Ringkasan Mingguan
Umum
Pertemuan 1 (Orientasi Perkuliahan dan Kontrak Belajar)
- Pertemuan pertama membahas pengenalan mata kuliah Landasan Kependidikan, tujuan, capaian pembelajaran, serta kontrak perkuliahan. Mahasiswa diarahkan untuk memahami pentingnya mata kuliah ini dalam membangun dasar pemahaman teoritis dan praktis tentang pendidikan. Selain itu, mahasiswa juga diajak menyusun kesepakatan pembelajaran, mulai dari metode, penilaian, hingga etika perkuliahan. Hal ini bertujuan menumbuhkan rasa tanggung jawab, disiplin, dan kesadaran akan manfaat mata kuliah bagi bekal menjadi calon pendidik.
Analisislah secara singkat bagaimana mata kuliah Landasan Kependidikan dapat menjadi fondasi untuk membentuk profesionalitas calon guru PPKn di abad 21! Kaitkan dengan tuntutan kompetensi guru pada era digital.
Pertemuan 2 (Hakikat Manusia sebagai Makhluk Multidimensi)
Materi ini membahas manusia sebagai makhluk yang memiliki berbagai dimensi, meliputi aspek fisik, psikis, sosial, moral, dan spiritual. Manusia dipandang sebagai makhluk individu sekaligus sosial yang memiliki potensi berkembang. Pemahaman tentang hakikat manusia penting untuk menjadi dasar dalam proses pendidikan. Dengan memahami keunikan dan kompleksitas manusia, pendidik dapat merancang strategi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik
Carilah sebuah video (film pendek, dokumenter, atau video edukasi) yang menggambarkan kehidupan manusia dari berbagai aspek: fisik, psikis, sosial, moral, dan spiritual. Setelah menonton, lakukan analisis dengan langkah-langkah berikut:
-
Identifikasi dimensi manusia apa saja yang ditampilkan dalam video tersebut.
-
Analisis bagaimana keterkaitan antar dimensi tersebut membentuk karakter manusia seutuhnya.
-
Kaitkan temuan Anda dengan teori hakikat manusia sebagai makhluk multidimensi dalam literatur kependidikan.
-
Berikan refleksi kritis: menurut Anda, dimensi apa yang paling sering diabaikan dalam praktik pendidikan di Indonesia?
Tuliskan hasil analisis dalam bentuk esai analitis minimal 800 kata, lengkap dengan sumber video.
-
- Diskusikan bagaimana pemahaman tentang manusia sebagai makhluk multidimensi dapat memengaruhi rancangan kurikulum di tingkat pendidikan dasar dan menengah.
Pertemuan 3 (Tujuan Pendidikan Nasional)
Topik ini mengkaji tujuan pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. Pendidikan dipandang sebagai upaya membentuk manusia Indonesia yang beriman, berilmu, cakap, kreatif, dan bertanggung jawab.
Mahasiswa diajak untuk menganalisis tujuan tersebut agar mampu menempatkan perannya sebagai calon pendidik. Dengan memahami arah pendidikan, mahasiswa diharapkan dapat menyesuaikan proses belajar-mengajar dengan visi bangsa.
Carilah satu jurnal ilmiah yang membahas Tujuan Pendidikan Nasional di Indonesia, baik dari aspek filsafat, kebijakan pendidikan, maupun praktik di sekolah. Lakukan analisis dengan tahapan berikut:
-
Ringkas isi jurnal (latar belakang, metode, hasil, kesimpulan).
-
Identifikasi bagaimana penulis jurnal menafsirkan Tujuan Pendidikan Nasional sebagaimana diatur dalam UU No. 20 Tahun 2003.
-
Analisislah kesesuaian antara gagasan dalam jurnal dengan praktik pendidikan di sekolah atau universitas di Indonesia.
-
Berikan refleksi kritis: apakah tujuan pendidikan nasional sudah cukup relevan dengan tantangan abad 21 (era globalisasi, digitalisasi, dan Society 5.0)?
Tuliskan analisis dalam bentuk review jurnal sepanjang 3–4 halaman A4 dengan sitasi gaya APA.
-
Pilih dua jurnal berbeda yang mengkaji Tujuan Pendidikan Nasional dari perspektif yang berlainan (misalnya satu jurnal dari pendekatan filsafat/teori, dan satu jurnal dari praktik kebijakan di sekolah). Lakukan analisis perbandingan dengan ketentuan:
-
Bandingkan cara kedua penulis mendefinisikan atau menginterpretasikan Tujuan Pendidikan Nasional.
-
Analisis kelebihan dan kelemahan masing-masing kajian jurnal tersebut.
-
Simpulkan bagaimana Tujuan Pendidikan Nasional dapat dijadikan acuan utama dalam merancang kurikulum dan praktik pendidikan.
-
Tuliskan rekomendasi Anda terkait arah kebijakan pendidikan di masa depan berdasarkan sintesis dari kedua jurnal.
Tuliskan hasil analisis dalam bentuk esai perbandingan minimal 1.000 kata, dengan referensi lengkap sesuai standar penulisan ilmiah.
-
Pertemuan 4 (Landasan-Landasan Pendidikan)
Materi ini membahas berbagai landasan pendidikan, meliputi landasan filosofis, sosiologis, psikologis, dan kultural. Setiap landasan memberikan arah dan kerangka berpikir dalam pelaksanaan pendidikan. Pemahaman terhadap landasan pendidikan sangat penting agar calon pendidik tidak hanya mengajar secara praktis, tetapi juga menyadari dasar teoritis dan nilai yang melatarbelakanginya. Dengan begitu, praktik pendidikan akan lebih bermakna.
Tontonlah sebuah video edukasi/dokumenter yang membahas tentang landasan pendidikan (misalnya filsafat pendidikan, psikologi perkembangan, atau peran budaya dalam pendidikan). Setelah menonton, lakukan analisis dengan tahapan berikut:
-
Identifikasi jenis landasan pendidikan (filsafat, sosiologis, psikologis, kultural, atau religius) yang paling dominan dalam video.
-
Analisis bagaimana landasan tersebut berpengaruh terhadap praktik pembelajaran di sekolah.
-
Bandingkan isi video dengan teori landasan pendidikan dalam literatur yang sudah Anda pelajari.
-
Refleksikan menurut Anda, apakah video tersebut cukup merepresentasikan kompleksitas landasan pendidikan dalam konteks Indonesia saat ini?
Tuliskan analisis dalam bentuk esai kritis minimal 1.000 kata, sertakan sumber video, dan hubungkan dengan literatur akademik.
-
Kasus: Hilangnya Nilai Kearifan Lokal dalam Pembelajaran di Sekolah
Di sebuah SMP di daerah perkotaan, guru lebih banyak menggunakan buku paket nasional dan materi digital tanpa mengaitkannya dengan nilai budaya lokal. Misalnya, dalam mata pelajaran IPS dan PPKn, siswa hanya diajarkan teori abstrak tentang gotong royong, kerja sama, dan norma masyarakat, tetapi tidak diberikan pengalaman nyata melalui kegiatan berbasis kearifan lokal seperti samben desa, musyawarah adat, atau kegiatan sosial di masyarakat.
Akibatnya, siswa cenderung menganggap nilai-nilai budaya hanya sebagai teori hafalan, bukan sebagai pedoman hidup. Dalam wawancara dengan orang tua, mereka mengeluhkan bahwa anak-anak mulai kurang peduli dengan tradisi lokal dan lebih tertarik pada budaya populer global. Hal ini menunjukkan lemahnya penerapan landasan kultural dalam proses pendidikan.
Tugas Mahasiswa
-
Identifikasi landasan pendidikan apa saja yang tampak lemah dalam kasus di atas.
-
Analisis bagaimana dampak lemahnya landasan kultural tersebut terhadap pembentukan karakter siswa.
-
Diskusikan solusi inovatif berbasis pendidikan untuk mengintegrasikan kembali kearifan lokal dalam pembelajaran (misalnya melalui kurikulum, metode, atau kegiatan ekstrakurikuler).
-
Kaitkan analisis Anda dengan teori landasan pendidikan yang ada dalam literatur (filsafat, sosiologis, kultural, psikologis).
Tuliskan jawaban Anda dalam bentuk analisis kasus kritis sepanjang 3–4 halaman A4, sertakan referensi ilmiah yang relevan.
-
Pertemuan 5 (Unsur-Unsur Pendidikan)
Pertemuan ini menjelaskan unsur-unsur pendidikan, yaitu pendidik, peserta didik, tujuan, alat, metode, dan lingkungan pendidikan. Semua unsur ini saling terkait dan tidak dapat dipisahkan dalam proses pendidikan. Mahasiswa diajak untuk memahami keterkaitan antarunsur tersebut, sehingga mampu mengelola proses pendidikan secara utuh. Hal ini juga membantu mahasiswa untuk melihat pendidikan sebagai sebuah sistem yang terintegrasi.
Pertemuan 6 (Aliran-Aliran Pendidikan)
Materi ini membahas aliran-aliran pendidikan klasik dan modern, seperti progresivisme, essensialisme, perenialisme, rekonstruktivisme, dan eksistensialisme. Setiap aliran memiliki pandangan berbeda tentang tujuan, isi, dan metode pendidikan. Pemahaman tentang berbagai aliran pendidikan membantu mahasiswa memiliki wawasan yang luas dalam merancang pembelajaran. Dengan membandingkan berbagai aliran, mahasiswa dapat memilih pendekatan yang relevan dengan konteks pendidikan di Indonesia.
Setelah menyaksikan video yang telah ditayangkan, silakan buat analisis kesimpulan singkat mengenai isi video tersebut. Tulis poin-poin utama yang menurut Anda penting, kemudian simpulkan dengan bahasa sendiri secara ringkas, jelas, dan kritis
Pertemuan 7 (Implikasi Aliran Pendidikan dalam Praktik)
Pada pertemuan ini dibahas bagaimana aliran-aliran pendidikan diterapkan dalam praktik pembelajaran. Setiap aliran memberikan implikasi pada metode, kurikulum, dan strategi pengajaran. Mahasiswa didorong untuk menganalisis contoh penerapan aliran pendidikan di sekolah maupun masyarakat. Dengan demikian, mereka mampu menilai efektivitas setiap aliran dan mengadaptasinya sesuai kebutuhan peserta didik.
Setelah menyaksikan video yang telah ditayangkan, silakan buat analisis kesimpulan singkat mengenai isi video tersebut. Tulis poin-poin utama yang menurut Anda penting, kemudian simpulkan dengan bahasa sendiri secara ringkas, jelas, dan kritis
Silahkan upload tugas makalah dan tuliskan nama anggota kelompok di ketik pesan online!
Pertemuan 8 (Ujian Tengah Semester (UTS))
UTS menjadi evaluasi pembelajaran pada setengah semester pertama. Ujian mencakup pemahaman mahasiswa terhadap hakikat manusia, tujuan pendidikan, landasan, unsur, dan aliran pendidikan. Melalui ujian ini, mahasiswa diharapkan mampu menunjukkan kemampuan analisis dan pemahaman teoritis. Selain itu, UTS juga menjadi sarana refleksi bagi dosen untuk menilai keberhasilan proses belajar-mengajar.
- Pekan ini
Pertemuan 9 (Konsep Dasar Tri Pusat Pendidikan Ki Hajar Dewantara)
Materi ini membahas gagasan Ki Hajar Dewantara tentang tiga pusat pendidikan, yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat. Ketiganya dipandang sebagai lingkungan yang memengaruhi perkembangan anak. Mahasiswa diajak memahami peran penting masing-masing pusat pendidikan serta hubungan di antara ketiganya. Konsep ini sangat relevan untuk membangun sinergi antara pendidikan formal, informal, dan nonformal.
Silakan tonton video tentang pemikiran pendidikan Ki Hajar Dewantara yang telah dibagikan. Setelah itu, buatlah analisis dalam bentuk tulisan singkat (1–2 halaman) yang memuat:
-
Ringkasan isi video (poin-poin utama yang disampaikan).
-
Analisis kritis mengenai relevansi pemikiran Ki Hajar Dewantara terhadap pendidikan saat ini.
-
Kesimpulan pribadi yang menggambarkan pandangan Anda setelah menyaksikan video tersebut.
Tuliskan dengan bahasa akademis, runtut, dan jelas. Sertakan pula contoh nyata atau pengalaman Anda yang relevan dengan gagasan Ki Hajar Dewantara.
-
Pertemuan 10 (Unsur-Unsur Tri Pusat Pendidikan)
Pertemuan ini menguraikan unsur-unsur yang terdapat dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat sebagai pusat pendidikan. Setiap pusat memiliki kekuatan, kelemahan, dan fungsi yang saling melengkapi. Mahasiswa didorong untuk menelaah peran setiap unsur dalam membentuk karakter peserta didik. Pemahaman ini dapat digunakan untuk memperkuat kolaborasi antara guru, orang tua, dan masyarakat.
Para mahasiswa diminta untuk membaca artikel berjudul “Mengembalikan Kebermaknaan Tri Pusat Pendidikan pada Lembaga Pendidikan”. Setelah membaca, tulislah analisis yang mencakup hal-hal berikut:
-
Ringkasan isi artikel
-
Identifikasi ide pokok dan gagasan utama artikel.
-
Jelaskan apa yang dimaksud dengan Tri Pusat Pendidikan menurut artikel tersebut.
-
-
Analisis kritis
-
Bagaimana artikel tersebut membahas penerapan Tri Pusat Pendidikan (keluarga, sekolah, masyarakat) — kelebihan dan tantangannya.
-
Bandingkan dengan kondisi nyata di lembaga pendidikan tempat Anda tinggal/bersekolah: apa yang sudah berjalan, apa yang belum.
-
Apakah artikel tersebut menawarkan solusi yang konkret dan realistis? Jika ya, nilai efektivitasnya; jika tidak, apa saran Anda agar lebih konkret.
-
-
Kesimpulan pribadi
-
Berdasarkan analisis Anda, bagaimana seharusnya lembaga pendidikan mengembalikan kebermaknaan Tri Pusat Pendidikan secara menyeluruh?
-
Apa peran Anda sebagai mahasiswa (atau calon pendidik) dalam menguatkan salah satu atau beberapa pusat pendidikan tersebut?
-
-
Format dan pengumpulan
-
Panjang tulisan: ± 2 halaman (kertas A4, spasi 1,5, font standar).
-
Sertakan referensi jika Anda mengutip sumber lain selain artikel.
-
Serahkan lewat platform pembelajaran / email sebelum [tanggal].
-
-
Pertemuan 11 (Interrelasi dan Interdependensi Unsur Tri Pusat Pendidikan)
Topik ini mengkaji keterkaitan dan ketergantungan antara keluarga, sekolah, dan masyarakat dalam mendidik anak. Pendidikan tidak bisa berjalan efektif jika hanya mengandalkan salah satu pusat saja. Mahasiswa belajar menganalisis contoh kasus nyata tentang kerja sama antarunsur pendidikan. Dengan demikian, mereka dapat memahami pentingnya sinergi untuk menciptakan pendidikan yang holistik.
Topik: Interrelasi dan Interdependensi Unsur Tri Pusat Pendidikan
Instruksi:
Bacalah bahan ajar/artikel mengenai Tri Pusat Pendidikan. Selanjutnya, kerjakan soal analisis berikut dalam bentuk esai singkat (1–2 halaman):-
Jelaskan pengertian interrelasi dan interdependensi dalam konteks Tri Pusat Pendidikan.
-
Uraikan bagaimana hubungan saling terkait antara keluarga, sekolah, dan masyarakat dalam membentuk karakter peserta didik.
-
Berikan contoh nyata bagaimana ketiga unsur tersebut bekerja sama secara positif dalam mendukung pendidikan.
-
Analisis kendala yang muncul ketika salah satu unsur tidak berfungsi optimal.
-
Berikan gagasan atau solusi Anda untuk memperkuat interrelasi dan interdependensi Tri Pusat Pendidikan agar tetap relevan di era modern.
Ketentuan Penulisan:
-
Panjang tulisan minimal 1 halaman A4 (spasi 1,5, font 12).
-
Sertakan pendapat pribadi yang didukung contoh nyata.
-
Gunakan bahasa akademis, jelas, dan runtut.
-
Kumpulkan sesuai tenggat waktu yang ditentukan.
-
Pertemuan 12 (Sistem Penyelenggaraan Pendidikan di Indonesia (Bagian 1)
Materi ini membahas sistem pendidikan nasional di Indonesia berdasarkan peraturan perundang-undangan. Fokus diberikan pada struktur, jenjang, jalur, dan jenis pendidikan. Mahasiswa diajak memahami bagaimana kebijakan pendidikan dirancang untuk mencapai tujuan nasional. Pemahaman ini penting agar calon pendidik mengetahui konteks sistem yang berlaku.
Pertemuan 13 (Sistem Penyelenggaraan Pendidikan di Indonesia (Bagian 2)
Lanjutan pembahasan mengenai sistem pendidikan Indonesia, dengan penekanan pada peran pemerintah, masyarakat, dan lembaga pendidikan. Mahasiswa juga dituntut untuk mengkritisi sistem yang ada, mengidentifikasi kelemahan, serta memberikan gagasan perbaikan. Dengan begitu, mahasiswa tidak hanya memahami teori, tetapi juga berpikir kritis terhadap realitas pendidikan.
Pertemuan 14 (Studi Kasus Sistem Pendidikan di Indonesia (Bagian 1)
Pada pertemuan ini, mahasiswa mengkaji studi kasus terkait permasalahan pendidikan di Indonesia, seperti pemerataan akses, kualitas guru, atau kurikulum. Analisis studi kasus membantu mahasiswa mengaitkan teori dengan praktik nyata di lapangan. Hal ini juga melatih kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah.
Pilih salah satu isu pendidikan di Indonesia (misalnya: kesenjangan pendidikan di daerah terpencil, rendahnya kualitas guru, ketimpangan fasilitas sekolah, masalah kurikulum, atau minimnya peran masyarakat).
Lakukan analisis studi kasus dengan struktur sebagai berikut:
-
Pendahuluan: Jelaskan latar belakang masalah dan alasan isu tersebut penting untuk dikaji.
-
Deskripsi kasus: Sajikan fakta atau data singkat (dari artikel, berita, jurnal, atau pengalaman nyata) yang menggambarkan permasalahan.
-
Analisis teori: Kaitkan permasalahan dengan teori Tri Pusat Pendidikan (keluarga, sekolah, masyarakat). Bagaimana ketiganya saling berinterrelasi dan saling bergantung dalam kasus tersebut?
-
Kritik konstruktif: Analisis kelemahan kebijakan atau praktik yang ada, serta apa dampaknya jika salah satu unsur Tri Pusat tidak berfungsi.
-
Solusi dan inovasi: Tawarkan gagasan atau rekomendasi yang realistis dan kreatif untuk memperkuat sinergi keluarga, sekolah, dan masyarakat dalam mengatasi permasalahan.
Format penulisan:
-
Panjang minimal 3–4 halaman (A4, spasi 1,5, font Times New Roman 12).
-
Gunakan bahasa akademis yang runtut, jelas, dan kritis.
-
Cantumkan sumber referensi jika menggunakan data sekunder.
- Analisislah bagaimana interrelasi dan interdependensi unsur Tri Pusat Pendidikan dapat memperkuat pemerataan akses pendidikan di daerah tertinggal.
Menurut Anda, sejauh mana kurikulum saat ini mencerminkan sinergi antara keluarga, sekolah, dan masyarakat? Berikan argumentasi kritis.
Jika Anda diberi kewenangan sebagai pengambil kebijakan pendidikan, strategi apa yang akan Anda rancang agar kualitas guru dapat ditingkatkan melalui kolaborasi Tri Pusat Pendidikan?
Evaluasilah kendala terbesar dalam implementasi Tri Pusat Pendidikan di era digital. Bagaimana solusi kreatif yang dapat ditawarkan agar peran keluarga, sekolah, dan masyarakat tetap harmonis?
Buatlah model inovatif (dalam bentuk narasi atau bagan) tentang penerapan Tri Pusat Pendidikan yang relevan untuk mengatasi satu permasalahan pendidikan di Indonesia.
Pertemuan 15 (Studi Kasus Sistem Pendidikan di Indonesia (Bagian 2)
Lanjutan studi kasus dengan fokus pada solusi inovatif dalam mengatasi masalah pendidikan. Mahasiswa dapat melakukan presentasi, diskusi, atau simulasi untuk menunjukkan hasil analisisnya. Pertemuan ini menekankan pentingnya keterlibatan mahasiswa sebagai calon pendidik dalam mencari solusi yang kontekstual. Dengan begitu, mereka terbiasa berpikir solutif dan aplikatif.
Pertemuan 16 (Ujian Akhir Semester (UAS)
UAS berfungsi sebagai evaluasi akhir untuk menilai pemahaman mahasiswa terhadap seluruh materi perkuliahan. Ujian mencakup teori, analisis kasus, dan penerapan konsep dalam pendidikan. Hasil UAS diharapkan mampu menggambarkan capaian pembelajaran mahasiswa secara menyeluruh. Selain itu, UAS juga menjadi tolok ukur keberhasilan proses pembelajaran selama satu semester.