FORUM DISKUSI KELOMPOk 6

FORUM DISKUSI KELOMPOk 6

FORUM DISKUSI KELOMPOk 6

Number of replies: 17

Kesenjangan sosial merupakan suatu kondisi dimana ada hal yang tidak seimbang di dalam kehidupan masyarakat. Entah itu secara personal maupun kelompok. Dimana ada ketimpangan sosial yang terbentuk dari sebuah ketidakadilan distribusi banyak hal yang dianggap penting oleh masyarakat.

Kesenjangan tersebut seringkali dikaitkan dengan adanya suatu bentuk perbedaan yang sangat nyata serta dapat dilihat dalam segi keuangan masyarakat, seperti kekayaan harta. Terlebih untuk hal kesenjangan dalam bidang ekonomi. Sekarang ini sangat mudah dilihat dari adanya potensi serta peluang yang tidak sama dalam posisi sosial di masyarakat.

Selain hal di atas, kesenjangan juga dapat dilihat dari adanya ketidaksetaraan antara barang, jasa, hukum, dan kesempatan yang didapatkan oleh setiap individu.

Silahkan mulai diskusi dengan menyebutkan nama dan npm

In reply to First post

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOk 6

by HANISA PUTRI 2013053121 -
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Selamat pagi,

Yth. Ibu Siti Nuraini., M.Pd dan Bapak Drs. Muncarno., M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Perspektif Global serta rekan-rekan mahasiswa yang berbahagia.
Puji syukur marilah kita panjatkan kepada Allah swt yang telah memberikan nikmat dan hidayahnya kepada kita semua sehingga kita bisa mengikuti perkuliahan pada hari ini melalui virtual class.

Sebelumnya, perkenalkan saya Hanisa Putri NPM. 2013053121 sebagai moderator akan mengarahkan jalannya diskusi. Pada pertemuan kali ini kita akan mempelajari dan berdiskusi bersama terkait “ Perspektif Global Terhadap Isu dan Kesenjangan”. Adapun materi tersebut akan disampaikan oleh kelompok 6 yang terdiri dari 4 anggota kelompok yaitu:
1. Hanisa Putri NPM 2013053121
2. Kori Alfina Martatilofa NPM 2013053161
3. Nanda Novitasari NMP 2013053175
4. Nita Yulistiana NPM 2013053122

Kepada rekan-rekan dipersilahkan untuk dapat memahami materi dalam bentuk makalah dan PPT yang telah disajikan. Apabila terdapat materi yang kurang jelas dan ingin ditanyakan, kami membuka 2 termin sesi tanya jawab yang mana tiap termin terdiri dari 3 orang penanya.

Dalam diskusi ini diharapkan rekan-rekan mahasiswa dapat berpartisipasi aktif.
Terima kasih.
In reply to HANISA PUTRI 2013053121

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOk 6

by Agista Rahma Utami 2013053076 -
Saya Agista Rahma Utami (2013053076), izin bertanya.

Pembahasan isu kesenjangan global dapat menjadi hal yang abstrak bagi peserta didik pahami. Apakah topik ini menjadi bahasan yang dimaktubkan dalam suatu pembelajaran di kurikulum Merdeka? Jika iya, materi apa yang memuat topik ini, pada tingkatan kelas berapa, serta bagaimana upaya memberikan pembelajarannya agar dapat mudah diterima peserta didik?

Terima kasih
In reply to Agista Rahma Utami 2013053076

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOk 6

by Nita Yulistiana Nita -
Nita Yulistiana (2013053122)
Izin menjawab pertanyaan dari agista,
Jadi inti pertanyaannya adalah
Topik kesenjangan Global pada Kurikulum Merdeka,

Baik saya izin mencoba untuk menjawab, di Kurikulum Merdeka terdapat pada mata pelajaran PKn dan IPS (yang terkuat dalam mata pelajaran IPAS)
Biasanya diajarkan di kelas tinggi, jika sudah menyangkut isu kesenjangan global.
Contohnya dalam MP PKN itu memiliki peran membangun Warna Negara Global, yang bisa dimatubkann melalui Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk penguatan nilai moral dalam membangun warga negara Global,

Begitupun dalam pelajaran IPS nya, IPS sebagai disiplin dari ilmu-ilmu sosial mampu membantu dalam menghadapi berbagai kejadian global yang terkait aspek sosial, budaya, maupun lingkungan, ekonomi serta dalam aspek politik. Pendidikan dinilai mampu menghadapi segala macam tantangan serta hambatan yang berasal dari pengaruh globalisasi.

Apalagi sekarang dalam Kurikulum Merdeka itu menggunakan profil pelajaran pancasila,
Profil Pelajar Pancasila yang terdiri dari beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia, Berkebhinekaan Global, Gotong-royong, mandiri, kreatif, serta mampu untuk bernalar kritis. Maka ketercapaiannya dari enam profil tersebut harus terintegrasi dalam proses pembelajaran di mata pelajaran IPS.
Harapan besar dalam pembelajaran IPS adalah dapat memberikan kontribusi solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan manusia, masyarakat, dan lingkungan sebagai bekal dalam pemahaman perspektif global ke arah postitif
In reply to HANISA PUTRI 2013053121

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOk 6

by DEVITA SARI 2013053125 -
Nama : Devita Sari
NPM : 2013053125
Izin bertanya

Contoh bentuk kesejangan apa yang diakibatkan oleh proses globalisasi ini yang akhirnya menjadikannya isu global
In reply to DEVITA SARI 2013053125

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOk 6

by Kori Alfina Martatilofa -
Kori Alfina Martatilofa (2013053161)
Izin menjawab pertanyaan dari Devita Sari pada pertanyaan bentuk kesenjangan dan isu global akibat globalisasi diantaranya yaitu :
1. Membentuk jaringan global yang merangkul seluruh dunia dan mengarahkannya pada poros kendali negara yang memiliki kekuatan ekonomi raksasa. Fenomena ini dapat menimbulkan ketergantungan bagi negara miskin.

2. Menimbulkan kesenjangan sosial-ekonomi masyarakat. Hal ini dapat mendorong terjadinya kapitalisme dalam dunia ekonomi.

3. Terjadinya pembangunan yang tidak merata atau ketimpangan. Artinya, daerah yang maju akan semakin maju dan daerah terpencil tidak bisa berkembang.

4. Menimbulkan individualisme dan materialisme yang lebih mengutamakan keuntungan dan kepentingan diri. Sehingga, mendorong masyarakat meninggalkan budaya kekeluargaan dan kegotongroyongan.

5. Menimbulkan permasalahan sosial yang mengancam nilai sosial, seperti konsumerisme, sekularisme, hedonisme, materialisme, dan sebagainya.

Semoga bisa dipahami, kepada teman - teman yang ingin menambahkan saya persilahkan, terima kasih
In reply to Kori Alfina Martatilofa

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOk 6

by Rosyid Bayu Pamungkas -
Nama : Rosyid Bayu Pamungkas
NPM : 2013053144
Izin menambahkan jawaban saudari Kori atas pertanyaan saudati Devita.

Bentuk kesenjangan yang diakibatkan oleh proses globalisasi dapat berupa perbedaan status sosial, ekonomi, maupun budaya. Hal ini dapat melahirkan adanya ketimpangan sosial di masyarakat, seperti kecemburuan sosial, konflik sosial, monopoli kekuasaan, serta munculnya kriminalitas.

Atas dasar terlahirnya kecemburuan sosial di ranah masyarakat ini, dapat meluas ke jangkauan yang kian kompleks lagi yakni ranah global. Merunut teori dari Williamson, terdapat asumsi pokok yang menyebabkan meluasnya ketimpangan, yakni:
1. Migrasi penduduk, penduduk usia produktif (usia kerja) yang memiliki keahlian (terdidik) dari daerah-daerah yang kurang berkembang pindah ke daerah-daerah yang telah berkembang. Hal ini dilakukan guna mendapat upah atau gaji yang lebih besar dibandingkan di daerah yang kurang berkembang. Hal tersebut menyebabkan kota sebagai wilayah pusat yang menjadi faktor pendorong perpindahan penduduk dari desa ke kota.

2. Investasi cenderung dilakukan di daerah yang telah berkembang karena faktor pasar (skala ekonomi, ekonomi eksternal, dan lain sebagainya) akan memberi keuntungan besar dan risiko kerugian relatif kecil. Selain itu, terjadi pula perpindahan modal dari daerah miskin menuju daerah berkembang. Hal ini menyebabkan perputaran modal hanya terjadi di wilayah yang maju atau berkembang.

3. Kebijakan pemerintah, disadari atau tidak, cenderung mengakibatkan terkonsentrasinya sarana dan prasarana kegiatan sosial ekonomi di daerah berkembang akibat besarnya kebutuhan. Sebagaimana yang diketahui bahwa kebutuhan di kota jauh lebih variatif daripada di desa. Hal ini akan mendorong perkembangan industri yang lebih pesat di daerah tersebut.

4. Pola perdagangan dan kegiatan perdagangan didominasi oleh industri-industri di daerah yang telah berkembang. Lantas industri di daerah tersebut, berkembang menjadi sumber utama dari barang-barang yang diperdagangkan, sehingga industri yang dikembangkan di daerah miskin akan mengalami banyak kesulitan dalam memasarkan produknya. Ketidaksanggupan untuk bersaing dengan industri dengan daerah yang lebih maju makin diperparah oleh buruknya jaringan perhubungan dan prasarana ekonomi lainnya di daerah miskin.

5. Tidak adanya keterkaitan antarpasar daerah menyebabkan terhambatnya perluasan daerah pemasaran dan pelipatgandaan pendapatan. Hal ini menunjukkan bahwa jejaring ekonomi yang tidak terhubung dengan baik dapat menjadi faktor penghambat sehingga menimbulkan ketimpangan ekonomi.

Jadi, migrasi penduduk, investasi yang tidak merata, kebijakan pemerintah, pola industri yang dominan, dan tidak adanya keterkaitan pasar di setiap daerah adalah asumsi dari teori penyebab ketimpangan yang dikemukakan oleh Williamson, yang menjadi akibat dari ketimpangan sosial ranah masyarakat yang meningkat ke tinjauan global.

Terima kasih
In reply to HANISA PUTRI 2013053121

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOk 6

by Dela Nowinda Citra -
Nama : Dela Nowinda Citra
NPM : 2013053134
Izin bertanya
Didalam makalah sudah dijelaskan mengenai Tindakan Mengantisipasi Isu dan Kesenjangan secara Global. Ada 2 contoh yaitu Tindakan mengatasi isu dan kesenjangan ekonomi pembangunan di Indonesia dan Tindakan untuk mengatasi isu dan kesenjangan pendidikan di Indonesia. Nah dari kedua tindakan tersebut pasti ada saja kendala nya. Bisa dari warga nya, atau bahkan program pemerintahnya. Jika permasalahan atau kendala yang ada disebabkan dari warga, misal dalam tindakan mengatasi isu dan kesenjangan ekonomi pembangunan di Indonesia dimana pemerintah membangun di wilayah yang banyak penduduk nya lalu penduduk tersebut menolak ada nya pembangunan dengan alasan tertentu, apa yang dapat pemerintah lakukan? Apakah ada sanksi atau hukuman bagi warga yang mempersulit program pemerintah untuk mengatasi kesenjangan itu? Sekian terimakasih
In reply to Dela Nowinda Citra

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOk 6

by Nita Yulistiana Nita -
Nita Yulistiana (2013053122)
Izin menjawab pertanyaan dari sadari dela
Baiklah pertanyaan intinya adalah penduduk menolak ada nya pembangunan dengan alasan tertentu, apa yang dapat pemerintah lakukan? Apakah ada sanksi atau hukuman bagi warga yang mempersulit program pemerintah untuk mengatasi kesenjangan itu?

Jadi sebenarnya Pemerintah Republik Indonesia telah mencanangkan bahwa pembangunan nasional dilaksanakan secara terencana, komprehenshif, terpadu, terarah, bertahap, dan berkelanjutan dengan mengembangkan tata ruang dalam suatu tata lingkungan yang dinamis serta tetap memelihara kelestarian lingkungan hidup.
Biasanya ini penolakan ini banyak terjadi di kota-kota yang padat penduduknya,
Pembangunan perkotaan, merupakan bagian dari pembangunan nasional, harus berlandaskan keseimbangan antara berbagai kepentingan, yaitu keseimbangan, keserasian, dan keselarasan antara kepentingan dunia dan akhirat, materil dan spiritual, jiwa dan raga serta individu dan masyarakat.

Kota sebagai pusat perekonomian wilayah memiliki peran yang sangat besar bagi pembangunan, dimana konstribusinya terhadap pemenuhan kebutuhan hidup warganya melahirkan berbagai permasalahan. Jumlah penduduk yang terus bertambah dan dikaitkan dengan implikasinya pada ruang kota, bagi para pakar dan pemerhati lingkungan sangatlah menakutkan. Apalagi ada banyak kejadian terutama di negara berkembang, kota-kota tersebut berkembang tanpa pengendalian. Jumlah penduduk terus bertambah, ruang kota semakin padat dan berkualitas rendah, lalu lintas semrawut, penghijauan sangat kurang, terjadi banjir dan sebagainya.

Berkaitan dengan itu, partisipasi masyarakat dalam program penataan ruang, juga menjadi isu yang masih selalu diperdebatkan. Di satu pihak ada yang menyalahkan ketiadaan partisipasi masyarakat, dan di lain pihak justru menuding pemerintah yang tidak aspiratif terhadap kebutuhan dan kepentingan rakyat.

Pembangunan, di satu pihak menunjukkan dampak positif terhadap lingkungan dan masyarakat seperti tersedianya jaringan jalan, telekomunikasi, listrik, air, kesempatan kerja serta produknya sendiri memberi manfaat bagi masyarakat luas dan juga meningkatkan pendapatan bagi langsung dapat menikmati sebagian dari hasil pembangunannya. Di pihak lain apabila pembangunan ini tidak diarahkan akan menimbulkan berbagai masalah seperti konflik kepentingan, pencemaran lingkungan, kerusakan, pengurasan sumberdaya alam, masyarakat konsumtif serta dampak sosial lainnya yang pada dasarnya merugikan masyarakat.

Jadi dilihat dari penjelasan diatas, bahwa program pemerintah untuk mengatasi kesenjangan ini membawa dampak positif dan negatif, dan misal apabila terjadi penolakan di masayarakat maka harus diketahui sebabnya, misal di daerah pemukiman yang sangat padat penduduk, kemudian akan dibangun suatu instruktur, maka hal yang bisa dilakukan pemerintah adalah mengalihkan penduduk ketempat lain dengan menyediakan tempat tinggal baru, sehingga tidak merugikan sebelah pihak. Dan apabila masayarakat tetap menolak hal tersebut, sejauh ini yang dari informasi yang saya ddapa berdasarkan berita-berita penolakan pembangunan yang ada di Indonesia, tidak ada hukuman tersendiri bagi masyarakat yang menolak tersebut,

Mohon maaf apabila banyak kekurangan, sekian jawaban yang dapat saya sampaikan, semoga terjawab
In reply to HANISA PUTRI 2013053121

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOk 6

by anggun anjela 2013053091 -
Nama : anggun Anjela
NPM : 2013053091
Izin bertanya bagaimana peran kita sebagai calon pendidik dalam dalam mengantisipasi isu dan kesenjangan secara global? Sekian terimakasih
In reply to anggun anjela 2013053091

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOk 6

by Nanda Novitasari 2013053175 -
Baik, terima kasih saudari Anggun Anjela atas pertanyaannya, disini saya Nanda Novitasari (2013053175) izin menjawab.
Baik, perlu dipahami bahwa kehidupan globalisasi yang kita alami di masa sekarang ini tentu membawa suatu proses penduniaan, yang mana artinya segala bentuk aktivitas diperhitungkan guna kepentingan dunia. Dimana di dalam era globalisasi ini terkandung proses yang didukung oleh kecepatan informasi, kecanggihan teknologi, transportasi dan komunikasi, adanya hubungan ketergantungan antarnegara, dan juga bidang pendidikan pun menjadi bagian dari globalisasi, dimana hal ini terjadi karena terjadinya kontak literatur, ataupun kontak antar ahli, yang menciptakan penyebaran ide-ide gagasan, pembaruan dan inovasi dalam struktur, isi dan metode pendidikan dan pembelajaran. Dan sudah menjadi suatu dinamika, bahwa di dalam proses secara global tersebut akan tercipta suatu isu ataupun kesenjangan, hal tersebut karena proses global tersebut dapat dikatakan berupa bentuk megakompetensi untuk menciptakan dunia yang lebih baik. Namun, akibat dari ambisi itu sendiri pula dapat muncul isu dan kesenjangan bentuk dari persaingan yang begitu tajam pada berbagai bidang kehidupan.
Kemudian, peran kita sebagai calon pendidik guna mengantisipasi isu dan kesenjangan secara global tersebut pastinya dengan menciptakan perspektif global, dimana kita sebagai calon pendidik dapat mengembangkan cara pandang serta keterampilan kita guna menyelidiki ataupun menggali hal-hal yang berkaitan dengan isu dan kesenjangan global, baik itu isu ataupun kesenjangan global berupa isu lingkungan, hak asasi manusia, keadilan, studi tentang dunia, dan pengembangan pendidikan. Karena isu ataupun kesenjangan global tersebut bentuk pengaruh dari globalisasi yang sifatnya keterbukaan, maka dalam hal ini kita sebagai calon pendidik memiliki peran yang besar untuk dapat selalu berinovasi, berkompetensi untuk dapat menciptakan pendidikan bagi calon generasi penerus bangsa yang baik, agar tidak terseret arus globalisasi terlalu jauh, namun tetap meningkatkan identitas diri ataupun bangsa. Dengan hal tersebut, kita sebagai calon pendidik dapat memahami secara sudut pandang global, bahwa isu dan kesenjangan tersebut merupakan suatu tantangan, kesempatan, serta peluang untuk menyumbangkan kemampuan guna kemajuan bangsa.
Sekian jawaban dari saya, terima kasih.
In reply to HANISA PUTRI 2013053121

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOk 6

by Batrisya Aulia 2013053170 -
Nama : Batrisya Aulia
NPM : 2013053170

Izin bertanya:
Apa yang menjadi landasan untuk mendukung kesadaran dan wawasan perspektif global terhadap isu dan kesenjangan dan berikan contohnya?
Terimakasih
In reply to Batrisya Aulia 2013053170

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOk 6

by HANISA PUTRI 2013053121 -
Saya Hanisa Putri (2013053121) izin menjawab pertanyaan dari saudari batrisya,

Landasan yang mendukung kesadaran dan wawasan perspektif global yaitu;
1. Nasionalisme
Nasionalisme adalah cinta tanah dengan prinsip baik buruk adalah negeriku. Namun dalam melaksanakan nasionalisme tetap perlu dilandasi oleh logika
dan nasional. Imawan mengutip pendapat Haas (Yaya:1998) bahwa nasionalisme yang kuat dapat menjadi pilar terhadap pengaruh buruk dari proses
globalisasi.
2. Norma dan Agama
Norma dan agama adalah pilar utama untuk menangkal pengaruh negative seiring dengan gelombang globalisasi.
3. Nilai Budaya dan Bangsa
Bangsa Indonesia memiliki budaya yang luhur, yang dapat disajikan pilar dan filter terhadap berbagai pengeruh yang negatife serta sebagai pendukung bagi
nilai dan pengaruh yang membawa dampak positif bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Selain adanya landasan tersebut, di dunia pendidikan peran pendidik dalam menanamkan kesadaran dan wawasan perspektif global kepada peserta didiknya sejak dini juga sangat penting dan harus dilakukan yaitu melalui Pendidikan Global. Pendidikan Global merupakan upaya sistematis untuk membentuk kesadaran, wawasan, dan perspektif peserta didik, karena melalui pendidikan global peserta didik dibekali materi yang bersifat utuh dan menyeluruh yang berkaitan dengan masalah global. Dalam pendidikan global pendidik harus bisa menunjukkan kesadaran kepada peserta didik bahwa globalisasi adalah suatu opertunity bagi bangsa untuk bisa bersaing pada skala nasional, regional, dan dunia internasional. Meskipun tidak dibentuknya mata pelajaran khusus tentang pendidikan global, namun materi-materinya dapat diselipkan pada mata pelajaran lainnya.

Misalnya, dengan kesepakatan-kesepakatan internasional melalui pendidikan global, lembaga pendidikan harus bisa menghasilkan alumi/lulusan yang dapat bekerja di negara lain seperti Jepang, Korea, Cina, Autralia, Amerika dan sebagainya sesuai profesionalitas kerjanya. Implikasinya, pendidik harus memberitahu, mendorong, dan meyakinkan peserta didik bahwa mereka mampu, oleh karena itu setiap sekolah perlu berupaya untuk membiasakan penggunaan bahasa komunikasi yang mendukung, salah satunya adalah bahasa Inggris.
Contoh lain terkait isu global tentang masalah sampah. Sampah menjadi hal yang sangat menggang dan menjadi perbincangan dunia sampai saat ini. Setelah mendapatkan pendidikan global kesadaran dan wawasan peserta didik terkait isu-isu dan kesenjangan dalam perspektif global tentu akan bertambah. Pendidik perlu mengarahkan tindakan atau kegaitan mereka mulai dari hal-hal kecil seperti membuang sampah pada tempatnya, mendaur ulang sampah organik maupun anorganik, dan tidak lupa memberikan pemahaman yang dihubungkan dengan perspektif global.

Sekian jawaban dari saya, apabila rekan-rekan ingin menambahkan jawaban lain atau menyanggah dipersilahkan.
In reply to HANISA PUTRI 2013053121

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOk 6

by Gabriel Mario Rivaldo -
Nama : Gabriel Mario Rivaldo
Npm : 2013053161
Izin bertanya Apa yang dapat dilakukan untuk memperkecil kesenjangan antara negara-negara kaya dan miskin dari perspektif global?
In reply to Gabriel Mario Rivaldo

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOk 6

by HANISA PUTRI 2013053121 -
Terima kasih kepada para penanya yang sudah memenuhi 2 termin tanya jawab.
Izinkan kami kelompok 6 untuk dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah diberikan.
In reply to Gabriel Mario Rivaldo

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOk 6

by Kori Alfina Martatilofa -
Kori Alfina Martatilofa (2013053161)

Izin menjawab pertanyaan dari Gabriel Mario Rivaldo mengenai upaya mengatasi kesenjangan antar negara maju dan negara miskin atau berkembang pada bidang ekonomi pembangunan maupun pendidikan dan teknologi.

Berdasarkan artikel yang saya baca dari sumber Detik.com menyatakan bahwa perlu adanya peran aktif dari negara maju untuk terus membuka pasar mereka bagi produk produk dari negara berkembang. Negara berkembang perlu mengurangi subsidi pertanian dan berbuat lebih banyak bagi bidang pendidikan seperti menciptakan generasi cerdas dari pendidik yang kompeten. Pedidikan dapat membuat orang menjadi cerdas sehingga dapat menciptakan inovasi-inovasi baru yang tentunya dengan tujuan memajukan negara dan juga dapat mengembangkan pendidikan yang ada dengan teknologi agar dapat menyaingi negara lain. Kita juga dapat menjalin kerja sama dengan negara maju dengan tujuan agar kita dapat membandingkan dan belajar dari negara maju tersebut. Selain itu anggaran bagi infrastruktur dan fasilitas produksi di negara berkembang harus ditingkatkan untuk memungkinkan transfer teknologi modern.

Semoga bisa dipahami, kepada teman - teman yang ingin menambahkan saya persilahkan, terima kasih
In reply to Kori Alfina Martatilofa

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOk 6

by HANISA PUTRI 2013053121 -
Sekian persentasi dari kelompok 6, bila terdapat kekurangan dan kesalahan dalam tata bahasa kami mohon maaf.
Terima kasih kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah berpartisipasi aktif dalam berdiskusi.
saya akhiri Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.