Forum Analisis Jurnal 1

Forum Analisis Jurnal 1

Forum Analisis Jurnal 1

Number of replies: 33

Lampirkan analisis anda mengenai jurnal diatas, dengan menyertakan identitas diri seperti nama dan NPM.

In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by Zalianti Jahratun Nisya (2213053005) -
Nama : Zalianti Jahratun Nisya
NPM 2213053005

jurnal berjudul “Kesadaran Moral Kehidupan Bermasyarakat: Suatu Pemikiran Kefilsafatan” oleh Suparlan Suhartono dari Jurusan Administrasi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Makassar. Jurnal tersebut membahas mengenai konflik kepentingan antara individualisme dan kolektivisme dalam masyarakat serta diwarnai oleh perilaku koruptif.
Penulis meyakini bahwa konflik adalah bagian alami dari masyarakat manusia dan permasalahan utamanya adalah bagaimana memadukan kedua potensi yang ada di balik konflik tersebut. Penulis meyakini bahwa hati nurani dan perilaku moral mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Daru jurn tersebut menyimpulkan bahwa masyarakat yang penuh dengan kesadaran moral pribadi pasti akan tumbuh dan berkembang, begitu pula sebaliknya, masyarakat yang memiliki norma etika haruslah tertata. Jurnal ini mengambil pendekatan analitis dan sintetik terhadap analisis objek tindakan manusia dan sosial. Penulis juga membahas implikasi filosofis, moral, dan etika serta hubungannya dengan perilaku. Penulis berpendapat bahwa moralitas lebih bersifat abstrak dan universal, sedangkan etika lebih konkrit dan spesifik. Penulis menyimpulkan bahwa hakikat perilaku moral dan etika yang sebenarnya adalah memberi manfaat bagi masyarakat.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by Aldila seprina 2213053207 -
Nama :Aldila Seprina
NPM : 2213053207
Analisis jurnal Kesadaran Moral Kehidupan Bermasyarakat:
Suatu Pemikiran Kefilsafatan

Dalam pemikiran filosofis, kesadaran moral dalam kehidupan bermasyarakat menyoroti aspek nilai, etika, dan tanggung jawab individu terhadap lingkungan sosialnya. Ini melibatkan pertimbangan tentang keadilan, moralitas, serta bagaimana interaksi individu membentuk struktur dan dinamika sosial. Diskusi ini bisa merambah pada teori moral, etika sosial, peran individu dalam memelihara keharmonisan komunitas, dan pandangan filosofis tentang konsep-konsep seperti kebebasan, hak asasi, serta keadilan. Idealnya, kesadaran moral dalam kehidupan bermasyarakat membantu membentuk tindakan individu yang lebih bijaksana, moral, dan bertanggung jawab dalam menjalani kehidupan sosial.Menurut perspektif filsafat, kesadaran moral dalam kehidupan bermasyarakat sering kali diperjuangkan sebagai landasan etis untuk perilaku manusia. Ini melibatkan pemikiran mengenai apa yang "seharusnya dilakukan" berdasarkan nilai-nilai moral yang mendasari tindakan individu dalam kehidupan sosialnya. Filsafat memberikan landasan untuk memahami asal usul, sifat, serta justifikasi dari prinsip-prinsip moral yang membentuk tindakan manusia dalam masyarakat. Konsep etika, moralitas, keadilan, dan tanggung jawab sering ditelusuri untuk membantu individu memahami peran dan interaksi mereka dalam komunitas.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by Qurota A'yunin 2213053183 -
Nama : Qurota A'yunin
NPM : 2213053183

Dalam artikel tersebut membahas tentang konflik antara pandangan bahwa setiap orang harus fokus pada dirinya sendiri (individualisme) dan pandangan bahwa kepentingan masyarakat bersama lebih penting daripada kepentingan pribadi (kolektivisme) dalam kehidupan. Artikel ini juga membahas bagaimana kesadaran akan apa yang benar dan salah serta prinsip-prinsip moral dapat membantu mengatasi konflik tersebut. Selain itu, artikel ini juga menyoroti pentingnya pendidikan dalam menanamkan nilai-nilai moral dan etika dalam masyarakat.

Artikel juga membahas tentang sifat dasar manusia sebagai individu dan bagaimana manusia juga merupakan bagian dari masyarakat. Kesadaran akan apa yang benar dan salah serta prinsip-prinsip moral sangat penting dalam kehidupan bersama, dan kreativitas dianggap sebagai kunci dalam menghadapi perubahan.

Kesadaran akan apa yang benar dan salah, kreativitas, dan prinsip-prinsip moral sangat penting dalam kehidupan bersama. Kesadaran akan apa yang benar dan salah mendorong kerja sama dalam mencapai tujuan kesejahteraan umum, meningkatkan produktivitas produktivitas, dan prinsip-prinsip pengendalian moral dalam berproduksi. Pendidikan memiliki peran penting dalam menumbuhkan dan mengembangkan nilai-nilai moral dan etika dalam masyarakat. Konflik antara pandangan bahwa setiap orang harus fokus pada dirinya sendiri dan pandangan bahwa kepentingan bersama lebih penting dapat diatasi melalui nilai-nilai moral dan etika.Kesadaran akan apa yang benar dan salah yang kuat mendorong kreativitas untuk berproduksi sesuai dengan norma etika, dan tiga pilar moralitas dan etika tersebut harus ditanam dan dikembangkan melalui pendidikan. Konflik antara pandangan bahwa setiap orang harus fokus pada dirinya sendiri dan pandangan bahwa kepentingan bersama lebih penting dapat menjadi energi sosial untuk mendorong pertumbuhan masyarakat yang adil.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by Khairina Fina Samira 2213053145 -
Analisis jurnal 1
Nama : Khairina Fina Samira
Npm : 2213053145

Judul jurnal: Konflik Individualisme dan Kolektivisme dalam Kehidupan Masyarakat: Perspektif Moral dan Etika

Ide-ide dalam jurnal ini mengeksplorasi konflik antara individualisme dan kolektivisme dalam kehidupan masyarakat, serta dampak negatif dari praktik korupsi. Penulis menekankan bahwa kesadaran moral dan etika dapat menjadi solusi untuk mengatasi konflik tersebut. Pemikiran filosofis tentang manusia dan masyarakat juga dibahas, serta pentingnya pendidikan dalam penanaman nilai-nilai moral dan etika.

Manusia dipandang sebagai makhluk sosial yang saling bergantung, dengan individualisme dan kolektivisme memainkan peran penting dalam kehidupan sosial. Kesadaran moral dan etika dianggap penting untuk menjaga hubungan sosial dan hidup bersama. Selain itu, kreativitas juga dinilai menjadi sumber perubahan penting dalam kehidupan manusia.

Kesadaran etis, kreativitas dan moralitas dijelaskan sebagai faktor penting dalam kehidupan bermasyarakat. Kesadaran moral dipandang mendorong kerja sama untuk mencapai tujuan kesejahteraan umum, kreativitas dipandang sebagai peningkatan produktivitas, dan etika dipandang sebagai pengendali perilaku produktif. Ditegaskan pula bahwa pendidikan memegang peranan penting dalam penanaman dan pengembangan nilai-nilai moral dan etika dalam masyarakat.

Pentingnya kesadaran moral sebagai dasar etika bermasyarakat ditekankan, dan kreativitas diakui sebagai elemen kunci dalam menghadapi perubahan dan mencapai tujuan hidup. Sistem nilai, norma etika, dan tanggung jawab sosial diakui sebagai elemen-elemen yang membentuk kehidupan bermasyarakat yang berkeadilan dan beretika.

Rasa moralitas yang kuat diyakini akan mendorong munculnya kreativitas sesuai dengan norma moral, dan tiga pilar moralitas dan etika harus ditanam dan dikembangkan melalui pendidikan. Semoga hal ini dapat mendorong berkembangnya masyarakat berkeadilan dimana setiap orang bebas mewujudkan potensinya. Dari daftar pustaka yang disebutkan, jurnal ini terlihat mengacu pada berbagai sumber tentang filsafat.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by NOVA NOVA ENJELINA SIMANULLANG -
Nama: Nova enjelina simanullang
NPM: 2213053227

Analisis Jurnal
Jurnal yang berjudul "Kesadaran Moral Kehidupan Bermasyarakat" tersebut tampaknya membahas konflik antara individualisme dan kolektivisme dalam kehidupan masyarakat, serta peran kesadaran moral dan etika dalam mengatasi konflik tersebut. Jurnal ini juga menyoroti arti dan isi filsafat, moral, dan etika, serta hubungan antara moral dan etika. Pemikiran dalam jurnal ini menekankan bahwa kesadaran moral, kreativitas, dan etika memainkan peran penting dalam kehidupan bermasyarakat. Kesadaran moral dideskripsikan sebagai pendorong kerja sama dalam mencapai tujuan kesejahteraan umum, sementara kreativitas dianggap sebagai kunci untuk menghadapi perubahan. Etika juga diakui sebagai faktor penting dalam mengendalikan perilaku dalam berproduksi. Pendidikan juga ditekankan sebagai sarana untuk menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai moral dan etika dalam masyarakat. Jurnal ini menyoroti bahwa konflik antara individualisme dan kolektivisme dapat dikelola melalui nilai-nilai moral dan etika, dan bahwa kesadaran moral dan etika yang kuat diperlukan untuk mendorong kreativitas yang terkendali sesuai dengan norma-norma etika, sehingga membentuk masyarakat berkeadilan.

Selain itu, jurnal ini menekankan bahwa pendidikan nilai-nilai moral dan etika harus ditanam dan dikembangkan melalui pendidikan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Hal ini diharapkan dapat mengurangi konflik antara individualisme dan kolektivisme, dan memungkinkan setiap individu untuk mengoptimalkan potensinya. Dari kutipan yang diberikan, jurnal ini tampaknya memiliki fokus yang kuat pada peran kesadaran moral, kreativitas, dan etika dalam mengatasi konflik antara individualisme dan kolektivisme dalam kehidupan masyarakat, serta pentingnya pendidikan dalam menanamkan nilai-nilai tersebut. Jadi, kesadaran moral memiliki kekuatan memposisikan dan memfungsikan segala potensi individual untuk "social enforcement", sedangkan masyarakat difungsikan sebagai sistem proses mencapai kesejahteraan umum . Oleh karena itu tidak perlu lagi terjadi saling menyudutkan antara paham individualisme dan kolektivisme. Justru dengan kesadaran moral, kebebasan dan kreativitas individual mendapat saluran yang tepat, dan sebaliknya kolektivisme bisa mendapatkan jati dirinya di dalam kehidupan bermasyarakat .
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by Ajeng Akmala Sari -
Nama : Ajeng Akmala Sari
Npm : 2253053022

jurnal ini berjudul tentang Kesadaran Moral Kehidupan Bermasyarakat:
Suatu Pemikiran Kefilsafatan

Menurut filsafat moral (etika), masya -rakat adalah suatu sistem komunikasi sosial antar
individu untuk mencapai tujuan bersama. Maka konflik antara kepentingan individual
(individualisme) dan kepentingan ko lektif (kolektivisme) justru menjadi potensi bagi eksistensi
masyarakat. Oleh sebab itu, kunci persoalannya terletak pada sejauh mana kesadaran moral dan
etika menjadi watak perilaku setiap individu. Jika kesadaran moral terbingkai dalam sistem
norma-norma perilaku sosial (etika), maka kedua kepentingan akan terselenggara secara
berkeadilan.Menurut Franz Magnis Suseno (1991), “aja ran moral memuat pandangan-pandangan nilainilai dan norma-norma moral yang terdapat di antara sekelompok manusia. Norma moral adalah
aturan tentang bagaimana manusia harus hidup supaya menjadi baik sebagai manusia”.
Sedangkan mengenai etika, ditandaskan b ahwa “etika bukan sumber tambahan moralitas
melainkan merupakan filsafat yang merefleksikan ajaran -ajaran moral”. Lebih lanjut, ditekankan
bahwa “etika mempersoalkan tentang mengapa kita harus mengikuti moralitas tertentu,
bagaimana kita dapat mengambil si kap yang bertanggung-jawab berhadapan dengan pelbagai
moralitas”. de Vos (1987), mengatakan bahwa “etika adalah ilmu pengetahuan tentang kesusilaan
dan moral. Sedangkan moral adalah hal-hal yang mendorong orang untuk melakukan tindakan -
tindakan yang baik sebagai kewajiban untuk norma”.
Mengenai pemikiran filosofis tentang manusia, pada umumnya pandangan “Timur”
menitikberatkan sifat hakikat manusia sebagai makhluk sosial. Ki Ageng Suryomentaram (1974)
misalnya, berpendapat bahwa: “manusia termasuk jenis yang cara hidupnya berkelompok, jadi
serupa dengan jenis lebah. Dalam kelompok, orang saling memberi dan mengambil kefaedahan
masing-masing. Tindakan tersebut dinamakan gotong -royong atau kemasyarakatan.Oleh sebab itu menurut keberadaan -nya, sifat hakikat manusia adalah sebagai makhluk
individu yang memasyarakat dan makhluk sosial yang mengindividu. Perbedaan setiap potensi
individual mengendap di dalam keutuhan masyarakat; dan sebaliknya keutuhan masyarakat
tergantung pada sistem harmonisasi hubungan antar individu dengan keragaman potensi masing -
masing. Jadi dapat dipahami bahwa pada satu sisi, kesempurnaan dunia hidup bersama tergantung
pada optimalisasi pengembangan kepribadian individu.Selanjutnya, agar kehidupan berlangsung hingga tujuan akhir, maka manusia harus mampu
menyediakan segala kebutuhan hidup. Sadar atas segala kekurangan dan keterbatasannya,
seseorang lalu menjalin hubungan dengan orang lain sesamanya. Adapun tuju annya tidak lain
adalah agar mereka bisa saling menutupi kekurangannya, dengan cara mengikat diri dalam
kebersamaan menurut sistem tertentu yang telah mereka sepakati, sehingga terbentuk suatu
kebersamaan di dalam sebuah organisasi sosial kemasyarakatan. Kemudian, kesadaran moral juga berfungsi sebagai pengendali perilaku, sedemikian rupa
sehingga seseorang mampu berperilaku jujur menurut moralitas bersyukur (ketika memperolehsesuatu), bersabar (ketika mendapat ujian hidup) dan berikhlas (k etika harus kehilangan).
Sesungguhnya, kesadaran moral itu selalu ada di dalam diri setiap orang. Hanya saja sering kali
terhalang oleh nafsu negatif yang mendorong suatu perbuatan dilakukan. Nafsu adalah baik,
tetapi ketika tidak terkontrol oleh akal dan tanpa pertimbangan rasa, maka lalu berubah menjadi
kejahatan.

kesimpulan Jadi, kesadaran moral mendorong terbentuknya suatu keterikatan sosial dalam bentuk kerja
sama dalam kehidupan bermasyarakat. Atas kesadaran moral itulah kemudian berfungsi menjadi
satu wawasan bagi seluruh individu dalam bermasyarakat dan kesadaran moral yang kuat mendorong kreativitas untuk berproduksi secara terkendali
menurut norma-norma etika ke arah terbentuknya kehidupan masyarakat berkead ilan. Oleh sebab
itu, tiga pilar moralitas dan etika tersebut wajib ditanam dibina dan dikembangkan di dalam diri
setiap individu melalui pendidikan keluarga, pendidikan sekolah dan pendidikan bermasyarakat.
Jika berhasil, maka konflik kepentingan antara p aham individualisme dan kolektivisme justru
menjadi energi sosial untuk mendorong pertumbuhan kehidupan masyarakat berkeadilan
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by Wulan Agustina -
Nama : Wulan Agustina
Npm : 2213053011

Secara klasik, ada dua jenis konflik kepentingan yaitu antara kepentingan umum keseluruhan masyarakat dan kepentingan khusus bagi setiap individu.
Ketika kepentingan umum tidak menyerap keberagaman tuntutan individual dan ketika kepentingan individual mengganggu kepentingan umum, maka pasti terjadi konflik.
Misalnya, pembebasan tanah warga untuk pelebaran jalan akan mengakibatkan konflik antara kepentingan individual dan masyarakat keseluruhan, jika hak warga atas tanah itu dirampas begitu saja.

Kini, tradisi konflik antara kepentingan individu dan masya rakat melemah dan bahkan cenderung tidak muncul ke permukaan.
Sedangkan yang muncul adalah konflik antar individu atau grup untuk mendapatkan kekuasaan dalam pemerintahan.
Kalau tradisi konflik kepentingan individu dan masyarakat justru "menggairahkan" kehidupan bermasyarakat, maka gairah itu kini berubah menjadi sebuah kesibukan yang menghabiskan energi untuk memerangi para koruptor.
Padahal, jika para penguasa memiliki komitmen moral dan etika yang kuat, maka mengelola tradisi konflik kepentingan, justru memberi keuntungan bagi seluruh individu dan masyarakat dan otomatis bagi para pemimpin.
Karena di dalam diri individu terdapat potensi sosial dan di dalam masyarakat terdapat potensi individual.
Jadi, paradigma konflik sosial antara dua kepentingan menjadi lebih rumit.
Potensi individual yang terkandung di dalam individualisme berubah menjadi negatif berupa keserakahan.
Terlebih moral negatif keserakahan itu menjadi watak para pemimpin dan pejabat pemerintahan.
Maka konflik antara kepentingan individual (individualisme) dan kepentingan ko lektif (kolektivisme) justru menjadi potensi bagi eksistensi masyarakat.

Oleh sebab itu, kunci persoalannya terletak pada sejauh mana kesadaran moral dan etika menjadi watak perilaku setiap individu.
Jika kesadaran moral terbingkai dalam sistem norma-norma perilaku sosial (etika), maka kedua kepentingan akan terselenggara secara berkeadilan.
Misalnya analisis obyek tentang kepentingan individual, menghasilkan ragam jenis, dan bentuk.
Arti Moral dan Etika Dalam Webster's New Collegiate Dictionary dijelaskan bahwa moral berakar dari b ahasa Latin "mos" atau "mores", berarti costum,. Sedangkan mengenai etika, ditandaskan b ahwa "etika bukan sumber tambahan moralitas melainkan merupakan filsafat yang merefleksikan ajaran -ajaran moral".

Sedangkan moral adalah hal -hal yang mendorong orang untuk melakukan tindakan -tindakan yang baik sebagai kewajiban untuk norma".
Dari bentuk hubungan antara moral dan etika dapat dirumuskan bahwa moral lebih bersifat abstrak universal, sedangkan etika lebih bersifat konkret khusus (obyektif).
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by Nadia tri utami 2213053300 -
Nama : Nadia Tri Utami
NPM : 2213053300

Jurnal ini membahas konflik antara individualisme dan kolektivisme dalam kehidupan masyarakat, serta peran kesadaran moral dan etika sebagai solusi untuk mengatasi konflik tersebut. Pemikiran cerdas Veeger menekankan bahwa keterikatan individu dengan masyarakat bukanlah secara sepihak, tetapi relatif saling bergantung antara satu dengan yang lain. Hal ini menunjukkan bahwa kehidupan bermasyarakat adalah suatu sistem manajemen untuk mengorganisir kemampuan individual menjadi sebuah kekuatan sosial.

Jurnal ini juga menyoroti bahwa dalam pendidikan terkandung benih moral, berupa dorongan sosial setiap orang untuk saling berbuat baik. Dorongan moral saling mendidik menunjukkan adanya keadilan sosial, yang dikembangkan menjadi suatu sistem filsafat perilaku yaitu etika. Pendidikan diartikan sebagai menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.

Selain itu, jurnal ini membahas pemikiran filosofis tentang manusia dan masyarakat. Van Peursen menunjukkan "kualitas pribadi" sebagai kunci dari daya dorong hidup, dengan daya kreatif sebagai ciri penting kepribadian manusia. Kreativitas dinilai sebagai daya dalam memahami tuntutan perubahan, sehingga seseorang mampu menyesuaikan diri terhadap perubahan yang sedang dan bahkan yang akan terjadi.

Terakhir, jurnal menegaskan bahwa konflik antara individualisme dan kolektivisme tidak perlu dibenturkan, tetapi perlu dikelola menurut nilai-nilai moral dan etika. Ada tiga komponen moral dan etika bermasyarakat yang perlu dibina untuk dikembangkan secara berkelanjutan, yaitu kesadaran moral, kreativitas, dan pengendalian perilaku dalam berproduksi .
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by Nasywa Fadillah Asnah 2253053020 -
Nama: Nasywa Fadillah Asnah
NPM : 2253053020

Kesadaran moral dalam kehidupan bermasyarakat mencerminkan suatu pemikiran kefilsafatan yang mendasari tindakan dan nilai-nilai manusia dalam interaksi sosial. Kefilsafatan moral mengajukan pertanyaan fundamental tentang hak, kewajiban, dan moralitas individu dalam konteks hubungan dengan sesama dan lingkungan sosialnya.

Pertama-tama, filosofi moral mengeksplorasi akar dari kesadaran moral itu sendiri. Apakah moralitas bersumber dari agama, rasionalitas, atau budaya? Pemikiran ini membantu membentuk dasar-dasar nilai yang mendasari keputusan dan tindakan individu dalam masyarakat.

Selanjutnya, kesadaran moral juga menyoroti tanggung jawab sosial dan kewajiban terhadap sesama. Kefilsafatan moral mengeksplorasi konsep etika sosial dan sejauh mana individu bertanggung jawab atas kesejahteraan masyarakat. Dalam hal ini, konsep keadilan, kesetaraan, dan kepedulian menjadi pokok pemikiran filosofi moral.

Penting juga untuk mempertimbangkan konflik moral yang mungkin timbul dalam kehidupan bermasyarakat. Kefilsafatan moral membantu menjawab pertanyaan tentang bagaimana mengelola perbedaan nilai dan membangun masyarakat yang inklusif dan berkelanjutan.

Kesadaran moral dalam kehidupan bermasyarakat adalah sebuah refleksi dari pemikiran kefilsafatan yang menggali makna moralitas dan kewajiban manusia dalam dinamika kompleks kehidupan sosial. Dengan memahami dasar-dasar filosofi moral, individu dapat lebih sadar dan bertanggung jawab terhadap perannya dalam membentuk masyarakat yang adil, etis, dan berkelanjutan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by Luluk Utami 2213053257 -
Nama : Luluk Utami
NPM : 2213053257

Identitas Jurnal
Nama Jurnal : Tidak terdapat nama jurnal pada jurnal tersebut.
Volume : Tidak terdapat volume pada jurnal ini.
Nomor : Tidak terdapat nomor pada jurnal ini.
Halaman : 1-9
Tahun Terbit :Tidak terdapat tahun terbit pada jurnal ini.
Judul Jurnal : Kesadaran Moral Kehidupan Bermasyarakat:
Suatu Pemikiran Kefilsafatan
Nama Penulis : Suparlan Suhartono

Analisis Jurnal
1. Judul
Jurnal ini berjudul Kesadaran Moral Kehidupan Bermasyarakat: Suatu Pemikiran Kefilsafatan , Judul tersebut sudah sesuai dengan isi jurnal.

2. Penulis
Jurnal ini di tulis oleh satu orang penulis yaitu Suparlan Suhartono, Penulisan nama sudah tepat karena ditulis tidak dengan menyertakan gelar.

3. Korespondensi
Dalam jurnal ini nama dari penulis dilengkapi dengan lembaga pendidikan nya yaitu Jurusan Administrasi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Makassar

4. Abstrak
Dalam jurnal ini, abstrak ditulis dengan satu bahasa saja yaitu bahasa Inggris.

5. Kata Kunci
Dalam jurnal ini ditulis dengan satu bahasa yaitu bahasa Inggris saja kata kuncinya  yaitu social life, morality consciousness

6. Pendahuluan
Membahas tentang kesadaran moral dalam kehidupan bermasyarakat dan konflik antara individualisme dan kolektivisme. Hal ini menekankan pentingnya menggabungkan dua potensi di balik konflik dan peran kesadaran moralitas dan norma etika dalam menyelesaikan masalah ini. Jurnal ini juga menggali aspek filosofis moralitas dan etika, menyoroti pentingnya kesadaran moral dan perilaku etis dalam meningkatkan pembangunan masyarakat manusia.

7. Tidak terdapat metode dalam jurnal ini

8. Pembahasan membahas tentang Konflik dua paham sosial antara individualisme dan kolektivisme tidak perlu di benturkan. Dan dalam jurnal ini juga membahas ada 3 komponen etika bermasyarakat yang perlu di kembangkan. Yaitu yang petama Kesadaran Moral, mendorong terbentuknya suatu keterikatan sosial dalam bentuk kerja
sama dalam kehidupan bermasyarakat. Atas kesadaran moral itulah kemudian berfungsi menjadi satu wawasan bagi seluruh individu dalam bermasyarakat. Yang kedua kreativitas dalam reproduksi, Kreativitas kehidupan suatu masyarakat sangat ditentukan oleh lapisan sosial golongan tengah (middle class). Golongan ini adalah kaum intelektual yang berkompeten dalam teori dan sistem pemberdayaan IPTEK. Atas kompeten sinya itu, mereka bersinergi dalam berkreativitas untuk meningkatkan produksi pangan, sandang, papan, dan alat
perlengkapan hidup lainnya. Sehingga masyakat menjadi semakin maju, dan kreatif. Yang ketiga pengendalian perilaku dalam berproduksi. tujuannya meningkatkan produktivitas tidak ada lain kecuali untuk mewujudkan kesejahteraan umum bagi totalitas kemasyarakatan. Bukan berproduksi dengan cara menguras habis sumber daya alam, tetapi menurut azas keadilan (renewable).

9. Kesimpulan
Pada bagian kesimpulan menjelaskan tentang kesadaran moral yang kuat mendorong kreativitas untuk berproduksi secara terkendali menurut norma-norma etika ke arah terbentuknya kehidupan masyarakat berkead ilan. Oleh sebab
itu, tiga pilar moralitas dan etika tersebut wajib ditanam dibina dan dikembangkan di dalam diri setiap individu melalui pendidikan keluarga, pendidikan sekolah dan pendidikan bermasyarakat.Jika berhasil maka konflik kepentingan antara p aham individualisme dan kolektivisme justru menjadi energi sosial untuk mendorong pertumbuhan kehidupan masyarakat berkeadilan. Di dalam masyarakat berkeadilan, setiap individu mendapat keleluasaan berdinamika untuk
mengoptimalkan potensi dirinya menjadi seorang individu berkepribadian ideal. Sebaliknya, dengan demikian otomatis masyarakat menemukan jati dirinya yaitu sebagai suatu sistem manajemen sosial.

10.Daftar Pustaka/ Daftar bacaan
Pada bagian daftar Pustaka sudah di cantumkan dengan jelas referensi bacaanya.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by Vivi Natasya 2213053089 -
Nama: Vivi Natasya
NPM : 2213053089

Analisis jurnal "Kesadaran Moral Kehidupan Bermasyarakat: Suatu Pemikiran Kefilsafatan". Oleh Suparlan Suhartono dari jurusan administrasi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Makassar.

Jurnal ini membahas tentang konflik antara individualisme dan kolektivisme dalam kehidupan masyarakat, serta pentingnya kesadaran moral dan etika sebagai solusi untuk mengatasi konflik tersebut. Penekanan diberikan pada peran kreativitas dalam menghadapi perubahan dalam kehidupan sosial, serta hubungan antara kesadaran moral, kreativitas, dan pengendalian perilaku dalam berproduksi. Pendidikan juga dianggap memiliki peran penting dalam menanamkan nilai-nilai moral dan etika dalam masyarakat.

Pemikiran ini menekankan bahwa kesadaran moral yang kuat dapat mendorong kreativitas untuk berproduksi sesuai dengan norma etika, dan tiga pilar moralitas dan etika tersebut harus ditanam dan dikembangkan melalui pendidikan. Konflik antara individualisme dan kolektivisme juga dipandang sebagai energi sosial yang dapat mendorong pertumbuhan masyarakat berkeadilan, di mana setiap individu memiliki keleluasaan untuk mengoptimalkan potensi dirinya, dan masyarakat menemukan jati dirinya sebagai suatu sistem manajemen sosial.

Dengan demikian, jurnal ini memberikan pemahaman mendalam mengenai konflik antara individualisme dan kolektivisme, serta menekankan pentingnya kesadaran moral, kreativitas, dan pendidikan dalam mengelola konflik tersebut untuk mencapai masyarakat yang adil dan berkeadilan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by Annisatul Alfaidah -
Nama: Annisatul Alfaidah
NPM: 2213053078

Analisis video 1
Judul Jurnal: Kesadaran Moral Kehidupan Bermasyarakat: Suatu Pemikiran Kefilsafatan
Penulis: Suparlan Suhartono
Keywords: Social life, morality consciousness

Jurnal ini membahas tentang adanya dua kepentingan yang saling bertentangan di setiap masyarakat. Individualisme mengedepankan kepentingan individu. kolektivisme menekankan kepentingan masyarakat.Fakta ini benar-benar dipahami sebagai hakikat masyarakat manusia itu sendiri. Menurut filsafat etika, masyarakat adalah suatu sistem komunikasi sosial antara individu untuk mencapai tujuan bersama. Dengan demikian, konflik antara kepentingan individu (individualisme) dan kepentingan kolektif (kolektivisme) justru menjadi potensi bagi eksistensi masyarakat .
Oleh karena itu, pertanyaan kuncinya terletak pada sejauh mana kesadaran moral dan moralitas menjadi ciri perilaku setiap individu. Jika kesadaran moral dibingkai dalam suatu sistem standar perilaku sosial (moral), maka kedua kepentingan tersebut akan terwujud secara adil. Metode analisis dan sintesis digunakan dalam refleksi ini. Keduanya digabungkan secara dialektis , sehingga menjadi metode analisis sintetik. Penilaian ini menegaskan bahwa ada tiga komponen moral dan etika dalam masyarakat yang perlu didorong untuk pembangunan berkelanjutan. Yang pertama adalah kesadaran moral, yang kedua adalah kreativitas dan reproduksi. Ketiga, mengontrol perilaku dalam produksi.
Kesadaran moral yang kuat mendorong kemampuan kreatif setiap individu untuk dihasilkan secara mandiri melalui pendidikan keluarga, pendidikan sekolah, dan pendidikan masyarakat. Jika berhasil maka konflik kepentingan antara individualisme dan kolektivisme akan benar-benar menjadi motor penggerak sosial yang mendorong berkembangnya masyarakat berkeadilan. Dalam masyarakat yang adil, setiap individu mempunyai kebebasan dinamis untuk memaksimalkan potensinya untuk menjadi individu berkepribadian ideal.
Di sisi lain, masyarakat dengan sendirinya menemukan identitasnya sendiri, yaitu sistem manajemen sosial.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by Okta Alvonsa Modestia 2213053025 -
Okta Alvonsa Modestia
2213053025

Analisis Jurnal 1
Judul : Kesadaran Moral Kehidupan Bermasyarakat : Suatu Pemikiran Kefilsafatan
Penulis : Suparlan Suhartono
Kata kunci : social life, morality consciousness

Secara klasik, ada dua jenis konflik kepentingan yaitu antara kepentingan umum keseluruhan masyarakat dan kepenti ngan khusus bagi setiap individu, Ketika kepentingan umum tidak menyerap keberagaman tuntutan individual dan ketika kepentingan individual mengganggu kepentingan umum, maka pasti terjadi konflik, Misalnya, pembebasan tanah warga untuk pelebaran jalan akan mengakibatkan konflik antara kepentingan individual dan masyarakat keseluruhan, jika hak warga atas tanah itu dirampas begitu saja

Kini, tradisi konflik antara kepentingan individu dan masya rakat melemah dan bahkan cenderung tidak muncul ke permukaan Sedangkan yang muncul adalah konflik antar individu atau grup untuk mendapatkan kekuasaan dalam pemerintahan

Padahal, jika para penguasa memiliki komitmen moral dan etika yang kuat, maka mengelola tradisi konflik kepentingan, justru memberi keuntungan bagi seluruh individu dan masyarakat dan otomatis bagi para pemimpin
Karena di dalam diri individu terdapat potensi sosial dan di dalam masyarakat terdapat potensi individual

Jadi, paradigma konflik sosial antara dua kepentingan menjadi lebih rumit, Potensi individual yang terkandung di dalam individualisme berubah menjadi negatif berupa keserakahan,Terlebih moral negatif keserakahan itu menjadi watak para pemimpin dan pejabat pemerintahan

Oleh sebab itu, kunci persoalannya terletak pada sejauh mana kesadaran moral dan etika menjadi watak perilaku setiap individu, .Jika kesadaran moral terbingkai dalam sistem norma-norma perilaku sosial (etika), maka kedua kepentingan akan terselenggara secara berkeadilan

Dari bentuk hubungan antara moral dan etika dapat dirumuskan bahwa moral lebih bersifat abstrak universal, sedangkan etika lebih bersifat konkret khusus (obyektif)
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by Desviana Safitri 2213053064 -
Nama : Desviana Safitri
NPM : 2213053064

Artikel tersebut membahas konflik antara individualisme dan kolektivisme dalam kehidupan masyarakat, serta pentingnya kesadaran moral, kreativitas, dan etika sebagai solusi untuk mengatasi konflik tersebut. Pemikiran tersebut menyoroti peran pendidikan dalam menanamkan nilai-nilai moral dan etika dalam masyarakat. Konflik antara kepentingan individualisme dan kolektivisme dianggap sebagai potensi bagi eksistensi masyarakat, dengan kunci persoalannya terletak pada sejauh mana kesadaran moral dan etika menjadi watak perilaku setiap individu. Metoda analisa dan sintesa digunakan dalam pemikiran ini, dengan mengurai obyek materi pemikiran untuk kemudian dirajut kembali menjadi suatu bentuk baru.

Dari perspektif filosofi moral, masyarakat dipandang sebagai suatu sistem komunikasi sosial antar individu untuk mencapai tujuan bersama, dan konflik antara kepentingan individualisme dan kolektivisme menjadi potensi bagi eksistensi masyarakat. Dalam hal ini, kesadaran moral dan etika dianggap sebagai faktor penting dalam menyeimbangkan kepentingan individual dan kolektif. Selain itu, artikel juga menyoroti pandangan ahli filosofi yang menekankan pentingnya kualitas pribadi dan potensi kreatif sebagai kunci dalam mengatasi konflik antara individualisme dan kolektivisme.

Artikel tersebut juga menekankan bahwa kesadaran moral mendorong kerja sama dalam masyarakat, kreativitas meningkatkan produktivitas, dan etika mengendalikan perilaku dalam berproduksi. Konsep ini diperkuat dengan pemikiran bahwa kehidupan bermasyarakat adalah suatu sistem manajemen untuk mengorganisir kemampuan individual menjadi sebuah kekuatan sosial, agar kemudian tujuan bersama seluruh individu anggotanya dapat terwujud. Kesadaran moral yang kuat juga dianggap mendorong kreativitas untuk berproduksi sesuai dengan norma.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by Priscella Brenda Sylvania 2213053045 -
Nama : Priscella Brenda Sylvania
NPM : 2213053045

Artikel jurnal berjudul “Kesadaran Moral Kehidupan Bermasyarakat: Suatu Pemikiran Kefilsafatan” dan ditulis oleh Suparlan Suhartono dari Jurusan Administrasi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Makassar. Abstrak tulisan tersebut menyatakan bahwa konflik antara individualisme dan kolektivisme merupakan opini umum di masyarakat, dan secara historis konflik tersebut telah berlangsung dan kini diwarnai sepenuhnya oleh perilaku koruptif. Artikel jurnal ini berargumentasi bahwa dari pendekatan filsafat moralitas (etika), konflik ini tidak perlu diakhiri. Namun yang menjadi persoalan besar adalah bagaimana menggabungkan dua potensi yang melatarbelakangi konflik tersebut. Artikel jurnal ini menyarankan bahwa hati nurani dan perilaku etis mempunyai kekuatan untuk memecahkan masalah ini. Artikel jurnal ini menyimpulkan bahwa masyarakat yang sarat dengan kesadaran moralitas individu harus ditumbuhkan dan dikembangkan, dan sebaliknya, masyarakat yang memiliki norma-norma etika haruslah tertata. Artikel jurnal ini menggunakan metode analisis dan sintesis, yaitu gabungan verifikasi dialektika, untuk menganalisis objek pemikiran dan kemudian menyusunnya kembali menjadi bentuk pengetahuan baru. Artikel jurnal ini juga membahas tentang pengertian filsafat, moralitas, dan etika, serta kaitannya dengan perilaku. Artikel jurnal ini menekankan bahwa kesadaran moral dan etika harus menjadi tanggung jawab setiap individu dalam masyarakat, dan harus dikembangkan melalui pendidikan keluarga, pendidikan sekolah, dan pendidikan masyarakat.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by Puji Endang Lestari 2213053301 -
Nama : Puji Endang Lestari
NPM : 2213053301

Analisis Jurnal 1

Identitas Jurnal
Nama Jurnal : Tidak terdapat nama jurnal pada jurnal tersebut.
Volume : Tidak terdapat volume pada jurnal ini.
Nomor : Tidak terdapat nomor pada jurnal ini.
Halaman : 1-9
Tahun Terbit :Tidak terdapat tahun terbit pada jurnal ini.
Judul Jurnal : Kesadaran Moral Kehidupan Bermasyarakat
Suatu Pemikiran Kefilsafatan
Nama Penulis : Suparlan Suhartono

Artikel jurnal yang berjudul Kesadaran Moral Kehidupan Bermasyarakat tersebut membahas tentang konflik antara individualisme dan kolektivisme dalam masyarakat serta perlunya mengelolanya sesuai nilai moral dan etika agar menjadi kekuatan sosial bagi kehidupan bermasyarakat. Pasal tersebut menekankan pentingnya pengembangan tiga komponen nilai-nilai moral dan etika dalam masyarakat: pertama, kesadaran moral, yang penting bagi individu untuk membangun kehidupan komunal dengan memadukan potensi-potensi yang beragam ke dalam suatu sistem kerja sama. Hal ini sejalan dengan penekanan Van Peursen pada kualitas pribadi sebagai pendorong utama kehidupan, yang mendorong individu untuk bertindak berdasarkan kenyataan dan kreatif dalam mengambil keputusan untuk beradaptasi dengan perubahan dan tantangan hidup.

Artikel ini juga mendalami hakikat manusia dan masyarakatnya, dengan tujuan untuk menilai kesesuaian konflik antara individualisme dan kolektivisme dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini menyoroti peran filsafat moral (etika) dalam membentuk perilaku sosial dan menekankan pentingnya kesadaran moral individu dan etika dalam menyeimbangkan kepentingan individu dan kolektif secara adil.

Metodologi yang digunakan dalam artikel ini melibatkan penggunaan metode analitis dan sintetik, yang digabungkan dengan cara verifikatif dialektis untuk menganalisis dan mensintesis pokok bahasan. Pendekatan ini melibatkan penguraian materi ke dalam berbagai bentuk dan kemudian disusun kembali sehingga membentuk pengetahuan baru, seperti pencapaian kebaikan bersama sebagai hasil keseimbangan kepentingan individu dan kolektif.

Secara keseluruhan, artikel ini memberikan analisis komprehensif mengenai konflik antara individualisme dan kolektivisme dalam masyarakat, menekankan pentingnya nilai-nilai moral dan etika dalam mengelola konflik ini dan mencapai kesejahteraan komunal. Buku ini mengacu pada perspektif dan metodologi filosofis untuk memberikan wawasan mengenai dinamika konflik sosial dan potensi kemajuan masyarakat.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by Tantri Ayu Ratna Sari 2213053269 -
Nama: Tantri Ayu Ratna Sari
NPM: 2213053269
Analisis dari artikel jurnal "Kesadaran Moral dalam Kehidupan Bermasyarakat: Suatu Pemikiran Kefilsafatan" menyoroti konflik antara individualisme dan kolektivisme dalam kehidupan masyarakat. Artikel ini menekankan bahwa kesadaran moral dan etika memiliki peran penting dalam mengatasi konflik tersebut. Konflik ini juga dipengaruhi oleh perilaku korup, yang menunjukkan kompleksitas dalam dinamika sosial.

Pemikiran ini juga membahas arti dan isi filsafat, moral, dan etika, serta hubungan antara moral dan etika. Hal ini menunjukkan bahwa pemikiran filosofis tentang manusia dan masyarakat memainkan peran penting dalam memahami konflik antara individualisme dan kolektivisme. Selain itu, artikel ini menyoroti pentingnya pendidikan dalam menanamkan nilai-nilai moral dan etika dalam masyarakat, menekankan bahwa pendidikan memiliki peran krusial dalam membentuk kesadaran moral dan etika.

Artikel ini juga menekankan bahwa kesadaran moral, kreativitas, dan etika berperan penting dalam kehidupan bermasyarakat. Kesadaran moral mendorong kerja sama dalam masyarakat, kreativitas meningkatkan produktivitas, dan etika mengendalikan perilaku dalam berproduksi. Konflik antara individualisme dan kolektivisme dapat diatasi melalui pengelolaan yang mengutamakan nilai-nilai moral dan etika, menunjukkan bahwa pemikiran filosofis juga dapat menjadi landasan untuk mengatasi konflik sosial.

Selain itu, artikel ini menyoroti pentingnya pertumbuhan kehidupan masyarakat berkeadilan, di mana setiap individu memiliki keleluasaan untuk mengoptimalkan potensi dirinya. Hal ini menunjukkan bahwa artikel ini tidak hanya menyoroti konflik sosial, tetapi juga memberikan pandangan tentang bagaimana masyarakat ideal seharusnya berfungsi.

Secara keseluruhan, artikel ini memberikan pemahaman yang mendalam tentang konflik antara individualisme dan kolektivisme dalam kehidupan masyarakat.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by Intan purnama sari 2213053072 -
Nama: Intan Purnama Sari
NPM: 2213053072

Identitas Jurnal
Nama Jurnal : Tidak terdapat nama jurnal pada jurnal tersebut.
Volume : Tidak terdapat volume pada jurnal ini.
Nomor : Tidak terdapat nomor pada jurnal ini.
Halaman : 1-9
Tahun Terbit :Tidak terdapat tahun terbit pada jurnal ini.
Judul Jurnal : Kesadaran Moral Kehidupan Bermasyarakat:
Suatu Pemikiran Kefilsafatan
Nama Penulis : Suparlan Suhartono

Artikel ini membahas tentang kesadaran moral dalam kehidupan bermasyarakat dan konflik antara individualisme dan kolektivisme. Hal ini menekankan pentingnya menggabungkan dua potensi di balik konflik dan peran kesadaran moralitas dan norma etika dalam menyelesaikan masalah ini. Jurnal ini juga menggali aspek filosofis moralitas dan etika, menyoroti pentingnya kesadaran moral dan perilaku etis dalam meningkatkan pembangunan masyarakat manusia.

Menurut sudut pandang manajemen pendidikan, ada dua pilihan yaitu
apakah dengan sistem menyeragamkan atau justru membina kebebasan untuk mengembangkan
berbagai kreativitas individual. Jika penyeragaman dipilih, maka potensi kreativitas individual sebagai hak individu bisa terancam tidak berkembang. Sebaliknya, jika pembebasan dipilih, maka
kemapanan sosial sebagai hak masyarakat bisa goyah.

Ada tiga komponen moral dan etika bermasyarakat yang perlu dibina untuk dikembangkan secara berkelanjutan. Pertama, kesadaran moral. Fakta membuktikan bahwa potensi individual
bersifat terbatas. Padahal eksistensi kehidupan manusia terarah pada suatu tujuan. Kedua, kreativitas dalam reproduksi. Wawasan sosial tersebut, selanjutnya mendorong kehidupan bermasyarakat untuk meningkatkan
kreativitas dan produktivitas. Kreativitas kehidupan suatu masyarakat sangat ditentukan oleh
lapisan sosial golongan tengah (middle class). Ketiga, pengendalian perilaku dalam berproduksi. Teknologi dan perindustrian, memiliki kekuatan pelipat-gandaan dalam berproduksi, tetapi perlu diingat bahwa karakteristik
berproduksi seperti itu, berakibat eksploratif dan eksploitatif terhadap sumber daya alam, sehingga ekosistem bisa terancam.

Jadi, kesadaran moral yang kuat mendorong kreativitas untuk berproduksi secara terkendali
menurut norma-norma etika ke arah terbentuknya kehidupan masyarakat berkead ilan. Oleh sebab itu, tiga pilar moralitas dan etika tersebut wajib ditanam dibina dan dikembangkan di dalam diri setiap individu melalui pendidikan keluarga, pendidikan sekolah dan pendidikan bermasyarakat.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by Rahma Aulia Putri Rahma -
Nama : Rahma Aulia Putri
NPM : 2213053123
Penulis Suparlan Suhartono membahas kesadaran moral dalam kehidupan bermasyarakat melalui jurnal "Kesadaran Moral Kehidupan Bermasyarakat: Suatu Pemikiran Kefilsafatan." Abad ke-21 masih diwarnai konflik kepentingan antara masyarakat dan individu. Filsafat perilaku (moral) atau etika dianggap sebagai kerangka pikir untuk memahami masalah perilaku manusia. Moralitas, berakar dari bahasa Latin, berhubungan dengan prinsip-prinsip benar dan salah dalam perilaku, sedangkan etika, berasal dari bahasa Yunani, terkait dengan kebiasaan atau watak.

Penulis menjelaskan bahwa pendidikan memiliki peran penting dalam membentuk moral dan etika bermasyarakat. Manusia yang labil memerlukan binaan yang tepat, dan pendidikan menjadi tuntutan kodratnya. Melalui sistem interaksi saling didik-mendidik, individu terlibat dalam pencerdasan spiritual, intelektual, dan moral. Kesadaran akan asal-mula dan tujuan kehidupan menjadi landasan, membimbing perilaku yang bernilai, mendorong kreativitas, produktivitas, dan sikap adil sepanjang hidup. Nilai moral dan etika menjadi kunci dalam membentuk masyarakat yang berkarakter dan berkeadilan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by Vraditha Aulia Putri 2213053090 -
Nama : Vraditha Aulia Putri
NPM : 2213053090

Analisis jurnal 1
Kesadaran Moral dalam Kehidupan Bermasyarakat : Suatu Pemikiran Kefilsafatan

Pada jurnal artikel tersebut menyoroti konflik antara individualisme dan kolektivisme dalam kehidupan masyarakat, serta peran kesadaran moral, kreativitas, dan etika dalam mengatasi konflik tersebut. Artikel ini menekankan bahwa kesadaran moral dan etika sangat penting dalam menjalani kehidupan bermasyarakat, karena kesadaran moral mendorong kerja sama, kreativitas meningkatkan produktivitas, dan etika mengendalikan perilaku dalam berproduksi. Pendidikan juga dianggap memiliki peran penting dalam menanamkan nilai-nilai moral dan etika dalam masyarakat.

Selain itu, artikel ini menyoroti bahwa konflik antara individualisme dan kolektivisme dapat diatasi melalui pengelolaan yang mengutamakan nilai-nilai moral dan etika. Hal ini menunjukkan bahwa pemikiran filosofis tentang manusia dan masyarakat juga memainkan peran penting dalam memahami konflik ini. Kesadaran moral yang kuat juga dianggap mendorong kreativitas untuk berproduksi sesuai dengan norma etika, dan tiga pilar moralitas dan etika tersebut harus ditanam dan dikembangkan melalui pendidikan.

Dengan demikian, artikel ini menekankan bahwa kesadaran moral, kreativitas, dan etika berperan penting dalam kehidupan bermasyarakat, dan bahwa pendidikan memiliki peran krusial dalam menanamkan nilai-nilai tersebut. Selain itu, artikel ini juga menyoroti pentingnya pertumbuhan kehidupan masyarakat berkeadilan, di mana setiap individu memiliki keleluasaan untuk mengoptimalkan potensi dirinya, dan masyarakat menemukan jati dirinya sebagai suatu sistem manajemen sosial.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by Velinda Widyacahya 2213053130 -
Nama : Velinda Widyacahya
NPM : 2213053130

A. Identitas Jurnal
1. Nama Jurnal : Tidak ada
2. Vol : Tidak ada
3. No : Tidak ada
4. Hal. : jumlah 9 halaman, tidak diketahui keterangan halaman
5. Tahun Terbit :Tidak ada
6. Judul Jurnal : Kesadaran Moral Kehidupan Bermasyarakat:
Suatu Pemikiran Kefilsafatan
7. Nama Penulis : Suparlan Suhartono

B. Analisis Jurnal
1. Judul
Judul sudah sesuai dengan isi jurnal yang berjudul Kesadaran Moral Kehidupan Bermasyarakat: Suatu Pemikiran Kefilsafatan.

2. Penulis
Penulisan nama penulis sudah tepat karena tidak dengan menyertakan gelar.

3. Korespondensi
Dalam jurnal ini nama dari penulis dilengkapi dengan lembaga pendidikan yaitu Jurusan Administrasi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Makassar.

4. Abstrak
Pada jurnal tersebut, abstrak ditulis dengan satu bahasa yaitu bahasa Inggris.

5. Pendahuluan
Pada pendahuluan membahas tentang kehidupan nyata masyarakat manusia masih tetap diliputi berbagai macam
konflik. Secara klasik, ada dua jenis konflik kepentingan yaitu antara kepentingan umum
keseluruhan masyarakat dan kepentingan khusus bagi setiap individu, moral negatif keserakahan itu menjadi watak para
pemimpin dan pejabat pemerintahan. Potensi kesatuan yang terkandung di dalam kolektivisme
terpendam begitu dalam, sehingga semangat kebersamaan tidak muncul ke permukaan.
Kehidupan menjadi kering kerontang, karena materialisme hedonistik watak nasional.

6. Pembahasan
Membahas tentang Arti dan Isi Filsafat.Jadi, cinta kearifan adalah suatu bentuk perilaku yang bersubstansi nilai -nilai aksiologis
keindahan, kebenaran dan kebaikan. Oleh sebab itu, secara etimologis, dalam istilah filsafat
sendiri memang terkandung persoalan tentang sistem perilaku ( morality) atau etika.Dari bentuk hubungan antara moral dan etika dapat dirumuskan bahwa moral lebih bersifat
abstrak universal, sedangkan etika lebih bersifat konkret khusus (obyektif). Dari pendekatan filsafat dan moral atau etika dapat disusun sebuah kerangka pikir
bahwa jika di dalam diri setiap individu tertanam kuat dorongan moral untuk berbuat kebaikan,
berarti mereka berada dalam satu ikatan moral di dalam dunia kebersamaan.Mengenai pemikiran filosofis tentang manusia, pada umumnya pandangan “Timur”
menitikberatkan sifat hakikat manusia sebagai makhluk sosial. dapat dipahami bahwa pada satu sisi, kesempurnaan dunia hidup bersama tergantung
pada optimalisasi pengembangan kepribadian individu. Pada sisi berlawanan, kesempurnaan
kepribadian setiap individu tergantung pada kualitas sistem komunikasi yang berl aku di dalam
dunia kebersamaan. selain itu kesadaran moral juga berfungsi sebagai pengendali perilaku, sedemikian rupa
sehingga seseorang mampu berperilaku jujur menurut moralitas bersyukur (ketika memperoleh sesuatu), bersabar (ketika mendapat ujian hidup) dan berikhlas (k etika harus kehilangan).
Sesungguhnya, kesadaran moral itu selalu ada di dalam diri setiap orang. ruang lingkup pendidikan mencakup tiga hal yaitu: 1) pencerdasan spiritual,
menumbuhkan kesadaran tentang asal-mula, tujuan, dan eksistensi kehidupan, 2) pencerdasan
intelektual, membina kemampuan akal agar mampu memecahkan setiap persoalan yang muncul
di sepanjang kehidupan, 3) pencerdasan moral, membimbing setiap perilaku agar selalu bernilai
bagi tujuan kehidupan.

7. Penutup
kesadaran moral yang kuat mendorong kreativitas untuk berproduksi secara terkendali
menurut norma-norma etika ke arah terbentuknya kehidupan masyarakat berkead ilan. Oleh sebab
itu, tiga pilar moralitas dan etika tersebut wajib ditanam dibina dan dikembangkan di dalam diri
setiap individu melalui pendidikan keluarga, pendidikan sekolah dan pendidikan bermasyarakat.
Jika berhasil, maka konflik kepentingan antara p aham individualisme dan kolektivisme justru
menjadi energi sosial untuk mendorong pertumbuhan kehidupan masyarakat berkeadilan.

8. Daftar Pustaka
Sumber yang dipakai oleh jurnal tersebut yaitu sebanyak 16 sumber bacaan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by Nawang Lutfia Sani 2213053287 -
Nama: Nawang Lutfia Sani
NPM: 2213053287

Analisis Jurnal 1

Identitas Jurnal
Nama Jurnal: Journal Unair
Volume: -
Nomor: -
Halaman: -
Tahun Terbit: 2013
Judul: Kesadaran Moral Kehidupan Bermasyarakat: Suatu Pemikiran Kefilsafatan
Nama Penulis: Suparlan Suhartono

-Judul: Jurnal ini berjudul "Kesadaran Moral Kehidupan Bermasyarakat: Suatu Pemikiran Kefilsafatan". Judul ini berjumlah 7 kata dan judul tersebut sudah sesuai dengan isi jurnal yang ditulis karena membahas mengenai pentingnya kesadaran moral dalam kehidupan bermasyarakat dan bagaimana filsafat moral atau etika dapat membantu mengatasi konflik antara individualisme dan kolektivisme.
-Penulis: Jurnal ini ditulis oleh seorang penulis yaitu Suparlan Suhartono. Penulisan nama penulis sudah benar karena nama ditulis tanpa gelar.
-Abstrak: Dalam jurnal ini abstrak ditulis hanya menggunakan Bahasa Inggris. Dalam abstrak berisi penjelasan singkat mengenai isi jurnal.
-Kata Kunci: Dalam jurnal ini kata kunci hanya ditulis dengan menggunakan Bahasa Inggris. Kata kunci terdiri dari 2 istilah yaitu "social life, morality consciousness". Istilah ini mengacu pada kehidupan sosial dan kehidupan moral.

Hasil Analisis:
Artikel "Kesadaran Moral Kehidupan Bermasyarakat: Suatu Pemikiran Kefilsafatan" membahas tentang konflik antara individualisme dan kolektivisme dalam kehidupan bermasyarakat dan bagaimana kesadaran moral dapat membantu mengatasi konflik tersebut. Artikel ini menjelaskan bahwa kesadaran moral memiliki kemampuan untuk memposisikan dan memfungsikan segala potensi individual untuk "social enforcement/penegakan sosial", sementara masyarakat difungsikan sebagai sistem proses mencapai kesejahteraan umum. Penulis juga meyakini bahwa obyek manusia dan masyarakatnya adalah masalah perilaku baik individual maupun sosial, sehingga bidang filsafat perilaku (moral) atau etika menjadi model bangunan kerangka pikir.

Artikel ini juga membahas tentang arti dan isi filsafat, yang secara etimologis berakar dari bahasa Yunani "philo sophia", yang berarti cinta dan kearifan. Dalam artikel penulis menjelaskan bahwa filsafat moral atau etika dapat membantu memecahkan konflik antara individualisme dan kolektivisme dengan menghasilkan pengetahuan baru berupa kesejahteraan umum.

Kesimpulannya adalah artikel ini membahas tentang pentingnya kesadaran moral dalam kehidupan bermasyarakat dan bagaimana filsafat moral atau etika dapat membantu mengatasi konflik antara individualisme dan kolektivisme. Artikel ini menjelaskan lebih dalam tentang konsep kesadaran moral dan etika dalam kehidupan bermasyarakat dari perspektif kefilsafatan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by Nanda Veri Apriansyah 2213053181 -
Nama: Nanda Veri Apriansyah
NPM: 2213053181

Analisis Jurnal
A. Identitas Jurnal
1. Nama Jurnal:-
2. Volume:-
3. Nomor:-
4. Halaman: 9 halaman
5. Tahun Terbit:-
6. Judul Jurnal: Kesadaran Moral Kehidupan Bermasyarakat: Suatu Pemikiran Kefilsafatan
7. Nama Penulis: Suparlan Suhartono

B. Abstrak Jurnal
1. Jumlah Paragraf: 1
2. Uraian Abstrak: Abstrak disajikan dalam bahasa Inggris
3. Keyword Jurnal: Social life, morality consciousness

C. Isi Jurnal
1. Masalah Penelitian: Konflik dalam masyarakat
2. Tujuan Penelitian: Meningkatkan kesadaran moral dan etika
3. Hasil penelitian: Konflik dua paham sosial antara individualisme dan kolektivisme tidak perlu dibenturkan, tetapi justru perlu dikelola menurut nilai-nilai moral dan etika, sehingga menjadi kekuatan sosial bagi kehidupan bermasyarakat. Ada tiga komponen moral dan etika bermasyarakat yang perlu dibina untuk dikembangkan secara berkelanjutan, yaitu kesadaran moral, kreativitas dalam reproduksi, dan pengendalian perilaku dalam berproduksi.

D. Kelebihan dan Kekurangan
1. Kelebihan : Abstrak disajikan dalam bahasa Inggris
2. Kekurangan : Abstrak hanya disajikan dalam bahasa Inggris
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by Siti Nurhaliza -
Nama : Siti Nurhaliza
Kelas : 2253053028

Jurnal ini berjudul Kesadaran Moral Kehidupan Bermasyarakat: Suatu Pemikiran Kefilsafatan
Suatu Pemikiran Kefilsafatan" menunjukkan bahwa jurnal ini akan membahas pemikiran filosofis terkait kesadaran moral dalam konteks kehidupan bersama. Dalam analisis tersebut, diharapkan adanya penyelidikan tentang bagaimana kesadaran moral memainkan peran dalam membentuk norma-norma masyarakat dan bagaimana filsafat memandang aspek ini. jurnal ini kemungkinan besar akan menguraikan konsep-konsep filosofis yang terkait dengan kesadaran moral dan bagaimana hal itu berkontribusi pada kehidupan bersama.
Ada tiga komponen moral dan etika bermasyarakat yang perlu dibina untuk dikembangkan secara berkelanjutan. Pertama, kesadaran moral. Fakta membuktikan bahwa potensi individual bersifat terbatas. Padahal eksistensi kehidupan manusia terarah pada suatu tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut, manusia wajib mempertahankan dan mengembangkan eksistensi kehidupannya itu. Atas keterbatasannya itu, mendorong munculnya suatu kesadaran moral setiap individu untuk membangun kehidupan bermasyarakat. Sadar akan segala keterbatasannya, mereka memadukan keberagaman potensi individual yang mereka miliki dalam bentuk sistem kerja-sama, sehingga menjadi satu kekuatan sosial untu k mencapai tujuan kesejahteraan umum. Adapun kesejahteraan umum bukan hanya berlaku secara kolektif saja, melainkan juga bagi seluruh individu anggotanya. Jadi, kesadaran moral yang kuat mendorong kreativitas untuk berproduksi secara terkendali menurut norma-norma etika ke arah terbentuknya kehidupan masyarakat berkead ilan. Oleh sebab itu, tiga pilar moralitas dan etika tersebut wajib ditanam dibina dan dikembangkan di dalam diri setiap individu melalui pendidikan keluarga, pendidikan sekolah dan pendidikan bermasyarakat. Jika berhasil, maka konflik kepentingan antara paham individualisme dan kolektivisme justru menjadi energi sosial untuk mendorong pertumbuhan kehidupan masyarakat berkeadilan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by Permata Balqis -
Nama: Permata Balqis
NPM: 2213053217

Judul artikel jurnal: "Kesadaran Moral Kehidupan Bermasyarakat:
Suatu Pemikiran Kefilsafatan"
Nama penulis: Suparlan Suhartono
Penerbit jurnal: Jurusan Administrasi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Makassar

Ringkasan isi artikel jurnal:
Konflik antara individualisme dan kolektivisme dalam masyarakat dapat dielakkan melalui manajemen pendidikan yang bijak. Manajemen pendidikan harus mempertimbangkan apakah akan mengadopsi pendekatan penyeragaman atau memberikan kebebasan untuk mengembangkan kreativitas individual. Penyeragaman berpotensi menghambat kreativitas individu, sementara pembebasan dapat mengancam stabilitas sosial. Dalam konteks moral dan etika, tiga komponen penting yang perlu ditekankan adalah kesadaran moral, kreativitas dalam reproduksi, dan pengendalian perilaku dalam berproduksi.

Kesadaran moral menjadi fondasi untuk membangun keterikatan sosial dan kerja sama dalam masyarakat. Kreativitas dalam reproduksi, terutama oleh golongan tengah, memacu peningkatan produktivitas dan kemajuan masyarakat. Pengendalian perilaku dalam berproduksi menjadi kunci untuk mengelola efek eksploratif dan eksploitatif teknologi dan perindustrian. Dengan menerapkan norma-norma etika, tujuan meningkatkan produktivitas harus berlangsung secara berkelanjutan dan adil terhadap sumber daya alam. Kesadaran moral yang kuat, kreativitas terkendali, dan pengendalian perilaku dalam produksi menjadi pilar-pilar penting yang harus ditanam dan dikembangkan melalui pendidikan keluarga, sekolah, dan bermasyarakat. Jika berhasil, konflik antara individualisme dan kolektivisme dapat menjadi pendorong pertumbuhan masyarakat yang berkeadilan, di mana setiap individu memiliki keleluasaan untuk mengoptimalkan potensinya, dan masyarakat menemukan identitasnya sebagai sistem manajemen sosial.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by Okvi Nurbaeti 2213053296 -
Nama: Okvi Nurbaeti
NPM: 2213053296

Judul Jurnal : Kesadaran Moral Kehidupan Bermasyarakat: Suatu Pemikiran Kefilsafatan
Nama Penulis : Suparlan Suhartono

Jurnal yang disajikan ini membahas konflik antara pandangan individualisme, yang menekankan fokus pada diri sendiri, dan pandangan kolektivisme, yang menekankan bahwa kepentingan masyarakat lebih penting daripada kepentingan pribadi. Artikel juga mengeksplorasi bagaimana kesadaran akan nilai-nilai moral dan prinsip-prinsip etika dapat membantu mengatasi konflik ini. Selain itu, pendidikan diakui sebagai faktor kunci dalam menanamkan nilai-nilai moral dan etika dalam masyarakat.

Jurnal tersebut juga membahas sifat dasar manusia sebagai individu sambil menekankan bahwa manusia juga merupakan bagian dari masyarakat. Kesadaran terhadap apa yang benar dan salah, serta pemahaman terhadap prinsip-prinsip moral, dianggap sangat penting dalam menjalani kehidupan bersama. Kreativitas juga diidentifikasi sebagai elemen kunci untuk menghadapi perubahan dalam konteks ini.

Penulis percaya bahwa hati nurani dan perilaku moral memiliki peran penting dalam menyelesaikan permasalahan yang timbul dari konflik. Jurnal ini menarik kesimpulan bahwa masyarakat yang memiliki kesadaran moral pribadi yang tinggi akan berkembang, begitu juga sebaliknya, masyarakat dengan norma etika yang teratur juga akan tumbuh. Dengan pendekatan analitis dan sintetik, penulis mengeksplorasi tindakan manusia dan sosial, membahas implikasi filosofis, moral, dan etika serta hubungannya dengan perilaku. Penulis mengemukakan bahwa moralitas memiliki sifat yang lebih abstrak dan universal, sedangkan etika bersifat lebih konkret dan spesifik. Kesimpulan dari jurnal ini adalah bahwa inti dari perilaku moral dan etika adalah memberikan manfaat bagi masyarakat.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by Issa Virnama 2213053043 -
Nama : Issa Virnama Della
Npm : 2213053043

Dalam Webster's New Collegiate Dictionary dijelaskan bahwa moral berakar dari bahasa Latin "mos" atau "mores", berarti costum, "relating to principles of right and wrong in behavior". Dalam bahasa Indonesia dikenal dengan "moralitas" (Ensiklopedi Umum, 1977) yaitu "tata tertib tingkah laku yang dianggap baik atau luhur dalam suatu lingkungan atau masyarakat". Jadi, moralitas kurang lebih berarti dorongan atau semangat batin untuk melakukan perbuatan baik. Sedangkan etika, berakar dari bahasa Yunani, "ethos", juga berarti kebiasaan atau watak.
Menurut Franz Magnis Suseno (1991), "ajaran moral memuat pandangan-pandangan nilai- nilai dan norma-norma moral yang terdapat di antara sekelompok manusia. Norma moral adalah aturan tentang bagaimana manusia harus hidup supaya menjadi baik sebagai manusia". Sedangkan mengenai etika, ditandaskan bahwa "etika bukan sumber tambahan moralitas melainkan merupakan filsafat yang merefleksikan ajaran -ajaran moral". Lebih lanjut, ditekankan bahwa "etika mempersoalkan tentang mengapa kita harus mengikuti moralitas tertentu, bagaimana kita dapat mengambil sikap yang bertanggung-jawab berhadapan dengan pelbagai moralitas". de Vos (1987), mengatakan bahwa "etika adalah ilmu pengetahuan tentang kesusilaan dan moral. Sedangkan moral adalah hal-hal yang mendorong orang untuk melakukan tindakan- tindakan yang baik sebagai kewajiban untuk norma".
Dari bentuk hubungan antara moral dan etika dapat dirumuskan bahwa moral lebih bersifat abstrak universal, sedangkan etika lebih bersifat konkret khusus (obyektif). Misalnya, "korupsi" adalah perilaku tidak bermoral, tetapi tidak membayar pajak" (karena alasan tertentu) adalah perilaku tidak etis. Tetapi, keduanya tetap mempersoalkan masalah yang sama, yaitu perilaku. Kemudian, dari pendekatan filsafat dan moral atau etika dapat disusun sebuah kerangka pikir bahwa jika di dalam diri setiap individu tertanam kuat dorongan moral untuk berbuat kebaikan, berarti mereka berada dalam satu ikatan moral di dalam dunia kebersamaan. Di dalam satu keterikatan moral, mereka bermasyarakat menurut prinsip etika normatif dalam mencapai tujua n bersama. Jadi tidak perlu terjadi benturan konflik.

Sejak lahir, manusia menyandang sifat labil. Meski di dalam sifat labil terkandu ng potensi dinamis, tetapi jika tidak mendapat binaan secara tepat justru bisa merusak kehidupan. Di balik ke-labil-an itu terlihat jelas bahwa pendidikan menjadi tuntutan kodrat manusia. Manusia siapapun, di manapun berada, sampai kapanpun wajib berpendidikan di dalam menghadapi setiap peri-kehidupannya. Dari sisi pendidikan, dalam kehidupan bermasyarakat terkandung sistem interaksi menyatukan dalam bentuk saling didik -mendidik antara pihak yang satu dengan yang lain untuk mencapai tujuan bersama. Di balik fakta itu, ada keberagaman potensi individual. Seseorang yang lebih menguasai bidang tertentu, wajib mendidik yang lain dan sebaliknya ia harus siap untuk mendapat didikan orang lain yang lebih menguasi bidang: yang berbeda.

Jadi nilai-nilai moral dan etika perlu ditanamkan di dunia pendidikan dan dikembangkan di dalam kehidupan sosial pada umumnya. Sebagai sistem, masyarakat seharusnya berkharakteristik mendidik agar dinamika sosial berkembang menurut dorongan moral (hati nurani individual) dan nilai-nilai etika. Karena, dengan jiwa mendidik berarti setiap pihak bermoral belajar, dan hanya dengan belajar suatu kemajuan dapat diraih. Sedemikian rupa sehingga setiap individu sadar atas kewajiban sosial apa yang harus dilakukan demi keutuhan masyarakatnya, dan masyarakat secara etis bertanggung jawab atas kewajiban setiap individu itu. Itulah landasan dasar pendidikan untuk mendirikan sebuah masyarakat terdidik, masyarakat berbudaya yang berkeadilan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by DEFI FITRIA NURAINI 2213053263 -
Nama: Defi Fitria Nuraini
NPM : 2213053263

Analisis Jurnal 1

Identitas Jurnal
Judul Jurnal: Kesadaran Moral Kehidupan Bermasyarakat: Suatu Pemikiran Kefilsafatan
Penulis: Suparlan Suhartono

Jurnal ini membahas konflik antara individualisme dan kolektivisme dalam kehidupan masyarakat, serta peran kesadaran moral dan etika sebagai solusi untuk mengatasi konflik tersebut. Pemikiran ini juga menyoroti pengaruh perilaku korupsi dalam konflik tersebut. Selain itu, jurnal ini membahas arti dan isi filsafat, moral, dan etika, serta hubungan antara moral dan etika. Pemikiran filosofis tentang manusia dan masyarakat juga menjadi fokus dalam jurnal ini, dengan penekanan pada pentingnya pendidikan dalam menanamkan nilai-nilai moral dan etika.

Manusia dipandang sebagai makhluk sosial yang bergantung satu sama lain, dan konflik antara individualisme dan kolektivisme memiliki peran penting dalam kehidupan bermasyarakat. Kesadaran moral, kreativitas, dan etika dianggap sebagai faktor kunci dalam menjalani kehidupan bermasyarakat, dengan pendidikan dipandang memiliki peran besar dalam menanamkan nilai-nilai moral dan etika untuk kemajuan dinamis masyarakat.

Kesadaran moral yang kuat diyakini mendorong kreativitas yang sesuai dengan norma etika, dan jurnal ini menekankan perlunya pendidikan untuk menanam dan mengembangkan tiga pilar moralitas dan etika. Selain itu, jurnal ini menyatakan bahwa konflik antara individualisme dan kolektivisme dapat mendorong pertumbuhan masyarakat yang adil.

Secara keseluruhan, jurnal ini menyoroti pentingnya kesadaran moral, kreativitas, dan etika dalam kehidupan bermasyarakat, serta peran penting pendidikan dalam menanamkan nilai-nilai tersebut. Selain itu, jurnal ini menekankan bahwa konflik antara individualisme dan kolektivisme dapat diatasi melalui kesadaran moral dan etika, sehingga potensi kreativitas individual dapat berkembang tanpa mengancam kemapanan sosial. Daftar pustaka jurnal mencakup berbagai sumber tentang filsafat, etika, dan pendidikan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by Fitri Novita 2213053081 -
Nama : Fitri Novita
NPM : 2213053081

jurnal berjudul “Kesadaran Moral Kehidupan Bermasyarakat: Suatu Pemikiran Kefilsafatan” oleh Suparlan Suhartono . Membahas mengenai kehidupan nyata masyarakat manusia yang masih tetap diliputi berbagai macamkonflik. Secara klasik, ada dua jenis konflik kepentingan yaitu antara kepentingan umum keseluruhan masyarakat dan kepenti ngan khusus bagi setiap individu.
Menurut filsafat moral (etika), masya -rakat adalah suatu sistem komunikasi sosial antar individu untuk mencapai tujuan bersama. Maka konflik antara kepentingan individual (individualisme) dan kepentingan ko lektif (kolektivisme) justru menjadi potensi bagi eksistensi masyarakat. Oleh sebab itu, kunci persoalannya terletak pada sejauh mana kesadaran moral dan etika menjadi watak perilaku setiap individu. Jika kesadaran moral terbingkai dalam sistem norma-norma perilaku sosial (etika), maka kedua kepentingan akan terselenggara secara berkeadilan.

Arti dan isi filsafat. istilah filsafat berarti cinta kearifan. Pada dasarnya dalam ungkapan cinta dan kearifan terkandung suatu pengetahuan mendalam (hakikat).Norma moral adalah aturan tentang bagaimana manusia harus hidup supaya menjadi baik sebagai manusia”.Sedangkan mengenai etika, ditandaskan bahwa “etika bukan sumber tambahan moralitas melainkan merupakan filsafat yang merefleksikan ajaran -ajaran moral”. Lebih lanjut, ditekankan bahwa “etika mempersoalkan tentang mengapa kita harus mengikuti moralitas tertentu, bagaimana kita dapat mengambil sikap yang bertanggung-jawab berhadapan dengan pelbagaimoralitas”.

Pemikiran filosofis tentang pengertian manusia dan masyarakat.
Mengenai pemikiran filosofis tentang manusia, pada umumnya pandangan “Timur” menitikberatkan sifat hakikat manusia sebagai makhluk sosial.

Kesadaran moral etika dan masyarakat.
kesadaran moral juga berfungsi sebagai pengendali perilaku, sedemikian rupa sehingga seseorang mampu berperilaku jujur menurut moralitas bersyukur (ketika memperoleh sesuatu), bersabar (ketika mendapat ujian hidup) dan berikhlas ( ketika harus kehilangan.

Ada tiga komponen moral dan etika bermasyarakat yang perlu dibina untuk dikembangkan secara berkelanjutan. Pertama, kesadaran moral. Kedua, kreativitas dalam reproduksi.Wawasan sosial tersebut, selanjutnya mendorong kehidupan bermasyarakat untuk meningk atkan kreativitas dan produktivitas. Ketiga, pengendalian perilaku dalam berproduksi. Teknologi dan perindustrian, memiliki kekuatan pelipat-gandaan dalam berproduksi, tetapi perlu diingat bahwa kharakteristik
berproduksi seperti itu, berakibat eksploratif dan eksploitatif terhadap sumber daya alam, sehingga ekosistem bisa terancam.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by Iftah Farida Reza Nur 2213053184 -
Nama : Iftah Farida Reza Nur
Npm : 2213053184

Identitas Jurnal
Nama Jurnal : -
Volume : -
Nomor : -
Halaman : 1-9
Tahun Terbit :-
Judul Jurnal : Kesadaran Moral Kehidupan Bermasyarakat:
Suatu Pemikiran Kefilsafatan
Nama Penulis : Suparlan Suhartono

Hasil analisis Yanga saya dapatkan yakni jurnal tersebut membahas mengenai kesadaran moral kehidupan bermasyarakat.

Konflik dua paham sosial antara individualisme dan kolektivisme tidak perlu dibenturkan, tetapi justru perlu dikelola menurut nilai-nilai moral dan etika, sehingga menjadi kekuatan sosial bagi kehidupan bermasyarakat. Menurut sudut pandang manajemen pendid ikan, ada dua pilihan yaitu apakah dengan sistem menyeragamkan atau justru membina kebebasan untuk mengembangkan berbagai kreativitas individual. Jika penyeragaman dipilih, maka potensi kreativitas individual sebagai hak individu bisa terancam tidak berkembang. Sebaliknya, jika pembebasan dipilih, maka kemapanan sosial sebagai hak masyarakat bisa goyah.

Ada tiga komponen moral dan etika bermasyarakat yang perlu dibina untuk dikembangkan secara berkelanjutan. Pertama, kesadaran moral. Fakta membuktikan bahwa potensi individual bersifat terbatas. Padahal eksistensi kehidupan manusia terarah pada suatu tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut, manusia wajib mempertahankan dan mengembangkan eksistensi kehidupannya itu. Atas keterbatasannya itu, mendorong munculnya suatu kesadaran moral setiap individu untuk membangun kehidupan bermasyarakat. Sadar akan segala keterbatasannya, mereka memadukan keberagaman potensi individual yang mereka miliki dalam bentuk sistem kerja-sama, sehingga menjadi satu kekuatan sosial untu k mencapai tujuan kesejahteraan umum.

Adapun kesejahteraan umum bukan hanya berlaku secara kolektif saja, melainkan juga bagi seluruh individu anggotanya. Jadi, kesadaran moral mendorong terbentuknya suatu keterikatan sosial dalam bentuk kerja sama dalam kehidupan bermasyarakat. Atas kesadaran moral itulah kemudian berfungsi menjadi satu wawasan bagi seluruh individu dalam bermasyarakat. Kedua, kreativitas dalam reproduksi. Wawasan sosial tersebut, selanjutnya mendorong kehidupan bermasyarakat untuk meningk atkan
kreativitas dan produktivitas. Kreativitas kehidupan suatu masyarakat sangat ditentukan oleh lapisan sosial golongan tengah (middle class). Golongan ini adalah kaum intelektual yang berkompeten dalam teori dan sistem pemberdayaan IPTEK. Atas kompeten sinya itu, mereka bersinergi dalam berkreativitas untuk meningkatkan produksi pangan, sandang, papan, dan alat perlengkapan hidup lainnya. Jadi, atas potensi kreatifnya itu, kehidupan masyarakat menjadi lebih lebih maju, kreatif, produktif, dan mandiri di masa depan, sehingga, bukan menjadi masyarakat bergantung, melainkan masyarakat otonom yang mampu mengelola kehidupan atas k kemampuan sendiri. Ketiga, pengendalian perilaku dalam berproduksi. Teknologi dan perindustrian, memiliki kekuatan pelipat-gandaan dalam berproduksi, tetapi perlu diingat bahwa kharakteristik berproduksi seperti itu, berakibat eksploratif dan eksploitatif terhadap sumber daya alam, sehingga ekosistem bisa terancam. Untuk itu, di dalam kehidupan bermasyarakat baik pada taraf
individual maupun kelembagaan sosial secara moral dan etika bertanggung -jawab atas perilaku berproduksi. Secara moral dan etika, tujuan meningkatkan produktivitas tidak ada lain kecuali untuk mewujudkan kesejahteraan umum bagi totalitas kemasyarakatan. Bukan berprodu ksi dengan cara menguras habis sumber daya alam, tetapi menurut azas keadilan ( renewable).

Jadi, kesadaran moral yang kuat mendorong kreativitas untuk berproduksi secara terkendali menurut norma-norma etika ke arah terbentuknya kehidupan masyarakat berkead ilan. Oleh sebab itu, tiga pilar moralitas dan etika tersebut wajib ditanam dibina dan dikembangkan di dalam diri setiap individu melalui pendidikan keluarga, pendidikan sekolah dan pendidikan bermasyarakat. Jika berhasil, maka konflik kepentingan antara p aham individualisme dan kolektivisme justru menjadi energi sosial untuk mendorong pertumbuhan kehidupan masyarakat berkeadilan. Di dalam masyarakat berkeadilan, setiap individu mendapat keleluasaan berdinamika untuk mengoptimalkan potensi dirinya menjadi s eorang individu berkepribadian ideal. Sebaliknya, dengan demikian otomatis masyarakat menemukan jati dirinya yaitu sebagai suatu sistem manajemen sosial.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by Yuda Kristian Lumban Raja -
Nama: Yuda Kristian Lumban Raja
NPM: 2213053260

Analysis Jurnal 1

Identitas Jurnal
Nama Jurnal:-
Judul Jurnal:Kesadaran Moral Kehidupan Bermasyarakat:
Suatu Pemikiran Kefilsafatan
Penulis: Suparlan Suhartono
Tahun Penerbitan: -
Vol, No:-

Abstrak: Memasuki abad ke-21, kehidupan nyata masyarakat manusia masih tetap diliputi berbagai macam
konflik. Secara klasik, ada dua jenis konflik kepentingan yaitu antara kepentingan umum
keseluruhan masyarakat dan kepenti ngan khusus bagi setiap individu. Ketika kepentingan umum
tidak menyerap keberagaman tuntutan individual dan ketika kepentingan individual mengganggu
kepentingan umum, maka pasti terjadi konflik
Hasil dan Pembahasan:
Arti dan Isi Filsafat
Secara etimologis, istilah filsafat berakar dari bahasa Yunani “philo sophia”, tersusun dari kata -
kata ‘philein’ atau ‘philia’ yang berarti cinta, dan “sophia” yang berarti kearifan (Suhartono,
2005). Jadi, istilah filsafat berarti cinta kearifan. Pada dasarnya dalam ungkapan cinta dan
kearifan terkandung suatu pengetahuan mendalam (hakikat). Kata cinta, menunjukkan adanya
hubungan menyatukan antara subyek dan obyek, di dalam mana subyek melakukan suatu
kebaikan terhadap obyek. Untuk itu, maka tanpa pengetahuan mendalam mengenai sifat hakikat
obyek, tidak mungkin subyek bisa melakukan kebaikan terhadap obyek

Arti Moral dan Etika
Dalam Webster’s New Collegiate Dictionary dijelaskan bahwa moral berakar dari b ahasa Latin
“mos” atau “mores”, berarti costum, … “relating to principles of right and wrong in behavior ”.
Dalam bahasa Indonesia dikenal dengan “moralitas” ( Ensiklopedi Umum, 1977) yaitu “tata tertib
tingkah laku yang dianggap baik atau luhur dalam suatu lingkungan atau masyarakat”. Jadi,
moralitas kurang lebih berarti dorongan atau semangat batin untuk melakukan perbuatan baik.
Sedangkan etika, berakar dari bahasa Yunani, “ ethos”, juga berarti kebiasaan atau watak.

Pemikiran Filosofis tentang Manusia dan Masyarakat
sistematika pembahasan tentang manusia dan
masyarakatnya, diawali dengan pemikiran filosofis, dilanjutkan denga n pemikiran etika dalam
kehidupan bermasyarakat dan etika pendidikan dalam kehidupan bermasyarakat. Khusus
mengenai pemikiran terakhir, dipandang perlu karena pendidikan adalah satu -satunya cara
penanaman nilai-nilai moral dan etika.
Mengenai pemikiran filosofis tentang manusia, pada umumnya pandangan “Timur”
menitikberatkan sifat hakikat manusia sebagai makhluk sosial. Ki Ageng Suryomentaram (1974)
misalnya, berpendapat bahwa: “manusia termasuk jenis yang cara hidupnya berkelompok, jadi
serupa dengan jenis lebah. Dalam kelompok, orang saling memberi dan mengambil kefaedahan
masing-masing. Tindakan tersebut dinamakan gotong -royong atau kemasyarakatan.

Kesadaran Moral, dasar Etika Bermasyarakat
Secara langsung atau tidak langsung, moralitas dan etika hanya bisa berlaku secara sempurna di
dalam kehidupan bermasyarakat. Orang yang hidup dengan mengisolir diri di tengah hutan,
seolah-olah tidak memerlukan moral dan etika. Tetapi ketika mulai memanfaatkan sumber daya
hutan, apalagi jka cara pemanfaatannya cenderung merusak, maka perilakunya sudah masuk ke
dalam lingkup moral dan etika. Hal itu karena kelangsungan hidup dan kehidupan pada
umumnya, termasuk kehidupan bermasyarakat, mutlak bergantung pada keberadaan hutan.
Karena sifatnya universal, maka pemikiran kritis tentang moral dan etika lebih menyoal pada
masalah kesadaran moral, yang berkedudukan pada awal dari seluruh kegiatan hidup. Sadar akan
asal-mula dan tujuan kehidupan, maka manusia sadar tentang apa yang perlu dilakukan dalam
menjalani kehidupannya. Atas kesadaran moralnya, seseorang terdorong untuk melakukan
perbuatan yang baik dan bernilai guna bagi kelangsungan dan tujuan hidup.

Moral dan Etika Bermasyarakat dalam Pendidikan
Jika pendidikan berhasil membina ketiga kecerdasan tersebut, maka seorang individu menjadi
terdidik. Orang yang terdidik memiliki kesadaran tentang dari mana asal mula dan tujuan
kehidupan. Berdasar kesadaran itu, manusia harus kreatif dan produktif dalam menjalani
kehidupan dan mau bersikap dan berperilaku adil di sepanjang hidupnya. Jadi nilai-nilai moral
dan etika perlu ditanamkan di dunia pendidikan dan dikembangkan di dalam kehidupan sosial
pada umumnya. Sebagai sistem, masyarakat seharusnya berkharakteristik mendidik agar
dinamika sosial berkembang menurut doro ngan moral (hati nurani individual) dan nilai -nilai
etika. Karena, dengan jiwa mendidik berarti setiap pihak bermoral belajar, dan hanya dengan
belajar suatu kemajuan dapat diraih. Sedemikian rupa sehingga setiap individu sadar atas
kewajiban sosial apa yang harus dilakukan demi keutuhan masyarakatnya, dan masyarakat secara
etis bertanggung-jawab atas kewajiban setiap individu itu. Itulah landasan dasar pendidikan untuk
mendirikan sebuah masyarakat terdidik, masyarakat berbudaya yang berkeadilan.

Kesimpulan:Ada tiga komponen moral dan etika bermasyarakat yang perlu dibina untuk dikembangkan
secara berkelanjutan. Pertama, kesadaran moral. Fakta membuktikan bahwa potensi individual
bersifat terbatas. Padahal eksistensi kehidupan manusia terarah pada suatu tujuan. Untuk
mencapai tujuan tersebut, manusia wajib mempertahankan dan mengembangkan eksistensi
kehidupannya itu. Atas keterbatasannya itu, mendorong munculnya suatu kesadaran moral setiap
individu untuk membangun kehidupan bermasyarakat. Sadar akan segala keterbatasannya,
mereka memadukan keberagaman potensi individual yang mereka miliki dalam bentuk sistem
kerja-sama, sehingga menjadi satu kekuatan sosial untu k mencapai tujuan kesejahteraan umum.
Adapun kesejahteraan umum bukan hanya berlaku secara kolektif saja, melainkan juga bagi
seluruh individu anggotanya.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by Are Benata Tarigan 2213053124 -
Nama : Are Benata Tarigan
NPM: 2213053124

Analisis Jurnal 1
Nama jurnal : -
Volume jurnal : -
Nomor jurnal : -
Tahun terbit : -
Judul jurnal: Kesadaran Moral Kehidupan Bermasyarakat: Suatu Pemikiran Kefilsafatan
Nama penulis: Suparlan Suhartono
Hasil dan Pembahasan : Sejak lahir, manusia menyandang sifat labil. Meski di dalam sifat labil terkandu ng potensi
dinamis, tetapi jika tidak mendapat binaan secara tepat justru bisa merusak kehidupan. Di balik
ke-labil-an itu terlihat jelas bahwa pendidikan menjadi tuntutan kodrat manusia. Manusia
siapapun, di manapun berada, sampai kapanpun wajib berpendid ikan di dalam menghadapi setiap
peri-kehidupannya. Dari sisi pendidikan, dalam kehidupan bermasyarakat terkandung sistem
interaksi menyatukan dalam bentuk saling didik -mendidik antara pihak yang satu dengan yang
lain untuk mencapai tujuan bersama. Di balik fakta itu, ada keberagaman potensi individual.
Seseorang yang lebih menguasai bidang tertentu, wajib mendidik yang lain dan sebaliknya ia
harus siap untuk mendapat didikan orang lain yang lebih menguasi bidang yang berbeda.
Kesimpulan : Konflik dua paham sosial antara individualisme dan kolektivisme tidak perlu dibenturkan, tetapi
justru perlu dikelola menurut nilai-nilai moral dan etika, sehingga menjadi kekuatan sosial bagi
kehidupan bermasyarakat. Menurut sudut pandang manajemen pendid ikan, ada dua pilihan yaitu
apakah dengan sistem menyeragamkan atau justru membina kebebasan untuk mengembangkan
berbagai kreativitas individual. Jika penyeragaman dipilih, maka potensi kreativitas individual
sebagai hak individu bisa terancam tidak berkembang. Sebaliknya, jika pembebasan dipilih, maka
kemapanan sosial sebagai hak masyarakat bisa goyah.
Ada tiga komponen moral dan etika bermasyarakat yang perlu dibina untuk dikembangkan
secara berkelanjutan. Pertama, kesadaran moral. Fakta membuktikan bahwa potensi individual
bersifat terbatas. Padahal eksistensi kehidupan manusia terarah pada suatu tujuan. Untuk
mencapai tujuan tersebut, manusia wajib mempertahankan dan mengembangkan eksistensi
kehidupannya itu. Atas keterbatasannya itu, mendorong munculnya suatu kesadaran moral setiap
individu untuk membangun kehidupan bermasyarakat. Sadar akan segala keterbatasannya,
mereka memadukan keberagaman potensi individual yang mereka miliki dalam bentuk sistem
kerja-sama, sehingga menjadi satu kekuatan sosial untu k mencapai tujuan kesejahteraan umum.
Adapun kesejahteraan umum bukan hanya berlaku secara kolektif saja, melainkan juga bagi
seluruh individu anggotanya.