Silahkan kelompok 4 berdiskusi
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, kami dari kelompok 4 yg beranggotakan
Reni Auliana Amri 2113021007
Rendy Andrean 2113021079
Retno Wulandari 2113021087
Hesti Nurohmah 2113021019
Intan Suly Ciwing 2113021015
Izin memulai diskusi Bu dan kakak asprak
Terimakasih
Reni Auliana Amri 2113021007
Rendy Andrean 2113021079
Retno Wulandari 2113021087
Hesti Nurohmah 2113021019
Intan Suly Ciwing 2113021015
Izin memulai diskusi Bu dan kakak asprak
Terimakasih
Menurut sumber yang saya temukan : DOI:10.24252/lp.2017v20n2i8
Pembelajaran matematika dengan pendekatan realistik adalah pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah sehari-hari sebagai sumber inspirasidalam pembentukan konsep dan mengaplikasikan konsep-konsep tersebut atau bisa dikatakan suatu pembelajaran matematika yang berdasarkan pada hal-hal nyata atau real bagi siswa dan mengacu pada konstruktivis sosial. Pengembangan pembelajaran matematika dengan pendekatan realistik merupakan salah satu usaha meningkatkan kemampuan siswa memahami matematika dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan kembali dan merekonstruksi konsep-konsep matematika, sehingga siswa mempunyai pengertian kuat tentang konsep-konsep matematika. Usaha-usaha ini dilakukan sehubungan dengan adanya perbedaan antara ‘materi’ yang dicita-citakan oleh kurikulum tertulis (intended curriculum) dengan ‘materi yang diajarkan’ (implemented curriculum), serta perbedaan antara ‘materi yang diajarkan’ dengan materi yang ‘dipelajari siswa’ (realized curriculum). Pembelajaran matematika dengan pendekatan realistik memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan kembali dan merekonstruksi konsep-konsep matematika, sehingga siswa mempunyai pengertian kuat tentang konsep-konsep matematika.
Pembelajaran matematika dengan pendekatan realistik adalah pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah sehari-hari sebagai sumber inspirasidalam pembentukan konsep dan mengaplikasikan konsep-konsep tersebut atau bisa dikatakan suatu pembelajaran matematika yang berdasarkan pada hal-hal nyata atau real bagi siswa dan mengacu pada konstruktivis sosial. Pengembangan pembelajaran matematika dengan pendekatan realistik merupakan salah satu usaha meningkatkan kemampuan siswa memahami matematika dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan kembali dan merekonstruksi konsep-konsep matematika, sehingga siswa mempunyai pengertian kuat tentang konsep-konsep matematika. Usaha-usaha ini dilakukan sehubungan dengan adanya perbedaan antara ‘materi’ yang dicita-citakan oleh kurikulum tertulis (intended curriculum) dengan ‘materi yang diajarkan’ (implemented curriculum), serta perbedaan antara ‘materi yang diajarkan’ dengan materi yang ‘dipelajari siswa’ (realized curriculum). Pembelajaran matematika dengan pendekatan realistik memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan kembali dan merekonstruksi konsep-konsep matematika, sehingga siswa mempunyai pengertian kuat tentang konsep-konsep matematika.
Silakan temen-temen untuk mencari informasi mengenai pendekatan realistik dari jurnal terpercaya yaa, kemudian bisa disampaikan pada forum diskusi inii....
Menurut beberapa sumber yang saya baca, Pendekatan realistic adalah pembelajaran matematika yang menggunakan masalah sehari-hari sebagai sumber inspirasi dalam pembentukan konsep dan mengaplikasikan konsep-konsep tersebut atau dapat dikatakan sebagai pembelajaran matematika yang berdasarkan pada hal nyata atau real bagi siswa (Adi Wijaya,2019)
Selain itu, menurut buku karangan Hartini Purnama, dijelaskan bahwa terdapat 3 prinsip utama dari pendekatan matematika realistik :
1. Guided reinvention/progressive mathematizing (penemuan kembali terbimbing atau pematematikaan progresif)
2. Didactical phenomenology (fenomena pembelajaran)
3. Self–developed models (model-model dibangun sendiri)
Adapun, menurut buku karangan Nur , berdasarkan prinsip dan karakteristik pendekatan matematika realistic, ada beberapa hal yang menjadi strategi dari model pembelajaran PMR, diantaranya yaitu:
a. Pembelajaran dirancang berawal dari pemecahan masalah ynag adadisekitar siswa dan berbasis pada pengalaman ynag telah dimiliki siswa, sehingga mereka dengan segera tertarik secara pribadi terhadap aktivitas matematika yang bermakna
b. Urutan pembelajaran haruslah menghadirkan suatu aktivitas atau eksplorasi, yaitu siswa mwnciptakan dan mengelaborasi model-model simbolik dan aktivitas matematika mereka yang tidak formal, misalnya menggambar, membuat diagram, membuat tabel atau mengembangkan notasi informal
c. Pembelajaran matematika tidak semata –mata memberi penekanan pada komputasi dan hanya mementingkan langkah-langkah algoritma serta keterampilan
d. Memberi penekanan pada pemahaman konsep dan pemecahan masalah
e. Siswa mengalami proses pembelajaran secara bermakna dan memahami matematika dengan penalaran
f. Siswa belajar matematika dengan pemahaman secara aktif membangun pengetahuan baru dan pengalaman dari pengetahuan awal
g. Dalam pembelajaran, siswa dilatih untuk mengikuti pola kerja, intuisi-coba- salah- dengan/spekulasi- hasil
h. Terdapat interaksi yang kuat antara siswa yang satu dengan siswa yang lainnya
i. Memberikan pehatian yang seimbang antara matematisasi horizontal dan matematisasi vertikal
Jika teman-teman ada pendapat lain, silahkan dipaparkan yaa..
Selain itu, menurut buku karangan Hartini Purnama, dijelaskan bahwa terdapat 3 prinsip utama dari pendekatan matematika realistik :
1. Guided reinvention/progressive mathematizing (penemuan kembali terbimbing atau pematematikaan progresif)
2. Didactical phenomenology (fenomena pembelajaran)
3. Self–developed models (model-model dibangun sendiri)
Adapun, menurut buku karangan Nur , berdasarkan prinsip dan karakteristik pendekatan matematika realistic, ada beberapa hal yang menjadi strategi dari model pembelajaran PMR, diantaranya yaitu:
a. Pembelajaran dirancang berawal dari pemecahan masalah ynag adadisekitar siswa dan berbasis pada pengalaman ynag telah dimiliki siswa, sehingga mereka dengan segera tertarik secara pribadi terhadap aktivitas matematika yang bermakna
b. Urutan pembelajaran haruslah menghadirkan suatu aktivitas atau eksplorasi, yaitu siswa mwnciptakan dan mengelaborasi model-model simbolik dan aktivitas matematika mereka yang tidak formal, misalnya menggambar, membuat diagram, membuat tabel atau mengembangkan notasi informal
c. Pembelajaran matematika tidak semata –mata memberi penekanan pada komputasi dan hanya mementingkan langkah-langkah algoritma serta keterampilan
d. Memberi penekanan pada pemahaman konsep dan pemecahan masalah
e. Siswa mengalami proses pembelajaran secara bermakna dan memahami matematika dengan penalaran
f. Siswa belajar matematika dengan pemahaman secara aktif membangun pengetahuan baru dan pengalaman dari pengetahuan awal
g. Dalam pembelajaran, siswa dilatih untuk mengikuti pola kerja, intuisi-coba- salah- dengan/spekulasi- hasil
h. Terdapat interaksi yang kuat antara siswa yang satu dengan siswa yang lainnya
i. Memberikan pehatian yang seimbang antara matematisasi horizontal dan matematisasi vertikal
Jika teman-teman ada pendapat lain, silahkan dipaparkan yaa..
Berdasarkan sumber yang saya baca juga kurang lebih seperti yang dipaparkan oleh retno..
Terimakasih Retno atas pemaparan nya
Terimakasih Retno atas pemaparan nya
Sama-sama Reni..
PMR berpandangan bahwa matematika adalah kegiatan manusia. Eksplorasi ide, konsep, masalah nyata merupakan aktifitas kelas matematika (Soviawati, 2011). Oleh karena matematika merupakan aktifitas manusia, maka PMR berorientasi pada relevansi antara konsep matematika dengan konteks permasalahan di dunia nyata dan juga berorientasi pada siswa (Wardono & Mariani, 2018; Warsito, Nuraini, & Sukirwan, 2019). PMR merupakan pendekatan yang bermula pada permasalahan yang nyata bagi siswa, mengutamakan keterampilan proses (process of doing mathematics), diskusi dan kolaborasi, interaktif (tutor sebaya) dengan maksud agar mereka berkekuatan penuh untuk bereksperimen baik secara individu maupun kelompok (Ahmad & Asmaidah, 2017; Sirait & Azis, 2017). Dalam PMR, guru berperan dalam menfasilitasi proses belajar untuk memungkinkan terjadinya interaksi yang optimal serta menerapkan scaffolding (Özkaya & Karaca, 2017).
Jeheman, A. A., Gunur, B., & Jelatu, S. (2019). Pengaruh pendekatan matematika realistik terhadap pemahaman konsep matematika siswa. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 8(2), 191-202. Tersedia di : https://journal.institutpendidikan.ac.id/index.php/mosharafa/article/view/mv8n2_02
Jeheman, A. A., Gunur, B., & Jelatu, S. (2019). Pengaruh pendekatan matematika realistik terhadap pemahaman konsep matematika siswa. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 8(2), 191-202. Tersedia di : https://journal.institutpendidikan.ac.id/index.php/mosharafa/article/view/mv8n2_02
Setuju dengan pendapat Retno, di pembelajaran pendekatan realistik ini siswa didorong untuk berfikir kritis.
Menurut Ruseffendi (dalam usdiyana : 2009) menyatakan bahwa pembelajaran yang menggunakan penedekatan matematika realistik
dapat membiasakan siswa untuk berpikir secara kritis. Sesuai dengan karakteristik yang dimiliki oleh pendekatan matematika realistik.
Jadi keterampilan berpikir kritis pada siswa dapat di biasakan melalui pembelajaran realistik,karena pembelajaran realistik membawa siswa pada kondisi atau situaasi yang dekat dengan kehidupan siswa, sehingga pendekatan matematika
realistik tepat digunakan dalam pembelajaran matematika di sekolah untuk mengembangkan keterampilan berpikir siswa.
Menurut Ruseffendi (dalam usdiyana : 2009) menyatakan bahwa pembelajaran yang menggunakan penedekatan matematika realistik
dapat membiasakan siswa untuk berpikir secara kritis. Sesuai dengan karakteristik yang dimiliki oleh pendekatan matematika realistik.
Jadi keterampilan berpikir kritis pada siswa dapat di biasakan melalui pembelajaran realistik,karena pembelajaran realistik membawa siswa pada kondisi atau situaasi yang dekat dengan kehidupan siswa, sehingga pendekatan matematika
realistik tepat digunakan dalam pembelajaran matematika di sekolah untuk mengembangkan keterampilan berpikir siswa.
Afsari, S., Safitri, I., Harahap, S. K., & Munthe, L. S. (2021). Systematic Literature Review: Efektivitas Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Pada Pembelajaran Matematika. Indonesian Journal of Intellectual Publication, 1(3), 189-197.
https://journal.intelekmadani.org/index.php/ijipublication/article/view/117
https://journal.intelekmadani.org/index.php/ijipublication/article/view/117
Setuju dengan pendapat Retno, disini saya menambahkan
Menurut Sejal (2001) PMR pada dasarnya adalah pemanfaatan realita dan lingkungan yang dipahami peserta didik agar memperlancar proses pembelajaran matematika hingga mencapai tujuan pendidikan matematika secara lebih baik
Ide utama pembelajaran matematika harus diben kesempatan untuk menemukan kembali (reinvent) konsep dan prinsip matematika di bawah bimbingan orang dewasa (Cemijer, 1994). Siswa diberi kesempatan untuk memakan ide atau konsep matematika berdasarkan pengalaman anak dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Lingkungan yang dimaksud dapat berupa lingkungan sekolah, keluarga, atau lingkungan masyarakat yang benar- benar dikenal siswa.
Menurut Sejal (2001) PMR pada dasarnya adalah pemanfaatan realita dan lingkungan yang dipahami peserta didik agar memperlancar proses pembelajaran matematika hingga mencapai tujuan pendidikan matematika secara lebih baik
Ide utama pembelajaran matematika harus diben kesempatan untuk menemukan kembali (reinvent) konsep dan prinsip matematika di bawah bimbingan orang dewasa (Cemijer, 1994). Siswa diberi kesempatan untuk memakan ide atau konsep matematika berdasarkan pengalaman anak dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Lingkungan yang dimaksud dapat berupa lingkungan sekolah, keluarga, atau lingkungan masyarakat yang benar- benar dikenal siswa.
Sesuai dengan prinsip dari pendekatan matematika realistik yang disampaikan oleh Gravemeijer (dalam Holisin : 2007), pembelajaran matematika tersebut membuat siswa mengalami proses menemukan kembali, menggunakan berbagai model yang menurut mereka cocok dan menemukan sendiri penyelesaian dari masalah.
Suci, D. W., Firman, F., & Neviyarni, N. (2019). Peningkatan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Melalui Pendekatan Realistik Di Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 3(4), 2042-2049. Tersedia di : https://www.neliti.com/publications/448405/peningkatan-keterampilan-berpikir-kritis-siswa-melalui-pendekatan-realistik-di-s
Suci, D. W., Firman, F., & Neviyarni, N. (2019). Peningkatan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Melalui Pendekatan Realistik Di Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 3(4), 2042-2049. Tersedia di : https://www.neliti.com/publications/448405/peningkatan-keterampilan-berpikir-kritis-siswa-melalui-pendekatan-realistik-di-s
Kemudian, jika setiap anggota klp sudah memahami apa itu pendekatan realistik, temen-temen bisa mulai menganalisis terkait video pembelajaran inii yaaa
Oiya untuk linknya bisa di cantumin disini yaa
Ini untuk link videonya
Izin mengirimkan gambaran aktivitas yang terjadi dalam video tersebut
1. Bagian Pembuka Pembelajaran
Pada awal pembelajaran guru memasuki ruangan dan mengartikan salam. Sebelum pembelajaran dimulai guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa terlebih dahulu. Setelah selesai berdoa guru mengecek kehadiran siswa, lalu guru memberikan motivasi belajar secara konstektual. Setelah itu guru menyampaikan tujuan pembelajaran volume kubus dan balok. Setelah itu guru menyampaikan materi cakupan.
2. Bagian Kegiatan Inti Pembelajaran
Untuk kegiatan inti pembelajaran guru mengelompokkan siswa secara heterogen. Setelah meninggal secara heterogen guru membagikan LKS kepada setiap kelompok. Lalu guru memberikan kesempatan untuk berdiskusi dengan kelompoknya masing-masing. Setelah guru memberikan kesempatan kepada untuk berdiskusi dengan kelompoknya masing-masing siswa, guru tersebut menyimak mengamati diskusi dan menjadi fasilitator. Setelah guru berkeliling mengamati aturan diskusi dan menjadi fasilitator guru meminta siswa untuk mengerjakan soal yang ada di LKS dan menuliskannya di papan tulis. Lalu guru memberikan kesempatan kelompok lain untuk memenuhi hasil diskusi kelompokyang maju ke depan. Setelah memberikan kesempatan kelompok lain untuk menanggapi hasil kelompok lain yang maju guru meminta perwakilan kelompok lain untuk menunjukkan nomor selanjutnya, setelah meminta perwakilan untuk menunjukkan nomor selanjutnya guru memberikan kesempatan untuk kelompok lain menanggapi hasil diskusi kelompok yang maju .
3. Bagian Penutup Pembelajaran
Guru menyimpulkan materi tentang volume kubus dan balok dan memberikan. Setelah itu guru memberikan arahan untuk pertemuan selanjutnya. Dan sebagai penutup pembelajaran guru meminta murid untuk berdoa dan setelah berdoa guru mengucapkan salam kepada siswa
1. Bagian Pembuka Pembelajaran
Pada awal pembelajaran guru memasuki ruangan dan mengartikan salam. Sebelum pembelajaran dimulai guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa terlebih dahulu. Setelah selesai berdoa guru mengecek kehadiran siswa, lalu guru memberikan motivasi belajar secara konstektual. Setelah itu guru menyampaikan tujuan pembelajaran volume kubus dan balok. Setelah itu guru menyampaikan materi cakupan.
2. Bagian Kegiatan Inti Pembelajaran
Untuk kegiatan inti pembelajaran guru mengelompokkan siswa secara heterogen. Setelah meninggal secara heterogen guru membagikan LKS kepada setiap kelompok. Lalu guru memberikan kesempatan untuk berdiskusi dengan kelompoknya masing-masing. Setelah guru memberikan kesempatan kepada untuk berdiskusi dengan kelompoknya masing-masing siswa, guru tersebut menyimak mengamati diskusi dan menjadi fasilitator. Setelah guru berkeliling mengamati aturan diskusi dan menjadi fasilitator guru meminta siswa untuk mengerjakan soal yang ada di LKS dan menuliskannya di papan tulis. Lalu guru memberikan kesempatan kelompok lain untuk memenuhi hasil diskusi kelompokyang maju ke depan. Setelah memberikan kesempatan kelompok lain untuk menanggapi hasil kelompok lain yang maju guru meminta perwakilan kelompok lain untuk menunjukkan nomor selanjutnya, setelah meminta perwakilan untuk menunjukkan nomor selanjutnya guru memberikan kesempatan untuk kelompok lain menanggapi hasil diskusi kelompok yang maju .
3. Bagian Penutup Pembelajaran
Guru menyimpulkan materi tentang volume kubus dan balok dan memberikan. Setelah itu guru memberikan arahan untuk pertemuan selanjutnya. Dan sebagai penutup pembelajaran guru meminta murid untuk berdoa dan setelah berdoa guru mengucapkan salam kepada siswa
Baik trimakasii ciwing
PMR merupakan pendekatan yang bermula pada permasalahan yang nyata bagi siswa, mengutamakan keterampilan proses (process of doing mathematics), diskusi dan kolaborasi, interaktif (tutor sebaya) dengan maksud agar mereka berkekuatan penuh untuk bereksperimen baik secara individu maupun kelompok (Ahmad & Asmaidah, 2017; Sirait & Azis, 2017).
Hal ini terlihat pada video pembelajaran dengan guru membentuk siswa dalam beberapa kelompok untuk berdiskusi dan berkolaborasi untuk menemukan solusi dari permasalahan yang diberikan pada LKPD.
Hal ini terlihat pada video pembelajaran dengan guru membentuk siswa dalam beberapa kelompok untuk berdiskusi dan berkolaborasi untuk menemukan solusi dari permasalahan yang diberikan pada LKPD.
Dalam PMR, guru berperan dalam menfasilitasi proses belajar untuk memungkinkan terjadinya interaksi yang optimal serta menerapkan scaffolding (Özkaya & Karaca, 2017).
Hal ini terlihat pada video pembelajaran, guru menjadi fasilitator dan berkeliling mengamati setiap kelompok dalam berdiskusi.
Hal ini terlihat pada video pembelajaran, guru menjadi fasilitator dan berkeliling mengamati setiap kelompok dalam berdiskusi.
Sehingga, KBM pada video pembelajaran tersebut telah menerapkan pendekatan realistik.
Oke gais, Alhamdulillah kita udh diskusi yaa terkait pendekatan realistik. Terimakasih telah berdiskusi dan mengemukakan pendapat nya.
Untuk selanjutnya kita akan membuat laporan analisis kita yaa. Agar memudahkan dalam berkoordinasi maka akan kita lanjutkan melalui grup WhatsApp yaa temenn2
Aku tutup yaa diskusi kita di fordis pagi inii. Smngt gais
Aku akhiri,
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Untuk selanjutnya kita akan membuat laporan analisis kita yaa. Agar memudahkan dalam berkoordinasi maka akan kita lanjutkan melalui grup WhatsApp yaa temenn2
Aku tutup yaa diskusi kita di fordis pagi inii. Smngt gais
Aku akhiri,
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh