama lainnya terletak pada penerapan kedua jenis keterampilan ini. Hardskill biasanya bersifat spesifik terhadap bidang pekerjaan tertentu dan menjadi dasar untuk memenuhi kebutuhan teknis. Namun, softskill bersifat universal dan relevan di berbagai konteks, karena mencakup kemampuan beradaptasi, berpikir kritis, dan menyelesaikan konflik. Dalam dunia kerja modern, softskill semakin penting karena kemampuan ini mendukung kolaborasi dan inovasi, yang sering menjadi faktor kunci keberhasilan dalam lingkungan kerja yang dinamis.
In reply to First post

Re: FORUM pertanyaan

by RATNA AYU ANTIKA PURI -
Nama: Ratna Ayu Antika Puri
NPM: 2313053189

Menurut pendapat saya, terdapat perbedaan mendasar antara kriteria penilaian hardskill dan softskill. Hardskill adalah kemampuan teknis atau spesifik yang berkaitan langsung dengan tugas atau pekerjaan tertentu. Penilaian terhadap hardskill biasanya bersifat objektif, diukur berdasarkan hasil kerja, seperti kecepatan, akurasi, atau kualitas produk. Contohnya meliputi kemampuan dalam coding, desain grafis, atau pengoperasian perangkat tertentu.

Sedangkan, softskill lebih berfokus pada kemampuan interpersonal, emosional, dan karakter seseorang. Penilaian terhadap softskill bersifat kualitatif dan cenderung subjektif, seperti kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dalam tim, menyelesaikan konflik, atau mengelola suatu tekanan. Softskill mencerminkan cara seseorang bersikap dan berinteraksi dalam lingkungan kerja maupun sosial.

Perbedaan utama terletak pada pengukuran dan fokusnya. Hardskill lebih terukur secara langsung melalui hasil kerja, sedangkan softskill dinilai dari cara seseorang menjalani dan mendukung proses kerja.
In reply to First post

Re: FORUM pertanyaan

by Me Sa -
Nama : Mesa
NPM : 2313053174
Kelas : 3F

Menurut pendapat saya, perbedaan antara nilai hardskill dan softskill sangat penting untuk dipahami karena kedua hal ini memiliki peran yang berbeda dalam pengembangan diri dan profesionalisme seseorang.

Hardskill merujuk pada kemampuan teknis atau keterampilan yang dapat diukur dan diajarkan secara konkret. Ini adalah keterampilan yang biasanya lebih spesifik dan terkait langsung dengan pekerjaan atau tugas tertentu. Contohnya termasuk kemampuan dalam menggunakan perangkat lunak tertentu, keterampilan dalam mengoperasikan mesin, atau kemampuan dalam melakukan analisis data. Kriteria nilai hardskill ini sering kali terlihat dari hasil ujian, sertifikasi, atau pengalaman kerja yang menunjukkan bahwa seseorang memiliki kompetensi teknis dalam bidang tertentu. Nilai hardskill ini sangat penting dalam dunia kerja karena memberi tahu perusahaan atau pihak lain tentang kemampuan teknis seseorang dalam menjalankan tugas tertentu.

Di sisi lain, softskill merujuk pada kemampuan interpersonal atau karakter pribadi yang tidak mudah diukur secara langsung, tetapi sangat berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan kerja maupun di luar itu. Softskill meliputi keterampilan seperti komunikasi, kepemimpinan, empati, kerjasama tim, pengelolaan waktu, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan. Meskipun softskill sulit untuk diukur dengan angka atau sertifikasi, namun keberadaannya sangat penting untuk keberhasilan dalam bekerja maupun dalam berinteraksi dengan orang lain. Softskill lebih bersifat abstrak dan lebih banyak terkait dengan kepribadian dan sikap seseorang, dan nilai softskill ini seringkali terlihat dalam cara seseorang berinteraksi dengan orang lain, bagaimana dia mengatasi masalah, dan bagaimana dia berperilaku dalam situasi tertentu.

Menurut saya, baik hardskill maupun softskill sama-sama penting. Hardskill memberi kita kemampuan untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan secara teknis, sedangkan softskill memberi kita kemampuan untuk bekerja dengan orang lain, mengelola waktu, dan beradaptasi dengan lingkungan yang terus berubah. Di dunia kerja yang semakin kompetitif saat ini, perusahaan tidak hanya mencari karyawan yang memiliki kemampuan teknis yang baik, tetapi juga yang memiliki softskill yang baik, seperti kemampuan komunikasi yang efektif dan kemampuan untuk bekerja dalam tim.

Sebagai contoh, seseorang mungkin sangat ahli dalam menggunakan software tertentu (hardskill), tetapi jika dia tidak dapat berkomunikasi dengan baik atau bekerja sama dengan tim, maka kemampuannya mungkin tidak optimal. Sebaliknya, seseorang yang memiliki softskill yang baik, seperti kemampuan memimpin tim atau kemampuan untuk menyelesaikan konflik, bisa sangat berharga meskipun dia mungkin masih belajar atau berkembang dalam beberapa hardskill.

Dengan demikian, menurut saya, penting untuk kita sebagai individu, terutama generasi muda, untuk mengembangkan kedua jenis keterampilan ini secara seimbang. Hardskill memberikan kita dasar yang kuat dalam dunia profesional, sementara softskill membantu kita untuk berkembang dan beradaptasi dalam berbagai situasi sosial dan profesional. Kedua keterampilan ini saling melengkapi dan keduanya penting untuk mencapai keberhasilan dalam kehidupan pribadi dan karier kita.
In reply to First post

Re: FORUM pertanyaan

by Lutfiatun Nisa -
Nama: Lutfiatun Nisa
Npm : 2313053175
Kelas: 3F

Menurut saya, Hardskill itu seperti keterampilan teknis yang kamu pelajari di sekolah atau kursus, dan bisa diuji dengan cara yang jelas. Misalnya, kemampuan membuat website, menggunakan software desain, atau mengoperasikan mesin. Kalau seseorang bisa menguasainya, biasanya bisa dilihat langsung lewat tes atau proyek. Kalau kamu ujian, ya dapat nilai A atau B, tergantung seberapa bagus hasil kerjanya. Ini lebih objektif, karena hasilnya bisa langsung dihitung dan dinilai dengan angka.

Sedangkan softskill itu lebih ke kemampuan seseorang dalam berinteraksi dengan orang lain dan bagaimana kamu mengatasi situasi di luar teknis. Misalnya, bagaimana cara seseorang ngomong di depan umum, bagaimana kamu bekerja dalam tim, atau gimana kamu ngatur waktu antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Penilaian softskill biasanya lebih susah, karena nggak ada angka pasti. Bisa lewat observasi dari orang-orang sekitar atau evaluasi dari atasan. Misalnya, mungkin seseorang nggak kelihatan jago dalam coding, tapi karena orang itu punya kemampuan komunikasi yang baik dan bisa kerja bareng tim dengan lancar, itu juga jadi nilai plus besar.

Jadi, hardskill itu lebih seperti "kemampuan yang bisa dipelajari dan diuji", sementara softskill lebih ke "kepribadian dan cara kita menghadapi situasi di lingkungan kerja". Keduanya penting banget, karena meskipun kamu bisa menguasai teknis dengan baik, kalau nggak bisa kerja sama tim atau komunikasi yang jelas, hasil kerjamu bisa terganggu. Sebaliknya, kalau punya softskill yang oke tapi nggak ada hardskill yang memadai, kamu mungkin kesulitan menyelesaikan tugas-tugas yang dibutuhkan.