Silahkan kelompok 8 berdiskusi
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh kelompok 8, gimana kabarnya?? kita diskusi yukk
Wa'alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh, alhamdulillah baiqq.
gass kuyy
gass kuyy
Walaikumsalam warahmatullahi wabarakatu nad, baik.
Oke
Oke
Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh, baikkk, yukkk
Alhamdulillah kabar baik semua ya, oke temen-temen hari ini materi praktikum kita adalah pendekatan realistik, nah menurut kalian bagaimana sih pendekatan realistik itu??
Realistik Mathematics Education (RME) atau dalam bahasa
Indonesia adalah Pembelajaran Matematika Realistik (PMR) menjadi salah satu
pembelajaran dalam bidang matematika, yang dimana pembelajaran diterapkan
melalui berbagai kegiatan sebagai upaya menemukan kembali suatu konsep
matematika dari pemahamannya terhadap permasalahan nyata dikehidupan
(Isro’atun & Rosmala, 2018).
Langkah-langkah pembelajaran matematika realistik menurut Andiyani dan hariyani (2013), yaitu:
1. Memahami masalah kontekstual
2. Menjelaskan masalah kontekstual
3. Menyelesaikan masalah kontekstual
4. Membandingan dan mendiskusikan jawaban
5. Menyimpulkan
Indonesia adalah Pembelajaran Matematika Realistik (PMR) menjadi salah satu
pembelajaran dalam bidang matematika, yang dimana pembelajaran diterapkan
melalui berbagai kegiatan sebagai upaya menemukan kembali suatu konsep
matematika dari pemahamannya terhadap permasalahan nyata dikehidupan
(Isro’atun & Rosmala, 2018).
Langkah-langkah pembelajaran matematika realistik menurut Andiyani dan hariyani (2013), yaitu:
1. Memahami masalah kontekstual
2. Menjelaskan masalah kontekstual
3. Menyelesaikan masalah kontekstual
4. Membandingan dan mendiskusikan jawaban
5. Menyimpulkan
Menurut Zainurie (2007) matematika realistik adalah matematika sekolah yang
dilaksanakan dengan menempatkan realitas dan pengalaman siswa sebagai titik awal pembelajaran. Nah yang bisa aku ambil dari definisi itu jadi pembelajaran realistik itu menekan kan pada masalah sehari-hari / konstektual, jadi pembelajaran ini bisa lebih bermakna karena siswa terlibat aktif
dilaksanakan dengan menempatkan realitas dan pengalaman siswa sebagai titik awal pembelajaran. Nah yang bisa aku ambil dari definisi itu jadi pembelajaran realistik itu menekan kan pada masalah sehari-hari / konstektual, jadi pembelajaran ini bisa lebih bermakna karena siswa terlibat aktif
Realistic Mathematics Education (RME) merupakan suatu pendekatan pembelajaran matematika yang melibatkan realitas dan pengalaman siswa. Pendekatan realistik menggunakan masalah sehari-hari sebagai sumber inspirasi dalam pembentukan konsep dan mengaplikasikan konsep-konsep.
Menurut Soviawati (2011) Pembelajaran matematika realistik pada dasarnya merupakan pemanfaatan realitas dan lingkungan yang dipahami oleh siswa untuk membantu dalam proses pembelajaran matematika sehingga tujuan yang diinginkan dapat tercapai dengan lebih baik dari sebelumnya.
setujuu dengan pendapat teman-teman semua, jadi pendekatan realistik ini pembelajaran yang menerapkan dan menggunakan masalah-masalah realistik dan nyata sesuai kehidupan sehari-hari yang setidaknya pernah dialami dan diamati siswa supaya siswa juga mudah memahami dan menyelesaikan permasalahan tersebut
oke temen-temen, setelah kita berdiskusi mengenai apa pengertian dari pendekatan realistik, apa lagi nih yang kalian ketahui mengenai pendekatan ini? misal karakteristiknya gimana, kelebihan kekurangan, atau hal lainnya?
Menurut Soedjaji (2001:3) pembelajaran matematika realistik mempunyai beberapa karakteristik dan komponen sebagai berikut:
(1) The use of context (menggunakan konteks), artinya dalam pembelajaran matematika realistic lingkungan keseharian atau pengetahuan yang dimiliki siswa dapat dijadikan sebagai materi belajar yang kontekstual bagi siswa;
(2) Use models, bridging by vertical instrument (menggunakan model), artinya permaslahan atau ide dalam matematika dapat dinyatakan dalam bentuk model, baik model dari situasi nyata maupun model yang mengarah ke tingkat abstrak;
(3) Students contribution (menggunakan kontribusi siswa), artinya pemecahan masalah atau penemuan konsep didasarkan pada sumbangan gagasan siswa;
(4) Interactivity (interaktif), artinya aktivitas proses pembelajaran dibangun oleh interaksi siswa dengan siswa, siswa dengan guru, siswa dengan lingkungan dan sebagainya; dan
(5) Intertwining (terintegrasi dengan topic pembelajaran lainnya), artinya topic-topik yang berbeda dapat diintegrasikan sehingga dapat memunculkan pemahaman tentang suatu konsep secara serentak
(1) The use of context (menggunakan konteks), artinya dalam pembelajaran matematika realistic lingkungan keseharian atau pengetahuan yang dimiliki siswa dapat dijadikan sebagai materi belajar yang kontekstual bagi siswa;
(2) Use models, bridging by vertical instrument (menggunakan model), artinya permaslahan atau ide dalam matematika dapat dinyatakan dalam bentuk model, baik model dari situasi nyata maupun model yang mengarah ke tingkat abstrak;
(3) Students contribution (menggunakan kontribusi siswa), artinya pemecahan masalah atau penemuan konsep didasarkan pada sumbangan gagasan siswa;
(4) Interactivity (interaktif), artinya aktivitas proses pembelajaran dibangun oleh interaksi siswa dengan siswa, siswa dengan guru, siswa dengan lingkungan dan sebagainya; dan
(5) Intertwining (terintegrasi dengan topic pembelajaran lainnya), artinya topic-topik yang berbeda dapat diintegrasikan sehingga dapat memunculkan pemahaman tentang suatu konsep secara serentak
Kelebihan Pembelajaran Matematika Realistik (PMR) menurut Noer (2017) adalah sebagai berikut:
1. Karena siswa memcari sendiri pengetahuannya maka siswa tidak mudah lupa dengan konsep pengetahuannya.
2. Suasana dalam proses pembelajaran menyenangkan karena menggunakan realitas kehidupan, sehingga siswa tidak cepat bosan dengan belajar matematika.
3. Siswa merasa dihargai dan semakin terbuka karena jawabannya ada nilainnya.
4. Memupuk Kerjasama dalam kelompok
5. Melatih keberanian siswa karena harus mejelaskan jawabannya.
6. Melatih siswa untuk terbiasa berfikir dan mengemukakan pendapat.
Adapun kelemahan dari pembelajaran matematika realistik:
1. Karena sudah terbiasa diberi informasi terlebih dahulu, maka siswa masih kesulitan dalam menemukan sendiri jawabannya.
2. Membutuhkan waktu yang lama terutama bagi siswa yang masih lemah.
3. Siswa yang pandai sewaktu-waktu tidak sabar untuk menemani teman yang
masih belum selesai.
4. Membutuhkan alat peraga yang sesuai dengan situasi pembelajaran dan materi
yang disampaikan. Belum adanya pedoman penilaian, sehingga guru kesulitan dalam memberikan nilai.
1. Karena siswa memcari sendiri pengetahuannya maka siswa tidak mudah lupa dengan konsep pengetahuannya.
2. Suasana dalam proses pembelajaran menyenangkan karena menggunakan realitas kehidupan, sehingga siswa tidak cepat bosan dengan belajar matematika.
3. Siswa merasa dihargai dan semakin terbuka karena jawabannya ada nilainnya.
4. Memupuk Kerjasama dalam kelompok
5. Melatih keberanian siswa karena harus mejelaskan jawabannya.
6. Melatih siswa untuk terbiasa berfikir dan mengemukakan pendapat.
Adapun kelemahan dari pembelajaran matematika realistik:
1. Karena sudah terbiasa diberi informasi terlebih dahulu, maka siswa masih kesulitan dalam menemukan sendiri jawabannya.
2. Membutuhkan waktu yang lama terutama bagi siswa yang masih lemah.
3. Siswa yang pandai sewaktu-waktu tidak sabar untuk menemani teman yang
masih belum selesai.
4. Membutuhkan alat peraga yang sesuai dengan situasi pembelajaran dan materi
yang disampaikan. Belum adanya pedoman penilaian, sehingga guru kesulitan dalam memberikan nilai.
Menurut Suherman, dkk (2001: 128 ) terdapat lima prinsip utama dalam kurikulum metematika realistik yaitu sebagai berikut:
1. Didominasi oleh masalah-masalah dalam konteks, melayani dua hal sebagai sumber dan sebagai terapan konsep matematika;
2. Perhatian diberikan pada pengembangan model-model, situasi, skema, dan simbol-simbol;
3. Sumbangan dari para siswa, sehingga siswa dapat membuat pembelajaran menjadi konstruktif dan produktif, artinya siswa memproduksi sendiri dan mengkonstruksi sendiri (yang mungkin berupa algoritma, rule atau aturan), sehingga dapat membimbing para siswa dari level matematika informal menuju matematika formal;
4. Interaktif sebagai karakteristik dari proses pembelajaran matematika informal; dan
5. Interwinning (membuat jalinan) antara topik atau antar pokok bahasan atau antar strand.
1. Didominasi oleh masalah-masalah dalam konteks, melayani dua hal sebagai sumber dan sebagai terapan konsep matematika;
2. Perhatian diberikan pada pengembangan model-model, situasi, skema, dan simbol-simbol;
3. Sumbangan dari para siswa, sehingga siswa dapat membuat pembelajaran menjadi konstruktif dan produktif, artinya siswa memproduksi sendiri dan mengkonstruksi sendiri (yang mungkin berupa algoritma, rule atau aturan), sehingga dapat membimbing para siswa dari level matematika informal menuju matematika formal;
4. Interaktif sebagai karakteristik dari proses pembelajaran matematika informal; dan
5. Interwinning (membuat jalinan) antara topik atau antar pokok bahasan atau antar strand.
wah masyaAllah pendapat dari teman-teman semua, aku juga izin menambahkan bahwa menurut beberapa penelitian ada beberapa manfaat dari pendekatan realistik ini yang sekurang-kurangnya dapat
membuat matematika lebih menarik, relevan, dan bermakna, tidak terlalu formal dan tidak terlalu abstrak dimata siswa; Mempertimbangkan tingkat kemampuan siswa; Menekan belajar matematika pada “learning by doing”; Memfasilitasi penyelesaian masalah matematika dengan tanpamenggunakan penyelesaian (algoritma) yang baku; Menggunakan konteks sebagai titik awal pembelajaran matematika(Kiper & Knuver, 1993 dalam Noer 2017)
membuat matematika lebih menarik, relevan, dan bermakna, tidak terlalu formal dan tidak terlalu abstrak dimata siswa; Mempertimbangkan tingkat kemampuan siswa; Menekan belajar matematika pada “learning by doing”; Memfasilitasi penyelesaian masalah matematika dengan tanpamenggunakan penyelesaian (algoritma) yang baku; Menggunakan konteks sebagai titik awal pembelajaran matematika(Kiper & Knuver, 1993 dalam Noer 2017)
nah untuk analisis video pembelajarannya kita pakai video ini ya gaisss
gimana nih menurut kalian sudah menerapkan pendekatan realistik atau belum?
Menurut pendapat aku, video tersebut telah menerapkan pendekatan pembelajaran realistik yang dimana guru memberikan permasalahan yang ada dalam kehidupan sehari-hari, guru juga membimbing siswa untuk dapat memecahkan permasalahan tersebut dan guru meminta siswa menyelesaikan persoalnya di papan tulis. Siswa tersebut juga memiliki peran aktif dalam pembelajaran.
menurut saya video pembelajaran tersebut, telah menerapkan pendekatan realistik dengan cukup baik, dan telah memenuhi beberapa karakteristik pendekatan realistik, yaitu
(1) The use of context (menggunakan konteks), dalam video pembelajaran, guru memberikan materi yang kontekstual menggunakan buah pir, pizza untuk merepresentasikan pecahan matematia sehingga siswa dapat dengan nudah memahami materi
(2) Use models, bridging by vertical instrument (menggunakan model), dengan menggunakan hal yang kontekstual tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk model matematika yaitu konsep pecahan
(3) Students contribution (menggunakan kontribusi siswa), setelah itu didapat penemuan konsep didasarkan pada sumbangan gagasan siswa setelah mereka mengamati dan memahami konsep
(4) Interactivity (interaktif), artinya aktivitas proses pembelajaran dibangun oleh interaksi lingkungan di dalam kelas oleh siswa dan guru dimana guru memberikan penjelasan lebih lanjut, kemudian siswa secara interaktif mendalami pembelajaran setelah itu siswa diberi penugasan secara berkelompok untuk menyelesaikan permasalahan
(5) Intertwining (terintegrasi dengan topic pembelajaran lainnya), dalam video para perwakilan siswa maju kedepan untuk menuliskan jawabannya setelah itu dikaitkan dengan pemahaman konsep yang telah didapat diawal pembelajaran dan dikonfirmasi oleh guru sehingga dapat memunculkan pemahaman tentang suatu konsep secara serentak
(1) The use of context (menggunakan konteks), dalam video pembelajaran, guru memberikan materi yang kontekstual menggunakan buah pir, pizza untuk merepresentasikan pecahan matematia sehingga siswa dapat dengan nudah memahami materi
(2) Use models, bridging by vertical instrument (menggunakan model), dengan menggunakan hal yang kontekstual tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk model matematika yaitu konsep pecahan
(3) Students contribution (menggunakan kontribusi siswa), setelah itu didapat penemuan konsep didasarkan pada sumbangan gagasan siswa setelah mereka mengamati dan memahami konsep
(4) Interactivity (interaktif), artinya aktivitas proses pembelajaran dibangun oleh interaksi lingkungan di dalam kelas oleh siswa dan guru dimana guru memberikan penjelasan lebih lanjut, kemudian siswa secara interaktif mendalami pembelajaran setelah itu siswa diberi penugasan secara berkelompok untuk menyelesaikan permasalahan
(5) Intertwining (terintegrasi dengan topic pembelajaran lainnya), dalam video para perwakilan siswa maju kedepan untuk menuliskan jawabannya setelah itu dikaitkan dengan pemahaman konsep yang telah didapat diawal pembelajaran dan dikonfirmasi oleh guru sehingga dapat memunculkan pemahaman tentang suatu konsep secara serentak
Implementasi pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) dalam pembelajaran matematika yaitu :
Pendahuluan, guru mengucapkan salam dan berdoa, guru mengabsen siswa, guru mengingatkan kembali materi sebelumnya, guru menginformasikan tujuan pembelajaran
Kemudian masuk ke tahap memberikan masalah kontekstual, disini guru memberikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari dan siswa secara individu atau kelompok kecil mengamati masalah yang diberikan guru. Dalam video guru tersebut menggunakan media pembelajaran untuk mempermudah siswa dalam memahami materi. Dan contoh permasalahan yang diberikan merupakan masalah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari siswa.
Selanjutnya tahap menyelesaikan masalah dengan caranya sendiri, guru merespon secara positif jawaban siswa. kemudian siswa diberikan kesempatan untuk mengamati dan memikirkan strategi yang paling efektif dalam menyelesaikan masalah tersebut dan siswa mengerjakan masalah tersebut dengan strategistrategi yang paling efektif agar masalah tersebut dapat diselesaikan.
Kemudian tahap memunculkan interaksi, guru mengarahkan siswa dalam menyelesaikan masalah dan meminta siswa mengerjakannya dengan menggunakan caranya sendiri dan siswa menyelesaikan masalah secara kelompok dengan mendiskusikannya. Lalu guru mengelilingi siswa dan memberikan bantuan seperlunya jika ada siswa yang belum paham dan siswa bertanya kepada guru jika mengalami kesulitan atau jika ada yang belum dipahami. Dalam video pembejaran kegiatan ini terdapat pada menit ke 13:20.
Tahap selanjutnya yaitu membandingkan dan mendiskusikan jawaban, guru meminta siswa untuk membandingkan dan mendiskusikan jawaban dengan teman sebangku atau teman kelompoknya dan siswa berinteraksi dengan teman sebangku atau kelompoknya untuk mendiskusikan mengenai masalah tersebut. Lalu guru meminta salah satu siswa untuk mempresentasikan jawabannya didepan kelas, sedangkan yang lain memperhatikan dan membandingkan dengan jawaban mereka dan perwakilan siswa atau kelompoknya maju kedepan untuk mempresentasikan hasil jawabannya, dan yang lain memperhatikan serta membandinkan dengan jawaban mereka.
Tahap yang terakhir menyimpulkan hasil diskusi, guru mengarahkan siswa untuk menyimpulkan materi pelajaran yang sudah di bahas pada hari ini dan siswa menyimpulkan materi pelajaran yang sudah di bahas pada hari ini.
Jadi dapat disimpulkan bahwa guru tersebut telah menerapkan pendekatan realistik.
Pendahuluan, guru mengucapkan salam dan berdoa, guru mengabsen siswa, guru mengingatkan kembali materi sebelumnya, guru menginformasikan tujuan pembelajaran
Kemudian masuk ke tahap memberikan masalah kontekstual, disini guru memberikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari dan siswa secara individu atau kelompok kecil mengamati masalah yang diberikan guru. Dalam video guru tersebut menggunakan media pembelajaran untuk mempermudah siswa dalam memahami materi. Dan contoh permasalahan yang diberikan merupakan masalah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari siswa.
Selanjutnya tahap menyelesaikan masalah dengan caranya sendiri, guru merespon secara positif jawaban siswa. kemudian siswa diberikan kesempatan untuk mengamati dan memikirkan strategi yang paling efektif dalam menyelesaikan masalah tersebut dan siswa mengerjakan masalah tersebut dengan strategistrategi yang paling efektif agar masalah tersebut dapat diselesaikan.
Kemudian tahap memunculkan interaksi, guru mengarahkan siswa dalam menyelesaikan masalah dan meminta siswa mengerjakannya dengan menggunakan caranya sendiri dan siswa menyelesaikan masalah secara kelompok dengan mendiskusikannya. Lalu guru mengelilingi siswa dan memberikan bantuan seperlunya jika ada siswa yang belum paham dan siswa bertanya kepada guru jika mengalami kesulitan atau jika ada yang belum dipahami. Dalam video pembejaran kegiatan ini terdapat pada menit ke 13:20.
Tahap selanjutnya yaitu membandingkan dan mendiskusikan jawaban, guru meminta siswa untuk membandingkan dan mendiskusikan jawaban dengan teman sebangku atau teman kelompoknya dan siswa berinteraksi dengan teman sebangku atau kelompoknya untuk mendiskusikan mengenai masalah tersebut. Lalu guru meminta salah satu siswa untuk mempresentasikan jawabannya didepan kelas, sedangkan yang lain memperhatikan dan membandingkan dengan jawaban mereka dan perwakilan siswa atau kelompoknya maju kedepan untuk mempresentasikan hasil jawabannya, dan yang lain memperhatikan serta membandinkan dengan jawaban mereka.
Tahap yang terakhir menyimpulkan hasil diskusi, guru mengarahkan siswa untuk menyimpulkan materi pelajaran yang sudah di bahas pada hari ini dan siswa menyimpulkan materi pelajaran yang sudah di bahas pada hari ini.
Jadi dapat disimpulkan bahwa guru tersebut telah menerapkan pendekatan realistik.
baik teman-teman semua, kita telah berdiskusi mengenai pendekatan realistik lalu menganalisis video pembelajaran yang menerapkan pendekatan realistik, selanjutnya izin menyampaikan kesimpulan mengenai praktikum kita pada hari ini ya
berdasarkan uraian di atas dapat disimpulakan bahwa (RME) Realistic Mathematics Education adalah suatu teori dalam pendidikan matematika yang berdasarkan pada ide bahwa matematika adalah aktivitas manusia dan matematika harus dihubungkan secara nyata terhadap konteks kehidupan sehari-hari siswa dan telah dialami siswa sebagai suatu sumber pengembangan dan sebagai area aplikasi melalui proses matematisasi sehingga siswa dapat dengan mudah memahami dan menyelesaikan permasalahan matematika maupun yang berkaitan dengan kehidupan
Selanjutnya adalah membuat hasil laporan analisis yang akan dibahas di grup WA ya teman-teman
berdasarkan uraian di atas dapat disimpulakan bahwa (RME) Realistic Mathematics Education adalah suatu teori dalam pendidikan matematika yang berdasarkan pada ide bahwa matematika adalah aktivitas manusia dan matematika harus dihubungkan secara nyata terhadap konteks kehidupan sehari-hari siswa dan telah dialami siswa sebagai suatu sumber pengembangan dan sebagai area aplikasi melalui proses matematisasi sehingga siswa dapat dengan mudah memahami dan menyelesaikan permasalahan matematika maupun yang berkaitan dengan kehidupan
Selanjutnya adalah membuat hasil laporan analisis yang akan dibahas di grup WA ya teman-teman